Memadatkan larangan kekuatan magis, setiap lapisan semakin sulit dengan konsumsi mantra Fu yang terus bertambah. Meski Chen Qi memelihara 150 juta pasukan Buddha, teknik Langkah Suci Setiap Langkah Menumbuhkan Teratai yang diekstrak hanya menghasilkan seratus lebih Larangan Tiangang. Chen Qi memindahkan semuanya ke dalam Buddha Cahaya Kristal Timur dan Buddha Vajra Kristal, membuat Istana Iblis Langit semakin mistis seiring evolensi kemampuan supernatural kedua Buddha tersebut.
Meski pemadatan tubuh Buddha Vajra ini tak memakan banyak waktu, ini merupakan akumulasi seluruh latihan Chen Qi selama periode ini yang dikerahkan sekaligus.
Gu Guiling keluar dari retret lebih awal dari Chen Qi. Teknik pedang Taibai-nya telah mencapai puncak tingkat Semi Penjelmaan Roh. Di dalam kotak pedang berlapis seratusnya, sembilan bunga teratai dari energi pedang logam putih berkilauan. Kini Gu Guiling telah yakin sepenuhnya untuk mencari Energi Kotor Sembilan Suci Langit dan membalas dendam atas penindasan oleh Panglima Pasukan Yuanmo.
Setelah mengalami banyak hal, Gu Guiling bukan lagi dirinya yang dulu. Dengan sikap tenang, ia tahu balas dendam pada Sembilan Suci Langit masih membutuhkan bantuan Chen Qi. Karenanya ia terus memantau proses latihan tertutup Chen Qi.
Selama seratus tahun ini, Chen Qi dan Gu Guiling masing-masing menggunakan trik mereka, merombak kembali raga dari delapan pusaka gaib, lalu mengutusnya ke Sekte Jiuxiao Dongzhen. Kedelapan orang ini kini telah mencapai tingkat kultivasi yang mumpuni, masing-masing menjadi bintang-bintang pilihan. Ditambah dengan upaya Gu Guiling dan Chen Qi yang sengaja membina pengikut setia, saat ini lebih dari sembilan puluh persen hati manusia di Sekte Jiuxiao Dongzhen condong kepada mereka. Dua Elder Yuan Shen generasi kelima, Xu Yuanfeng dan Li Gouyi, tidak berani bersaing dengan mereka, malah kedua pihak hidup damai.
Sambil terus mendorong Formasi Hunyuan Xiantian Yiqi secara perlahan untuk tetap menempa Kotak Pedang Seratus Tempaannya, Gu Guiling bergumam dalam hati: "Ilmu Tao yang dipelajari adik seperguruan Chen Qi sungguh luar biasa, jauh lebih hebat dari Teknik Pedang Taibai milikku. Jika kami berdua bersekutu, menghadapi Sembilan Dewa Tianzhen pasti takkan sanggup, tapi melawan satu dewa saja sudah pasti bisa meraih kemenangan. Asal kami saudara seperguruan diberi kesempatan, pasti bisa membunuh Sembilan Dewa Tianzhen satu per satu, benar-benar meluapkan amarah yang mendidih ini. Entah kapan Chen Qi akan keluar dari retretnya kali ini, menurut perkiraanku, seharusnya tidak lama lagi."
Saat Gu Guiling sedang merenung, tiba-tiba ia melihat semburan cahaya keemasan menerobos langit, menghancurkan Formasi Hunyuan Xiantian Yiqi. Di ruang kosong, cahaya itu hanya berkedip sekali lalu menghilang tanpa jejak. Meski ilmu pedang dan teknik pelarian Gu Guiling cukup mumpuni, ia tak menguasai metode pemindahan ruang kosong, sehingga sama sekali tak bisa mengejar Chen Qi. Ketika Gu Guiling mengendalikan cahaya pedangnya keluar dari Formasi Hunyuan Xiantian Yiqi, getaran mengguncang ruang kosong puluhan ribu li jauhnya, dan cahaya keemasan itu kembali muncul.
Chen Qi memutar tubuhnya dan kembali ke wujud asli, tersenyum seram sambil berkata: "Aku minta maaf telah mengagetkan Shixiong Gu Guiling. Tapi setelah seratus tahun meditasi, hasilku cukup berarti. Ini ada mantra Fu biji, Shixiong bisa memindahkannya ke dalam tubuh. Meski ilmu sesat ini bukanlah Jalan Suci sejati, tetap cukup berguna."
Chen Qi menggoyangkan tangannya dengan santai, mengeluarkan mantra Fu biji yang langsung masuk ke dantian Gu Guiling. Itu adalah Metode Seberang tingkat tiga lapis Larangan Tiangang yang baru ia padatkan.
Meskipun Gu Guiling tidak mempraktikkan metode jalan Buddha dan tidak bisa melanjutkan latihan kemampuan supernatural ini, setelah memperoleh metode Seberang ini, ia pun mampu memindahkan ruang kosong. Luasnya alam semesta yang hampir tak terbatas membuat teknik terbang secepat apapun tidak bisa melintasi bintang-bintang yang jauh. Bahkan dengan kekuatan magis Gu Guiling dan Chen Qi, terbang dari sisi Laut Bintang Xuantuo ke seberangnya membutuhkan ribuan hingga puluhan ribu tahun. Hanya metode memindahkan ruang kosong yang memungkinkan seseorang terbang dari ujung laut bintang ke ujung lainnya.
Chen Qi menarik semua Langkah Suci Setiap Langkah Menumbuhkan Teratai dari 150 juta pasukan Buddha dalam Istana Iblis Langit. Selain menyisihkan metode Seberang dengan Sembilan Lapis Larangan Tiangang yang dipadatkan dalam tubuh Buddha Cahaya Kristal Timur dan Buddha Vajra Kristal, mantra tambahan yang tersisa dipadatkan menjadi mantra Tiga Lapis Kekangan dan diberikan kepada Gu Guiling.
Gu Guiling sedikit mengaktifkan metode Seberang dalam tubuhnya, dalam sekejap sudah menguasainya. Langkah Suci Setiap Langkah Menumbuhkan Teratai sebenarnya memiliki tiga level: memendekkan bumi, terbang di atas teratai, dan seberang. Dengan bebas menggerakkan metode ini, Gu Guiling perlahan menemukan sinkronisasi yang indah dengan ilmu pedangnya. Dengan gerakan pergelangan tangan, sepuluh ribu bunga teratai emas bertebaran, gerakan tubuhnya secepat kilat, dalam kedipan mata telah membuat Formasi Pedang Ilusi. Ini adalah teknik paling misterius dari Pedang Taibai, energi pedang yang saling melahirkan antara nyata dan ilusi, sungguh luar biasa. Di antara ribuan teratai emas, terselip sembilan teratai putih yang bahkan Chen Qi pun tak bisa membedakannya dalam sekejap.
Gu Guiling menarik kembali semua bunga teratai emas itu ke dalam Kotak Pedang Tempaan, dengan senyum tipis di hati meneriakkan: "Kita saudara telah bersabar seratus tahun, hari ini saatnya menghadapi Sembilan Dewa Sejati itu!" Begitu ucapannya, ribuan teratai emas bermunculan dan lenyap, dalam sekejap ia telah berpindah lebih dari 100.000 li. Penyatuan ilmu pedang dan metode Seberang ini menciptakan keunikan tersendiri.
Chen Qi tersenyum kecut, mengibaskan lengan bajunya lebar-lebar. Tanpa menggunakan mantra apapun, ia melangkah masuk ke ruang kosong, saat muncul kembali sudah menyusul Gu Guiling. Dengan satu langkah lagi, melesat melewatinya menuju sebuah bintang yang berjarak ratusan juta li.
Sembilan Dewa Tian Asli kini sudah tidak berada di Konferensi Wanbao lagi, namun Kumbang Vajra yang ditinggalkan Chen Qi di Istana Tian Asli masih bisa menunjukkannya arah. Kumbang-kumbang Vajra ini telah menyusup jauh ke seluruh bagian krusial Istana Tian Asli, perlahan-lahan menggerogoti istana langit yang terdiri dari dua belas pusaka gaib ini. Meski diberi waktu, Kumbang Vajra tetap takkan bisa menelan Istana Tian Asli mengingat level istana ini terlalu tinggi dan kekuatan magis pemiliknya juga luar biasa. Selalu ada trik untuk menghadapi Kumbang Vajra, seperti ketika Chen Qi gagal menyergap Raja Iblis Dafan dulu.
Dengan bimbingan Kumbang Vajra, Chen Qi dan Gu Guiling menggunakan teknik memindahkan ruang kosong. Hanya dalam beberapa hari, mereka tiba di samping sebuah bintang yang terpencil. Bintang ini tidak memiliki bintang utama maupun pendamping, sama sekali tidak membentuk galaksi, hanya melayang sendirian di ruang hampa. Yang lebih aneh, dalam jarak ratusan juta li di sekitar bintang ini tidak ada bintang atau galaksi lain.
Chen Qi dan Gu Guiling terbang cepat mendekati bintang merah tua ini. Chen Qi lebih dulu mengubah Istana Iblis Langit menjadi Buddha raksasa sebesar bintang, lalu tanpa basa-basi menyerang dengan telapak tangan dari jarak jauh. Energi dahsyatnya menghantam bintang tersebut hingga pecah menjadi ribuan keping. Kekuatan magis Chen Qi sekarang jauh lebih ganas dibanding saat bertarung dengan Raja Iblis Dafan. Serangan ini jelas-jalnya sebuah provokasi.
Istana Langit Sejati yang tersembunyi di dalam bintang ini, ketika bintang tersebut dihancurkan oleh Chen Qi, hanya bergoyang ringan sebelum terbang cepat keluar. Dari dalam Istana Langit Sejati terdengar suara terkejut yang membentak, "Orang aneh macam apa ini? Berani bertindak sekejam ini? Kau benar-benar sial sampai berani mengganggu murid-murid Sembilan Orang Suci Istana Langit Sejati kami, biar aku yang mengakhiri nyawamu!"
Dari Istana Langit Sejati tiba-tiba meluncur aura iblis perkasa yang berevolusi menjadi Raksasa Bermata dan Bertangan Seribu. 23 jenis kekuatan iblis langsung menyatu membentuk telapak tangan raksasa yang menghantam ke bawah, berencana menghancurkan Chen Qi di tempat seperti yang dilakukan Chen Qi sebelumnya.
Sebelumnya, Chen Qi pernah bertemu orang ini. Saat itu karena merasa kekuatan magisnya belum memadai, dia hanya bisa menyelinap kabur di tengah keributan. Tapi setelah 100 tahun meditasi, kekuatan magis Chen Qi telah meningkat pesat. Tanpa berkata-kata, dia langsung mengarahkan Buddha raksasa hasil transformasi Istana Iblis Langit untuk membentuk mantra. Buddha raksasa itu menggerakkan telapak tangannya yang mampu memecahkan bintang, bertarung habis-habisan dengan lawannya.
Raja Iblis yang menguasai Ilmu Raksasa Bermata dan Bertangan Seribu itu, yang telah menjelajahi Laut Bintang Xuantuo, menganggap dirinya tak terkalahkan kecuali oleh beberapa orang tertentu. Mana mungkin dia menganggap serius Chen Qi? Melihat Chen Qi juga berusaha mengendalikan kekuatan magis untuk melawannya, dia menyeringai dingin dan berpikir dalam hati: "Orang ini dari mana datangnya, bahkan tidak mencari tahu tentang keganasan Sembilan Suci Zhen Tian kami. Sudah kusebutkan reputasiku, dia masih berani menyerang. Kalau begitu, lebih baik kubunuh lalu kutekan semangatnya untuk dijadikan bahan latihan ilmu adikku Yuanmo."
Begitu kekuatan magisnya dilepaskan, pusaran raksasa muncul di telapak tangan iblisnya. Berbagai mantra gelap berputar dalam pusaran itu, berusaha meledakkan Buddha yang merupakan wujud Istana Iblis Langit sebelum menekannya dengan keras. Dua telapak tangan sebesar setengah bintang ini bertabrakan, menggelegarkan langit dan bumi. Ruang kosong retak di mana-mana, memperlihatkan celah dimensi yang tak terhitung jumlahnya - bukti nyata keganasan serangan Xuanhuang ini.
Meskipun Istana Iblis Langit Chen Qi telah dijaga oleh dua Buddha Vajra dan memiliki enam proyeksi spiritual yaitu Jian Mo Kelahiran Suci Bilian, Raksasa Bermata dan Bertangan Seribu, Sang Buddha Perang Pemusnah, Lianyin Buddha Perang, serta Buddha Perang Api Tiga Kotoran, tetap tak mampu melawan Panglima Iblis di Istana Langit sejati. Setelah duel sengit, Istana Iblis Langit hancur berkeping-keping oleh kekuatan Xuanhuang yang tak tertahankan, lalu seluruh pecahannya direbut oleh telapak tangan iblis raksasa itu.
Chen Qi yang agak terkejut dengan kekuatan magis lawannya hanya tersenyum kecut sambil berpikir dalam hati: "Setiap orang punya triknya masing-masing. Kau kira mendapat keuntungan dariku, tapi tahukah kau bahwa aku juga punya rencana?" Melihat telapak tangan raksasa itu berputar di angkasa lalu menyambar ke arah persembunyiannya, Chen Qi tersadar bahwa lokasinya telah terbongkar meski tak sengaja menyembunyikan diri. Sebelum si pencuri kecil ini sempat bertindak, Gu Guiling yang tak kuasa menahan diri sudah meneriakkan mantra, memunculkan ribuan Teratai Emas yang langsung menahan telapak tangan iblis raksasa tersebut.
Meskipun ribuan teratai emas Gu Guiling yang dikembangkan hanya menempati sepersepuluh ribu dari telapak tangan iblis raksasa itu, ilmu pedangnya telah mencapai level yang luar biasa. Bahkan ketika menghadapi lawan yang levelnya lebih tinggi, ia tak gentar. Cahaya pedang dan teratai bergerak kesana-kemari, dalam sekejap telah berevolusi menjadi 70-80 jurus pedang, menyayat telapak tangan raksasa yang menyerang itu hingga hancur berantakan dan menciptakan lubang tembus.
Menyaksikan kesuksesan Gu Guiling, Chen Qi lalu berseru mantap. Istana Iblis Langit meledakkan seluruh kekuatannya, ribuan kumbang vajra tiba-tiba terurai dan mulai mati-matian melahap aura iblis pekat yang membentuk telapak tangan raksasa itu.
