Chen Qi sama sekali tak berniat mengganti rugi apalagi menyerah. Si pencuri kecil ini otaknya berputar kencang, hanya memikirkan cara lolos dari kepungan lima Tianjun.
“Para penguasa Tianren ini juga bukan pihak yang mudah dikelabui. Mereka telah lama melihat kelicikan sikap Chen Qi. Seorang Jun Tian yang seluruh tubuhnya memancarkan keemasan, seolah-olah telah dimurnikan menjadi kristal berbentuk manusia, melesat dari Kereta Emas Sembilan Naga. Tanpa sepatah kata, ia menghantamkan kepalan tangan. Seketika, langit dan bumi seakan dipenuhi oleh kepalan ini. Kepalan sang Jun Tian berubah menjadi konstelasi bintang yang menyegel semua metode kabur Chen Qi dan Gu Guiling, sekaligus mengguncang ruang kosong hingga mantra pemindahan ruang mereka tak bisa digunakan.”
“Sungguh hebat! Pukulan ini telah mencapai tingkat Wanfa Guizong. Mantra telah bisa mengkristal dalam wujud nyata, dijuluki Fa You Zhenxing (Hukum Memiliki Bentuk Sejati).”
Chen Qi tahu bahwa jika seseorang bisa melatih mantra hingga level sembilan, ia akan berevolusi menjadi berbagai bentuk: Kera Penelan Matahari, Burung Gagak Api, Ular Api, Naga Api, Istana Matahari, Pegunungan, Iblis Langit, Binatang Suci, Cahaya Pedang, Pusaka Gaib... Tingkat ini disebut Fa You Yuanling (Hukum Memiliki Roh Asli). Karena ilmu Tao-nya unik, Chen Qi memperolehnya tanpa latihan khusus sehingga tak merasa heran. Namun tingkat Fa You Zhenxing, ia belum pernah melihat ada yang mencapainya. Daya penghancur pukulan ini saja telah menempatkan sang Jun Tian sebagai orang terkuat yang pernah ia lihat, melampaui Sembilan Suci Langit, Dàfàn Mójūn, Pangeran Luo Ge Ketiga, dan lainnya.
Si pencuri kecil dengan cepat mengubah strategi, langsung mengaktifkan Pola Taiji dan memasukkannya ke dalam Istana Iblis Langit. Kemudian ia mengaktifkan Istana Iblis Langit, bertarung habis-habisan tujuh kali melawan kepalan tangan Tianjun. Kepalan Tianjun berubah menjadi bintang-bintang, mengguncang seluruh penjuru alam. Seberkas kekuatan dahsyat yang mampu memusnahkan semua makhluk hidup dan menghancurkan bintang-bintang menembus Istana Iblis Langit, dipandu oleh formasi besar yang berevolusi dari Pola Taiji, lalu dialirkan seluruhnya ke Kereta Emas Naga Sembilan yang belum sepenuhnya selesai diproses.
Awalnya sangat kokoh, bahkan ketika dimakan Kumbang Vajra, hanya bagian tambahan yang habis terkikis, inti kristal Tianjun di dalamnya tetap utuh. Tapi saat diguncang kekuatan kepalan Tianjun selevel, seketika muncul retakan kecil. Ribuan Kumbang Vajra langsung menyerbu, menggigit dengan ganas. Kristal Tianjun itu pun hancur berkeping-keping, ditelan habis oleh kumbang-kumbang ini dan diolah perlahan dengan energi Xuanhuang.
Istana Iblis Langit yang sudah mencapai puncak akumulasi energi tiba-tiba bergetar hebat. Tujuh aliran energi Buddha, berbagai mantra iblis, dan mantra rahasia suku Tianren di dalamnya meledak bersama, berubah menjadi pelangi-pelangi. Gelombang energi magis dari kesadaran spiritual dan kekuatan dewa Tianren membuat Istana Iblis Langit terurai, lalu menyusun diri kembali dalam kombinasi unik.
Dengan bantuan jurus tinju misterius Jun Tian dari ras Tianren yang tak terduga seperti hantu, Chen Qi berhasil menghancurkan inti kristal Jun Tian dari Kereta Emas Sembilan Naga. Istana Iblis Langit milik Chen Qi tiba-tiba naik satu tingkat, menjadi pusaka gaib Level Wujud Sejati. Berbagai mantra yang sebelumnya mentok di ambang batas kini secara berturut-turut menerobos larangan Tiangang sembilan lapis, melesat ke tingkat kesepuluh, kesebelas, kedua belas... hingga mencapai tingkat larangan yang lebih tinggi.
Meski terkepung banyak musuh dan menghadapi krisis terbesar sepanjang sejarah, si pencuri kecil ini tetap tak bisa menahan kegembiraan di hatinya. Dalam hati ia bergumam, "Jun Tian memang hebat, tapi dengan Istana Iblis Langit dan Cakram Agung - dua pusaka Level Wujud Sejati ini, setidaknya aku bisa bertahan sebentar. Memang mustahil untuk menang, tapi peluang kabur... itu bukan hal yang tidak mungkin."
Akumulasi kekuatan Chen Qi yang luar biasa besar, ditambah terobosan Istana Iblis Langit di tengah pertempuran ini, membuat kekuatan magisnya kini setara dengan dua atau tiga Raja Iblis Biasa dari ras iblis atau Jun Tian dari ras Tianren. Meski masih jauh kalah jumlah dibanding pasukan lawan, keyakinannya untuk bisa melarikan diri kini telah mencapai tingkat yang sangat tinggi.
Sang Tianjun dari ras Tianren itu, melihat jurus tinju andalannya ternyata gagal menghancurkan pusaka gaib yang dilepaskan Chen Qi. Bahkan setelah tujuh pukulan, kekuatan pusaka musuh justru menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Meski merasa aneh di hati dan tahu pasti ada keanehan pada pusaka Chen Qi, tak disangkanya bahwa dirinyalah yang secara tak sengaja membantu si bajingan kecil itu memindahkan inti kristal Tianjun, sehingga Istana Iblis Langit naik satu tingkat.
Chen Qi sengaja menyamarkan peningkatan kekuatan magis Istana Iblis Langit. Melihat sang Tianjun berhenti sejenak lalu melayangkan tujuh pukulan lagi, ia berseru lantang: "Tak sopan menerima tanpa membalas. Cobalah jurus mantranya!"
Kedua tangan Chen Qi membentuk lingkaran, meluncurkan sepuluh cahaya kapak. Metode Kapak Dewa Juyang Shen ini merupakan teknik dengan daya penghancur terhebat yang pernah dipelajarinya. Saat sepuluh cahaya kapak itu melesat, bahkan sang Tianjun yang menjadi lawannya terpaksa serius, mengaktifkan tujuh jurus tinju untuk menghadangnya.
Meski sepuluh cahaya kapak Chen Qi telah disatukan hingga tingkat tinggi—tiga di antaranya bahkan mencapai level larangan langit delapan belas lapis—tetap tak mampu menandingi Panglima Perang ini. Cahaya kapak hancur berantakan oleh jurus tinju, momentum serangan balik yang membawa kembali sensasi kesadaran kosmis penghancur bintang itu ke benak si pencuri kecil.
“Senjata yang luar biasa, meski bertarung satu lawan satu, aku belum tentu bisa mengalahkannya. Perbedaan satu tingkat kemampuan sudah terlalu jauh, apalagi orang ini berada di level tertinggi Tianjun. Bukan lawan sembarangan yang bisa dianggap enteng.”
Chen Qi tidak panik. Setelah sepuluh cahaya kapak hancur, ia segera mengaktifkan Istana Iblis Langit ke angkasa. Istana iblis ini seketika berubah menjadi Buddha Vajra Kristal, kedua tangan menyusun segel Dharma, melesat menghadapi kepalan tangan Tianjun dengan tabrakkan keras. Kali ini Chen Qi tidak terlalu menderita. Meski Istana Iblis Langit baru saja naik level, akumulasi energinya sudah mencapai tingkat yang tak terbayangkan. Maka saat menggerakkan harta karun ini, keyakinannya penuh.
Buddha ini adalah Buddha Vajra Kristal, salah satu dari 48 Buddha aliran ortodoks, yang paling ahli dalam pertempuran.
Setelah Istana Iblis Langit mencapai Level Wujud Sejati, Buddha ini - dengan dukungan 180 juta tentara iblis yang dipelihara di istana, ratusan Panglima Iblis, tujuh delapan kesadaran pemimpin Tianren - tingkat Dharma-nya telah mencapai realm yang tak terpahami, cukup untuk menyaingi sosok agung yang telah mencapai Keadaan Puncak Tianjun.
Kedua pihak tidak menggunakan mantra apa pun, seperti prajurit biasa yang bertarung dengan pukulan dan tendangan. Namun baik Tianjun maupun Buddha Vajra Kristal, setiap pukulan dan tendangan mereka mengandung ribuan mantra bahkan kombinasi berbagai mantra yang membentuk formasi magis, meningkatkan kekuatan tempur hingga sepuluh kali lipat. Meski terlihat biasa, kekuatan penghancur dalam setiap gerakan ini mampu mengguncang hingga meruntuhkan ruang kosong.
Level Buddha Vajra Kristal setara dengan lawannya, getaran kosmik tak mampu melukainya. Setelah bertarung habis-habisan puluhan jurus, Buddha ini mengaktifkan metode Seberang. Tubuh raksasanya bergoyang lalu menghilang tanpa jejak, tiba-tiba muncul di belakang Tianjun. Tangan raksasanya meraih tajam ke bawah, menyambar Kreta Emas Sembilan Naga milik Tianjun.
Niat Chen Qi merebut Kreta Emas Sembilan Naga langsung ditanggapi empat Tianjun lainnya. Mereka mengerahkan mantra dahsyat yang mengguncang langit, membentuk empat badai mantra mirip naga panjang untuk menerjang musuh tak tahu diri ini sekaligus.
Melihat perhatian kelima Tianjun telah teralihkan, Chen Qi segera menarik lengan Gu Guiling sambil berteriak mantap: "Kakak seperguruan Gu, ayo kita pergi..."
Ia mengaktifkan metode Seberang, melompat keluar dengan dahsyat. Si pencuri kecil benar-benar tepat menangkap momen, sebelumnya juga telah menggunakan Pola Taiji untuk kalkulasi, sehingga langsung menemukan celah yang hampir tak terlihat dari formasi kepungan lima Tianjun. Satu langkah melangkah, sudah berada di puluhan ribu li jaraknya. Setelah Chen Qi bebas, Istana Iblis Langit tiba-tiba meledak dan bubar, berubah menjadi ratusan juta Kumbang Vajra yang menyerang kelima Tianjun secara terpisah.
Melihat Chen Qi masih berusaha melarikan diri, kelima Tianjun ini segera membagi tiga orang untuk mengejar, sementara dua sisanya bersekutu mencoba menekan Istana Iblis Langit. Daya penghancur yang ditunjukkan istana sebelumnya menciptakan ilusi kecil pada para Tianjun, membuat mereka yakin dua orang bisa menekan pusaka ini. Namun saat tiga Tianjun pergi, tiba-tiba Istana Iblis Langit memanifestasikan sosok Buddha - Buddha Cahaya Kristal Timur yang pertama kali diramu Chen Qi.
Chen Qi meninggalkan Istana Iblis Langit dengan sengaja menyiapkan senjata tersembunyi ini. Ia sangat paham betapa dahsyatnya kekuatan Istana Iblis Langit miliknya. Jika para Tianjun mengejarnya, istana itu akan otomatis kembali ke sisinya. Namun jika hanya satu atau dua Tianjun yang tertinggal, istana itu justru akan balik menerjang dengan serangan total, mungkin bisa meraih keuntungan tambahan. Prediksi Chen Qi tepat, strategi rahasia ini segera membuahkan hasil. Seorang Tianjun yang tak waspada tiba-tiba diterjang oleh Buddha Cahaya Kristal Timur yang berevolusi dari Istana Iblis Langit, hingga tertekan masuk ke dalam Dunia Cahaya Kristal Timur. Meskipun Istana Iblis Langit tak bisa mengurung musuh level ini lama, bahkan hanya sebentar, waktu itu cukup bagi Buddha Cahaya Kristal Timur dan Buddha Vajra Kristal untuk bersekutu menghajar Tianjun lain hingga luka parah, merebut kereta emas naga sembilan tak bertuan, lalu segera mengaktifkan metode Seberang untuk kabur.
Adapun Tianjun yang langsung melompat keluar dari Istana Iblis Langit, kedua Buddha itu tak menghiraukannya. Nyatanya dengan hanya mengandalkan Istana Iblis Langit, mustahil mengalahkan seorang Tianjun. Maka setelah mendapat keuntungan kecil, pusaka gaib ini pun mengikuti panggilan niat Chen Qi kembali ke sisi sang pemilik.
Saat Chen Qi melarikan diri bersama Gu Guiling, tiba-tiba ia menggerakkan tangan menarik Istana Iblis Langit ke dalam genggamannya. Dengan persepsi halus, ia menyadari istana itu tidak hanya utuh sempurna, tapi juga menyimpan sebuah kereta Jiulong Huangjin Nian. Dadanya dipenuhi sukacita, dalam hati berpikir: "Para Tianjun ini sungguh hebat, mustahil aku melawan lima sekaligus. Tapi beberapa kereta Jiulong Huangjin Nian ini biasa saja, selain Flame Terlarang Emas yang agak mematikan, hanya bisa dijadikan bahan untuk meramu pusaka gaib."
Chen Qi berpikir seperti ini, sebenarnya juga agak keliru. Jika kekuatannya yang begitu mesum dan perkasa, mana mungkin praktisi biasa bisa menahan daya penghancur Flame Terlarang Emas? Bahkan sekuat Gu Guiling pun pernah menderita kerugian oleh Flame Terlarang Emas ini. Jika diganti dengan mereka yang berada di tahap Semi Penjelmaan Roh, begitu tersentuh Flame Terlarang Emas, seketika akan terbakar menjadi abu, mengalami tewas dan ilmunya lenyap, sehelai nafas pun musnah dalam sekejap.
