Chen Xiaoshan yang telah dilatih Chen Qi bereaksi gesit. Dengan gerakan tangan balik, puluhan kilat dilepaskan, bertarung sengit dengan cahaya pedang Mi Xinniang.
Serangan Mi Xinniang berbeda dengan Luan Xi maupun Yuan Xi. Sebagai ahli Jalan Pedang, meski Hati Dao-nya kacau-balau, tetap jauh di atas praktisi Elixir Emas biasa. Cahaya pedangnya yang berubah menjadi benang energi meliuk di antara kilat, membuat Chen Xiaoshan sempat berpikir musuh ini sangat menyebalkan. Chen Xiaoshan bukan tipe kaku. Segera ia melepaskan kekuatan iblis lain yang diajarkan gurunya.
Seberkas cahaya merah menyala bagaikan mentari merah, tiba-tiba melesat keluar. Inilah Metode Kapak Dewa Juyang Shen yang juga sering digunakan Chen Qi. Teknik sihir ini menempati peringkat tinggi di antara 100 ribu mantra, khususnya dalam seni pertumpahan darah, daya penghancurnya luar biasa, bahkan melebihi mantra pembunuh biasa. Terutama energi yang ditanamkan Chen Qi ke Chen Xiaoshan ini mengandung Larangan Tiangang, bahkan praktisi spiritual tingkat tinggi sekalipun akan mundur tiga li, tak berani menantangnya.
Mi Xinniang bagaikan Diao Xue yang menghadapi Gelang Qian Kun dan Cincin Lima Warna, sama-sama tak berdaya. Bagaimanapun, ilmu pedangnya hanya setara Elixir Emas, menghadapi mantra yang bahkan bisa mengusir golongan semangat ini, ia tak mampu menghindar atau bertahan. Ia hanya bisa pasrah menyaksikan cahaya kapak bagai mentari merah itu tiba-tiba mendekat.
Untungnya Gelang Qian Kun dan Cincin Lima Warna yang sempat kewalahan sebelumnya kini tahu diri. Mereka tak berani membiarkan majikannya Mi Xinniang terbunuh. Dengan mengerahkan kekuatan magis, keduanya berubah menjadi pancaran lima warna dan cahaya ajaib bermata lima, melepaskan diri dari Pintu Iblis Primordial, kembali ke sisi Mi Xinniang. Mereka membantunya bertahan menghadapi sinar merah bagai matahari yang merupakan manifestasi Metode Kapak Dewa Juyang Shen.
Chen Xiaoshan beralih fokus, mengaktifkan Pintu Iblis Primordial. Hanya dengan membuka mulut sedikit, ia menelan Luan Xi dan Yuan Xi menjadi satu entitas, lalu meredam mereka dengan kekuatan magis. Meski Mi Xinniang mahir dalam ilmu pedang dan memiliki dua pusaka gaib, Chen Xiaoshan hanya tersenyum dingin sambil mengumpulkan dua aliran energi iblis untuk meredam Mi Xinniang beserta dua pusakanya.
Tingkat kultivasinya masih berada di level dasar Jalan, sehingga menggunakan dua mantra tingkat semangat sekaligus membuatnya kewalahan. Chen Xiaoshan memutuskan untuk menyelesaikan pertarungan cepat-cepat. Dengan mengaktifkan dua energi iblis, ia menjebak Gelang Qian Kun dan Cincin Lima Warna. Tiba-tiba tubuhnya menghilang di depan Mi Xinniang. Saat Mi Xinniang tersadar, energi listrik ganas telah menembus meridiannya, melumpuhkan aliran Qi-nya.
Setelah menangkap Mi Xinniang, Yuan Xi, dan Luan Xi, Chen Xiaoshan memasukkan Diao Xue ke dalam alat ritual terbang. Tanpa melanjutkan latihan, ia segera menerbangkan cahaya pelarian menuju tempat Chen Qi sedang bermeditasi.
Chen Xiaoshan secara samar menyadari bahwa hal ini agak aneh, sehingga tidak berani bertindak semena-mena. Di tempat latihan Sekte Jiuxiao Dongzhen, jarak antar bintang-bintang jauh lebih dekat dibanding bintang sesungguhnya. Andai tempat latihan ini sudah disempurnakan sepenuhnya dengan formasi penghubung antar bintang, murid-murid sekte ini bisa melintasi bintang-bintang dengan bebas, jauh lebih mudah daripada sekarang.
Chen Qi meramu tempat latihan ini terutama untuk keperluan pertempuran, bukan untuk kenyamanan. Karena itu Chen Xiaoshan hanya bisa mengandalkan alat ritual terbang untuk berpindah antar bintang.
Chen Qi yang sedang bermeditasi tiba-tiba merasakan getaran hati. Ia memunculkan Pola Taiji di atas kepalanya, melakukan kalkulasi singkat lalu tersenyum tipis. Dengan kibasan lengan bajunya, seberkas cahaya menyambut Chen Xiaoshan yang berada puluhan ribu li jauhnya.
Chen Xiaoshan terkejut melihat pemandangan sekitar berubah, tiba-tiba sudah berada di hadapan Chen Qi. Ia segera membungkuk dan bersujud: "Shifu sudah tahu maksud kedatanganku." Chen Qi mengangguk lalu membentak: "Tinggalkan Diao Xue dan tiga wanita itu, kembalilah latihan. Urusan ini bukan wilayahmu. Oh, pergilah undang Shibo Gu Guiling, katakan aku perlu bertemu."
Chen Xiaoshan mengangguk patuh lalu meninggalkan tempat meditasi Chen Qi.
"Si pencuri kecil" menunjuk dengan jarinya, semua luka dalam tubuh beberapa orang ini langsung sembuh. Chaos Yuan Qi yang bergolak memberikan nutrisi dan manfaat tak kasat mata bagi keempat wanita itu. Bagi Chen Qi, trik ini hanyalah uluran tangan biasa, tapi bagi keempat wanita itu, ini sungguh mengejutkan. Diao Xue yang dulu dipaksa ditaklukkan Chen Qi dan bergabung di bawah He Lingbing, awalnya masih punya sedikit jiwa kompetitif. Tapi menyaksikan kekuatan magis Chen Qi yang sedemikian hebat, tak ada lagi niat berontak dalam benaknya.
Chen Qi tersenyum tipis, pertama-tama memanggil Diao Xue mendekat, kemudian berkata: "Luan Xi, Yuan Xi, kalian bersaudari sudah cukup lama kabur. Aku memang malas mencari kalian. Bagaimanapun, hal tahun lalu bagiku sudah seperti awan yang berlalu. Apakah kalian berdua sekarang bersedia bergabung di bawah garis perguruanku?"
Luan Xi dan Yuan Xi menyaksikan kekuatan Chen Qi. Sebenarnya mereka tidak punya dendam mendalam dengan Chen Qi, hanya status mereka dulu yang berbeda sehingga meremehkan si pencuri kecil. Sekarang situasinya berubah, kedua saudari ini agak ragu. Chen Qi tertawa terbahak: "Jika kalian tidak mau, aku tidak akan memaksakan kalian. Hanya saja Sekte Jiuxiao Dongzhen-ku adalah tempat latihan resmi, bukan tempat bersantai. Jadi jika kalian menolak, aku harus mengusir kalian. Lautan Bintang Wutu berbeda dengan Dunia Tujuh Phoenix, di sini ahli Tao sepertiku banyak seperti mobil di jalan raya. Tingkat kultivasi kalian terlalu rendah, berhati-hatilah setelah keluar."
Diao Xue yang berdiri di samping memutar matanya, lalu menyambung ucapan: "Benar, di Lautan Bintang Wutu ini bahkan praktisi Elixir Emas hanya bisa menjadi umpan meriam. Yang tak punya perlindungan sekte, terpaksa dijual sebagai budak, diperlakukan tak manusiawi. Kalian berdua mau masuk ke garis perguruan guruku, kita bisa jadi saudari seperguruan. Tapi kalau tidak..." Diao Xue sengaja menakut-nakuti Luan Xi dan Yuan Xi, sengaja berhenti sejenak sebelum melanjutkan: "Bisa saja suatu hari saat aku belanja di pasar dewa, malah membeli kalian berdua."
Luan Xi dan Yuan Xi, kedua saudari itu gemetar marah. Di bawah tekanan seperti ini, mereka tahu harus memilih. Seketika mereka bersujud bersama, menyatakan ingin masuk ke perguruan sang guru. Chen Qi tertawa hehe, berkata: "Sekarang aku tidak menerima murid perempuan lagi. Lebih baik kalian masuk ke garis istriku. Meski telah mendengar ceramahku, ilmu Tao kalian masih belum memadai. Nanti akan kuajarkan ilmu Tao padamu. Tapi apakah bisa naik ke tingkat semangat, itu terguang nasib. Sebagai guru, aku hanya bisa mewariskan ilmunya. Selebihnya, usaha kalian sendiri."
Chen Qi mengangkat tangannya, menyuruh Luan Xi dan Yuan Xi berdiri di belakang. Ia melirik Mi Xinniang, tiba-tiba tersenyum tipis: "Dulu aku pernah bertarung dengan Teratai Murka. Waktu itu aku sangat membencimu, ingin BUNUHmu beribu kali. Tapi sekarang kau tak layak kuhiraukan. Sebentar lagi Shixiong Gu Guiling datang. Nasibmu terserah padanya."
Chen Qi selesai bicara, lalu menutup kedua matanya, tidak lagi menghiraukan Mi Xinniang.
