"Tuan, dana awal keuangan wilayah kita adalah lebih dari 700 juta. Total pendapatan wilayah dalam sebulan mencapai 2 miliar, di mana 1 miliar diserahkan ke keluarga utama. Pengeluaran termasuk gaji petani sebesar 300 juta, gaji militer 15 juta, pembelian mobil mengambang wilayah dan kapal patroli serta penggantian perlengkapan militer menghabiskan sekitar 500 juta, total gaji abdi dalem 12 juta. Karena keterbatasan dana, kami hanya memodifikasi fasilitas publik dan infrastruktur di ibukota dan beberapa area terbatas yang menghabiskan 800 juta. Dana keuangan kita tersisa sekitar 100 juta." Data-data ini muncul di udara seiring penuturan Yuna.
Rakyat dan abdi dalem yang awalnya mendengar pendapatan sebulan mencapai 2 miliar, sangat bersemangat karena sebelumnya maksimal hanya beberapa ratus juta. Tak disangka tuan tanah baru bisa melipatgandakan dana berkali-kali lipat. Namun angka pengeluaran berikutnya membuat mereka gemetar, 1,7 miliar langsung lenyap seketika.
Rakyat tidak menggerutu Tang Long boros uang, karena uang Tang Long digunakan untuk meningkatkan pendapatan rakyat dan memperbaiki infrastruktur. Para abdi dalem apalagi, mereka tak menyangka sang tuan rela menghabiskan dana begitu besar untuk pembangunan, bahkan membelikan mereka mobil mengambang khusus untuk tugas. Tuan-tuan sebelumnya selalu mencari cara mengeruk uang, tak seperti tuan sekarang yang memikirkan kesejahteraan bawahan.
Tang Long merasa heran mengapa Yuna menggunakan uang dengan begitu hemat, bukankah dia sudah memberinya 5 triliun? Melihat Yuna hanya menggunakan dana wilayah yang sedikit itu saja sudah bisa membuat wilayah berubah begitu besar, jika menggunakan 5 triliun itu pasti bisa mengubah tempat ini menjadi metropolis besar? Tapi mengapa dia tidak menggunakannya? Namun meski merasa aneh, Tang Long tahu pasti ada alasan Yuna melakukan ini, jadi dia tidak bertanya di sini dan berencana menanyakan detailnya setelah rapat selesai.
Setelah menyelesaikan laporannya, Yuna memandang Tang Long dengan hati-hati, khawatir dia akan secara tidak sengaja menyebutkan masalah 5 triliun itu. Dia menyesal mengapa harus terlalu mempertimbangkan perasaan abdi dalem, seharusnya langsung menarik Tang Long ke tempat tersembunyi dan menjelaskan pemikirannya. Yuna yang gelisah lega melihat Tang Long hanya mengangguk penuh arti ke arahnya, tampaknya dia sudah paham pasti ada maksud tertentu di balik tindakan ini.
Setelah Yuna menyelesaikan laporannya, Elcy, Ling Li, dan Sherry masing-masing menyampaikan situasi mereka. Intinya adalah tentang pembongkaran dan pembangunan kembali rumah-rumah di area tertentu, perencanaan ulang wilayah yang sudah siap untuk proyek renovasi kapan saja, serta reorganisasi militer yang telah selesai dan memulai pelatihan efektif. Namun semua tanpa terkecuali menyatakan di akhir laporan: "Dengan dana sekitar 1 miliar, proyek-proyek ini bisa dibangun dan militer bisa dilengkapi persenjataan yang lebih baik untuk meningkatkan tingkat pertempuran."
Meski Tang Long tidak terlalu suka merenungkan masalah-masalah seperti ini, dia bukanlah orang bodoh. Dari ucapan dan tindakan para bawahannya yang utama, Tang Long menyadari mereka sedang berusaha mengalihkan masalah kekurangan dana wilayah, konstruksi yang terhenti di tengah jalan, serta ketidakmampuan mengganti perlengkapan militer yang lebih baik, semua ini ke peraturan wilayah feodal yang mengharuskan 50% pendapatan diserahkan ke keluarga utama. Tujuan Yuna sengaja tidak menggunakan 5000 miliar itu mungkin juga untuk hal yang sama.
Setelah memahami hal ini, Tang Long mulai diam-diam mengamati ekspresi para abdi dalem. Sebagian besar abdi dalem menunjukkan raut wajah yang penuh pertimbangan setelah mendengar ucapan Elcy dan yang lain, hanya sedikit yang terlihat bengong tanpa pemikiran. Ternyata para abdi dalemku ini bukan orang sembarangan, sangat peka sekali.
Saat itu Peng Wenfeng dan Zhang Kai melaporkan situasi pembentukan pasukan Polisi. Setelah menyelesaikan laporan, Zhang Kai berkata: "Paduka, tiga abdi dalem telah melanggar perintah Paduka dengan memelihara pasukan secara ilegal dan berniat memisahkan diri dari kekuasaan Paduka untuk mengelola wilayah feodal sendiri. Di bawah komando pasukan pengawal pribadi Paduka, kami telah menangkap mereka beserta seluruh anggota klan yang terlibat pemberontakan. Saat ini seluruh narapidana ditahan di Kepolisian Wilayah, mohon putusan Paduka."
Kebanyakan orang tidak mengetahui informasi ini karena aksi cepat para prajurit wanita Tang Long. Beberapa abdi dalem itu bahkan belum sempat menghubungi kerabat dekat sebelum ditangkap habis. Sedangkan polisi yang dikendalikan oleh Peng Wenfeng dan Zhang Kai juga tidak berani membocorkan kabar ini. Mendengar berita ini, para abdi dalem dan rakyat yang hadir pun tertegun. Yang berpikiran tajam mulai berspekulasi liar: Memiliki pasukan pribadi seharusnya dianggap pemberontakan? Tapi menurut aturan keluarga, para abdi dalem memang diperbolehkan memiliki pasukan. Hanya sejak kedatangan Tang Long sebagai tuan baru yang melarang kepemilikan pasukan, terkesan seperti melawan keluarga utama. Mungkin inilah alasan tiga abdi dalem itu berani melanggar perintah tuan. Di satu sisi ada otoritas keluarga utama, di sisi lain otoritas penguasa wilayah. Tidak tahu apa yang akan dilakukan penguasa baru ini?
"Penghukuman? Agak merepotkan." Tang Long mengerutkan kening sambil menopang dagu dengan tangan.
Zhang Kai yang menundukkan kepala berpikir dalam hati: "Tentu saja rumit. Meskipun mereka melanggar perintah Tuan, sebenarnya mereka memiliki hak legal untuk membentuk pasukan. Tuan mencabut hak abdi dalem memegang pasukan justru seperti menantang keluarga utama. Bagaimanapun Tuan menghukum mereka, keluarga utama pasti akan ikut campur."
Tang Long menghela nafas: "Huh, kalau dipecat, mereka yang tidak punya kemampuan hidup pasti akan membenciku sampai ke tulang sumsum, mungkin akan sering menggangguku. Kalau terus ditahan, selain memakan tempat di sel, juga menambah pengeluaran. Ah, ngapain aku pusing-pusing? Zhang Kai, demi menghemat tenaga dan urusan, tembak mati semua pengkhianat itu!"
Melihat ekspresi Tang Long yang santai seperti sedang membicarakan menu makan malam saat memberi perintah eksekusi, Zhang Kai tak bisa menahan tubuhnya yang mulai menggigil. Namun dia tetap segera mengangguk dan mundur untuk menjalankan perintah.
Rakyat yang mendengar ini tidak merasakan apapun bahkan cenderung bersemangat. Pertama, karena mereka sudah lama hidup di bawah sistem keluarga, mereka sangat memahami hak mutlak Tuan untuk menghukum abdi dalem. Di tempat ini, Tuan tidak perlu mencari alasan untuk menghabisi abdi dalem. Kedua, mereka hidup di era perang tak berkesudahan ini dimana ribuan orang tewas setiap tahunnya - sudah biasa. Ketiga, ini terasa lega. Rakyat yang selalu bisa dihabisi abdi dalem dengan alasan apa saja, sangat berharap semua abdi dalem musnah. Tiga abdi dalem mati sekarang ini bukanlah hal istimewa.
Sementara para abdi dalem yang memahami latar belakang ketiga rekan mereka ini wajah mereka pucat, tak bisa menghindari perasaan "musang berduka melihat rubah mati". Mereka khawatir akan kekejaman Tang Long, karena setiap abdi dalem tersebut memiliki lebih dari seribu anggota keluarga. Tiga keluarga utuh ternyata dihancurkan hanya dengan sepatah kata Tang Long? Tentu saja kejadian ini membuat para abdi dalem harus mempertimbangkan nyawa seluruh klan mereka ketika hendak berbuat jahat.
Tak lama kemudian, Zhang Kai yang berbau darah sudah kembali dan melapor: "Tuan, 3.532 pemberontak telah dihukum mati semua." Para abdi dalem yang sudah terkejut melihat penampilan Zhang Kai sebelumnya, kini merasakan hawa dingin merasuk setelah mendengar angka ini. Sebagian besar rasa dingin ini muncul karena reaksi Tang Long dan para abdi dalem wanita saat mendengar angka tersebut.
Rakyat yang berada jauh tidak melihat apa-apa karena jarak, sementara para abdi dalem di dekatnya bisa menyaksikan Tang Long dan para abdi dalem wanitanya justru memandang Zhang Kai dengan ekspresi normal. Mereka sama sekali tak menyangka bahwa tuan muda itu beserta para wanita yang terlihat lembut dan mungil itu bisa bersikap biasa saja terhadap eksekusi ribuan orang seolah tak terjadi apa-apa. Apakah mereka semua berdarah dingin?
Tang Long menguap sambil berkata: "Sudahlah, lihat kalian tegang seperti apa. Ini cuma menghukum mati pengkhianat saja. Orang bodoh tak berotak itu tidak layak dikasihani. Benar kan? Kalau tidak punya kekuatan, jangan terlalu ambisius sampai mau memberontak. Ini cuma buang-buang waktu dan uang. Hidup tenang-tenang saja tidak bisa?" Mendengar ini, para abdi dalem kembali menggigil dan sama sekali tidak berani menyahut.
Melihat tidak ada yang bersuara, Tang Long melambaikan tangan: "Lanjutkan laporan." Abdi dalem yang sebelumnya menerima misi pertama segera mulai melapor hasil. Awalnya tertarik, Tang Long semakin pusing mendengar laporan satu per satu. Karena selain beberapa misi sederhana yang berhasil, lainnya sama sekali tidak ada hasil. Terutama yang mencari jalur penjualan baru, ngomong berbelit-belit lama akhirnya bilang tidak bisa diselesaikan.
Akhirnya menunggu sampai semua abdi dalem selesai melapor, Tang Long langsung berdiri dan berkata: "Aku akan menunjuk kembali penanggung jawab setiap departemen. Yuna bertanggung jawab atas keuangan dan perdagangan, Li Wu mengurusi administrasi dan SDM, Ling Li menangani perencanaan dan intelijen, Elcy mengelola pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Jika kekurangan staf bisa merekrut sendiri, tapi harus mendaftar ke Li Wu. Kalian yang menerima tugas sebelumnya, laporkan ke atasan departemen sesuai bidang tugas masing-masing. Jessy dan Sherry ikut aku, yang lain bubar." Tang Long berbalik dan masuk ke balai kota.
Yuna dan beberapa orang yang ditambah pekerjaannya hanya bisa saling pandang, tersenyum getah. Rupanya Tang Long benar-benar ingin lepas tangan.
Sherry dan Jessy mengikuti Tang Long ke sebuah ruangan di balai kota. Keduanya yang tidak suka banyak bicara hanya diam memandangi Tang Long.
Tang Long memberi isyarat pada mereka untuk duduk baru berkata: "Aku memanggil kalian untuk memilih beberapa orang dari militer guna menjalani latihan kapal perang. Di era ini, kekuatan bersenjata tetap bergantung pada kapal perang."
"Komandan, oh, Tuan, kualitas prajurit di sini cukup baik. 40.000 lebih orang itu semua bisa mengikuti kursus pelatihan kapal perang. Tapi kami tidak punya kapal perang cadangan, bagaimana cara melatih mereka?" Jessy bertanya dengan bingung.
Tang Long mengangguk dan berkata: "Kapal perang bukan masalah. Kita bisa membeli 2 unit kapal perang tipe Meteor lagi dari Chen Kang. Saat kapal perang belum tiba, kalian bisa melatih para prajurit menggunakan mesin pembelajaran di KRI Meteor. Hmm, biar saya pikirkan..." Setelah merenung sejenak, Tang Long melanjutkan: "Sebelum dimodifikasi, kapal tipe Meteor bisa memuat 5000 awak kapal, termasuk 20 personel manajemen komunikasi, 10 operator pengemudi kapal perang, 50 operator radar, 400 teknisi pemeliharaan pesawat tempur, 20 pilot pesawat tempur, 100 petugas manajemen kabin, 500 personel logistik, 2000 operator kendali senjata, dan lebih dari 2000 anggota Pasukan Infantri. Aneh, dengan jumlah Pasukan Infantri sebanyak ini, kenapa tidak dilengkapi kapal serbu? Sudahlah, saat memesan ke Chen Kang, suruh dia tambahkan saja."
Tang Long menatap Sherry dan Jessy lalu berkata: "Kalian bertanggung jawab memilih personel bersenjata yang dibutuhkan kapal perang dari militer. Untuk personel logistik, kabin, pemeliharaan, dan komunikasi, mintalah bantuan Li Wu untuk merekrut orang, lalu lakukan pelatihan terpadu. Selain itu, kalian harus melatih lebih banyak awak pesawat tempur dan personel tempur tangan kosong. Begitu kita memiliki kapal induk, akan dibutuhkan banyak personel seperti ini. Oh ya, usahakan 40.000 prajurit wilayah kekuasaan itu dilatih menjadi awak kapal perang yang kompeten."
Sherry yang cepat berpikir tiba-tiba menyadari suatu masalah. Dengan wajah khawatir dia berkata: "Paduka, meski para prajurit bisa dilatih menjadi awak kapal perang, namun kapten kapal perang dan perwira tingkat berbeda tidak bisa dihasilkan hanya melalui pelatihan. Lagipula mereka belum pernah mengalami pertempuran antariksa. Saya khawatir saat berada di antariksa nanti, mereka akan kehilangan arah. Beberapa prajurit bahkan belum pernah sekalipun pergi ke antariksa seumur hidup mereka."
“Tidak pernah pergi ke luar angkasa?! Tidak mungkin?” Tang Long membelalakkan matanya dengan ekspresi tidak percaya.
Sherry menghela napas dan berkata: "Ah, Tuanku, di wilayah ini sama sekali tidak ada perusahaan pariwisata, dan rakyat biasa mustahil memiliki pesawat antariksa. Tidak aneh jika seumur hidup mereka tidak pernah mengunjungi luar angkasa."
Tang Long berpikir sejenak lalu berkata: "Oh, ini mudah. Nanti saya akan membeli puluhan ribu kabin game 'Perang' dari Chen Kang. Saya pernah memainkan game ini, tidak hanya bisa melatih komandan kapal perang, tapi juga memungkinkan prajurit yang belum pernah ke luar angkasa merasakan lingkungan luar angkasa virtual. Dengan begitu saat pertama kali ke luar angkasa, mereka tidak akan panik."
"Hmm, ini ide bagus. Ngomong-ngomong Tuanku, saudari-saudari kami... eh... apakah boleh... mengikuti pelatihan komandan kapal perang?" Jessy bertanya dengan hati-hati kepada Tang Long.
"Apa boleh tidak, kalian semua harus ikut latihan komandan! Kalau tidak, siapa yang akan jadi komandan kapal perang saat armada kita bertambah banyak? Kalianlah orang-orang yang paling kupercaya." Tang Long tertawa.
Meski hati Jessy senang mendengar perkataan Tang Long, ia masih mengerutkan alis memikirkan masalah keamanan: "Lalu siapa yang akan bertugas sebagai pengawal pribadi Tuan? Aku kurang yakin dengan loyalitas prajurit wilayah kekuasaan, karena tujuan akhir kita adalah..."
