Sesungguhnya, bahkan satu aliran Xiaocheng Mofa saja sudah sangat mengerikan. Meskipun daya penghancurnya tidak terlalu luar biasa, namun dengan empat karakter: 'meracuni tanpa henti', sudah cukup untuk menyapu segala eksistensi yang setara levelnya.
Dengan kekuatan magis Chen Qi, jika benar-benar melatih satu aliran Xiaocheng Mofa hingga setara dengan level kultivasinya sendiri, sudah cukup untuk menantang golongan semangat mana pun.
Namun yang dihadapi Chen Qi bukanlah manusia dengan tingkat kultivasi yang sama, bahkan termasuk 72 iblis leluhur dan Pusaka Yang Bawaan Murni yang hampir tak tertandingi. Meskipun keberadaan-keberadaan ini belum bisa mengerahkan seluruh tenaga untuk menghadapinya, Chen Qi tetap membutuhkan kekuatan yang lebih besar.
Keramat Siluman Langit setelah menelan Iblis Hati Tak Tertandingi, janin siluman di dalamnya segera mengeluarkan suara keroncongan aneh, memuntahkan tujuh delapan tangan keriput kering yang mengoyak-oyak dengan ganas. Tubuh aslinya juga berevolusi membentuk mulut besar yang menggigit-gigit Iblis Hati Tak Tertandingi secara mati-matian.
Chen Qi tidak perlu menjaga He Lingbing, menarik kembali 81 energi Xuanhuang, berulang kali menyapu bersih Iblis Hati Tak Tertandingi ini. Tanpa niat Yuan Shen dari pusaka Yang bawaan murni, iblis ini tidak bisa melawan trik lima seni pertumpahan darah bawaan. Setiap kali Chen Qi menyapu turun, ia bisa mengikis gumpalan-gumpalan Cerminan Mantra dari tubuh iblis tersebut. Janin siluman segera menelan habis semua cerminan mantra ini.
Di bawah proses pemurnian gabungan energi Xuanhuang dan janin siluman, hanya dalam tujuh delapan hari waktu, tubuh iblis itu telah bubar. Chen Qi mengendalikan Taisang Hualong Jue, memurnikan kembali Peti Najis Sepuluh Ribu Keburukan tujuh kali, menempatkan niatnya di pusat formasi iblis tak tertandingi yang membentuk pusaka ini, menguasai inti formasi janin siluman. Dengan lengkingan jernih, ia menyalurkan semua kekuatan mantra ke dalam janin. Peti Najis itu berguncang hebat, terbuka, dan seorang bujang berpakaian panjang pelangi yang memancarkan sinar pelangi melompat keluar. Dengan memutar niatnya, Chen Qi membuat bujang ini bisa berjalan melompat, meraih dengan mudah memunculkan lapisan cincin lima warna, menguasai berbagai Xiaocheng Mofa dengan lancar, kekuatan magisnya bahkan melebihi Chen Qi sendiri, kokoh berdiri di puncak formasi semangat.
Chen Qi sangat puas dengan avatar luar tubuh ini, mengusap dagunya yang licin sambil tersenyum gelap dan bergumam, "Dengan wajah janin siluman ini, lebih baik aku beri nama Xiaocheng Mozu. Cuma wajahnya terlalu muda. Tapi ini bisa diubah..."
Begitu niat Chen Qi berubah, Xiaocheng Mozu langsung berdiri tegak berubah menjadi lelaki tinggi keriput yang tua tak terkira, lebih mirip mumi ketimbang orang hidup. Aura keganasannya meledak, puluhan kali lebih mengerikan dari wujud bocah sebelumnya.
Setelah puas mengendalikan janin siluman, Chen Qi melompat kembali ke Peti Najis Sepuluh Ribu Keburukan dan menyimpannya di titik akupuntur antar alis.
He Lingbing terbang mendekat, "Berkat bantuan Tuanku, aku bisa selamat dari serangan Iblis Hati Tak Tertandingi saat tribulasi tadi." Chen Qi tertawa hehe, "Suami-istri sendiri, ngapain bicara basa-basi? Tapi tak kusangka roh asli Pusaka Yang Bawaan Murni itu dendam padaku. Setelah kuhinanya kali ini, next time pasti lebih kejam. Lingbing, cepatlah mencapai tingkat membuktikan Jalan hingga semangat."
He Lingbing mana mungkin tidak tahu betapa sulitnya membuktikan Jalan hingga mencapai semangat, namun saat ini wajah gadis dingin ini memancarkan tekad yang tak tergoyahkan. Ia hanya mengangguk ringan tanpa bicara, namun keteguhan dan keras kepala dalam hatinya terpampang jelas. Sejak terjerat oleh Chen Qi, posisinya sebagai Istri Utama selalu dijalani dengan pengabdian total, meski dalam hati masih banyak ketidakpuasan terhadap dirinya sendiri.
Harapan terbesar He Lingbing adalah bisa membantu Chen Qi, bukan malah menerima perhatian berlebihan darinya untuk menjaga keluarga kecil ini.
He Lingbing melepaskan Baju Pelindung Dewa, mengubahnya kembali menjadi cahaya pedang lalu menghilang. Chen Qi sempat ingin mengikuti istrinya, namun setelah ragu sejenak, tetap diam di tempat seperti yang dia duga. Tak lama kemudian, tujuh cahaya pelarian tiba bergantian. Tujuh dewa sejati penjaga dunia kandang tahanan ini datang berurutan. Yang datang lebih awal diam seribu bahasa, tapi dari raut wajah mereka, Chen Qi tahu sudah ada kesepakatan yang terjalin.
Setelah semua berkumpul, Pemilik Istana Matahari Agung Xi Huang membuka suara: "Hanya dengan kekuatan gabungan kami bertujuh, terowongan bisa terbuka. Tapi perdebatan tentang siapa yang keluar sudah berlangsung lama. Kali ini kami sepakat untuk mengirimmu dulu, Chen Qi. Pergilah memohon bantuan para leluhur untuk membebaskan kami dari jerat ini."
Chen Qi terkejut sejenak, namun segera berubah ekspresi. Ia melirik Baju Pelindung Dewa yang melayang di dekatnya. Sebelum sempat bicara, Pemilik Istana Langit Perang Buddha sudah berseru: "Istri dan murid-muridmu harus tinggal. Ini keputusan terbaik setelah kami bertujuh berunding, menguntungkan semua pihak."
Tujuh Dewa Sejati telah sepakat. Tapi Chen Qi menampik dengan geram: "Aku tak setuju! Urusan keluar-masuk tak ada hubungannya denganku. Berlatih di sini pun aku bisa maju. Untuk apa ke luar? Ini seperti menyerahkan pedang ke musuh. Tak mungkin kutinggalkan istri dan muridku di sini. Bagaimana jika aku gagal menghubungkan kandang tahanan ini dengan dunia luar? Mereka akan hilang selamanya!"
Mendengar penolakan Chen Qi, Yang Hu'er mengernyit. Ia tak membujuk, hanya menyorotkan pandangan ke Yue Yu dan Wei Wuliao, memutuskan tak mau jadi penjahat lagi.
Wei Wuliao tertawa kecut: "Kalau kau tetap ngotot, kami bertujuh akan memaksamu ke Istana Matahari di Alam Surgawi, menemani 72 Iblis Leluhur. Kau tak punya hak pilih. Mau setuju atau tidak, hanya ada dua pilihan kami. Jalanmu sendiri sudah tertutup."
Chen Qi berpikir dengan cepat, nyaris tanpa ragu langsung mengeluarkan Peti Mati Siluman Surgawi *Wan Hui Hei Guan. Janin siluman itu menerobos keluar dari peti mati, sepasang tangan keriput raksasa menyambar dengan garang ke bawah dan menangkap tubuh Wei Wuliao sepenuhnya. Meski Wei Wuliao juga termasuk golongan dewa sejati, namun statusnya masih setengah jelmaan roh. Ketika berhadapan dengan Kakek Iblis Aliran Kecil yang telah mencapai tahap tubuh roh, tentu hampir tak ada kekuatan untuk melawan.
Chen Qi langsung mencengkeram Wei Wuliao, ingin segera menghancurkannya. Tapi saat itu Yang Hu'er sudah berteriak, "Chen Qi jangan serang! Aku punya strategi lain di sini. Tak perlu membubarkan keluargamu."
Chen Qi akhirnya mulai menghargai Pemilik Istana Matahari Agung Xi Huang. Ia hanya mengurung Wei Wuliao dengan puluhan mantra iblis aliran kecil. Sorot matanya yang tertuju ke Yang Hu'er penuh ketegasan, jelas menunjukkan tekad nekat tanpa kompromi.
