Para prajurit yang mendengar kabar bahwa mereka semua akan menjadi pasukan langsung sang penguasa - oh sekarang harus dipanggil Tuan - spontan bersorak gembira. Melihat bagaimana Tuan tiba-tiba menaikkan gaji petani penggarap tiga kali lipat, tentu gaji mereka juga akan naik beberapa kali lipat bukan? Bagi para prajurit, perbedaan antara mengabdi kepada penguasa wilayah dan mengabdi kepada abdi dalem ibarat langit dan bumi.
Tang Long mengangguk dan berkata: "Baik, Sherry dan Jessy bertanggung jawab atas reorganisasi dan pelatihan militer. Peng Wenfeng dan Zhang Kai bertanggung jawab atas patroli wilayah, dengan personel 3 ribu, rekrutmen mandiri, biaya diambil dari Yuna." Data dari Xing Ling Nomor 2 menunjukkan Peng Wenfeng dan Zhang Kai cukup mahir dalam manajemen keamanan wilayah, sehingga Tang Long menunjuk mereka.
Mendengar perkataan Tang Long, Peng Wenfeng dan Zhang Kai yang selama ini merasa posisi mereka rendah dan tidak dihargai, segera merangkak maju dengan bersemangat untuk berterima kasih. Mereka tak menyangka bahwa dengan hanya memiliki 100 bawahan sebelumnya, kini bisa memimpin 3 ribu pasukan. Sementara Sherry dan Jessy yang sudah ditunjuk Tang Long sejak di kapal perang, hanya patuh menjalankan perintah tanpa terkejut.
Di bawah isyarat Tang Long, Sherry dan kawanannya segera membawa para prajurit pergi untuk melakukan reorganisasi. Sementara Elcy yang gemar merusak menarik dua wakilnya masuk ke balai kota untuk berdiskusi area mana yang harus dihancurkan terlebih dahulu demi rekonstruksi. Yuna yang bertanggung jawab di bidang keuangan sudah sejak lama membawa bawahannya untuk mengumpulkan intelijen ekonomi. Peng Wenfeng dan Zhang Kai pun pergi merekrut pasukan. Li Wu tentu saja juga memasuki balai kota bersama wakilnya untuk memulai pekerjaan administratif. Ling Li yang mengurusi pengelolaan perencanaan terbang ke langit dengan asistennya untuk mulai memetakan topografi. Singkatnya, semua orang yang ditunjuk Tang Long telah pergi, menyisakan hanya Tang Long, ratusan prajurit mecha, serta ratusan abdi dalem yang tidak mendapat tugas di lapangan kosong. Tentu saja, kerumunan rakyat di sekeliling semakin bertambah banyak.
Tang Long berdiri dan berkata kepada para abdi dalem yang gelisah menghindari tatapannya: "Jangan kalian pikir tidak ada tugas untukmu. Aku akan berikan beberapa misi yang bisa kalian kerjakan bersama sebagai tim. Ingat, sesuaikan dengan kemampuanmu. Hadiah menanti yang berhasil, kegagalan berarti pengurangan wilayah feodal."
Para abdi dalem gemetar mendengar ucapan ini, takut sang tuan akan memberikan tugas mustahil. Dari cara tuan memilih wakil-wakilnya, mereka tahu betul tuan mengukur kemampuan mereka. Yang tak terpilih sebagai wakil dianggap sampah. Tugas ini jelas ujian: siapa yang tak berguna akan dicabut hak feodalnya.
Rakyat yang paham betul kemampuan para bangsawan ini menyeringai puas. Mereka ingin menyaksikan bagaimana para bangsawan sombong ini akan menghadapi ujian dari tuan baru.
Tang Long berjalan bolak-balik beberapa langkah lalu mengacungkan satu jari: "Aku ingin mengetahui data detail populasi di wilayah kekuasaanku. Catat persentase anak di bawah umur, dewasa, lansia, serta rasio gender. Juga jumlah pengangguran, keluarga sejahtera, menengah, dan miskin. Semua ini harus diselidiki tuntas. Siapa yang mau mengambil tugas satu bulan ini?" Karena banyak rakyat tersebar di berbagai daerah tanpa registrasi kependudukan, bahkan sistem komputer super canggih Xing Ling Nomor 2 pun tak mampu mengumpulkan data populasi detail wilayah Tang Long, maka solusi inilah yang dipilih.
Para abdi dalem yang sudah mengeluarkan kamera mikro dan merekam sejak Tang Long mulai berbicara, mulai merenungkan apakah mereka bisa menyelesaikan misi ini. Mereka semua paham bahwa misi ini bergantung pada jumlah personel yang banyak. Asal punya cukup orang, menyelesaikan tugas ini bukan masalah. Tapi pasukan dan petani penggarap mereka sudah diambil oleh tuan, selain mencari data dari komputer registrasi kependudukan di berbagai daerah, untuk populasi yang tinggal di pedesaan hanya bisa mengeluarkan uang untuk mempekerjakan orang membantu investigasi.
Dengan cepat, belasan abdi dalem yang memiliki jaringan luas melangkah maju menyatakan kesediaan menerima tugas ini. Setelah Tang Long mencatat nama mereka, para abdi dalem ini segera berpamitan untuk melaksanakan misi.
Kemudian Tang Long kembali mengacungkan jarinya: "Tugas kedua adalah: Saya ingin mengetahui kondisi ekonomi detail wilayah kekuasaan serta distribusi produk unggulan lokal. Saya perlu tahu bisnis apa yang prospek, bisnis apa yang tidak, sekaligus saya ingin pelaksana misi ini menyusun skema untuk meningkatkan pajak wilayah. Waktu satu bulan, siapa yang mau mengambil?"
Baru saja Tang Long selesai bicara, puluhan abdi dalem langsung maju menyatakan kesediaan menerima misi ini. Melihat wajah gemuk dan tampak bodoh mereka, sepertinya mereka menganggap tugas ini sangat mudah. Namun Tang Long tidak membuka kedok mereka, hanya merekam nama mereka sebelum mengizinkan mereka melaksanakan tugas.
"Misi ketiga, aku ingin mengetahui status distribusi produk di wilayah kekuasaan, sekaligus mencari jalur penjualan baru untuk produk lokal. Waktu yang diberikan sama, satu bulan. Bagi yang berhasil dengan baik, hadiah berat menanti!" Meskipun Tang Long bisa meminta kakak komputer untuk mencari rute distribusi berbiaya rendah dan berprofit tinggi, demi melatih para abdi dalem ini, dia memutuskan untuk tidak bergantung pada sistem AI.
Kali ini, para abdi dalem merenung cukup lama sebelum akhirnya tiga orang maju menerima tugas. Tang Long mengenal trio ini - mereka dikenal sebagai penggemar wisata. Tampaknya pengalaman menjelajahi berbagai daerah akan membuka peluang besar dalam pengembangan jalur distribusi baru.
Tang Long merenungkan sejenak kemudian melanjutkan, "Tugas keempat: cari cara untuk meningkatkan produksi komoditas unggulan wilayah kekuasaan kami. Siapa yang mau mengerjakan dalam waktu sebulan?" Begitu kalimat ini terucap, beberapa abdi dalem yang berasal dari latar belakang peternakan segera menyanggupi tugas ini.
"Tugas kelima: Aku perlu mengetahui apa yang kurang di wilayah kekuasaan kita. Sekaligus mencari tahu di mana kita bisa membeli barang-barang yang kurang tersebut dengan harga murah dan berkualitas. Jika bisa mengembangkan jalur penjualan baru untuk ini, itu akan menjadi jasa besar!" Tang Long menggerakkan tangannya dengan dramatis.
Mendengar frasa "jasa besar" ini, beberapa abdi dalem yang tidak mengukur kemampuan langsung menyatakan kesediaan menerima tugas.
"Tugas keenam: Aku ingin mengetahui kondisi ekonomi wilayah kekuasaan tetangga di sekitar kita." Tugas ini sangat sederhana, hampir semua orang menerimanya kecuali beberapa abdi dalem yang pernah menyinggung pihak tertentu sehingga takut meninggalkan wilayah.
Beberapa abdi dalem yang tersisa terakhir ini memandang Tang Long dengan gemetar ketakutan. Mereka sangat khawatir kalau tugas sebelumnya adalah misi terakhir, yang berarti mereka adalah orang-orang paling tidak berguna.
Tang Long melihat mereka sejenak lalu tertawa: "Aku akan memberikan satu misi untuk kalian, yaitu membuat seluruh penduduk di wilayah kekuasaan tahu bahwa aku adalah bos mereka! Asal mereka mau bekerja keras, aku akan memberikan hidup bahagia! Sekaligus beri tahu mereka bahwa perintahku di wilayah ini tak boleh dilanggar! Jika kalian bisa sampaikan ini, misi kalian selesai."
Beberapa abdi dalem ini merasa lega dan buru-buru mengucapkan terima kasih, Tuan. Mereka mengira sang tuan sengaja memberikan tugas ringan ini sebagai bentuk perhatian. Namun saat hendak pergi, Tang Long memanggil: "Tunggu! Kalian juga harus mencari orang-orang berbakat luar biasa di wilayah kita. Tak peduli statusnya, asal punya kemampuan, bawa ke hadapanku." Para abdi dalem baru tersadar bahwa inilah misi sebenarnya, lalu serempak menjawab: "Mematuhi perintah!"
Rakyat yang telah mendengarkan semua tugas ini dengan saksama mulai merenungkan perubahan apa yang akan dibawa oleh penguasa baru ini ke tanah mereka. Sementara itu, rakyat yang memiliki keterampilan tetapi tidak dihargai, setelah mendengar tugas terakhir, mulai mengawasi pergerakan para abdi dalem tersebut, bersiap mencari kesempatan untuk memamerkan kemampuan mereka di depan para abdi dalem, melihat apakah bisa direkomendasikan ke penguasa.
Tanpa urusan lagi, Tang Long yang kembali ke kapal perang bersama prajurit mecha-nya tidak menyadari bahwa tindakannya hari ini telah membentuk pola rapatnya di masa depan. Melalui rapat kali ini, dasar untuk ciri khas Tang Long yang termasyhur di alam semesta - 'rapat terbuka' - mulai terbentuk.
Tang Nawen yang segera menerima laporan detail rapat Tang Long, setelah membaca isinya terkekeh: "Tampaknya Tang Long juga cukup mahir dalam urusan pemerintahan dalam negeri."
Seorang pemuda yang berdiri di sebelah kiri Tang Nawen mengerutkan alis dan berkata: "Ayah, Tang Long ini terlalu angkuh! Berani mengatakan dirinya adalah bos, perintahnya tak boleh dilanggar. Ini jelas-jelas tidak menghormati Ayah!" Ini adalah putra tertua Tang Nawen, pengurus keluarga Tang Haidong.
Sebelum Tang Nawen sempat bicara, seorang remaja di sebelah kanannya yang mirip wajahnya dengan Tang Nawen dan pemuda tadi, namun jelas belum genap 18 tahun, membantah: "Kakak, ucapan Tang Long bahwa dialah penguasa di wilayahnya dan perintahnya tak boleh dilanggar di wilayahnya adalah hal yang wajar. Bukankah aturan keluarga kita menetapkan bahwa penguasa wilayah adalah satu-satunya pemegang kekuasaan di daerahnya? Mengapa dikatakan Tang Long tidak menghormati Ayah?" Ini adalah putra bungsu Tang Nawen, Tang Hainan.
"Kau... Hmph!" Tang Haidong tercekat tak bisa melanjutkan, hanya bisa mendengus dingin dan menghindari pandangan adiknya.
Tang Nawen tersenyum melihat perselisihan kedua putranya. Dia tidak merasa kesal, karena sebelum menjadi kepala keluarga, dirinya juga pernah bersaing secara terbuka dan diam-diam dengan Tang Nawu. Peraturan keluarga Tang memang aneh, mereka justru mendorong orang-orang yang berhak mewarisi posisi kepala keluarga untuk saling bersaing. Kecuali metode seperti pembunuhan diam-diam, meracuni, atau membiarkan orang dalam bahaya tidak diperbolehkan, taktik seperti fitnah, pencitraan negatif, atau merebut sekutu boleh digunakan. Inilah sebabnya persaingan setiap generasi penerus selalu berlangsung sangat sengit.
Namun peraturan keluarga juga menetapkan bahwa meski sebelumnya saling berselisih, begitu seseorang berhasil menduduki posisi kepala keluarga, semua pesaing harus taat tanpa syarat dan dilarang melakukan perlawanan. Pelanggar akan langsung dihukum mati. Mungkin karena peraturan inilah keluarga Tang bisa bertahan dari serangan musuh-musuh kuat. Setiap kepala keluarga yang terlatih dalam lingkungan seperti ini pasti merupakan rubah tua licik yang penuh strategi dan berhati kejam.
"Ayah, perlengkapan individual Tang Long yang begitu hebat, apakah tidak akan mempengaruhi kekuatan keluarga kita?" Tang Haidong yang telah menenangkan diri dengan cepat kembali bertanya dengan kekhawatiran.
Tang Nawen menggelengkan kepala, "Tidak. Saat ini Tang Long hanya memiliki satu kapal perang. Sekalipun memiliki senjata individual yang kuat, itu tidak akan berguna."
Tang Hainan juga menyela, "Kakak terlalu curiga ya? Keikutsertaan Tuan Tang Long yang memiliki kekuatan militer besar ke keluarga kita justru membuktikan kesetiaannya. Berprasangka seperti ini terhadap abdi dalem kompeten malah bisa memicu perlawanan."
"Kau..." Tang Haidong marah menunjuk adiknya, namun diinterupsi Tang Nawen, "Cukup! Hainan, tinggal sebulan lagi kau akan menjadi pasukan keluarga. Mau mengabdi di bawah komando ayah atau mengembangkan diri sendiri?" Tang Haidong menelan kembali kata-katanya melihat perhatian ayah pada adiknya.
"Saya ingin berlatih di bawah komando Tuan Tang Long," jawab Tang Hainan dengan semangat.
“Tang Long?” Tang Nawen dan Tang Haidong sama-sama kaget melihatnya.
Tang Nawen berkata dengan penuh perhatian: "Tang Long baru saja bergabung dengan keluarga kami. Apa yang ada dalam pikirannya masih belum kita ketahui. Jika kau pergi, mungkin akan..." Tang Haidong juga mengangguk setuju, meski sering berselisih dengan adiknya, dia masih peduli.
"Apa maksudnya?" Tang Hainan bertanya heran.
"Bisa membuatnya salah paham bahwa keluarga tidak mempercayainya, mengirimmu sebagai mata-mata." Tang Haidong mengingatkan.
Tang Hainan tertawa: "Bagaimana mungkin? Justru mengirimku akan lebih menunjukkan kepercayaan keluarga padanya."
"Cukup, untuk sementara kita tidak membahas ini. Pertimbangkan lagi setelah kau resmi menjadi pasukan keluarga. Ngomong-ngomong Haidong, bagaimana pendapatmu tentang metode penugasan ala Tang Long itu?" Tang Nawen bertanya pada Tang Haidong.
Tang Haidong mengangguk: "Metodenya sangat bagus. Dengan begitu para abdi dalem bisa memilih misi yang sesuai kemampuan. Efisiensinya pasti lebih tinggi dibanding tugas langsung dari perintah junjungan."
Tang Nawen bertanya penuh minat: "Lalu bisakah kita juga menerapkan sistem seperti ini?"
Tang Haidong menggelengkan kepala dan berkata, "Tidak bisa, karena bawahan kita semuanya adalah abdi dalem lama yang sudah terbiasa dengan sistem seperti ini. Jika kita menerapkan sistem ini, para abdi dalem tua pasti akan merasa seperti anjing yang berebut tulang dan menentang keras. Ini akan menyebabkan gejolak dalam keluarga."
Tang Hainan yang selama ini diam mendengarkan bertanya dengan heran, "Lalu mengapa Tang Long bisa menerapkan cara ini? Para abdi dalem itu justru antusias berebut misi seperti anjing."
Tang Haidong menghela napas, "Ini karena semua abdi dalem itu adalah mantan pengikut luar yang tidak punya tuan, dan mereka berasal dari tiga kekuatan berbeda. Orang-orang seperti ini jelas tidak mungkin melawan penguasa baru yang kuat. Yang terpenting, prajurit dan petani penggarap mereka sudah disita oleh Tang Long. Tanpa pondasi dasar, mau tidak mau mereka harus berebut misi seperti anjing. Tang Long ini memang licik."
Mendengar perkataan putranya, Tang Nawen hanya diam sambil mengernyitkan alis, merenungkan masalah ini.
