"Hah? Kenapa cuma aku sendiri lagi?" teriak Tang Long kaget saat menyadari dirinya sendirian di pesawat antariksa setelah terbangun dari lamunannya. Dengan refleks alami dari pengalaman sebelumnya, ia segera melompat dari kursi dan berlari menuju kabin pengemudi.
Namun pintu kabin pengemudi kali ini terkunci rapat, berbeda dengan sebelumnya. Melihat hal ini, Tang Long secara refleks mengeluarkan senjata laser tembak-tanpa-batasnya untuk membobol paksa. Tapi tepat sebelum menembak, matanya tertumbuk pada papan peringatan di pintu: "DILARANG MASUK BAGI PERSONEL TIDAK BERWENANG! PELANGGAR AKAN DIHUKUM BERDASARKAN HUKUM MILITER!"
Tang Long tidak menganggap serius papan peringatan ini, tapi ketika melihat kamera kecil di atas papan tersebut, dia tahu akses paksa akan terekam. Setelah berpikir, tampaknya tidak perlu masuk kabin pengemudi sampai harus diadili pengadilan militer. Akhirnya Tang Long menghela nafas dan memasukkan pistol kembali ke sarungnya. Dengan tendangan kuda marah, dia menghantam pintu kabin sekuat tenaga sebelum kembali ke kursinya dengan kesal.
"Apa-apaan ini, apa cuma aku satu-satunya penumpang dari planetku di pesawat ini?... Eh? Interior pesawat ini mewah banget." Tang Long yang sedang melirik ke sekeliling baru menyadari perbedaan pesawat antariksa ini dengan pesawat militer biasa. Seluruh kabin hanya memiliki empat baris kursi dengan desain mewah dan ekstra lebar.
"Tidak mungkin, di sini ada mini bar?!" Tang Long yang sedang menjelajahi pesawat terkejut ketika menemukan kabin belakang yang dipenuhi rak minuman anggur.
"Jangan kuno, pesawat antariksa khusus Mayjen ini tentu memiliki bar mini." Saat suara itu bergema di dalam pesawat, seorang wanita cantik berambut hitam sepinggang dengan siluet ramping dan wajah samar-samar langsung muncul di depan Tang Long.
Melihat gadis ini, Tang Long yang sudah terbiasa dengan penampilan misterius kakak komputer tidak terkejut. Ini memang avatar kakak komputer. Tidak perlu heran dengan kemunculan hologram utuh-nya, ini berkat fungsi 3D kacamata hitam berbentuk W yang harus dipakai untuk melihatnya.
"Pesawat khusus Mayjen? Aku cuma seorang Kapten, apa aku punya hak naik?" Tang Long langsung melontarkan pertanyaan kepada kakak komputer yang serba tahu ini.
"Kau belum tahu? Ini perhatian khusus dari Jenderal Kanmuqi. Tanpa itu, mana mungkin kau bisa naik pesawat ini." Xing Ling Nomor 2 berkata sambil melihat Tang Long yang sedang mengobrak-abrik lemari mencari makanan di bar.
Tang Long mengunyah sosis sambil mengangguk: "Oh, ternyata dia. Pantas saja."
Xing Ling Nomor 2 menyeringai sinis: "Jangan kira Kam Mucchi membantumu karena insiden uang tutup mulut dulu! Dia cuma sayang kehilangan kapal transport besar. Pesawat mayjen ini dipakai karena tak ada kapal kecil. Awalnya dia mau pasang bom di sini untuk meledakkanmu, tapi entah kenapa batal."
"Bom?! *Batuk-batuk*" Tang Long tersedak sosis, buru-buru minum air putih. Setelah napasnya stabil, ia bertanya: "Kenapa dia mau membunuhku? Ingin menghancurkan kontrak?... Astaga! Jangan-jangan prajuritku juga..."
Melihat Tang Long panik karena keselamatan prajurit-prajurit wanita itu, Xing Ling Nomor 2 berkata dengan nada cemburu: "Tenang, mereka sudah ditempatkan di pangkalan baru, tinggal menunggu kedatanganmu. Aku juga tidak tahu mengapa Kam Mucchi ingin menyingkirkanmu, mungkin terkait bukti kompromi yang kau pegang. Tapi yang paling aneh, jika dia benar-benar ingin membunuhmu, mengapa tiba-tiba mengurungkan niat? Oh ya, kabarnya kau juga dinominasikan sebagai staf di Armada Gabungan."
Baru saja lega dan belum sempat memikirkan masalah sebelumnya, Tang Long kembali tertegun mendengar pernyataan terakhir Xing Ling Nomor 2. Staf? Material seperti dirinya bisa jadi? Atas dasar apa dia bisa memberi saran strategi? Tang Long menggelengkan kepala, lalu teringat satu pertanyaan: "Ngomong-ngomong, kakak, apa itu Armada Gabungan? Apa Federasi punya formasi semacam itu?"
"Kamu belum tahu ya? Biar aku jelaskan, Armada Federasi ini dibentuk untuk menghadapi Federasi palsu Munen..." Xing Ling Nomor 2 menjelaskan secara detail peristiwa yang tidak diketahui sebagian besar warga Federasi kepada Tang Long.
"Oh, artinya perang saudara Federasi akan segera meletus... Sial! Kalau begitu kampung halamanku akan jadi zona perang?" Tang Long yang mulai panik tiba-tiba teringat orang tuanya sudah membeli tiket pesawat ke luar negeri. Kini mungkin mereka sudah meninggalkan wilayah Federasi. Memikirkan ini, Tang Long pun tenang kembali.
Saat Tang Long hendak mengatakan sesuatu lagi, komputer utama pesawat tiba-tiba mengumumkan: "Para penumpang harap mempersiapkan segalanya, kita akan segera memasuki Pangkalan Khusus Pertama."
"Hehe, pantas saja ini pesawat khusus mayjen, ternyata tidak perlu pakai sabuk pengaman." Mendengar mereka akan memasuki pangkalan, Tang Long sambil berbicara dengan antusias segera menghampiri jendela untuk melihat. Tentu saja yang terlihat hanyalah hamparan meteor tak berujung, sama sekali tidak terlihat pangkalan apa pun.
Di dalam Pangkalan Khusus Pertama, bunyi alarm terus bergema di seluruh pangkalan. Yuna dan yang lain bergegas menuju menara kontrol. Elcy yang gegabah langsung berteriak pada Li Wu yang sedang bertugas: "Ada apa? Apakah musuh datang?"
Li Wu menggelengkan kepala: "Bukan musuh. Ini pesawat angkut Federasi yang sedang mengirim kode perintah untuk membuka pintu jalur. Tapi karena programnya sudah kami ubah, dia hanya bisa berhenti di depan pintu jalur. Haruskah kita biarkan masuk?"
Jessy melihat bentuk pesawat di layar dan menyeringai dingin saat melihat cat di badan pesawat: "Ini pesawat khusus perwira berpangkat jenderal. Biarkan saja menunggu. Lagipula pesawat jenis ini tidak punya sistem persenjataan."
"Jangan-jangan ini Komandan Tang Long?" tanya Yuna dengan nada khawatir.
“Tidak mungkin, Komandan sehebat apapun hanya berpangkat Mayor, mana mungkin berhak menumpangi pesawat antariksa khusus Perwira bintang?” Elcy bersuara. Mendengar ini para wanita lain mengangguk setuju, hanya Yuna yang gelisah memandangi Sherry.
Sherry yang jarang bicara, melihat tatapan Yuna, mengangguk dan berkata: "Lebih baik kirim sinyal pemeriksaan dulu. Bagaimanapun, Komandan kita bisa mengalami berbagai kemungkinan."
Begitu Sherry bicara, Li Wu segera mengirimkan komunikasi permintaan identitas ke pesawat. Namun balasan yang diterima hanyalah kode perintah berulang untuk membuka pintu jalur.
"Ini pesawat tanpa awak, pasti Komandan yang datang!" Ling Li segera bersuara setelah melihat situasi ini. Perkataan Ling Li dipercaya tanpa syarat, sehingga begitu dia selesai berbicara, Li Wu langsung menekan tombol pembuka pintu jalur.
Tang Long yang sudah berdiri di depan pintu masuk pesawat, menyadari bahwa pesawat telah berhenti lama namun pintu tak kunjung terbuka, dengan kesal menendang pintu dua kali sambil bergumam, "Pesawat sialan ini..." Sebelum selesai bicara, tubuhnya tiba-tiba bergoyang. Penasaran, ia menghampiri jendela dan langsung berteriak, "Heh? Kok bergerak lagi? Tadi belum masuk pangkalan ya?" Pertanyaan Tang Long kali ini tidak dijawab oleh Xing Ling Nomor 2, karena AI tersebut telah lebih dulu menyusup ke dalam pangkalan untuk melakukan investigasi.
Setelah terbang beberapa saat, pesawat akhirnya mendarat. Melalui jendela, Tang Long bisa melihat fasilitas pangkalan di luar, memastikan kali ini mereka benar-benar telah berada di dalam kompleks militer.
Begitu pesawat benar-benar berhenti, terdengar suara desisan saat pintu kabin terbuka. Tang Long mengintip keluar dengan hati-hati. Barisan pasukan yang sudah terbentuk rapi di bawah komando Yuna dan kawan-kawannya langsung memberi hormat seraya berseru lantang, "Selamat datang kembali, Komandan!"
"Kembali? Oh, ini pangkalan saya, tentu saja kembali. Apa harusnya mereka bilang 'selamat inspeksi'?" Tang Long bergumam pelan sambil membalas hormat, tanpa berhenti melangkah, cepat-cepat berlari keluar dari pesawat. Meski Xing Ling sudah bilang tidak ada bom di pesawat, tapi mengingat Kam Mucchi pernah berniat membunuhnya, lebih baik menjauhi armada pesawat ini.
Begitu Tang Long meninggalkan pesawat, pintu kabin langsung tertutup dan pesawat otomatis keluar dari pintu jalur. Tang Long tahu pesawat akan kembali, meski sangat ingin menguasai pesawat ini, tapi mempertimbangkan kemungkinan kemarahan militer ditambah pangkat militernya belum cukup untuk memiliki pesawat semacam ini, jadi dia mengabaikannya dan membiarkannya pergi. Seandainya Tang Long menginginkannya, cukup beri tahu Xing Ling—bukankah pesawat nirawak semacam ini bisa dengan mudah menjadi tawanan perang?
“Ha ha, kalian semua sudah bekerja keras. Pangkalan baru kami ini terlihat cukup bagus. Pintu jalur ini sangat besar, setidaknya bisa memarkir puluhan kapal perang sekaligus. Pasti pangkalan ini level 3 ke atas ya.” Tang Long yang berjalan menuju bagian dalam pangkalan dikelilingi para perwira wanita itu mengomentari fasilitas pintu jalur dengan kagum.
Mendengar perkataan Tang Long, Yuna dan yang lain saling memandang dengan ragu. Mereka melihat Tang Long dengan ekspresi ingin berbicara namun mengurungkannya. Tang Long yang menyadari keanehan para bawahannya segera bertanya, "Kenapa wajah kalian aneh? Apa aku salah bicara?"
Yuna yang mendapat isyarat mata dari yang lain akhirnya menelan ludah dan berkata, "Komandan, sebenarnya hanya pintu jalur saja yang bagus di pangkalan kita ini. Tingkatan pangkalan kita ini... bahkan belum mencapai satu tingkat pun."
“Hanya pintu jalur yang secantik ini? Maksudmu...” Saat Tang Long hendak melanjutkan, Xing Ling Nomor 2 tiba-tiba muncul kembali: "Adik Tang Long, pangkalanmu ini sangat sederhana. Seluruh pangkalan hanya punya 40 kamar hunian. Bahkan tingkat perisai perlindungannya lebih rendah dari kapal perang kelas rendah. Satu tembakan meriam besar saja sudah bisa menghancurkan pangkalanmu ini." Xing Ling Nomor 2 langsung mengirimkan data intelijen pangkalan yang baru dicurinya ke Tang Long.
"Apa?! Cuma 40 kamar? Basis sebelumnya juga menyediakan satu kamar per orang! Kenapa pangkalan baru malah lebih sedikit? Lagipula kamar di basis terburuk sekalipun harusnya suite kamar! Para insinyur itu ngomong kosong apa? Kenapa malah membangun 40 toilet tambahan?!" Tang Lang langsung melompat sambil mengumpat begitu melihat dokumen-dokumen tersebut.
Yuna dan yang lain terkejut mendengar perkataan Tang Long. Mereka belum melapor, tapi komandan sudah mengetahui informasi pangkalan ini. Apakah kacamata hitam berbentuk W miliknya bisa menyusup ke sistem komputer pangkalan? Tapi mereka memilih tidak bertanya. Mereka beranggapan hal yang tidak dijelaskan komandan sebaiknya tidak perlu diketahui.
Xing Ling Nomor 2 malah menambahkan minyak ke api: "Omong-omong, tadi saya coba periksa. Ternyata sabuk meteor ini sudah diisolasi sinyal. Artinya kita tidak bisa berkomunikasi dengan Federasi, begitu juga sebaliknya. Bisa dibilang tempat ini sekarang menjadi pulau terpencil."
"Sinyal diisolasi? Yuna, benarkah begitu?" Tang Long menoleh kaget sambil bertanya.
“Isolasi sinyal? Ini tidak kami ketahui, tapi di pangkalan ini memang tidak ada sistem komunikasi.” Yuna tertegun sejenak baru menjawab. Mendengar ucapan Tang Long, para perwira wanita itu membeku. Awalnya mengira hanya tidak ada sistem komunikasi, ternyata sinyal di sini terisolasi. Artinya mereka benar-benar kehilangan kontak dengan Federasi.
Saat percakapan ini berlangsung, rombongan mereka telah tiba di dalam pangkalan. Meski sudah melihat data, Tang Long tetap terpana ketika melewati pintu otomatis dan melihat aula berstruktur seperti gua, serta beberapa rumah petak yang berdiri di tanah datar.
Mengapa disebut seperti gua? Karena selain lantai logam yang rata, seluruh area lain masih mempertahankan penampilan asli batuan. Dengan kata lain, mereka hanya menggali lubang di meteor, meratakan lantainya, lalu membiarkan dinding dan langit-langit tetap berupa batu mentah. Tak heran Tang Long sampai terpana.
Yuna yang melihat ekspresi Tang Long segera menjelaskan: "Komandan, ini adalah gudang persediaan, di dalamnya terdapat 400 pakaian antariksa yang diproduksi belasan tahun lalu. Yang ini gudang senjata, berisi ratusan pistol laser yang sudah sangat usang. Itu mesin produksi makanan, kapasitas hariannya hanya cukup untuk 200 orang."
"200 porsi? Kami yang jumlahnya begitu banyak mana cukup untuk dimakan!" Tang Long berteriak kaget, sambil dalam hati mengutuk Kam Mucchi brengsek ini yang begitu kejam. Fasilitas buruk masih bisa ditahan, tapi persediaan makanan tidak cukup - bagaimana bisa bertahan!
Yuna tersenyum masyam sambil berkata: "Untung kami hanya 300-an orang, dan semuanya perempuan. Kami makannya sedikit, setiap porsi dibagi tiga masih bisa mengenyangkan." Dia kemudian mengalihkan topik menyedihkan itu dengan menunjuk bangunan terjauh: "Di sudut sana ada mesin energi perpetual, produksi harian 20 derajat."
Tang Long yang diam-diam bertekad menyelesaikan masalah ini bertanya dengan bingung: \"Mesin penghasil energi yang begitu primitif? Oh ya, seharusnya fasilitas penting seperti ini ditempatkan di bagian terdalam pangkalan, kenapa malah ditaruh di depan? Jika ada serangan, bukankah pasokan energi pangkalan akan langsung dikuasai musuh?\"
Yuna menggelengkan kepala dengan getir: \"Kami juga tidak tahu alasannya. Kami pernah mencoba memindahkan mesin energi itu ke dalam, tapi setiap kali dipindahkan mesinnya langsung rusak. Karena itu kami terpaksa membiarkannya di sini.\"
Tang Long bukan bodoh. Melihat semua ini, dia paham ini semua ulah Kam Mucchi. Tapi bisakah dia protes? Selain tidak bisa berkomunikasi dengan Federasi, statusnya saja tidak mungkin bisa menghubungi pejabat setingkat Jenderal Besar. Dengan menggelengkan kepala, Tang Long hanya bisa berkata: \"Ah, lebih baik kita lihat barak tentara saja.\"
Yuna mengangguk dan membawa Tang Long ke ujung lain gua batu. Melalui pintu otomatis yang terpasang di dinding batu, mereka memasuki gua batu lainnya.
Gua yang dipadati 40 unit rumah kecil ini jauh lebih luas dari gua di luar, namun tetap tanpa dekorasi kecuali lantai. Dinding dan langit-langitnya masih memperlihatkan permukaan batu yang terbuka. Ratusan prajurit wanita berbaris rapi di kedua sisi pintu otomatis. Begitu Tang Long dan rombongan masuk, mereka segera memberikan hormat seraya berseru: "Selamat datang kembali, Komandan!"
