"Energi pedang ini sungguh dahsyat!"
Chen Qi mengerahkan seluruh kekuatannya dan langsung merusak blokade energi pedang di ruang kosong. Meski lawannya menguasai ilmu pedang tingkat dewa, si pencuri kecil ini bukan lawan sepele. Hanya tertahan sejenak, ia pun berhasil melepaskan diri.
Chen Qi memutar Menara Langit-Bumi Xuanhuang yang asli, lalu meraih dua pusaka lagi. Namun dua pusaka gaib berwujud nyata paling kuat dari Tiga Belas Pusaka Istana Langit Sejati, dijaga mati-matian oleh pemilik Istana Langit Sejati dengan mempertaruhkan nyawa untuk berkonfrontasi habis-habisan dengannya, membuat si pencuri kecil tak bisa segera merebutnya.
Keduanya hanya bertarung tiga detik. Di langit, energi pedang yang bergelora itu melayang lembut. Dari asap mengepul energi pedang, muncul seorang wanita malas namun penuh pesona yang tertawa genit: "Pria malas, baru hari ini ingat istrimu? Saat bersenang-senang tak pernah ingat padaku, baru saat kesusahan merindukanku. Konon suami-istri bagai burung sehutan, saat bahaya masing-masing terbang. Tapi aku justru bersikeras mencarimu saat kau dalam kesulitan. Entah layak atau tidak."
Setiap gerakan wanita ini memancarkan pesona memikat. Seolah sekejap, langit-bumi pun terbuai oleh pesonanya, sejenak menjadi lembut.
Chen Qi mengamati dengan tajam. Tingkat kultivasi wanita ini setara dengan Raja Iblis, namun energi pedang bergelora dan aura iblis samar dalam tubuhnya membuat tak jelas apakah dia manusia biasa atau roh artifak. Chen Qi langsung tahu ini bukan manusia atau iblis. Dengan bangga dalam hati, dia mengaktifkan Pola Taiji untuk menghitung, meski tak sepenuhnya pahim hanya mendapat gambaran kasar.
“Wanita ini mungkin punya trik kotor, aku harus lebih berhati-hati.”
Chen Qi tidak mengeluarkan pusaka lain atau menggunakan mantra tambahan, hanya mengerahkan 81 aliran energi Xuanhuang. Menara Langit-Bumi Xuanhuang ini memiliki kemampuan anti segala ilmu, bahkan jika musuh punya sihir aneh, dengan perlindungan pusaka ini ia tetap tenang.
Meski nada bicara wanita itu genit, serangannya gesit. Tangan putih yang anggun merangkai jurus pedang, melahirkan energi pedang bak bisikan mesra yang menggoyang sukma. Dengan lintasan yang selaras hukum langit, energi itu menyelusup di antara Chen Qi dan tuan Istana Langit Sejati, membuat Chen Qi tiba-tiba merasa seolah langit-bumi terbelah pedang itu, menyisakannya sendirian dengan perasaan ganjil yang tak terucap.
Untungnya kekuatan si pencuri kecil bukan main-main. Dengan menggetarkan Menara Langit-Bumi Xuanhuang tiga kali, ia menghancurkan ilusi itu dan membebaskan diri. Jari telunjuknya melesatkan energi Xuanhuang berwujud sinar Xuanhuang langsung ke arah wanita itu.
Tuan Istana Langit Sejati memanfaatkan celah ini untuk menarik pusaka pelindungnya dan teleportasi ke samping istrinya. Meski kekuatannya dahsyat, ia tak tinggal diam. Segala kemampuannya dikerahkan untuk mendukung sang istri dalam pertempuran.
Chen Qi mengubah energi Xuanhuang menjadi sehelai benang pedang yang seharusnya bisa menebas segalanya. Namun saat berhadapan dengan energi pedang sang wanita yang terasa seperti keluhan gadis pingitan atau asmara gelap kekasih, timbul sensasi lembek dan lumer yang tak bisa ditumpahkan. Setiap perubahan jurus terasa sangat canggung, seolah kekuatan magisnya secara tak sadar teralihkan dan dikendalikan oleh kekuatan asing.
"Sihir manusia-siluman ini luar biasa, bagaimana dia bisa melakukan ini?"
Sambil bertarung sengit dengan dua musuh utamanya, Chen Qi diam-diam menganalisis kekuatan magis wanita itu. Semakin dia kalkulasi, semakin terkejut hatinya karena ternyata tubuh wanita ini terdiri dari pusaka-pusaka gaib. Berbeda dengan Badan Harta Abadi yang dia kuasai, wanita ini tampaknya memiliki semangat yang dipaksa masuk ke dalam pusaka lalu diramu ulang. Bahkan... benda-benda pusaka penyusun tubuhnya tak cuma satu.
"Chen Qi juga mengandalkan kekuatan magisnya, mengaktifkan Pola Taiji, mengubah pusaka penjelmaan roh ini menjadi cermin suci. Di dalam cermin itu terpancar sosok asli sang wanita. Di dalam tubuh wanita ini terdapat dua pedang suci sebagai inti, sebuah istana langit sebagai poros, ditambah sembilan pusaka lainnya yang masing-masing mengatur aliran energi magis dan menyediakan sumber kekuatan. Total dua belas pusaka yang menyatu erat, saling mengaitkan energi magis, kekangan, dan formasi diagram dengan presisi sempurna. Keindahan konsepnya membuat Chen Qi yang biasa bangga akan keahlian meramu pusaka pun hanya bisa bergumam dalam hati, sulit mempercayai adanya makhluk seperti ini di dunia.
"Meski wanita ini juga terdiri dari pusaka, namun struktur internalnya sempurna tanpa cela, jauh melebihi Istana Langit Sejati yang asal digabungkan oleh pemiliknya. Jika dibandingkan, satu ibarat master lukis yang merancang selama sepuluh tahun sebuah lukisan panorama gunung dan sungai sejauh sepuluh ribu li, sementara yang lain bagai anak kecil yang menyusun aksara dasar menjadi pantun kacau... Dengan tingkat yang sama, perbedaan komposisi dan konsep membuat kekuatannya berbeda puluhan kali lipat. Belum lagi pusaka dalam tubuh wanita ini semuanya lebih tinggi tingkatannya dari milik Pemilik Istana Langit Sejati."
Chen Qi kembali menggunakan cermin dari Pola Taiji untuk memindai Pemilik Istana Langit Sejati. Ia tak bisa menahan desahannya lagi, menyadari keduanya sama sekali tak sebanding. Namun saat membandingkan, Chen Qi juga menangkap beberapa rahasia tersembunyi.
Dua pusaka gaib berwujud nyata yang menjadi inti pembangunan Istana Langit Sejati oleh pemiliknya, juga merupakan sepasang pedang terbang. Dua pedang terbang di pusat tubuh wanita ini memancarkan aura yang saling beresonansi, seolah berasal dari sumber yang sama.
"Tidak baik, tidak baik. Jika pasangan anjing ini bersatu, empat pedang terbang level wujud sejati akan menyatu. Meski tingkat kultivasiku cukup tinggi, pasti takkan sanggup melawan mereka."
Meski Chen Qi terkejut dengan keahlian pedang wanita itu yang sangat mendalam dan tubuhnya yang aneh, ia yakin masih bisa bertahan. Bahkan dengan waktu lebih, ia bisa menghitung kelemahan dalam ilmu pedangnya dan mungkin memenangkan pertarungan. Namun ketika menggunakan cermin ajaib hasil transformasi Pola Taiji yang memperlihatkan masing-masing dua pedang terbang level wujud sejati dalam tubuh mereka, kekhawatiran mulai menyelimutinya. Dalam hati si pencuri kecil bergumam: "Meski mengalahkan mereka berdua di sini akan membawaku pada pencapaian Jalan Suci, tapi risiko melawan pasangan pezina yang bersatu ini terlalu besar. Praktisi Tao mencari keabadian, bukan kemenangan sesaat. Pemilik Istana Langit Sejati telah kehilangan banyak pusaka. Saat ia sendirian nanti, pasti takkan sanggup bertahan sampai gundiknya datang menyelamatkan. Saat itulah waktu terbaik untuk menyerang."
Setelah itu, si pencuri kecil meneriakkan mantra dan menarik kembali Menara Langit-Bumi Xuanhuang Linglong sambil berkata dengan senyum tipis: "Kekuatan persatuan pasangan mulia ini memang luar biasa. Gu Hongzi masih ada urusan lain. Hari ini aku takkan melanjutkan pertarungan. Mohon dimaafkan, semoga takdir mempertemukan kita lagi di lain waktu."
Chen Qi tertawa terbahak-bahak. Dengan memanfaatkan metode Seberang dan Kuali Dewa Cahaya Kosmos, kombinasi teknik dan pusaka ini telah mengaktifkan formasi sebelum Pemilik Istana Langit Sejati dan wanita itu sempat bertindak. Dalam sekejap mereka telah melintasi ruang kosong sepuluh ribu li, menghilang tanpa jejak.
Meski Pemilik Istana Langit Sejati geram karena beberapa pusakanya dirampas si bajingan kecil ini, ia tak bisa berbuat apa terhadap Chen Qi.
Begitu si pencuri kecil pergi, wajah wanita itu berubah pucat. Setelah merenung lama sambil menunduk, ia mendesah lesu: "Kau tak mengerti keadaan. Aku melakukan latihan tertutup untuk mencapai terobosan baru agar kita bisa melawan si tua itu. Kini reputasimu yang mentereng malah mendatangkan bencana. Meditasiku terputus, kesempatanku untuk terobosan sirna. Dengan hilangnya beberapa pusakamu, mustahil kau mencapai levelku dalam seribu tahun. Jika kita tak bisa menyatukan empat pedang terbang itu, nasib kita takkan beda dengan anjing terlantar dan bebek mandul. Katalah, harus bagaimana kita sekarang?"
Pemilik Istana Langit Sejati juga kesal: "Apa lagi yang bisa dilakukan? Bertemu si tua itu berarti ajal kita. Daripada mati-matian, mending nikmati sisa waktu. Kau pikir dengan mencuri empat pedang terbang dan manual kultivasi tak jelas asalnya, kita bisa melawannya?"
Wanita itu kembali menghela napas panjang, "Meski si tua itu juga seorang Leluhur Tao, karena keterbatasan metode kultivasinya, ia sulit mencapai kemajuan setelah level penyatuan semangat dengan Tao. Jika kita bisa menyatukan empat pedang terbang Zhuxian, Zhushen, Zhumo, dan Zhutian, bukan tidak mungkin kita bisa melawan. Kamu selalu hati terguncang, bahkan dua pedang Zhumo dan Zhushen yang kuberikan pun belum sepenuhnya kauramu, apalagi teknik pedangnya belum kaukuasai, hanya fokus pada hal-hal kosong. Istana Langit Sejati-mu hanya cantik tapi tak berguna, lebih baik ikuti aku mempelajari teknik Jalan ini."
Pemilik Istana Langit Sejati marah: "Aku tak mau tubuhku jadi pusaka gaib, kehilangan kesenangan jadi manusia. Lagi pula jika kita berubah jadi tubuh pusaka, mungkin tak ada kesempatan stabilisasi level lebih tinggi. Lebih baik aku pertahankan tubuh iblis ini, siapa tahu ada takdir menjadi Pemimpin Suci Bangsa Iblis, baru benar-benar tak takut si tua itu." Setelah adu argumen, akhirnya Pemilik Istana Langit Sejati mengingat ikatan persahabatan sang istri yang mempertaruhkan nyawa menyelamatkannya, lalu melunak dan menghiburnya.
Setelah berdiskusi singkat, mereka menyembunyikan cahaya pelarian masing-masing dan pergi bertapa ke tempat tak diketahui.
Saat Chen Qi hendak pergi, ia meninggalkan beberapa ekor Kumbang Vajra. Namun wanita tersebut menguasai ilmu pedang yang luar biasa, telah mencapai level persepsi Tianxin. Tak lama setelah melarikan diri, ia merasakan Kumbang Vajra yang ditinggalkannya hancur oleh niat pedang halus. Sedikit kecewa di hati, ia tak lagi memikirkan hal ini dan segera mengendarai cahaya pelarian menuju Sekte Jiuxiao Dongzhen miliknya.
Kali ini si pencuri kecil kembali mendapatkan banyak imbalan. Perang antara ras manusia dan pribumi Alam Semesta Tian Huang belum bisa dimulai kembali. Maka ia berniat kembali ke tempat latihannya untuk melakukan meditasi intensif.
Meski meditasi kali ini belum memberi kesempatan terobosan level, Chen Qi tetap tak mengabaikannya. Meramu ulang pusaka gaib yang direbut membutuhkan usaha ekstra, jika tidak akan timbul masalah. Dalam latihan, ia selalu berjalan setapak demi setapak, tak pernah serakah mengejar kemajuan, juga tak mengabaikan fondasi dasarnya.
Namun si pencuri kecil telah merasakan gelagat - banyak tokoh kuat yang tersembunyi mulai aktif setelah perang ini. Diduga Laut Bintang Xuantuo akan mengalami perubahan energi besar tak lama lagi.
Lautan Bintang Wutu
