Sinar Neraka Agung Brahma adalah akumulasi tak terhitung Energi Kotor yang termampatkan hingga puncak, bahkan Li Tian yang mahir ilmu Tao Kenajisan Agung diam-diam terkejut, dalam hati berpikir: "Jika aku menyerang, sepuluh Binatang Suci Najis yang baru kurajut ini mungkin langsung tercerai-berai... Jika menggunakan Sihir Suci Penguasa Iblis Bebas Kecil, pasti akan langsung terkena polusi, seluruh kekuatan magisku menguap bagai aliran sungai. Entah trik apa yang digunakan Gu Hongzi untuk menahan ini..."
Li Tian awalnya ingin mengingatkan Chen Qi untuk tidak bertarung habis-habisan dengan Sinar Neraka Agung Brahma ini, namun setelah pertimbangan sejenak, dia menstabilkan kekuatannya dan mengamati dari samping. Saat dua kekuatan menghebohkan itu bertabrakan, Istana Iblis Langit sebesar bintang dan wajah raksasa yang berevolusi dari sebuah bintang sama-sama bergetar hebat, mengguncang ruang kosong sepuluh ribu li di sekitarnya hingga hancur berantakan seperti kaca, getaran ruang tak berujung terus bergema.
Hanya sisa tenaga dari serangan ini saja mampu memecahkan beberapa bintang, semua makhluk hidup yang terjebak di antaranya akan tercabik-cabik menjadi serpihan oleh ruang yang remuk. Panglima iblis biasa maupun dewa sejati Yuan Shen manusia takkan sanggup menahan getaran kekuatan ini, setidaknya kehilangan puluhan tahun kekuatan magis.
Chen Qi juga sedikit terkejut, bahkan berbagai niat dalam Pola Taiji-nya agak kacau-balau. Si pencuri kecil ini tersenyum kecut dalam hati: "Bagaimana kekuatan magis si pencuri kecil ini bisa sebegitu dahsyat? Sepertinya lebih kuat dari gabungan ratusan komandan pasukan yang mengendalikan milyaran pasukan iblis. Bukankah dia sudah disegel? Seharusnya tidak punya bala bantuan pasukan iblis?"
Chen Qi perlahan mengalirkan kekuatan magis, indera mata gaib aliran Buddha menembus jernih, seketika dia terkejut.
Bintang itu dipenuhi asap hitam, terlihat seperti gumpalan lumpur hitam tak berujung, namun di dalamnya terdapat banyak cacing dewa iblis barbar yang mondar-mandir. Ternyata seluruh bintang ini tersusun dari cacing-cacing dewa iblis. Barulah Chen Qi paham, dulu Jun Besar Iblis ini bersama puluhan komandan bawahannya, seluruh populasi kerajaan iblis yang berjumlah ratusan juta, serta pasukan iblis tak terhitung, semuanya dikurung dalam bintang ini. Kini mereka semua telah dipindahkan oleh Jun Besar Iblis yang bangkit ini, menjadi bagian dari raga fisiknya sendiri.
"Baik itu suku Manmo maupun suku Gumo, satu-satunya pembeda individu adalah hun, bukan raga. Mereka yang memiliki hun kuat bahkan bisa merampas raga sesama jenis sebagai persediaan. 100 ribu kekuatan iblis yang diwariskan turun-temurun tercap dalam tubuh serangga iblis Manmo. Hanya mantra yang telah terbangunlah yang tersimpan dalam hun. Mantra yang sebelumnya dirampas Chen Qi semuanya berasal dari hun prajurit iblis yang telah terbangun, sama sekali tidak mungkin merampas 100 ribu mantra bawaan yang sudah tercap dalam tubuh serangga iblis Manmo."
"Tapi kemampuan suku Manmo atau Gumo dalam mengendalikan serangga iblis Manmo ada batasnya. Dajun ini ternyata telah melahap semua populasi kerajaan iblis, prajurit iblis, hingga raga panglima perang dari masa lalu. Sungguh tak terbayangkan sejauh apa pertumbuhan hun-nya sekarang."
"Si makhluk ini benar-benar kuat! Rekan Li Tian, mari kita serang bersama dan bubarkan tubuhnya!"
Meski terkejut, Chen Qi tidak gentar. Baginya yang punya banyak trik, dua senjata ampuh yaitu Pola Taiji dan Menara Langit-Bumi Xuanhuang belum digunakan. Hanya dengan Istana Tianmo saja sudah bisa imbang, apalagi belum sepenuhnya mengeluarkan daya penghancur Istana Tianmo.
Seperti Buddha raksasa bagaikan bintang, tubuhnya dipancari cahaya Buddha tak terhingga, satu tangan menunjuk langit, satu tangan menunjuk bumi, seketika memancarkan aura megah. Meski Chen Qi mengambil sikap bertarung habis-habisan tanpa peduli konsekuensi, diam-diam telah mengirim sekelompok Kumbang Vajra menyusup seperti cahaya samar ke dalam tubuh bintang sang Panglima Iblis yang tertekan ini.
Istana Iblis Langit sendiri terdiri dari triliunan Kumbang Vajra. Di dalam tubuh setiap kumbang, selain inti energi Xuanhuang, terdapat tujuh mantra Buddha seperti 《Catatan Gambar Buddha Perang》, 《Kitab Suci Wairocana Penyimpan Ruang Kosong Tanpa Noda》, 《Mahayana Sutra Vajra Kekosongan Agung Kebahagiaan Tertinggi》, 《Sutra Naga dan Gajah Vajra》, 《Sutra Raja Kemenangan Penakluk Segala Ilmu》, 《Kitab Akar Pengetahuan Penakluk Segala Dharma》, serta 《Mantra Ruyi Tujuh Permata》; ditambah cap energi ilmu pedang Dewa Yang, metode iblis bermata seribu, kitab iblis kesempurnaan, metode suci Raja Iblis Bebas, ilmu iblis kekuatan kasar, 100 ilmu iblis tengkorak, dan 《Neraka Agung Brahma》. Setiap Kumbang Vajra berkepala naga dan bertubuh gajah, tampak memiliki kekuatan luar biasa dengan aura Buddha dan energi iblis yang saling melilit.
Saat Chen Qi melepas kumbang-kumbang ini, mereka menyusup ke tubuh iblis yang terbentuk dari bintang, lalu berpisah untuk mengikis habis secara bertahap.
Li Tian tidak terlalu terkejut melihat Chen Qi mampu bertarung melawan Raja Iblis, namun keterkejutannya memuncak saat menyadari Chen Qi kebal terhadap polusi energi kotor. Sang Raja Iblis justru lebih tercengang—dengan menguasai 18 lapis Sinar Neraka Agung Brahma, ia mengira tak ada tandingannya di dunia. Bahkan lawan selevel pun seharusnya hancur lebur dengan satu serangan, kehilangan kekuatan magis dan terkontaminasi Yuan Qi. Namun di luar dugaan, pertarungan sengit dengan Chen Qi berakhir imbang. Sinar Neraka Agung Brahma-nya yang menyusup ke patung Buddha raksasa hasil transformasi Istana Iblis Langit tiba-tiba lenyap tanpa jejak, seolah tersedot ke lubang hitam tak berdasar.
Tubuh raksasa Raja Iblis itu mulai bergeliat. Dalam sekejap, seluruh bintang memanjang, berubah dari bulat menjadi manusia raksasa perkasa setinggi ribuan li. Raksasa ini bahkan lebih besar tiga tingkat dari Istana Iblis Langit, dengan telapak tangan yang membentang seluas langit. Berbagai mantra terkumpul di telapak tangannya membentuk badai magis, menghantam patung Buddha hasil transformasi Istana Iblis Langit dengan kekuatan menghancurkan.
Serangan yang tampak sederhana ini memadukan tak terhitung mantra dalam harmoni sempurna, mencapai tingkat "kembali ke kesederhanaan tertinggi". Kekuatannya yang mengerikan mampu menghancurkan sebuah bintang dalam sekali gebrak, membawa malapetaka yang tak terbayangkan.
Meski Chen Qi memanggil Li Tian untuk menyerang bersama, melihat momentum sehebat ini, mana mungkin Li Tian berani bertindak? Ia segera mengembangkan Ilmu Suci Pemilik Kebebasan Kecil, melompati ruang kosong, menghindar hingga puluhan ribu li jauhnya. Dalam hati ia gemetar ketakutan, berpikir: "Shifu menyuruhku ke sini untuk melatih ilmu Tao Najis Besar, juga bilang di sini bisa mendapatkan Tulang Iblis Dajun. Tapi jika tidak bertemu Gu Hongzi, begitu segel kubuka, langsung dihancurkan Dajun iblis ini. Mana mungkin bisa mengambil tulangnya? Kekuatan magisnya sekarang jauh lebih dahsyat daripada saat masih tertekan, melebihi para Dajun penguasa enam kekaisaran dalam legenda. Bukankah kedatanganku ke sini sama saja dengan bunuh diri?"
Chen Qi tidak peduli dengan kaburnya Li Tian. Tubuh aslinya berubah menjadi cahaya samar-samar, menyusup masuk ke Istana Iblis Langit. Patung Buddha raksasa yang diubah dari istana ini tiba-tiba melengking keras bagaikan lengkingan naga di langit, disertai gemuruh lantunan sutra beraksara Sanskrit. Untuk sesaat, langit dan bumi seakan dipenuhi oleh miliaran suara yang melantunkan berbagai mantra Buddha. Beberapa suara begitu megah hingga memicu berbagai fenomena aneh di angkasa.
Buddha yang berasal dari Istana Iblis Langit ini mengulurkan tangan raksasa membentuk segel Dharma, lalu menunjuk ke bawah dengan dahsyat. Telapak tangan raksasanya kembali bertabrakan keras dengan serangan serupa dari Dajun iblis.
Kali ini, Chen Qi mengandalkan kemampuan perhitungan ramalan dari Pola Taiji dan tekanan dari Menara Langit-Bumi Xuanhuang, berhasil menyerap ribuan mantra yang terkandung dalam telapak tangan yang dikeluarkan oleh Raja Iblis Agung. Ajaibnya, ia tetap berdiri tegak. Sebaliknya, Raja Iblis Agung itu terhuyung-huyung oleh 16.000 kekuatan magis yang terkandung dalam satu jari Chen Qi, menyebabkan ribuan Serangga Iblis Barbar beterbangan. Butuh waktu lama baginya untuk menarik kembali serangga-serangga yang telah dibubarkan itu.
Dua sosok Raja Iblis Agung dan Buddha yang sebesar bintang itu saling serang di ruang kosong. Meski bagi orang luar terlihat seperti pukulan dan tendangan biasa, hanya karena ukuran kedua dewa yang terlalu besar sehingga aura mereka terasa menguasai langit-bumi, sebenarnya setiap pukulan dan tendangan antara Raja Iblis Agung dan Buddha yang menjelma dari Istana Iblis Langit itu mengandung ribuan kekuatan magis. Setiap gesekan kecil antara mereka adalah pertarungan sengit ribuan aliran energi yang saling bertubrukan bagai air pasang dalam sekejap mata.
Dibandingkan, mantra Chen Qi jauh lebih banyak daripada lawannya, bahkan dalam sekejap bisa mengeluarkan mantra lima kali lipat lebih banyak dari lawan. Berkat kemampuan kalkulasi Pola Taiji, penggunaan mantranya juga jauh lebih rumit daripada lawan. Namun pada akhirnya, tingkat kultivasinya hanya mencapai tingkat Semi Penjelmaan Roh. Meski telah menguasai roh utama, Badan Harta Abadi, dan tubuh Vajra Buddha, kenyataan ini tak bisa diubah. Maka mantra terkuatnya hanya bisa mencapai larangan Tiangang lapis sembilan. Sementara lawannya, Sang Jun Iblis, meski hanya menguasai satu mantra iblis "Neraka Agung Brahma", tapi tingkat kultivasinya setara dengan praktisi yang telah mencapai semangat dan wujud fisik. Sehingga bisa melatih mantra hingga larangan Tiangang lapis ke-18. Meski penggunaan mantranya lebih kasar dan jenisnya lebih sedikit, pertarungan sengit mereka selama beberapa shichen tetap seimbang, membuat keduanya saling terkejut.
Saat itu, tubuh Sang Jun Iblis telah sepenuhnya terbentang. Ini adalah pertama kalinya ia mengembangkan tubuhnya secara penuh, sehingga masih terasa kikuk dalam menggunakan mantra. Seiring waktu, berbagai mantranya semakin dahsyat, sementara tubuhnya justru semakin memadat dan mengecil.
Istana Iblis Langit Chen Qi memang merupakan pusaka gaib yang bisa mengecil-membesar sesuai kehendak, tidak seperti tubuh iblis yang baru diramu Raksasa Iblis ini yang masih perlu ditempa ulang. Melihat Raksasa Iblis mengecilkan tubuhnya, Chen Qi pun meniru dengan mengecilkan wujud Buddha hasil transformasi Istana Iblis Langit. Tubuh besar memang meningkatkan daya penghancur namun boros energi vital, sedangkan tubuh kecil lebih ringan dikendalikan dengan kelincahan khusus.
Trik semacam ini seharusnya hanya bisa dilakukan Raksasa Iblis tingkat tinggi yang telah merampungkan tulang iblis, memungkinkan mereka merampas tubuh persenjataan iblis anak buahnya dalam pertempuran untuk berubah menjadi raksasa. Iblis tingkat komandan hanya mampu mengatur formasi, tidak bisa mengaktifkan trik seperti ini. Tapi Chen Qi menggunakan Istana Iblis Langit untuk memanipulasi teknik perubahan ukuran ini, bebas mengecil-membesar seolah setara dengan lawannya.
Chen Qi yang juga mengecilkan wujud Buddha ini membuat Raksasa Iblis mengira si pencuri kecil tak tahan pemborosan energi magis besar-besaran. Padahal sebenarnya Chen Qi lebih memantau Kumbang Vajra yang disebarkannya. Serangga baja ini telah berkembang biak di tubuh iblis lawannya, melahap tak terhitung cacing dewa buas yang tercemar energi kotor, menyisakan kilau emas tua yang merayap di permukaan tubuh sang Raksasa Iblis.
