Alam semesta tempat niat yang memperoleh Jimat Emas Tiga Kaisar telah benar-benar hancur tanpa harapan kebangkitan kembali. Meskipun Chen Qi telah memutuskan sikap, tetap tidak banyak trik yang bisa digunakan untuk membantu pertumbuhan niat di sana. Niat di alam semesta sebelah itu sebenarnya kekuatan magisnya sudah menyamai tubuh asli Chen Qi, mengingat aliran waktu di alam semesta tersebut sangat cepat, dan jalan latihannya juga berada di atas konsep karma baik dan moral.
“Kecuali aku bisa mencabut larangan spiritual Xiantian dari jimat emas tiga kaisar di Alam Semesta Tian Huang dan mengirimkannya ke sana, barulah pihak sana bisa lebih cepat mencapai Membuktikan Jalan Murni Yang. Adapun cara mencari Panji Naga Lima Kaisar, menyatu dengan Jalan Suci diri sendiri, dan meramu keabadian, itu adalah perkara lain lagi.”
Chen Qi merenung dalam hati, dalam ketergesaan tak banyak yang bisa direncanakan. Ia hanya bisa bertukar pemahaman latihan Tao dengan niat-niat dari dimensi lain. Jalan Suci yang mereka tempuh berbeda, aturan dua alam semesta pun tak sama. Setelah saling membandingkan, kedua pihak justru mendapat pencerahan masing-masing.
Melalui pertukaran ini, Chen Qi juga menyadari bahwa keberadaan Jimat Emas Tian Huang-lah yang memungkinkannya merasakan kesadaran dari alam semesta lain. Kedua Jalan Suci ini berasal dari sumber yang sama, sehingga tercipta persepsi mistis yang sangat kuat.
Dengan meminjam kekuatan magis dari proyeksi niat di alam semesta lain, Chen Qi menembus Jimat Emas Tian Huang. Setelah mencoba tujuh delapan kali, secara tak terduga ia berhasil mengirim seberkas kekuatannya ke Dunia Tujuh Phoenix. Kekuatan ini langsung menuju Istana Xi Huang Matahari Agung, menggulung Xiaocheng Mozu yang sedang bertapa dan sepenuhnya memindahkannya.
Dengan tingkat kekuatan Penyatuan Jalan Chen Qi, meskipin Xiaocheng Mozu ini telah mengumpulkan 72 ilmu magis tingkat rendah, tetap tak bisa mencemari niat asli Chen Qi. Setelah diolah sesuka hati oleh Chen Qi, makhluk ini menjadi lentur dan mampu berubah tanpa batas.
Setelah Chen Qi bebas, He Lingbing langsung menutup Istana Xi Huang Matahari Agung, berniat menunggu kepulangan Chen Qi. Awalnya dia ragu-ragu tentang berapa lama Chen Qi akan pergi, bahkan mengira perlu 100 tahun lebih. Namun tak disangka, hanya dalam 7-8 hari, di luar sudah berlalu ribuan tahun. Chen Qi telah kembali dengan kekuatan magis matang, meski ilmunya masih kurang untuk membebaskan mereka.
Usai meramu Xiaocheng Mozu, Chen Qi membedakan satu pikiran menjadi ribuan niat. Terbang-Tanah-Tao, sekejap mata telah mendarat di Dunia Tujuh Phoenix. Saat meninggalkan penjara ini, dia hanya memikirkan urusannya sendiri. Tapi kini setelah mendirikan sekte besar di Lautan Bintang Wutu, dia berniat merampas semua makhluk hidup di Dunia Tujuh Phoenix.
Berkat bimbingan Jiao Fei, dia tahu bahwa memasukkan populasi ini beserta Xiaocheng Mozu dan 72 iblis leluhur ke dunia Jin Tuo kuno akan mendapat dukungan diam-diam dari Tujuh Phoenix, tanpa menimbulkan masalah lebih lanjut.
Di luar kandang tahanan yang terbentuk dari Jimat Emas Kaisar, Chen Qi berdiri sesaat. Menyadari ketidakmampuannya membuka penjara untuk menjemput anggota keluarga, dia hanya bisa menghela napas panjang, berbalik pergi tanpa menunda lebih lama.
Meskipun setelah kembali kali ini, kekuatan magis Chen Qi telah mengalami perubahan yang mengobrak-abrik Langit dan Bumi, namun si pencuri kecil tetap merasa agak tak berdaya. Banyak kesulitan masih berada di luar jangkauan kekuatannya.
Chen Qi merenung dalam hati: "Sekarang aku hanya perlu memantapkan level kultivasiku terlebih dahulu. Setelah persiapan terkumpul cukup untuk memenuhi syarat, menerjang tingkat Yang murni, ditambah dengan niat-niat terpisah yang menguasai Jimat Emas Tiga Kaisar di alam semesta paralel, setidaknya ada beberapa keyakinan untuk bisa menjemput anggota keluargaku di Dunia Tujuh Phoenix terlebih dahulu. Mengenai cara merebus Jalan Suci dari 72 iblis leluhur, ini tergantung kapan Leluhur Tao Jiao Fei mencapai tingkat keberuntungan kosmik. Begitu dia mencapainya, banyak sumber energi kosmik akan disedot, menyebabkan kekuatan magis para iblis itu tiba-tiba merosot hingga ke tingkat Semi Penjelmaan Roh, bahkan hanya sekadar proyeksi spiritual. Dengan Xiaocheng Mozu yang kusembunyikan di penjara itu, aku bisa merebut sebagian besar sumber energi kosmik dengan mudah. Meski tetap harus berbagi sebagian dengan jalan Buddha, kedepannya 72 iblis leluhur ini takkan bisa lagi mencapai tingkat Penyatuan Jalan sejati. Tapi ini sudah cukup untuk menekan Yuan Gu Jin Tuo dan membuka alam Buddha baru."
"Setelah merenungi kebijaksanaan sejati Buddha, Chen Qi kini telah menguasai artefak Yuan Gu Jin Tuo dengan mahir, memanfaatkan segala kegunaan ajaib gua surgawi ini. Jika ia bisa melangkah lebih jauh dan menguasai kemampuan supernatural Kerajaan Buddha dalam Genggaman Tangan, dimensi Jin Tuo kuno akan terpisah dari dunia luar menjadi alam semesta mandiri. Murid-murid Buddha maupun garis perguruannya akan mampu melampaui batasan 3000 Jalan Suci dengan bantuan kekuatan magis sang guru. Meski bukan kemampuan sejati, kekuatan tempurnya tak akan jauh berbeda."
"Saat Chen Qi hendak kembali ke Lautan Bintang Wutu, diam-diam ia mengamati Santo Mordo yang sudah kehausan energi magis akibat serangan Buddha Pusat Varsha. Sinar iblis di tubuhnya pun redup. Selain jalan suci aslinya, semua kekuatan magis, persenjataan iblis, dan harta seumur hidupnya telah dirampas paksa oleh Buddha Pusat Varsha."
"Ilmu Tao Santo Mordo ini memang hebat. Aku paling hanya bisa menekannya, tapi selama ia tak bisa mendahuluiku mencapai Yang murni, itu sudah kemenangan besar. Sayang aku tak menguasai ilmu Tao untuk mengurung orang tingkat Penyatuan Jalan dalam ujian takdir sebagai sumber energi. Kini saatnya kupelajari cara mencari lima teknik nasib yang selaras dengan karma baik dan moral."
Jasa dikendalikan oleh Nasib BUNUH, yang juga mengendalikan Nasib Pemutusan. Moral dikendalikan oleh Nasib Ujian, yang juga mengendalikan Nasib Keberuntungan. Sehingga, dalam Lima Nasib Xiantian, Chen Qi yang memperoleh Nasib BUNUH, Nasib Pemutusan, Nasib Keberuntungan, dan Nasib Ujian bisa menyatukannya dengan Dua Kebajikan yang dimilikinya untuk mewujudkan kekuatan magis abadi. Masa depannya bisa dikatakan cukup cerah.
Jiao Fei sebelumnya pernah mengajarkan metode Permainan Kosmos Keturunan Naga kepadanya, namun juga menjelaskan bahwa Nasib Ujian hanya muncul saat alam semesta mengalami kemunduran. Saat ini mustahil baginya untuk melatih metode ini, dan lebih mungkin mencari metode Nasib Keberuntungan. Baik Nasib Keberuntungan maupun Nasib Ujian harus diselaraskan dengan Metode Moral. Namun metode moral Chen Qi masih jauh ketinggalan dibanding tingkat pencapaian metode jasanya.
Meski Jiao Fei bisa memberikan bimbingan umum tentang Nasib BUNUH dan Nasib Pemutusan, bagi Chen Qi penjelasan itu tetap samar seperti melihat bunga melalui kabut, tidak banyak membantu.
Sambil merenungkan jalan suci masa depannya, Chen Qi mengaktifkan cahaya pelariannya. Saat hendak memasuki Lautan Bintang Wutu, tiba-tiba muncul sungai darah bergelombang menghadang di depannya. Setelah membuat kalkulasi cepat, Chen Qi tersentak kaget. Ia segera menurunkan 81 aliran energi Xuanhuang sebelum membentak: "Yang Mulia itu pasti Pendeta Sungai Darah? Atas alasan apa Leluhur Tao menghadang jalanku?"
Dari sungai darah yang mengalir deras, terdengar suara suram yang berkata dengan datar, "Leluhur hanya ingin merebus jasa dan metode moral di tubuhmu untuk meramu dua pusaka gaib yang bisa melepaskan karma. Levelmu terlalu rendah untuk memikul ilmu Jalan Suci ini. Lebih baik serahkan pada leluhur dan kuberikan sebagian takdir keberuntungan untukmu."
Setelah mengucapkan itu, Pendeta Sungai Darah segera mengaktifkan aliran darah bergelora, tidak memberi kesempatan pada Chen Qi untuk berbicara lagi.
