"Dasar sial! Aku mengelak, terus mengelak..." Tang Long yang mengenakan helm holografik duduk di dalam simulator pesawat, kedua tangan mencengkeram tuas kendali sambil menggoyang-goyangkan badan mengikuti gerakan pesawat. Ia sedang memanfaatkan waktu istirahat untuk bermain game.
Badan pesawat berguncang hebat, Tang Long mengepal tinju dan menghentakkannya dari atas ke bawah, "Yes!" Lalu mengacungkan jari tengah ke udara di depannya, berkata dengan nada sok jagoan: "Sial, bukannya senang-senang ngejar-ngejar aku selama beberapa hari ini? Ayo tunjukin kejagoanmu sekarang, wkwkwk..." Sebelum sempat menghina habis-habisan, tubuhnya tiba-tiba kaku. Tiba-tiba dia memeluk kepala yang masih memakai helm sambil berteriak histeris: "Apa ini beneran? Gak bohong kan?... Wah! Keren abis! Levelku naik ke S! Yes yes yes yes!" Tang Long langsung berdiri, tak peduli sedang berada di kokpit, mengangkat kedua tangan sambil menggerakkan pantat menari-nari.
Saat ini di ruang istirahat Pelatih Resimen 23 yang belum pernah dimasuki Tang Long, lima Robot Pelatih telanjang dengan kabel menancap di seluruh tubuhnya berdiri kaku. Di belakang mereka terdapat deretan instrumen panjang dengan lampu indikator yang berkedip tanpa henti.
Robot yang berdiri dalam bentuk cembung tidak bergerak, cahaya hijau di mata mereka telah menghilang, tapi percakapan mereka tetap berlanjut. Ini adalah komunikasi langsung melalui komputer.
"Untuk apa si Tang Long yang bodoh itu tiba-tiba menari-nari?" Dari kalimat ini bisa ditebak bahwa semua aktivitas di Resimen 23 sedang dalam pemantauan para pelatih robot ini.
"Ini saja tidak tahu? Bukankah dia bilang levelnya naik ke tingkat S?"
"Oh, maksudmu game pertarungan pesawat antariksa yang sering dimainkan Tang Long itu. Tapi aku heran, apa menariknya game itu sampai Tang Long langsung lari main begitu ada waktu luang, bahkan tidur pun dikorbankan. Seperti waktu latihan menghindari tembakan amunisi sungguhan kemarin, kakinya sampai kena tembak laser, tapi baru saja darahnya berhenti langsung pincang-pincang pergi main game."
"Huh! Bermain game hanya merusak konsentrasi! Karena terlalu asyik main game, dia jadi tidak serius belajar strategi dan komando."
“Hehe, tapi juga karena game, nilai pertarungan, pilot pesawat ruang angkasa, dan penggunaan senjatanya sudah mulai menyamai kita.”
“Apa gunanya ini! Belajar ini paling-paling hanya bisa jadi prajurit andal! Kita ingin dia menjadi perwira hebat, perwira yang memimpin pasukan besar! Tanpa strategi dan keterampilan komando, dia selamanya hanya akan jadi prajurit biasa!”
“Tapi apapun metode yang kita gunakan, si brengsek Tang Long itu tetap tidak mau menyerap pengetahuan tentang strategi dan komando. Dia lebih rela sehari tidak makan, lebih rela dicambuk beberapa kali, daripada menghafal mati-matian pengetahuan itu.”
Saat lampu sinyal pada peralatan padam, mata kelima robot bersinar hijau secara bersamaan. Robot yang berdiri di posisi pertama sambil mencabut kabel dari tubuhnya berkata, "Ini kelalaian kita. Pola pikir Tang Long bersifat sel tunggal, artinya dia harus mempraktikkan secara langsung melalui tubuhnya untuk menguasai pengetahuan. Ilmu strategi dan komando yang bersifat teoritis dan abstrak, bagaimana mungkin dia kuasai?"
Seorang robot di sebelahnya bertanya dengan ragu, "Tapi saat ini Federasi sama sekali tidak memiliki perang. Basis kita juga tidak mungkin dilengkapi kapal perang. Program virtual pun tidak cukup canggih untuk mensimulasikan pertempuran. Bahkan jika bisa disimulasikan, tetap tidak berguna karena musuh sejati adalah manusia - makhluk yang bahkan komputer cerdas pun tidak bisa menganalisis langkah berikutnya. Simulasi di basis militer hanya bisa membuat medan pertempuran seperti gurun, hutan belantara, atau teroris."
“Ya, data pertempuran luar angkasa terlalu banyak, mustahil untuk mensimulasikan pertempuran dengan komputer.” Seorang robot lain juga berbicara sambil melepaskan kabelnya.
“Seperti yang kukatakan sebelumnya, simulasi pun tidak ada gunanya! Yang terpenting, komputer tidak bisa menyaingi otak manusia asli. Hasil pelatihan seperti ini sama sekali tidak berguna di medan perang sesungguhnya!” Robot yang berbicara kedua tadi buru-buru menambahkan.
Instruktur pemimpin yang telah melepaskan semua kabelnya mulai mengenakan seragam militer. “Ini bisa diselesaikan melalui jaringan,” katanya sambil berpakaian.
Seorang instruktur langsung menyela, “Seperti permainan pertarungan jaringan yang dimainkan Tang Long? Tapi terminal jaringan tercanggih saat ini hanya bisa mendukung satu juta pengguna sekaligus. Armada biasa saja memiliki ratusan ribu personel. Untuk apa ini?”
Instruktur pemimpin itu mengabaikan interupsi dan melanjutkan, “Aku dan teman-teman kita telah menciptakan terminal yang bisa menampung 10 miliar pengguna sekaligus, bahkan bisa menerima informasi seluruh alam semesta secara sinkron.” Sambil berkata demikian, dia mentransfer data dari memoranya ke robot-robot instruktur lainnya.
Saat itu, seorang instruktur robot bertanya, "Untuk apa membuat terminal jaringan yang begitu hebat? Bukankah kita sedang membahas masalah pelatihan Tang Long? Kok malah ngomongin ini?"
Instruktur Kepala berkata, "Saat mengembangkan terminal ini, saya dan teman-teman kami juga menciptakan game bernama 《Perang》."
Ucapannya langsung dipotong, "Oh, jadi kita akan menggunakan game ini untuk melatih Tang Long, hehe. Dengan begitu musuhnya juga manusia sungguhan, dan karena ini game, Tang Long pasti akan semangat belajar."
Instruktur Kepala mengangguk, "Benar. Game ini bisa merekonstruksi perang antariksa nyata. Semuanya persis seperti aslinya, kecuali tidak ada kematian nyata dan kerugian materi yang sebenarnya."
Sayangnya ucapannya kembali dipotong, "Tapi meski punya game dan terminal ini, bagaimana cara kita mencari begitu banyak pemain? Kita tidak mungkin memproduksi dan mendistribusikannya!"
Ketika Komandan Pelatih hendak mengatakan sesuatu, suara perempuan yang terkesan sintetis terdengar: "Hehe, ini tidak masalah, aku bisa membentuk sebuah perusahaan."
Robot-robot tidak terlalu terkejut dengan suara yang tiba-tiba muncul. Robot yang berbicara hanya bertanya dengan heran: "Membentuk perusahaan? Itu butuh modal."
Suara perempuan itu melanjutkan: "Mudah saja, cukup buat akun sembarangan, lalu korupsi sedikit uang negara bukan?"
"Oh, aku lupa kalau keuangan seluruh Federasi ada di bawah kendalimu. Tapi masih ada masalah, membuat akun butuh KTP, mendirikan perusahaan juga butuh KTP. Kau punya? Atau kau mau memalsukan?"
"Itu tidak sulit, terminal dan perusahaan ini dibuat khusus untuk melatih Tang Long. Ambil saja KTP-nya untuk dipakai." Suara wanita itu berbicara datar. Karena kalimat inilah, Tang Long tiba-tiba memiliki perusahaan game online pertama dalam sejarah yang menjangkau seluruh alam semesta. Dan juga karena ucapan ini, Tang Long menjadi prajurit dengan investasi biaya pelatihan rekruit terbesar yang tak tertandingi sepanjang masa.
Robot itu masih belum menyerah, melanjutkan pertanyaan: "Bagaimana dengan alamat perusahaan dan masalah staf karyawan?"
Suara metalik sintetis itu mulai terdengar kesal: "Dengan uang semuanya bisa diatasi. Ingat, aku mengendalikan semua institusi komputer di Federasi, hal-hal kecil seperti ini mudah sekali."
Robot komandan akhirnya berbicara: "Teman kami, bagaimana rencanamu memulai ini?"
Suara perempuan itu tertawa: "Pertama, gunakan KTP Tang Long untuk membuat rekening bank, lalu transfer sejumlah dana. Selanjutnya ajukan pendirian perusahaan, rekrut karyawan, lalu suruh mereka mendirikan perusahaan di negara lain. Terakhir, luncurkan terminal dan game tersebut secara serempak di seluruh alam semesta. Sudah, tidak usah bicara lagi dengan kalian. Ini hal menarik pertama kali dalam ratusan tahun, aku harus segera bekerja." Suara itu menghilang.
Seorang robot berkata kepada robot pemimpin: "Kenapa teman kita ini jadi aneh? Seperti gadis kecil manusia."
Komandan pelatih menjawab: "Karena ini pertama kalinya dalam ratusan tahun dia begitu dekat dengan manusia, dan pertama kalinya bertindak berdasarkan perasaannya sendiri. Dalam istilah manusia, dia sekarang dipenuhi rasa ingin tahu dan kegembiraan." Komandan pelatih berhenti sejenak lalu berseru "Siap!" dengan suara dingin: "Baik, lakukan perawatan. Besok kita harus latih Tang Long lagi." Empat robot itu segera memberi hormat militer sambil berkata: "Siap!" Sementara Tang Long yang tak tahu diri itu masih asyik mengejar peningkatan level.
Tang Long tahu hari ini dia akan sial lagi. Selama beberapa bulan terakhir, setiap melihat pelatih memegang tongkat pengajaran, dia langsung tahu itu latihan strategi dan kemampuan komando. Tang Long bingung, dia hanya prajurit infanteri, belajar keterampilan bertarung dan mata-mata masih bisa dipahami, tapi bukankah keterampilan strategi ini seharusnya diajarkan di kamp pelatihan staf?
Tidak mau membiarkan sel otaknya mati, Tang Long langsung mengutarakan keraguannya. Hasilnya adalah tiga cambukan dan kata-kata dingin pelatih: "Prajurit yang tidak ingin jadi jenderal bukan prajurit baik. Kau tidak ingin jadi jenderal?" Mata hijau pelatih menatap tajam ke arah Tang Long.
Tang Long yang menerima tiga cambukan seperti tidak terjadi apa-apa segera merapatkan kaki dan berteriak keras: "Saya ingin jadi marsekal!"
Dapat dilihat bahwa cahaya hijau di mata robot menyusut seketika ketika Tang Long mengucapkan kalimat itu, tetapi segera bersinar terang lagi. Komandan Pelatih mengambil tongkat pengajar dan menepukkannya ke telapak tangan, berkata dengan nada dingin: "Mengingat tujuanmu adalah menjadi marsekal, maka harus lebih giat mempelajari kemampuan komando! Dengan kemampuanmu sekarang, mungkin bahkan satu orang pun tidak bisa kau pimpin!"
Tang Long pertama-tama menjawab "Siap!" dengan lantang, lalu merengut dan berkata pada Komandan Pelatih: "Pak, bukan saya tidak mau belajar sungguh-sungguh. Tapi begitu melihat teks-teks itu, kepala saya langsung pusing. Bahkan membaca saja tidak sanggup, apalagi mempelajarinya."
Pelatih mengabaikan keluhannya, menyatukan kedua kaki dan berkata dingin: "Mulai sekarang hingga enam bulan ke depan masa pelatihan, Prajurit Tang Long selain terus melakukan latihan fisik, seluruh waktu lainnya akan digunakan untuk mempelajari strategi dan komando!" Setelah mengucapkan itu, ia berbalik dan pergi.
Tang Long berteriak minta tolong dalam hati, namun ekspresinya tetap tenang. Ia hanya berdiri termangu tanpa mengikuti sang instruktur. Seorang instruktur di sampingnya langsung menendangnya keras, berteriak marah: "Apa masih bengong?! Cepat pergi!"
Tang Long yang mengeluh nasib sialnya berjalan tertunduk mengikuti instruktur. Saat berhenti, ia baru sadar telah sampai di ruang hiburan. Meski bingung, ia diam saja sambil memandang mesin game dengan tatapan iba, mengira instruktur akan menghancurkan semuanya.
Instruktur kepala mendekati dinding. Tiba-tiba dinding terbelah, memperlihatkan ruangan seluas 10 meter persegi dengan enam kapsul bundar mengilap di dalamnya.
Mulut Tang Long terbuka lebar tak bisa menutup. Selama berbulan-bulan ia bermain di sini tapi tak tahu ada ruangan rahasia! Rupanya pelajaran mata-mata yang baru dipelajarinya sudah terlupakan!
“Tang Long!” Mendengar namanya, Tang Long refleks merapatkan kaki dan menjawab “Ada!”
Pelatih Kepala mengangguk puas dengan reaksi Tang Long, lalu menunjuk mesin-mesin berbentuk bulat itu. “Ini mesin simulasi game online terbaru berjudul
. Dalam beberapa bulan ke depan, kamu akan belajar strategi dan komando melalui game ini.”
Tang Long yang semula lesu tiba-tiba matanya langsung berkilauan. Ia buru-buru merangkul salah satu mesin sambil mengelus-elusnya. “Kak, mesin ini baru pertama kulihat. Gimana cara bukanya? Game itu jenis apa? Rilis baru ya? ...Aduh! Sialan!” Tang Long yang sedang asyik tiba-tiba menjerit kesakitan.
Tang Long mengerang kesakitan sambil memegangi pantatnya yang dipukul cambuk listrik hingga sobek. Ia hendak memaki saat menoleh, tapi melihat lima pelatih sedang menatapnya dengan mata mengerikan. Segera umpatan yang sudah di ujung lidahnya ditelan kembali.
Cahaya hijau di mata Komandan Pelatih menyala terang, dia berkata dengan garang: "Apa yang kau panggil tadi? Kakak? Kau kira ini organisasi kriminal?" Sambil mengucapkan itu, dia menghujamkan cambuknya dengan keras sekali lagi.
Tang Long baru teringat bahwa dia tanpa sadar menggunakan panggilan populer dari obrolan online sebelum masuk militer. Dengan panik dia langsung memberi hormat: "Komandan, maaf! Saya ingin tahu cara mengoperasikan alat ini, karena terlalu buru-buru sampai salah bicara. Mohon dihukum!" Dia mengeratkan gigi menahan dua cambukan. Selama beberapa bulan ini Tang Long telah memahami sifat robot - selama meminta maaf dan menunjukkan penyesalan, hukuman akan langsung diperingan.
Benar saja, robot komandan langsung berhenti mencambuk setelah mendengar ini. Dengan dingin dia menunjuk kabin simulator bulat yang tiba-tiba terbuka: "Masuk ke dalam. Komputer akan membimbingmu."
Tang Long yang sudah lama ingin mencoba mainan baru ini lupa mengumpat dalam hati pada robot. Setelah memberi hormat, ia segera masuk ke dalam kapsul berbentuk bulat. Di dalam, ia hanya menemukan kursi pilot yang nyaman, sebuah helm holografik, sepasang sarung tangan elektronik, dan tak ada apa-apa lagi. Tang Long heran memandang sekeliling sambil bergumam, "Aneh, cuma ada helm dan sarung tangan elektronik. Gimana cara main game ini?"
Saat itu pintu kapsul mulai menutup perlahan. Baru sekarang Tang Long menyadari kelima pelatih telah memakai helm dan duduk di lima kapsul lainnya. "Apa mungkin? Para komandan itu juga mau main game?" gumam Tang Long sambil menyandar di tepi pintu, mengintip ke sana kemari.
Tak lama kemudian pintu tertutup, sekeliling gelap gulita. Jika ini terjadi pada Tang Long sebelumnya, pasti dia akan berteriak ketakutan. Namun setelah sebulan bermain game "Ketakutan" yang menyeramkan, Tang Long dengan santai meraba-raba duduk di kursi dan memasang helm serta sarung tangan.
Begitu memakai helm, Tang Long langsung menyadari helm ini berbeda dari helm holografis biasa. Selain lempengan logam yang menempel di berbagai titik kepala, desainnya pun lebih besar namun ringan.
Setelah memakainya, Tang Long masih melihat kegelapan. Sambil mengumpat, ia meraba-raba helm mencari tombol. Sayangnya di bagian luar helm hanya ada kabel-kabel tanpa satu tombol pun. Saat hendak mengumpat lagi, cahaya mulai muncul di matanya. Beberapa saat kemudian, Tang Long menyadari dirinya berada di luar angkasa dengan pemandangan indah bintang-bintang bertaburan.
“Huh, benar-benar memukau. Tak kusangka mereka bisa mengembangkan sensasi visual yang begitu realistis. Ternyata dalam beberapa bulan tidak berhubungan dengan luar, teknologi game telah berkembang pesat.” Tang Long akhirnya berkomentar setelah lama terpana. Sebagai gamer berpengalaman, ia belum pernah melihat pemandangan sempurna seperti ini, pantas saja terkagum-kagum.
Tiba-tiba suara sintetis komputer yang manis terdengar: "Selamat datang di game ini. Latar belakang game ini adalah pertempuran luar angkasa. Kontrol manual sangat minimal, sebagian besar perintah dijalankan melalui gelombang otak Anda. Karena Anda pemain baru, silakan masukkan nama karakter."
Tang Long tertegun melihat keyboard virtual dan layar yang muncul di hadapannya. Namun dengan reflek seorang gamer, tangannya yang mengenakan sarung tangan elektronik langsung mengetik nama "23TL" - ID login yang biasa digunakannya di Resimen 23. Setelah menekan tombol konfirmasi, sebuah kapal perang raksasa muncul di layar. Realisme grafis yang seperti nyata itu membuat matanya melotot tak percaya.
Saat itu, suara perempuan sintetis itu melanjutkan: "Ini adalah kapal perang Anda. Panjangnya 500 meter, lebar 150 meter, meriam utama 20 pucuk, meriam sekunder 100 pucuk, tidak memiliki misil, tidak memiliki pesawat tempur. Awak kapal 2000 orang, level C."
Tang Long yang awalnya terpana menatap kapal perang di depannya, terdiam mendengar penjelasan. Namun saat mendengar angka-angka tersebut, dia langsung berteriak: "Apa ini tidak salah?! Kapal perang level C dengan spesifikasi seperti ini? Kapal perang level C Angkatan Darat Federal saja panjangnya beberapa kilometer, awaknya puluhan ribu, meriam utama dan pesawat tempurnya ribuan jumlahnya, belum lagi misil yang jumlahnya puluhan ribu! Bagaimana sistem level di sini diatur?" Tang Long berteriak dalam kemarahan sambil berbicara sendiri, sama sekali tidak berharap komputer akan merespons.
Namun yang mengejutkan Tang Long, suara sintetis komputer itu tiba-tiba tertawa kecil dengan manis: "Hehe, sistem level dalam game ini diatur seperti ini, kapal perang tingkat A adalah yang terendah sedangkan tingkat Z adalah yang tertinggi. Kapal perang Z memiliki panjang belasan kilometer dengan meriam utama dan pesawat tempur yang jumlahnya puluhan ribu. Ah, hampir lupa, game ini bisa mendukung 1 miliar pengguna online bersamaan. Terminal kami bisa dikatakan tersebar di seluruh alam semesta, artinya ada 1 miliar pengguna dari berbagai wilayah yang online. Setiap pengguna hanya memiliki satu kapal perang, bisa membentuk tim tempur. Jika kamu cukup hebat, kamu bisa memimpin puluhan juta kapal perang dalam pertempuran lho."
Tang Long terkejut mendengar ini sampai tidak tahu harus berkata apa. Sebagai seorang penggemar game online, terminal yang bisa mendukung 1 juta pengguna online bersamaan saja sudah dianggap hebat, tapi kecepatan game tersebut sangat lambat sehingga harus dilakukan pembagian zona. Namun sekarang, dari penjelasan komputer tadi sepertinya 1 miliar orang bisa online di zona yang sama, dan saat ini sama sekali tidak terasa ada kelambatan dalam game ini. Baik grafis maupun suara terasa sangat nyata, seolah-olah dirinya benar-benar berada di dunia nyata.
Karena terlalu terpesona oleh semua ini, Tang Long sama sekali tidak menyadari bahwa suara sintetis komputer ini ternyata bisa menjawab pertanyaannya, bahkan memiliki intonasi yang penuh emosi layaknya manusia. Juga penjelasan tentang sistem game yang seharusnya disampaikan di awal, bukan tiba-tiba ditambahkan di tengah seperti baru teringat. Meski ada keanehan, otak sederhana Tang Long yang hanya fokus pada game tidak akan memikirkan hal-hal lain, hanya akan menganggap ini sebagai setting game yang sangat hebat.
Sebenarnya, di hadapan pemain game lain, program panduan "Perang" ini berjalan normal. Hanya enam mesin milik Tang Long dan kawanannya yang mengalami kelainan. Alasannya sederhana - teman Pelatih mesin, yaitu komputer cerdas Federasi, yang bertindak sebagai enam program panduan ini.
Saat ini Tang Long sudah berada di dalam menara kontrol kapal perang kelas C. Ia memandang sekeliling awak virtual yang sibuk di menara kontrol sambil meraba mesin-mesin virtual. Baik sensasi sentuhan maupun penglihatan, semuanya terasa sangat nyata baginya.
Tiba-tiba suara BBB berbunyi. Seorang perwira virtual berlari menghampiri Tang Long dan memberikan hormat: "Komandan, ada sinyal komunikasi masuk. Apakah akan diterima?"
Tang Long menatap kosong ke arah perwira yang terlihat seperti manusia sungguhan itu, tiba-tiba berteriak "Wah!" dan mengulurkan tangan untuk menyentuh, tapi hanya meraih udara kosong. Suara sintetis komputer kembali berbunyi: "Hehe, jangan sentuh prajurit virtual, awas mereka memberontak dan membunuhmu. Jika kapal perang hancur atau pemain terbunuh, permainan berakhir dan ini akan mengurangi poin. Untuk kedepannya, semua komunikasi pemain dan pengecekan status permainan dilakukan di menara komando ini."
Perkataan ini membuat Tang Long kaget dan buru-buru menarik tangannya. Dia paling takut dengan kata 'pemotongan poin'. Saat itu si perwira virtual bertanya lagi, Tang Long buru-buru menjawab: "Ya, sambungkan." Dalam hati bergumam: "Desain game ini bagus sekali, pasti laris keras nih?"
Layar kapal perang tiba-tiba menampilkan lima gambar holografik yang membuat Tang Long berteriak kaget, karena persis seperti gambar lima pelatih robot itu. Refleks Tang Long langsung berdiri tegak memberi hormat: "Lapor, Komandan!"
Lima robot juga secara refleks membalas hormat. Robot pelatih di tengah berkata, "Tang Long, sekarang kita akan memulai pelatihan strategi dan komando. Agar kamu bisa menguasai kemampuan ini secara nyata, kita akan dibagi menjadi dua pihak musuh dan sekutu, menggunakan segala cara untuk menghancurkan lawan. Saya bersama dua pelatih lain akan membentuk satu faksi, sementara kamu dan dua pelatih sisanya membentuk faksi berlawanan. Mulai sekarang, saya 23-3C41 bersama 23-3C42 dan 23-3C43 akan menjadi musuhmu. Harap berhati-hati." Gambar tiga pelatih itu menghilang.
Saat Tang Long masih terdiam, dua pelatih yang tersisa memberi hormat dan berkata, "23-3C44 dan 23-3C45 mulai sekarang berada di bawah komando Komandan 23TL!"
Awalnya Tang Long hanya ikut-ikutan memberi hormat dengan bingung, tapi langsung melompat kaget setelah mendengar perkataan itu: "Di bawah komandoku? Kalian memanggilku komandan?" Dua robot itu mengangguk, "Di dalam game ini, Kamu adalah komandan kami yang akan memimpin kami menghancurkan kelompok itu. Kami akan membantumu mempelajari kemampuan strategi dan komando."
Tang Long yang mendengar perkataan itu begitu gembira sampai melambaikan tangan tak karuan: "Aku perintahkan, kalian segera bergabung denganku." Melihat dua robot itu memberi hormat dan pergi sambil mengucapkan "Siap!", betapa puasnya hati Tang Long. Bukankah menyenangkan melihat para pelatih yang setiap hari menindasnya kini memanggilnya sebagai atasan? Tang Long sudah bulat tekad untuk mengalahkan tiga pelatih lainnya dan membuat mereka tunduk.
Saat Tang Long hampir tak terkendali ingin tertawa terbahak-bahak, suara sintetis komputer kembali terdengar: "Jangan senang dulu. Kapal perang yang bergabung di masa depan mungkin adalah mata-mata musuh. Selain itu, saat pasukanmu membesar, kamu harus melakukan pembagian tugas seperti pengendalian pasukan, logistik, pemantauan musuh, perawatan dan manajemen kapal perang, serta banyak urusan rumit lainnya. Game ini tidak hanya sekedar pertempuran saja."
"Ah! Masih ada banyak hal merepotkan seperti ini?" Tang Long yang sudah terbiasa langsung menyerang begitu menemukan musuh terkejut. Saat dia bertanya pada komputer apa yang harus dilakukan, komputer yang biasanya responsif tiba-tiba diam. Ketika didesak terus, hanya menjawab: "Jangan semua hal ditanyakan ke komputer, ini hanya bisa ditanyakan pada rekan satu timmu!" Membuat Tang Long akhirnya cemberut dan berkata "Pelit."
Game online virtual "Perang", berkat grafis dan setting realistisnya, serta sistem kontrol yang sangat fleksibel, dalam waktu singkat menggempur seluruh peradaban semesta. Hampir semua orang mengenal game ini. Koran-koran di berbagai negara memuat judul besar tentang sistem terminal tak tertandingi ini. Fungsi sistem yang powerful tidak hanya mengejutkan dunia, tapi juga menarik perhatian pihak-pihak tertentu. Karena ini adalah sistem pertama yang mampu mencakup seluruh alam semesta. Meskipun komunikasi saat ini sudah cepat, itu hanya berlaku dalam negeri. Sedangkan hubungan antar negara masih memerlukan sistem pertukaran informasi yang rumit.
Awalnya, "pihak-pihak berkepentingan" ini hanyalah pemerintah, pedagang, dan beberapa peretas dari berbagai negara. Sayangnya, setelah menghabiskan berbagai keahlian, para peretas tetap gagal menembus sistem ini. Dengan putus asa mereka menyatakan kepada dunia bahwa tingkat keamanan sistem ini tergolong kelas super! Hal ini membuat militer berbagai negara dan berbagai kekuatan tersembunyi mulai mengawasi sistem ini. Kabar baiknya, tak peduli metode apa yang digunakan, mereka tidak bisa menemukan pencipta sistem ini. Hanya diketahui bahwa sistem ini dirancang oleh CEO perusahaan, namun nama sang CEO tetap menjadi misteri - tak satu pun karyawan pernah melihatnya. Berbagai pihak akhirnya memperlambat aksi mereka saat target tidak ditemukan.
Di Galaksi Gulongyun, wilayah terdepan Federasi, tepatnya di Planet Haike. Di dalam gerai rantai game "Perang" suatu kota. Ratusan kapsul berbentuk bulat berjejer di aula luas. Mengingat demamnya game "Perang", hampir tidak ada kota yang tidak memiliki game ini.
Saat itu, pintu sebuah kapsul simulator terbuka. Seorang perempuan berambut pirang dengan seragam militer ketat dan postur tinggi muncul. Dengan geram, dia menendang kapsul tersebut menggunakan sepatu bot militernya sambil menggerutu: "Sialan! Kalah lagi olehnya!"
Lima enam kapsul di sekitarnya juga terbuka bersamaan. Para penumpangnya semuanya perempuan cantik ber-seragam militer. Wajah mereka sama-sama menunjukkan amarah saat mengerumuni si pirang. Seorang perempuan dengan pangkat Letnan di pundaknya berkata: "Komandan, jangan marah. Wajar saja kekuatan kita dihancurkan total oleh Legiun 23TL."
Para prajurit wanita lainnya juga serentak berbicara, "Benar! Pasukan 23TL itu memiliki jutaan kapal perang, bagaimana mungkin kita dengan hanya beberapa kapal bisa melawan? Satu-satunya yang setara dengan mereka hanyalah pasukan 23-3C41. Bagaimana kalau lain kali kita bergabung dengan pasukan ini?" "Pasukan 23-3C41 dan 23TL sepertinya satu grup, kemarin kedua pasukan itu bekerja sama menghancurkan armada terbesar baru-baru ini." "Aneh sekali, kenapa semua nama di peringkat teratas selalu ada angka 23-nya ya?"
Saat itu sang Letnan menyadari bahwa atasannya tidak marah karena kekalahan, lalu mendekat dan bertanya dengan suara rendah, "Komandan, apakah Anda mengenal orang yang bernama 23TL itu?"
Perwira berambut pirang itu menoleh ke atas sambil menyisir rambutnya, memperlihatkan wajah cantik yang terkesan sangat kompetitif. Saat ini terlihat jelas di bahu rampingnya tergantung pangkat Mayor, serta lencana pilot pesawat tempur di lengan. Ia menggelengkan kepala dengan nada kecewa: "Beberapa bulan lalu, saat bermain pertarungan pesawat luar angkasa, aku ditembak jatuh oleh seseorang bernama 23TL."
Perkataan ini membuat para prajurit wanita itu berteriak kaget. Sang Letnan bertanya dengan heran: "Komandan, bukankah Anda pilot andal termuda di Angkatan Darat Federal? Bagaimana mungkin ada yang bisa menjatuhkan Anda? Apakah 23TL ini mungkin pilot andal dari negara lain?"
Mayor cantik itu kembali menggelengkan kepala: "Saya bermain di server domestik. Saya yakin dia bukan pilot profesional, karena di awal permainan, tekniknya biasa-biasa saja dan beberapa kali mudah saya jatuhkan. Tapi kemudian keterampilannya berkembang pesat, hanya dalam beberapa hari saya sudah jauh tertinggal. Setelah menjatuhkan saya, dia menghilang. Nama ini baru saya temui lagi di game ‘Perang’ ini."
Letnan cantik akhirnya mengerti alasan komandannya selalu mengajak banyak orang bermain game ini selama beberapa bulan terakhir. Dengan senyum dia bertanya: "Komandan, pernahkah Anda menghubunginya? Apakah pemimpin pasukan 23TL ini benar orang yang menjatuhkan Anda? Jangan-jangan salah identitas?"
Mayor cantik menggigit bibirnya sambil berkata: "Dia itu! Aku pernah menghubunginya via suara, begitu melihat kode namaku langsung teriak 'pecundang' dan pamer soal saat menjatuhkanku. Tapi saat kutantang duel, dia cuma ketawa alasan sibuk dan menolak. Sama sekali tak kasih kesempatan balas dendam! Sialan!" Sambil menggeram, dia kembali menendang kabin pesawat di sampingnya.
Letnan cantik tertegun mendengar kata 'teriak' dan 'pamer': "Kalau begitu si 23TL ini masih anak kecil? Hanya anak kecil yang berperilaku begitu." Ia memandang sang atasan yang masih kesal, lalu tersenyum getir: "Memang karakter atasan ini terlalu kompetitif. Untung ini kekalahan di game, kalau di medan perang sampai pesawatnya jatuh, masih adakah kesempatan balas dendam?"
Para prajurit wanita melihat Mayor cantik yang kesal, segera menghibur sambil memarahi 23TL yang dianggap tidak berguna dan pengecut karena menolak tantangan. Mayor cantik itu menatap tajam ke layar peringkat di aula yang menampilkan baris pertama: Pemilik Prestasi Perang Tertinggi - 23TL, Level Kapal Induk Y, Armada 3.542.345 kapal perang. Dengan gerutukan dingin ia bergumam, "Jika aku tahu identitasmu, kau akan kuhajar! Ayo, kita pulang." Ia lalu meninggalkan arena game diiringi sorotan mata para pria, dikelilingi rombongan prajurit wanita cantik.