Kepala Intelijen terdiam sejenak saat menerima laporan dari bawahannya bahwa Kepala MP ingin berdiskusi dengannya. Sama sekali tidak terbayang olehnya alasan Kepala MP yang selalu berselisih dengan Divisi Intelijen mendatanginya—apakah terkait urusan Tang Long? Si brengsek itu seharusnya tahu bahwa lebih baik menjauh dari sosok Tang Long.
Ketika mengetahui tempat pertemuan yang disepakati adalah restoran keluarga kecil, Kepala Intelijen kembali terkejut. Ia tak paham apa yang dipikirkan Kepala MP. Bukankah semua pembicaraan bisa dilakukan via telepon? Apakah ia meragukan tingkat keamanan jaringan mereka? Meski penuh keraguan, rasa penasarannya membuatnya memutuskan untuk menemui Kepala MP.
Sesampainya di restoran, ia melihat personel MP yang mengenakan pakaian sipil telah mengamankan seluruh area. Tanpa banyak bicara, ia meninggalkan dua agen intelijen untuk berjaga di pintu, lalu menyusul asisten komandan Kepala MP yang sudah dikenalnya menuju meja paling dalam.
Kepala MP melihat Kepala Intelijen langsung menyambut dengan hangat: "Ah, Saudara, sudah bertahun-tahun di planet yang sama, belum pernah sekalipun mentraktirmu makan, sungguh merasa bersalah."
Meski sangat tak sabar dengan omongan berbelit-belit ini, Kepala Intelijen tetap tak bisa mempermalukan lawan bicara. Dengan sama hangatnya ia menjawab: "Ah kau ini, justru aku yang harusnya malu. Secara protokol semestinya aku duluan yang mentraktirmu."
Mendengar sindiran halus bahwa Intelijen lah kakak tertua, raut wajak Kepala MP berubah sekilas. Meski tersayat hati, sebagai petinggi berpengalaman ia paham urutan hierarki bukan wewenang mereka. Dengan tawa kecil ia mengalihkan topik.
Setelah basa-basi tentang segala hal dari ujung planet ke ujung galaksi, barulah Kepala MP masuk ke inti percakapan: "Saudara, Butterfly Dance Club telah mengusik orang itu."
Kepala Intelijen terdiam sejenak mendengar hal ini. Meski tahu "orang itu" merujuk pada Tang Long, alasan Die Wu Hui berani mengusiknya masih belum jelas. Belakangan ini, seluruh sumber dayanya terkuras untuk menyelidiki penyebab dua konglomerat mempromosikan seorang penyanyi misterius, mana sempat memperhatikan urusan ini.
Saat pertanyaan "Mengapa?" hampir meluncur dari mulutnya, ia menahan kata-kata itu di tenggorokan. Sebab ia tahu, jika sampai ketahuan Kepala Intelijen seperti dirinya tak tahu menahu, pasti akan jadi bahan tertawaan lawannya.
Kepala Intelijen menjaga ekspresi wajahnya tetap datar. Dengan sikap seolah telah memahami seluruh kronologi kejadian, ia mengangguk perlahan sambil menatap Kepala MP, memberi isyarat agar melanjutkan penjelasannya.
Kepala MP memperhatikan sikap Kepala Intelijen yang tampak memahami segalanya, tentu saja tidak memikirkan hal lain. Bagaimanapun, mustahil jika dinas intelijen tidak mengetahui kejadian di wilayah kekuasaan mereka. Namun dia tidak melanjutkan, malah balik bertanya, "Saudara tahu berapa pendapatan sebulan Klub Kupu-Kupu?" Mendengar ini, Kepala Intelijen merasa dingin di punggung - mana mungkin dia mengetahui detail kecil seperti ini? Tapi dia segera lega karena Kepala MP langsung menjawab sendiri: "Pendapatan klub malam saja mencapai 100 miliar per bulan! Jika ditambah penjualan obat dan kasino, total sekitar 400 miliar per bulan! Setahun lebih dari 4 triliun!"
Kepala Intelijen terkejut mendengar angka sebesar itu. 4 triliun setahun? Padana anggaran resmi dinas intelijennya cuma 1 miliar per tahun. Tapi dia tidak menunjukkan reaksi apapun, hanya mengangguk sambil terus memperhatikan Kepala MP. Diam-diam dia memutuskan untuk menyelidiki industri Klub Kupu-Kupu dan alasan dinas MP mengetahui detail ini dengan begitu rinci setelah kembali nanti.
Kepala MP melihat ekspresi dingin Kepala Intelijen, tak bisa menahan diri menelan ludah dan melanjutkan: "Jika kita bisa mengambil alih seluruh industri Kelompok Kupu-Kupu..." Sambil diam-diam mengamati reaksi Kepala Intelijen, ketika melihat kilau keserakahan di mata lawannya, hatinya lega. Ternyata orang ini sama sepertinya - urusan ini akan lebih mudah.
Meski tergoda oleh 'daging gemuk' sebesar itu sampai air liurnya hampir menetes, Kepala Intelijen sadar betul siapa backingan Kelompok Kupu-Kupu. Jika sampai tak tahu latar belakang orang di wilayah kekuasaannya, ia tak pantas jadi Kepala Intelijen. Dengan ragu ia berkata: "Backingan Kelompok Kupu-Kupu adalah Letnan Jenderal Zhong Tao dari militer, yang merupakan orang kepercayaan Jenderal Kanmuqi! Kita tidak boleh main-main dengan mereka!"
Kepala Kepolisian Militer menggelengkan kepala sambil tersenyum dan berkata: "Saya yakin Anda sudah tahu, Die Wu Hui tertarik pada bawahan Tang Long dan ingin meminta mereka untuk dijadikan nona penghibur. Namun utusan yang dikirim untuk berkomunikasi justru dipukuli habis-habisan oleh Tang Long. Setelah mengetahui kejadian ini, saya menyuruh anak buah MP menyamar dan memberikan pelajaran keras pada utusan Die Wu Hui, sengaja membuat mereka mengira kami adalah anak buah Tang Long."
Mata Kepala Intelijen memancarkan sinar dingin yang tajam. Dia sudah memahami maksud rekannya. Dengan suara tegas dia bertanya: "Maksudmu memanfaatkan tangan Tang Long untuk menghancurkan Die Wu Hui...?"
Kepala Kepolisian Militer mengangguk gembira: "Tepat! Begitu Die Wu Hui punah, kami akan segera menyuruh geng bawah tanah yang kami kendalikan untuk mengambil alih aset mereka. Dengan demikian, Letnan Jenderal Zhong Tao tidak bisa menuduh kami. Bagaimanapun Die Wu Hui dihancurkan oleh Tang Long. Masak dia berani meminta kami menyerahkan asetnya? Hanya saja..." Dia menggelengkan kepala khawatir, "...aksi ini mungkin akan memicu kekacauan di seluruh planet."
“Masalah kerusuhan bisa kita atasi dengan alasan perang antar geng dan mengerahkan pasukan polisi militer. Asalkan tidak mengganggu konser di alun-alun pusat dan para pejabat tinggi. Dengan begini kita bisa sekaligus memperluas pengaruh ke seluruh geng di planet ini. Untuk Kepolisian yang berbagi satu celana bersama Butterfly Club, aku akan gunakan wewenangku untuk memaksa mereka bertanggung jawab atas keamanan konser, biar mereka sibuk sendiri.” Kepala Intelijen berkata sambil tersenyum setelah berpikir sejenak.
Kepala MP langsung tersenyum lebar mendengar ini. Sebenarnya dia sudah lama merencanakan hal ini, tapi tanpa bantuan dari lembaga intelijen sebagai kekuatan resmi nomor satu, mustahil baginya melakukannya sendiri. Karena itu ketika Kepala Intelijen mengucapkan kata 'tapi', dia langsung menyimak dengan saksama.
"Tapi kita harus pertimbangkan reaksi Tang Long. Dengan hanya ratusan pasukan, tanpa senjata dan alasan yang sah, bagaimana dia bisa menyerang Butterfly Club? Tang Long tipe orang yang 'jika tidak diganggu, tidak akan mengganggu'." Kepala Intelijen berkata dengan tenang.
Kepala MP tersenyum: "Ini mudah. Cukup biarkan beberapa bawahan Tang Long ditangkap oleh Butterfly Dance Club. Untuk masalah senjata dan personel, kita bisa minta geng bawah kendali kita untuk membantunya. Bahkan bisa menyamar sebagai geng untuk membantunya."
Kepala Intelijen mengerutkan alis: "Apakah Butterfly Dance Club akan sembrono seperti itu? Jika mereka menyelidiki identitas Tang Long, pasti tidak berani melawannya."
"Jangan khawatir. Ada mata-mata saya di jajaran tinggi Butterfly Dance Club. Saya akan pastikan mereka bertindak sebelum pimpinan mengetahui kebenaran, dan Tang Long segera mendapat informasi. Selain itu, dari semua petugas komunikasi yang ditangkap, hanya satu yang saya bebaskan - sisanya sudah dikraak. Butterfly Dance Club pasti tidak akan tinggal diam. Untuk intelijen, saya butuh bantuanmu." Kepala MP tersenyum ganjil.
Meski mendengar Kepala MP telah membunuh beberapa anggota Butterfly Dance Club, Kepala Intelijen tidak merasa apa-apa. Untuk menjalankan misi, dirinya pun sering melakukan hal serupa. Yang dipikirkannya sekarang adalah tak heran Kepala MP bisa mengetahui detail pendapatan Butterfly Dance Club. Tentu saja, Kepala Intelijen juga sangat paham maksud tersembunyi Kepala MP yang ingin menyeretnya ke dalam kubangan ini. Tapi soal ini sama sekali tidak dipedulikannya - mau makan ikan mana mungkin tidak basah? Yang jadi perhatiannya adalah keterkaitan kasus ini dengan Tang Long si Bintang Sial. Namun ketika membayangkan kekuasaan atas seluruh jaringan bawah tanah di planet ini dengan pendapatan tahunan triliunan, godaan sebesar ini bahkan bisa membuat iblis sekalipun berani berpelukan dengannya.
Kepala Intelijen yang telah bulat tekadnya mengangguk, "Baik, setelah berhasil pembagian 40-40." Kepala MP tertegun sejenak mendengar ini, tapi segera paham 20% sisanya untuk menyuap atasan. Tanpa punya koneksi, mana mungkin orang-orang seperti mereka bisa tenang mengeruk uang? Maka dengan sigap dia menyetujui persyaratan itu.
“Tuan, apa yang Anda pegang itu?” Seorang prajurit wanita yang terlihat sangat menggemaskan menatap tiket di tangan Tang Long sambil bertanya. Meski Tang Long belum hapal nama ratusan anak buahnya, namun prajurit wanita berusia 16 tahun di hadapannya ini justru dikenalnya. Prajurit wanita di bawah umur ini bernama Li Liwen, gadis yang pernah diselamatkan Tang Long dari pelecehan tiga prajurit pria di pangkalan kompi. Sejak diselamatkan, dia selalu mencari-cari alasan untuk mendekati Tang Long. Karena usianya yang paling muda, semua orang menganggapnya sebagai adik kecil.
“Oh, ini tiket konser, diberikan hotel. Kalian tidak dapat?” Tang Long mengerutkan hidungnya sambil bertanya santai. Tidak bisa dihindari, berbagai aroma tubuh wanita memenuhi lubang hidungnya, membuatnya sangat tidak nyaman.
Para wanita ini serentak menggelengkan kepala. Sementara Li Liwen penasaran mengintip tiket itu dari genggaman tangan Tang Long, lalu berkata dengan penuh kekaguman: “Konser ya, aku sangat ingin pergi melihatnya.”
Tang Long tanpa berpikir dua kali langsung menyerahkan tiket kepada Li Liwen sambil berkata: "Untukmu, aku tidak tertarik dengan konser." Li Liwen menerima tiket dengan perasaan tidak percaya, sementara prajurit wanita di sekitarnya memandangnya dengan tatapan iri.
"Baik, sekarang kita akan jalan-jalan. Tapi karena jumlah orang terlalu banyak, mari kita bagi menjadi regu-regu kecil sesuai kebiasaan sebelumnya. Kalian bisa merujuk rute di panduan wisata. Di kartu militer kalian ada 1 miliar yuan. Beli saja apa yang kalian suka. Untuk hal yang tidak dimengerti, tanyakan ke orang sekitar atau ke ruang konsultasi. Ada pertanyaan?" Tang Long menatap para wanita ini sambil bertanya.
Para wanita ini meski agak tidak rela, tetapi juga tahu bahwa berjalan bersama dalam jumlah besar terlalu merepotkan, akhirnya hanya bisa mengangguk pasrah. Tang Long tentu melihat mentalitas para prajurit wanita itu, namun demi melatih kemandirian mereka, langkah ini harus diambil. Jika tidak, apapun yang mereka lakukan di masa depan tidak akan berhasil. Lagipula ini adalah ibu kota wisata, keamanan pasti lebih baik dari daerah lain - tempat ideal untuk melatih mereka.
Setelah melihat semua anggukan mereka, Tang Long membawa mereka meninggalkan hotel. Mereka menaiki kendaraan wisata ke pusat kota. Setelah menyepakati waktu berkumpul dengan para wanita itu, proses pengelompokan kecil pun perlahan dimulai. Tak lama kemudian, Tang Long kembali berjalan sendirian di jalanan.
Di gang belakang tak berpenghuni sebuah gedung di pusat kota, sebuah mobil mengambang tertutup masuk dan berhenti, lalu mengeluarkan seseorang yang kepalanya tertutup kantong hitam. Setelah melepaskan orang itu, seorang pria besar turun dari mobil, menendang orang tersebut dengan keras, dan berkata dengan suara mengancam: "Nak, kau bisa hidup ini karena belas kasihan bos. Saudara-saudaramu tidak seberuntung ini!" Setelah berkata demikian, pria besar itu naik kembali ke mobil mengambang yang segera melesat pergi.
Orang yang tergeletak di tanah ini tampak menderita sambil merintih, butuh waktu cukup lama sebelum akhirnya berhasil melepas kantong hitam dari kepalanya. Penampilannya pasti akan mengejutkan siapa pun yang melihat, karena wajahnya mirip babi. Dengan susah payah membuka mata yang bengkak parah, dia melirik sekeliling. Terlihat jelas bahwa dia lega setelah mengenali lingkungan sekitar. Dengan susah payah dia berusaha bangkit, bersandar pada tembok sambil merangkak keluar dari gang.
Wuye Gong, klub malam terbesar dan termewah di Planet Manlan. Meski masih beberapa jam sebelum malam tiba, 80% tempat ini sudah terisi tamu, menunjukkan bisnisnya sangat ramai. Klub malam sebaik ini pasti menjadi incaran geng kriminal, namun tak pernah ada preman yang berbuat onar atau digeledah polisi di sini. Melihat gadis-gadis resepsionis cantik di pintu masuk, siapa sangka Wuye Gong memiliki pengaruh sebesar itu? Namun mereka yang tahu seluk-beluk akan memberitahu alasannya: inilah markas besar geng terbesar Planet Manlan - Perkumpulan Kupu-Kupu Menari.
Di ruang rapat yang digunakan internal Istana Malam Tanpa Henti, seorang wanita cantik sensual berusia sekitar 20-30 tahun dengan tubuh menggoda yang mengenakan qipao hitam ketat, duduk menyilangkan kaki di kursi yang jauh lebih besar dari kursi lain di ruangan. Meski belahan qipao hingga pangkal paha memamerkan kaki indahnya, sembilan pria berusia beragam di hadapannya tetap memandang lurus ke depan tanpa melirik.
Wanita sensual itu mengeluarkan filter rokok dengan pipa panjang. Seorang wanita berpenampilan dingin berbaju jas hitam di belakangnya segera mengambil sebatang rokok ramping, memasukkannya ke filter, lalu menyalakannya. Wanita itu menghisap perlahan sembari mengangkat kelopak matanya untuk melirik para pria di depannya, lalu berkata dengan nada malas: "Laporkan kondisi terkini."
Mungkin sulit dipercaya, wanita di depan mata ini adalah Ketua Perkumpulan Kupu-Kupu Tari—Butterfly Dance, grup bawah tanah terbesar di Manlan yang mengendalikan puluhan ribu pria besar, ribuan klub malam megah, dan jutaan nona.
"Baik, Ketua." Seorang pria paruh baya dengan wajah kemerahan dan tubuh gemuk yang duduk di posisi terdepan dari sembilan orang buru-buru berdiri, "Pendapatan minggu lalu stabil seperti biasa, 5234 klub malam memberikan laba bersih sekitar 27 miliar. Karena dua perusahaan besar mengadakan konser di sini, diprediksi pendapatan minggu ini akan berlipat ganda."
Begitu dia selesai, pria kurus berkulit sawo matang di sebelahnya langsung menyambung, "Penjualan obat minggu lalu mencapai lebih dari 25 miliar, dengan obat halusinasi dan perangsang mengalami kelangkaan stok. Mohon persetujuan peningkatan pasokan."
Butterfly Dance berkata dingin, "Dasar bodoh! Kelangkaan justru bisa menaikkan harga!" Setelah itu ia menghisap rokoknya dan memberi isyarat ke orang berikutnya.
Orang ketiga yang berbicara adalah seorang pria paruh baya dengan wajah tanpa ekspresi. Ia berdiri dan berkata dingin, "Pendapatan kasino minggu lalu lebih dari 50 miliar." Setelah mengucapkan itu, ia langsung duduk. Terhadap sikap dinginnya, tak ada yang menghiraukan. Bahkan Kupu-Kupu Menari mengangguk dengan ekspresi apresiasi - bagian yang dia tangani memang yang paling menghasilkan.
Orang keempat yang berbicara adalah pria paruh baya dengan bekas luka pisau di sudut mata dan wajah penuh kebengisan. Ia berdiri dengan suara parau, "Minggu ini hanya menerima satu klub malam skala menengah. Ketua, bukan kami tidak berusaha, tapi klub yang tidak memiliki koneksi memang terlalu sedikit. Dengan koneksi dan kekuatan kita, kami sama sekali tidak perlu takut! Lebih baik kita satukan seluruh dunia hitam Bintang Manlan!"
Die Wu kembali mendengus dingin: "Bodoh! Kita mencari uang bukan cari masalah. Kalau kita menyatukan dunia hitam Manlan Xing, bukan hanya sindikat besar Federasi, bahkan sindikat galaksi ini akan datang menyerang. Selanjutnya!" Pria besar dengan bekas luka yang semula ingin berbicara, melihat ekspresi ketua, hanya bisa menelan ludah dan duduk pasrah.
Orang kelima yang berdiri adalah seorang pemuda, tepatnya pemuda yang menyuruh anak buahnya menandatangani kontrak dengan Tang Long. Dengan suara hormat dia berkata: "Minggu lalu bertambah 2500 Nona, 300 di antaranya adalah wanita baik-baik yang direkrut melalui obat terlarang, penculikan, dan ancaman. Dari total tambahan baru, yang berkualitas premium hanya sekitar 50." Saat mengatakan ini, dia melihat raut wajah ketua mulai berubah buruk, segera menambahkan: "Tapi kami menemukan sebuah kelompok beranggotakan 300-400 orang, semuanya kualitas terbaik. Saya sudah perintahkan anak buah untuk proses penandatanganan."
Die Wu tentu tahu bahwa "tim" yang dimaksud adalah kelompok prostitusi terorganisir. Ia mengangguk dan berkata, "Bahkan orang selektif sepertimu menyebut ratusan orang itu sebagai barang premium, bisa dibayangkan reaksi para klien. Beri tahu anak buah, persyaratan bisa dilonggarkan, pastikan tim itu direkrut. Kesempatan dua perusahaan besar mengadakan konser di sini langka, dengan barang bagus, pendapatan beberapa hari ini bisa setara bulanan. Ngomong-ngomong, siapa muncikari tim itu? Aku ingin tahu siapa yang hebat bisa mengumpulkan begitu banyak barang premium di bawah komandonya."
Saat si pemuda hendak berbicara, pintu besar ruang rapat terbuka. Suara lemah tak berdaya dengan artikulasi tidak jelas dan nada merintih terdengar dari pintu: "Kakak!"
