Di suatu tempat di Federasi Wan Luo, sebuah armada terdiri dari puluhan kapal angkut kecil yang berangkat dari wilayah Ibu Kota perlahan bergerak menuju Galaksi Zola. Misi mereka adalah mengangkut sejumlah bahan bakar untuk pasukan pemadam pemberontakan di garis depan. Tak terhitung berapa banyak armada kecil seperti ini yang telah dikerahkan oleh Federasi.
Di dalam kapal induk armada angkut, seorang Mayor menguap sambil meregangkan badan dan berkata kepada operator radar di sebelahnya: "Ah, sungguh disayangkan. Jika kita berangkat sehari lebih awal bersama pasukan pemadam pemberontakan, pasti kita sudah naik satu tingkat pangkat. Aku pasti sudah jadi Letnan Kolonel sekarang."
Operator radar berkata dengan penuh kagum: "Benar, Komandan. Konon mereka bahkan tidak menembakkan satu peluru pun, tak melihat bayangan musuh sama sekali, tapi sudah merebut kembali hampir seribu planet. Hanya dengan mudah semua perwira yang ikut perang naik pangkat satu tingkat. Sungguh keberuntungan besar."
Mayor mengibaskan tangannya: "Jangan iri pada mereka. Asalkan kita mengirimkan persediaan ke garis depan dan kembali ke Ibu Kota, kita juga bisa naik pangkat satu tingkat."
Operator radar awalnya menganggum antusias, lalu bertanya dengan sedikit keraguan: "Komandan, kenapa saya merasa promosi perwira sekarang terasa terlalu mudah? Lihatlah, hanya mengantar persediaan sekali saja sudah bisa naik jabatan. Kalau kita antar beberapa kali lagi, bukankah kita semua akan jadi jenderal?"
Mayor mengerutkan bibir berkata: "Hah, mana semudah yang kau bayangkan. Dalam perang, promosi satu tingkat yang mudah ini tujuannya untuk meningkatkan moral kita. Aku pernah baca sejarah militer, semua tentara yang terlibat perang - baik yang berprestasi maupun tidak - pasti naik satu tingkat, itu sudah kebiasaan. Dan lagi, jangan kira setelah menyelesaikan misi ini kita bisa mudah naik pangkat. Untuk naik ke tingkat berikutnya, kita harus sukses mengantar logistik lebih dari 100 kali!"
"100 kali? Itu sama saja dengan membunuh kami perlahan! Komandan, bagaimana sebenarnya sistem promosi di Federasi? Tolong jelaskan." Operator radar bertanya penasaran.
Mayor mengangguk menjawab: "Sistem promosi reguler Federasi itu begini. Setiap kenaikan pangkat harus dihitung mulai dari Prajurit. Contohnya, aku yang berpangkat Mayor ini harus mengumpulkan jasa setara Prajurit yang naik ke Mayor. Setelah promosi, poin prestasi kita akan direset dari nol lagi."
"Wah! Sesulit itu? Tapi aku lihat banyak Mayjen yang masih muda. Mungkinkah mereka mengumpulkan prestasi sebanyak itu?" Operator radar bertanya dengan wajah bingung.
Mayor menunjukkan ekspresi jijik dan berkata: "Yang kusebutkan tadi adalah sistem promosi resmi. Mereka itu mengambil jalan pintas karena punya koneksi kuat. Setiap ada prestasi kolektif, nama mereka selalu dimasukkan, jadi cepat naik pangkat jadi jenderal!"
"Prestasi kolektif?" Operator radar terlihat bingung.
"Waduh, masa tidak mengerti? Maksudnya semua personel yang terlibat dapat poin jasa. Seperti saat menduduki planet, semua peserta operasi mendapat jasa sama. Tahu tidak, menduduki 50 planet saja sudah cukup buat naik satu tingkat seluruh armada. Apalagi kali ini kita duduki ribuan planet! Pasti ada beberapa Mayjen baru dari kalangan yang punya koneksi!" ujar Mayor sambil menyeringai.
Saat operator radar hendak mengatakan sesuatu, alarm di kapal tiba-tiba berbunyi, membuatnya panik menoleh untuk memeriksa radar. Sang Mayor juga mendekat dengan wajah tegang bertanya, "Apa yang terjadi? Apakah ada meteor di sekitar?"
Operator radar menggelengkan kepala dengan wajah pucat, menahan air liur sambil terbata-bata, "Bukan... bukan meteor, kita... kita terkepung!"
"Terkepung? Bagaimana mungkin pasukan pemberontak muncul di tempat ini?" Mayor panik menengadah ke layar. Di layar sudah menunjukkan puluhan kapal perang tipe tak dikenal yang telah mengurung tim transport dalam formasi lingkaran.
Mayor yang sudah mengaktifkan komunikator dan hendak melapor invasi musuh ke belakang garis pertahanan, tiba-tiba berhenti bergerak. Dia menatap kosong gambar kapal musuh yang semakin membesar di layar. Yang membuatnya berhenti bukanlah ukuran raksasa kapal musuh, melainkan pola kerangka yang dicat di badan kapal mereka!
Operator radar yang sedang menyadap tiba-tiba menatap ke atas kepada Mayor dengan wajah pahit: "Mereka memerintahkan kami menyerah, kalau tidak akan menembak."
“Menyerah？Angkatan Darat Federal menyerah ke bajak laut？”Mayor yang sempat terdiam sejenak tiba-tiba menggeram dengan wajah garang seolah teringat sesuatu: "Tidak! Aku tak bisa jadi yang pertama!" Serunya sambil segera meneriaki walkie-talkie: "Lapor ke menara kontrol, kami diserang bajak laut, lokasinya di……" Ucapan Mayor terputus oleh semburan sinar yang menghancurkan.
"Bergerak, giliran kami!"
"Serbu, saudara-saudara!"
"Harta karun dan gadis cantik menanti, serbu mereka!"
"Hahaha! Ikuti aku untuk pesta pora!"
"Saudaraku, kekayaan dan perempuan cantik sudah di depan mata! Maju!"
"Saudara sekalian, kemakmuran ada di ujung jari kita sekarang! Serangan!"
Saat teriakan bernada serupa meski kata-kata berbeda itu bergema di alam semesta, armada bajak laut yang bersembunyi dalam kegelapan mulai bermunculan seperti bakteri yang menyebar ke seluruh penjuru Federasi Wan Luo.
“Apa? Bajak laut menyerang kapal perang pengangkut?” Kam Mucchi bertanya dengan ragu. Baginya, bajak laut hanyalah tikus-tikus yang mengendarai pesawat antariksa rusak dan merampok kapal kargo diam-diam. Bagaimana tiba-tiba mereka berani merampok kapal perang pengangkut?
“Benar Komandan. Menurut laporan, saat ini 37 armada angkut kita telah diserang bajak laut. 523 pesawat angkut ditenggelamkan, 643 pesawat angkut direbut bajak laut.” Perwira pengintaian melapor.
“Oh, cuma seribu lebih pesawat angkut.” Kam Mucchi menghela napas lega. Dia mengira puluhan ribu pesawat angkut dirampok. Seribu pesawat angkut kelas rendah bagi armada berjuta-juta kapal itu ibarat setetes air di samudera.
Kam Mucchi yang mengeluarkan cerutu, menyalakannya, dan menghirup dengan puas pun tak bisa menahan pikirannya: "Ah, hari-hari ini benar-benar membuat tekanan darahku naik. Planet-planet yang kami rebut di galaksi Siwen tiba-tiba membelot ke musuh, dan sekitar 100.000 lebih pasukan pemberontak muncul di sana untuk memblokir jalan mundur Angkatan Darat Federal. Untungnya Armada Gabungan bereaksi cepat - begitu menerima intelijen, segera mengirim kembali dua armada gabungan dengan total lebih dari 400.000 Kekuatan Militer untuk menerobos. Tapi yang memalukan adalah masalah planet-planet yang mengumumkan pemulihan kedaulatan itu membelot. Namun syukurlah Korps penyerang di galaksi Della seperti memasuki wilayah tanpa perlawanan, telah merebut kembali lebih dari separuh galaksi. Kalau tidak, bagaimana harus mempertanggungjawabkan ini pada Rakyat? Tapi dengan tindakan pemberontak ini, aku yakin pasukan utama mereka ada di galaksi Siwen. Sekarang semua pasukan cadangan telah dikerahkan. Percaya tak lama lagi kita bisa menghancurkan pemberontak? Hmm, dibanding semua ini, bajak laut hanya masalah kecil. Setelah aku menjadi Marsekal, akan kuperintahkan faksi muda untuk memberantas bajak laut. Tak hanya bisa mempromosikan mereka, tapi juga menambah prestasiku sendiri."
Perwira pengintaian dengan agak canggung memotong lamunan Kam Mucchi: "Komandan, meskipun kerugian kita sedikit, namun karena bajak laut ini, kecepatan armada logistik pengangkut melambat secara signifikan. Selain itu, di planet-planet terdekat yang menjadi sarang bajak laut, rakyat mulai menunjukkan gejala bergetar ketakutan. Pasalnya di wilayah-wilayah ini kita hampir tidak memiliki pasukan yang ditempatkan."
"Bagaimana dengan armada lokal di sekitarnya? Perintahkan mereka untuk menumpas bajak laut." Kam Mucchi menghembuskan asap sambil berkata dengan acuh tak acuh.
Mendengar ini, perwira pengintaian itu terkejut dan tercengang memandangi Kam Mucchi. Bukankah Komandan sadar bahwa seluruh armada lokal Federasi telah dirombak menjadi Armada Gabungan? Ketika perwira itu hendak menyanggah, tiba-tiba perwira intelijen lain berlari masuk sambil berteriak: "Komandan! Laporan terbaru! Armada angkut yang dijarah bajak laut telah melebihi 100.000 unit!"
Laporan perwira pengintaian ini membuat seluruh aula hening seketika. Semua perwira berdiri membeku dengan mulut menganga tanpa suara. Kam Mucchi melemparkan cerutunya, melompat sambil mencengkeram kerah sang perwira dengan wajah mengerikan. "Apa katamu?! Lebih dari 100 ribu armada angkut hilang begitu saja?! Para komandan itu makan tahi ya? Mengapa tidak melawan?!" Tanpa disadarinya, armada angkut memang tidak memiliki persenjataan memadai untuk melawan.
Perwira pengintaian itu menahan malu, berkata dengan susah payah: "Komandan... Masih ada..."
Kam Mucchi melepaskan genggaman penasaran. "Masih ada apa?"
Perwira itu melirik takut sebelum menjawab: "Selain itu, bajak laut mulai menyerang planet administratif di berbagai wilayah. 312 planet administratif mengirim permintaan darurat. Mereka mengancam akan menyerah pada bajak laut jika pemerintah tidak mengirim bala bantuan!"
Kam Mucchi langsung melompat sambil berteriak: "Meriam pertahanan planet mereka mana? Apa meriam antariksa seharga miliaran itu cuma pajangan?!"
Entah perwira mana yang bergumam: "Planet-planet itu maksimal punya 10 meriam antariksa. Tak mungkin pertahanan menyeluruh. Bajak laut langsung serang dari blind spot, hancurkan semua meriam baru memaksa menyerah."
Kaki Kam Mucchi gemetar. Ia ambruk duduk lesu di lantai. Para perwira panik mengangkatnya. Setelah terdiam sesaat, Kam Mucchi tiba-tiba melolong: "Militer?! Militer Federasi mana?! Kenapa tak ada yang memberantas mereka?!"
Kali ini perwira nekat itu bergumam lagi: "Pasukan kita semua ada di galaksi Dra dan Swen." Ucapan itu membuat Kam Mucchi tersadar: tak ada pasukan tersisa di tangannya.
Kam Mucchi akhirnya duduk lemas di kursi, berkata dengan suara berat: "Peta galaksi." Begitu kata-katanya terucap, para perwira segera sibuk bergerak. Tak lama kemudian, peta galaksi tiga dimensi raksasa muncul di hadapannya.
Seorang perwira pengintaian mengeluarkan pulpen elektronik dan menunjuk ratusan planet yang berkilauan di peta galaksi: "Inilah planet-planet yang diserang bajak laut."
Kam Mucchi yang sudah sedikit tenang mengangguk: "Tandai jejak pergerakan bajak laut."
Perwira pengintaian segera menekan beberapa tombol. Titik-titik merah kecil mulai bermunculan di peta galaksi. Awalnya Kam Muchi masih bisa tetap tenang, namun ketika titik merah semakin banyak menyebar hampir ke seluruh galaksi Federasi kecuali misi perang selatan, akhirnya Kam Mucchi melompat terkejut sambil berteriak: "Kenapa bisa sebanyak ini?!"
Perwira pengintaian menelan ludah dan berkata dengan getir: "Berdasarkan perhitungan dari tampilan radar, total kekuatan militer bajak laut mencapai 300.000, sebagian di antaranya adalah pesawat angkut kami yang dijarah." Kabar ini membuat aula yang penuh sesak mendadak hening, kemudian bergema suara diskusi berdengung.
"300 ribu..." Kam Mucchi terdiam sejenak mendengar ini, tapi tiba-tiba ia teringat sesuatu dan bertanya pada perwira pengintaian: "Bagaimana tingkat pertempuran bajak laut dibandingkan dengan pasukan kita?"
Perwira pengintaian yang sejak tadi bermuram durja akhirnya tersenyum: "Sama sekali tak sebanding dengan kita. Kapal perang bajak laut hanyalah modifikasi dari kapal kargo. Meski jumlahnya 300 ribu, tapi mereka tersebar terlalu luas. Cukup kirim satuan kecil saja bisa menghancurkan mereka satu per satu." Dia kembali mengerutkan kening: "Sayangnya saat ini kami bahkan tak memiliki satu pun kapal perang."
Kam Mucchi tidak menunjukkan ekspresi muram seperti perwira pengintaian. Baginya yang penting mengetahui bahwa bajak laut ini tidak akan tahan serangan. Dengan senyum anggun ia mengangguk: "Berapa sisa Kekuatan Militer yang masih di tangan Jenderal Besar Zhang Junlong dan Jenderal Besar Mujeerte?"
Perwira pengintaian segera menjawab: "Jenderal Besar Zhang Junlong telah mengerahkan 50,000 pasukan untuk membantu pertahanan di galaksi Guyunlong. Saat ini beliau masih memiliki 100,000 pasukan. Sedangkan Jenderal Besar Mujeerte telah mengirim 10,000 pasukan untuk mendukung operasi kita di galaksi Della, dengan sisa 40,000 pasukan di tangannya."
Kam Mucchi berpikir sejenak: "Sambungkan saya ke Jenderal Besar Zhang Junlong."
"Siap!" Perwira pengintaian segera menyambungkan komunikasi.
"Siapa? Oh, Yang Mulia Jenderal Besar Kanmuqi! Ada keperluan apa?" Zhang Junlong yang mengenakan seragam tempur lengkap muncul di layar. Baru saja menyapa, ia langsung berbisik kepada asisten komandan di sampingnya. Sang asisten komandan itu segera memberi hormat gerak sebelum bergegas pergi.
Melihat penampilan Zhang Junlong, Kam Mucchi tak bisa menahan rasa heran dan bertanya, "Apa ada masalah di tempatmu? Kau terlihat tegang."
Zhang Junlong menepuk dahinya sambil menghela nafas, "Ah, beberapa hari terakhir ini benar-benar sibuk luar biasa. Kau tahu Republik Reis di wilayahku kan? Sialan, Presiden mereka tiba-tiba digulingkan, sekarang pecah perang saudara. Pengungsi yang menghindari perang dan sisa-sisa Korps Pemerintah yang kalah semuanya mengungsi ke sini. Ditambah sekarang muncul banyak bajak laut di sekitar wilayahku, seharian mengatur pasukan dan strategi membuatku hampir mati kelelahan." Sebelum Kam Mucchi sempat berbicara, dia melanjutkan, "Sudah, kau sedang memimpin operasi pemadaman pemberontakan, aku takkan menyita waktumu. Tenang, aku takkan ingkar janji. Meski sangat butuh pasukan, 50.000 personel yang ditempatkan di galaksi Guyunlong akan tetap kubiarkan sampai operasi pemadamannya selesai. Cukup sampai di sini." Begitu selesai bicara, dia langsung memutuskan komunikasi.
Kam Mucchi menatap layar yang gelap gulita dengan bengong cukup lama, lalu tiba-tiba melompat sambil berteriak: "Sialan! Perang saudara di Republik Reis? Kenapa aku tidak pernah dengar! Zhang Junlong, kau memang licik! Di tengah kesulitan internal dan ancaman eksternal masih memikirkan diri sendiri! Baik! Kita lihat saja nanti!"
Seorang perwira pengintaian yang tidak peka situasi tiba-tiba berkata: "Komandan, perang saudara di Republik Reis memang benar terjadi. Kami sudah melapor kepada Anda beberapa hari yang lalu."
"Sialan, ngomong sekarang buat apa?!" Kam Mucchi menampar perwira tersebut dengan keras, lalu berteriak dengan ganas: "Zhang Long Po mana? Pindahkan dia ke garis depan! Kalau berani melanggar perintah, langsung tembak di tempat!"
Seorang perwira lain dengan suara gemetar berkata: "Komandan, Zhang Long Po sudah berangkat ke utara kemarin dengan alasan mengangkut persediaan logistik."
Kam Mucchi tertegun sejenak, kemudian melompat sambil menghentakkan kakinya dengan marah sambil berteriak, "Kalian semua mati ya, berani membiarkannya melarikan diri dari medan perang? Aku akan membawanya ke pengadilan militer, aku akan menghukum mati dia!" Seluruh aula bergema oleh teriakan Kam Mucchi.
