Sang gadis cantik memandang serius ke arah kapal perang yang melakukan lompatan ruang sambil berkata: "Ini membuktikan mereka bukan bajak laut biasa. Mustahil bajak laut melepaskan penumpang kapal yang dibajak tanpa menggeledah mereka seperti ini."
"Lalu mereka ini siapa? Bahkan militer yang menyamar sebagai bajak laut tidak mungkin menghancurkan pesawat tawanan perang!" tanya seorang awak.
"Sang wanita tidak berbicara, hanya menggelengkan kepala, karena dia juga tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Setelah beberapa lama, ketika awak bertanya apa yang harus dilakukan selanjutnya, barulah dia bersuara: 'Berapa tabungan kita?'"
Awak yang bertanggung jawab atas keuangan segera menjawab: "Selama bertahun-tahun kami hidup hemat, terkumpul sekitar 300 juta lebih."
Sang wanita mengangguk: "Baik, pertama-tama pergi ke planet terdekat, lalu naik pesawat antariksa ke Planet Long Lai di Galaksi Wen Min. Kabarnya di sana bisa membeli kapal perang."
"Beli kapal perang? Kakak, kita tidak melanjutkan profesi lama, malah jadi bajak laut?" tanya awak dengan terkejut.
"Kalian sudah lihat sendiri, saat bertemu bajak laut, kita yang mengoperasikan kapal gelap sama sekali tidak bisa melawan. Jika hari ini kita lebih kuat dari mereka, barang senilai ratusan miliar itu akan jadi milik kita! Dan bisa diprediksi, era bajak laut besar akan kembali. Tanpa kapal perang, kita tidak bisa bertahan!" ujar sang wanita dengan sedih.
Memikirkan barang senilai ratusan miliar yang hilang, semua awak mengangguk pilu. Maka, sekoci pun terbang menuju planet administratif terdekat.
Di suatu tempat di alam semesta, sebuah meteor besar yang tidak diperhatikan siapa pun mengambang di angkasa. Tidak ada orang luar yang tahu bahwa meteor ini hanya memiliki ketebalan 2-3 meter bagian luar berupa batu, sedangkan bagian dalamnya telah dikosongkan dan dibangun menjadi sebuah pangkalan entah sejak berapa tahun yang lalu.
Di pusat pangkalan saat ini, pemuda yang disebut Zhong Zhengqi sebagai putra mereka sedang duduk di kursi komandan, menyaksikan laporan dari berbagai daerah. Setelah beberapa saat, dia mengangguk puas dan berkata: "Prestasi beberapa hari ini cukup bagus, hampir semua jalur pelayaran berhasil diputus. Baik, sampaikan perintah untuk mempersiapkan rencana berikutnya. Aku akan membuat armada lokal kehilangan dukungan rakyat!" Seorang perwira yang mengenakan seragam militer Naga Hitam di sampingnya segera memberi hormat, lalu berbalik dan pergi.
Kepala Kepolisian Planet Kaisu Xing belakangan ini benar-benar kewalahan. Tidak hanya gubernur planet yang datang mencarinya, beberapa perusahaan besar lokal juga mendatanginya. Alasannya tak lain karena munculnya armada putih yang menyebut diri sebagai Bajak Laut Heilong di jalur pelayaran sekitar. Semua pesawat antariksa yang masuk maupun keluar dirampok. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material sangat besar—hanya dalam hitungan hari, lebih dari seratus pesawat antariksa berbagai jenis hilang.
Bukan berarti tidak mengerahkan kapal patroli, bahkan sempat meminta bantuan armada lokal untuk membasmi bajak laut. Tapi entah bagaimana, jejak lawan sama sekali tidak bisa dilacak. Usaha mengirim pengawal untuk melindungi pesawat pun dilakukan, tapi mustahil mengawal sampai tujuan! Begitu kapal perang pengawal pergi, pesawat-pesawat itu segera dirampok. Tak diketahui bagaimana informasi bajak laut bisa begitu cepat sampai.
Namun hari ini kerutan di dahi Kepala Kepolisian akhirnya bisa sedikit melepas, karena mendapatkan komunikasi rahasia dari seorang bajak laut yang mengaku tidak tahan dengan perlakuan pemimpinnya, berjanji akan membocorkan lokasi kemunculan bajak laut.
Meski curiga ini mungkin jebakan, tapi dalam situasi tanpa petunjuk ini, hanya bisa mempercayainya. Lagipula menurut kesaksian para korban yang lolos, bajak laut hanya memiliki 5 kapal perang. Dengan ribuan kapal patroli miliknya, meski lawannya kapal kelas tinggi, tetap bisa dilawan. Kepala Kepolisian sama sekali tidak berniat memberikan jasa ini ke armada lokal, lebih baik monopoli kehormatan sebesar ini sendiri. Selain itu jika benar-benar ada masalah, dirinya bisa bertahan sampai armada lokal datang membantu.
Kini Kepala Kepolisian sedang menunggu informasi posisi parkir armada bajak laut dari si pembelot tersebut. Begitu lokasi diterima, ribuan kapal patrolinya akan langsung melakukan lompatan ruang ke sana. Sekaligus mengaktifkan Penghalang Ruang Angkasa agar armada bajak laut tidak bisa kabur menggunakan lompatan ruang.
Saat itu, petugas komunikasi di kapal induk melapor ke Kepala Kepolisian: "Komandan! Sinyal sudah datang!"
Sang Kepala segera berseru gembira: "Segera transmisikan ke semua kapal patroli! Lakukan pengaturan segera dan persiapkan lompatan ruang sinkronisasi!"
Menyaksikan gerakan cepat para bawahan, Sang Kepala mulai membayangkan momen dirinya menjadi pahlawan nasional.
Di wilayah sekitar Bintang Kai yang berjarak beberapa tahun cahaya, di ruang hampa tanpa objek apapun, berjajar 5 kapal perang putih bersih. Pola naga hitam yang tertera di badan kapal menunjukkan identitas mereka sebagai Resimen Bajak Laut Long Hitam yang baru-baru ini menggemparkan Federasi. Konon resimen ini terbentuk dari gabungan berbagai kelompok bajak laut. Dengan kekuatan 5 kapal perang per wilayah, jika bersatu sebenarnya mampu menaklukkan planet-planet. Fakta bahwa mereka memilih taktik gerilya daripada memanfaatkan keunggulan tersebut jelas menunjukkan internal yang kacau dan tidak terkoordinasi.
Kawanan bajak laut yang seharusnya mampu mendeteksi titik lompatan antariksa pesawat ini, kali ini sama sekali tidak menyadari telah dikepung oleh ribuan kapal patroli. Ketika kapal-kapal patroli yang berjejal-jejal itu mengepung mereka, 5 kapal perang putih ini langsung panik dan berpencar untuk bertarung sendiri-sendiri.
Melihat pemandangan ini, Kepala Kepolisian langsung tertawa terbahak-bahak: "Bajak laut tetap saja bajak laut! Tidak bisa mengkonsentrasikan tembakan untuk menerobos kepungan! Serang dan hancurkan gerombolan bajak laut terkutuk ini!"
Mendengar perintah komandan, polisi-polisi yang belum pernah bertempur ini, mengandalkan jumlah personel dan keunggulan daya tembak, mulai menggempur 5 kapal perang yang panik berlarian ke segala arah dengan semangat membara.
Tak terhitung tembakan meriam menghujam badan kapal putih, langsung memperlihatkan area perlindungan Perisai Perlindungan kapal tersebut. Melihat hal ini, Sang Kepala berseru memberi semangat: "Jangan khawatir! Perisai mereka tidak akan bertahan lama dihujani tembakan seperti ini! Terus tembak!"
Benar seperti yang diperkirakan Kepala Kepolisian, Perisai Perlindungan kapal perang putih cepat habis. Meriam energi kapal patroli mulai mengenai badan kapal, membuat cat putihnya terkelupas.
Kepala Kepolisian yang semula sombong tiba-tiba menyadari sesuatu. Ia berteriak ke bawahan: "Perbesar kamera! Ya, di situ!" Saat gambar kapal di layar semakin membesar, semua terkejut melihat warna asli di balik cat yang mengelupas. Seorang polisi berteriak: "Bukankah ini warna khusus armada lokal Federasi?!"
Kepala Kepolisian tertegun sejenak, lalu memerintahkan: "Semua kapal patroli kurangi intensitas tembakan! Arahkan senjata ke posisi nomor identifikasi biasa pada kapal perang! Hancurkan sisa cat putih itu!"
Semua kapal patroli yang melihat warna khas armada lokal itu langsung memahami maksud Kepala Departemen. Mereka segera menjalankan perintahnya. Tak lama kemudian, cat putih di 5 kapal perang itu hampir seluruhnya terkelupas. Posisi penomoran di sisi depan lambung kapal pun terbuka.
“K5DFJD1023！Sialan！Ini benar-benar Armada Bintang Kai Lima! Pantas saja mereka bisa lolos dari setiap operasi pemberantasan! Kalau bukan karena kita tidak memberi tahu armada lokal, pasti gagal lagi!” sumpah serapah Kepala Departemen sambil menatap huruf di lambung kapal.
Setelah serangkaian kejadian belakangan ini, sentimen rakyat terhadap militer semakin merosot. Polisi yang setengah mewakili rakyat tentu memiliki psikologi yang sama. Melihat dewa pelindung daerah malah berkhianat dengan merampok wilayah yang seharusnya dilindungi! Ditambah tekanan publik baru-baru ini yang menyebut polisi tak berguna karena kasus bajak laut, emosi mereka akhirnya meledak dalam rentetan umpatan keras!
Kepala Kepolisian menghardik, "Perintahkan mereka menyerah! Jika tidak, hancurkan segera!" Begitu perintah keluar, petugas komunikasi langsung mengirimkan pesan. Namun 5 kapal perang itu mengabaikan, terus menembak dan mulai bersiap menerobos blokade.
Melihat beberapa kapal patroli terluka, Kepala berteriak geram, "Tenggelamkan mereka! Bangkai pun bisa jadi bukti!" Kapal-kapal patroli yang sudah penuh amarah itu mengaktifkan energi penuh. Sinar laser tak terhitung menghujam kapal-kapal yang sudah kehilangan Perisai Perlindungan. Dentuman keras bergema, kapal-kapal itu terbelah meledak atau berhenti beroperasi dengan asap hitam mengepul.
Saat menaiki bangkai kapal perang, Kepala melihat mayat-mayat yang terkoyak guncangan masih mengenakan seragam Angkatan Bersenjata Federasi. Ia mendengus dingin, "Sekarang bukti kejahatan mereka semakin tak terbantahkan!"
Baru saja kasus WTS militer terjadi belum lama, rakyat Federasi kembali marah. Tak disangka armada lokal malah menyamar sebagai bajak laut merampok orang yang seharusnya mereka lindungi! Tak lama setelah berita disiarkan, demonstrasi besar-besaran muncul di berbagai wilayah Federasi.
Chen Yu yang belum sempat menghangatkan kursi kepresidenan langsung memanggil menteri intelijen dan memarahinya: "Bangsat! Kerjamu kenapa lamban sekali? Bukannya sudah kusuruh segera kendalikan stasiun televisi swasta itu? Kenapa masih bisa menyiarkan berita ini? Sekarang rakyat yang baru tenang mulai demo lagi! Kalau begini terus, tak sampai seminggu aku pasti akan digulingkan!"
Menteri intelijen yang bertubuh agak gemuk itu refleks mengeluarkan sapu tangan dan menyeka keringat. Dengan suara gemetar dia berkata: "Yang Mulia, hamba sudah mengontrol sebagian besar stasiun televisi swasta. Tapi yang tersisa punya backing kuat. Dari yang belum terkontrol, sebagian besar dikuasai ketua parlemen."
“Hm? Apakah kali ini yang membocorkan masalah ini adalah Ketua Parlemen?” Chen Yu bertanya dengan nada melunak.
“Bukan, bukan Ketua Parlemen. Departemen Kepolisian yang mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung terhadap armada lokal, lalu wartawan tidak sengaja mempublikasikannya di koran sehingga diketahui rakyat,” menteri intelijen buru-buru menjelaskan.
"Pak!" Chen Yu menghantam meja keras-keras, membuat menteri intelijen semakin menundukkan kepala.
Chen Yu bersuara garang: "Benar-benar brengsek! Di situasi genting begini, sistem kepolisian dan sistem armada lokal masih saling anjing saling menggonggong! Tiga galaksi pemberontak di selatan belum mulai ditumpas, Kekaisaran Elang Perak mengintai di perbatasan, sekarang malah rakyat mengusulkan pembubaran armada lokal! Apa mereka ingin semua planet jadi tak bertahan dan bisa dijarah seenaknya?!”
Melihat menteri intelijen ingin berbicara, Chen Yu menghentikannya dengan gerakan tangan dan memerintah: "Orang bego pun tahu, kalau armada lokal mau merampas barang langsung cari alasan untuk menyita pesawat antariksa, tidak perlu menyamar jadi bajak laut! Ini pasti akal-akalan kekuatan musuh, carikan aku buktinya, rakyat bodoh itu hanya akan percaya setelah melihat bukti!"
"Siap!" Menteri intelijen membungkuk hendak pergi ketika Chen Yu memanggilnya: "Laporkan intelijen yang terkumpul ke Marsekal Omsted. Meskipun Parlemen belum menyetujui rancangan undang-undang itu, meskipun pasukan di berbagai daerah dipegang para jenderal, tapi dia adalah kartu kami untuk mengontrol militer. Kita harus tetap menjalin hubungan baik dengannya."
Setelah menteri intelijen pergi, Chen Yu menghela napas panjang dan bergumam: "Ah, kapan Federasi Wan Luo bisa dibangun menjadi negara terkuat di alam semesta ini?"
Sama sekali tidak tahu kekacauan yang terjadi di pihak luar, mungkin hanya prajurit dan perwira Kompi SK23 di Area K, Planet Mutu Xing, Galaksi Gulongyun. Orang yang paling terputus hubungan dengan dunia luar adalah perwira yang dikelilingi belasan wanita cantik, berguling-guling tanpa menjaga image sambil berteriak-teriak aneh.
"Hore! Luar biasa! 2.008 triliun! Bukan cuma jutaan orang, bahkan puluhan juta orang bisa dihidupi dengan ini!" Tang Long yang sedang berguling seperti anak kecil di lantai ini terus mencium-ncium kartu militernya.
Para perwira wanita yang duduk mengelilingi Tang Long memandangnya dengan riang, tentu saja sambil lebih sering membelai-belai kartu militer di tangan mereka masing-masing.
Yuna memandang kartu militer di tangannya dengan perasaan haru. Ya, sejak memperoleh kartu militer ini, para gadis yatim seperti mereka akhirnya memiliki bukti identitas resmi. Tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa mereka bisa meraih kemerdekaan, apalagi memperoleh identitas legal. Kemampuan untuk naik dari jurang neraka ke awan, semua itu adalah jasa pria yang sedang bergembira seperti anak kecil di depan mata ini.
Memikirkan hal itu, Yuna teringat pada insiden saat Tang Long mengancam Zhong Zhengqi yang memintanya mengubah kesaksian. Saat itu, Tang Long dengan tegas menolak mengubah pernyataannya, membuat Zhong Zhengqi marah dan panik. Namun ketika Tang Long secara terbuka meminta biaya perubahan pernyataan sebesar 40 miliar, ekspresi Zhong Zhengqi yang membeku itu benar-benar menggelikan. Mungkin dia belum pernah melihat orang yang begitu mahir memeras seperti ini.
Entah mengapa Zhong Zhengqi menganggap perubahan kesaksian Tang Long sangat penting, dia langsung menyetujui setelah berpikir sebentar. Awalnya kami mengira selanjutnya hanya menunggu wawancara dan menyebarkan kesaksian yang sudah disiapkan. Tapi tak disangka, militer tiba-tiba mengirim pesan ingin berdiskusi dengan Tang Long.
Melihat gambar Jenderal Besar dengan empat bintang emas di pundak itu, kami para perwira wanita sampai menahan napas. Meski kekuatan Zhong Zhengqi berjanji melindungi kami, siapa tahu apa yang dipikirkan para jenderal penguasa nasib kami ini? Jika aku yang berkuasa, pertama-tama pasti melakukan pembungkaman agar masalah selesai tuntas!
Namun anehnya, yang awalnya sangat khawatir, saat melihat Tang Long dengan sembrono berkata, "Kenapa baru sekarang datang," membuat jenderal berwajah dingin dan beraura mengintimidasi itu langsung tersenyum lebar. Hatiku tiba-tiba menjadi tenang. Apakah ini karena aku menganggap Tang Long bisa menyelesaikan semua masalah? Yuna tersenyum kecil. Ya, aku memang mempercayai komandanku ini sepenuhnya.
