Tengah malam, di dalam kamar VIP Tuan Tang Long di Hotel Bunga.
“Tuan Tang Long, pertama-tama saya ucapkan selamat atas keberhasilan Anda menyelamatkan bawahan. Ada keperluan apa Anda mencari saya?” tanya Mandera dengan wajah penuh senyum. Saat ini hatinya sedang gembira karena akhirnya dia menjadi penguasa planet ini.
“Bapak Mandera, saya tidak akan banyak basa-basi. Ada hal yang membutuhkan bantuan Anda.” Tang Long yang telah melepas baju zirahnya menatap mata Mandera.
Meski agak tidak nyaman dengan tatapan Tang Long, Mandera tetap mengangguk cepat: “Silakan katakan, apapun yang bisa saya bantu pasti akan saya lakukan.” Jaminan berani Mandera ini dilatarbelakangi dua hal: pertama karena keberhasilannya menguasai planet ini dengan memanfaatkan Tang Long, kedua karena jaminan sumber kekayaan – kartu magnet Die Wu Hui masih di tangan Tang Long. Karena itu apapun permintaan Tang Long tidak akan dia tolak. Dia bahkan ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta kembali kartu magnet tersebut.
“Mulai sekarang, 30% pendapatan ilegal dari planet ini menjadi hak saya.” Tang Long mengucapkan kalimat ini dengan santai.
Mandera terkejut hebat, dia panik melompat sambil berteriak: "Apa yang kau katakan... pendapatan gelap apa?"
Tang Long mengibaskan tangan dan berkata dingin: "Jangan berakting lagi. Aku tahu semua tentang kau yang memanfaatkanku sebagai tameng dan menelan seluruh kekuatan planet ini. Lebih baik kau kooperatif."
Mandera kembali terkejut. Dia tidak tahu bagaimana Tang Long mengetahui hal ini, yakin bawahannya tidak akan bocor. Mengapa yakin? Sudah jelas, tak ada orang bego yang mau membagi kue yang sudah masuk mulutnya.
Mandera cepat pulih. Karena Tang Long yang tahu segalanya tidak mengarahkan pistol padanya, malah menuntut uang, berarti dia juga pencinta harta seperti dirinya. Mandera lega, jika "bintang sial" ini mencintai harta, maka ancaman pun lenyap.
Setelah duduk, Mandera berkata, "Saya minta maaf Tuan Tang Long. Karena Anda sudah tahu, saya tidak akan menyembunyikan apa pun. Permintaan tiga puluh persen dari Anda terlalu tinggi. Atasan meminta empat puluh persen, sehingga bagian saya hanya tersisa tiga puluh persen. Di pihak Anda hanya ada satu kompi yang perlu dihidupi, sedangkan di pihak saya ada jutaan orang yang bergantung pada saya. Bagaimana jika Anda mengambil sepuluh persen saja?"
"Sepuluh persen? Kau anggap aku pengemis?!" Tang Long mendengus dingin, lalu tanpa memberi kesempatan Mandera berbicara, melempar beberapa kartu magnet sambil berkata, "Ini untukmu. Tiga puluh persen tetap seperti semula."
Melihat beberapa kartu magnet itu, Mandera menelan ludah. Dengan kartu-kartu ini, dia bisa memastikan pendapatan gelap planet ini tetap sama seperti sebelumnya, bahkan berpotensi berlipat ganda di bawah pengelolaannya. Sejak mengetahui Tang Long mengambil kartu magnet, Mandera telah menghitung potensi pendapatan gelap planet ini tanpa Die Wu Hui. Hasil perhitungannya membuat dagunya hampir copot - setelah menghilangkan Die Wu Hui, pendapatan gelap planet ini menyusut lebih dari sepuluh kali lipat dibandingkan sekarang!
Mandera menatap beberapa kartu magnet di atas meja dan berkata, "Meskipun secara logis porsi Anda seharusnya lebih besar, tapi Anda sudah menguras habis kekayaan bertahun-tahun yang disimpan Die Wu Hui. Jumlah itu setidaknya mencapai puluhan triliun, minimal 7-8 triliun. Bagaimana kalau Anda ambil dua persen? Saya jamin dua persen ini tidak akan kurang dari 2 triliun per tahun."
Tang Long berpikir sejenak lalu menjawab, "Bisa, tapi dengan syarat Anda harus berjanji bahwa apapun intelijen yang didapat Dinas Intelijen ke depannya, salinannya harus dikirim ke saya. Selain itu, laporan detail penghasilan gelap tahunan juga harus diserahkan."
Mendengar Tang Long setuju, Mandera langsung menyahut tanpa berpikir: "Tidak masalah, mulai sekarang Dinas Intelijen Manlan Xing adalah Dinas Intelijen Tuan Tang Long." Ia sama sekali tidak peduli dengan urusan intelijen ini, yang ia perhatikan adalah tambahan 10% pendapatannya. Mengenai pengiriman laporan detail pendapatan tahunan ke Tang Long, Mandera yakin ini untuk memastikan bagian 20% Tang Long tidak dikurangi. Ia percaya nanti Tang Long akan menyadari bahwa dalam pembagian keuntungan, para pejabat korup seperti dirinya justru lebih jujur daripada pengusaha paling jujur sekalipun.
"Baik, mari kita tepuk tangan sebagai sumpah, semoga kerjasama kita lancar ke depannya." Tang Long mengangkat telapak tangannya sambil berkata.
Mandera tentu saja dengan senang hati menepuk tangan, dia sama sekali tidak berpikir untuk berkhianat setelah mendapatkan kartu magnet. Jika dia melakukan pengkhianatan saat menangani urusan hitam seperti ini, maka tidak akan ada satu orang pun di seluruh Federasi yang mau menjadi rekannya. Bahkan jika dia memberikan lebih banyak persentase pendapatan kepada Bos Besar di belakangnya, Bos Besar tetap akan meragukan dan mencurigai kemungkinan pengkhianatannya. Orang secerdas dirinya pasti tidak akan melakukan hal absurd seperti itu.
Setelah Mandera pergi dengan wajah berseri-seri membawa akun pembayaran untuk Tang Long dan kartu-kartu magnet tersebut, Yuna dan beberapa perwira berpangkat letnan keluar dari ruang dalam.
Tang Long tersenyum pada mereka: "Dengan begini kita punya pendapatan stabil."
Elcy yang bingung dengan tindakan pembagian harta antara Tang Long dan Mandera bertanya: "Komandan, apakah Anda sangat menyukai uang?"
Tang Long tidak menjawab pertanyaan Elcy, malah berbicara pada Yuna: "Selain pendapatan stabil ini, kita juga mendapatkan lebih dari 10 triliun yuan dari Die Wu Hui. Dengan uang sebanyak ini, seharusnya kita bisa mengurus Batalyon Yatim ya?"
Mendengar perkataan Tang Long, Elcy yang semula kesal karena diabaikan langsung diam seribu bahasa, memandangnya dengan penuh kekaguman. Para wanita lain menatap Tang Long dengan haru - mereka tak menyangka sang komandan masih mengingat misi menyelamatkan Batalyon Yatim. Rupanya segala upayanya mengumpulkan uang adalah untuk menjamin kehidupan para yatim piatu itu.
Yuna mengangguk: "Uang ini cukup untuk menghidupi beberapa puluh juta gadis yatim." Namun wajahnya seketika berkerut: "Tapi masalahnya... kita sama sekali tidak tahu di mana lokasi Batalyon Yatim."
Tang Long menekan tombol TV sambil berkata, "Bukankah ada Dinas Intelijen yang bisa dimanfaatkan? Tenang, aku yakin kau juga tahu organisasi yang mengaku sebagai Perdana Menteri omong kosong itu tidak akan hilang begitu saja. Selama mereka masih aktif, kita bisa melacak jejaknya. Ling Li, urusan komunikasi dengan Dinas Intelijen kuserahkan padamu." Karena kejadian sebelumnya, Tang Long tahu Ling Li ahli dalam invasi jaringan, maka misi ini dipercayakan padanya.
"Siap, Komandan!" Ling Li memberi hormat gerak. Untuk urusan menyelamatkan gadis yatim di Batalyon Yatim, Ling Li tentu tidak akan menolak. Ia mulai memikirkan orang-orang dalam buku catatannya yang bisa dimanfaatkan. Ia tidak ingin hanya mengandalkan Dinas Intelijen saja, apalagi kekuatan intelijen dinas kecil seperti itu terbatas. Lebih baik mengandalkan diri sendiri agar lebih terjamin.
Yuna melihat tidak ada urusan lagi, lalu mengangkat kacamata hitam Tang Long dengan kedua tangan hendak menyerahkannya. Tiba-tiba Tang Long berteriak, "Mana ada pulpen dan kertas? Aku mau menulis surat!"
“Menulis surat?” Semua yang mendengar pertanyaan ini tertegun sejenak, lalu memandang Tang Long. Saat menyadari Tang Long menatap tajam ke layar TV, mereka pun ikut menoleh. Begitu melihat apa yang ada di layar, wajah mereka langsung berubah buruk. Dan ketika menyaksikan ekspresi terpesona Tang Long yang terpana menonton, wajah mereka semakin suram.
“Komandan, sudah larut malam. Kami pamit undur diri.” Yuna melempar kacamata hitam ke arah Tang Long, berbalik badan dan langsung pergi. Para prajurit wanita lainnya pun tanpa basa-basi ikut meninggalkan ruangan. Awalnya Tang Long tak mengerti apa yang terjadi, tapi setelah pintu sengaja dibanting hingga berbunyi ‘pang pang’, barulah ia sadar kini dirinya sendirian di ruangan ini.
“Aneh? Kok tiba-tiba pada pergi semua?” Tang Long mengusap kepalanya sambil bergumam. Namun tak lama kemudian ia mulai membongkar lemari dan laci di seluruh ruangan. Begitu menemukan pulpen dan kertas, ia segera duduk di depan TV dan mulai menyalin sesuatu.
Melalui bayangan punggung Tang Long, terlihat di layar TV tertulis: "Ingin berbagi isi hati dengan bintang super populer se-Federasi yang mendadak tenar dalam semalam - Nona Xingling? Ingin berbincang langsung berhadap-hadapan dengan Nona Xingling? Segera tulis nama dan alamat Anda dalam surat fisik dan kirim ke kotak pos berikut, ingat, harus surat fisik ya, email tidak akan diterima. Jika beruntung, Anda bahkan bisa menikmati makan malam romantis dengan lilin bersama Nona Xingling." Setelah teks ini, muncul siluet wajah setengah badan Xingling dengan senyuman samar.
Karena popularitasnya yang meledak, Xingling sama sekali tidak berani kembali ke hotel. Sebagian besar staf hotel telah mengenali Wen Na yang selalu mendampingi Xingling. Ditambah informasi dari Wen Na bahwa keberadaan Tang Long tidak diketahui, Xingling pun sudah lama bersembunyi. Oleh karena itu, Tang Long sama sekali tidak menyadari bahwa idola yang dikaguminya pernah tinggal di sebelah kamarnya.
Di sebuah ruangan hotel mewah lainnya, seorang pria paruh baya yang mengenakan seragam militer Letnan Jenderal menatap dengan wajah muram ke beberapa pria yang berdiri di hadapannya. Di belakangnya, seorang wanita dengan lembut memijat pundaknya. Dalam cahaya lampu yang redup, terlihat jelas bahwa wanita ini tak lain adalah pemimpin Die Wu Hui — Die Wu!
Sang Letnan Jenderal itu berkata dengan suara dingin: "Korps MP benar-benar berani sampai segitanya?"
Boss Satu dari Die Wu Hui segera mengangguk: "Benar Jenderal. Kami sudah menyebutkan nama Anda, tapi para brengsek dari Korps MP itu malah memaki-maki... mengucapkan kata-kata kasar, lalu langsung menembaki kami."
"Kata-kata kasar?" Sang Letnan Jenderal mengerutkan alis.
Die Wu segera mendekatkan diri ke telinga sang jenderal: "Mereka menghina Anda. Boss Satu tidak mau kata-kata kotor itu mencemari telinga Jenderal."
Sang Letnan Jenderal mengangguk dengan wajah dingin: "Kalau Korps MP tidak mau menghargai wajahku, maka aku juga tidak perlu menghargai wajah mereka!"
Beberapa kakak senior langsung menyunggingkan senyum menjilat dan mengangguk setuju. Sang Ketua sepertinya teringat sesuatu: "Jenderal, Dinas Intelijen juga menggunakan Bintang Sial Tang Long untuk merebut semua kekayaan dan catatan keuangan Die Wu Hui selama bertahun-tahun. Menurut Anda, apakah kita harus..."
Mendengar semua miliknya direbut, sang Letnan Jenderal murka dan mengangkat tangan hendak menghantam sandaran kursi. Namun di tengah gerakan, tangannya tiba-tiba berhenti. Dengan panik ia berdiri sambil berteriak: "Bintang Sial Tang Long? Dia ada di planet ini?!"
Seluruh anggota Die Wu Hui membeku. Dari ekspresi dan nada suara Letnan Jenderal, rupanya sang jenderal sangat dikhawatirkan oleh bintang sial ini. Sehebat apa sih Bintang Sial Tang Long ini?
Die Wu menjawab dengan gelisah: "Ya, Tang Long tiba-tiba menyerang kami tanpa alasan jelas. Apakah ada masalah?" Sambil berbicara, kedua tangannya dengan lembut merangkul Lengan sang Letnan Jenderal.
“Ada masalah? Masalahnya besar!” Letjen melepaskan genggaman Die Wu, berteriak dengan marah: “Kalian masih belum tahu betapa dahsyatnya Tang Long si bintang sial ini? Sialan, aku kali ini rugi total!” Letjen teringat kejadian pembagian wilayah sebelumnya, meskipun dirinya tidak bersuara, tapi ekspresi rekan sejawat saat mendengar akan berurusan dengan Tang Long menunjukkan betapa mereka sangat mengkhawatirkannya. Bahkan bosku Jenderal Kanmuqi, saat mendengar rencana memindahkan Tang Long ke bawah komandoku, wajahnya langsung berubah. Ini membuktikan betapa mengerikannya Tang Long itu.
Anggota Die Wu Hui semuanya memandangi sang letnan jenderal dengan wajah penuh ketakutan. Dari nada bicaranya, mereka sadar telah membuat masalah besar untuk sang jenderal. Sang letnan jenderal mondar-mandir di ruangan sambil bergumam sendiri, "Sialan, dengan kehadiran Tang Long si bintang sial ini, apakah aku bahkan tidak punya kesempatan untuk balas dendam? Tidak bisa! Aku tidak akan bisa menelan kejengkelan ini jika tidak membalas! Kalau tidak bisa menargetkan Tang Long, maka Korps MP dan Dinas Intelijen yang akan kuhadapi! Aku takkan biarkan kalian hidup tenang!" Teriakan terakhirnya menggema ke langit-langit.
Setelah berteriak, dia segera memberi perintah pada anggota Die Wu Hui, "Kalian segera ikut aku kembali ke Ibu Kota. Selama dewa kekayaan dan dewa judi kalian masih utuh, jaringan dan aset kita akan tetap aman. Die Wu Hui pasti bisa bangkit kembali!" Ucapnya sambil bergegas meninggalkan ruangan. Anggota Die Wu Hui paham bahwa kepergian tergesa-gesa sang jenderal pasti karena kekhawatirannya akan Tang Long. Tanpa banyak bicara, mereka segera mengikuti dan meninggalkan planet ini.
Setelah konser selesai, pelabuhan antariksa mulai beroperasi. Meskipun setiap pesawat antariksa yang berangkat, karena kepadatan pelabuhan, jumlahnya sedikit dan lambat, setidaknya sudah bisa pergi.
Keesokan harinya saat fajar menyingsing, Tang Long dengan semangat membawa surat pergi ke kantor pos. Tentu saja, saat kembali, perwira wanita termasuk Yuna yang menunggu di ruangan Tang Long semuanya menunjukkan wajah tidak senang. Tidak paham mengapa mood mereka buruk, Tang Long tetap bertanya sambil tertawa: "Kita mau bersiap pergi kemana?"
Elcy yang pertama menyahut: "Bukannya kita mau kembali ke Pangkalan? Aku ingin belajar menerbangkan pesawat antariksa." Semua perwira lain mengangguk-angguk keras.
"Oh, aku sebenarnya ingin pulang kampung sebentar." Kata Tang Long dengan nada kecewa.
"Tidak masalah, Komandan. Anda bisa pulang kampung, kami akan menjaga diri dengan baik." Yuna buru-buru menjawab. Prajurit wanita lainnya juga mengiyakan.
Selama periode ini, Yuna dan kawan-kawannya menyadari bahwa Tang Long sepertinya tidak memiliki waktu pribadi yang cukup. Mereka ingin memanfaatkan kesempatan ini agar Tang Long bisa menikmati hidupnya sendiri. Meskipun Yuna dan yang lain sangat ingin menemani Tang Long mengunjungi orang tuanya, mereka memutuskan untuk tidak ikut demi tidak mengganggu reuni keluarga tersebut.
Tang Long berpikir sejenak, menyadari bahwa dirinya memang belum benar-benar santai sendirian selama ini. Mengingat Yuna dan kawan-kawannya akan langsung kembali ke pangkalan dengan aman, ia akhirnya mengangguk setuju. Dia memberikan nomor komunikasi Chen Kang kepada Yuna, memintanya untuk menghubungi Chen Kang agar mengirimkan mesin pembelajaran begitu tiba di pangkalan.
Perwira wanita berambut pendek keemasan yang bertugas mengemudikan pesawat antariksa, setelah mengetahui keputusan ini, diam-diam menghubungi atasan: "Hei Komandan, Tang Long meminta kami mengantar prajurit Kompi SK23 kembali ke pangkalan terlebih dahulu, sementara dia akan pulang ke rumah. Menurut Anda, apa yang harus kami lakukan?"
Saluran komunikasi terdiam sejenak sebelum akhirnya berkata: "Bawa langsung anggota Kompi SK23 ke pangkalan baru yang sudah dibangun, urusan Tang Long akan dibicarakan nanti."
"Siap, Komandan." Perwira wanita berambut pendek emas itu segera menjawab, tapi tiba-tiba ia teringat sesuatu: "Tapi Komandan, anggota Kompi SK23 memiliki lebih dari seratus set baju zirah khusus. Jika mereka dikirim ke pangkalan baru, dikhawatirkan akan memberontak." Ia lalu menceritakan kejadian di Planet Manlan kepada atasannya.
"Ah, bagaimana mungkin mereka memiliki baju zirah khusus? Begini saja, lakukan perjalanan tertutup. Segera pergi setelah mereka turun dari pesawat antariksa. Baik, cukup sampai di sini." Pesan komunikasi terputus tiba-tiba setelah kalimat tersebut.
Perwira wanita itu menatap kosong ke arah komunikator di tangannya. Jika semudah yang dikatakan komandan, untuk apa ia meminta instruksi? Pergi segera setelah mereka turun? Tidakkah mereka tahu pesawat antariksa butuh waktu untuk lepas landas? Pasti akan diserang oleh prajurit yang merasa tertipu saat proses lepas landas!
Perwira wanita menggelengkan kepala, hanya bisa pasrah menjalankan tugasnya.
Berdiri di pelabuhan antariksa menyaksikan pesawat antariksa yang mengangkut bawahannya semakin meninggi dan akhirnya menghilang, Tang Long baru menarik napas lega lalu memandang pelabuhan antariksa yang dipadati pelancong ini. Jika bukan karena Mandera memberitahunya, dia sama sekali tidak percaya para pelancong ini tidak mengetahui kejadian semalam.
Pagi ini, Mandera sudah berkomunikasi dengannya sejak dini hari, menanyakan kapan dia akan berangkat. Setelah mendapat jawaban yang memuaskan, barulah Mandera mulai mengucapkan kata-kata perpisahan. Karena penasaran, Tang Long bertanya bagaimana Mandera menyembunyikan kejadian semalam. Mandera pun tertawa terbahak-bahak mengatakan penduduk planet ini akan secara otomatis membantunya menyembunyikan hal tersebut, bahkan berterima kasih pada Tang Long karena telah membantunya menemukan acara wisata.
Saat itu aku masih bingung tidak mengerti maksudnya. Tapi setelah mendengar bahwa penduduk lokal tiba-tiba menyerang wartawan luar yang tidak masuk ke lokasi, dan dengan kompak mengatakan kepada turis yang merekam/melihat adegan heroikku bahwa ini adalah program baru di Manlan Xing. Tang Long gemetar ketakutan. Siapa sangka penduduk lokal bisa melakukan ini demi melindungi kepentingan mereka? Ternyata demi keuntungan pribadi, manusia memang bisa melakukan apapun.
Tang Long yang sedang bersiap naik pesawat pulang, melihat di layar aula tunggu tayangan adegan semalamnya dengan narasi: "Ini program baru Manlan Xing - Perang Tentara Bayaran vs Bajak Laut. Turis yang ingin merasakan pengalaman menjadi tentara bayaran/bajak laut bisa mendaftar di lokasi XXX. Sewa perlengkapan tempur lengkap hanya 10.000 yuan Federasi. Area penghancuran ditentukan, syaratnya tidak boleh melukai nyawa orang."
Tang Long hanya bisa tersenyum masygul sambil menaiki pesawat. Tak disangka, peristiwa yang seharusnya bisa menghancurkan Planet Manlan menjadi debu kosmik, malah berubah menjadi program wisata penghasil uang.
Di kantor gubernur planet yang baru, Mandera - sang gubernur baru, berkata kepada Kepala MP Tan dan Kepala Intelijen El sambil tertawa: "Tak terduga kan? Bencana itu malah bisa dijadikan atraksi wisata. Hehe, meski permainan simulasi perang baru saja diluncurkan, peminat yang mendaftar sudah mencapai 500 ribu orang. Manusia memang sangat suka berperang."
Kepala MP Tan berkata dengan wajah terkejut: "500 ribu orang? Setiap sesi 3 jam, beroperasi 24 jam sehari, berarti pendapatan harian mencapai 40 miliar? Belum lagi area yang hancur bisa langsung dibangun tim konstruksi, kita bisa meraup biaya pembangunan lagi. Sialan, ini jackpot!"
"Kepala Intelijen El tertawa: “Jangan terkejut, Kepala Polisi Tan. Ini baru permulaan, nanti mungkin akan ada jutaan pemain. Penghasilan harian triliunan sudah pasti. Tapi sebagian besar uang dari permainan simulasi perang ini harus diserahkan ke negara, toh ini penghasilan legal.”"
"“Bukankah kita bisa menyimpan 20% dana cadangan? Itu ratusan miliar! Penghasilan ratusan miliar per hari, lebih enak daripada buka rumah bordil!” teriak Kepala Polisi Tan dengan semangat."
"“Hehe, ratusan miliar itu untuk tambahan gaji bawahan, beli loyalitas rakyat. Lagipula penghasilan tidak akan setinggi ini terus. Begitu planet lain meniru program wisata kita, pendapatan akan turun drastis. Ini tidak bisa dibandingkan dengan rumah bordil, karena semua ini penghasilan putih. Sekaya apapun, kita tidak bisa masukin ke perut sendiri.” ujar Mandera sambil tersenyum."
"Kepala Polisi Tan berkata dengan wajah kecewa: “Memberi tambahan gaji ratusan miliar setiap hari ke bawahan? Sungguh mubazir. Ah, memang sulit mengeruk keuntungan dari penghasilan putih.”"
“Jangan khawatir, bukankah kau tahu berapa pendapatan tahunan Die Wu Hui?” El menyela.
Kepala Kepolisian Tan menggelengkan kepala tanda tak tahu. Dia hanya bergabung karena melihat kekuatan Dinas Intelijen dan Tang Long, jadi tidak paham berapa besar pendapatan dari penguasaan planet ini.
Mandera tersenyum memandang El yang sudah paham maksudnya, lalu berkata pada Kepala Kepolisian Tan: “Berdasarkan kartu magnet pembukuan Die Wu Hui yang dirampas Tang Long dan perkiraan pembukuan geng lainnya, pendapatan hitam total Manlan Xing tahun lalu sekitar 50 triliun - semuanya masuk kantong kita.”
“Li... lima puluh triliun!” Mata Kepala Kepolisian Tan hampir copot. Ia menelan ludah dan gagap: “Ini... lima puluh triliun... semuanya milik kita?”
Mandera menggeleng sambil tertawa: “Tidak semuanya. Empat puluh persen untuk bosku, dua puluh persen untuk Tang Long, sepuluh persen untuk menjilat atasan. Kita hanya dapat tiga puluh persen.”
"Bosmu? Oh, seharusnya." Kepala Polisi Tan yang awalnya tidak puas karena bos Mandera mengambil 40%, segera memahami identitas bos tersebut dan buru-buru mengubah sikap. Mengenai Tang Long yang mengambil 20%, ia tidak berani protes. Karena El telah menyebutkan bahwa kartu magnet catatan keuangan Die Wu Hui berasal dari Tang Long, dan angka pasti yang diketahui El pastilah berkaitan dengan Tang Long. Bukanlah orang bodoh, ia paham betul nilai strategis catatan keuangan Die Wu Hui. Kesediaan Tang Long menyerahkannya menunjukkan niat untuk bergabung sebagai pemegang saham. Sebagai pihak dengan porsi saham kecil, tentu ia tidak ingin menyinggung dua pemegang saham besar yaitu Tang Long dan Dinas Intelijen.
"Dari 30% bagian kita berdasarkan angka tahun lalu, akan ada 15 triliun. Gubernur Planet akan mendapat 40% dari 15 triliun ini. Kita masing-masing mendapat 2.5%, sisa 0.5% untuk Kepala Kepolisian baru. Meski bisa mengantongi semuanya, lebih baik menyisihkan sebagian untuk anak buah." El menjelaskan pada Kepala Polisi Tan.
Kepala Kepolisian Tan segera mengangguk setuju. Ia memutuskan akan menyimpan 3 triliun untuk diri sendiri, sementara sisa 0,75 triliun akan dibagikan kepada anak buahnya. Ia sama sekali tidak mempermasalahkan bagian 6 triliun yang diambil Mandera, karena jika Mandera benar-benar kejam, bisa saja membunuh dirinya dan El lalu menguasai semuanya. Mengingat Mandera masih memegang prinsip persaudaraan, untuk apa ia mempermasalahkan hal sepele ini?
Mandera berjalan ke lemari minuman, mengambil sebotol anggur dan menuangkannya ke tiga gelas. Ia lalu memberi isyarat kepada dua kepala kepolisian untuk minum bersama. Melihat gerakan Mandera, kedua kepala kepolisian itu terkejut, khawatir Mandera memasukkan racun. Saat mengambil gelas, Kepala Kepolisian Tan diam-diam menelan kapsul penawar racun yang selalu dibawanya. Sementara El meminum anggur dengan ekspresi bak pahlawan yang rela berkorban. Namun setelah meneguk anggur, Kepala Kepolisian Tan menyadari kapsul penawarnya tidak bereaksi, dan El pun merasa tidak ada yang aneh. Barulah mereka sadar telah mengukur hati orang luhur dengan pikiran picik mereka sendiri.
Mandera tentu melihat gerakan mereka. Saat ini dia sangat mengagumi perkataan bos. Jika ingin bawahan bekerja mati-matian, harus tulus padanya. Melihat ekspresi El yang tetap meminum anggur meski mengira ada racun, jelas betapa setianya El padanya. Jika tidak mendengar nasihat bos, bukankah bawahan setia dan kompeten ini akan mati karena ulahnya sendiri? Sungguh beruntung telah jujur pada bos.
Setelah menghabiskan anggurnya, Mandera tertawa: "Meski pendapatan hitam tahunan saat ini baru 50 triliun, tapi percayalah dengan usaha kita, angka ini bisa menjadi 100 triliun, 200 triliun, bahkan mungkin 1000 triliun! Mari kita ubah Manlan Xing menjadi surga seluruh alam semesta!"
Kedua kepala kepolisian itu juga bersorak antusias. Jika mencapai 1000 triliun, pendapatan mereka akan melonjak puluhan kali lipat! Demi dompet sendiri, mereka harus bekerja keras membangun Manlan Xing ini!
Setelah semangat dua Kepala Kepolisian sedikit mereda, Mandera baru mengusulkan: "Kalian pulang dan cari di Kepolisian apakah ada kandidat yang cocok. Meskipun ini hanya 0,5% dari pendapatan, jangan sampai jatuh ke tangan orang luar." Kedua Kepala Kepolisian segera mengangguk setuju. Benar juga, untuk apa memberikan uang besar kepada orang luar kalau bisa diberikan ke sesama anggota? Mereka mulai memikirkan perwira polisi dekat mana yang cocok menduduki posisi ini.
Sejak saat itu, Manlan Xing sang Ibu Kota Pariwisata alam semesta yang beradab, setelah melalui beberapa hari perencanaan Mandera dan satu malam kerusuhan, akhirnya sepenuhnya berada dalam genggaman Mandera. Kecuali menggunakan kekuatan militer untuk menghancurkan Manlan Xing, bahkan Bos Besar Chen Yu tidak akan bisa merebutnya kembali dari tangan Mandera.
