Dalam cahaya suci yang mengepung, sosok itu telah menyatu dengan pedangnya hingga menjadi satu kesatuan tak terpisahkan. Cahaya pedang selicin sinar bulan, sosoknya selaksana bintang yang kesepian. Pemandangan ini mengingatkan Chen Qi pada ujian pedangnya di Gunung Lima Qi, dan teriakan dari lubuk hatinya: "Seberapa pedih hatiku, secepat itu pula pedangku bergerak!"
Sosok ini tak lain adalah Gu Guiling yang menghilang tanpa kabar, shixiong Chen Qi yang sah.
Meski Chen Qi tak tahu berapa lama Gu Guiling lebih dulu keluar, dari aura pedangnya yang dahsyat dan peningkatan level ilmu pedang yang tak terhitung, serta transformasi total kekuatan roh kutukan menjadi energi Tao ortodoks, jelaslah shixiong ini telah meninggalkan penjara besar Dunia Tujuh Phoenix lebih awal darinya. Mustahil mencapai level ini tanpa waktu persiapan yang cukup.
Satu hari di Dunia Tujuh Phoenix setara ratusan tahun di luar. Jika Gu Guiling keluar 10-8 hari lebih awal, berarti ia telah berlatih ribuan tahun di dimensi luar. Pencapaian level ekstrimnya pun wajar adanya.
Gu Guiling kini telah mencapai tingkat Semi Penjelmaan Roh. Meski baru tahap awal, ilmu Tao logam keras yang dipelajarinya - sesuatu yang bahkan tak pernah didengar Chen Qi - begitu mumpuni. Terbukti dari kemampuannya bertahan meski terkepung, mempertahankan kesatuan dengan pedang terbangnya, dan menolak upaya perampasan atau penaklukan. Keperkasaan ilmu Tao-nya tak perlu diragukan lagi.
Iblis Purba yang berwujud anak-anak itu tersenyum kecut dan berkata, "Para tamu, pedang pusaka ini bernama Longchi. Awalnya aku ingin menaklukkannya untuk main-main. Tapi siluman terkutuk ini malah tunduk total pada peramu energi itu saat situasi memburuk, terus bertahan mati-matian. Sebenarnya mudah bagiku untuk membasmi mereka sampai tuntas, tapi menurutku lebih seru jika kita lelangkan saja. Biarkan kalian yang menaklukkan sendiri. Lebih menyenangkan daripada aku habiskan trik tapi dapat nihil. Siapa mau menawar? Silakan sebut harga!"
Sekitar enam hingga tujuh puluh orang mengelilingi Iblis Purba berwujud anak itu. Melihat Gu Guiling dan Pedang Longchi, mereka menggelengkan kepala pelan. Alasannya jelas: aura Gu Guiling dan pedangnya sudah menyatu. Hanya yang kekuatan internalnya melebihi mereka bisa mengalahkannya. Mengalahkan mungkin mudah, tapi membunuh lebih sulit. Apalagi menaklukkan? Butuh tenaga luar biasa, bahkan mungkin rugi tenaga ketimbang hasil. Maka mereka hanya berbisik-bisik, tak ada yang merespons.
Chen Qi mengamati diam-diam melalui Kumbang Vajra. Hatinya dipenuhi kejutan dan sukacita. Dalam sekejap, puluhan cara menyelamatkan Gu Guiling sudah dirancangnya.
Hubungannya dengan Gu Guiling sangat istimewa, mustahil baginya untuk tinggal diam. Namun jika ia nekat masuk menyelamatkan, bukan hanya gagal menyelamatkan Gu Guiling, mungkin malah terjebak sendiri. Ini jelas bukan yang diinginkan Chen Qi. Dalam hati ia bergumam: "Pemuda dari Iblis Purba ini mempraktikkan Kitab Iblis Primordial yang paling misterius dari 100 ribu mantra, telah membentuk Gerbang Iblis Primordial dalam tubuhnya yang bisa menelan semua mantra. Meski tingkatannya setara Panglima Perang, kekuatan magisnya luar biasa besar. Bahkan dalam duel satu lawan satu, aku tak yakin bisa membunuhnya. Saat bertarung dengan keluarga Shi dulu, mereka menggunakan Gerbang Iblis Primordial yang belum sempurna dari Cakram Iblis Tertinggi, hampir membuatku babak belur. Pola Taiji-ku masih ada cacat. Meski bisa membekukan Gerbang Iblis Primordial dari Cakram Iblis Tertinggi, belum tentu bisa melawan ilmu Tao-nya. Tapi jika benar-benar bertarung, aku masih punya trik lain..."
Chen Qi menggunakan Pola Taiji untuk menghitung hasil pertarungan, dalam seketika ia memperoleh enam hingga tujuh kemungkinan hasil. Diantaranya, jumlah kemenangan dan kekalahannya sendiri terbagi setengah-setengah. Ini menunjukkan meski memiliki kekuatan Menara Langit-Bumi Xuanhuang dan Pola Taiji, ditambah Istana Iblis Langit dan Cakram Iblis Tertinggi, ia tetap tak bisa menjamin kemenangan mutlak atas lawannya. Sebenarnya ini bukan karena ilmu Tao Chen Qi lebih lemah, melainkan karena Menara Langit-Bumi Xuanhuang dan Pola Taijinya belum mencapai puncak level Semi Penjelmaan Roh. Ia baru saja mencapai pencerahan jalan suci, memperoleh keabadian, dan meramu roh utamanya belum lama. Sedangkan Panglima Perang Suku Iblis Purba yang berwujud anak kecil ini telah berlatih setidaknya ribuan tahun, membuat perbedaan akumulasi yang besar di antara mereka. Jika Chen Qi diberi ratusan tahun, baik Menara Langit-Bumi Xuanhuang maupun Pola Taiji bisa menghancurkan Gerbang Iblis Primal lawannya, namun saat ini Chen Qi tak punya keyakinan penuh.
Ini pertama kalinya Chen Qi menghadapi lawan setingkat yang membuatnya tak yakin. Sebelumnya ia bisa imbang melawan Dafan Mojun, bahkan yakin bisa mengalahkan Shetian Mojun. Tapi remaja berwujud anak ini membuatnya menyimpulkan mustahil menang, membuktikan betapa hebatnya orang tersebut.
Panglima Perang Iblis Purba yang berwujud anak kecil itu tersenyum melihat mereka semua enggan menjawab: "Jika kalian benar-benar tidak mau menawar, aku akan memindahkan semangat praktisi manusia ini bersama pedang terbang pusaka puncak Xu Ling. Barang langka seperti ini jarang ditemui. Kesempatan mendapat barang murah seperti ini tidak akan terulang lagi."
Gu Guiling meronta-ronta dalam lingkaran cahaya Qing. Ia telah mengaktifkan teknik pedang Taibai sampai batas maksimal. Meski pedang terbang Longchi telah menyerah secara sukarela sehingga meningkatkan kekuatan magis dan ilmu pedangnya dua kali lipat, hati Gu Guiling tetap dipenuhi rasa malu: "Seandainya aku tidak baru mencapai tingkat semangat dan belum sempat memadatkan Kotak Pedang Ratus Tempaan, pedang Longchi ini sebenarnya tidak nyaman digunakan. Mana mungkin mudah terjebak begini? Orang yang membebaskanku dari Dunia Tujuh Phoenix dan mengajariku ilmu pedang bilang, di Laut Bintang Xuantuo nanti suatu hari aku akan bertemu Mi Xinniang untuk membalas dendam sesukaku. Tapi sudah hampir seribu tahun aku di sini, mana ada bayangan Mi Xinniang? Andai Xin Niang belum mencapai tingkat semangat, mungkin tulang-belulangnya sudah membeku di kuburan sekarang."
Gu Guiling terlihat sedih, cahaya pedangnya tiba-tiba berubah. Bunga teratai putih murni mekar di sekelilingnya—fenomena alami setelah menguasai Teknik Pedang Taibai. Setiap bunga teratai terdiri dari ratusan energi pedang, sehingga ada syair pedang kuno: "Satu teratai tersimpan di perut, ribuan energi pedang tebas iblis dan dewa." Bunga teratai energi putih ini, seperti kesedihan Gu Guiling, memancarkan aura dingin nan angkuh yang tak mau menyerah.
Wajah bocah Panglima Perang Iblis Purba itu berubah. Ia segera menambah tiga lapis kekuatan magis untuk menekan serangan balik Gu Guiling. Hampir saja Gu Guiling menerobos segel, membuat sang bocah merasa malu. Ia membentak: "Kalau kalian tidak mau menawar, lain kali jangan datang ke Istana Langit Sejatiku! Untuk apa datang kalau tidak mau bertransaksi?"
Saat Panglima Perang Iblis Purba berwajah bocah itu hendak menghabisi Gu Guiling untuk melampiaskan amarah, terdengar teriakan: "Kalau begitu, aku menawar! Aku punya mantra Fu biji-bijian dengan satu lapis Larangan Tiangang. Maukah Paduka merelakannya?"
Seorang Panglima Perang Suku Manmo bertubuh besar dengan mentari merah berputar di punggungnya menerobos masuk. Tak lain adalah Chen Qi yang menyamar sebagai Manmo untuk menyelamatkan orang.
Panglima Perang suku Iblis Purba yang berwujud anak kecil itu melihat Chen Qi masuk tanpa menunjukkan ketidaksenangan. Ia tertawa menyeramkan sambil berkata: "Baiklah, dua barang ini akan kujual padamu. Silakan berikan mantra Fu tingkat Larangan Tiangang apa saja."
Chen Qi menggerakkan tangannya dengan cepat, mengeluarkan mantra Fu berbentuk pelangi yang merupakan Cakar Iblis Pengendali Hati dari 100 ribu mantra. Mantra ini tidak terlalu kuat, hanya bisa menggoyahkan pikiran orang. Mantra ini hampir tak terkalahkan untuk menghadapi praktisi tingkat latihan energi, tapi sangat tidak efektif melawan Panglima Perang atau tingkat semangat. Oleh karena itu di suku Manmo dan Iblis Purba, mantra ini dianggap sampah. Hanya beberapa anggota suku Manmo yang terkadang mempelajarinya karena mengandalkan mantra bawaan, sementara Chen Qi mendapatkannya dengan merampas dari banyak iblis lalu meleburkannya.
Panglima Perang suku Iblis Purba berwujud anak kecil itu menarik mantra Cakar Iblis Pengendali Hati, lalu melepas Gu Guiling sambil membentak: "Karena dua sampah ini jadi milikmu, ambillah sendiri. Aku tak mau menyia-nyiakan tenaga." Setelah melepas Gu Guiling, Panglima itu putar badan lalu pergi dengan cuek, membuat kerumunan praktisi dari berbagai suku yang melihat hanya bisa tertawa geli.
Baru saja Gu Guiling lepas dari kendali, amarahnya langsung meluap. Ia mengayunkan pedang hendak membunuh Panglima Perang cilik dari Iblis Purba itu. Tiba-tiba, suara familiar berbisik halus di dekatnya: "Shixiong Gu Guiling, ikut aku keluar dulu. Ada hal yang perlu kita bicarakan sebagai saudara nanti." Gu Guiling lalu melihat lingkaran cahaya keemasan turun. Setelah ragu sejenak, ia menyelami cahaya pedangnya masuk ke dalamnya.
Orang-orang yang melihat Chen Qi langsung mengeluarkan lingkaran cahaya keemasan dan menangkap Gu Guiling, terkejut bukan main. Mereka tak tahu seberapa tinggi kekuatan magis Chen Qi sebenarnya. Tapi Chen Qi sendiri paham: keberhasilannya menangkap Gu Guiling 80% karena Gu Guiling telah mengenalinya dan tak melawan habis-habisan. Andai Panglima Perang berwujud anak kecil dari Iblis Purba itu perlu ditaklukkan, pasti ia harus bertarung belasan ronde dengan Gu Guiling baru bisa mengalahkannya, tak semudah ini.
Chen Qi tahu bahwa Istana Langit Sejati ini bukan tempat yang baik. Setelah mengambil Gu Guiling, langsung berbalik pergi. Saat ia hampir terbang keluar dari Istana Langit Sejati, tiba-tiba asap hitam membentang membentuk tangan raksasa yang terbang dari kedalaman istana, berusaha mencengkeram kepalanya. Suara dingin menggema: "Beraninya kau mencuri di Istana Langit Sejati milikku! Jangan salahkan Sembilan Orang Suci Istana Langit jika kami tak berbelas kasih. Kau pikir bisa kabur? Ke mana lagi? Tetaplah di sini!"
Chen Qi melihat tangan hitam ini sarat dengan ribuan mantra iblis. Dalam hati ia bergumam: "Ini pasti puncak ilmu Raksasa Bermata dan Bertangan Seribu. Satu jurus saja mengandung ribuan mantra. Raksasa ini merupakan sumber utama dari 100.000 ilmu hitam, turunannya paling banyak. Kekuatannya bahkan melebihi Panglima Perang yang berwujud anak kecil itu."
