Komandan garnisun yang baru saja mendengar prajurit itu melaporkan telah terhubung dengan armada, tersenyum gembira sejenak sebelum terpaku melihat pemandangan di depannya. Saat semua orang memandangi mayat dengan kepala pecah berantakan, Letnan Kolonel itu yang pertama bereaksi. Ia berlari cepat ke belakang kendaraan tempur sambil berteriak, "Lindungi aku!"
Teriakan Letnan Kolonel itu membangunkan semua orang, namun sekaligus mengundang maut. Baru saja ia berbalik badan, sinar laser menembus bagian belakang kepalanya dengan suara 'plok' sebelum roboh ke tanah. Kolonel Senior yang baru hendak berteriak ke prajurit di sampingnya, "Kalian cepat bawa aku ke belakang!" tiba-tiba membeku. Dalam sekejap mata, tak ada lagi orang hidup di sekelilingnya.
Kolonel Senior itu panik berusaha mundur, tapi karena bersandar di bangkai kendaraan lapis baja, dia hanya bisa diam di tempat. Saat dia tak tahan hendak berteriak, seberkas sinar menyambar secepat kilat menembus titik antara alisnya. Dentuman keras, dinding kendaraan yang sudah menghitam oleh kobaran api kini terciprat warna merah bercampur putih.
Tang Long dengan wajah datar menyimpan pistolnya. Melalui helm holografis, dia menyapu pandangannya ke mayat-mayat yang tergeletak di medan perang, berbisik pelan: "Maaf, hanya dengan matinya komandan, kami bisa klaim pembelaan diri." Setelah itu dia menghampiri Yuna yang masih berlutut muntah-muntah.
Di luar angkasa, di titik kumpul Armada Lokal Planet Mutu, di atas satu-satunya kapal perusak kelas F di antara formasi armada, seorang pria paruh baya berpangkat Kolonel Senior duduk di kursi komando komandan armada. Matanya terpejam saat mendengarkan laporan asisten tentang pesan yang baru diterima.
"Komandan, ini permintaan yang dikirim atas nama Komandan Garnisun Planet Mutu Xing." Asisten komandan mengucapkan sambil membacakan isi pesan tersebut.
Komandan Armada mengerutkan kening setelah mendengar laporan: "Dasar hidung belang ini, sampai segitunya memperebutkan wanita, sampai berani minta aku mengirim kapal perang untuk membantunya?"
Asisten komandan menambahkan: "Komandan, menurut pengamatan pesawat pengintai, Area K sedang terjadi pertempuran sengit. Bahkan pesawat tempur sudah dikerahkan. Menurut Anda mungkinkah ini benar-benar teroris..."
Komandan Armada melambaikan tangan: "Mustahil teroris. Kau kira para petugas dinas intelijen itu cuma makan gaji buta? Pertempuran di Area K sebesar ini pasti ulah si hidung belang itu yang menyalahgunakan kekuasaan. Pasti dia mainin istri atau anak pejabat tinggi sampai mereka balas dendam. Lupa dengan kasus tahun lalu saat si brengsek itu memperkosa bunga Polisi sampai memicu pemberontakan Polisi di Mutu Xing?"
Asisten komandan mengangguk: "Kalau begitu kita abaikan saja permintaan mereka?"
Komandan armada tersenyum: "Tidak, bantuan tetap kita berikan. Bukankah dia sudah menggunakan nada permintaan? Lagipula, saat pemberontakan polisi terakhir, kita terlambat bertindak dalam penindakan sehingga sistem keamanan direbut seluruhnya oleh pasukan garnisun. Sekarang kesempatan baik untuk ikut campur urusan lokal muncul, mana mungkin kita lewatkan?"
Asisten komandan dengan wajah penuh kekaguman berkata: "Komandan bijaksana, hamba segera mengerahkan pasukan?"
Komandan armada mengangguk: "Ya, pergilah." Setelah asisten pergi, komandan armada menatap ke arah planet Mutu Xing di balik jendela, bergumam dengan senyum sadis: "Hehe, aku akan membantumu membereskan para teroris itu, tapi bukan untuk menyelamatkanmu. Planet Mutu Xing, bersiaplah menyambut penguasa baru."
Ketika komandan armada sedang bersikap sombong, sebuah komunikasi hologram aneh tiba-tiba muncul paksa di ruang komando armada. Melihat pria paruh baya berpakaian hitam aneh itu, tubuh komandan armada gemetar. Dengan panik dia menekan sebuah tombol di jam elektronik di pergelangan tangannya, suara "kraak" mengunci pintu besar langsung terdengar. Matanya menunjukkan campuran kepanikan dan keengganan saat dia berlutut satu kaki dan berkata dengan hormat: "Cheng Xiang (Perdana Menteri)."
Saat ini Zhong Zhengqi sama sekali tidak menunjukkan ekspresi seperti saat menghadapi Tang Long. Wajahnya kaku, matanya memancarkan sinar dingin yang menatap komandan armada. Dengan gerakan tangan dingin dia berkata: "Bangun."
Komandan armada yang telah bangun itu melirik sekilas ke Zhong Zhengqi, lalu menundukkan kepala dan berkata pelan: "Ada perintah apa dari Cheng Xiang?"
"Untuk sementara kau dilarang memasuki Mutu Xing dan memberikan bantuan ke pasukan lokal," kata Zhong Zhengqi dengan nada dingin.
Komandan armada terdiam sejenak, bingung bertanya: "Mengapa, Perdana Menteri? Ini kesempatan emas untuk mengendalikan seluruh Mutu Xing."
Zhong Zhengqi melototi komandan armada dengan tidak puas. Setelah melihatnya menunduk gugup, barulah dia menjelaskan: "Atas rencana tertentu, Yang Mulia telah memutuskan untuk meninggalkan Mutu Xing." Saat mengatakan ini, nada Zhong Zhengqi melunak. Menghadapi komandan armada yang terlihat terkejut, dia melanjutkan: "Rencana ini akan menjatuhkan banyak perwira menengah, kewibawaan Angkatan Darat Federal akan merosot drastis. Setelah menerima pemberitahuanku, segera umumkan pernyataan bahwa kau berada di pihak yang benar." Zhong Zhengqi kemudian membeberkan seluruh rencana kepada komandan armada, dan mengakhiri dengan: "Pada saatnya nanti, kau bisa menjadi penguasa sejati Mutu Xing."
Komandan armada tersadar dari penjelasan Zhong Zhengqi, lalu berlutut gembira seraya berkata: "Bawahan ini pasti akan mengabdi pada Perdana Menteri!"
Mendengar komandan armada tidak menyebut pengabdian pada Yang Mulia, Zhong Zhengqi menunjukkan senyum aneh. Dengan ramah dia berkata: "Cukup, sesama anggota tak perlu banyak tata krama. Bangunlah."
Baru saja komandan armada berdiri, pintu ruang komando tiba-tiba terbuka otomatis. Seorang prajurit wanita cantik masuk membawa kotak. Komandan armada terkejut karena ia telah mengunci pintu besar saat Zhong Zhengqi muncul. Bagaimana mungkin ada yang masuk? Tanpa pikir panjang, ia langsung berusaha mengambil pistol yang tersimpan di meja.
Zhong Zhengqi tertawa: "Jangan panik, dia bagian dari kita."
Mendengar ini, komandan armada tetap berdiri dengan senyum paksa. Namun keringat dingin mengucur deras di hatinya. Ia bertanya-tanya berapa banyak orang di armadanya yang bisa seenaknya masuk ke ruangan terkunci. Jika lengah sedikit saja, ia bisa "tertidur" selamanya kapan saja.
Melihat ekspresi komandan armada, Zhong Zhengqi langsung tahu isi pikiran sang komandan. Dengan puas ia mengangguk, lalu memberi isyarat pada prajurit wanita itu untuk membuka kotak dan menyerahkannya.
Di dalam kotak terlihat pistol suntik berisi cairan merah muda dan kartu bank putih. Komandan armada menatap Zhong Zhengqi dengan bingung.
“Ini adalah imbalan awal 'Mimpi' untukmu. Kartu bank yang bisa dicairkan di negara mana pun itu berisi 10 miliar yuan Federasi. Nikmatilah sepuasnya.” Zhong Zhengqi tertawa.
Mendengar itu, Komandan Armada langsung menunjukkan tatapan penuh kegirangan. Ia menerima kotak itu, berlutut sambil berujar, "Terima kasih atas hadiah Perdana Menteri!" Saat mengangkat kepala, Zhong Zhengqi sudah menghilang, sementara prajurit wanita itu mulai melepas pakaiannya.
Komandan Armada menelan ludah, buru-buru menekan tombol di meja dan berkata, "Asisten Komandan, hentikan pengumpulan pasukan! Rencana dibatalkan. Dan aku ingin menyendiri, tanpa perintahku siapa pun dilarang mengganggu!" Tanpa menunggu balasan, ia mematikan komunikasi. Menoleh ke prajurit wanita yang hampir telanjang, ia segera mengambil pistol suntik dari kotak dan menekan pelatuknya ke lengannya sendiri.
Di alam semesta yang berjarak beberapa tahun cahaya dari Mutu Xing, sebuah pesawat antariksa berwarna hitam legam dengan ukuran kecil dan ramping sedang berlayar dengan tenang. Kabin pengemudi pesawat ini adalah sebuah aula besar, di mana seorang pria paruh baya berpakaian hitam aneh duduk sendirian di kursi utama - dialah Zhong Zhengqi.
Puluhan layar hologram mengambang di sekelilingnya, bukan menampilkan pemandangan luar angkasa, melainkan rekaman kota-kota tak dikenal. Di tengah-tengahnya, layar utama memperlihatkan adegan pertempuran yang sedang dialami Tang Long.
Di samping Zhong Zhengqi berdiri seorang pemuda berbaju seragam militer. Pemuda ini tampan dengan aura yang menggentarkan, berdiri tegak bagai patung. Desain seragam militernya sangat unik: berwarna hitam polos seperti seragam Angkatan Bersenjata Federasi, namun tanpa kerah standar melainkan leher tinggi yang mengepit. Garis-garis perak di tepian seragam terlihat lebih lebar, membentuk pola seperti tengkorak manusia yang melingkari area dada ketika dipadukan dengan garis-garis dekoratif lainnya.
Pemuda itu melirik Zhong Zhengqi yang sedang menyaksikan pertempuran di Area K Mutu Xing, lalu berkata pelan: "Ayah, tidak apa-apa jika tidak memerintahkan pasukan pengawal untuk membantu?"
Zhong Zhengqi tersenyum pada pemuda itu: "Tidak masalah. Yang Mulia mengerahkan pasukan pengawal hanya berharap Tang Long dan kawan-kawannya bisa bertahan melewati serangan pertama. Sekarang mereka sudah berhasil bertahan, pasukan pengawal tidak perlu lagi membantu."
Pemuda itu ragu sejenak sebelum bertanya lagi: "Ayah sengaja membocorkan informasi ke komandan garnisun Mutu Xing untuk menguji apakah Tang Long memenuhi syarat bekerja sama dengan kita?"
"Hm, bisa dibilang begitu. Ngomong-ngomong, sudahkah kabar kematian keponakan Gu Ao disampaikan ke Gu Ao?" Zhong Zhengqi menoleh ke layar sambil berkata dengan datar.
Pemuda itu mengangguk: "Sudah. Saya yakin tidak lama lagi Gu Ao akan datang ke Mutu Xing dengan armadanya yang diliputi amarah."
Zhong Zhengqi menggelengkan kepala: “Tidak mungkin. Gu Ao bukan orang yang ceroboh, dia pasti akan menyelidiki kejadian terlebih dahulu, lalu menghitung dampak dari hal ini, baru akhirnya memutuskan solusinya.”
“Eh, kalau Gu Ao memahami rahasia di balik ini dan lebih dulu menyuarakan pendapat tentang masalah WTS militer, kita sama sekali tidak bisa menekannya,” ujar pemuda itu dengan khawatir.
Zhong Zhengqi tersenyum aneh dan mengalihkan topik pembicaraan: “Bagaimana persiapan Armada Naga Hitammu?”
Mendengar frasa "Armada Naga Hitam", mata pemuda itu langsung memancarkan sinar berapi-api. Dengan semangat dia berkata: “Anakmu telah menyebarkan mereka dalam formasi skuadron di berbagai jalur perdagangan antariksa Federasi. Begitu Ayah beri perintah, seluruh Federasi akan langsung kacau balau.”
“Jalur perdagangan? Di sana kan ada Armada daerah yang bertugas menjaga.” Zhong Zhengqi bertanya sambil tersenyum.
Pemuda itu menunjukkan ekspresi merendahkan dan berkata dengan penuh percaya diri: "Armada lokal tidak akan tahan serangan. Dengan perlengkapan kuno mereka dan formasi armada yang berantakan, mereka sama sekali bukan tandingan Armada Naga Hitam."
Zhong Zhengqi segera bersikap serius: "Jangan meremehkan musuh. Meskipun armada lokal hanya menggunakan kapal perang kelas rendah, semut banyak bisa membunuh gajah. Jumlah mereka memiliki keunggulan mutlak."
Meski wajah pemuda itu masih menunjukkan ekspresi tidak peduli, dia mengangguk dan berkata: "Baik, putra mereka siap menerima bimbingan."
Zhong Zhengqi menepuk bahu pemuda itu dengan nada penuh makna: "Putra, Yang Mulia telah memutuskan menggunakan seluruh Armada Naga Hitam untuk menciptakan kekacauan di Federasi. Dari sudut pandangnya ini tidak salah, tapi Armada Naga Hitam adalah pondasi dasar kita sendiri. Aku tidak ingin kau menghabiskannya saat menjalankan misi."
"Mematuhi perintah! Anakmu memahami. Anakmu tidak hanya tidak akan membiarkan Armada Naga Hitam terkonsumsi, tetapi juga akan memperkuat Armada Naga Hitam." Pemuda itu mengangguk dengan penuh tekad.
Zhong Zhengqi mengangguk: "Hm, kau sudah berpikir begitu baguslah. Ngomong-ngomong, orang yang bocorkan kabar sudah ditemukan?"
"Sudah, seorang Mayor dari Kantor Intelijen Militer Mutu Xing. Kabarnya dia berpacaran dengan Letnan Dua dari Kompi SK23." Pemuda itu buru-buru menyentuh layar hologram. Layar itu bergoyang sesaat, lalu langsung menampilkan dokumen seorang Mayor muda. Mayor ini tak lain adalah Jet yang merupakan satu-satunya orang tidak dibunuh oleh Tang Long.
Zhong Zhengqi memandangi dokumen Jet dengan penuh ketertarikan. Dia tersenyum: "Seorang mayor yang berasal dari keluarga militer turun-temurun ini ternyata jatuh cinta dengan pelacur, hehe, sungguh memiliki keberanian. Pantas saja Tang Long tidak menembak matinya. Hm, bahkan menitikkan air mata karena ditampik pelacur, sepertinya dia memang kandidat terbaik. Baik, gunakan dia."
Pemuda itu mengangguk setuju, namun |tatapan-nya yang melihat |siluet wajah Jet memancarkan sikap merendahkan. Ia memandang hina pria yang menangis karena ditolak |pelacur ini.
Zhong Zhengqi berkata pada pemuda: "Setelah rekaman ini disebarkan, aku ingin seluruh |Federasi bisa melihatnya, termasuk |Galaksi Selatan yang dikontrol Munen."
Pemuda segera menjawab: "Tak masalah, banyak |stasiun TV di selatan milik kami." Setelah itu ia ragu bertanya: "Apa yang harus kita lakukan padanya setelah selesai dimanfaatkan?"
Zhong Zhengqi tertawa sinis: "Sederhana. Berikan akhir yang paling sensasional untuknya." Mendengar ini, sorot mata pemuda itu juga berkilat penuh ancaman sambil tersenyum.
Haike Xing, Kantor Komandan Galaksi. Gu Ao menatap kosong pada rekaman yang muncul di layar. Rekaman ini sebelumnya muncul paksa di sistem komunikasinya. Awalnya Gu Ao mengira itu virus invasi, namun saat melihat rekaman yang familiar, dia membeku. Adegan pembuka dalam rekaman itu sangat dikenalnya—itu adalah aula Kompi Pelacur. Dia pernah mengunjungi semua kompi pelacur di galaksi ini, tentu sangat hapal.
Yang membuatnya terpaku bukan itu, melainkan sosok telanjang di tengah panggung yang sedang mengumpat—itu keponakannya sendiri! Begitu melihat keponakannya, dia langsung tahu ini direkam di Mutu Xing. "Siapa yang menggunakan rekaman ini untuk memerasku?" Pikiran ini baru muncul langsung dia buang, karena dia menyaksikan adegan keponakannya ditembak mati.
Amarah Gu Ao tiba-tiba meledak. Dia tahu ini adalah bentuk demonstrasi dari seseorang. Tanpa berpikir panjang, tangannya langsung mengaktifkan sistem komunikasi. Dia berniat memerintahkan pasukan garnisun di Mutu Xing untuk menangkap pembunuh keponakannya. Namun saat jarinya baru memencet beberapa digit nomor, gerakannya membeku. Rekaman itu dengan setia mengabadikan adegan pembantaian massal tersebut.
Baru ketika bayangan Tang Long muncul di layar, Gu Ao tersentak sadar. Dengan suara tercekat dia berteriak, "Tang Long?! Apa yang dia lakukan di sana?" Setelah menyimak pidato Tang Long, wajah Gu Ao berubah pucat pasi. Dia berdiri kasar, melempar meja kerjanya hingga terjungkal ke lantai, lalu menginjak-injak sambil berteriak lantang: "Tang Long, bajingan kau! Siapa yang suruh kau komandoi kompi?! Siapa yang beri kau hak membunuh keponakanku?!"
Gu Ao yang murka membentak asisten komandan yang bergegas masuk setelah mendengar suara: "Perintahkan Armada Mutu Xing untuk segera menangkap Tang Long! Aku akan mencincangnya berkeping-keping!"
Asisten komandan itu tertegun sejenak, memberi hormat gerak sambil berkata: "Mematuhi perintah komandan!" Lalu ragu-ragu menambahkan: "Mohon petunjuk komandan, di kesatuan mana prajurit Tang Long ini berada?"
Gu Ao menggeretakkan gigi sambil berteriak: "Sialan! Di kesatuan mana? Bajingan itu ada di Kompi Pelacur Mutu Xing!"
Asisten komandan kaget melihat raut ganas Gu Ao, buru-buru memberi hormat lalu berbalik kabur. Namun nasibnya kurang baik - ditabrak seorang perwira yang berlari tergopoh-gopoh. Perwira itu tak peduli dengan asisten yang terjatuh, malah panik berteriak pada Gu Ao: "Komandan, ada kejadian besar! Segera tonton siaran berita khusus!"
Mendengar ini, Gu Ao tertegun sebentar. Amarahnya sedikit mereda karena perwira tersebut adalah orang kepercayaannya. Dengan suara dingin ia bertanya: "Apa yang terjadi?"
Perwira itu berlari masuk sambil mengangkat meja kerja dan berkata, "Kompi WTS militer di Mutu Xing terbongkar! Sekarang seluruh Federasi tahu ada WTS di tubuh militer!"
Gu Ao mendengar ini merasakan dingin menusuk dari tulang ekor sampai ke tengkuk. Dia sangat paham konsekuensi jika rahasia WTS militer terbongkar ke publik. Suaranya gemetar, "Ce...cepat nyalakan TV!"
Asisten komandan yang sudah bangun hendak melanjutkan perintah komandan, tapi mendengar hal yang menyangkut nasibnya ini, ikut berhenti menunggu detail. Mendengar perintah Gu Ao, dia segera berlari untuk menghidupkan TV hologram di dinding.
Tapi tangan asisten komandan belum sempat menekan tombol, tiba-tiba suara sintetis komputer terdengar dari meja Gu Ao: "Komunikasi darurat Markas Besar Komando, komunikasi darurat Markas Besar Komando."
Mendengar suara itu, tubuh Gu Ao langsung gemetar. Dia menggigit bibirnya, lalu mengulurkan tangan yang terus bergetar untuk membuka komunikasi.
Dengan suara "swis", bayangan tinggi besar muncul di depan Gu Ao. Semua perwira di ruangan itu, melihat bayangan ini, langsung merapatkan kedua kaki sambil memberi hormat gerak sambil berseru: "Marsekal!"
Setelah membalas hormat, Omstead bertanya dingin pada Gu Ao: "Letnan Jenderal, apa sebenarnya yang terjadi dengan kompi WTS militer di Mutu Xing? Mengapa ada hal seperti ini di wilayah komandomu?"
Gu Ao berkeringat dingin, dengan suara gemetar penuh ketakutan ia berkata: "Hamba... bawahan tidak tahu... yang Yang Mulia maksud..."
"Hmph! Nontonlah TV. Semoga setelah menonton, kau bisa memberikan penjelasan pada Markas Besar Komando dan rakyat Federasi." Setelah berkata demikian, Omstead menghilang.
Sekarang seluruh tubuh Gu Ao terasa membeku. Ia tidak mengerti maksud "penjelasan" yang dimaksud Marsekal itu. Ia hanya bisa berharap Marsekal tidak tahu latar belakangnya, masih menganggapnya sebagai bagian dari faksinya, dan mau memberikan bantuan. Masalah ini sudah terlalu besar, selain orang nomor satu di Angkatan Darat Federal, tak ada yang bisa menyelamatkannya!
Gu Ao melihat orang-orang di sekitarnya semua menatapnya dengan bengong, amarahnya langsung meluap, segera membentak: "Apa masih bengong? Nyalakan TV!"
Setelah TV dinyalakan, Gu Ao langsung tertegun. Kok malah film porno? Gu Ao melototi asisten komandannya yang sudah berkeringat dingin, dalam hati mengumpat: "Sialan, siapa sangka TVmu langsung nyala di channel dewasa!" Meski begitu, tangannya tak berhenti mengganti saluran dengan cepat. Tapi, ke manapun dialihkan, semua saluran tetap menayangkan film porno ini.
Gu Ao terkesiap melihat adegan ini. Inikah yang disebut berita khusus? Saat kamera beralih ke rekaman Personel Militer Federasi yang tersenyum mesum sambil melepas seragam militernya, Gu Ao tahu inilah berita khusus yang dimaksud.
Hari itu, seluruh warga Federasi terpaku menonton TV. Awalnya mereka menyaksikan program lain, tiba-tiba muncul subtitle "Berita Khusus" lalu mulai ditayangkan cuplikan porno yang sangat vulgar. Termasuk Galaksi Selatan yang sudah tidak terhubung dengan siaran TV Federasi, juga muncul rekaman serupa di waktu bersamaan. Banyak orangtua berbondong-bondong menelepon stasiun TV untuk protes, menuduh stasiun TV meracuni anak-anak Federasi. Namun jawaban yang diterima adalah "ini cuplikan Berita Khusus". Semua orang bingung, berita khusus macam apa yang menyiarkan cuplikan seperti ini?
Awalnya orang-orang agak canggung menatap layar, lalu banyak yang menunjukkan ekspresi jijik. Sebab para pria di layar menggunakan segala cara untuk memperkosa para wanita. Tak lama kemudian muncul adegan Personel Militer Federasi melakukan pemerkosaan, pemerkosaan bergiliran, hingga pesta seks massal. Melihat ini, orang-orang berhati nurani marah. Namun karena tidak tahu apakah ini rekayasa atau tidak, mereka masih bisa terus menonton.
Ketika muncul lagi rekaman tiga personel militer Federasi yang bersiap memperkosa seorang prajurit wanita di jalur pangkalan, orang-orang baik hati menggeram dan mengumpat keras karena sudah terlalu banyak menyaksikan adegan semacam ini. Namun adegan berikutnya membuat semua orang terdiam, karena mereka melihat tiba-tiba muncul seorang personel militer Federasi yang tampan yang memberikan pelajaran keras kepada tiga tentara tersebut. Setelah sadar kembali, semua orang bersorak riuh seraya berkata "Ini baru personel militer Federasi sejati!"
Tapi adegan selanjutnya kembali membuat semua orang tertegun, karena tentara yang menyelamatkan prajurit wanita itu justru menampar keras tiga prajurit wanita lain yang keluar untuk memeriksa. Mereka juga mendengar teriakan marah tentara tersebut: "Sekumpulan sampah! Kalian melihat saudari sendiri dipermalukan tapi tidak mau membantu?"
Para penonton yang melihat adegan ini tertegun. Ya, ketiga prajurit wanita itu berada di ruangan jalur, mustahil mereka tidak mendengar teriakan itu. Mengapa mereka tidak datang menyelamatkan saudari mereka? Semua orang sangat berharap mendengar penjelasan dari ketiga prajurit wanita itu, namun mereka hanya berdiam diri tanpa bersuara.
Kemudian rakyat mendengar sang perwira mengatakan sesuatu tentang berkumpul di Area A4, lalu mengambil pistol dari prajurit wanita tersebut dan hendak menembak mati ketiga tentara itu. Namun dihalangi oleh para prajurit wanita yang berseru dengan kalimat mengejutkan: "Komandan, jangan! Dia adalah putra Komandan Garnisun Planet Mutu Xing!"
Apakah ini bukan cuplikan film melainkan dokumenter nyata? Mereka yang mengenal Mutu Xing mulai mempertanyakan hal ini. Sementara para perwira militer terpaku menatap layar - mereka yang tahu seluk-beluknya sedang berpikir bagaimana menghadapi krisis militer kali ini.
Tiba-tiba semua orang merasa ada yang aneh dengan rekaman di layar. Meskipun terhubung dengan baik, ada kesan bagian tertentu telah dihapus. Setelah prajurit wanita itu menghentikan sang prajurit, terlihat prajurit itu melepaskan genggaman tangan sang prajurit wanita sambil berkata dingin: "Aku adalah komandan tertinggi di sini. Mungkinkah aku membiarkan orang menghina prajuritku? Tindakan mereka telah melanggar Pasal 3 Hukum Militer Federal." Setelah ucapan itu, ketiga prajurit tersebut langsung ditembak mati oleh perwira ini.
Para penonton tertegun sejenak sebelum kembali bersorak. Mereka memuji sang perwira yang tidak takut pada kekuasaan, mencintai bawahan, dan teguh memegang disiplin - pantas disebut personel Militer Federasi. Spekulasi tentang identitas perwira ini pun mulai bermunculan.
Dua rekaman tampan Tang Long sebelumnya pernah viral di internet dan digemari banyak perempuan. Ketika para penggemar wanita ini melihat penampilan Tang Long, mereka langsung mengenali dan berteriak histeris.
Selanjutnya, semua orang menyaksikan Tang Long memerintahkan prajurit wanita yang menghalanginya untuk menjalankan perintah, dan mendengar tegurannya kepada tiga prajurit wanita yang tersisa: "Kalian harus ingat, mulai sekarang kalian bukan lagi WTS militer, melainkan prajurit Kompi SK23, adalah prajuritku Tang Long! Tidak ada yang boleh semena-mena memperkosa kalian!"
Mendengar kalimat pertama, orang-orang yang tidak tahu situasi tertegun. WTS militer? Mereka adalah WTS militer?! Saat mendengar Tang Long menyebut namanya sendiri, semua orang ternganga. Meski rakyat mudah lupa, tetapi peristiwa pahlawan yang baru-baru ini menggemparkan seluruh dunia masih belum mereka lupakan. Seketika itu juga, seluruh Federasi bergema satu suara: "Tang Long dari peristiwa pahlawan?!"
Begitulah, rakyat hanya bisa terdiam menyaksikan Tang Long menembak mati 50 Personel Militer Federasi satu per satu di setiap ruangan. Meskipun semua orang merasa Tang Long ini sangat berdarah dingin sekaligus haus darah, namun karena adegan di dalam setiap ruangan memperlihatkan Personel Militer Federasi sedang memperkosa para prajurit wanita itu - menyaksikan ekspresi terhina para prajurit wanita ketika dipermalukan, serta wajah bahagia mereka setelah diselamatkan oleh Tang Long - rakyat pun dengan lapang hati mengabaikan taktik berdarah yang digunakan Tang Long.
Saat Tang Long tiba di ruangan terakhir, semua orang mengira seorang tentara lagi akan ditembak mati olehnya. Namun yang terjadi kemudian, Tang Long tidak hanya membiarkan pria itu hidup tetapi juga mengobrol dengannya. Terutama setelah mendengar ucapan Tang Long: "Dengarkan! Sebelum aku datang, aku tak bisa mengatur. Tapi sekarang aku adalah komandan tertinggi kompi ini. Mereka semua adalah bawahanku! Selama satu hari pun aku masih menjadi komandan mereka, aku tak akan membiarkan mereka dihina! Siapapun yang berani melanggar mereka, tanpa kecuali, akan kutembak mati! Tahukah kau mengapa kau selamat? Karena kau tidak memaksa bawahan ku melakukan hal yang tidak mereka inginkan seperti orang lain." Pemahaman publik tentang Tang Long bertambah satu lapis lagi - rupanya Tang Long tidak asal membunuh.
Kemudian, kamera beralih lagi menampilkan sosok gagah Tang Long yang berjalan melewati jalur yang dibentuk oleh para prajurit wanita. Adegan Tang Long yang terus memberi hormat sambil berjalan membuat gadis-gadis penggemar bintang berteriak "Keren banget!" sambil memencet tombol unduh dengan gila-gilaan.
Akhirnya, adegan mesum yang membuat semua orang terpaku muncul di layar. Namun saat prajurit wanita mulai menembak, rekaman di layar menghilang dan diganti tulisan: "Dikarenakan adegan yang terlalu berdarah, bagian ini dihapus".
Saat ini di Pangkalan Kompi SK23, seluruh personil kompi sama sekali tidak berminat menonton TV. Mereka sibuk memeriksa seluruh pangkalan dengan alat detektor. Begitu Tang Long mengetahui kejadian di pangkalan terekam, ia langsung memerintahkan pemusnahan semua kamera mikro. Dia tidak ingin bahkan saat ke toilet pun direkam.
Ketika Tang Long sibuk berkeringat, seorang prajurit wanita berlari sambil berteriak: "Komandan! Jet muncul di layar!"
Tang Long terkejut: "Jet? Siapa itu?"
Prajurit wanita itu berkata panik: "Itu pacar Kak Sherry, satu-satunya orang yang kau bebaskan!"
Tang Long terdiam sejenak, akhirnya teringat siapa Jet. Ia langsung berlari ke ruang komando sambil membawa detektor. Ia tidak tahu apa maksud Jet muncul. Jangan-jangan dia orang yang disebut Zhong Zhengqi sebagai penyebar informasi?
