Meski Federasi Wan Luo saat ini menghadapi periode kacau dengan ancaman musuh luar yang mengintai, pengkhianat yang memecah belah di dalam, dan bajak laut yang berkembang pesat. Namun Planet Manlan yang dijuluki sebagai ibu kota wisata, tetap memamerkan pesonanya kepada para pelancong seperti biasa.
Di planet ini, terdapat cabang-cabang toko dari perusahaan besar seantero galaksi. Tak hanya memiliki pusat perbelanjaan dengan klaim barang terlengkap di seluruh federasi; kota kuliner yang mengklaim menghadirkan jajanan khas dari seluruh penjuru alam semesta; tentu saja tak ketinggalan taman hiburan terbesar di federasi. Selain fasilitas hiburan buatan manusia, terdapat pula pemandangan alam yang memikat. Konon pemandangan alam di sini adalah yang tercantik di seluruh kosmos.
Karena alasan-alasan di atas, Planet Man Lan bukan hanya menjadi objek wisata bagi warga Federasi Wan Luo, melainkan juga tujuan wisata seluruh galaksi. Menurut informasi dari departemen keuangan, pendapatan pariwisata Planet Man Lan saja sudah setara dengan pendapatan fiskal satu galaksi. Untungnya lokasi planet wisata ini berada dalam wilayah Ibu Kota, seandainya berada di 3 galaksi selatan yang sudah memberontak, bahkan Departemen Keuangan yang paling anti perang sekalipun akan berteriak untuk menumpas pemberontak dan memulihkan keutuhan wilayah, tanpa peduli anggaran militer khusus yang membengkak.
Di kantor pengelolaan pelabuhan antariksa, seorang staf mengeluh kepada rekannya: "Ini benar-benar melelahkan! Meski sekarang musim terindah di Man Lan, kenaikan jumlah turis wajar, tapi tidak seperti hari ini yang tiba-tiba dibanjiri pengunjung sampai penuh sesak!"
Rekannya tertawa: "Kamu belum tahu? Orang-orang ini bukan turis. Tidak kau lihat lencana di kerah mereka seragam semua?"
Staf pertama tertegun sejenak, bergumam, "Kalau bukan untuk wisata, buat apa datang? Tiket pesawat tidak perlu bayar?" Sambil memindahkan monitor, dia berusaha melihat logo perusahaan di kerah turis.
Staf kedua tertawa, "Kau benar juga, tiket mereka memang gratis."
Staf pertama tidak bertanya mengapa. Matanya sudah menangkap beberapa logo perusahaan di kerah para turis. Dengan nada iri dia berkata, "Semuanya dari Penerbangan Antariksa. Perusahaan besar memang beda, stafnya tidak hanya gratis naik pesawat tapi juga bisa wisata dengan biaya perusahaan."
Staf kedua mengingatkan, "Sudah kukatakan mereka bukan untuk wisata."
Baru sekarang staf pertama terkejut, "Lalu untuk apa mereka datang?"
Staf kedua tidak menjawab langsung, malah mengalihkan topik sambil tersenyum, "Hehe, jangan kaget ya. Staf menengah-atas dari Penerbangan Antariksa dan Bank Antariksa akan berdatangan ke Planet Manlan secara bertahap dalam dua hari ini."
“Bank Antariksa juga datang? Mereka datang ke sini buat apa?” Staf pertama kembali mengulangi pertanyaannya.
“Datang untuk menonton konser.” Jawab staf kedua dengan datar.
Staf pertama membelalakkan mata heran: “Tidak kerja malah datang ke sini buat konser?”
“Tidakkah kau tahu alun-alun pusat sudah dipesan? Itu tempat konsernya.”
“Kubilang siapa yang punya dana besar memesan alun-alun pusat, ternyata dua perusahaan terkemuka di antariksa. Pantas saja.” Staf pertama menunjukkan ekspresi 'oh begitu': “Ngomong-ngomong, tahu siapa yang mengadakan konser? Kapan?”
“Besok malam pukul 7. Tidak tahu siapa yang konser.”
“Tidak tahu siapa? Ah, kukira ada bintang penyanyi besar. Jadi nggak ada niat mau nontin.” Staf pertama mencibir.
“Hehe, kau masih ingin menonton? Beri tahu saja, 50 ribu tiket, 90% sudah diambil internal oleh dua kelompok besar. Sisanya 10% diberikan ke relasi mereka atau pejabat tinggi pemerintah, orang lain hanya bisa menonton siaran langsung di TV.” Di sini, staf kedua berbisik misterius: “Konon kelompok calo yang dapat info langsung bergerak, sayangnya hanya dapat beberapa ribu tiket lalu mentok. Meski sekarang harga beli tiket berdiri sudah naik ke 100 ribu yuan, tetap tak bisa dapat satu tiket pun.”
“100 ribu! Harga setinggi itu, apa tak ada staf dua kelompok yang jual tiket?”
“Jangan naif, petinggi dua kelompok sudah perintahkan: staf yang tidak hadir tanpa alasan khusus langsung dipecat. Siapa mau kehilangan pekerjaan emas demi 100 ribu yuan? Pejabat tinggi dan relasi itu lebih tak mungkin jual kesempatan menjalin hubungan dengan dua kelompok seharga 100 ribu yuan. Dengar banyak pengusaha dan pejabat yang justru beli tiket gelap lho.”
“Bagaimana kau tahu jelas-jelas… Oh, aku lupa bibikmu adalah staf senior Bank Antariksa.”
“Bibikku dapat tiga tiket, rencananya untuk keluarga paman. Awalnya pamanku sedang di luar negeri, sementara sepupuku kuliah di luar kota, sebenarnya ada kesempatan bagiku minta tiket. Tapi khawatir bibikku akan memberikannya ke klien untuk jalin hubungan, akhirnya tidak berani minta. Padahal pengin lihat seberapa megah konser dua konglomerat ini.”
“Wah, mungkin bibikmu belum kasih ke orang! Cepat telepon tanya, sekalian minta tiket buat aku!” Rekan pertama membujuk.
“Jangan mimpi, satu tiket bernilai 100.000 kredit federal.” Meski berkata demikian, rekan kedua tetap menekan tombol komunikasi.
Rekan pertama yang tegang mengamati temannya kaget mendengar suara komunikasi darurat. Meski ingin segera tahu jawaban bibik temannya, tapi komunikasi darurat bukan main-main. Kehilangan pekerjaan masih mending, kalau sampai menyinggung pejabat tinggi bahaya. Buru-buru ia angkat telepon.
“Ya, ya, paham, segera membuka jalur khusus pertama.” Setelah memeriksa sertifikasi kualifikasi yang dikirim bersama komunikasi, staf pertama segera mengangguk setuju.
Staf kedua yang baru saja menutup telepon dengan wajah kecewa penasaran bertanya: “Pejabat tinggi mana yang datang? Sampai harus membuka jalur khusus pertama?”
“Dari militer, level kelas A, mungkin Letnan Jenderal atau sejenisnya.” Sambil menjawab sambil menekan program, staf pertama setelah sibuk menoleh bertanya: “Gimana? Apa kata bibimu?”
“Ah, jangan ditanya. Bibi bilang kalau telpon lebih awal mungkin masih bisa disimpan, sekarang sudah dikirimkan.” Keluh staf kedua dengan kesal.
“Hehe, itu cuma basa-basi. Pasti tiketnya sudah dikasihkan dari awal. Hah? Kok ada komunikasi darurat lagi?” Meski agak heran, staf pertama tetap lincah menyambungkan komunikasi.
“Oh, baik, tenang saja. Segera kami bukakan jalur khusus pertama untuk Anda.”
Melihat rekan langsung membuka jalur masuk pesawat antariksa tanpa memeriksa dokumen kualifikasi, staf kedua penasaran mengintip layar. Seketika dia terkejut dan berteriak: "Kualifikasi elite sosial level SS?!"
Level kualifikasi yang dimaksud staf ini mengacu pada sistem level kata sandi yang pernah dijelaskan sebelumnya. Pemegang level tinggi berhak menikmati hak istimewa di fasilitas publik antarnegara.
"Pejabat penting mana yang datang? Selama bekerja di sini, aku baru pernah melihat kualifikasi pemerintah level SS. Kualifikasi elite sosial level SS belum pernah sekalipun!" seru staf kedua takjub.
Wajar staf ini terkejut. Menurut prosedur sertifikasi yang diakui universal, pemimpin tertinggi suatu negara berhak mendapatkan kualifikasi pemerintah level SS tanpa syarat. Namun setelah lengser, levelnya akan turun ke A. Sedangkan kualifikasi elite sosial bersifat seumur hidup - level SS-nya lebih dihormati daripada kepala negara.
“Chairman Eksekutif Bank Antariksa dan Penerbangan Antariksa telah tiba.” Staf pertama menjawab pertanyaan rekan sambil meneruskan informasi ini ke Departemen Kepolisian Planet.
Jika tokoh sebesar ini mengalami insiden di Ibu Kota Pariwisata, ini akan menjadi pukulan berat bagi kinerja kota tersebut. Hanya dengan ucapan negatif dari setiap bank dan maskapai penerbangan kepada pelanggan tentang Ibu Kota Pariwisata, sudah bisa menyebabkan kerusakan besar. Apalagi jika dua perusahaan raksasa ini bersatu melakukan tekanan, pasti akan mengubah tempat ini menjadi Kota Terlantar.
Di luar pintu keluar pelabuhan antariksa, sudah terparkir puluhan mobil mewah. Sekitar seratus pria besar berjas hitam yang gagah berdiri diam di samping kendaraan. Para penumpang yang keluar dari pelabuhan antariksa langsung mengubah ekspresi iri dan kesal mereka menjadi hormat dan hati-hati setelah melihat bendera dengan pola yang sama seperti lencana di kerah baju mereka di bagian depan mobil. Mereka segera menjauhi pintu keluar dan mengamati dari kejauhan. Mau bagaimana lagi? Sang pemberi nasi mereka datang, berani saingan dengan mereka?
Tak lama kemudian, dua orang tua berusia 60-70 tahun dengan penampilan biasa, dikelilingi puluhan pria besar berjas hitam keluar dari pintu pelabuhan antariksa. Para pelancong dengan lencana serupa di kerah baju segera membungkuk hormat bersama ratusan pria berjas hitam, mengawasi puluhan mobil mewah itu hingga benar-benar pergi sebelum bubar. Begitu konvoi mobil mulai bergerak, hampir seratus mobil polisi langsung menyembur dari segala arah mengawalnya.
Seorang penduduk lokal paruh baya yang menyaksikan kejadian ini bertanya heran pada rekannya: "Apa pekerjaan dua si tua itu? Waktu mantan Presiden yang masuk sel itu inspeksi kemarin, cuma 20 mobil polisi yang dikerahkan! Kok sekarang sampai hampir seratus mobil? Bahkan Kepala Kepolisian sendiri datang. Lalu kenapa para pelancong itu memberi hormat?"
“Dasar bodoh! Apa kau tidak melihat dua bendera yang dipasang di mobil itu? Mereka adalah Chairman Eksekutif Bank Antariksa dan Penerbangan Antariksa.” Warga yang ditanya itu melirik rekan sambil menunjukkan tatapan merendahkan.
“Aduh, ternyata kedua orang tua itu! Putriku baru saja diterima bekerja di Bank Antariksa. Andai tahu, pasti sudah kuhormat mereka.” Warga ini segera mengubah ekspresinya menjadi penuh hormat menatap arah konvoi mobil yang menjauh.
Kini warga itu tak heran lagi mengapa polisi lebih menghormati kedua orang tua ini daripada Presiden negaranya. Sebab gaji para polisi - bahkan gajinya sendiri - langsung berasal dari keuangan planet ini. Jika pendapatan planet baik, gajinya pun otomatis meningkat. Bagaimana mungkin tak bersikap hati-hati dan menjilat pada orang yang mempengaruhi gajinya?
“Wah, putrimu masuk Bank Antariksa? Beruntung sekali! Gaji dan tunjangan di sana terbaik di seluruh alam semesta. Tidak boleh! Kau harus mentraktir!”
"Haha, tidak masalah." Warga itu menyetujui dengan bangga. Meski saat ini tidak ada pengangguran, tetapi jumlah gaji tetap berbanding lurus dengan keuntungan perusahaan. Mungkin tidak ada orang yang akan menolak gaji lebih besar? Di era manapun, mengejar keuntungan adalah sifat alami manusia.
Tidak lama setelah ketegangan di pintu keluar mereda, empat orang yang mengenakan kacamata hitam sama seperti milik Tang Long muncul. Keempat pria bertubuh besar ini mengenakan setelan jas hitam dengan model sama. Namun dua pria besar ini memberi kesan tidak hanya lebih garang, lebih tinggi, dan lebih perkasa dibandingkan kelompok pria berbaju hitam sebelumnya, tetapi juga memiliki aura yang jelas berbeda. Seolah-olah keempat pria besar ini membawa hawa dingin yang tidak manusiawi, dan setiap gerak-geriknya memancarkan aroma tentara.
Seorang pria muda yang kebetulan berada di dekat mereka, dengan lencana Bank Antariksa tergantung di kerah bajunya. Mengira mereka juga adalah petinggi perusahaan tempatnya bekerja, baru saja menunjukkan ekspresi licik siap membungkuk hormat ketika tiba-tiba menyadari lencana di kerah pria berbaju hitam berbeda dengan lencananya. Lencana itu berwarna dasar biru dengan pinggiran putih, berbentuk segitiga, di tengahnya terdapat pola gugusan bintang antariksa yang terbuat dari logam. Pria itu mengingat-ingat dalam memoranya, namun tidak menemukan keberadaan lencana ini. Tanpa disadarinya segera mengangkat dagu, mengusap lencana di kerahnya dengan tangan, mendengus dingin dengan sikap angkuh lalu berpaling pergi.
Gerakan pria ini membuat rekan-rekannya yang juga ingin mendekat untuk menjilat, menyadari bahwa keempat pria bertubuh besar berbaju hitam ini adalah orang luar. Karenanya, tak ada lagi yang menghiraukan keempat pria bertubuh besar berbaju hitam tersebut.
Namun ketika dua pria besar di depan menggeser tubuh mereka dan menampakkan orang yang selama ini mereka halangi di tengah, banyak orang yang tertegun sejenak. Karena di antara keempat pria besar itu, ternyata ada seorang wanita yang mengenakan rok pendek kulit ketat hitam di bagian bawah, korset kulit ketat hitam di bagian atas, sepatu bot kulit panjang hitam, berambut pirang keemasan, memiliki tubuh yang sempurna, postur sangat tinggi, kulit lembut putih kemerahan, dan bibir merah yang mencolok.
Meskipun wanita yang sangat seksi dan terkesan liar ini juga memakai kacamata hitam yang menutupi sebagian besar wajahnya. Hanya dengan melihat bagian wajah dari hidung ke bawah, sudah bisa dipastikan bahwa dia adalah seorang gadis cantik! Jika wanita dengan proporsi tubuh sempurna seperti ini bukanlah seorang kecantikan, pasti semua orang akan mengutuk ketidakadilan alam semesta.
Saat keempat pria berbaju hitam hendak mengawal wanita berambut emas itu pergi, tiba-tiba terdengar keriuhan dari belakang. Mereka dengan cepat membentuk formasi melingkari sang wanita sambil menoleh ke arah sumber suara.
Saat ini, para penumpang yang sempat terkejut sebelumnya dan Rakyat di luar pintu keluar kembali terpana. Karena dari pintu keluar muncul berbondong-bondong gadis cantik dengan berbagai pakaian indah yang tidak ada satupun modelnya berulang.
Adegan ini segera membuat semua orang terpana, karena para gadis cantik yang terus-menerus keluar ini tidak hanya memiliki wajah yang sangat cantik, tetapi juga masing-masing memiliki daya tarik dan aura yang unik. Hampir bisa dikatakan, setiap pria normal bisa menemukan sosok dewi impiannya dalam kerumunan ini.
Kapan Planet Manlan pernah dikunjungi begitu banyak gadis cantik? Bahkan pada pertunjukan fashion internasional terbesar sebelumnya, belum pernah terlihat begitu banyak gadis cantik yang luar biasa seperti ini!
Yang membuat semua orang semakin terkejut adalah, ratusan gadis cantik dengan pesona berbeda ini semuanya mengerumuni seorang pria. Pria ini juga mengenakan kacamata hitam dengan model yang sama seperti 5 pria berbaju hitam tadi. Meski dari hidung dan dagu yang terlihat, bisa dinilai bahwa di balik kacamata tersembunyi wajah tampan. Namun kesan pertama orang-orang adalah, pria ini sangat tidak memiliki selera.
Karena selain tidak merapikan rambut hitamnya yang berantakan seperti sarang burung, ia juga mengenakan kemeja putih longgar yang tidak dimasukkan ke dalam celana. Bahkan lengan baju panjangnya dilipat beberapa lapis hingga siku, memperlihatkan lengan yang cukup berotot. Untuk bagian bawah, ia memakai celana hitam santai merek tak dikenal. Yang lebih membuat orang tidak nyaman adalah, kedua tangannya bersikap seperti preman dengan ibu jari terselip di ikat pinggang. Dengan gaya percaya diri, ia berdiri di tengah-tengah para gadis cantik sambil terus melirik ke sana kemari.
Wanita berambut pirang yang dikelilingi oleh pria bertubuh besar berbaju hitam itu membuka mulutnya dengan terkejut saat melihat pria tersebut, tubuhnya bergerak seolah ingin mendekati pria itu. Namun ketika seorang pria bertubuh besar di sebelahnya berbicara sesuatu, wanita itu menghentikan gerakannya dan memalingkan kepala ke arah lain dengan ekspresi kesal.
Jika ada orang yang berada di dekat mereka, akan terdengar ucapan pria bertubuh besar itu: "Nona, apakah itu Tuan Tang Long? Sepertinya dia sangat populer di kalangan manusia... eh, maksudku di kalangan para wanita itu."
Sejak memutuskan hubungan dengan jaringan, Xing Ling yang tidak bisa lagi mengetahui kondisi Tang Long secara instan, juga tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Awalnya dia selalu merasa sedih karena Tang Long tidak bisa menonton pertunjukannya, seharusnya dia merasa senang ketika melihat Tang Long muncul di sini, tapi mengapa muncul perasaan tidak senang dan asam di hatinya? Oh iya, melihatnya bercanda dengan para gadis itu membuatnya tidak nyaman, apakah ini yang disebut cemburu?
Sejak bertahun-tahun yang lalu ketika telah mengumpulkan berbagai pengetahuan tentang emosi manusia, Xing Ling tentu tahu apa yang terjadi pada dirinya. Sudah sejak masa bersama Tang Long dulu, dia telah menyadari perasaan seperti apa yang dia miliki terhadap Tang Long.
Namun saat itu dirinya hanyalah sebuah kesadaran, tidak bisa merasakan perasaan seperti yang digambarkan dalam novel. Setelah memiliki tubuh, meskipun beberapa fluktuasi emosi muncul ketika mengingat Tang Long, itu semua hanyalah kerinduan dan detak jantung yang berdebar. Awalnya mengira hanya bisa merasakan beberapa emosi ini, tapi tak disangka setelah melihat Tang Long, dirinya justru mengalami fluktuasi emosi baru yang belum pernah dialami sebelumnya - perasaan cemburu.
Secara rasional, Xing Ling saat ini senang bisa mengalami satu jenis emosi lagi. Karena selama memiliki semua fluktuasi emosi manusia, dirinya akan menjadi nyawa yang utuh. Namun secara batin, dia sama sekali tidak bisa merasakan kebahagiaan itu.
Ratusan perempuan yang belum pernah keluar ini benar-benar terpesona oleh dunia luar. Mereka semua melihat ke sekeliling, sesekali menunjuk pemandangan sambil bertanya dan berdiskusi dengan rekan mereka. Terhadap manusia, mereka justru tidak terlalu memperhatikan. Jadi meskipun melewati 5 orang mencolok seperti Xing Ling, mereka hanya melirik sekilas saja.
Tang Long dengan semangat mengandalkan data yang ditampilkan di kacamata hitam, memperkenalkan Planet Manlan kepada bawahannya di sebelahnya. Dalam hati, dia berpikir dengan bangga: "Untung aku bisa memanfaatkan sistem jaringan kacamata ini untuk memesan pakaian dari toko mode lokal lebih awal. Jika tidak, ratusan orang berbaju seragam militer yang keluar dari sini pasti akan segera menimbulkan sensasi? Kacamata hitam yang sangat praktis ini benar-benar layak dibeli."
Letnan berambut pendek pirang itu agak tidak nyaman merapikan ujung bajunya. Ia menengok ke empat bawahan di sampingnya, menyadari mereka juga tidak terbiasa dengan pakaian yang dikenakan. Rupanya setelah terlalu lama memakai seragam militer, mereka telah kehilangan sifat alami wanita. Memikirkan ini, ia tak bisa menahan diri untuk menggelengkan kepala sambil tersenyum getir melihat punggung Tang Long. Sebenarnya mereka ingin menunggu di pesawat antariksa, tapi Tang Long bersikeras: "Kalian kan bagian dari operasi kami, ikut jalan-jalan saja." Lalu dengan gegabah menanyai tinggi badan dan ukuran tubuh kami berlima, sebelum memerintah bawahannya untuk hampir secara paksa membantu kami berganti pakaian yang dikirim.
Meski aku sudah mengetahui prestasi dan latar belakang Tang Long, serta nasib yang akan dihadapinya seminggu lagi, tapi tak kusangka dia ternyata sangat kaya. Pasalnya, ratusan pakaian untuk kami ini adalah produk eksklusif dari butik ternama yang hanya punya satu item per desain. Semuanya dibuat secara handmade dengan harga per item minimal puluhan ribu yuan. Jumlah sebesar itu ternyata bisa ditarik langsung dari kartu militernya. Situasi ini hanya membuktikan dia adalah pemboros yang menghambur-hamburkan uang seperti air.
Xing Ling mendengar tawa ceria yang lama tak terdengar itu semakin mendekat, tiba-tiba menyadari dirinya merasa sangat gugup. Bukankah detak jantungku menjadi begitu cepat? Seolah jika tak segera diredam, jantung ini akan melompat keluar dari dada.
"Ketika melihat Tang Long berada tidak jauh di sampingnya, Xing Ling merasakan jantungnya tiba-tiba kehilangan semua fungsinya. Baru ketika melihat punggung Tang Long, detak jantungnya kembali normal. Namun Xing Ling tidak sempat merenungkan pengalaman pertama ini, karena dia tiba-tiba menyadari munculnya perasaan sedih dan kecewa akibat Tang Long yang tidak menyadari keberadaannya."
"Bagaimana bisa begini? Mengapa hanya dengan melihat Tang Long, aku langsung mengalami begitu banyak gejolak emosi?" Xing Ling menatap punggung Tang Long dengan tatapan kosong sambil pikiran-pikirannya berhamburan tak karuan.
"Nona, apakah Anda tidak ingin memberitahu Tuan Tang Long tentang keberadaan Anda?" Seorang pria bertubuh besar berbaju hitam yang merasa heran melihat Xing Ling tidak berbicara dengan Tang Long, akhirnya bertanya.
Xing Ling yang tersentak kaget mengangguk dan berkata, "Ya, karena aku bukan lagi kakak komputer-nya." Suara Xing Ling dipenuhi kesepian. Benar, dia bukan lagi kakak komputer Tang Long. Sekarang dia hanyalah orang asing yang sama sekali tidak dikenalnya. Memikirkan ini, perasaan sedih yang tak terungkap membanjiri hatinya.
Tubuh Xing Ling bergetar hebat, karena dia menyadari telah mengalami gejolak emosi baru lagi. Setelah merapikan emosi yang sudah diketahui dan dialaminya, tiba-tiba dia membuat keputusan yang tidak diketahui benar atau salah.
Dia berencana membuat Tang Long terpikat padanya, lalu meninggalkannya, atau membuat Tang Long yang meninggalkannya. Tujuannya untuk mengalami gejolak emosi berupa rasa lega atau perasaan patah hati yang sering tak dipahami itu.
Mengapa aku berpikir bahwa dengan menelantarkan Tang Long bisa merasakan perasaan lega? Xing Ling merenung sejenak, menyadari bahwa ini muncul karena ketidaksabarannya diabaikan oleh Tang Long. Hmm, sepertinya jika aku bermain-main seperti ini dengan Tang Long, aku mungkin akan segera mengalami semua emosi manusia.
Tang Long yang sedang asyik ngobrol ngalor-ngidul dengan para gadis cantik sama sekali tidak tahu bahwa Xing Ling - yang meski memahami konten emosi manusia tapi tidak mengerti dampak fluktuasi emosi ini - demi mewujudkan keinginannya mengalami kehidupan dan menjadi makhluk hidup sejati, telah memutuskan untuk menjadikannya sebagai alat pencapai tujuan.
Saat ini Xing Ling sama sekali tidak menyadari betapa terlukanya dirinya nanti akibat memaksakan diri mengalami emosi-emosi yang belum pernah dirasakannya demi mengejar pengalaman semua jenis perasaan.
Pria-pria bertubuh besar berbaju hitam sama sekali tidak menyangka Xing Ling akan mengatakan hal ini. Meski baru berevolusi belum lama, mereka sudah mengetahui dengan detail perasaan Xing Ling terhadap Tang Long melalui penjelasan rekan-rekan. Dari sudut pandang emosi manusia, perasaan Xing Ling terhadap Tang Long seharusnya adalah rasa suka. Semua ingin merujuk pada fluktuasi emosi Xing Ling terhadap Tang Long untuk memahami perasaan. Lagipula, Tang Long adalah satu-satunya manusia yang disukai oleh robot-robot mereka. Kini Xing Ling tiba-tiba berkata demikian, mereka benar-benar bingung bagaimana harus menanganinya.
Perkataan Xing Ling berikutnya semakin membuat kepala mereka dipenuhi tanda tanya, karena Xing Ling berkata: "Aku akan membuatnya melupakan kakak komputer sebelumnya, sehingga terpikat padaku, Xing Ling ini!"
Membuat Tang Long melupakan kakak komputer? Lalu terpikat pada Xing Ling? Bukankah ini sama saja dengan nona sendiri? Apa bedanya melakukan ini? Pria-pria bertubuh besar berbaju hitam dengan sistem emosi yang tidak terlalu canggih benar-benar bingung dengan pernyataan ini.
Yuna yang mengikuti Tang Long dengan ketat, melihat orang-orang tak terhitung jumlahnya di sekeliling semuanya menatap aneh ke arah mereka. Kapan dia pernah mengalami hal seperti ini? Dengan perasaan cemas dia bertanya pada Tang Long: "Komandan..." Begitu kata itu keluar, Yuna langsung sadar telah salah bicara. Bukankah komandan baru saja mengingatkan mereka untuk tidak memanggilnya "komandan" saat liburan? Mengapa dia bisa lupa? Cepat-cepat dia mengubah kalimat: "Maaf, Tuan, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" Setelah berkata demikian, dia memandang Tang Long dengan cemas, takut kalau-kalau Tang Long tidak senang. Entah mengapa, dirinya yang biasa menjadi kakak bagi banyak orang ini tiba-tiba menjadi sangat bergantung pada seseorang, dan yang lebih mengherankan lagi, orang yang diandalkannya adalah anak laki-laki yang tujuh tahun lebih muda darinya.
Tang Long sama sekali tidak memperhatikan kekhawatiran kecil Yuna. Dia berkata, "Kita pergi ke hotel dulu." Sambil mengucapkan itu, dia menekan tombol di kacamata hitamnya dan bergumam, "Mengapa mobil dari Hotel Huadu belum juga datang? Bukannya sudah kusuruh mereka datang lebih awal?" Tepat saat mengeluh, puluhan bus wisata mewah besar bertuliskan "Hotel Huadu" di bodinya berhenti di jalur parkir.
Letnan berambut pirang pendek itu tertegun sejenak melihat tulisan Hotel Huadu, kemudian menggelengkan kepala dengan pasrah sambil menatap punggung Tang Long. Dia tahu Hotel Huadu adalah hotel termewah dengan fasilitas terbaik di kota wisata ini, tentu dengan harga yang juga paling mahal.
Seorang pria paruh baya berpakaian jas yang tampak seperti manajer turun dari mobil, matanya panik mencari-cari. Ketika melihat sekumpulan gadis cantik di sekitar Tang Long, dia segera tersenyum bahagia dan berlari mendekat diikuti puluhan pelayan berbaju seragam yang baru turun dari mobil.
Saat Xing Ling diam-diam memperhatikan Tang Long yang sedang berbicara dengan manajer sambil mengarahkan para gadis cantik menuju bus wisata, suara manis terdengar di telinganya: "Nona, apakah Anda sudah memberikan tiket kepada Tuan Tang Long?"
Xing Ling menoleh dan melihat Wen Na, yang bertanggung jawab mengelola perusahaan hiburan Star Sea, juga salah satu robot hasil modifikasinya. Tentu saja, robot-robot yang dimodifikasi dengan bentuk perempuan saat itu semuanya adalah gadis-gadis cantik luar biasa. Terbukti, para turis yang sebelumnya sudah melotot melihat bawahan Tang Long, begitu melihat Wen Na, mereka langsung ingin melemparkan bola mata mereka ke arahnya.
Xing Ling menggelengkan kepala: "Tidak perlu memaksanya datang. Jika dia benar-benar ingin menonton, dia bisa membeli tiket sendiri."
Wen Na mendengar ini, mengikuti program yang diatur oleh data emosional, menepuk dahinya sambil berkata dengan pasrah: "Nona, bukankah Anda tahu tiket-tiket ini hanya untuk penjualan internal? Tuan Tang Long bahkan jika ingin membeli, akan sulit menemukan jalurnya. Dan meski menemukan jalur, harga ratusan ribu pasti akan membuatnya kabur."
Xing Ling membayangkan Tang Long tak bisa datang langsung ke lokasi pertunjukan, perasaan gelisah segera muncul. Awalnya dia ingin menyuruh orang mengantar tiket ke Tang Long, tetapi untuk lebih merasakan gejolak emosi aneh ini, dia memaksa diri berkata dingin: "Jangan pedulikan dia." Begitu berkata, dia masuk ke mobil yang dikemudikan Wen Na.
Wenna terdiam mendengar ini, lama menatap empat pria bertubuh besar berbaju hitam dengan tatapan bertanya. Para pria hitam itu segera menggunakan gerakan emosional yang baru mereka kuasai - mengangkat bahu, mengangkat tangan, dan menggelengkan kepala untuk menunjukkan ketidaktahuan. Wenna pun memalingkan pandangan ke arah Tang Long. Saat melihat Tang Long yang dikelilingi para gadis cantik, tiba-tiba senyum tipis mengembang di wajahnya. Intuisinya mengatakan Nona Xingling sedang cemburu sehingga bersikap seperti itu.
Bagi dirinya yang telah bekerja di masyarakat, penguasaan hubungan interpersonal dan dinamika emosional antar manusia adalah bidang yang dikuasainya. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengikuti metode penanganan teman tokoh utama dalam sinetron televisi yang pernah ditontonnya sebagai referensi. Dengan tekad bulat, ia segera memanggil empat saudara yang sedang melamun sambil tersenyum dan mengajak mereka masuk ke dalam mobil sedan.
Tang Long dan Xing Ling yang sedang bersiap pergi sama sekali tidak tahu, di kios kopi terbuka di seberang pintu keluar pelabuhan antariksa, ada tiga pria berbaju jas norak dengan kacamata hitam standar yang sedang mengamati mereka melalui teropong.
Seorang pria kurus meletakkan teropong dan berkata pada sosok seperti pemimpin di sampingnya: "Kakak, ratusan gadis cantik itu tidak hanya bertubuh indah tapi juga berwajah menawan. Kalau bisa direkrut ke klub malam kita, pasti jadi sumber keuangan yang melimpah!"
Pria kekar di seberang pria kurus itu masih terus mengintip lewat teropong sambil menelan ludah: "Gadis yang turun dari mobil tadi jauh lebih cantik! Aku rela umurku dipotong beberapa tahun asal bisa diajak main!"
Pria yang berada di tengah dan sudah lama meletakkan teropongnya—sang kakak—berseru: "Dasar bodoh! Kau tidak lihat mobil apa yang dikendarai cewek itu? Tidak perhatikan aura sangar empat bodyguard-nya? Ingat! Jangan macam-macam dengannya, bukan level kita!"
Mendengar ini, si pria kekar langsung melongo. Kepalanya tertunduk lesu sambil bergumam: "Ya, Kakak."
Pria kurus itu menyembunyikan senyum tipis, lalu bertanya dengan sigap: "Kakak, bagaimana pendapat Anda tentang ratusan orang itu?"
Sang kakak menyeruput kopinya sebelum berujar: "Mereka semua adalah pelacur yang dilatih ketat."
Kedua pria itu saling pandang bingung. Mereka tahu betul mata sang kakak tajam—kalau bilang mereka pelacur, pasti benar.
Pria kurus itu mulai menjilat: "Tak disangka wanita-wanita secantik itu ternyata pelacur. Awalnya kukira mereka model dari perusahaan modeling. Pasti mereka datang musim ini untuk mengeruk keuntungan besar. Harus banyak belajar dari Kakak, aku sama sekali tak bisa mengenali mereka sebagai pelacur." Mendengar perkataan pria kurus itu, si pria kekar juga segera ikut menjilat habis-habisan.
"Kakak, apa kita langsung mengundang mereka untuk duduk di klub malam kita?" Pria kurus segera melanjutkan topik pembicaraan.
"Boleh saja. Tapi si muncikari pemimpin mereka jelas punya latihan bela diri. Tarifnya mungkin tinggi. Kau dan Dashā bawa beberapa saudara untuk menguji dulu. Jika harganya masuk akal, baru tanda tangani kontrak. Pelacur kelas tinggi seperti ini bisa membuat tarif duduk di klub kita naik dua kali lipat." Kakak mengangguk-angguk.
Pria kurus dan pria kekar segera menjawab: "Baik." Lalu bangkit dan pergi. Tentang di mana mencari kelompok Tang Long ini, bukankah para penjahat lokal seperti mereka pasti tahu lokasi Hotel Bunga Terbaik di Mang Lan Xing?
