“Bertahan! Bertahan!” Tang Nawen mengayunkan tinju sambil berteriak dengan suara parau. Sebenarnya dia tak ingin kehilangan sopan santun sebagai kepala keluarga, tetapi situasi pertempuran telah membuatnya kehilangan minat untuk menjaga citra. Dari 200 kapal perang yang dibawanya, lebih dari separuh sudah hancur dalam sekejap. Bahkan Kapal Perang X yang tangguh pun sudah beberapa unit dihancurkan keluarga Kaiser. Jika tidak gila, itu sudah membuktikan ketahanan mentalnya yang luar biasa.
“Sialan! Dari mana keluarga Kaiser membeli begitu banyak kapal perang aneh? Dulu pakai kapal silinder, sekarang muncul lagi kapal berbentuk prisma segi delapan! Semuanya jenis yang belum pernah kulihat!” Tang Nawu yang tadinya masih mengelap keringat dingin sambil bergumam, melihat 5 unit kapal prisma yang disebutnya tadi bergerak mendekat. Dia langsung melompat sambil berteriak: “Sial! Cepat kirim 20 kapal untuk hadang mereka! Jangan biarkan menerobos formasi kita! Semua kapal segera arahkan senjata dan tembak!”
Kapal perang berbentuk belah ketupat yang disebutkan Tang Nawu adalah jenis kapal dengan bagian kepala yang sangat runcing. Daya tembak kapal ini sebenarnya tidak terlalu dahsyat, hanya memiliki sekitar seratus lubang meriam. Namun, lapisan armor mereka tebal, kekuatan benturan luar biasa, dan kecepatan yang sangat tinggi - sepenuhnya mengandalkan tabrakan untuk menghancurkan kapal musuh. Haluan kapal mereka yang tajam mirip kikir segitiga yang diasah, dapat dengan mudah membelah kapal perang menjadi dua bagian, persis seperti pasukan kavaleri penyerang dari zaman purba! Beberapa Kapal Perang X milik keluarga Tang yang hancur, semuanya adalah jasa dari 5 kapal berbentuk belah ketupat ini.
Tang Zhong Pu menatap situasi pertempuran yang semakin timpang dengan keringat dingin bercucuran di dahinya. Di pihak mereka meski memiliki puluhan Kapal Perang X dengan daya tembak yang kuat, namun pihak lawan seluruhnya adalah kapal kelas tinggi dengan jumlah lebih dari dua kali lipat. Kapal-kapal ini mengurung armada mereka dalam formasi lingkaran rapat, menyerang dari segala arah - atas bawah, depan belakang, kiri kanan! Yang lebih menyusahkan lagi, 5 kapal perang berbentuk belah ketupat itu bolak-balik menerobos formasi mereka tanpa bisa dihalangi sama sekali! Entah kapal perang berbentuk belah ketupat itu diproduksi oleh bajingan mana, kulitnya begitu tebal sampai tak takut tembakan serentak Kapal Perang X! Bahkan kecepatan serbunya melebihi kecepatan peluncuran sekoci penyelamat! Haluan kapal yang terbuat dari bahan tidak diketahui itu, setelah menubruk dan menembus badan kapal tebal musuh, tetap utuh tanpa kerusakan sedikitpun!
Tang Haidong sama sekali tidak punya suasana hati untuk memperhatikan situasi pertempuran. Bagaimanapun, dia hanya perlu melihat saja di kapal induk perwira keluarga tanpa perlu melakukan apa-apa. Saat ini dia sangat membenci dirinya sendiri. Mengapa dulu dia begitu meremehkan Tang Long? Seandainya dia terus mengikuti Tang Long, pasti sekarang dia sedang menikmati anggur dengan nyaman di Planet Zhongzhou sambil menunggu promosi pada rapat berikutnya. Mana mungkin terjebak dalam situasi satu kaki sudah masuk peti mati seperti sekarang ini!
Berbanding terbalik dengan kepanikan dan kekhawatiran keluarga Tang, keluarga Kaiser justru dipenuhi sukacita dan kesombongan. Menyaksikan keluarga Tang yang hampir punah di tangan mereka, seluruh pasukan keluarga Kaiser melancarkan serangan gencar dengan semangat membara.
Tang Nawen yang melihat 5 kapal perang berbentuk belah ketupat yang dikepung oleh kapalnya tiba-tiba memancarkan cahaya biru dari bagian belakang, segera berteriak panik: "Cepat! Arahkan senjata dan tembak! Jangan biarkan mereka mendekat!"
Komandan kapal perang lainnya juga mengeluarkan perintah yang sama seperti Tang Nawen setelah menyaksikan pemandangan ini. Pengalaman sebelumnya mengajari mereka bahwa begitu cahaya biru muncul di bagian belakang kapal jenis ini, itu pertanda kapal musuh akan melancarkan serangan!
Cahaya biru di bagian belakang kapal-kapal berbentuk berlian itu semakin terang, sementara tubuh mereka terus menerima hujan tembakan sinar laser. Dari luar angkasa, terlihat seperti 5 belati tajam berbentuk berlian sedang diterpa hujan deras. Tiba-tiba, cahaya biru di bagian belakang menghilang seketika, dan badan kapal pun lenyap seolah melakukan lompatan ruang.
Keluarga Tang bukannya bersukacita atas hilangnya kapal-kapal itu, malah panik memandang ke segala arah sambil berteriak: "Siapa yang kena? Siapa yang kena?"
Ketakutan mereka sangat wajar, karena ketika mereka menemukan 5 kapal perang berbentuk berlian itu, 5 kapal perang di pihak mereka sendiri telah tertembus oleh kekuatan serangan dan haluan kapal yang tajam.
Tang Nawen yang sedang memerintahkan pasukan untuk menyerang 5 kapal perang tersebut sambil hati berdebar-debar ketakutan, tiba-tiba menerima komunikasi dari Tang Zhong Pu. Wajah Tang Zhong Pu yang memang sudah berkerut, kini tampak lebih tua puluhan tahun akibat kelelahan dan kepanikan di matanya.
Dengan suara lesu, Tang Zhong Pu berkata pada Tang Nawen: "Kepala keluarga, mundurlah! Kita tidak bisa menang. Sudah lebih dari separuh kekuatan militer kita hancur!"
“Mundur？Tidak boleh! Aku baru saja menduduki Planet Red Lion, bagaimana bisa mundur begitu saja!” Tang Nawen membelalakkan mata berteriak. Dia tidak rela diusir dari Planet Red Lion belum genap sehari, apalagi melepaskan 300.000 triliunan di Bank Antariksa yang tersimpan di sana! Karena dia tahu selama memiliki 300.000 triliunan itu, meski semua kapal perangnya hancur pun bisa langsung dibeli kembali.
Tang Zhong Pu terkejut mendengarnya, secara lahiriah tidak berkata apa-apa, namun dalam hati bergumam dengan penuh kebencian: "Brengsek sialan! Kapal indukmu tidak diserang makanya tidak mau mundur! Bilang baru merebut Planet Red Lion, tunggu kapal indukmu hancur berkeping-keping, lihat kau mau mundur atau tidak!"
Saat Tang Zhong Pu masih bergumam pelan, Tang Nawu juga muncul menuntut Tang Nawen untuk mundur. Baru saja Tang Nawen hendak menolak, kapal induknya tiba-tiba mengguncang hebat, diikuti bunyi alarm: "Hull rusak 11%! Meriam hancur 20%!"
Tang Nawen langsung melompat berdiri begitu mendengar peringatan dari komputer, berteriak: "Semua meriam kapal perang arahkan ke koordinat x12z34 dan tembak terus menerus! Gempur sampai terbuka celah!" Meskipun Tang Nawen tidak menyebut kata "mundur", semua orang paham maksudnya karena arah yang disebutkan tadi mengarah ke Planet Zhongzhou.
Para prajurit keluarga Tang yang sudah terpuruk moralnya tiba-tiba bersemangat kembali. Segenap daya tembak mereka diarahkan ke lokasi tersebut dengan gencar. Keluarga Kaiser yang sedang mengepung perlahan-lahan sama sekali tidak menduga masih ada sisa kekuatan sebesar ini. Serangan dadakan itu langsung membuka celah di barisan mereka. Begitu celah muncul, armada keluarga Tang yang sudah terkurung lama langsung menerobos keluar tanpa pikir panjang.
"Komandan di kapal induk keluarga Kaiser melihat adegan ini, dengan senyum sinis memberi perintah: "Armada berkumpul di celah itu! Ingat! Armada yang kupimpin harus bergerak selancar awan dan air! Kapten kapal mana yang gagal memenuhi, akan kuhadapi sendiri!" Sesuai perintah komandan ini, armada Kaiser yang mengepung keluarga Tang mulai bergerak seperti ubur-ubur yang mengerut, cepat dan teratur menuju celah tersebut.
"Brengsek! Gerak tanpa perintah untuk apa? Susun barisan, jangan berdesakan! Jangan kacau!" Melihat bawahan yang berlarian tak teratur menuju celah, Tang Nawen melompat sambil memaki. Ia khawatir kerumunan akan memperlambat kecepatan dan memberi kesempatan musuh menghadang. Namun niat baiknya dianggap sampah oleh anak buah. Para komandan kapal Tang dalam hati memaki: "Jangan berdesak? Jangan kacau? Cuma mau kami memberi jalan agar kau bisa kabur duluan? Huh! Saat bahaya datang, masing-masing menyelamatkan diri, siapa peduli kau?"
Dan Tang Haidong yang kapal perangnya sudah mencapai celah itu, memandang kapal induk ayahnya sambil berpikir licik: "Hehe, lebih baik si tua lamban itu dihabisi orang, maka seluruh Planet Zhongzhou akan menjadi milikku. Hmph, adik, jangan salahkan kakak kejam, siapa suruh kau berada di kapal induk si tua? Biarlah kutuk kapal induk kalian hancur!" Begitu niat jahat Tang Haidong terlintas, tiba-tiba kapalnya terguncang hebat. Badannya terasa panas, lalu segalanya gelap.
Melihat dengan jelas di layar bahwa kapal perang yang berhasil keluar dari celah semuanya dihancurkan oleh lapisan tebal kelompok kapal perang keluarga Kaiser yang dipindahkan ke sana, wajah Tang Nawen berubah pucat saat memberi perintah: "Patuhi perintah! Semua kapal tembakkan terus-menerus ke posisi xxx!" Meski terlihat kesal di permukaan karena kehancuran kapal-kapal tersebut, tak seorang pun tahu bahwa dalam hatinya justru ada kepuasan jahat yang sedang bergelora. Dengan wajah bengis ia berpikir: "Brengsek-brengsek tak tahu aturan! Berani melawan perintahku? Mati saja kau!" Ia sama sekali tak menyadari bahwa putra sulungnya sudah hancur total, tapi sekalipun tahu, mungkin tak akan ada reaksi berarti saat ini? Nyawa tentu lebih penting.
Menyaksikan kapal perang yang menyerbu celah tersebut dihancurkan, sementara kepala keluarga tak juga mengeluarkan perintah mundur, masing-masing kapal keluarga Tang segera memindahkan posisi meriam mereka. Senjata-senjata itu diarahkan ke posisi xxx dan mulai menembak tanpa henti.
Komandan kapal induk keluarga Kaiser, melihat kapal-kapal keluarga Tang berbalik arah dan menyerang, langsung tertegun. Semula dikira keluarga Tang ingin kabur melalui celah itu, sehingga memindahkan seluruh kekuatan ke area sekitar celah. Akibatnya, formasi tipis di sektor lain langsung kocar-kacir oleh serangan mendadak, dan segera membuka celah lebar.
Baru menyaksikan adegan ini, komandan keluarga Kaiser yang menerima laporan kerugian langsung berteriak: "Sialan! Tertipu! Cepat lakukan pemindahan kapal perang ke posisi xxx! Bagaimanapun harus mengurung kapal-kapal keluarga Tang!"
Ketika Tang Nawen melihat kapal musuh bergerak sesuai prediksinya, wajahnya dipenuhi senyum kepuasan: "Semua kapal perang dengarkan perintah, aktifkan semua mesin dengan daya penuh dalam kondisi idle!"
Mendengar perintah ini, operator tenaga di setiap kapal keluarga Tang terkejut. Mesin dalam keadaan idle dengan daya penuh sangat merusak mesin, apalagi dijalankan dengan daya maksimal? Jika terus begini, kapal perang baru yang dibeli ini tak akan lama lagi perlu diperbaiki. Meski berpikir demikian, mereka tetap mematuhi perintah. Pemandangan mengerikan pasukan sekutu yang tidak menaati perintah dan dihancurkan menjadi debu oleh musuh masih jelas terbayang di depan mata.
Tang Nawen menunggu hingga kapal-kapal keluarga Kaiser bergerak ke arah xxx, lalu segera memerintahkan: "Arah depan kapal! Mesin dinyalakan penuh, mundur!" Setelah berkata demikian, ia memimpin kapal induknya menyusup celah yang dikosongkan keluarga Kaiser, sementara kapal-kapal lain tentu segera mengikuti perintah mundur. Kapal-kapal yang sebelumnya sudah dalam kondisi idle daya penuh tiba-tiba berakselerasi maju, membuat seluruh armada bergetar hebat sebelum melesat ke arah target seperti Peluru Kendali. Kecepatannya bisa menyaingi serangan kapal perang berbentuk belah ketupat sebelumnya.
Komandan keluarga Kaiser yang menyadari dirinya tertipu lagi segera berteriak marah: "Kejar! Putar balik dan habisi mereka!" Kapal perang keluarga Kaiser yang sedang maju langsung berputar arah, menyebabkan formasi maju mereka terhenti mendadak. Kepadatan kapal yang terlalu rapat memicu manuver penghindaran antar kapal, ditambah ada yang berputar ke kiri dan ke kanan, dalam sekejap formasi tempur mereka kacau balau.
Komandan keluarga Kaiser itu menampar dirinya sendiri sekuat tenaga sambil mengumpat: "Sialan! Aku benar-benar babi! Lupa memerintahkan mereka berputar ke arah yang sama!"
Sementara keluarga Tang sudah memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan lompatan ruang melarikan diri. Kapal-kapal perang keluarga Kaiser yang geram itu hanya bisa memungut biji dengan merebut kembali Planet Red Lion dan menghitung kerugian. Mereka tahu tanpa pemberitahuan sebelumnya ke Planet Ulan, pondasi dasar mereka tak mungkin bisa melakukan pengejaran melintas wilayah. Dan ketika izin dari Ulan akhirnya didapat, keluarga Tang sudah kembali ke Planet Zhongzhou menyiapkan pertempuran berikutnya.
Di pelabuhan antariksa Planet Zhongzhou, ratusan abdi dalem berbusana mewah berbaris rapi di pelabuhan. Di depan mereka, tepatnya di kedua sisi pintu besar pelabuhan, berdiri pasukan kehormatan berjumlah ribuan orang. Di sebelah kanan para abdi dalem terdapat kelompok pemusik beranggotakan ratusan orang, sedangkan di belakangnya berjejal para wanita keluarga yang berdandan cantik. Di sekeliling para wanita ini berjaga pasukan darat pimpinan Tang Long - terdiri dari polisi dan manusia kera - yang mengepung pelabuhan antariksa hingga tak bisa ditembus.
"Datang, datang! Cepat! Mainkan Lagu Kemenangan Keluarga Tang!" teriak seorang abdi dalem yang bertanggung jawab atas kelompok pemusik begitu melihat bayangan kapal perang muncul di langit.
Segera, alunan Lagu Kemenangan yang dikenal universal di seluruh alam semesta bergema di pelabuhan antariksa ini. Mendengar musik tersebut, pasukan kehormatan serentak mengangkat dagu dengan postur tegap, menghunus pedang seremonial dan menegakkannya di depan dada.
Para wanita anggota keluarga yang masih berbisik-bisik segera menutup mulut, lalu entah dari mana mengeluarkan alat rias kecil seperti bedak dan cermin, mulai memeriksa dengan gugap apakah ada yang tidak beres di wajah mereka.
Saat dibawa ke sini oleh ayah atau kakak laki-laki, mereka telah diperintahkan untuk menampilkan sisi terindah diri. Mereka sangat paham alasan di balik perkataan itu - karena Tang Long sang pemuda tampan masih lajang. Meski sebagian besar belum pernah melihat langsung, rekaman 3D Tang Long yang ditunjukkan keluarga telah membuat jantung mereka berdebar kencang.
Tentu saja, berbeda dengan kegelisahan para wanita, banyak abdi dalem muda di barisan depan menunjukkan kecemasan. Mereka kerap menoleh ke belakang mencari sosok tertentu di antara kerumunan wanita. Entah mendapat respons dari sang pujaan hati atau tidak, para pemuda ini akhirnya menundukkan kepala dengan perih.
“Pemuda abdi dalem yang tidak mendapat respons, menundukkan kepala sedih karena tahu sang pujaan telah menyerah. Sedangkan yang mendapat respons, justru menunduk karena melihat ekspresi menderita sang pujaan, menyadari ketidakmampuan mereka mengubah keadaan.”
Saat para abdi dalem cemas menanti kemunculan Tang Long, sang pemuda yang telah turun dari kapal induk ke pelabuhan antariksa itu berjalan keluar bersama Yuna dan staf administrasi sambil bertanya: "Penghalang sinyal sudah dipasang?"
Yuna mengangguk: "Sudah, seluruh Planet Zhongzhou tertutupi."
Tang Long merenung sejenak: "Hmm, kecil kemungkinan Tang Nawen dan pasukannya dihancurkan total oleh keluarga Kaiser. Pasti ada puluhan kapal yang lolos. Beri tahu Sherry dan Jessy untuk bersiap. Perang akan segera pecah."
"Siap!" Yuna mengangguk lalu mengeluarkan komunikator, menghubungi Sherry dan Jessy yang sedang memimpin armada di atmosfer.
Elcy di samping Yuna menyela, "Kami bisa menanam ranjau di dekat Planet Ulan. Ini mungkin membuat mereka terkena jebakan segera setelah melakukan lompatan ruang."
Tang Long menggelengkan kepala, "Meskipun ranjau bisa memberikan pukulan, tapi tidak bisa menghancurkan sepenuhnya. Ini juga pasti akan membuat mereka sadar Planet Zhongzhou sudah berganti penguasa. Lagipula kita tidak tahu apakah mereka akan langsung melompat ke Zhongzhou."
"Kalau begitu, kita pancing mereka ke darat lalu tangkap langsung Tang Nawen dan kroni-kroninya. Bukankah itu lebih mudah dan cepat?" Elcy tidak menyerah terus melanjutkan argumennya.
Tang Long masih menggelengkan kepala dan berkata: "Siapa yang bisa menjamin penduduk Zhongzhou tidak akan melaporkan kita ke mereka? Harus diingat, penghambat informasi di luar angkasa hanya mencegah data planet tidak bocor ke antariksa. Begitu mereka masuk atmosfer, mereka bisa langsung menerima informasi. Begitu tahu kabar ini, mereka pasti akan melawan mati-matian dan meningkatkan kerugian kita. Lagipula, pertempuran kapal perang di atmosfer planet akan menjadi bencana besar bagi seluruh permukaan planet. Masalah gaya gravitasi akan membuat kapal perang yang hancur langsung jatuh ke daratan. Jadi kita harus menyerang mereka di sekitar Planet Zhongzhou dengan serangan mendadak."
Mendengar perkataan Tang Long, Elcy menyembunyikan mulutnya dan diam-diam.
Saat hampir keluar dari pintu besar pelabuhan antariksa, Tang Long tiba-tiba menoleh ke Li Wu yang mengikutinya dan berkata: "Kau bertanggung jawab mengatur para imigran. Perlakuan untuk imigran biasa sama dengan Rakyat di wilayah kekuasaan kita, sedangkan perlakuan untuk para bakat harus setara dengan kita." Kemudian dia menoleh ke Yuna yang sudah memberitahu Sherry: "Yuna, percepat penempatan para bakat ini ke posisi mereka. Biarkan mereka segera memulai pengajaran, penelitian, dan eksperimen. Nanti kita diskusikan target penelitian apa yang akan diberikan."
"Siap." Jawab Li Wu dan Yuna serentak. Ekspresi Li Wu biasa saja, namun Yuna memandang Tang Long dengan perasaan haru. Dia merasa tersentuh melihat Tang Long mulai menunjukkan aura pemimpin.
Setelah keluar dari pintu masuk, Tang Long pertama-tama mendengar dentang logam pedang yang beradu, lalu disusul sorak-sorai yang memekakkan telinga. Mengangkat pandangan, dia mendapati pelabuhan telah dikepung puluhan ribu orang. Setelah memperhatikan, ternyata semua adalah para abdi dalem dari planet ini. Di depannya, tepat di depan pintu pelabuhan antariksa, bahkan ada pasukan upacara yang menyilangkan pedang upacara membentuk terowongan pedang. Melihat ini, Tang Long mengerutkan alisnya, dalam hati bergumam: "Membuang-buang tenaga dan uang rakyat."
Tentu saja, Tang Long tidak akan mengatakannya saat ini, itu akan merusak suasana.
Melihat Tang Long yang dengan tenang melewati rumpunan pedang, para abdi dalem segera bersujud dan berseru: "Hormat junjungan!"
Para perempuan yang juga bersujud di tanah, mengangkat kepala untuk mengintip Tang Long. Sayangnya karena terlalu jauh dari Tang Long, selain beberapa siluet samar, sama sekali tidak terlihat jelas.
“Selamat datang kembali, Junjungan.” Ma Tu yang berada di posisi pertama itu dengan penuh hormat berlutut dan merangkak beberapa langkah ke depan. Melihat tindakan Ma Tu, para abdi dalem langsung Tang Long serentak merangkak maju beberapa langkah sambil bersorak menyambut kepulangan Tang Long. Mereka semua berharap Junjungan dapat mengingat diri mereka.
Tang Long melambaikan tangan dan berkata, "Cukup, bangunlah semua. Ikuti atasan masing-masing untuk menangani urusan pemerintahan. Kita memiliki banyak imigran yang harus diatur." Mendengar perkataan Tang Long, para abdi dalem luar yang telah mengucap syukur dan berdiri itu terkejut melihat para abdi dalem langsung Tang Long justru memberikan penghormatan kepada beberapa gadis cantik di samping Tang Long, lalu dengan patuh berdiri di belakang mereka dalam beberapa kelompok.
Tak lama kemudian, Yuna, Li Wu, Ling Li, Elcy dan yang lain telah membawa anak buah mereka pergi. Bawahan langsung Tang Long yang tersisa hanyalah keempat orang ini: Ma Tu, Guan He, Peng Wenfeng, dan Zhang Kai.
Melihat Peng Wenfeng dan Zhang Kai masih berdiri di situ, Tang Long berkata: "Peng Wenfeng, Zhang Kai, kalian bertanggung jawab atas patroli keamanan Planet Zhongzhou dan menjaga ketertiban selama proses imigrasi."
Wajah Peng Wenfeng dan Zhang Kai berseri-seri mendengar hal itu. Mereka kini menjadi komandan keamanan seluruh planet. Meski girang, mereka menahan sukacita dan pergi setelah memberi hormat dengan penuh khidmat.
Ma Tu dan Guan He yang melihat semua abdi dalem langsung telah pergi, hanya menyisakan mereka berdua, menatap Tang Long dengan gelisah. Mereka tak ingin para abdi luar mengetahui diri mereka sebagai anggota paling tak berguna.
Tang Long yang telah mendapat laporan dari Ling Li tentang kerja keras kedua abdi ini merekrut banyak orang, tersenyum dan menepuk bahu mereka: "Misi terakhir kalian berdua berjalan baik. Nanti akan kutugaskan di bagian hubungan diplomatik. Untuk sementara ikutlah bersamaku."
Ma Tu dan Guan He langsung berlutut penuh sukacita mendengar perkataan ini sambil mengucap syukur, lalu berdiri dengan hormat di belakang Tang Long sambil mengangkat dagu dengan bangga memandangi para abdi dalem luar di depan. Meski puluhan tahun lebih tua dari Tang Long, mereka sangat menikmati pujian yang diberikan seperti kepada junior, karena sejak kecil mereka dididik sebagai hamba bawahan.
Mengenai penugasan Tang Long pada mereka di bidang diplomasi, keduanya saling melirik diam-diam. Kedua belah pihak melihat percikan persaingan di mata masing-masing. Karena Tang Long tidak menyebutkan siapa pemimpin dan wakil, jelas posisi itu ditentukan berdasarkan performa selama mendampinginya. Mereka bertekad menunjukkan kemampuan terbaik sambil menekan lawan habis-habisan. Sebab di kekuatan atau negara manapun, menteri luar negeri selalu menjadi posisi vital yang termasuk dalam inti organisasi.
Tang Long melihat banyaknya abdi dalem luar yang memandangnya dengan penuh harapan, alisnya berkerut. Ia berkata pada mereka: "Kalian yang sebelumnya ahli dalam menangani urusan administratif tertentu, langsung laporkan diri kepada abdi dalemku yang bertanggung jawab di departemen terkait. Jangan berpikir macam-macam! Selama kalian bekerja keras, yang layak naik jabatan tetap akan naik, yang layak mendapat hadiah tetap akan diberi! Detailnya bisa ditanyakan pada Ma Tu dan Guan He." Setelah mengatakan itu, dia berbalik memasuki pelabuhan antariksa bersama penjaga dan naik ke kapal perang lalu pergi. Dibandingkan urusan administratif, Tang Long lebih terbiasa memimpin pertempuran. Menyadari ketidakmampuannya dalam urusan pemerintahan, dia langsung pergi setelah memberi perintah.
Ma Tu dan Guan He melihat Tang Long pergi, tertegun sejenak. Tapi segera dikerumuni oleh para abdi dalem luar yang menjilat dan bertanya, membuat mereka tak sempat merenungkan mengapa Tang Long langsung pergi setelah menduduki Planet Zhongzhou tanpa menenangkan rakyat. Alih-alih, mereka mulai dengan congkak memperkenalkan para penanggung jawab departemen di bawah Tang Long, serta mengerahkan seluruh kekuatan untuk merangkul mereka ke pihaknya agar bisa memenangkan persaingan jabatan utama menteri luar negeri.
Para wanita keluarga melihat Tang Long pergi begitu saja, mayoritas menunjukkan ekspresi kecewa. Hanya segelintir yang terlihat lega sambil mengobrol dengan orang di sekitarnya. Tentu saja, para putri manja ini tak mungkin lama berada di luar. Segera mereka berpisah-pisah membawa pengawal tua dari rumah masing-masing pergi. Mereka malas mengurus urusan ayah atau kakak laki-lakinya. Adapun para manusia kera sudah sejak tadi mengikuti Peng Wenfeng dan Zhang Kai berpatroli mengelilingi seluruh planet.
Tang Long kembali ke kapal induk, setelah memberikan instruksi pada Sherry dan Jessy yang mengelola militer, dia langsung masuk ke ruang game untuk bermain. Prajurit wilayah kekuasaan yang lama mengetahui kemungkinan kembalinya kepala keluarga Tang, sehingga tidak keberatan tidak bisa kembali ke darat. Mereka masing-masing memeriksa sistem posisi mereka.
Sementara prajurit bekas keluarga Kaiser yang bergabung ini, karena keluarga mereka telah ditempatkan di daratan, meski agak tidak nyaman tidak bisa masuk ke darat, tetap bisa tenang berada di posisi mereka.
93 kapal perang yang melayang di atmosfer Planet Zhongzhou, selain melakukan perbaikan pada kapal yang rusak, sisanya menunggu dengan tenang kedatangan perang. Adapun pesawat angkut, sudah kabur ke sisi lain Planet Zhongzhou setelah selesai mengisi ulang kapal perang. Tang Long tidak ingin pesawat angkut tanpa daya tempur ini berada di sekitar dan dihancurkan oleh tembakan nyasar.
Di suatu wilayah galaksi dalam wilayah kekuasaan Planet Ulan, ruang angkasa tiba-tiba mengalami distorsi. Kapal perang keluarga Tang yang berhasil lolos akhirnya menyelesaikan lompatan ruang. Tang Nawen yang wajahnya pucat bagai mayat mengernyitkan alis dan memberi perintah: "Kirim permohonan izin lintas ke Planet Ulan melalui komunikasi. Semua departemen segera melapor kerugian!"
Tak lama kemudian, operator komunikasi melaporkan jawaban persetujuan dari Planet Ulan. Asisten komandar kemudian melapor kepada Tang Nawen: "Junjungan, dalam pertempuran ini kita kehilangan 20 kapal kelas tinggi, 50 kapal perang kelas menengah, 40 pesawat angkut..."
Sebelum laporan asisten komandan selesai, Tang Nawen sudah menggeretakkan gigi dan berteriak marah: "Sial! Ternyata semuanya habis kecuali Kapal Perang X!"
Tidak heran Tang Nawen begitu marah, hanya dalam sekejap mata 110 kapal perang telah hilang. Kekuatan militer tersisa Keluarga Tang, ditambah beberapa kapal Tang Long, totalnya kurang dari seratus. Bagaimana bisa melanjutkan perang? Sekarang hanya bisa berharap Keluarga Kaiser tidak segera menyerang Planet Zhongzhou, jika tidak Keluarga Tang pasti hancur total! Memikirkan ini, Tang Nawen melotot ke asistennya dan bertanya: "Berapa banyak Kapal Perang X yang hilang?"
Asisten menelan ludah, melirik Tang Nawen dengan hati-hati lalu berkata: "Kehilangan 32 kapal. Tiga tetua keluarga hanya menyisakan satu kapal induk masing-masing."
"Apa?! 32 kapal? Defensi Kapal Perang X mencapai 800 tingkat! Bagaimana mungkin kehilangan sebanyak itu?!" Tang Nawen memandang asistennya dengan tatapan tidak percaya.
Asisten yang ketakutan oleh tatapan garang Tang Nawen gagap menjawab: "Uh, ini... ini karena sebagian besar Kapal Perang X yang hilang ini kekurangan pasukan. Saat pertempuran... kemampuan kapal... kapal tidak bisa digunakan secara maksimal, jadi..."
“Sialan!” Tang Nawen meninju panel kontrol sambil menggeretakkan gigi dan berteriak: “Orang rendahan terkutuk di Planet Red Lion! Jika bukan karena pemberontakan orang rendahan itu, hamba pasti tidak akan kehilangan begitu banyak Kapal Perang X! Seharusnya mereka dibantai habis-habisan sejak awal!”
Di mata Tang Nawen, lebih dari 20 miliar Kapal Perang X jelas lebih berharga daripada ratusan juta kapal perang biasa. Apalagi jika dibandingkan dengan prajurit yang tak bernilai. Tentang prajurit yang gugur, Tang Nawen hanya merasa kekurangan tenaga. Selain itu, sama sekali tidak ada perasaan lain di pondasi dasar.
“Sementara tidak perlu memperbaiki kapal perang, langsung kembali ke Planet Zhongzhou!” Tang Nawen membuktikan dirinya sebagai kepala keluarga yang sejati, dengan cepat pulih dari kesedihannya dan segera mengeluarkan perintah untuk kembali ke Planet Zhongzhou.
Mendengar kalimat pembuka Tang Nawen, asisten komandan itu bergumam pelan dalam hati: "Apa maksud 'sementara tidak perlu memperbaiki kapal perang'? Pesawat angkut sudah hancur semua, mana ada bahan untuk perbaikan! Lagipula kerugian besar kita ini sebenarnya karena kalian para perampok itu sibuk menjarah tanpa mengirim pengawasan, sungguh tidak masuk akal!" Tentu saja, meski berpikir demikian, dia tidak menampakkan ekspresi apapun di wajah. Alih-alih, dengan sikap hormat ia segera pergi menyampaikan perintah.
Tak lama kemudian, 44 Kapal Perang X milik Tang Nawen yang penuh bekas luka itu akhirnya memasuki wilayah kekuasaan Planet Zhongzhou. Tang Nawen yang menyadari Tang Long tidak datang menyambut langsung mengerutkan kening: "Kenapa tidak ada yang menyambut? Apakah menara kontrol belum diberitahu?"
Asisten komandan buru-buru menjawab: "Junjungan, entah komunikator kita yang bermasalah atau menara kontrol Zhongzhou yang rusak, sinyal tidak bisa terhubung ke Planet Zhongzhou." Baru saja dia berkata demikian, operator radar melapor: "Laporan Junjungan, radar mendeteksi 1 Kapal Perang X muncul dari atmosfer."
"Benar-benar, cuma mengirim satu kapal perang untuk menyambut!" Tang Nawen bergumam, melambaikan tangan menyuruh asisten komandan memimpin kapal perang melanjutkan pergerakan. Tang Nawen sama sekali tidak curiga, dia mengira kapal-kapal lain Tang Long sedang dalam perbaikan sehingga hanya mengirim satu kapal untuk menjemputnya.
Setelah menyelesaikan laporannya, operator radar kembali ke posisinya. Namun tiba-tiba dia melihat puluhan titik cahaya muncul di layar radar di area Planet Zhongzhou, tapi segera meredup. Sebagai ahli fungsi radar, dia tahu ini menunjukkan puluhan pesawat antariksa mengambang di atmosfer Zhongzhou - karena pesawat yang parkir di pelabuhan tidak terdeteksi radar. Meski fenomena ini membuatnya bingung, dia tidak memperdulikannya, mengira titik-titik itu adalah kapal sipil atau mungkin radar-nya rusak. Bagaimanapun juga, serangan yang baru saja mereka alami sangat dahsyat, wajar jika ada kerusakan.
Dia memiliki pandangan ini karena semua orang tahu bahwa selain 7 kapal perang milik Tang Long, tidak ada lagi kapal perang yang tersisa di Planet Zhongzhou. Sama sekali tidak perlu dikhawatirkan. Meskipun sebagian besar operator radar berpendapat demikian, masih ada operator radar yang bertanggung jawab mengirim permintaan instruksi ke operator radar kapal induk. Namun semuanya ditolak oleh operator radar kapal induk dengan alasan "tidak perlu diperhatikan".
Tang Long yang sedang berada di ruang game tiba-tiba dipanggil: "Junjungan, Tang Nawen dan pasukannya telah memasuki jangkauan radar Planet Zhongzhou."
Tang Long yang keluar dari kapsul permainan berjalan sambil bertanya ke operator komunikasi: "Mereka benar-benar kabur kembali? Berapa banyak kapal perang yang tersisa?"
"Masih ada 44 Kapal Perang X, semuanya mengalami kerusakan dengan tingkat lantai yang berbeda."
"Bagus! Perintahkan semua kapal perang bersiap. Tunggu komandoku untuk melakukan tembakan serentak!" Tang Long yang tiba di ruang komando berkata dengan semangat, sementara memerintahkan kapal induknya menerobos atmosfer.
“Siap！”Operator komunikasi segera menyampaikan perintah Tang Long ke semua kapal perang. Kapal-kapal perang Tang Long yang diam tersebut, setelah menerima perintah langsung mengaktifkan mesin, mulai bergerak lambat ke luar angkasa, dan mulai mengisi ulang amunisi energi.
Melihat kampung halaman mereka di depan mata, para prajurit Keluarga Tang yang lolos dari maut menunjukkan ekspresi haru. Prajurit yang mengemudikan kapal perang secara refleks mempercepat laju, berharap bisa segera pulang beristirahat. Karena hal ini, kecuali beberapa kapal induk yang mengalami rusaknya sistem penggerak dan sengaja melambat untuk menunjukkan status, kapal perang lainnya langsung menyambar ke Planet Zhongzhou.
Tang Long yang berdiri di kapal induk KRI Meteor tersenyum sinis dan memerintah operator komunikasi: “Kirimkan komunikasi penyerahan diri kepada mereka！”
“Siap！”Operator komunikasi yang sudah memasukkan sinyal ke komputer sebelumnya, langsung mengirimkan komunikasi penyerahan diri ke kapal-kapal perang yang berhamburan mendekat ini.
Kapal perang Keluarga Tang yang menerima komunikasi itu semua tertegun kaget. Banyak awak yang mengorek telinga dengan jari sambil bertanya-tanya apakah pendengaran mereka salah. Yang pertama sadar kembali adalah Tang Nawen. Setelah mendengar pesan ajakan menyerah dari Tang Long, dia hanya tertekan sejenak sebelum melompat sambil berteriak: "Sialan! Dia berani menyarankan kita menyerah? Pasti dia sudah bergabung dengan keluarga Kaiser! Tang Long adalah musuh! Tangkap dia!" Setelah mengumpat, dia segera memerintahkan kapal induknya untuk mempercepat laju, berencana menghancurkan kapal induk Tang Long dengan tangannya sendiri. Dia tidak memerintahkan penembakan karena melihat Tang Long hanya punya satu kapal perang. Saat ini, kepalanya yang dipenuhi kemarahan akibat serangkaian pukulan itu sama sekali tidak memikirkan pondasi dasar keberanian Tang Long meminta mereka menyerah.
Kapal-kapal induk yang terpisah dari formasi dan berada di belakang ini segera mempercepat laju sesuai perintah Tang Nawen. Namun tidak semua kapal induk melakukan percepatan, kapal induk Tang Zhong Pu justru tidak mempercepat laju malah melakukan mundur. Tentu saja, di tengah situasi genting ini tak ada yang menyadari keanehan dari kapal perangnya.
Armada Tang akhirnya memahami bahwa si Tang Long ini telah memberontak! Semua kapal langsung menyergap Tang Long dengan semangat. Menangkap satu kapal dengan 40 lebih kapal perang, bukankah itu mudah ditaklukkan? Para komandan kapal yang sebelumnya ditindas Tang Long hingga tak bisa mengangkat kepala, kini berfantasi jahat tentang cara mempermalukannya jika berhasil menangkapnya.
Tang Nawu dengan wajah berat melihat kapal induk tunggal Tang Long, lalu berpaling ke asisten komandannya: "Mundur, lakukan lompatan ruang ke Planet Oude."
Asisten komandar kaget melihat Tang Nawu. Melihat wajah buruk Tang Nawu, asisten komandar itu hanya menelan ludah dan menahan nasihat yang ingin diucapkan, lalu berbalik untuk menyampaikan perintah.
Melihat kapal-kapal perang itu nekat menyerbu ke arah Tang Long, Tang Nawu menyungging senyum sinis sambil bergumam pelan: "Sekumpulan bego, apa dia berani menyuruh kalian menyerah tanpa keyakinan? Hmph, jangan salahkan aku tidak mengingatkan. Kalau aku ingatkan, siapa yang akan menghadang Tang Long untukku? Lagipula putra ku sudah kubawa, urusan lain tak kuhiraukan."
Kapal induk Tang Nawu segera mundur hingga berada di belakang Tang Zhong Pu, sekaligus menjadi posisi terakhir dalam formasi. Saat kapal mulai melakukan lompatan ruang, Tang Nawu menyeringai ke arah kapal Tang Long: "Kau memang hebat, Tang Long! Baru setahun di Keluarga Tang sudah bisa merebut kekuasaan! Tapi jangan senang dulu, aku Tang Nawu takkan mudah dikalahkan!" Begitu ucapannya selesai, kapalnya langsung menghilang dalam lompatan ruang, tak ada yang menyadari kepergiannya di tengah panasnya pertempuran.
