Baik Bangsa Barbar Iblis maupun Bangsa Iblis Kuno, meski terlahir langsung paham mantra dan bisa berkultivasi - setiap orang bisa ikut perang - sehingga setiap panglima memiliki pasukan iblis berjumlah jutaan. Namun populasi mereka sebenarnya tidak besar, reproduksinya sulit. Sebuah kerajaan dengan puluhan juta tentara biasanya hanya berpenduduk ratusan juta, dengan rasio tentara-warga sekitar lima banding satu bahkan sampai sepuluh banding satu.
Jika ditempatkan di wilayah seperti Dunia Tujuh Phoenix tempat umat manusia hidup, rasio militer-sipil seperti ini sudah tergolong hal bodoh dalam kebijakan militer, namun bagi penduduk asli alam semesta Tian Huang, ini sudah menjadi hal biasa.
Oleh karena itu, setelah menyerang Wilayah Bintang Sabit Api, Chen Qi berturut-turut menyerbu tiga wilayah bintang lainnya, namun hanya berhasil merampas sekitar sepuluh juta penduduk yang semuanya dimasukkan oleh si pencuri kecil ke dalam lima dunia kristal timur di Istana Iblis Langit untuk dimanusiakan.
Aura keganasan Chen Qi yang tersebar luas di Kerajaan Tuhuo setelah tiga pertempuran sengit. Terutama setelah Panglima Pasukan Kura-kura Langit yang menjaga Wilayah Bintang Kura-kura Api berhasil kabur dari cengkeraman Chen Qi dengan mengorbankan nyawa, desas-desus tentang Pemimpin Iblis Pemusnah Dunia yang ingin membunuh semua ratusan juta rakyat Kerajaan Tuhuo langsung menyebar bagai angin, membuat seluruh negeri gempar dan hati warganya dipenuhi kecemasan.
Setelah Panglima Pasukan Kura-kura Langit mundur dengan sisa pasukannya, mereka bergabung dengan Panglima Pasukan Da Luo dari Wilayah Bintang Luo Api, lalu mengirim utusan untuk memberikan surat kepada dua panglima yaitu Wu Yan dan Bai Ya, meminta kedua panglima tersebut segera datang bergabung agar semua pasukan dapat bersatu melawan musuh bersama.
Negara Tu Huo hanya memiliki empat Panglima Besar yang memerintah, sehingga biasanya cukup kompak. Dua Panglima Besar lainnya, setelah menerima pesan dari Panglima Kura-Kura Langit dan Panglima Huo Luo, segera memimpin pasukan mereka untuk bergabung. Namun setelah empat Panglima Besar menyusun formasi dan menunggu lebih dari sepuluh hari, mereka tidak menjumpai Chen Qi, melainkan kabar bahwa tiga wilayah bintang lainnya - termasuk markas Panglima Wu Yan dan Panglima Bai Ya - telah ditaklukkan Chen Qi. Hingga kini, tujuh wilayah bintang Tu Huo telah dimusnahkan enam oleh Chen Qi. Di setiap wilayah yang dilaluinya, tak tersisa sehelai bulu manusia. Seluruh makhluk hidup dilalap habis, bahkan delapan belas bintang dihancurkan Chen Qi dengan santai. Aura keganasannya membuat keempat Panglima Besar merinding, diliputi ketakutan tak terkira.
Meski kekuatan tempur gabungan keempat Panglima Besar cukup percaya diri menghadapi musuh besar manapun, metode Chen Qi justru lebih mengerikan dari lawan manapun. Berbeda dengan musuh yang pernah dihadapi para Panglima sebelumnya - seperti Panglima Suku Barbar atau Panglima Suku Iblis Kuno yang selalu bergerak dengan pasukan besar sehingga mudah terlacak - Chen Qi bertingkah layaknya Peramu Energi manusia: selalu sendirian saat tidak bertarung, muncul lenyap bagai hantu, mustahil dilacak pergerakannya.
Musuh seperti ini paling merepotkan bagi para Panglima Suku Iblis Kuno. Sedikit saja lengah, musuh bisa tiba-tiba muncul di sisi mereka tanpa bisa diprediksi sebelumnya.
Panglima Tian Gui yang markasnya dihancurkan Chen Qi, dengan seluruh anak buahnya tewas tanpa sisa. Ia tak tahu bahwa Chen Qi sebenarnya memindahkan mereka ke Istana Iblis Langit (Tian Mo Gong), mengira semua telah dibantai. Hatinya benar-benar murung. Berkat Sutra Raja Iblis Kebebasan Kecil (Xiao Zi Zai Mo Zhu Sheng Fa) yang dipelajarinya, ia bisa menciptakan alam mikro Xiao You Zi Zai Tian. Meski belum setara dengan gua surgawi (Dong Tian), alam ini sudah setara dengan tempat tinggal dewa (Xian Jia Dong Fu), bahkan melebihi Istana Langit (Tian Gong) yang dikuasai Tujuh Dewa Sejati Dunia Tujuh Phoenix (Qi Huang Jie). Inilah yang menyelamatkan nyawanya.
Meski selamat, trauma akan kekejaman Chen Qi masih membekas. Meski Empat Panglima telah bersatu, Tian Gui tetap mengurung diri di Xiao You Zi Zai Tian-nya, tak berani muncul - sesuai julukan "Kura-kura Langit"-nya. Panglima Da Luo yang belum pernah bentrok dengan Chen Qi, bersama Panglima Wu Yan dan Bai Ya yang markasnya juga dihancurkan, terjebak dalam dilema antara kebencian dan ketakutan terhadap si pencuri kecil ini.
Pada suatu hari, Empat Panglima Perang sedang bersekutu menggunakan kemampuan spiritual mereka untuk memindai dimensi kosong mencari tempat persembunyian Chen Qi. Tiba-tiba terjadi gejolak di suatu area ruang hampa, seorang pemuda berjubah putih melangkah keluar dari kekosongan sambil bersenandung riang. Empat Panglima Perang langsung merasakan gelombang energi magis yang tak terukur dari pemuda ini, serentak berpikir dalam hati: "Berani benar si bajingan ini! Daripada menyergap diam-diam, malah menyerang terang-terangan... Pasti akan kami beri pelajaran!"
Seketika itu juga, Empat Panglima Perang menggabungkan kekuatan dari jutaan pasukan iblis. Ribuan mantra langsung melesat mengepung area dimensi tempat pemuda itu muncul, tak ada yang menahan serangan. Mereka yakin pencuri licik ini harus dimusnahkan sepenuhnya, kalau tidak justru akan membahayakan mereka. Sekejap mata, seluruh area dimensi itu hancur lebur oleh ledakan mantra. Bahkan si pemuda berjubah putih yang tadinya riang itu pun terkejut, dalam hati bergumam: "Apakah para kakakku masih belum rela melepas aku? Sudah kuluput dari Galaksi Kekaisaran, masih mengirim pemburu untuk membasmi?"
Meskipun terkejut, gerakannya tak melambat. Dengan sekali langkah mundur, tubuhnya menghilang kembali ke dalam kekosongan. Ribuan mantra yang melesat itu pun melesat sia-sia, saling bertabrakan dan membuat area dimensi itu menjadi tidak stabil.
Panglima Tian Gui langsung terkejut, mengirim suara gaib kepada tiga panglima lainnya: "Bagaimana mungkin bajingan ini juga melatih Metode Suci Iblis Kecil? Lagipula di dadanya telah terbentuk alam semesta sendiri, jauh lebih luas dibanding Alam Kecilku, sehingga bisa masuk sesuka hati tanpa gangguan musuh. Pasti dia juga memasukkan semua pasukan iblisnya ke dalam alam dadanya, makanya bisa berkeliaran sendirian seperti peramu energi manusia."
Ketiga panglima lain setuju. Saat Chen Qi membasmi Domain Bintang Kura-kura Api, dia menyembunyikan diri di Istana Iblis Langit sambil berevolusi menjadi Iblis Pemusnah. Panglima Tian Gui sama sekali tidak melihat wajah aslinya, begitu juga ketiganya. Hanya karena Panglima Tian Gui - satu-satunya yang pernah bertarung dengan Chen Qi - sudah menganggap pemuda berbaju putih ini sebagai sang iblis, mereka pun tanpa ragu memperlakukan pemuda itu sebagai musuh bebuyutan hidup-mati.
Mantra keempat panglima bergema tak henti di ruang kosong. Meski saling melemahkan, justru pertarungan antar mantra ini memicu daya penghancur yang lebih dahsyat. Di bawah kendali bersama Tian Gui, Wu Yan, Bai Ya, dan Da Luo, semua mantra dipadatkan dan dikumpulkan menjadi satu, berputar-putar di angkasa siap menghujam "Chen Qi" dengan serangan mematikan begitu dia muncul.
Empat Panglima tiba-tiba bertarung dengan pemuda berbaju putih itu, membuat Chen Qi yang sedang menghilang di samping juga sedikit terkejut. Penglihatannya tajam, hanya dengan melihat sang pemuda berbaju putih mengendalikan ruang kosong dengan santai, dia langsung menyimpulkan bahwa kekuatan iblis orang ini sudah mencapai tingkat yang mengguncang langit dan bumi. Keempat panglima itu jelas bukan tandingannya.
Si pencuri kecil diam-diam terkejut, dalam hati bergumam: "Dari mana datangnya tokoh hebat seperti ini? Sejak tiba di Laut Bintang Xuantuo, perjalananku selalu mulus, sama sekali tidak menemui lawan. Tapi begitu sampai di Kerajaan Tuohuo langsung bertemu gadis yang bisa mengendalikan pedang terbang level wujud sejati, di sini malah ketemu pemuda berbakat langit seperti ini. Apakah akhirnya nasibku berubah, dari membunuh ikan-ikan kecil naik level ke mulai membunuh orang-orang penting?"
Chen Qi telah menyempurnakan Menara Langit-Bumi Xuanhuang, level penjelmaan rohnya hampir tak terkalahkan. Meski penduduk asli alam semesta Tian Huang terlahir dengan pengetahuan akan kultivasi besar, dan bisa mengumpulkan pasukan sebagai pendukung, si pencuri kecil tetap tak tertandingi. Tapi belakangan Chen Qi gagal dua kali berturut-turut: pertama gagal menangkap gadis pengendali Pedang Petir Surgawi, lalu Panglima Kura-Kura Surgawi lolos dari maut. Meski Chen Qi bukan tipe yang merendahkan diri, dia merasa kini sedang menghadapi tokoh-tokoh kuat penduduk asli.
Pemuda berbaju putih hanya dalam sekejap muncul dari ruang kosong yang berjarak puluhan ribu li. Keempat jenderal meski langsung mengaktifkan mantra untuk menyerang, namun akhirnya terlambat selangkah. Pemuda itu dengan tenang menghindar dengan cahaya pelarian, langsung menuju bintang tempat kediaman keempat jenderal.
Chen Qi di samping hanya bisa menonton dengan riang, sama sekali tidak berniat melerai. Malah terpikir olehnya untuk memanusiakan pemuda berbaju putih yang berkekuatan magis dahsyat ini ke Istana Iblis Langit, guna meningkatkan daya penghancur pusaka gaib tersebut.
