Beberapa jam kemudian, armada Keluarga Tang yang berangkat beberapa jam lebih awal dari keluarga Kaiser—didorong oleh keinginan untuk memperoleh kekayaan—terus melaju kencang dan akhirnya tiba di Planet Red Lion. Sementara kapal perang keluarga Kaiser masih membutuhkan setidaknya 5 jam perjalanan untuk mencapai lokasi ini.
Dari kejauhan, Tang Nawen sudah melihat 7 kapal perang Tang Long yang rusak tidak karuan. Melihat kondisi menyedihkan kapal-kapal itu, bisa dibayangkan betapa sengitnya pertempuran yang dijalani Tang Long sebelumnya. Saat ini, Tang Nawen berpikir dalam hati: "Ternyata aku salah paham padanya. Tak disangka dia begitu setia. Setelah pulang, harus segera kunaikkan jabatannya menjadi tetua keluarga."
Saat itu, komunikasi Tang Long tiba di kapal induk Tang Nawen. Tang Long dengan hormat memberi hormat kepada Tang Nawen: "Bawahan menghadap junjungan, selamat datang Junjungan di Planet Red Lion."
Tang Nawen tertawa lepas: "Bagus! Bagus! Kau melakukan tugas dengan baik! Tunggu sampai pulang, hamba pasti akan memberikan penghargaan sesuai jasa!"
"Terima kasih Junjungan!" Tang Long buru-buru berseru gembira.
Tang Nawen hendak menambahkan sesuatu, tiba-tiba menyadari kapal perang yang dikendalikan Tang Nawu telah memisahkan diri dari barisan dan langsung menyergap Planet Red Lion. Dari gerakan mereka terlihat ingin mendaratkan kapal ke permukaan planet! Tang Nawen tentu tahu maksud adiknya. Ia berkata kepada Tang Long: "Baik, mengingat kapalmu rusak, kembalilah dulu ke Planet Zhongzhou untuk perbaikan. Tenang, hadiahmu tak akan terlupa." Tanpa menunggu Tang Long mengucapkan "mematuhi perintah", ia langsung mematikan komunikasi.
Tang Nawen mengutuk dalam hati: "Sialan! Berani-baienya ingin melakukan sesuatu duluan!" Ia lalu mengangkat tangan memberi perintah: "Seluruh armada mendarat di Planet Red Lion!" Begitu perintah keluar, kapal-kapal yang sudah tak sabar itu segera menerobos atmosfer Red Lion. Tadi melihat Wakil Kepala Keluarga kabur duluan, hati mereka rasanya dikejar waktu. Kini terlambat selangkah, mungkin gudang persediaan sudah diduduki wakil kepala keluarga!
Sementara itu di permukaan Red Lion, para abdi dalem keluarga Kaiser yang sedang gembira menanti kedatangan pasukan bantuan tiba-tiba mendeteksi sekitar 200 kapal Armada Keluarga Tang di radar. Mereka segera bergetar ketakutan saat melapor ke keluarga utama, lalu buru-buru lari ke rumah masing-masing. Mereka tak ingin dicurigai anggota keluarga Tang sedang merencanakan pemberontakan.
Dan para penduduk di planet itu hanya bisa tertegun menyaksikan kapal-kapal perang yang dilukis dengan naga biru raksasa itu mendarat langsung ke permukaan planet. Setelah terdiam sejenak, mereka segera berlari pulang ke rumah masing-masing. Meskipun sebelumnya orang-orang dari Keluarga Tang sangat sopan terhadap mereka bahkan membagikan barang-barang, namun jelas kali ini bukan kapal perang Tang Long yang datang. Karena Tang Long baru saja pergi membawa pasukannya, yang datang sekarang pastinya pasukan pendudukan lanjutan dari Keluarga Tang. Menghadapi pasukan asing yang tidak dikenal ini, lebih baik mereka tetap di rumah saja demi keamanan. Siapa tahu apakah pasukan Tang lainnya akan sebaik hati Tang Long? Lagipula Tang Long hanyalah seorang perwira keluarga Tang, mana mungkin bisa memastikan seluruh anggota keluarga Tang bersikap sama seperti dirinya. Pemikiran ini muncul berkat upaya Yuna yang saat membagikan bantuan selalu menyebut-nyebut nama dan identitas Tang Long, sekaligus mengingatkan warga untuk menyembunyikan persediaan mereka. Ia juga menyiratkan secara tidak langsung bahwa kedatangan pasukan Tang berikutnya mungkin tidak akan mentolerir kepemilikan barang kebutuhan pokok masyarakat dalam jumlah besar seperti ini.
Tang Nawu pertama kali mendarat di permukaan. Pasukannya langsung menyerbu gudang-ggudang persediaan yang terlihat jelas dan pangkalan rudal pertahanan luar angkasa. Sayangnya saat mereka membuka gudang penyimpanan untuk memindahkan barang, mereka menemukan gudang tersebut kosong melompong. Mendengar laporan ini, Tang Nawu langsung paham situasinya. Dengan marah ia menghentakkan kaki dan memaki: "Sialan! Aku heran kemana hilangnya kapal angkut Tang Long itu, rupanya dipakai untuk mengangkut semua persediaan! Cepat! Geledah seluruh planet ini untuk mencari persediaan!"
Prajurit yang mendengar perintah langsung berlarian ke seluruh penjuru planet. Tentu saja tak terhindarkan mereka menyatroni rumah-rumah penduduk untuk mencari keuntungan sampingan, memperkosa perempuan, dan berbagai tindak kekerasan lainnya. Tapi Tang Nawu sama sekali tidak peduli. Yang ia perhatikan adalah persediaan strategis. Mustahil ratusan kapal angkut Tang Long bisa mengangkut semua persediaan strategis planet sebesar ini. Asal dapat persediaan strategis, berarti ia menghemat pengeluaran persenjataan besar-besaran, sekaligus meningkatkan level persiapannya. Karena itu ia harus menemukan persediaan strategis itu!
Segera, sebelum Tang Nawu sempat menemukan barang berguna, pasukan Tang Nawen yang memimpin kapal perang lainnya juga mendarat di permukaan. Prajurit yang turun dari kapal-kapal ini, sudah cemas takut dirampas habis oleh orang lain, langsung menyerbu rumah penduduk terdekat untuk menjarah, mengisi perut, baru kemudian melaksanakan perintah junjungan mereka.
Setelah mengobrak-abrik Planet Red Lion, selain menemukan beberapa gudang persediaan kosong, mereka hanya melihat semua pabrik penting telah dibongkar. Melihat pemandangan ini, semua tahu ini ulah Tang Long. Para abdi dalem yang datang membawa karung besar tapi tak mendapat apa-apa memaki Tang Long si mati ini: "Dia makan daging, bahkan setetes kuah pun tak disisakan untuk kita!"
Semua anggota Keluarga Tang diliputi amarah karena gagal merampas harta, meski kepala keluarga mereka Tang Nawen yang sedikit kesal tidak semarah para abdi dalem. Pasalnya, dia telah menemukan simpanan lebih dari 300 triliun di Bank Antariksa Planet Red Lion. Dalam beberapa bulan, uang ini akan masuk ke saku mereka. Untuk apa dia ikut-ikutan panik seperti bawahan? Maka dengan santainya Tang Nawen menikmati anggur di istana gubernur. Terhadap pasukannya, dia juga tidak membatasi - biarkan mereka bersenang-senang beberapa hari. Bukankah ini bentuk perhatian seorang kepala keluarga?
Dengan perasaan kesal, Tang Nawu tiba-tiba teringat akan rumah-rumah mewah yang dilihatnya selama perjalanan. Dia tentu tahu ini adalah kediaman para abdi dalem keluarga Kaiser. Dari penampilannya, tempat-tempat itu jelas belum pernah dijarah. Begitu ide ini muncul, dia segera memerintahkan prajuritnya dengan penuh semangat untuk menjarah rumah-rumah megah tersebut. Para prajurit yang sebenarnya sudah lama ingin merampok rumah mewah namun ragu-ragu karena takut reaksi kepala keluarga terhadap para tawanan ini, kini langsung menerobos seperti harimau lapar.
Para abdi dalem itu berteriak-teriak putus asa: "Tuan Tang sudah berjanji menjamin keamanan jiwa dan harta kami! Kalian tidak boleh ingkar janji!" Para prajurit biasa yang tidak mengerti konteks ancaman ini sempat terhenti ketakutan. Namun para perwira senior yang memahami maksud mereka hanya menyeringai sadis: "Tang Long cuma perwira keluarga, sedangkan junjungan kami adalah Wakil Kepala Keluarga! Menurut kalian kami harus patuh pada siapa? Ayo rampas semuanya!" Begitu perintah turun, aksi perampokan berlanjut dengan intensitas yang semakin ganas.
Rumah-rumah mewah para abdi dalem ini terkonsentrasi di satu zona, sehingga pasukan Tang Nawu bisa merampas dengan sangat mudah. Melihat harta karun seperti barang antik dan Blue Gold yang terus bertambah, Tang Nawu tak bisa menahan tawa terbahak-bahak. Meski tidak mendapatkan persediaan strategis, harta ini sudah cukup untuk mengganti kerugian tersebut.
Tiga tetua keluarga yang melihat gudang kosong dan rumah mewah sudah dirampas wakil kepala keluarga, akhirnya mengalihkan fokus ke bank. Saat menyisir bank, mereka terkejut sekaligus girang menemukan bahwa uang tunai bank ternyata belum dijarah. Mereka berbisik-bisik menganggap ini keberuntungan, lalu langsung memimpin anak buahnya melakukan perampokan.
Para perwira tingkat rendah sudah tahu barang bagus tidak akan jatuh ke tangan mereka, jadi fokus mereka tertuju pada rumah-rumah sipil, berharap bisa mendapatkan sesuatu agar tidak pulang dengan tangan hampa. Tapi mereka segera menemukan rumah-rumah ini menyimpan persediaan kebutuhan pokok masyarakat dalam jumlah besar, dan dengan girang langsung menjarah habis-habisan. Maka rakyat Planet Red Lion pun mengalami sial besar - hampir semua rumah dirampok, setiap orang dipukuli, terutama keluarga yang memiliki gadis cantik bahkan harus menderita pemerkosaan.
Sebenarnya ini bukan semata-mata karena mereka memiliki persediaan kebutuhan pokok sehingga dijarah. Bahkan tanpa persediaan itu, pasukan Keluarga Tang tetap akan mendatangi mereka, tetap akan merampas harta benda. Namun justru karena adanya persediaan kebutuhan pokok yang dijarah pasukan itu, sedikit harta pribadi mereka sendiri bisa terselamatkan. Baru pada saat inilah mereka benar-benar memahami perbedaan mendasar antara Tang Long dan anggota Keluarga Tang lainnya. Sepuluh hari lebih pemerintahan Tang Long hampir tidak ada penutupan pintu di malam hari, tidak hanya tidak menjarah atau mengganggu rumah penduduk, tapi juga dengan tegas menghukum para penjarah yang mencoba mengambil keuntungan di tengah kekacauan, menjaga ketertiban masyarakat.
Tindakan berlebihan Keluarga Tang akhirnya memicu pemberontakan. Kesalahan terbesar mereka adalah tidak melucuti senjata polisi sebelum merampas. Mengetahui keluarga mereka menjadi korban, para polisi langsung mengambil senjata dan menyerang pasukan Keluarga Tang yang sedang mengobrak-abrik rumah. Awalnya puluhan ribu polisi berhasil menewaskan satu prajurit Tang per orang, namun melihat situasi memburuk, pasukan Tang segera mengorganisir serangan balik.
Polisi hanya memiliki pistol sedangkan prajurit bersenjatakan senapan serbu. Hanya sedikit polisi Planet Red Lion yang berhasil melarikan diri dengan melepas seragam, sementara sisanya ditembak mati oleh pasukan Tang. Para abdi dalem yang geram kehilangan banyak pasukan segera melancarkan operasi pembersihan besar-besaran - mengeksekusi siapa pun yang mencurigakan. Rakyat yang menolak dibantai mulai melawan dengan senjata seadanya seperti pisau dapur. Planet Red Lion pun tenggelam dalam banjir darah.
Saat Keluarga Tang melakukan pembantaian gila-gilaan, awak radar yang bertugas memantau di kapal perang tiba-tiba menemukan ratusan kapal musuh muncul di layar, lalu panik melapor ke junjungan masing-masing. Tang Nawen yang mendapat kabar ini langsung kehilangan minat untuk minum (alkohol), melempar gelasnya sambil berteriak: "Semua naik kapal! Hancurkan pasukan musuh!" Setelah itu ia langsung berlari ke kapal induknya bersama pengawal.
Pasukan Tang yang sedang dalam kondisi mengamuk sempat tertegun mendengar perintah ini. Dalam sekejap, ribuan prajurit tewas ditombak rakyat menggunakan pisau dapur. Tentu saja pasukan Tang dengan daya tembak superior bukanlah tandingan rakyat biasa. Dengan cepat mereka membuka jalan darah dan mundur ke kapal perang.
Namun ketika para abdi dalem memerintahkan untuk mengangkat kapal perang, mereka baru tersentak menyadari bahwa kapal perang mereka ternyata kekurangan pasukan! Hampir setiap kapal kehilangan ratusan personel. Beberapa kapal masih bisa segera mendistribusikan personel, meninggalkan posisi tidak penting lalu lepas landas. Namun beberapa kapal menemukan bahwa awak pesawat dan operator kontrol reaktor tenaga mereka sudah hancur total! Di antara personel yang tersisa, ternyata tidak ada yang bisa mengemudikan kapal perang atau mengoperasikan reaktor tenaga, hanya bisa terdiam di tempat dengan penuh kepiluan.
Para perwira keluarga yang tak bisa lepas landas ini, melihat diri mereka tak bisa berjasa, akhirnya melampiaskan amarah kepada rakyat dengan menggunakan meriam besar di kapal perang untuk menyerang kerumunan orang dan bangunan di darat. Tentu saja, mereka hanya menembakkan beberapa peluru meriam lalu berhenti. Ini karena perintah Tang Nawen yang tidak ingin Planet Red Lion hancur, meskipun beberapa tembakan itu sudah cukup menyebabkan trauma besar bagi Planet Red Lion.
Kapal perang keluarga Kaiser yang memasuki wilayah Planet Red Lion segera mendeteksi kapal musuh di atmosfer Planet Red Lion. Mereka langsung bergerak maju dengan kecepatan penuh, meluncurkan sejumlah besar Peluru Kendali dan sinar laser, berharap bisa membunuh musuh di dalam atmosfer. Meskipun keinginan mereka tidak sepenuhnya tercapai, mereka berhasil menghancurkan hampir sepuluh kapal perang Keluarga Tang yang gagal menghindar dan terjebak di permukaan tanah.
Tang Long tidak mematuhi perintah Tang Nawen untuk segera kembali ke Planet Zhongzhou untuk perbaikan. Sebaliknya, ia bergerak perlahan-lahan dengan santai menuju Planet Zhongzhou. Mengenai peristiwa yang terjadi pada Keluarga Tang di Planet Red Lion, semua orang termasuk prajurit di kapal yang bersembunyi dan warga sipil, telah menyaksikan semuanya dengan jelas melalui satelit pengintaian rahasia yang dipasang di Planet Red Lion.
Mereka semua menyaksikan kekejaman prajurit Keluarga Tang, juga melihat penderitaan rakyat Planet Red Lion, namun tak satu pun menunjukkan ekspresi iba. Prajurit wilayah kekuasaan Tang Long sudah bosan menyaksikan pemandangan ini - di Galaksi Tanpa Kekacauan, kejadian seperti ini terjadi setiap hari. Para manusia kera itu menonton seperti pertunjukan monyet dengan penuh antusiasme, sementara prajurit yang menyerah dan penduduk itu bersyukur atas keberuntungan mereka bisa mengikuti Tang Long. Jika tidak, mungkin saat ini mereka juga menjadi bagian dari korban pembantaian.
Yang sedikit tidak tega bukan orang lain, melainkan Tang Long sendiri. Ia melirik sekitar melihat ekspresi normal Yuna dan kawan-kawannya, dalam hati menghela nafas dan menggelengkan kepala. Dalam pikirannya: "Ternyata hatiku masih terlalu lembut, tidak bisa menyaingi ketegaran wanita-wanita seperti Yuna. Ah, begitulah zaman kekacauan. Nyawa semurah rumput, atau prinsip 'pemenang menjadi raja'. Sebenarnya di dunia dan zaman seperti ini, siapa yang peduli dengan HAM atau moral? Asal punya kekuatan militer cukup besar, rakyat di wilayah kekuasaan hanya seperti semut yang bisa dipermainkan. Hmm." Di akhir pikirannya, Tang Long tiba-tiba tersenyum sinis. Membuat beberapa gadis cantik di sampingnya penasaran meliriknya.
Saat melihat kapal perang keluarga Kaiser tiba di Planet Red Lion dan mulai baku tembak dengan kapal Tang, Tang Long langsung bangkit berdiri. Tangannya diayunkan sambil berteriak: "Seluruh pasukan maju kecepatan penuh! Rebut Planet Zhongzhou!"
Orang-orang yang mendengar perintah Tang Long ini menunjukkan ekspresi berbeda. Para prajurit wanita Kompi SK23 yang telah mengikuti Tang Long sejak awal tersenyum. Sang Junjungan akhirnya bersiap merebut Planet Zhongzhou.
Perwira wilayah kekuasaan yang telah mengabdi beberapa bulan kepada Tang Long sempat terdiam sejenak, merenungkan situasi. Mereka beranggapan sang junjungan hanya menggunakan 23 kapal perang untuk merebut 70 kapal musuh dan menduduki sebuah planet, sama sekali tidak takut dengan kekuatan militer keluarga Tang. Apalagi sebagian besar pasukan Tang sedang bertarung mati-matian dengan keluarga Kaiser. Ditambah kekuatan keluarga Kaiser lebih unggul, kemungkinan mereka bisa kembali sangat kecil. Bahkan jika bisa kabur, jumlah kapal yang tersisa pasti sedikit. "Berjuang sampai akhir!"
Para prajurit wilayah kekuasaan biasa hanya tertegun sesaat, lalu melanjutkan tugas masing-masing tanpa reaksi berarti. Dalam hati mereka meyakini: "Tugas kami hanyalah menjalankan perintah junjungan. Inilah bukti kesetiaan."
Sedangkan para manusia kera, begitu mendengar ada pertempuran, mereka langsung bersorak kegirangan. Bagi mereka tidak ada yang perlu dipikirkan, penguasa baru menyuruh apa ya dikerjakan, seperti ini baru tidak akan kelaparan.
Prajurit Planet Red Lion yang baru menyerah tertawa gembira, mereka berencana meniru para prajurit Keluarga Tang yang setelah menduduki planet langsung melakukan perampokan besar-besaran.
Sementara rakyat yang mengikuti program imigrasi hanya menganggukkan kepala. Melihat siaran langsung satelit tadi dan membandingkan dengan kondisi 10+ hari pemerintahan Tang Long di Planet Red Lion, mereka beranggapan mengikuti Yang Mulia Tang Long ini bisa membuat hidup mereka sejahtera. Karena penguasa ini baik, maka perluasan kekuatannya nanti pasti akan memperbaiki kehidupan dan keamanan mereka. Terhadap keputusan Tang Long, rakyat memberikan persetujuan berdasarkan pertimbangan paling praktis.
Begitu perintah Tang Long dikeluarkan, 7 unit kapal perang yang reyot beserta kapal-kapal yang bersembunyi seketika menyalakan mesin penuh, melesat cepat ke arah Planet Zhongzhou.
Di menara kontrol Planet Zhongzhou, seorang pemuda yang mengenakan alat seperti penutup telinga, sesekali melirik radar, berkata pada rekannya yang sedang bersenandung santai: "Dengar kabar? Yang Mulia Tang Long cuma pakai 23 kapal perang bisa menduduki Planet Red Lion, kepala keluarga sudah bawa semua armada untuk bala bantuan!"
Pemuda yang bersenandung itu membuka mata sambil merengut: "Aku juga tahu, seluruh penduduk Planet Zhongzhou sudah pada tahu. Dari nada suaramu, kayaknya cuma kamu satu-satunya yang punya info."
Pemuda ber-penutup telinga itu terkekeh: "Hihi, aku cuma kagum aja Yang Mulia Tang Long bisa merebut planet cuma dengan kekuatan militer sedikit begitu."
Pria yang bersenandung itu tertawa: "Hehe, Yang Mulia Tang Long memang luar biasa. Saat pertama kali bergabung dengan Keluarga Tang, beliau hanya mengandalkan satu kapal perang untuk menghancurkan belasan kapal musuh, bahkan mengejar musuh hingga ke wilayah Planet Ulan."
Saat keduanya hendak melanjutkan basa-basi, pemuda berpenutup telinga tiba-tiba berteriak "Ada situasi!" dan melompat ke depan radar. Kini terlihat jelas di radar segerombolan besar pesawat antariksa yang sedang menuju Planet Zhongzhou.
Pemuda yang bersenandung segera meletakkan tangannya di tombol alarm, menunggu instruksi rekan apakah harus menekan atau melepas. Sementara pemuda berpenutup telinga dengan gugup memeriksa program analisis radar. Tak lama kemudian, dia menghela napas lega: "Ini kapal-kapal Yang Mulia Tang Long. Luar biasa, Yang Mulia tidak kehilangan satu pun kapal perang atau pesawat angkut!"
Pria yang bersenandung mengerutkan kening, jarinya yang sudah menarik kembali kini kembali menempel di tombol alarm. "Aku ingat Yang Mulia Tang Long hanya punya 23 Kapal Perang X dan 440 pesawat angkut. Sekarang kok ada ratusan pesawat tambahan?"
Pria berpenutup telinga segera memeriksa data pesawat. Dengan ekspresi bingung ia berkata, "Aneh! Selain kapal perang Yang Mulia Tang Long, ada 50 kapal kelas tinggi tanpa nomor, 20 kapal perang dengan tipe tak dikenal, dan 534 pesawat penumpang berbagai ukuran. Dari mana Yang Mulia membawa pulang armada sebanyak ini? Mereka tidak terlihat seperti sedang dikejar musuh."
Pria yang masih bertahan di posisinya mengingatkan, "Bukankah lebih baik kau kirim pesan komunikasi ke Yang Mulia Tang Long untuk menanyakan ini?"
Pemuda bertutup telinga mengangguk dan menyambungkan komunikasi dengan kapal induk Tang Long. Melihat Tang Long muncul di layar, dia memberi hormat dan bertanya: "Selamat datang kembali Yang Mulia Tang Long. Kapal perang dan pesawat antariksa di belakang Anda itu milik pihak mana?"
Tang Long tersenyum sebentar sebelum wajahnya kembali serius: "Saat ini aku, Tang Long, secara resmi mengeluarkan pemberitahuan penyerahan diri kepada Planet Zhongzhou!"
"Oh, pemberitahuan penyerahan diri, hmm? Pemberitahuan penyerahan diri?!" Pemuda bertutup telinga yang masih terbiasa mengangguk otomatis saat mendengar suara tiba-tiba tersadar akan makna perkataan Tang Long. Dengan ekspresi kaget dia gagap: "Kau... kau maksud..."
Tang Long mengerutkan alis: "Masih belum paham? Maksudku aku akan melakukan pemberontakan!"
Pemuda yang masih bersenandung itu langsung menekan tombol alarm setelah mendengar ucapan tersebut, lalu berkata pada Tang Long dengan sedikit kekhawatiran: "Maaf, ini adalah tanggung jawabku." Dia tahu Planet Zhongzhou saat ini sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk melawan. Dengan kekuatan militer Tang Long, kapan saja bisa menduduki Zhongzhou. Meski takut akan serangan balasan dari Tang Long, tapi tugasnya memang memberi peringatan, jadi dia pasrah menerima konsekuensinya.
Tang Long mendengar perkataan prajurit ini, memandangnya dengan kagum sebelum tersenyum dan berkata: "Aku suka orang yang setia pada tugasnya." Lalu dia menambahkan pada prajurit yang memakai alat penutup telinga: "Kau belum juga memberi tahu para abdi dalem di darat tentang situasi ini? Sekalian beri tahu mereka, aku hanya memberi waktu 3 menit. Jika setelah 3 menit belum ada komunikasi penyerahan, aku akan melancarkan serangan!"
Prajurit yang baru tersadar itu segera mengirimkan informasi ini ke para abdi dalem yang bertugas di darat. Dalam hati dia berdoa agar para abdi dalem setuju menyerah. Jika Tang Long benar-benar menyerang, yang akan menjadi korban adalah Rakyat di darat, termasuk keluarganya sendiri!
Tang Long melihat prajurit itu berkeringat dingin, tak bisa menahan tawa lagi: "Tenang saja, mereka pasti cepat menyerah. Karena..." Tang Long mengedipkan mata lalu melanjutkan: "Karena sebagian besar pejabat keluarga ikut kepala keluarga pergi. Dari pejabat yang tersisa, yang statusnya tertinggi mungkin adalah pejabat langsung di bawahku."
Mendengar alarm, semua pejabat di permukaan panik berlari ke balai kota terdekat. Sesuai kebiasaan saat bertugas jaga, mereka membuka komunikasi full frequency untuk berdiskusi. Saat melihat pesan dari menara kontrol: "Tang Long memberontak! Mengeluarkan ultimatum ke Planet Zhongzhou! Jika tidak menyerah dalam 3 menit, akan melakukan serangan!" Mereka terpaku. Tapi segera melihat data kekuatan militer yang dilampirkan: 23 Kapal Perang X, 50 kapal kelas tinggi, 20 kapal tipe tak dikenal, 440 pesawat angkut kelas tinggi, 534 pesawat antariksa penumpang.
Melihat kalimat pertama itu, semua orang tertegun. Beberapa abdi dalem yang kebetulan berada di dekat abdi dalem langsung Tang Long langsung melirik tajam ke arah mereka. Sementara para abdi dalem langsung Tang Long sendiri mulai berkeringat dingin setelah membaca kalimat tersebut dan bersiap-siap untuk diam-diam melarikan diri. Namun ketika semua orang melihat data kekuatan militer di bagian berikutnya, alis semua orang berkedut, bertanya-tanya bagaimana Tang Long bisa mengumpulkan begitu banyak kapal perang?
Salah satu dari dua abdi dalem Tang Long yang aktif membangun hubungan, Ma Tu, berdehem untuk memecahkan kebekuan dan berkata: "Para hadirin, Yang Mulia menerima pemberitahuan dari Yang Mulia Tang Long dan melakukan ekspedisi ke Planet Red Lion. Namun melihat situasi saat ini, kita bisa menyimpulkan bahwa Yang Mulia telah terjebak dalam strategi. Mengingat Yang Mulia telah terjebak dalam strategi Yang Mulia Tang Long, percayalah bahwa Yang Mulia Tang Long pasti tidak akan membiarkan Yang Mulia merasa nyaman. Jika tidak, mengapa Yang Mulia Tang Long berani secara terang-terangan mengajak kita menyerah? Selain itu, kita semua tahu bahwa saat ini tidak ada satu pun kapal perang di Planet Zhongzhou. Meskipun ada ratusan ribu pasukan darat, bisakah mereka menahan bombardemen dari armada kapal perang? Mampukah mereka menghadapi serangan dari 900.000 pasukan manusia kera bersenjata?" Ujar Ma Tu sambil tersenyum hihi sambil mengamati para abdi dalem di sekelilingnya.
Semua abdi dalem mendengar melalui komunikator bagaimana Ma Tu menyebut "Yang Mulia Tang Long" berulang kali. Tak perlu dijelaskan, para abdi dalem langsung tahu di pihak mana dia berada. Beberapa abdi dalem yang temperamental bahkan sudah bersiap untuk membunuh Ma Tu. Namun setelah mendengar analisis situasi dari Ma Tu, mereka menyadari kebenaran perkataannya - sang junjungan yang terjebak dalam siasat pasti dalam keadaan buruk, bahkan mungkin sudah dihabisi oleh Tang Long. Jika tidak, Tang Long takkan berani terang-terangan mengirim ultimatum. Fakta bahwa Planet Zhongzhou tidak memiliki satupun kapal perang, sementara Tang Long mengerahkan lebih dari 90 kapal perang semakin menguatkan argumen ini. Merenungkan hal ini, semua orang gemetar dalam hati: Apakah mereka harus mengganti junjungan?
Merasakan junjungan mereka berada di pihak pemenang, para abdi dalem langsung Tang Long yang semula hendak melarikan diri kini mengangkat dagu dengan sikap angkuh, memandang sinis para abdi dalem di sekitarnya. Dalam hati mereka berpikir dengan penuh kesombongan: "Hmm, kalian para abdi dalem rendahan dari junjungan sebelumnya, biasanya melihat kami tidak hanya tidak memberi hormat, malah memandang dengan congkak. Sekarang bagaimana? Junjungan kami menjadi kepala keluarga, kami kini abdi dalem langsung sang kepala keluarga. Apa kalian tidak segera membungkuk-bungkuk dan memanggil 'Yang Mulia'? Hehe, nanti aku bisa berjalan dengan kepala tegak dan perut maju, berbicara dengan nada birokrat: 'Oh, ini bukan Yang Mulia Anu? Kenapa? Hari ini tidak bekerja?' Hihi, memikirkannya saja sudah bikin mati rasa!"
Ma Tu yang melihat semua orang masih terdiam segera mengingatkan: "Cepat putuskan! Tinggal satu menit lagi Yang Mulia Tang Long akan menyerang!"
Mendengar ini, para abdi dalem serentak tersentak dan berseru: "Menyerah!"
“Prajurit yang memakai alat seperti penutup telinga yang menerima keputusan para abdi dalem di permukaan, meski lega, tetap dengan suara gelisah berkata pada Tang Long: "Yang Mulia Tang Long, Planet Zhongzhou memutuskan menyerah." Pemuda yang tadi bersenandung itu bahkan semakin gugup tidak berani menatap Tang Long, karena mulai saat ini mereka resmi menjadi bawahan Tang Long. Baru saja menghalangi atasan, tidak tahu bagaimana hukuman yang akan diberikan."
Melihat mereka masih tegang, Tang Long tersenyum: "Bukankah tadi sudah kukatakan, aku menyukai orang yang setia pada tugas. Kalian sebelumnya menunjukkan kesetiaan pada Keluarga Tang, jadi melihat musuh harus dihalangi dan alarm dinyalakan. Kini kalian setia padaku, tentu juga harus melakukan hal sama saat melihat musuh. Tenang, bagi yang loyal aku takkan perlakukan semena-mena. Yuna, catat nomor dan nama mereka, setelah kembali naikkan pangkat mereka jadi penanggung jawab menara kontrol."
"Siap, junjungan." Yuna mengangguk dengan senyum manis.
Kedua prajurit itu langsung bersujud ke arah Tang Long sambil berteriak: "Terima kasih, Tuan Kepala Keluarga!"
Mendengar ini, Tang Long mengernyitkan dahi dan bergumam: "Kepala keluarga? Gelar ini terdengar buruk." Yuna yang berdiri di samping segera berbisik sambil tersenyum: "Apa junjungan ingin mengganti gelar tertentu?"
Tang Long berpikir sejenak lalu menggelengkan kepala: "Tidak ada ide untuk saat ini. Nanti saja." Kemudian memberi perintah ke operator komunikasi: "Sampaikan ke seluruh pasukan: Siapapun yang mengganggu warga, merampok, atau melanggar hukum akan dihukum mati! Polisi Zhongzhou dan pasukan darat segera turun ke jalan untuk menjaga ketertiban!"
"Siap!" Operator komunikasi segera menyebarkan perintah ini ke semua kapal perang, pesawat angkut, wahana antariksa, dan seluruh pasukan di Planet Zhongzhou. Prajurit Red Lion yang mendengar ini gemetar - Tuan ini berbeda dari penguasa lain yang membolehkan penjarahan setelah pendudukan. Mereka harus berhati-hati.
Sedangkan rakyat yang mendengar perintah ini, semuanya mengangguk penuh kekaguman. Mereka semakin yakin bahwa Tang Long adalah penguasa yang baik, dan tidak akan menderita jika mengikutinya.
Tang Long memandang Planet Zhongzhou yang biru, lalu menatap orang-orang di sekelilingnya. Dengan senyum, dia berkata kepada semua orang: "Ayo, kembali ke rumah kita!" Yang lain hanya bersorak merayakan kemenangan, tapi para prajurit wanita Kompi SK23 seperti Yuna mengerti bahwa perkataan ini ditujukan untuk mereka. Dengan senyum haru, mereka memandang planet biru yang semakin membesar di layar. Mereka tahu, mulai sekarang planet biru nan indah ini akan menjadi rumah sejati mereka.
