Ketika Tang Long tiba di Balai Sidang Politik Keluarga Tang, baru saja turun dari mobil dia sudah dikerubungi banyak abdi dalem yang menyapa. Yang satu tersenyum lebar mengucapkan terima kasih atas hadiah dari Tang Long, yang lain merendahkan diri sambil berharap bisa mengunjungi Tang Long suatu saat, ada juga yang mengundangnya main ke rumah mereka. Singkatnya, semua abdi dalem ini tersenyum-senyum mengelilingi Tang Long. Untungnya Yuna dan Sherry mendampingi Tang Long, membuat mereka takut menyentuh para perwira wanita itu sehingga tidak berani mendekat terlalu dekat. Kalau tidak, Tang Long pasti akan terjepit sampai tidak bisa bergerak.
Tang Long awalnya tidak mengerti mengapa tiba-tiba menjadi begitu populer, tapi segera teringat ini adalah jasa dua abdi dalemnya yang khusus bertugas memberi hadiah dan menjilat. Tentu saja, Tang Long juga paham alasan terbesarnya karena saat ini dia memiliki 23 Kapal Perang X sebagai kekuatan militer. Makanya banyak abdi dalem yang bahkan tidak punya kapal perang mulai menjilatnya.
Meski dalam hati sangat jijik dengan orang-orang ini, demi menjalin hubungan baik Tang Long tetap merespons mereka dengan antusias sambil berjalan masuk ke Balai Musyawarah. Kali ini berbeda dengan sebelumnya, meja di ruang sidang tidak lagi disusun membentuk cekungan, melainkan berderet-deret disusun bertingkat-tingkat. Perbedaan lainnya adalah tidak ada makanan di atas meja, jelas menunjukkan rapat kuartal ini murni hanya untuk pertemuan formal.
Tang Long yang dipandu pengawal ke posisinya dan dipersilakan duduk, segera menyadari meskipun posisinya di baris pertama masih berada di bawah para tetua keluarga, namun secara strategis ditempatkan di pusat kursi para abdi dalem. Dengan prinsip posisi tengah sebagai yang termulia, ini berarti bahkan tiga kursi tetua senior berada di bawahnya. Tidak seperti pertemuan sebelumnya yang diabaikan, kali ini para bawahan tetua keluarga menyapanya dengan hangat, sementara perwira keluarga yang sebelumnya memandangnya dengan mata berapi hanya menundukkan kepala tak berani menatap.
Tak lama kemudian para tetua keluarga mulai menempati kursi, disusul kepala keluarga dan wakil kepala keluarga yang naik ke podium utama. Pandangan pertama Tang Nawen langsung tertuju pada Tang Long yang duduk persis di hadapannya, sekaligus tertarik oleh dua bunga indah yang mencolok di sampingnya - metafora untuk dua wanita cantik pendamping Tang Long.
Setelah Tang Nawen menerima penghormatan dari para abdi dalem, ia memulai sesi laporan perkembangan wilayah kekuasaan selama tiga bulan terakhir secara berurutan mulai dari tetua keluarga. Tentu saja, ini semua dilaporkan oleh abdi dalem di samping para tetua keluarga untuk junjungan mereka, karena setiap laporan membutuhkan puluhan menit - mana mungkin membiarkan junjungan mereka kehausan bicara. Mendengar laporan-laporan panjang dan membosankan ini, Tang Long hanya merasakan rasa pusing dan hanya ingin tidur.
Ketika laporan tiga tetua keluarga selesai, akhirnya giliran Tang Long. Yuna mengeluarkan papan elektronik, menekan tombol komunikasi di meja dan melapor: "Melapor Junjungan, dalam tiga bulan terakhir pertumbuhan ekonomi wilayah feodal Tang Long mencapai 30% per bulan, saat ini pajak bulanan telah melebihi 3 miliar, pasukan wilayah kekuasaan saat ini berjumlah lebih dari 50.000 orang, 23 kapal perang, dan 440 pesawat angkut. Laporan selesai!"
Mendengar laporan singkat Yuna, semua orang tertegun sejenak. Mengapa tidak ada satupun pujian yang disebutkan? Tang Nawen mengerutkan alis dan memberikan isyarat mata pada seorang abdi dalem di sampingnya. Sang abdi dalem segera bertanya, "Mengapa Yang Mulia Tang Long membeli 1 juta manusia kera? Tidakkah Anda khawatir manusia kera yang telah menjalani latihan militer ini akan mengamuk dan mengacaukan seluruh Planet Zhongzhou?"
Masalah pembelian 1 juta manusia kera oleh Tang Long hampir diketahui semua yang hadir. Awalnya mereka mengira Tang Long membelinya untuk hiburan semata. Tak disangka, seluruh 1 juta manusia kera itu ternyata telah dilatih militer. Apakah Tang Long ingin memberontak? Saat niat ini muncul di benak mereka, seluruh hadirin memandang Tang Long dengan tatapan penuh kecurigaan.
Tang Long bangkit dan berkata dengan nada tegas namun sopan: "Mohon Tuan berhati-hati dalam berucap. Hamba membeli begitu banyak manusia kera semata-mata ingin mengabdikan nyawa untuk kepala keluarga dan mengharumkan nama Keluarga Tang! Sama sekali tidak ada niatan memberontak." Tanpa memberi kesempatan sang abdi dalem berbicara lagi, Tang Long melanjutkan: "Bukan hamba tidak ingin menggunakan prajurit lokal, namun wilayah feodal hamba terlalu sempit. Jika melakukan perekrutan pasukan besar-besaran, pasti akan mengganggu pembangunan wilayah feodal dan mempengaruhi pendapatan ekonomi Keluarga Tang. Karena itu hamba terpaksa membeli manusia kera sebagai abu meriam. Lagipula, kelompok manusia kera ini telah menjalani latihan militer ketat, sifat kebinatangannya sudah hilang, sepenuhnya merupakan tentara yang kompeten. Tidak perlu khawatir mereka akan membuat kekacauan. Selain itu, menggunakan manusia kera ini memiliki banyak manfaat: tidak perlu membayar gaji sehari-hari, bahkan jika mati dalam perang tidak perlu uang santunan. Coba pikirkan, berapa banyak anggaran negara yang bisa dihemat!" Tang Long mengatakan ini sambil mengeluarkan air liur, membuat Yuna dan Sherry yang melihat ekspresinya mulai curiga apakah alasan inilah yang sebenarnya membuat Tang Long mendatangkan begitu banyak manusia kera.
Para abdi dalem sempat tertegun. Mengikuti penjelasan Tang Long yang terdengar begitu menguntungkan, bukankah lebih menguntungkan jika kita juga membeli manusia kera untuk digunakan? Meskipun para abdi dalem sudah memiliki rencana ini dalam hati, mereka memutuskan untuk menunggu sampai Tang Long menggunakan manusia kera tersebut selama beberapa waktu terlebih dahulu sebelum memutuskan - melihat apakah manusia kera tersebut benar-benar patuh seperti yang dikatakan.
Tang Nawen melihat para abdi dalem yang mulai tertarik itu, dalam hati ia menyeringai sinis: "Kalian juga ingin meniru Tang Long membeli manusia kera? Hmph, harga manusia kera memang murah, tapi konsumsi makanan mereka beberapa kali lipat dari prajurit biasa. Meski menggunakan mesin produksi makanan tetap tidak efisien. Konsumsi energi mesin-mesin itu dalam setahun hampir bisa membeli beberapa kapal perang." Pengetahuan Tang Nawen ini berasal dari sejarah sebuah keluarga berpopulasi kecil yang pernah menggunakan manusia kera. Saat itu mereka berhasil memperluas kekuatan dengan cepat berkat manusia kera, namun konsumsi harian persediaan untuk jumlah manusia kera yang besar jauh melebihi produksi harian. Manusia kera yang kelaparan akhirnya memberontak. Keluarga itu punah akibat serangan dua arah dari manusia kera dan musuh. Karena itu Tang Nawen tidak akan pernah bego menggunakan manusia kera untuk berperang.
Memikirkan semua ini, Tang Nawen dengan senang hati menanti drama selanjutnya dari Tang Long. Ia memberi isyarat pada abdi dalem itu untuk mundur dan mempersilakan para abdi dalem berikutnya melanjutkan laporan kondisi wilayah feodal. Sementara Tang Long yang baru saja menunjukkan semangat karena melakukan pembelaan diri, kembali terjerumus dalam kondisi mengantuk yang parah.
Setelah waktu yang tidak diketahui lamanya, akhirnya semua abdi dalem yang memiliki wilayah feodal selesai melapor. Tibalah saatnya sang kepala keluarga memberikan tugas. Tang Nawen berpura-pura merenung sejenak, lalu mengernyitkan alis sambil menghela nafas: "Ah, hamba ini sama sekali tidak memiliki semangat untuk memberikan tugas ketika teringat kekalahan dalam pertempuran terakhir. Membayangkan 50 kapal kelas tinggi keluarga Tang dan puluhan ribu prajurit setia hancur dalam sekejap, hamba sampai tidak bisa merasakan makanan dan tidak bisa tidur di malam hari!"
Para abdi dalem di bawah mendengar ini langsung bergegas menghibur Tang Nawen, berkata bahwa Junjungan harus menjaga kesehatan Yang Mulia, kelak pasti bisa menghancurkan keluarga Kaiser untuk membalas dendam. Namun tak satu pun abdi dalem yang menyatakan kesediaan memimpin pasukan untuk melenyapkan keluarga Kaiser, juga tak ada yang mendorong kepala keluarga untuk ekspedisi kembali. Mereka semua sangat paham dengan kekuatan keluarga mereka sendiri, saat ini sama sekali mustahil untuk menghancurkan keluarga Kaiser. Jika keluarga Kaiser tidak menyerang saja sudah untung diberkati Dewa, mana berani menyerang keluarga Kaiser!
Pada saat itu, Tang Hainan yang sejak awal telah memberikan kode rahasia agar beberapa abdi dalem mengusulkan Tang Long untuk mengirim pasukan, menyadari bahwa para abdi dalem tersebut pura-pura tidak melihat kode rahasianya dan malah merenungkan sesuatu dengan kepala tertunduk. Tanpa sadar ia menggenggam erat tinjunya kesal, tak menyangka para abdi dalem itu tiba-tiba membelot! Ketika melihat ayahnya memandang ke arahnya, Tang Hainan terpaksa mengeratkan gigi dan berdiri berteriak: "Anak percaya ada seseorang yang dapat meringankan beban Ayahanda!" Mendengar perkataan Tang Hainan, para abdi dalem terkejut memandangnya. Sementara Tang Haidong menatap tajam adiknya dengan wajah muram, mengamati apa yang akan direncanakannya.
Tang Nawen melihat Tang Hainan berdiri sendiri, tak bisa menahan kerutan di dahinya sambil berpikir: "Dasar bodoh ini! Bukannya disuruh cari beberapa orang untuk mengusulkan? Kenapa malah sendiri yang maju? Apa mereka semua berkhianat?" Tentu saja, meski sangat tidak ingin Tang Long tahu bahwa Tang Hainan yang menyuruhnya mati, dia terpaksa membuat ekspresi bingung dan bertanya: "Oh? Siapa yang bisa menghilangkan kekhawatiran Pangeran ini?"
Tang Hainan segera bersuara lantang setelah ayahnya selesai berbicara: "Menurutku Yang Mulia Tang Long, perwira keluarga kita, bisa meringankan beban Ayah! Dengan kehadiran Yang Mulia Tang Long, keluarga Kaiser pasti akan kabur ketakutan dan mudah ditaklukkan!"
Semua orang terdiam mendengar perkataan itu, para abdi dalem dalam hati berpikir: "Sialan, kepala keluarga melihat pasukan Tang Long kuat dan berusaha melemahkan kekuatannya." Sementara Tang Long menatap tajam Tang Hainan sambil berpikir licik: "Brengsek! Si brengsek ini berani mengakali aku? Pasti ini ide Ayahmu! Melihat kekuatanku bertambah, kau ingin memanfaatkan aku sebagai pisau pembunuh! Tapi untungnya aku tidak takut dengan 20 kapal pertahanan sarang lebah keluarga Kaiser, kalau tidak, benar-benar bisa kau matikan!"
Tang Nawen juga malas memikirkan reaksi para abdi dalem, langsung berkata: "Baik! Karena Tang Hainan berkata demikian, aku percaya Perwira Keluarga Tang Long tidak akan mengecewakan aku dan para anggota dewan. Maka, batas waktu 1 bulan bagi Perwira Keluarga Tang Long untuk menduduki Planet Red Lion. Jika gagal memenuhi misi, akan dihukum sesuai aturan keluarga!"
"Terima perintah!" Tang Long dengan tenang memberi hormat kepada Tang Nawen: "Izinkan bawahan segera kembali untuk memobilisasi pasukan. Bawahan pasti akan mempersembahkan Planet Red Lion kepada Junjungan!"
Tang Nawen mengangguk: "Baik, kau boleh pergi. Setelah persiapan selesai, tak perlu melapor, bisa berangkat segera!"
"Siap!" Tang Long tak banyak bicara, berbalik membawa Yuna dan yang lain pergi. Setelah kepergiannya, para abdi dalem menyadari beberapa abdi dalem di sisi Tang Nawen telah buru-buru mundur. Orang-orang cerdik segera menebak bahwa mereka dikirim untuk mengawasi Tang Long.
Tang Nawu yang sejak tadi diam-diam mengamati adegan ini berpikir dalam hati: "Ayah-anak bego ini, berani terang-terangan menindas anak buah seperti ini. Apa kakakku jadi bego atau dia mengira para abdi dalem di bawahnya semua bego? Tak takutkah ini akan menimbulkan ketidakpuasan di hati para abdi dalem?"
Tang Nawen saat ini sama sekali tidak menyadari hal-hal ini. Dia diam-diam sedang mengatur pasukan dan menjaga kewaspadaan terhadap Tang Long, khawatir perkataan manis Tang Long hanyalah tipu muslihat. Begitu kembali ke wilayah feodal, Tang Long mungkin segera memindahkan pasukan untuk melakukan kudeta. Mengenai kemungkinan Tang Long tidak menyerang Keluarga Kays atau malah bergabung dengan mereka setelah meninggalkan Zhongzhou, dia tidak terlalu mempedulikannya. Entah mengapa, setiap kali pandangan mata mereka bertemu, tubuhnya selalu menggigil sesaat. Oleh karena itu, terlepas dari apakah Tang Long menjalankan perintah atau tidak, yang penting dia harus pergi dari Planet Zhongzhou.
Keputusan awal Tang Haidong untuk tetap berada di kapal induk Tang Long dalam pertempuran berikutnya - apapun posisinya - demi membangun hubungan baik, telah dia tinggalkan. Dia sama sekali tidak ingin mengikuti Tang Long menuju kematian!
Namun di dalam hatinya saat ini sedang bersukacita bukan main, karena adiknya yang mengajukan usulan itu telah membuat Tang Long tersingkat habis-habisan. Tentu saja, kebahagiaannya ini bukan karena Tang Long hanya bisa bergantung padanya. Entah Tang Long melaksanakan perintah itu atau tidak, nasibnya sudah pasti hancur total—sama seperti orang mati yang sudah kehilangan nilai guna. Jadi sama sekali tidak penting apakah Tang Long mau bergabung dengannya atau tidak. Yang membuatnya gembira adalah sikap Tang Hainan yang memperlihatkan sifat kejam dan intoleransinya di hadapan para abdi dalem. Jika dia tega menjebak Tang Long yang bahkan tidak pernah menyinggungnya, siapakah yang tidak akan dia jegal? Dipastikan para abdi dalem akan berhati-hati ekstra dalam berinteraksi dengannya ke depannya!
Setelah naik ke Mobil Mengambang, Yuna melihat Tang Long duduk termenung dengan mata terpejam. Dengan hati-hati dia bertanya, "Junjungan, apakah Tuanku khawatir tentang cara menyelesaikan misi ini?"
Tang Long membuka matanya sambil tersenyum: "Tidak, aku sedang merenungkan manfaat apa saja yang bisa didapat setelah menduduki Planet Red Lion."
“Ah? Manfaat apa yang bisa didapat setelah menduduki Planet Red Lion?” Yuna agak bingung dengan pola pikir junjungannya. Belum mulai perang sudah berkhayal tentang keuntungan setelah menang. Apa dia tidak tahu kekuatan militernya sendiri? Menggunakan 23 kapal perang dan 440 pesawat angkut untuk menyerang sebuah planet, bahkan tidak mempertimbangkan kemungkinan gagal?
Sherry yang pernah ikut pertempuran sebelumnya mengingatkan, “Junjungan, Planet Red Lion punya 20 kapal perang aneh dengan firepower kuat. Hanya untuk 20 kapal ini saja kita sudah tidak tahu cara mengatasinya. Meskipun kapal lain di Planet Red Lion sudah dihancurkan di pertempuran lalu, tapi sudah berhari-hari berlalu, pasti mereka sudah mengisi ulang persediaan. Jika merujuk jumlah kapal musuh sebelumnya, kita akan menghadapi musuh 3 kali lipat lebih banyak. Menghadapi musuh sekuat ini, Junjungan masih menganggap ada kemungkinan menang?”
Tang Long tertawa dengan penuh keyakinan: "Haha, kalau bicara soal lain, aku tidak berani beromong kosong. Tapi soal pertempuran kapal perang, terutama melawan keluarga Kaiser yang kaku dan tidak fleksibel, aku jamin selama tidak ada ribuan kapal musuh yang bertugas di sana, kemenangan mutlak milikku!"
Melihat ketegasan Tang Long, Yuna sedikit lega. Penasaran, dia bertanya: "Lalu bagaimana skema pertempuranmu?"
"Skema pertempuran? Hihi, aku belum memikirkannya sekarang." Tang Long tersenyum kecut.
Yuna langsung panik lagi, berteriak dengan gugup: "Bagaimana bisa begini?! Kau tidak punya skema sama sekali, bagaimana mau berperang?!"
"Jangan tegang, ini bukan pertempuran besar yang perlu skema. Tidakkah kau tahu medan perang selalu berubah cepat? Lihat musuh dulu baru buat skema juga tidak terlambat." Tang Long berkata dengan sedikit malas.
"Kau..." Yuna naik pitam mendengar Tang Long. Sejak kapan ada yang baru buat skema perang setelah lihat musuh? Ini sama saja dengan mengirim pasukan ke kematian! Ia hendak menasihati Tang Long agar lebih berhati-hati, tapi Sherry menarik lengannya. Dengan ekspresi bingung, Yuna mengikuti arah jari Sherry yang menunjuk diam-diam ke arah Tang Long. "Junjungan kita... berbeda dari sebelumnya," bisik Sherry di telinga Yuna.
Yuna mengamati Tang Long dengan penasaran. Ia melihat Tang Long mengedipkan mata dengan sudut bibir bergemetar seolah sedang bergumam. Yang lebih mengejutkan, wajah Tang Long kini memancarkan ekspresi santai bak kucing yang baru saja meminum krim, suatu ekspresi yang sama sekali asing baginya. Mengapa tiba-tiba junjungannya bisa menunjukkan raut wajah seperti ini?
Yuna mengalihkan pandangannya ke Sherry. Sherry tahu apa yang dipikirkan Yuna, lalu mendekat lagi dan berbisik, "Junjungan pasti sedang memikirkan sesuatu. Kalau junjungan sendiri bilang tidak ada masalah, kita juga tidak perlu khawatir." Mendengar perkataan Sherry, Yuna mengangguk. Dia memang memercayai Tang Long tanpa syarat. Barusan dia cuma terlalu khawatir sampai sempat curiga. Sekarang setelah diingatkan Sherry, tentu dia tidak lagi merasa cemas. Yuna yakin Tang Long pasti akan menang.
Sesampainya di Balai Kota Hai Cheng, para abdi dalem Tang Long meski bingung kenapa junjungan pulang lebih awal, tetap membentuk barisan rapi untuk menyambut. Tang Long yang turun dari mobil langsung berkata pada Li Wu tanpa basa-basi: "Persiapan rapat triwulan bisa dimulai sekarang."
Li Wu mengangguk, menekan sebuah tombol, dan kursi-kursi kembali bermunculan di Alun-alun Balai Kota. Para abdi dalem yang sudah lama berkumpul di sekitarnya dengan cepat namun tertib memasuki tempat duduk masing-masing. Tang Long menyapu pandangannya ke hadirin lalu berkata: "Saya yakin kalian semua bingung mengapa saya kembali begitu awal. Saya akan beri tahu alasannya - dalam rapat keluarga tadi, atas usulan Tang Hainan, kepala keluarga memerintahkan saya untuk menyelesaikan misi menduduki Planet Red Lion dalam waktu sebulan!"
Mendengar perkataan Tang Long, semua abdi dalem tertegun. Panik, mereka saling memandang satu sama lain. Dari para awak kapal perang, mereka mendengar kabar bahwa di Planet Red Lion terdapat kapal perang mengerikan yang mampu menghancurkan 50 kapal kelas tinggi hanya dengan dua kali tembakan serentak dari 20 kapalnya. Sekarang kepala keluarga menyuruh junjungan memimpin 23 kapal perang untuk menduduki Planet Red Lion - bukankah ini sama dengan menjerumuskan junjungan ke lubang kematian?
Abdi dalem yang setia mulai memendam kebencian terhadap kepala keluarga dan cemas akan keselamatan junjungan. Sementara kelompok oportunis di antara mereka sibuk mempertimbangkan langkah apa yang harus diambil selanjutnya.
Tang Long melihat para abdi dalem yang tampak ragu-ragu ini, senyum sinis muncul di wajahnya. Ia kembali berseru: "Setelah menerima misi, kita harus menyelesaikannya. Segera persiapkan segala keperluan ekspedisi! Yuna, Li Wu, Elcy, Ling Li dan yang lainnya dipindahkan ke kapal induk, tugas sementara diserahkan pada wakil. Sherry, Jessy segera pilih prajurit wilayah dan manusia kera untuk naik kapal. Harap semua kapal perang bisa terkoordinasi dalam waktu seminggu! Setiap departemen terus jalankan tugas masing-masing, kelola wilayah feodal dengan baik. Baik, rapat selesai!"
Para abdi dalem mendengar perintah Tang Long dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi lega karena tidak harus ikut junjungan mereka menuju kematian, di sisi lain khawatir karena semua kaki tangan dekat Tang Long telah dipindahkan kembali ke kapal perang - ini berarti mereka bisa kabur kapan saja. Dalam hati, tak ada orang bodoh yang mau mati sia-sia. Tapi jika junjungan benar-benar melarikan diri, apakah sang kepala keluarga marah akan menimpakan kemarahannya pada mereka? Dengan perasaan berat, para abdi dalem pun membubarkan diri.
Yuna dan yang lain mengelilingi Tang Long. Elcy bertanya dengan sangat bingung: "Mengapa kau memindahkan kami ke kapal perang? Aku masih punya belasan rumah yang belum direnovasi!" Para prajurit wanita yang sudah menikmati pekerjaan mereka juga ramai-ramai menentang perintah Tang Long. Saat ini mereka sudah tidak ingin kehilangan pekerjaan.
Tang Long menghela nafas: "Tidak ada pilihan. Sekarang kepala keluarga ingin menindasku. Aku khawatir selama ekspedisi nanti, kepala keluarga akan melakukan sesuatu padamu semua. Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, lebih baik kalian tetap di kapal perang yang lebih aman."
Mendengar perkataan Tang Long ini, Elcy dan yang lain yang semula keberatan langsung diam. Mereka menerima perlindungan Tang Long dengan patuh.
Karena Tang Long mengadakan rapat terbuka, mata-mata yang mudah mendapatkan informasi ini segera melapor ke Tang Nawen. Mengetahui bahwa Tang Long tidak berniat memberontak melainkan ingin kabur, Tang Nawen menghela napas lega. Biarlah Tang Long pergi daripada harus selalu was-was. Tang Nawen tidak akan bodoh menghadangnya mengingat 23 Kapal Perang X milik Tang Long bisa menyebabkan kerugian besar jika terjadi pertempuran.
Dalam sekejap, satu minggu berlalu. 23 Kapal Perang X yang penuh awak dan 440 kapal pengangkut yang penuh dengan persediaan meninggalkan Planet Zhongzhou menuju Planet Red Lion. Melihat arah gerakan armada ini di radar, Tang Nawen mengerutkan kening: "Apakah Tang Long benar-benar menyerang Planet Red Lion? Tidak penting, yang pasti setelah meninggalkan Zhongzhou jangan harap bisa kembali." Pikiran ini membuatnya lega sebelum akhirnya meninggalkan menara kontrol.
Di luar angkasa, 23 Kapal Perang X berbaris dalam dua kolom, dengan kapal induk KRI Meteor milik Tang Long berada di posisi terdepan. Pesawat angkut di belakangnya menjaga jarak dari kapal perang, mengikuti perlahan. Dalam ekspedisi kali ini, Tang Long membawa lebih dari 30.000 prajurit wilayah kekuasaan dan 80.000 pasukan kera.
"Junjungan, apa yang Anda pikirkan?" tanya Li Liwen yang langsung menempel di sisi Tang Long setelah dipindahkan kembali ke kapal induk. Ia memperhatikan Tang Long yang diam-diam memandang langit gelap di depan.
Tang Long menatap Li Liwen sambil tersenyum: "Hehe, aku bingung bagaimana mereka melatih pasukan kera itu. Sebelum proses penyatuan rekrutan baru, saat kuperiksa, mereka sangat familiar dengan alat-alat itu. Hanya dengan melihat operasional kapal perang, sulit dipercaya bahwa yang mengemudikan adalah manusia kera."
"Junjungan, para manusia kera itu sangat pintar. Mereka tidak hanya mengerti perkataan kami, tapi juga bisa memahat kayu menjadi benda. Lihat, ini patung kayu yang dihadiahkan seorang manusia kera padaku." Li Liwen mengeluarkan patung kayu setinggi separuh telapak tangan dan memperlihatkannya pada Tang Long.
Tang Long menerima patung itu dan sedang mengamati ketika Yuna tersenyum: "Cukup, Liwen. Kita hampir memasuki batas kewaspadaan Planet Red Lion. Kau belum kembali ke posisimu?"
"Ya, Kakak!" Li Liwen menjulurkan lidah, merebut kembali patung dari tangan Tang Long, lalu bergegas ke kursi operator komunikasi dan mulai mengoperasikan sistem komunikasi dengan penuh keseriusan.
Di kapal induk Tang Long, selain Yuna, Li Liwen, dan beberapa operator navigasi, seluruh prajurit wanita lainnya telah ditempatkan di kapal perang atau pesawat angkut sebagai komandan. Memang jumlah personel yang bisa digunakan Tang Long sangat terbatas.
"Memasuki wilayah Planet Red Lion." Awak radar melapor kepada Tang Long.
Tang Long memerintahkan, "Baik, perintahkan 100 pesawat angkut di belakang untuk masing-masing meluncurkan 1000 penghalang komunikasi. Blokir semua kontak antara Planet Red Lion dengan planet-planet di belakangnya."
Yuna dan yang lain tertegun. Jika ingin memblokir komunikasi antara Planet Kaiser dan Red Lion, seharusnya tidak ditempatkan di sini. Penempatan penghalang di lokasi ini hanya akan mengisolasi Planet Ulan, sama sekali tidak membantu pertempuran. Mungkinkah junjungan sebenarnya ingin memblokir Planet Zhongzhou? Setelah menyadari hal ini, mereka semua diam-diam memasang penghalang dengan terampil.
Setelah pemasangan penghalang selesai, armada melanjutkan perjalanan. Melihat suasana muram di dalam kapal, Yuna berkata kepada Tang Long: "Junjungan, saya perhatikan beberapa manusia kera kuning belajar sangat cepat. Tidak lama lagi mereka bisa memimpin kapal perang. Sungguh misterius mengapa manusia kera jenis ini memiliki kemampuan belajar sehebat ini."
“Hehe, karena mereka terlahir sebagai komandan manusia kera. Hmm, tunggu sampai mereka matang, kirim beberapa kapal perang untuk mereka pimpin.” Tang Long mengangguk berkata.
Terhadap hal ini, Yuna tidak menentang. Meski awalnya dia khawatir apakah manusia kera ini akan kehilangan kendali karena naluri primitif mereka, namun setelah pengamatan beberapa hari ini, mereka memang pantas disebut manusia kera terlatih. Dalam menjalankan perintah, kinerja mereka bahkan lebih baik daripada prajurit wilayah kekuasaan. Yang paling utama, mereka seolah taat tanpa syarat pada perintah Tang Long. Apakah pidato junjungan di dermaga waktu itu yang telah menyuap hati mereka? Ucapan junjungan itu persis seperti kepala bandit yang sedang memompa semangat anak buahnya sebelum merampok. Benarkah manusia kera bisa ditaklukkan dengan mudah seperti itu?
“Bagaimana hubungan prajurit bawahan dengan manusia kera? Apakah ada konflik di antara mereka?” tanya Tang Long.
"Awalnya memang ada sedikit konflik, mengingat prajurit wilayah kekuasaan dan saudari-saudari kita tidak terlalu familiar dengan manusia kera ini. Namun setelah beberapa waktu bergaul, kami menemukan bahwa mereka bisa mengerti perkataan kami. Para prajurit pun mulai berkomunikasi dengan manusia kera. Meski saat ini belum mencapai tingkat keharmonisan penuh, tapi setidaknya hubungan persahabatan sudah terjalin dengan baik." Yuna yang sedang melamun segera menjawab.
"Baik, beri tahu bawahan untuk tidak memiliki sikap diskriminasi psikologis terhadap manusia kera, jangan mengucapkan kata-kata yang menyakiti mereka. Karena terlepas dari status mereka sebagai manusia kera, selama mereka adalah rekan seperjuangan kita, kita harus menghormati mereka." Tang Long berkata setelah merenungkan sejenak.
"Siap! Hamba akan segera menyampaikan perintah ini." Yuna memberikan hormat gerak kepada Tang Long sebelum mundur. Dalam percakapan sehari-hari dia tidak menggunakan bahasa formal, namun begitu perintah resmi dikeluarkan, dia segera beralih menggunakan identitas sebagai bawahan.
Tak lama kemudian, operator radar melapor kepada Tang Long: "Junjungan, telah terdeteksi jejak kapal musuh - 50 kapal tempur kelas tinggi dan 20 kapal pertahanan sarang lebah." Saat berbicara, formasi kedua jenis kapal perang ini ditampilkan di layar. Seperti biasa, 20 kapal pertahanan sarang lebah berada dalam status siaga di jangkauan rudal Planet Red Lion, sementara 50 kapal tempur kelas tinggi berjaga di perimeter luar. Semua kapal musuh telah diberi penomoran digital oleh operator komunikasi untuk memudahkan identifikasi target selama serangan.
Setelah menemukan keberadaan kapal pertahanan sarang lebah sebelumnya, Tang Long segera memerintahkan bawahan untuk mengekstrak data kapal tersebut dari game 'Perang', lalu memodifikasinya sesuai spesifikasi kapal sarang lebah versi Red Lion sebelum memasukkan data tersebut ke database kapal perang Zhongzhou. Jadi saat penduduk Zhongzhou masih menyebut kapal aneh itu dengan nama tidak resmi, Tang Long sudah memiliki dokumentasi lengkap tentang kapal tersebut.
Tang Long berdiri dan memberi perintah: "Kapal perang membentuk formasi padat, maju perlahan. Pesawat angkut berhenti beroperasi, bersiap untuk memberikan logistik ke kapal perang kapan saja."
Setelah perintah Tang Long disampaikan, 23 kapal perang terus bergerak sambil berkumpul bersama, sedangkan pesawat angkut tetap di posisi semula dengan mengaktifkan sistem logistik, siap untuk segera menyusul dan memberikan pasokan.
Setelah beberapa saat beroperasi, operator radar tiba-tiba melapor: "Memasuki jarak tembak efektif meriam utama! Radar kapal musuh telah mendeteksi kapal perang kita!" Alasan operator radar menyebut deteksi ini adalah karena pesawat angkut berada di luar jangkauan efektif radar musuh, sehingga pesawat angkut tidak terdeteksi.
Bersamaan dengan laporan operator radar, 50 kapal tempur kelas tinggi itu mundur sejauh satu lintasan terlebih dahulu, kemudian mesinnya diaktifkan penuh seolah-olah mendapat suntikan adrenalin, melaju dengan kecepatan maksimum menyerbu ke arah Tang Long.
Melihat gerakan kapal-kapal perang ini, Tang Long tak bisa menahan tawa: "Mereka pasti sudah ketakutan! Begitu mendeteksi musuh langsung kabur ke belakang, tapi begitu tahu musuh cuma 23 kapal, langsung semangat menyerbu. Klasik, cuma berani lawan yang lemah!" Setelah itu dia segera memerintahkan: "Setiap kapal bidik satu kapal musuh! Siapkan meriam utama! Targetkan menara kontrol kapal musuh!"
Operator komunikasi kapal induk yang bertugas mengalokasikan misi segera mengirimkan kode target serangan yang dialokasikan otomatis oleh komputer ke kapal-kapal lain. 23 meriam utama Kapal Perang X segera mengarahkan senjata sesuai kode identifikasi kapal musuh.
Seorang operator khusus yang memantau laporan dari semua kapal berteriak ke Tang Long setelah menunggu beberapa detik: "Pasokan energi meriam utama semua kapal sudah terisi penuh! Target bidikan telah terkunci!"
Mendengar ini, Tang Long menggerakkan tangannya: "Tembak!"
Jarak tembak dan kekuatan meriam utama dua kali lebih besar dari meriam sekunder, terutama digunakan untuk serangan jarak jauh. Meriam utama Kapal Perang X memiliki jangkauan dan daya hancur yang lebih unggul dibanding kapal kelas tinggi biasa. Ketika kapal tempur keluarga Kaiser belum memasuki jarak tembak efektif meriam utama mereka, 23.000 berkas laser menyilaukan telah menghujam ke arah mereka!
Secara umum, tingkat perisai perlindungan di area menara kontrol kapal perang jauh lebih tinggi dibanding bagian lain. Namun meriam utama kapal Tang Long tidak menembak secara acak - seribu meriam utama terkonsentrasi menyerang menara kontrol satu kapal musuh secara bersamaan. Satu tembakan meriam utama mampu mengurangi sekitar 1 tingkat energi perisai, 1000 tembakan berarti seribu tingkat. Meskipun kapal tempur keluarga Kaiser ini termasuk kelas tinggi, mustahil memiliki perisai 1000 tingkat mengingat Kapal Perang X milik Tang Long sendiri hanya berkekuatan 800 tingkat.
Jadi tidak perlu dikatakan lagi, 23 kapal tempur yang menjadi target serangan ini, menara kontrol mereka langsung hancur berkeping-keping dalam sekejap. Semua komandan di kapal musuh tewas seketika. Bagian lain kapal-kapal ini masih utuh, prajurit yang belum menyadari apa yang terjadi tetap menjalankan perintah terakhir komandan. Karenanya kapal-kapal yang sudah kehilangan menara kontrol masih terus melaju, namun tidak menembak karena tidak ada perintah untuk membuka tembakan.
Tang Long sudah memberi perintah kepada operator komunikasi yang bertugas mengalokasikan misi segera setelah mengucapkan perintah tembak: "Segera ganti target setelah menembak, perintah penembakan sama seperti sebelumnya!" Maka begitu tembakan pertama selesai, meriam utama setiap kapal langsung beralih target, mengisi energi dan mengarahkan senjata ke menara kontrol 23 kapal tempur malang lainnya.
Dengan demikian, meriam utama hanya menembak tiga kali, 50 kapal tempur keluarga Kaiser semuanya kehilangan menara kontrol. Artinya mereka sudah kehilangan komandan kapal perang.
Segera, para prajurit di kapal-kapal ini menyadari mereka kehilangan kontak dengan komandan. Setelah menyelidiki, mereka terkejut menemukan seluruh menara kontrol telah menghilang. Para prajurit yang kehilangan komando dan tidak tahu harus berbuat apa mulai panik. Beberapa kapal menembakkan meriam secara acak, beberapa kapal melesat maju dengan kecepatan penuh, sementara yang lain mulai berbalik arah mundur. Singkatnya, 50 kapal perang ini telah jatuh dalam kekacauan total.
Saat ini, Tang Long bersandar santai di kursi komandonya dengan kaki bersilang. Ia memberi perintah pada seorang operator komunikasi: "Kirim pesan ultimatum! Beri tahu mereka jika tidak menyerah dalam satu menit, aku akan menggempur mereka dengan puluhan ribu tembakan meriam sampai hancur berkeping-keping! Tambahkan juga: Kapal perang tanpa menara kontrol itu seperti orang buta - jangan harap bisa kabur kembali ke Pangkalan!" Setelah itu, tanpa peduli pada operator yang sempat terdiam sejenak sebelum menjalankan perintah, ia pun menutup mata dan bersenandung kecil.
Yuna yang menjabat sebagai asisten komandar, baru tersadar dari keterkejutannya setelah beberapa saat. Ia memandang Tang Long dengan penuh keheranan, sama sekali tak menyangka pertempuran 23 melawan 50 bisa berakhir seperti ini. Padahal tadi dirinya sudah mempersiapkan tekad untuk mati. Ini rasanya persis seperti bermain game. Setelah ragu sejenak, ia bertanya pada Tang Long: "Junjungan, apakah ini sudah selesai? Meriam dan mesin mereka masih berfungsi, mungkinkah mereka menyerah?"
Tang Long membuka mata dan melirik Yuna sambil tersenyum: "Masih terlalu cepat, masih ada 20 kapal sarang lebah yang belum diselesaikan. Mengenai kapal-kapal itu tentu saja, semua komandan mereka sudah tewas, menara kontrol pun hancur. Kalau tidak menyerah, mau menunggu mati di sini? Harus mereka pahami bahwa tanpa menara kontrol, mereka bahkan tak bisa memasuki pelabuhan antariksa."
Yuna menelan ludah dan bertanya lagi: "Eh, maksudku, apakah 50 kapal tempur kelas tinggi itu benar-benar bisa dikalahkan semudah itu?"
“Mengarahkan serangan ke titik vital mereka sudah cukup, kau pikir sulit apa lagi?” Tang Long melirik Yuna, ekspresinya seolah berkata hal sederhana ini tidak perlu diherankan.
Yuna terdiam membeku. Ternyata omongan junjungan selama ini tentang keahliannya dalam perang bukan sekadar omong kosong.
Saat itu operator komunikasi melapor: "Junjungan, kapal musuh sudah memadamkan mesin dan menyerah total." Yuna mengangkat pandangannya, melihat ikon kapal musuh di layar berhenti bergerak, diam tertambat di tempat. Menurut kebiasaan, mematikan mesin di hadapan musuh berarti tanda menyerah.
Tang Long mengangguk memberi perintah: "Baik, kirim pasukan tempur dan insinyur dari tiap kapal untuk menguasai kapal-kapal itu. Pastikan insinyur mengubah kata sandi tembakan meriam mereka. Aku tidak mau mereka membalikkan serangan dan membuang energi. Setelah selesai segera kembali. Saat ini belum saatnya mengambil alih mereka."
22 kapal perang X selain KRI Meteor segera melepaskan ratusan kapal pendarat yang melesat cepat menuju kapal-kapal tempur yang telah menyerah dan berhenti di wilayah galaksi. Mengapa kapal induk Tang Long tidak mengirimkan kapal pendarat? Karena kru kapal induk Meteor ini cuma berjumlah ratusan orang, mana mungkin punya kapal pendarat.
