"Alam semesta ini cukup aneh, terlihat sunyi senyap tapi menyimpan tanda kehidupan yang unik."
Setelah melakukan kalkulasi geomansi beberapa saat, Chen Qi tiba-tiba meraih Harta Murni Yang miliknya - Yuan Gu Jin Tuo. Setelah merenung sejenak, ia mencabut larangan spiritual Xiantian dari dalam artefak tersebut dan berseru mantap: "Pergilah!" Larangan spiritual itu ditembakkannya ke pusaran ruang kosong tak berujung. Dengan berkas konsentrasi spiritual sebagai penunjuk arah bagai mercusuar, tak butuh waktu lama sebelum larangan tersebut menembus lapisan penghalang dimensi dan mendarat di alam semesta yang sunyi itu.
Larangan spiritual Xiantian Yuan Gu Jin Tuo begitu jatuh ke alam semesta ini, langsung mengeluarkan gemuruh halus. Seluruh kosmos yang sunyi senyap tiba-tiba hidup kembali. Ribuan serpihan Fu yang tercerai-berai mulai bermunculan dari bagian terdalam alam semesta, perlahan menempel pada larangan spiritual Xiantian Yuan Gu Jin Tuo. Hanya dalam waktu sekejap, larangan spiritual Xiantian ini telah didorong mencapai lapis kedua.
"Memang seperti yang kuduga. Ahli keberuntungan sebelumnya di alam semesta ini adalah perwujudan Yuan Gu Jin Tuo, sehingga mampu meramu seluruh kosmos menjadi bentuk seperti ini - mirip dunia mati namun sarat dengan ajaran sesat tak terhingga. Ini justru menguntungkan. Warisan sang Senior Keberuntungan yang tertinggal di alam semesta ini cukup untuk membuatku menyempurnakan Yuan Gu Jin Tuo hingga mencapai puncak Yang murni dan kesempurnaan larangan spiritual Xiantian."
Sejak memperoleh Yuan Gu Jin Tuo, Chen Qi tak pernah berhenti berlatih. Setelah mencapai keabadian, pusaka gaib ini akhirnya berhasil diramunya hingga tingkat Yang murni. Namun karena selalu sibuk, ia belum sempat meramunya setara Tai Chi Tu atau Permainan Naga-Phoenix yang telah mencapai 18 lapis larangan spiritual Xiantian. Ternyata alam semesta ini menyimpan takdir besar, cukup untuk membawa kekuatan magis Yang murni Yuan Gu Jin Tuo ke tingkat tertinggi.
Chen Qi memisahkan Yuan Gu Jin Tuo juga untuk mengurangi tekanan saat keluar dari Alam Semesta Tian Huang di kemudian hari. Perlu diketahui, dirinya sendiri adalah makhluk abadi dari Alam Semesta Tian Huang. Begitu keluar, setidaknya belasan jalan suci akan tercabut, sehingga stabilitas Alam Semesta Tian Huang pasti akan terganggu. Jika dilakukan terlalu kasar, Tian Huang tidak akan menerima penjelasan ini, bahkan mungkin Tian Huang akan memisahkan beberapa niatnya untuk berkunjung ke alam semesta yang dibuka Chen Qi. Maka Chen Qi terlebih dahulu memisahkan larangan spiritual Xiantian dalam Yuan Gu Jin Tuo, sehingga saat waktunya tiba ia bisa meninggalkan tubuh Yuan Gu Jin Tuo sebagai taktik mitigasi.
Dengan mencabut larangan spiritual Xiantian selangkah demi selangkah seperti ini, kerugian bagi Alam Semesta Tian Huang akan jauh lebih kecil. Di masa depan meski sudah keluar, Tian Huang masih bisa dianggap sebagai salah satu pelindung kuatnya.
Awalnya Chen Qi berniat tidak perlu memperhatikan lagi setelah memisahkan larangan spiritual Xiantian Yuan Gu Jin Tuo. Namun alam semesta yang sunyi senyap itu mulai mengalami perubahan setelah larangan spiritual Xiantian Yuan Gu Jin Tuo masuk. Banyak bintang mati tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Situasi ini jauh melampaui perkiraan Chen Qi, bahkan si pencuri kecil ini pun tidak tahu variabel tak terduga apa yang terjadi. Meski sebagai ahli takdir sekalipun, Chen Qi tetap merasa penasaran. Maka ia menempelkan kekuatan magisnya pada niat yang terpisah itu, diam-diam mengamati alam semesta ini.
Larangan spiritual Xiantian Yuan Gu Jin Tuo yang jatuh di alam semesta ini terus menyerap pecahan jimat Fu dari seluruh penjuru kosmos setiap saat, sekaligus terus berkembang hingga membentuk dunia yang maha luas. Meski tak ada makhluk hidup alami di dunia ini, berbagai mantra Buddhis, Sekte Iblis, dan ilmu magis iblis yang tercap dalam niat Chen Qi mulai aktif. 108 kemampuan kecil Buddhisme, 48 kemampuan supernatural besar, Xiaocheng Mofa, 72 warisan sejati dewa-iblis, serta 100 ribu mantra magis—semuanya berevolusi di dunia yang terbentuk dari Yuan Gu Jin Tuo ini. Setiap jimat Fu bisa menjelma menjadi makhluk hidup, setiap makhluk hanya memiliki satu niat yang terhubung dengan kesadaran diri Chen Qi, terus berkembang dan semakin perkasa.
Saat dunia Yuan Gu Jin Tuo mengembang hingga hampir sebesar lautan bintang di alam semesta Tian Huang, di alam semesta sunyi senyap itu telah berlalu sekitar satu miliar tahun lebih. Dunia hasil evolusi Yuan Gu Jin Tuo kini menyatu dengan Dunia Saha Pusat Buddhisme. Kecuali makhluk-makhluk tak terhitung yang tercipta dari mantra, semua niat makhluk hidup merupakan pecahan kesadaran diri Chen Qi, membuatnya tampak tak berbeda dari dunia biasa.
"Chen Qi juga tahu bahwa perubahan ini agak tak biasa, hanya saja ia tak bisa menebak mengapa alam semesta ini setelah menyatu dengan larangan spiritual Xiantian Yuan Gu Jin Tuo bisa mengalami transformasi aneh seperti ini. Namun sebagai ahli takdir, Chen Qi mulai merencanakan dalam hati dan menemukan secercah petunjuk. Sekarang Chen Qi tidak lagi duduk di tempat latihan Sekte Jiuxiao Dongzhen, melainkan meninggalkan tempat latihan pribadinya, hanya dengan satu langkah tiba-tiba muncul di luar Surgawi Sukhavati, Tanah Suci Abadi.
Kedua dunia ini menyatu membentuk alam semesta sendiri, mengandung ruang dimensi lain di dalamnya, di mana ratusan juta penganut Buddha berlatih tanpa perlu bantuan eksternal. Saat Chen Qi muncul di luar kedua dunia ini, kedua dunia raksasa masing-masing berubah menjadi biksu berwujud kolosal mencapai ratusan juta li, tubuh Vajra-nya bersinar terang mengubah warna langit dan bumi.
"Leluhur Shi Tuo, Long Jia! Apakah kalian sudah merencanakan langkah ini untuk memerangkap Chen Qi?"
Dua biksu yang merupakan Patriark Kedua Buddha itu tersenyum tipis. "Ratusan juta penganut Buddha membutuhkan tempat tujuan, namun ilmu Tao Buddha kami berbeda. Untuk menciptakan tata surya baru dan mencapai takdir, selalu ada satu penghalang. Karena itu aku dan Long Jia harus mencari jalan alternatif. Setelah langkah ini dijalankan, siapa yang akan tersingkir bukanlah sesuatu yang bisa kami kalkulasi. Tapi karena kau sudah mencapai tahap ini, mengapa tidak tinggal bersama kami di sini, memasuki seberang, berada dalam keadaan tidak datang-tidak pergi, datang-pergi sekaligus?"
Chen Qi tersenyum kecut: "Kau ingin tubuh fisikku selamanya tinggal di Alam Semesta Tian Huang, sementara kesadaranku terpecah menyertai kalian membuka alam semesta baru, bertiga mencapai tingkat keberuntungan kosmik. Sungguh rencana licik nan sempurna!"
Sakyamuni tersenyum tipis membentak: "Kau Chen Qi yang ingin mencapai tingkat keberuntungan kosmik, lima miliar tahun lagi pun mungkin takkan berhasil. Namun jika bergabung dengan kami, kita bertiga bisa bekerja sama membuka tempat latihan Buddha baru, alam semesta segar. Aku dan Long Jia telah banyak membantumu. Jika kau menolak, kami akan cari orang lain. Tapi ingat, mustahil bagimu mencapai tingkat itu sebelum alam semesta seberang musnah. Tanpa fondasi alam semesta seberang, hanya mengandalkan Alam Semesta Tian Huang, mustahil! Mustahil! Mustahil!"
Chen Qi tertawa hehe, tak lagi berkata-kata. Sejak awal berkultivasi, bayangan Buddha telah melekat padanya. Bahkan kini ia telah menguasai kekuatan Buddha Pusat Varsha, serta beberapa tubuh emas Buddha lainnya. Meski Sakyamuni dan Long Jia tidak tampil langsung, setiap jebakan mereka telah memperhitungkan setiap langkah Chen Qi. Di hadapannya terbentang iming-iming keuntungan tak terhingga dan jurang keputusasaan. Kedua leluhur itu tak perlu memaksa, cukup menunggu pilihan Chen Qi sendiri.
Chen Qi berteriak mantap, mengacungkan jarinya. Alam semesta seberang yang hampir sunyi senyap tiba-tiba runtuh. Seluruh kekuatan magis Pendeta Sanwu tiba-tiba terurai menjadi puluhan larangan spiritual Xiantian. Dari tubuh Buddha Shi Tuo dan Long Jia, memancar energi magis tak terhingga yang menembus ruang kosong tak berujung, menyatu dengan kekuatan Pendeta Sanwu untuk menghancurkan seluruh alam semesta. Dengan memanfaatkan energi kehancuran alam seberang, mereka melancarkan serangan dahsyat ke alam semesta mati itu.
Setelah kehancuran besar, terciptalah penciptaan agung.
Kekuatan Buddha Shi Tuo dan Long Jia yang melampaui keabadian terpancar jelas. Seluruh warisan magis mereka dari berbagai alam semesta, ditambah kekuatan asli mereka, menyatu dengan energi keruntuhan alam seberang dan kematian Pendeta Sanwu. Api pemusnah dan nyala pencipta seketika membakar hebat di alam semesta mati itu. Serangan dahsyat ini memicu seluruh potensi alam semesta tersebut. Ribuan makhluk hidup lahir dari kobaran api, bahkan 48 biji-biji Harta Murni Yang mulai bertunas di berbagai bintang.
Kehendak Buddha Shi Tuo dan Long Jia menjelma menjadi dua Buddha agung di alam baru ini. Sebagian kehendak Chen Qi pun berubah menjadi Buddha ketiga.
Tiga Buddha menciptakan dunia, segala sesuatu terlahir! Inilah hukum tiga melahirkan segalanya...
Bintang-bintang sunyi senyap yang tak terhitung jumlahnya tiba-tiba meledak dalam lautan api tak terbatas, berubah menjadi Istana Matahari. Seluruh makhluk hidup di alam semesta ini terlahir dari api, sehingga disebut Alam Semesta Fan Tian, Dunia Da Fan.
Chen Qi memandang Alam Semesta Fan Tian dari Alam Semesta Tian Huang, mendesah pelan. "Segala perbuatan manusia memiliki awal dan akhir, namun penciptaan dan kehancuran dunia, kelahiran dan kematian makhluk hidup, takkan pernah ada ujungnya."
(SELESAI)
