Yang datang mencarinya adalah tiga Pemimpin Suci Bangsa Iblis. Bagaimana ketiganya bisa menemukannya, Chen Qi tak ingin bertanya lebih lanjut. Bagaimanapun, ilmu Tao di dunia ini tak terhitung, bukan hanya dia yang punya metode kalkulasi. Kini Chen Qi masih menekan seorang Pemimpin Suci Iblis di dunia Jin Tuo kuno. Menghadapi serangan tiga Pemimpin Suci Iblis, baginya hanyalah konsekuensi yang wajar.
"Saat Tian Huang menciptakan alam semesta, pasti ada area yang tidak terkontrol. Keberadaan Empat Ras Bawaan ini bukanlah keinginan Tian Huang, melainkan konsekuensi alami dari penciptaan tata surya baru yang pasti melahirkan ras-ras baru. Sangat mungkin Tian Huang lebih menyukai ras manusia yang diciptakannya sendiri, namun karena jumlah ras manusia terlalu sedikit, terjadilah persaingan nasib antara iblis dan manusia. Dengan menguasasi Permainan Naga-Fenix, aku kini menjadi penguasa nasib Alam Semesta Tian Huang. Pemilihanku oleh Tian Huang jelas dimaksudkan untuk membuat keputusan penting bagi alam semestanya. Jika kalah, Tian Huang tak bisa campur tangan dalam aliran nasib semesta ini. Meski ras manusia memiliki banyak dewa baru yang mencegah kepunahan, mereka takkan lagi menjadi pemeran utama. Jika menang, iblis akan menjadi sekadar latar seperti siluman dari luar wilayah - meski jumlahnya melimpah dan memiliki kemampuan supernatural bawaan, mereka takkan pernah bisa meraih jalan suci."
Sejak Chen Qi mengambil alih Permainan Naga-Fenix, dia sudah memprediksi skenario ini dan melakukan berbagai persiapan. Kini meski sendirian, dia memiliki: Pola Taiji, Menara Langit-Bumi Xuanhuang, Permainan Naga-Fenix, Yuan Gu Jin Tuo, Golok Darah Terkutuk Tianmo, Istana Iblis Langit, dan berbagai pusaka gaib tingkat Penyatuan Jalan. Bahkan menghadapi Tiga Santo Iblis sekalipun, Chen Qi sama sekali tidak gentar.
Tiga Santo Agung dari Iblis, semuanya telah menyatukan semangat dengan Tao selama puluhan ribu tahun. Kekuatan magis mereka telah mencapai puncak tingkat Penyatuan Jalan. Dari kejauhan mereka telah mengunci Chen Qi. Melihat si pencuri kecil tidak mau kabur, mereka masing-masing mengaktifkan kekuatan magis. Alih-alih langsung bertarung, mereka menyelimuti langit dan bumi, menyegel Chen Qi dan He Lingbing bersama-sama untuk mencegah si pencuri kecil melarikan diri.
Chen Qi menyeringai dingin, sama sekali tidak peduli. Ia berkata pada He Lingbing: "Ilmu Tao-mu paling mengutamakan pertumpahan darah. Harus melalui pertempuran tak terhitung kali baru bisa mendapat pencerahan. Sebelumnya di Dunia Tujuh Phoenix yang tertutup, tidak ada kesempatan bertarung sehingga wawasanmu terbatas. Kali ini aku akan mendukungmu dari belakang. Hadapi semuanya sendiri."
He Lingbing terkejut sejenak, lalu mengangguk. Chen Qi berseru mantap, semangatnya melesat keluar berubah menjadi bola Taiji yang terbang masuk ke dahi He Lingbing. Tubuh aslinya melangkah menghancurkan ruang kosong, menghilang entah ke mana.
Tubuh He Lingbing yang ditempeli semangat Chen Qi mengalami peningkatan kekuatan magis drastis. Dalam sekejap ia menembus tingkat Wujud Dharma, sejenak kemudian menyatu dengan Tao. Beragam persepsi ajaib dan kekuatan tak terbatas memancar dari tubuhnya. Dengan mengalirkan ilmu Tao dalam tubuhnya, ia mengubah energi Yin-Yang dari Pola Taiji menjadi Energi Ungu Taichu miliknya. Mengendalikan kekuatan Kitab Lima Keberuntungan Purba, ia mengaktifkan senjata dewa bawaan hingga memancarkan cahaya pedang yang menerjang langit.
Pedang terbang He Lingbing adalah hasil perapian tangannya sendiri, di mana seluruh ilmu pedang yang pernah dipelajarinya terukir dalam senjata ini. Meski terbatas pada tingkat penguasaan perapiannya yang belum mencapai tingkat pusaka gaib - bahkan belum memiliki satu lapis larangan, apalagi mencapai kesempurnaan 72 lapis Larangan Disha - pedang ini tetaplah artefak yang paling dipercayainya. Bahkan ia melarang Chen Qi membantu meramunya, karena bagi He Lingbing, percepatan semacam itu merupakan penodaan terhadap seni pedangnya.
Saat ini He Lingbing sementara memiliki kekuatan magis penyatuan semangat dengan Tao. Ribuan teknik pedang membanjiri pedang terbang ini, mengguncang ratusan larangan di dalamnya hingga satu per satu berubah. Di mata ahli penyatu Jalan, meramu artefak dengan 72 lapis Larangan Disha hanyalah pekerjaan sesaat. Energi Ungu Taichu miliknya - salah satu dari Xiantian Wutai yang paling mematikan - menyatu sempurna dengan berbagai larangan dalam pedang ini melalui Jalan pembunuhan bawaan, menyatu dalam sekejap.
Ribuan jurus pedang tersusun dalam formasi besar di dalam bilah ini, dengan struktur hierarki yang ketat. He Lingbing melayang mengendarai sinar pedangnya, matanya menyapu kosongnya angkasa sementara jemari putihnya siap merobek larangan. Tiga Santo Iblis yang tiba-tiba kehilangan jejak Chen Qi tertegun, namun mereka masih bisa merasakan keberadaannya dalam segel gabungan mereka - hanya saja tak tahu dimana persembunyiannya.
Seekor Pemimpin Suci Bangsa Iblis bergumam dalam hati: "Kedatangan kami kali ini adalah untuk merebut nasib Xiantian. Hanya dengan memperoleh perlindungan nasib alam semesta ini, bangsa iblis baru bisa berkembang biak, makmur, dan akhirnya menjadi pemeran utama di kosmos ini. Jika gagal merebut aliran nasib, cepat atau lambat kita akan ditindas oleh ras manusia, menjadi bidak yang terbuang, dan takkan pernah bisa menyentuh misteri Jalan Suci. Tak peduli sehebat apa pun kemampuan Chen Qi, takkan sanggup menahan persekutuan kami bertiga. Lebih baik kita aktifkan formasi sekarang juga."
Sang Pemimpin Suci Bangsa Iblis itu berteriak keras. Seketika cahaya-cahaya tak terhitung jumlahnya beterbangan membentuk jaring yang menyelimuti He Lingbing bagai serangga kecil dalam sarang laba-laba. Dua Pemimpin Suci lainnya melihatnya bertindak, lalu ikut menggerakkan mantra mereka. Kolaborasi tiga Pemimpin Suci ini membuat ruang kosong mengeras dan perlahan runtuh. He Lingbing yang belum pernah mengalami pertarungan level seini, seketika terkunci semua gerakannya. Ia hanya bisa mengandalkan Energi Ungu Taichu untuk perlindungan tubuh, namun radius seratus li di sekitarnya sudah di luar jangkauan energi tersebut.
Chen Qi yang telah bebas bergerak tak berniat berdiam diri. Ia pun tak menyangka tiga Pemimpin Suci ini begitu dahsyat - persekutuan mereka bahkan bisa menekan ruang hampa hingga runtuh. Kekuatan magis selevel ini sungguh mengerikan, bahkan dengan kemampuan yang dimilikinya sekarang pun Chen Qi tak sanggup menandingi. Si pencuri kecil itu berpikir dalam hati: "Kerjasama mereka sangat mematikan. Lingbing pasti takkan sanggup. Untunglah aku punya beberapa trik ampuh sekarang, kalau tidak hanya bisa pasrah melihat Lingbing dihancurkan oleh para Pemimpin Suci ini."
Chen Qi melepaskan Yuan Gu Jin Tuo. Pusaka ini semakin meningkat daya penghancurnya setelah menyatu dengan Buddha Pusat Varsha. Makhluk hidup yang dipelihara di dalamnya telah menjadi sumber kekuatan pusaka tersebut. Kini pasukan Buddha dalam Yuan Gu Jin Tuo mulai pulih energi vitalnya. Iblis dan siluman dari luar wilayah yang dipelihara Chen Qi telah berkembang biak berkali-kali lipat. Gelombang kekuatan magis yang meluap seketika mengunci ruang kosong.
Chen Qi mengangkat tangan, mengubah Yuan Gu Jin Tuo menjadi manik-manik doa dan melemparkannya ke pusat keruntuhan ruang kosong. He Lingbing yang bertahan dengan susah payah menggunakan Energi Ungu Taichu mulai tak mampu menahan gaya keruntuhan. Energi pelindungnya semakin menyusut. Tepat di momen genting ini, Yuan Gu Jin Tuo melesat mendekat. Dengan gerakan menyapu, He Lingbing langsung terserap ke dalamnya. Menyadari ini adalah pusaka Chen Qi, hati He Lingbing langsung lega. Energi Ungu Taichu berputar membentuk cahaya pedang tak terhingga yang menyelimuti Yuan Gu Jin Tuo, menciptakan formasi serang-siap lengkap.
Seorang Santo yang sedang mengaktifkan formasi tiba-tiba merinding. Dari belakangnya muncul semburan darah seperti kilatan pedang - tak lain adalah Golok Darah Terkutuk Tianmo milik Chen Qi.
