Setiap langkah Chen Qi adalah sebuah jalan besar keemasan yang menembus langit, setiap pukulannya mampu menghancurkan ruang kosong, setiap genggamannya bisa menarik masuk Cerminan Mantra. Dalam persaingannya dengan Iblis Hati Tak Tertandingi untuk menguasai ratusan juta Cerminan Mantra, keduanya tak lupa saling menyerang - ribuan mantra saling bertabrakan dalam sekejap, menghancurkan ruang hampa dan menciptakan gejolak tak berkesudahan...
Pertempuran sengit berlangsung selama tujuh delapan shichen. Chen Qi telah menelan Cerminan Mantra yang tak terhitung jumlahnya, semuanya ditekan di titik akupuntur raganya. Sementara Iblis Hati Tak Tertandingi telah memadatkan 762 kekuatan mantra setingkat Tiangang. Pertarungan kedua pihak pun naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Meskipun Teknik Taisang Hualong Jue milik Chen Qi mampu mengasimilasi segala hal, menekan total sekitar tiga empat ratus tingkat Tiangang kekuatan mantra dalam waktu singkat tetap mustahil diserap sepenuhnya. Upaya membagi kekuatan internal untuk menekan sisa energi ini membuatnya kelelahan luar biasa. Sementara itu, Iblis Hati Tak Tertandingi yang telah menyerap 762 tingkat Tiangang kekuatan mantra tiba-tiba meloncat ke level kekuatan yang tak terbayangkan. Namun dengan menekan proyeksi mantra ini, Chen Qi setidaknya berhasil mengurangi aura keganasan sang iblis, menciptakan keseimbangan baru yang sedikit meningkatkan peluang kemenangannya.
Melalui kalkulasi Pola Taiji, Chen Qi memperkirakan peluang menangnya sekitar 3-4% menghadapi Iblis Hati Tak Tertandingi ini. Meski masih timpang, ini jauh lebih baik dibanding sebelum Menara Xuanhuang Linglong tercipta, di mana perbedaan kekuatan mereka pernah mencapai puluhan ribu kali lipat. Meski peluang menang tipis, risiko kekalahan total pun sebenarnya minim.
Si pencuri kecil ini menghela napas ringan yang mengguncang langit-bumi. Tak bisa dipungkiri energi Xuanhuang sebagai bagian dari Xiantian Wutai, dijuluki Lima Seni Pembunuh Primordial, benar-benar melampaui semua ilmu duniawi. Andai saja para tetua berlevel Semangat Abadi tidak merencanakan penaklukan alam semesta baru Tian Huang ini, mustahil baginya bisa mempelajari ilmu gaib yang hampir melampaui segala batas ini.
Iblis Hati Tak Tertandingi itu sejak lama telah membelah diri menjadi 762 mantra tingkat Tiangang. Setiap mantra adalah tubuh aslinya, dikendalikan oleh niat-niat terpisah dari Harta Murni Yang Bawaan. Bahkan "Ia" pun mulai merasa takut terhadap mantra yang dilatih si pencuri kecil. Seluruh 762 Cerminan Mantra bersatu dalam lengkingan mencekam, berevolusi menjadi Raja Iblis berkepala empat berlengan delapan yang penuh wibawa. Dengan empat lengannya yang membentuk segel Dharma, Ia menghantam Chen Qi dengan paksa, memutar kekuatan magisnya untuk mengurung Chen Qi dalam pusaran energi, memaksanya menahan serangan tak berujung.
Hanya dalam sentilan jari, Chen Qi telah menahan ribuan serangan mantra tingkat rendah. Namun setelah mengubah raganya menjadi Pagoda Misteri Langit-Bumi, ketahanannya nyaris tak tertembus. Serangan itu hanya membuat cahaya suci dalam dirinya berpendar, namun si pencuri kecil tak lagi bisa menyerap energi yang telah dipadatkan sang iblis. Keduanya pun terjebak dalam kebuntuan.
Sang Iblis Hati meramu energi Xuanhuang...
Chen Qi mengguncang kekuatan magis dalam tubuhnya, delapan puluh satu energi Xuanhuang membentuk kanopi cahaya yang terkadang keras terkadang lentur. Di tengah hujan mantra yang menggila, ia mencari celah pertahanan musuh lalu satu per satu menetralisirnya, mempertahankan posisinya dengan kokoh. Setelah kalkulasi matang, Chen Qi menyadari: Meski Iblis Hati Tak Tertandingi ini telah naik ke tingkat Semi Penjelmaan Roh setelah roh Harta Murni Yang Bawaan menanamkan niatnya, kekuatan magis yang bisa dikendalikannya hanya setara 12-13 Larangan Tiangang, dan hanya bisa mengerahkan 2-3 aliran energi sekuat itu.
Meski ratusan aliran energi kutukan yang menghujani Chen Qi terlihat mengerikan bagai badai, hanya 2-3 aliran yang benar-benar menyatukan lebih dari 10 Larangan Tiangang - setara kekuatan Semi Penjelmaan Roh. Serangan lainnya yang terlihat ganas itu sebenarnya masih level avatar roh, maksimal gabungan 2-3 Larangan Tiangang, bahkan ada yang hanya satu larangan saja.
Setelah menerima serangan brutal selama tujuh belas hingga delapan belas shichen, Chen Qi akhirnya memahami pola serangan Iblis Hati Tak Tertandingi ini. Senyum tipis mengembang di wajahnya saat bergumam, "Jika begini, aku punya kesempatan melawannya. Setiap shichen aku bisa meramu satu energi kutukan setara Tiangang. Tunggu saja persiapananku matang, saat itulah aku balas dendam!"
Chen Qi merasakan dengan meditasi tiga hingga empat ratus roh kutukan yang tertekan dalam tubuhnya, khusus memilih Mantra Raja Vajra untuk dijinakkan. Termasuk yang sebelumnya telah diramunya, beberapa shichen kemudian, di tangan Chen Qi telah terkumpul sepuluh kekuatan magis Mantra Raja Vajra tingkat Tiangang. Chen Qi memilih tiga di antaranya, hampir tanpa ragu langsung membubarkan salah satu kekuatan mantra tingkat Tiangang. Memanfaatkan ledakan total energi inti mantra Tiangang ini, ia memaksa menyatukan kekuatan dua roh kutukan lainnya melalui ritual okultis.
Pada level Semi Penjelmaan Roh, mantra Fu inti dalam tubuh semuanya berlevel Tiangang, namun mustahil dua kekuatan magis Tiangang yang digabungkan langsung setara dengan dua lapis langit. Untuk meningkatkan satu kekuatan magis Tiangang ke lapis kedua, seringkali membutuhkan pengorbanan tiga kali lipat. Semakin dalam tingkat kultivasi, kemajuan semakin sulit. Karena itu banyak praktisi Semi Penjelmaan Roh yang telah berlatih ribuan tahun tetap gagal mencapai sembilan lapis langit Tiangang - level tertinggi yang mungkin dicapai di realm ini.
Chen Qi bisa berani menggunakan trik seperti ini untuk meramu kekuatan mantra iblis aliran kecil karena persediaan energinya melimpah.
Ledakan mantra Fu inti Mantra Raja Vajra tingkat Tiangang yang dibubarkannya memiliki daya penghancur seratus kali lebih kuat dari mantra biasa. Tenaga ledakan ini cukup untuk menyatukan dua Larangan Tiangang melalui ritual. Karena semua kekuatan mantra iblis kecil ini hasil rampasan, Chen Qi sama sekali tidak merasa sayang untuk mengorbankannya.
Begitu kekuatan magis dua lapis Larangan Tiangang ini menyatu, Chen Qi kembali melepaskan tiga kekuatan mantra Mantra Raja Vajra berlevel Tiangang. Ketiga kekuatan mantra ini diledakkan secara bertahap. Ledakan tiga mantra berlevel Tiangang inilah yang memungkinkan peleburan kekuatan mantra ketujuh Mantra Raja Vajra ke dalam lapisan sebelumnya. Menyaksikan mantra tiga lapis Larangan Tiangang ini terbentuk, kebahagiaan membanjiri hati Chen Qi. Namun ia sadar, menambahkan satu lapis Larangan Tiangang lagi ke dalam kekuatan magis ini sudah melampaui kemampuannya saat ini.
Si pencuri kecil ini bertindak cepat. Ia segera mengalihkan fokus ke Mantra Kemurnian Yang Hati Dao untuk melanjutkan latihan. Dengan metode yang sama, ia berhasil memadatkan Mantra Kemurnian Yang Hati Dao berlapis tiga Larangan Tiangang. Dua kekuatan mantra yang telah terbentuk ini segera berubah menjadi dua proyeksi spiritual: seorang biksu bertelanjang kaki menginjak teratai merah, dan seorang pendeta berjubah emas. Keduanya melesat keluar dari tubuh Chen Qi, menggerakkan kemampuan supernatural sambil bersenandung: "Sebuah singgasana teratai menembus langit, Biksu-Pendeta menjelma naga di jurang, Jasa suci mengalir dari segala penjuru, Iblis hati pun ditempa jadi dewa!"
