Ketika para pemimpin turun dari helikopter, Tang Long yang baru saja turun dari KRI Meteor bersama Yu Ming dan Feri juga berjalan mendekat. Kedua belah pihak saling mengamati dari seberang meja besar itu. Para pemimpin bergumam pelan: Orang-orang ini terlihat persis seperti manusia Bumi, apakah semua alien di alam semesta memiliki penampilan serupa?
Untuk menghindari prasangka, Pemimpin Negara C pertama kali berbicara: "Halo, saya pemimpin Negara C di Bumi. Mengapa Anda bisa menguasai bahasa negara kami?"
"Bahasa negaramu? Oh, maksudmu Bahasa Wan Luo ya?" Tang Long terhenti sejenak sebelum segera menyadari.
"Bahasa Wan Luo? Apakah yang dimaksud dengan..." tanya Pemimpin Negara C dengan hati-hati.
"Bahasa resmi Federasi Wan Luo, sekaligus bahasa universal di wilayah galaksi ini. Bahasa C yang kau sebut mungkin merupakan turunan dari Bahasa Wan Luo yang dibawa sejak zaman dahulu," jelas Tang Long.
“Federasi Wan Luo? Negara seperti apa ini?” Pemimpin Negara C sangat tertarik dengan kata "federasi" karena setidaknya ini menunjukkan negara tersebut menganut sistem demokrasi, sehingga sengaja melupakan pertanyaan tentang apakah nenek moyang mereka belajar bahasa ini dari Wan Luo.
“Federasi Wan Luo memiliki 11 galaksi dengan lebih dari 6.700 planet administratif, tergolong negara menengah-bawah di alam semesta. Tapi sekarang Federasi Wan Luo sudah tidak ada lagi, dibagi-bagi oleh warlord menjadi puluhan kekuatan.” Tang Long mengalihkan topik: “Kunjunganku untuk membangun aliansi dengan kalian terutama karena Perang Antariksa Kedua akan segera pecah, jadi kami sedang berusaha keras meningkatkan kekuatan untuk bertahan.”
Pemimpin Negara A yang sudah tak sabar dengan pertanyaan-pertanyaan Pemimpin Negara C, langsung menyela setelah memahami bahasa C melalui penerjemah: “Lalu seperti apa bentuk perjanjian aliansi yang Anda usulkan?” Sikap Pemimpin Negara A ini membuat Pemimpin Negara C tidak nyaman, padahal ia masih ingin menanyakan detail tentang Perang Antariksa.
“Aku ingin menandatangani aliansi ofensif-defensif dengan Bumi, berbagi semua data militer, teknologi, sumber daya, dan lainnya antara kedua belah pihak. Sekaligus berharap warga Bumi dapat bermigrasi ke wilayah kekuasaanku di Planet Zhongzhou.” Tang Long memberi isyarat pada Feri untuk mengeluarkan dokumen tentang Planet Zhongzhou dan memperlihatkannya kepada para pemimpin.
Melihat gambar virtual tiga dimensi yang hanya ada di film fiksi ilmiah, para pemimpin sempat terdiam sejenak sebelum mulai memeriksa dokumen Planet Zhongzhou secara detail. Setelah selesai, mereka saling bertatapan. Jika data ini valid, berarti peradaban Planet Zhongzhou sudah 1.000 tahun lebih maju dibanding Bumi.
Pemimpin Negara A pertama kali menyatakan sikap: “Tidak masalah, negara kami sangat senang membentuk aliansi ofensif-defensif dengan Yang Mulia. Kira-kira kapan teknologi yang Yang Mulia kuasai bisa diberikan kepada negara kami?”
Pemimpin Negara B juga tak mau kalah: “Negara kami sungguh-sungguh berharap bisa menandatangani aliansi ofensif-defensif dengan Yang Mulia. Bagaimana jika kita menandatangani kontrak di Ibu Kota negara kami sekaligus beristirahat sejenak?”
Pemimpin Negara C mendengar ucapan ini dalam hati mengumpat: "Sekelompok bego! Orang ini sudah jelas menyatakan ingin menandatangani aliansi dengan Bumi, bukan dengan negara-negara kalian!" Melihat alis Tang Long berkerut, keyakinannya semakin kuat. Ia bersuara: "Meskipun saya sangat ingin menandatangani perjanjian dengan Yang Mulia, mohon ditunggu beberapa hari. Kami perlu mengadakan rapat bersama terlebih dahulu sebelum memutuskan."
Para pemimpin Negara A dan B tertegun mendengar ini. Baru sekarang mereka menyadari bahwa makhluk luar angkasa ini ingin berunding dengan seluruh Bumi. Meski dalam hati mereka bergumam: "Ngapain rapat bersama, buang-buang waktu saja. Cukup beberapa negara kuat setuju kan sudah cukup," namun mereka tidak bersuara lagi.
"Baik, saya bisa menunggu dua hari. Tapi saya harap Bumi bisa membentuk lembaga pemerintahan yang bersatu. Di alam semesta, tidak ada planet yang memiliki ratusan entitas negara." Tang Long menunjuk Yu Ming dan Feri: "Ini asisten komandan dan pengacara pribadi saya. Semoga mereka bisa ikut serta dalam rapat bersama kalian."
Yu Ming dan Feri dengan sopan mengangguk dan memperkenalkan diri kepada para pemimpin.
Para pemimpin sempat terkejut, dalam hati berpikir: "Kenapa makhluk luar angkasa ini tidak tahu sopan santun? Ini kan rapat penentuan apakah Bumi akan bersekutu denganmu atau tidak, bagaimana bisa kau mengirim orang untuk ikut?" Mungkinkah ini kebiasaan mereka? Mempertimbangkan kemungkinan ini sebagai kebiasaan pihak asing, para pemimpin memilih diam. Meski belum pernah berinteraksi dengan alien, mereka yakin harus menghormati kebiasaan mereka seperti saat berhubungan dengan kelompok etnis lain. Dengan pertimbangan ini, para pemimpin akhirnya mengangguk setuju.
Tang Long menolak tawaran para pemimpin untuk beristirahat di hotel-hotel negeri mereka. Dia menyuruh Yu Ming dan Feri membawa 4 prajurit mecha, menerbangkan kapal pendarat mengikuti helikopter para pemimpin menuju tempat rapat. Mengenai taktik Yu Ming dalam rapat, Tang Long yakin tidak perlu memberinya instruksi khusus. Sedangkan Feri sebagai pengacara, dipastikan akan memperjuangkan kepentingan terbaik untuknya.
Kembali ke pesawat antariksa, Tang Long tidak tahu bahwa dialognya dengan para pemimpin telah menciptakan gejolak besar setelah disiarkan stasiun TV. Jalan-jalan seketika dipenuhi demo besar. Sebagian besar rakyat menuntut pemerintah bersekutu dengan alien, sementara segelintir kecil meneriakkan slogan "Alien minggat dari Bumi!" - namun kelompok terakhir ini langsung ditangkap polisi. Pemerintah yang telah memerintahkan larangan sikap tidak ramah terhadap alien sejak kedatangan mereka, kini semakin memperketat pengawasan. Demonstrasi yang berpotensi memalukan alien ini dianggap bisa mengubah situasi dari baik menjadi buruk!
"Berhenti! Kalian mau apa?" Sebuah kapal patroli Negara A di perairan sekitar armada Tang Long menghadang kapal kargo bermuatan penumpang sambil berseru melalui pengeras suara.
“Kami tidak berniat jahat, kami hanya ingin menunjukkan sikap bersahabat kepada alien.” Setelah seseorang di kapal kargo mengucapkan ini, dia memberi isyarat kepada yang lain untuk membentangkan spanduk. Berbagai slogan aneh seperti "Selamat Datang", "Aku Ingin Ikutmu", "Aku Cinta Padamu" dan lainnya pun bermunculan.
Perwira di kapal patroli menggelengkan kepala: "Tak perlu mendekat. Alien baru saja menyampaikan pesan: tanpa izin, siapa pun dilarang mendekati pesawat antariksa dalam radius 1 kilometer. Tidakkah kalian lihat kapal-kapal perang kami pun berjaga di luar?"
Orang di kapal kargo itu melirik ke sekeliling. Benar saja, mereka melihat kapal-kapal perang Bumi sedang berpatroli di sekitar tanpa mendekati pesawat antariksa asing yang raksasa itu. Akhirnya dengan pasrah mereka memutar kapal untuk kembali.
“Setelah kapal kargo pergi, kapal patroli melanjutkan misi pengawalan dan pengawasannya. Prajurit di sebelah perwira melihat ke arah pesawat antariksa yang jauh dengan wajah penuh kekaguman: ‘Sungguh sangat besar, panjangnya setidaknya dua tiga kilometer. Lihat lubang meriam yang rapat dan padat itu, kekuatan serangannya pasti luar biasa. Andai bisa mengemudi kapal perang seperti ini, pasti sangat memuaskan. Ngomong-ngomong Komandan, menurutmu apakah pemerintah kita akan setuju menandatangani aliansi ofensif-defensif dengan alien?’”
Perwira mengangguk: “Pasti.”
Prajurit bertanya penasaran: “Mengapa begitu yakin?”
“Sederhana. Kapal perang alien ini saja sudah bisa menghancurkan seluruh kekuatan militer Bumi. Kau tahu begitu perang pecah kita pasti kalah, lantas kau pilih bermusuhan atau bersekutu?”
Prajurit itu mencibirkan bibir dan berkata: "Tentu saja memilih untuk bersekutu, aku tidak mau berperang yang mustahil menang. Kapal perang kita dibandingkan milik mereka seperti ulat bulu. Lubang meriam sebesar itu, satu tembakan saja bisa menghancurkan kapal induk jadi hancur berkeping-keping. Lagi pula mereka bisa kapan saja meninggalkan Bumi dan menyerang kita dari luar angkasa. Kami sama sekali tidak punya kemampuan membalas, hanya bisa jadi sasaran pukul." Saat mengatakannya, prajurit itu menampakkan ekspresi penuh keinginan: "Kalau kita bersekutu, bukankah kita bisa pergi melihat planet lain? Ah, seperti apa pemandangan di planet luar ya?"
"Sudah, berhenti berkhayal. Fokus bekerja!" Perwira itu memotong lamunan prajurit, lalu mulai menjalankan tugasnya dengan penuh konsentrasi.
Para pemimpin negara lain yang tidak menemui Tang Long sudah menunggu di Gedung Rapat Bersama sejak dini hari. Mereka terus memantau berita dan segera datang begitu mendengar rencana aliansi dengan alien. Tentu saja, pasukan pengawal dengan spesifikasi tinggi telah disiagakan di sekitar lokasi, dengan kekuatan keamanan yang meningkat puluhan kali lipat. Beberapa negara di sekitar lokasi bahkan memindahkan pasukan elit rahasia mereka untuk bertugas sebagai penjaga. Mengingat dua alien akan menghadiri rapat ini, jika terjadi sesuatu pada mereka, hantu tahu apakah Tang Long si alien itu akan melakukan serangan balasan ke Bumi menggunakan kekuatan militer. Lebih baik berhati-hati.
Selain peningkatan pasukan keamanan, jumlah wartawan juga bertambah ratusan kali lipat. Selain wartawan dari sekitar lokasi yang dekat dengan lokasi sudah datang lengkap, ribuan wartawan dari berbagai negara lain juga terus berdatangan dengan pesawat khusus.
Saat kapal pendarat yang bentuknya indah, sunyi, dan mengambang di udara perlahan memasuki area parkir yang dipadati wartawan, kilatan lampu kamera bersinar tak terhitung. Semua lensa terarah ke pesawat kecil ini yang bahkan lebih indah dari film fiksi ilmiah Bumi. Melihat adegan ini melalui TV, rakyat biasa membayangkan bisa menikmati teknologi alien setelah aliansi, pengusaha merencanakan cara mengeruk keuntungan besar dari teknologi alien, sementara tentara memikirkan cara meningkatkan kekuatan militer secara drastis.
Pasukan khusus yang bertanggung jawab atas pengawasan segera menyebar mengelilingi kapal pendarat saat muncul. Ketika kapal mendarat, penjaga membentuk lingkaran dengan membelakangi kapal sambil mengatupkan gigi menahan laju wartawan yang nekat menerobos.
Saat Yu Ming dan Feri muncul, kilatan kamera kembali menyala-nyala. Mayoritas lensa terfokus pada gadis cantik asal alien ini. Meskipun penampilan perempuan ini tak berbeda dengan manusia Bumi.
Setelah Yu Ming dan Feri dikerubungi para pemimpin serta penjaga masuk ke ruang rapat, stasiun TV terpilih paling ternama di dunia yang telah menunggu lama segera memulai siaran langsung. Para pemirsa di depan TV menahan napas, menanti dengan hening dimulainya pertemuan yang menentukan nasib Bumi ini.
Usai pembukaan rapat, pemimpin Negara C setelah bernego dengan pemimpin lain memberi isyarat agar Yu Ming berbicara lebih dulu. Tanpa basa-basi, Yu Ming berdiri menghadapi ratusan kamera: "Salam hormat, mewakili junjunganku menghadiri rapat ini adalah kehormatan. Junjungan kami berharap dapat membentuk aliansi pertahanan dan serangan dengan Bumi, semoga tercapai hasil yang memuaskan kedua belah pihak." Ucapnya lalu duduk kembali setelah mengucap terima kasih.
Pemimpin Negara C penasaran bertanya: "Apakah di Planet Zhongzhou kalian menyebut komandan tertinggi sebagai junjungan?" Pemimpin Negara A yang semula ingin bicara melirik kesal, menganggap pertanyaan itu tidak relevan. Namun demi menjaga reputasi di forum penting ini, dia memilih tidak menghentikan percakapan.
Yu Ming tersenyum dan berkata: "Sebelum menjawab pertanyaan itu, bolehkah saya menjelaskan situasi alam semesta ini terlebih dahulu?"
Para pemimpin langsung mengangguk kuat, pengetahuan mereka tentang alam semesta memang sangat terbatas.
Setelah berpikir sejenak, Yu Ming berkata: "Alam semesta ini memiliki ratusan negara, tapi sekarang saling menelan hingga tersisa seratus hingga dua ratus negara saja. Yang terkuat di antaranya adalah Republik Wu Lai, negara nomor satu di alam semesta."
Pemimpin Negara A segera bertanya antusias: "Apa hubungan antara negara terkuat di alam semesta ini dengan Yang Mulia?"
Yu Ming menggelengkan kepala: "Tidak ada hubungan, karena jaraknya terlalu jauh. Tapi tidak bisa dikatakan sama sekali tidak terkait, mata uang yang kami gunakan adalah Mata uang Wu Lai."
Pemimpin Negara A masih tidak menyerah: "Lalu bagaimana perbandingan kekuatan antara Federasi Wan Luo dengan Negara Wu Lai?"
Yu Ming menjawab: "Jika kekuatan Federasi Wan Luo sebelum bubar dihitung sebagai 1, maka Negara Wu Lai adalah 50."
Para pemimpin menunjukkan ekspresi penuh pertimbangan setelah mendengar ini, dan berhenti mengajukan pertanyaan.
Yu Ming melihat ekspresi para pemimpin, tahu apa yang mereka pikirkan, lalu berkata: "Jika Planet Zhongzhou kita bernilai 1, maka Federasi Wan Luo yang terpecah saat ini bernilai 100."
Wajah para pemimpin langsung berubah muram mendengar ini. Banyak mata berkedip-kedip, terutama Pemimpin Negara A yang paling jelas.
Yu Ming tahu para pemimpin mulai mempertimbangkan aliansi dengan planet kecil ini. Dengan senyum tipis ia melanjutkan: "Planet Zhongzhou kami dan Bumi kalian berada di Galaksi Tanpa Kekacauan yang memiliki 30.000+ planet administratif dan 20.000+ kekuatan merdeka. Federasi Wan Luo menyebut wilayah kami daerah barbar, sementara Republik Wu Lai pun menyebut Federasi Wan Luo sebagai daerah barbar. Di mata pusat peradaban, kami di daerah terpencil ini dianggap biadab semua."
"Mendengar ini para pemimpin negara tercengang mengetahui galaksi tempat mereka berada ternyata memiliki begitu banyak kekuatan yang eksis, sekaligus terkejut menyadari jarak yang membentang antara mereka dengan Republik Wu Lai. Sebagian besar pemimpin yang awalnya berniat bersekutu dengan negara terkuat di alam semesta, kini mengurungkan niat mereka karena Republik Wu Lai sama sekali tidak akan menganggap mereka berarti."
"Apakah kalian ingin tahu sebutan apa yang diberikan kepada Bumi di Galaksi Tanpa Kekacauan?" Yu Ming tiba-tiba melontarkan pertanyaan ini, membuat para pemimpin terdiam. Meski sadar penilaian tersebut pasti buruk, hasrat untuk mengetahui opini peradaban alien membuat mereka serentak menganggukkan kepala.
"Planet primitif." Ucapan dingin Yu Ming seketika membuat wajah para pemimpin berubah pucat. Pemimpin Negara A yang pertama tak bisa menahan diri berteriak: "Mengapa kalian menyebut Bumi sebagai planet primitif?! Banyak prajurit kalian sendiri yang masih manusia kera!"
Yu Ming tetap tersenyum berkata: "Bukan kami yang menyebut Bumi sebagai planet primitif, melainkan kekuatan terkaya di Galaksi Tanpa Kekacauan. Tapi wajar mereka berpendapat demikian, karena di seluruh alam semesta ini - selain Bumi - tidak ada planet lain yang memiliki ratusan kekuatan berbeda dalam satu planet. Teknologi Bumi pun belum memasuki era antariksa. Adapun pasukan kera kami, mereka diselamatkan junjungan kami saat diperdagangkan secara paksa dari Planet Kera." Yu Ming berbohong tentang asal-usul pasukan kera, karena terdengar tidak pantas jika mengaku membeli mereka.
"Masih ada pedagang manusia di alam semesta?" tanya Pemimpin Negara C dengan kaget. Pemimpin Negara A kembali meliriknya tak sabar, heran mengapa koleganya terus mengajukan pertanyaan-pertanyaan aneh.
Yu Ming dengan wajah berat berkata, "Alam semesta tidak menghilangkan hal-hal ini meski teknologi telah maju, berbagai kejahatan dan hal buruk masih merajalela di kosmos." Tiba-tiba ekspresinya berubah sambil tersenyum, "Mari kita mulai rapat, junjungan saya masih menunggu kabar."
Pemimpin Negara C melihat Yu Ming tidak menjawab pertanyaan pertamanya, dengan tidak menyerah bertanya lagi, "Apa sistem yang diterapkan di Planet Zhongzhou kalian?"
Yu Ming melirik Pemimpin Negara C, "Sistem keluarga, ada masalah?"
"Apakah semua keputusan di tangan kepala keluarga saja, menerapkan sistem diktator?" tanya Pemimpin Negara C dengan wajah berat.
"Benar, ada masalah?" Yu Ming penasaran bertanya balik.
"Maaf, aliansi dengan negara diktator bukan hal yang diinginkan rakyat negara kami. Mengapa kalian tidak menerapkan sistem demokrasi?" Pemimpin Negara C berkata dengan ekspresi penuh penyesalan.
Yu Ming tersenyum sinis: "Kau maksud sistem demokrasi yang setiap masalah harus dibahas rapat, saling lempar tanggung jawab saat bahaya, berebut kepentingan saat ada keuntungan, dan terus menerus memikirkan kepentingan partainya sendiri? Aku tidak melihat kelebihan sistem seperti itu. Di era kacau balau ini, sistem diktator lebih baik. Hanya sistem diktator yang bisa memanfaatkan sumber daya manusia dan material secara optimal, hanya kediktatoran yang bisa bertahan di tengah kekacauan ini."
Beberapa pemimpin sistem demokrasi menggelengkan kepala tak setuju, sementara beberapa pemimpin yang condong ke diktator matanya berbinar-binar memandang Yu Ming. Pemimpin Negara C menghela napas: "Aku akui sistem demokrasi memang memiliki kelemahan seperti itu, tapi yang paling busuk..." Kalimatnya terpotong oleh interupsi Yu Ming sebelum selesai.
Yu Ming berkata: "Aku tahu kau ingin mengatakan kalimat 'demokrasi yang paling busuk tetap lebih baik daripada diktator yang paling bersih'. Tapi menurutku, orang yang mengucapkan kalimat ini hanyalah orang yang kekenyangan dan tidak ada kerjaan, atau korupsi belum menyakiti mereka. Selain itu, sebenarnya sistem demokrasi kalian hanya memecah kekuasaan diktator satu orang menjadi beberapa orang saja. Pada dasarnya tetap merupakan sistem diktator. Jika beberapa orang yang menguasai kekuasaan ini bisa bekerja sama dengan baik mungkin tidak masalah, tapi jika salah satu dari mereka memiliki pemikiran berbeda, yang sengsara tetap orang-orang di bawah yang menjalankan."
"Baru saja Yu Ming mengatakan ini, rekaman Tang Long muncul dari lengan seorang prajurit mecha di belakang Yu Ming. Tang Long pertama-tama mengangguk hormat kepada para pemimpin dan tersenyum: 'Maaf, saya merasa bosan di kapal jadi nekat hadir dalam rapat seperti ini.' Setelah itu, Tang Long menatap Pemimpin Negara C dan berkata: 'Secara pribadi saya tidak punya kesan baik terhadap sistem demokrasi, karena saya pernah menjadi korban penindasan sistem demokrasi Federasi Wan Luo. Tapi kalau dipikir-pikir sekarang, sebenarnya hanya beberapa orang yang menguasai kekuasaan menyalahgunakan wewenang. Bukan berarti sistem demokrasi buruk. Namun, kita sekarang berada di masa kekacauan. Tanpa lembaga sentral yang kuat, mustahil bertahan hidup di tengah kekacauan ini.'
"Lalu bagaimana dengan keinginan rakyat? Mungkin mereka tidak membutuhkan pemerintahan yang kuat, hanya ingin kehidupan yang merdeka dan setara? Lagipula perang hanya dipicu oleh kalangan atas." Pemimpin Negara C tetap bersikeras.
Yu Ming menyela, "Rakyat Planet Zhongzhou memiliki kebebasan yang sangat besar. Mereka bisa mengunjungi rapat pemerintah, mendiskusikan kebijakan pemerintah, melakukan perdagangan bebas, menikmati hukum yang adil dan setara. Saya rasa banyak negara yang hadir di sini rakyatnya belum bisa menikmati hal ini, kan? Kalau bicara kesetaraan, manusia kera yang dijadikan mainan di planet lain justru mendapat hak dan kewajiban yang sama seperti rakyat biasa di Zhongzhou. Pejabat pemerintah tidak boleh menindas rakyat. Berapa banyak negara di antara kalian yang sudah mencapai hal ini?"
Melihat Pemimpin Negara C masih ingin mengatakan sesuatu, Tang Long berkata dengan wajah muram: "Sudah, tidak perlu banyak bicara. Kuberitahukan pada kalian, baik di masa lalu, sekarang, maupun masa depan - baik di bawah sistem demokrasi, sistem keluarga, atau sistem kekaisaran - hanya ada satu kebenaran di dunia ini: Pemenang menjadi raja! Selama kekuatan militer besar, kita bisa berbuat semaunya. Selama kau pemenang, sejarah asli pihak yang kalah bisa kau modifikasi dan putarbalikkan sesukamu, lalu menjadi sejarah sejati di mata umat manusia. Untuk memberontak, satu-satunya cara adalah membuat kekuatanmu menjadi yang terkuat. Jika tidak, yang menantimu hanyalah kehancuran! Selama aku punya kekuatan terkuat, meski penentang tak menganggap diri mereka bagian dari pandanganku, aku bisa memaksa mereka bertindak sesuai kehendakku!" Setelah berkata demikian, Tang Long mematikan komunikasi dan menghilang.
Perkataan Tang Long tidak hanya membuat para pemimpin negara terdiam di tempat, tetapi juga membuat rakyat di depan TV membeku. Meskipun banyak yang tidak sepakat dengan pandangannya, pandangan ini memang telah teruji oleh waktu dan dianggap sebagai yang paling benar. Di hati rakyat, paling-paling hanya menganggap alien Tang Long ini sangat hebat! Sangat angkuh! Ucapannya penuh gelembung! Sementara para pemimpin negara jelas merasakan ancaman dari Tang Long. Seperti yang dikatakan Tang Long, meskipun pandangannya tidak mereka akui, tak dapat disangkal bahwa pasukannya yang bisa menghilangkan Bumi kapan saja akan memaksa mereka bertindak sesuai keinginannya.
Pemimpin Negara C menelan ludah, duduk lalu melihat para pemimpin di sampingnya. Melihat mereka semua mengangguk sedikit, diskusi tentang aliansi pun dimulai. Saat ini sudah tidak ada keberatan lagi, semua setuju untuk bersekutu dengan Planet Zhongzhou. Dengan jawaban yang sudah jelas, Pemimpin Negara C bertanya pada Yu Ming: "Apakah junjunganmu memiliki persyaratan detail khusus mengenai perjanjian aliansi?"
Saat itu Feri yang selama ini diam sibuk mengerjakan sesuatu dengan menunduk, mendengar ini langsung bangkit dan mengoperasikan komputer ruang rapat. Tak lama kemudian, deretan teks muncul melalui komputer di layar komputer di depan kursi para pemimpin.
Para pemimpin buru-buru menunduk membaca konten di komputer. Mereka semakin kaget semakin mereka membaca.
Pasal pertama dalam Perjanjian Aliansi Planet Bumi dan Zhongzhou berbunyi: Untuk melaksanakan aliansi dengan lebih baik, Bumi hanya boleh memiliki satu lembaga pemerintah. Para pemimpin tidak keberatan dengan poin ini. Bagaimanapun sebelumnya sudah ada yang menyerukan pendirian Federasi Bumi. Melihat situasi dunia, ini hanyalah masalah waktu, hanya dipercepat karena urusan aliansi dengan alien.
Pasal kedua: Kedua belah pihak dalam aliansi akan saling membantu dalam pertahanan dan serangan, berbagi semua teknologi, budaya, militer, dan persediaan. Para pemimpin langsung mengangguk-angguk gencar mendengar pasal ini. Dengan demikian, Bumi mendapatkan keuntungan besar karena dalam konsep berbagi, pihak yang lebih lemahlah yang lebih diuntungkan.
Pasal 3 Aliansi: Planet Zhongzhou menjabat pertahanan antariksa Planet Bumi, sementara Planet Bumi hanya perlu bertanggung jawab atas makanan personel pertahanan dan pangkalan. Para pemimpin negara mempertimbangkan ini sebentar lalu menyetujui, toh mereka sendiri tidak memiliki kapal perang antariksa, lebih baik ada yang melindungi. Tentang masalah makanan dan pangkalan itu, mereka bahkan tidak menganggapnya sebagai beban.
Pasal 4 Aliansi: Planet Bumi dan Planet Zhongzhou membuka perdagangan bilateral, aktivitas bisnis menjadi tanggung jawab pengusaha masing-masing. Para pemimpin negara sama sekali tidak keberatan dengan poin ini, malah lebih baik jika pemerintah tidak turun tangan dalam urusan komersial.
Pasal Kelima Aliansi: Warga Planet Bumi dapat melakukan imigrasi ke Planet Zhongzhou. Imigran akan menikmati semua hak dan kewajiban yang dimiliki warga Zhongzhou. Pelanggar hukum di antara imigran akan dijatuhi hukuman sesuai hukum Planet Zhongzhou. Melihat pasal ini, para pemimpin negara mengangguk sambil bersukacita dalam hati. Dengan demikian tekanan populasi mereka bisa berkurang drastis. Apalagi populasi Zhongzhou baru lebih dari 300 juta jiwa. Jika beberapa ratus juta penduduk Bumi dipindahkan kesana, Planet Zhongzhou pada akhirnya akan menjadi milik Bumi. Hm, sepertinya setelah pulang perlu mendorong program kelahiran.
Perjanjian Pasal Keenam: Rasio pejabat pemerintah baru Bumi adalah 8 untuk Bumi dan 2 untuk Planet Zhongzhou. Para pemimpin langsung tidak suka melihat pasal ini - Planet Zhongzhou berani mengirim pejabat untuk ikut campur dalam urusan administratif Bumi? Namun mengingat mereka masih menguasai 80% posisi dan operasional pemerintah tetap di bawah kendali mereka, apalagi nanti setelah menduduki Planet Zhongzhou, bukankah segalanya tetap berada di bawah kendali mereka? Setelah melalui diskusi, para pemimpin akhirnya menyetujui pasal perjanjian ini.
Pasal Perjanjian Ketujuh: Seluruh pasukan darat Planet Bumi kecuali polisi dan pasukan anti huru-hara akan dialihkan menjadi pasukan antariksa. Untuk mempermudah pelatihan, kendali komando diserahkan kepada Tang Long. Para pemimpin seketika berubah raut wajahnya - bukankah ini berarti mencabut hak kepemilikan militer Bumi? Bagaimana mungkin! Namun mereka segera tersadar: pasukan yang akan dilatih sebagai pasukan antariksa ini nantinya akan menjadi anggota armada. Jika mereka ditempatkan untuk memimpin kapal perang, maka kapal-kapal itu pada dasarnya akan menjadi milik Bumi! Bagaimanapun mereka adalah orang Bumi! Dengan pertimbangan ini, para pemimpin akhirnya menyetujui dengan setengah hati.
Pasal Perjanjian Kedelapan: Untuk menjamin Planet Bumi tidak tertipu oleh planet lain, Bumi dilarang menandatangani kontrak apa pun dengan kekuatan planet lain tanpa persetujuan Zhongzhou. Melihat pasal terakhir ini, raut wajah semua pemimpin berubah total - bukankah ini berarti melepaskan kedaulatan diplomasi Bumi? Mereka serentak menggelengkan kepala menolak menandatangani, terutama para pemimpin negara ABC yang marah dan menuntut pertemuan langsung dengan Tang Long!
Namun, setelah mereka menerima kabar bahwa armada alien di permukaan laut telah mengambil posisi menyerang dan ratusan ribu prajurit alien bersenjata lengkap bersiap untuk mendarat, para pemimpin teringat perkataan Tang Long: 'Selama aku memiliki kekuatan terkuat, meskipun penentang tidak setuju dengan pandanganku, aku bisa memaksa mereka bertindak sesuai keinginanku.' Setelah menimbang lama, akhirnya para pemimpin ini menyetujui perjanjian tersebut dengan ekspresi terhina.
Setelah menandatangani perjanjian, para pemimpin diam-diam menggeretakkan gigi dalam hati, memutuskan untuk menahan penghinaan sementara waktu. Mereka akan menunggu sampai waktu yang tepat untuk membuat alien itu merasakan makna sesungguhnya dari frasa 'pemenang menjadi raja'.
Segera, seluruh populasi miliaran di Bumi mengetahui isi perjanjian tersebut. Namun sebagian besar rakyat tidak memberikan reaksi berarti, bahkan banyak yang bergegas ke Kementerian Kesejahteraan Masyarakat menanyakan kapan bisa berimigrasi. Tentu saja, ada juga segelintir masyarakat yang menggelar demonstrasi menentang beberapa klausul perjanjian, menuntut "Bumi tidak butuh pengawal alien, tidak perlu ikut campur orang luar, Bumi harus memiliki hak diplomatik merdeka". Entah apa yang dipikirkan para pemimpin, mereka diam-diam mengizinkan aksi protes ini.
Namun, Tang Long tidak peduli. Setelah tinggal di Bumi selama dua hari, dia meninggalkan Yu Ming, 10 Kapal Perang X, 200 kapal transport, 600.000 pasukan manusia kera, dan 100.000 pasukan tempur. Sementara Feri dan sisa armada serta kapal logistiknya menghilang entah ke mana.
Yu Ming yang tetap berada di Planet Bumi, sibuk menampung 700.000 pasukan tempur dengan daya serang mengerikan dan menempatkan 1.000 kendaraan tempur darat, sekaligus mengurus masalah imigrasi. Ia juga menyempatkan diri pergi ke gedung yang dinamakan Balai Parlemen Federasi Bumi, duduk di sudut terpencil sambil menyeruput teh, mengamati dengan dingin para pemimpin yang berdebat merah telinga memperebutkan jabatan Presiden Federasi Bumi. Jika para pemimpin tahu isi hati Yu Ming, mungkin mereka tak akan lagi berminat memperebutkan posisi itu.
"Ada apa ini? Benarkah Tang Long menyerang planet yang disebut-sebut itu?" Calon Penerus Lan Long kesal melihat laporan intelijen di tangannya yang menunjukkan peningkatan lalu lintas kapal kargo Zhongzhou di wilayah galaksi sekitar, kebanyakan menuju satu arah tertentu.
Seorang rohaniwan bergegas masuk melapor: "Calon Penerus, menurut intelijen, tujuan kapal-kapal kargo tersebut adalah planet yang baru saja diduduki Tang Long."
"Oh, sumber intelijen ini valid?" Lan Long mengangkat alisnya bertanya.
“Intelijen valid, ini dilaporkan oleh mata-mata yang menyusup ke Planet Zhongzhou. Dia sendiri mengikuti kapal kargo sampai ke lokasi tersebut.”
“Bagaimana dengan armada Tang Long?” Lan Long khawatir dengan Kapal Perang X milik Tang Long yang masih bersembunyi.
“Menurut intelijen, setelah menguasai planet itu, Tang Long menemukan planet lain yang tidak memiliki kekuatan besar dan sedang melakukan serangan sekarang.”
“Apakah mata-mata yang menyusup ke Zhongzhou telah mengkonfirmasi informasi ini?” tanya Lan Long. Dia tidak ingin tertipu.
“Tidak, tapi mata-mata kita melaporkan beberapa kapal transport bermuatan persediaan perang telah berangkat. Saat kembali, jumlah kapal bertambah dengan bekas luka di lambungnya. Para awak langsung pergi ke hotel dan bersukaria seperti mimpi setelah tiba.”
Setelah merenung sejenak, Lan Long memerintahkan: “Siapkan Pasukan Suci Pelindung Agama untuk bertempur!”
Sang rohaniwan segera melaksanakan perintah.
Sementara itu, Kaisar Kekaisaran Oude yang menerima intelijen serupa bertanya kepada menteri militer yang menunggu perintahnya: "Menurutmu, apa yang harus kami lakukan?"
Menteri militer berpikir sejenak lalu menjawab: "Kita akan menonton pertarungan harimau dari atas gunung. Tunggu sampai pasukan pertahanan Planet Zhongzhou hampir hancur oleh serangan, baru kita serang dan telan Planet Zhongzhou sekaligus!"
"Tidak, tidak." Kaisar Oude menggelengkan kepala sambil menggerakkan jarinya: "Kita tidak perlu menyerang Zhongzhou."
Menteri militer terkejut bertanya: "Tidak menyerang Zhongzhou?!"
"Tentu tidak menyerang Zhongzhou! 20 kapal perang sarang lebah Tang Long itu bukan sekadar pajangan. Lagipula, meski kita berkorban nyawa merebut Zhongzhou, tak ada gunanya. Planet itu cuma punya pertanian!"
Menteri militer bertanya hati-hati: "Lalu maksud Yang Mulia..."
Kaisar Oude tersenyum sinis: "Hehe, target kita adalah planet yang memiliki 'barang spesial' itu. Demi benda itu, membunuh semua penghunipun layak dilakukan."
Menteri militer sempat terdiam sejenak, tapi segera tersenyum serupa dengan Kaisar Oude sambil menganggukkan kepala. Saat hendak pergi, sang Kaisar menyapanya dengan suara rendah: "Tang Nawu itu, agar tak menyebarkan kabar pelanggaran perjanjian kita..." Tangan kanannya membuat gerakan menggorok leher. Menteri militer segera paham: "Mematuhi perintah, Yang Mulia."
