Setelah mencapai kemajuan kecil dalam melatih energi Xuanhuang dan Yin-Yang, Chen Qi akhirnya bisa mulai memadatkan tubuh Vajra Buddha keduanya. Sebelumnya dia telah berhasil membentuk Tubuh Vajra Buddha Cahaya Kristal Timur. Kali ini tujuannya adalah membentuk Buddha Vajra Kristal. Dia telah menguasai Da Ri Liu Li Bao Yan Buddha Guang, hanya tinggal satu kemampuan supernatural besar dari jalan Buddha yang belum dikuasai: Kekuatan Vajra Penakluk Iblis.
Chen Qi di Istana Iblis Langit telah menaklukkan 150 juta pasukan Buddha. Selain berlatih Dharma Buddha di tujuh Dunia Cahaya Kristal Timur, para pasukan Buddha ini tidak perlu melakukan pekerjaan lain. Karena itu, setiap pasukan Buddha telah meramu berbagai kemampuan kecil Buddha dalam tubuh mereka, meski tingkatannya bervariasi. Walau kemampuan ini tidak merata, jumlah praktisi yang begitu besar membuatnya tetap signifikan.
Oleh karena itu, ketika Chen Qi berniat melatih Tenaga Penakluk Iblis Vajra, ia dengan mudah dapat mengekstrak tujuh jenis kekuatan magis dengan 72 lapis Larangan Disha yang telah disempurnakan: Tubuh Vajra Sejati, Tenaga Naga-Gajah, Naga Surgawi yang Perkasa, Segel Penakluk Iblis, Mantra Guntur Penakluk Iblis, Tinju Suci Penakluk Iblis, dan Pedang Datuoluoni Pembasmi Iblis Hati.
Alasan Chen Qi tidak meramu semua pasukan iblis ke dalam Bendera Sepuluh Kepala Raja Iblis dan Buku Yin-Yang adalah karena pasukan iblis yang disimpan di Istana Iblis Langit dapat terus berlatih, menjadi fondasi penting bagi kultivasi Dharma dan kekuatan iblisnya. Namun jika diubah menjadi Bendera atau Buku, mereka akan menjadi barang mati yang tidak bisa lagi meningkatkan nilai.
Tubuh Vajra sejati, Tenaga Naga-Gajah, Naga Surgawi yang Perkasa, Segel Penakluk Iblis, Mantra Penjinak Iblis Nada Guntur, Tinju Penakluk Iblis, dan pedang 'Datuoluoni Pembasmi Iblis Hati' - ketujuh kemampuan kecil ini setelah diekstrak oleh Chen Qi, segera mengaktifkan seluruh kekuatan magis Istana Iblis Langit untuk mulai memadatkan. Ketujuh kemampuan kecil berubah menjadi tujuh gumpalan cahaya Buddha, berputar mengikuti pola misterius yang membentuk formasi tersendiri.
Kekuatan magis Chen Qi sekarang jauh lebih kuat dibanding saat pertama kali keluar dari Dunia Tujuh Phoenix. Karena itu, memadatkan kemampuan supernatural besar ini jauh lebih mudah daripada saat memadatkan Da Ri Liu Li Bao Yan Buddha Guang dan Batas Cahaya. Si pencuri kecil ini melihat tujuh gumpalan cahaya Buddha yang berasal dari kemampuan kecil mulai menyatu, lalu mengarahkan jarinya. Sepuluh sinar kapak bagai matahari menghujam, menghancurkan ketujuh gumpalan itu menjadi satu.
Sepuluh sinar kapak Chen Qi ini mengandung Larangan Tiangang di atas 15 lapis, dengan tiga diantaranya mencapai 18 lapis Larangan Tiangang. Tujuh gumpalan cahaya Buddha dari kemampuan kecil ini hanya memiliki 72 lapis Larangan Disha - mana mungkin menahan serangan sepuluh sinar kapak ini? Setelah melihat ketujuh gumpalan hancur, Chen Qi berseru mantap. Istana Iblis Langit bergema oleh nyanyian Buddhis, berkumpulnya kekuatan mantra dari tak terhitung banyaknya kitab suci yang menyatukan kembali ketujuh gumpalan cahaya yang hancur ini.
Chen Qi kembali mengubah Pola Taiji menjadi tangan raksasa, menggenggam udara dengan lembut sambil membentak: "Pintu Sekte Buddha menaklukkan iblis, tenaga Vajra yang perkasa, Pixie penangkal bala menghancurkan najis, ganas tak terkalahkan!"
Tujuh cahaya Buddha ini langsung bergetar, menyatu seperti air dan susu dengan cepat. Di bawah tekanan kekuatan magis Chen Qi, perlahan membentuk mantra Fu baru - perwujudan pertama kekerasan aliran Buddha yang menyatukan tujuh kemampuan kecil: Tubuh Vajra Sejati, Tenaga Naga-Gajah, Naga Surgawi yang Perkasa, Segel Penakluk Iblis, Mantra Guntur Penjinak Iblis, Tinju Suci Penakluk Iblis, serta pedang 'Datuoluoni Pembasmi Iblis Hati'.
Begitu kemampuan supernatural besar ini terbentuk, Chen Qi segera memompakannya ke dalam tubuh Sang Buddha Perang Penakluk Tiga Alam. Bersamaan dengan itu, Buddha Cahaya Kristal Timur yang telah dikuasainya memancarkan cahaya suci tak terhingga, mengalirkan kekuatan magisnya. Empat Buddha Perang yang sebelumnya dikuasai Chen Qi - Sang Buddha Perang Pemusnah, Lianyin Buddha Perang, Buddha Perang Api Samadhi, dan Sang Buddha Perang Penakluk Tiga Alam - meskipun berkekuatan dahsyat, tetap tak mampu menembus ambang tubuh emas Buddha, sehingga belum bisa dianggap sebagai kekuatan tingkat semangat.
Namun ketika Chen Qi berhasil merampungkan Praktik Kekuatan Vajra Penakluk Iblis, Sang Buddha Perang Tiga Alam berubah wujud menjadi Buddha Vajra Kristal. Energi Buddha yang memancar dari tubuhnya bahkan tampak tiga tingkat lebih perkasa dibanding Buddha Cahaya Kristal Timur. Hal ini wajar mengingat Buddha Cahaya Kristal Timur bertugas menciptakan dunia dan memanusiakan makhluk hidup, sedangkan Buddha Vajra Kristal adalah Buddha yang bertugas dalam pertempuran. Dalam hal kekuatan magis, memang Buddha Vajra Kristal lebih unggul.
Begitu Buddha Vajra Kristal terwujud, energi Buddha yang dahsyat langsung menembus seluruh Istana Iblis Langit. Sebenarnya kualitas dasar Istana Iblis Langit tidaklah buruk—dengan Buddha Cahaya Kristal Timur sebagai roh bejana, ditambah kehadiran Buddha Vajra Kristal, Sang Buddha Perang Pemusnah, Lianyin Buddha Perang, Buddha Api Tiga Pencerahan, Jian Mo Kelahiran Suci Bilian, serta Raksasa Bermata dan Bertangan Seribu sebagai wujud-wujud transformasinya, kekuatan magisnya menyamai Cakram Iblis Tertinggi. Namun Cakram Iblis Tertinggi tetap menjadi pusaka utama Chen Qi karena terbuat dari tulang-belulang Raja Iblis yang diolah dengan ritual okultis, serta telah menyerap Buku Yin-Yang dan sembilan Bendera Sepuluh Kepala Raja Iblis. Tapi dalam hal potensi perkembangan di masa depan, Istana Iblis Langit tetap lebih unggul.
Kali ini Chen Qi melakukan tapa dan mempelajari Taisang Hualong Jue serta Longhu Zongshe Tongyu Wanshou Zhenfa. Semua pusaka gaib yang dimilikinya dirupakan, roh asli pusaka diekstrak untuk membentuk kembali tubuhnya. Pola Taiji diubah sembilan kali untuk memperkokoh dasar ilmu Tao-nya, barulah kemudian mulai merupakan Buddha Vajra Kristal dan memperkuat daya penghancur Istana Iblis Langit.
Pada tingkat kultivasi ini, tujuan awal Chen Qi menjadi lebih mudah tercapai.
Dulu Chen Qi sadar meski kekuatan magisnya dahsyat, masih ada yang lebih kuat darinya. Karenanya ia merenung dua jalan: Pertama, memadatkan mantra yang lebih kuat - Metode Kapak Dewa Juyang Shen telah dipadatkan menjadi sepuluh aliran dengan daya setara para semangat dan wujud fisik. Kedua, melatih teknik terbang cepat. Metode Cahaya Waktu tak bisa dikuasai instan, tapi metode Seberang menjadi lebih mudah karena dua Buddha Agung telah mencapainya.
Dengan tepukan telapak tangan Chen Qi, dua Buddha di Istana Iblis Langit menyedot kekuatan Langkah Suci Setiap Langkah Menumbuhkan Teratai dari 150 juta pasukan Buddha, lalu memadatkannya ke tubuh Vajra masing-masing. Teknik ini merupakan yang paling unik dari 108 kemampuan kecil Buddhisme, sekaligus satu-satunya yang bisa langsung mencapai level kemampuan supernatural tanpa perlu dikombinasikan.
Chen Qi ingin melatih dirinya sendiri untuk menguasai metode Seberang dengan Sembilan Lapis Larangan Tiangang, yang tidak diketahui berapa lama waktu yang dibutuhkan. Namun dengan bantuan 150 juta pasukan Buddha, ia bisa dengan bebas menyerap kekuatan magis dari tubuh mereka, sehingga semuanya menjadi mudah.
Terutama ketika dua Buddha besar masing-masing mengaktifkan kekuatan setingkat tubuh emas Buddha. Tak lama kemudian, sebuah metode Seberang dengan larangan Tiangang tercipta. Chen Qi dengan lembut memasukkannya ke dalam tubuh Buddha Vajra Kristal, memberikannya kemampuan mistis Langkah Teratai Suci tingkat ketiga.
Setelah larangan Tiangang kedua untuk Langkah Teratai Suci terbentuk, Chen Qi berganti tujuan dan memasukkannya ke dalam tubuh Buddha Cahaya Kristal Timur, menyatukannya dengan kekuatan Langkah Teratai Suci tingkat Tiangang yang sudah ada di dalamnya.
Rencana Chen Qi adalah melatih kedua tubuh Buddha Vajra untuk menguasai Sembilan Lapis Larangan Tiangang metode Seberang dalam waktu sesingkat mungkin, sehingga ketika menghadapi musuh besar di masa depan, mereka bisa melarikan diri dengan mudah jika kalah.
