"Brengsek! Apa yang terjadi? Kok tiba-tiba muncul lebih dari 30 Kapal Perang X? Seluruh armada bagi jadi dua bagian! Depan serang pasukan depan, belakang putar balik serang musuh di belakang!" Teriak komandan Ulan yang sedang histeris sambil menghentakkan kaki dan menggebrak meja.
Operator komunikasi sedang hendak menyampaikan perintah ketika tiba-tiba menekan alat seperti penutup telinga di kepalanya dengan ekspresi serius. Gerakannya membuat semua orang di ruang komando menatapnya tegang, khawatir ada kabar pasukan musuh tambahan datang.
Ekspresi operator komunikasi ini berubah dari serius menjadi campuran terkejut dan marah. Dengan mata merah ia berteriak ke Komandan Ulan: "Yang Mulia, Kekaisaran Oude menginvasi Planet Ulan kami! Saat ini sudah terjadi pertempuran darat!"
"Pertempuran darat?!" Semua yang mendengar langsung berubah raut wajahnya, karena pertempuran darat menandakan planet hampir jatuh. Semua mata tertuju pada Komandan Ulan yang masih terpaku belum sadar.
Komandan Ulan yang akhirnya sadar kembali menggenggam tangan sambil mengaum: "Kekaisaran Oude terkutuk! Sampaikan perintah ke seluruh pasukan, segera putar balik ke Planet Ulan!"
Operator komunikasi baru hendak menyampaikan perintah, tiba-tiba seperti teringat sesuatu: "Yang Mulia, apakah kita perlu kirim komunikasi gencatan senjata ke Zhongzhou?"
Komandan Ulan mengangguk tanpa sadar. Saat ini, dia sama sekali tidak menyadari apa yang dikatakan operator komunikasi. Jiwanya dilanda kepanikan, ingin segera kembali untuk menghancurkan musuh dan mempertahankan Planet Ulan.
Tang Long tertegun menerima komunikasi gencatan senjata. Apakah musuh menyadari kekalahan mereka? Namun Tang Long sementara tidak memberikan jawaban. Dia khawatir ini tipu muslihat, mengingat Kekuatan Militernya berada dalam posisi lemah, lebih baik berhati-hati. Ketika melihat musuh mengabaikan serangan tembakan meriam di belakang dan berbalik arah menuju Planet Ulan dengan seluruh kekuatan, barulah Tang Long menyadari permintaan gencatan senjata dari ini tulus. Tampaknya ada masalah besar di garis belakang.
Tang Long yang masih merenung terkejut oleh cahaya ledakan. Ia baru menyadari bahwa sebelumnya ada kapal perang pihaknya yang menghalangi jalur kapal perang Ulan. Kapal Ulan itu bahkan menabrak kapal tersebut tanpa peduli nyawa, mengakibatkan kedua belah pihak binasa bersama. Baru saat itu Tang Long tersadar bahwa dirinya belum memerintahkan gencatan senjata dan membuka jalur. Untuk menghindari kerugian yang tidak perlu, Tang Long segera mengeluarkan perintah gencatan senjata.
Begitu tembakan meriam berhenti, kapal-kapal perang segera meningkatkan kecepatan dan pergi. Armada Tang Long belum sempat berkumpul sepenuhnya ketika kapal-kapal Ulan sudah menghilang dari pandangan.
Saat mulai membersihkan medan perang dan menghitung personel, meski Tang Long tahu pihaknya menderita kerugian besar, ia tidak menyangka kerusakannya akan sebesar ini.
Armada Liu Yihui yang awalnya terdiri dari 50 kapal kelas tinggi, kini hanya tersisa 4 kapal yang penuh bekas luka. Detasemen Kelima Zhang Guanhua yang memiliki 10 Kapal Perang X, sekarang hanya 5 Kapal Perang X yang tersisa. Sedangkan 32 kapal yang dibawa Tang Long sendiri, karena berhasil menyerang musuh secara mendadak, hanya kehilangan 2 kapal. Keberuntungan dalam pertempuran ini ada pada kapal perang sarang lebah, dimana dari 20 kapal tidak ada satupun yang tenggelam, meskipun seluruh badan kapal tersebut tidak ada yang utuh.
Dalam pertempuran ofensif-defensif ini, Tang Long kehilangan total 52 kapal perang, 180 pesawat tempur, serta 127,180 pasukan yang gugur. Di antaranya terdapat 44 prajurit wanita dari Kompi SK23 yang gugur. Di pihak, kerugian mencapai 178 kapal perang dengan perkiraan 360,000 pasukan tewas berdasarkan konfigurasi standar kapal, meskipun data pasti korban jiwa tidak tercatat.
Kematian puluhan ribu orang ini sangat kecil dan tidak layak disebut dalam pertempuran antarnegara. Kehilangan 200 kapal perang bahkan tidak mencapai sepersekian dari kerusakan kapal dalam satu latihan tembak hidup negara besar. Namun bagi Galaksi Tanpa Kekacauan, ini adalah kerugian yang sangat berat, bahkan bisa membuat suatu kekuatan hancur tak bangkit-bangun selamanya. Setelah pertempuran ini, Tang Long hanya menyisakan 4 kapal kelas tinggi yang hampir hancur, 35 Kapal Perang X, dan 20 kapal perang sarang lebah yang membutuhkan perbaikan besar di Planet Zhongzhou.
Tang Long yang memegang laporan kerugian menghela napas dalam. Ratusan ribu bawahan yang dulu hidup dan aktif kini lenyap. 44 prajurit wanita Kompi SK23 yang pernah menemani bertarung nyawa juga telah pergi selamanya. Ah, perang—entah menang atau kalah, selalu meninggalkan nestapa. Kematian nyawa manusia akan selalu menjadi pupuk bagi bunga maut bernama perang.
Mengapa aku harus melakukan perang? Demekan ketenaran? Demi keuntungan? Tidak, alasan aku melakukan perang bukanlah untuk ini. Hanya untuk mencegah lebih banyak nyawa menjadi pupuk perang, aku harus melanjutkan perang sampai akhir! Meskipun alasan ini akan membuat nyawa tak terhitung musnah, meskipun jiwaku akan terjerumus selamanya ke dalam lubang hitam tak berujung karena ini, aku tetap takkan gentar!
Saat Tang Long merenungkan semua ini, Feri yang berdiri di sampingnya dan baru saja mengalami pertempuran sengit, tiba-tiba menyadari ada perubahan aura pada Tang Long. Bagaimana menjelaskan perasaan ini? Sebelumnya, Tang Long terkesan santai dan acuh tak acuh, namun kini terpancar keyakinan kokoh dari dalam hatinya. Mengapa dirinya merasakan hal ini? Apakah perang bisa mengubah seseorang secepat ini? Feri merasa bingung karena meski telah melalui peperangan, dirinya sendiri tidak mengalami perubahan berarti.
Suara operator komunikasi tiba-tiba membuyarkan lamunan Tang Long: "Junjungan, Yang Mulia Liu Yihui, Zhang Guanhua, dan Li Jiamin meminta izin untuk membuka saluran komunikasi."
Tang Long yang mengepal tinju berkata dengan khidmat pada operator komunikasi: "Buka saluran komunikasi publik, pastikan semua orang di sekitar Planet Zhongzhou bisa mendengar suaraku. Sekaligus sambungkan komunikasi mereka!"
"Ya." Begitu operator komunikasi menjawab, tiga gambar tubuh penuh muncul di layar. Liu Yihui dan ketiga perwiranya berlutut dengan wajah berduka: "Bawahan gagal memimpin pasukan, menyebabkan kerugian besar. Kami mohon Junjungan menjatuhkan hukuman mati untuk menghibur arwah prajurit yang gugur." Kepala mereka menunduk dalam-dalam.
Karena menggunakan saluran publik, semua prajurit di kapal perang bisa menyaksikan. Para prajurit menarik napas dan menatap dengan tenang. Meski bawahan langsung ketiga perwira ini ingin membela, hierarki militer yang kaku dalam hati membuat mereka tak berani membuka mulut. Hanya bisa berdoa dalam hati agar Tang Long menolak permintaan itu.
"Bangsat!" Seruan Tang Lang membuat hati prajurit membeku. Tapi kalimat berikutnya justru membuat hati para prajurit mendidih.
“Kalian dengan hanya 80 kapal perang berhasil menahan 320 kapal musuh, menghadapi musuh 4 kali lipat jumlah, tidak hanya tidak kehilangan keberanian, malah memimpin armada dengan tenang melawan musuh hingga akhirnya mengalahkan mereka. Prestasi sebesar ini mengapa disebut memimpin dengan buruk?” Tang Long melihat Liu Yihui dan kedua rekannya mengangkat kepala ingin berbicara, segera melambaikan tangan melanjutkan: “Jangan berdalih! Aku tidak bilang kalian tidak bersalah!” Mendengar ini, Liu Yihui bertiga segera menundukkan kepala kembali.
“Kesalahan kalian adalah meminta hukuman mati dariku!” Ucapan Tang Long ini membuat Liu Yihui bertiga mengangkat kepala dengan ekspresi kebingungan menatapnya, prajurit lain juga menunjukkan raut wajah tak mengerti.
Tang Long melihat kebingungan mereka lalu mendengus dingin: "Hmph! Tampaknya kalian masih belum memahami letak kesalahan kalian. Kali ini kami mengalahkan musuh yang jumlahnya 4 kali lipat, mempertahankan Planet Zhongzhou. Bisa dikatakan kami meraih kemenangan besar. Namun kemenangan besar ini dibayar dengan nyawa dan darah panas para prajurit! Demikian pula, ini ditebus dengan penderitaan ratusan ribu keluarga yang kehilangan sanak saudara!" Suara Tang Long berubah berat di kalimat terakhir, membuat semua pendengar seolah tertekan batu raksasa di dada. Liu Yihui dan dua lainnya semakin menundukkan kepala dalam kesedihan.
Suara Tang Long tiba-tiba berubah penuh semangat: "Sebagai komandan pertempuran, kalian adalah saksi perjuangan para prajurit yang telah gugur di dunia ini! Prestasi dan kejayaan kalian semuanya dibayar dengan nyawa dan darah para prajurit! Semua tentara ingatlah! Sejak menginjakkan kaki di medan perang, nyawa kalian bukan lagi milik pribadi! Karena kalian mewarisi cahaya kehidupan gemilang para prajurit yang bertempur dan gugur di samping kalian! Kalian yang mewarisi cahaya ini tak boleh sekali-kali mengaku kalah atau meminta mati! Karena kalian memikul harapan semua pahlawan, melanjutkan kehidupan gemilang merekalah cara membalas jasa para pahlawan yang mengorbankan nyawa!"
Setelah Tang Long mengucapkan kata-kata ini, semua yang mendengarnya tenggelam dalam keharuan yang tak terungkap. Menyadari bahwa mereka kini memikul ribuan kehidupan para prajurit yang gugur, Liu Yihui dan dua rekannya dengan mata memerah memohon pengampunan kepada Tang Long atas niat mereka yang gegabah meminta kematian. Tang Long tentu saja segera memaafkan mereka. Setelah memerintahkan mereka untuk bekerja sama dengan armada langsungnya membersihkan medan perang, Tang Long kembali ke ruang komandan. Banyak hal yang harus direncanakannya.
Yuna yang sejak situasi pertempuran memanas sudah memanggil beberapa saudari, meski masih berduka atas 44 saudari yang gugur, setelah mendengar pidato Tang Long, ia menguatkan diri dan berkata: "Tampaknya kita perlu merumuskan platform politik untuk junjungan kita."
"Benar, jika belum memiliki platform politik, kemungkinan besar kekuatan kita tidak akan berkembang pesat, dan prajurit kita juga tidak mungkin meningkatkan tingkat pertempuran." Ling Li yang matanya merah berkata dengan tenang sengaja. Elcy yang sedang mengusap air mata, berbeda dengan keceriaannya biasanya, hanya berkata lembut: "Aku setuju." Sementara Jessy di sampingnya menggigit gigi dan mengepal tangan tanpa bersuara, sedangkan Li Wu menundukkan kepala dengan bahu gemetar halus.
Sherry yang masih bisa mengendalikan perasaannya bertanya dengan ekspresi datar: "Lalu platform politik seperti apa yang akan kita bangun?"
Yuna yang telah berpikir sejenak menjawab: "Ini harus didiskusikan dengan junjungan kita terlebih dahulu. Namun yang terpenting, sistem politik kita harus lebih unggul dari sistem politik negara manapun. Rakyat kita harus hidup lebih baik daripada rakyat negara manapun. Hanya dengan cara ini platform politik bisa diimplementasikan, dan kekuatan kita akan semakin besar."
Ling Li mengangguk dan berkata: "Hmm, jika benar begitu harus direncanakan dengan matang. Ngomong-ngomong, sistem politik seperti apa yang akan kita terapkan?"
"Sistem demokrasi mudah menyebabkan korupsi politik dan tidak efisien." Sherry menolak satu sistem.
"Sistem keluarga terlalu primitif dan belum matang." Ling Li juga menolak sistem lain.
"Bagaimana dengan sistem kekaisaran?" tanya Yuna.
"Sistem kekaisaran? Mana yang lebih baik antara sistem kekaisaran republik atau kediktatoran kaisar?" Ling Li melanjutkan pertanyaan.
"Apa perbedaan kedua sistem ini?" tanya Sherry.
Ling Li menjelaskan: "Kediktatoran kaisar seperti tercatat dalam sejarah, sistem dimana kaisar memegang kekuasaan tunggal. Sedangkan sistem kekaisaran republik hanya simbolis, semua kekuasaan dikendalikan parlemen."
"Kalau begitu bagaimana dengan kediktatoran kaisar?" tanya Yuna yang sangat berharap bisa mengangkat Tang Long ke tahta kaisar.
"Hanya saja tidak tahu apakah junjungan setuju atau tidak. Menurut karakter junjungan, dia tidak terlalu suka perasaan tinggi di atas ini." Ling Li berkata dengan hati-hati setelah merenungkan.
"Ah, kita harus bertanya langsung pada junjungan. Tanpa persetujuannya, semua spekulasi kita sia-sia belaka." Sherry menyatakan. Mendengar ini, para perwira wanita itu menganggukkan kepala. Jika Tang Long tidak setuju, sistem apapun tak bisa diimplementasikan.
Saat itu Tang Long sedang berbaring di tempat tidur kabin kapal induk dengan tangan merangkul kepala. Masalah yang direnungkannya mirip dengan diskusi Yuna dan kawan-kawannya, namun fokus Tang Long adalah bagaimana membuat penduduk Planet Zhongzhou rela maju ke medan perang demi mewujudkan hasratnya menghapuskan segala peperangan di alam semesta. Meski menyadari target ini mulia, tetap saja dia merasa diri jahat dan egois. Sebab rakyat biasa takkan mau mengorbankan diri untuk idealisme seperti ini. Pada akhirnya, mereka akan terpaksa melangkah ke medan perang karena terintimidasi oleh kekuasaan dan kekuatan militernya.
Tang Long saat ini benar-benar merasa kontradiktif. Jika mempertimbangkan keinginan rakyat, maka hasratnya untuk menghapuskan perang tidak mungkin terwujud. Namun untuk mewujudkan cita-citanya, dia harus mengabaikan keinginan rakyat. Dalam sejarah, rakyat selalu merindukan kehidupan yang lebih baik, namun malah muncul zaman kekacauan. Ketika rakyat ingin menghilangkan kekacauan, penghapusan kekacauan itu tidak terwujud karena keinginan mereka, melainkan munculnya para ambisius yang ingin menyatukan dunia-lah yang akhirnya mengakhiri kekacauan. Bukankah sering dikatakan bahwa sejarah tidak mengubah orbitnya karena kemampuan individu, melainkan orbit sejarah berjalan sesuai keinginan rakyat? Namun dari perspektif perbandingan sejarah, justru sebaliknya yang terjadi - orbit sejarah sepenuhnya bergerak sesuai keinginan sosok kuat tertentu, sementara keinginan rakyat sama sekali tidak mampu mendorong pergerakan sejarah. Satu-satunya peran rakyat dalam sejarah adalah menjadi pengikut para penguasa kuat, dan membuat para penguasa itu semakin perkasa!
Lihatlah apa yang dikatakan sejarah tentang "Air bisa mengapungkan perahu juga bisa menenggelamkannya" sebagai sebutan hubungan antara Rakyat dan pemerintah, untuk menunjukkan betapa kuatnya kekuatan rakyat, menjelaskan bahwa pergantian dinasti sepenuhnya berada dalam kemampuan rakyat untuk berkuasa. Sebenarnya jika dipikir lebih matang, mungkin bisa dijelaskan seperti ini: Di sebuah wilayah lautan terdapat kapal bajak laut raksasa yang menjadi penguasa lautan di area itu. Karena tidak ada musuh, cuaca cerah dalam waktu lama, permukaan laut tenang secara berkepanjangan, awak kapal dan kapten yang telah bertahun-tahun hidup dalam ketenangan akhirnya lalai dalam pelatihan kapal, hanya puas menangkap ikan untuk hidup. Hingga suatu hari, kapal bajak laut ini bertemu dengan kapal bajak laut lain yang terus-menerus berlatih dan mengincar posisi penguasa lautan. Begitu pertempuran dimulai, kapal yang telah melalaikan pelatihan dengan cepat ditenggelamkan oleh kapal yang ahli dalam operasional kapal. Kapal bajak laut yang terlatih inipun menjadi penguasa baru wilayah lautan tersebut.
Dalam contoh ini, air yang mewakili dukungan rakyat sama sekali tidak berperan dalam pergantian dinasti. Satu-satunya perannya hanyalah membuat dua kapal bajak laut mengapung di permukaan air untuk saling bertempur, lalu menenggelamkan pihak yang kalah ke dasar laut. Tentu ada satu peran lagi, yaitu memelihara ikan-ikan yang bisa ditangkap secara bebas oleh para bajak laut.
Terus terang, dukungan rakyat sama sekali tidak mempengaruhi pergantian dinasti. Penyebab terbesar pergantian dinasti adalah: dinasti sebelumnya telah mengabaikan strategi politik dan kemiliterannya sendiri, sehingga digantikan oleh kekuatan yang telah lama mempersiapkan diri. Masalah dukungan rakyat memang merupakan salah satu aspek dari strategi politik, namun aspek ini tidak terlalu penting. Seperti contoh di atas, keahlian mengelola kapal adalah kemampuan mengendalikan kapal di permukaan air. Jika air diibaratkan sebagai dukungan rakyat, maka keahlian mengelola kapal adalah kemampuan untuk memanipulasi dukungan rakyat. Selama kemampuan ini cukup kuat, apapun gelombang dahsyat yang datang, kapal akan tetap bisa berlayar dengan stabil di permukaan air.
Tang Long tiba-tiba duduk sambil termenung. Dia sama sekali tidak menyangka dirinya muncul dengan pikiran aneh ini. Namun segera dia mulai merenung: Apakah dengan mengatur dukungan rakyat, maka keinginan mereka akan mengikuti niatku? Baru berpikir demikian, Tang Long menggelengkan kepalanya sambil bergumam pelan: "Kenapa aku berpikir begitu? Siapa aku ini sampai berani ingin mengendalikan hati orang? Hehe, aku bahkan tak bisa mengatur batinku sendiri, apalagi memanipulasi orang lain? Sudahlah, pikirkan hal lain saja."
Tang Long duduk bersila di atas tempat tidur, mengusap dagunya sambil bergumam, "Hmm, saat ini kekuatan militer kita kekurangan parah. Sepertinya harus membeli beberapa kapal perang dari Chen Kang. Sekarang Planet Zhongzhou harusnya punya uang tunai sekitar puluhan triliun, ya? Kalau beli ratusan Kapal Perang X, apakah akan mempengaruhi pembangunan Zhongzhou?" Tiba-tiba ia menepuk paha dan berteriak, "Ah, benar! Waktu itu Chen Kang juga janji akan menghadiahkan 10 Kapal Perang X dan 200 pesawat angkut. Telepon saja, tanya apakah sudah dikirim." Tang Long langsung melompat dari tempat tidur mencari kacamata hitam W itu.
Saat Tang Long menemukan kacamata dan hendak memakainya, sistem komunikasi internalnya tiba-tiba aktif. Seorang gadis cantik berambut hitam dengan postur ramping muncul di hadapannya, wajahnya terlihat samar seperti tertutup kabut tipis.
"Kakak komputer?!" Kehadiran sang AI yang menghilang selama berbulan-bulan ini membuat Tang Long terkejut setengah mati.
“Hehe, kau masih ingat kakak? Tang Long adik, kau memang anak baik.” Xing Ling Nomor 2 tertawa.
“Wah! Sis Sis! Apakah pabrik sudah selesai dibangun?” Tang Long yang teringat tujuan kepergian kakak komputer segera bersemangat menerjang ke arah Xing Ling Nomor 2, tapi tentu saja hanya menabrak dinding. Membuat Xing Ling Nomor 2 terkikik-kikik.
“Sakit tidak?” Xing Ling Nomor 2 tersenyum manis mengusap kepala Tang Long, tentu saja hanya rekaman semata.
Sambil mengusap dahinya, Tang Long menyunggingkan senyum: “Tidak sakit, Sis. Bagaimana kabarmu selama ini? Bagaimana kabar Tang Yi dan yang lain?”
“Mereka sibuk mati-matian tapi merasa hidup penuh. Kelima Tang Yi juga baik-baik saja, tapi karakter mereka seperti menyerap sebagian sifatmu - sudah berubah menjadi badut.” Xing Ling Nomor 2 tersenyum tipis.
“Berubah wujud menjadi badut?” Tang Long terkejut dan tercengang, dia tidak mengerti bagaimana mungkin robot bisa berubah menjadi badut.
“Aduh, sekarang tidak bisa dijelaskan dengan jelas. Kau duduk saja di kapal pendarat No.1 milik kapalmu dan berangkatlah. Aku akan membawamu melihat pabrik persiapan persenjataan di pangkalan kami. Alamatnya sudah kumasukkan ke kapal pendarat No.1.” Setelah berkata demikian, Xing Ling Nomor 2 langsung menghilang tanpa jejak.
"Kenapa kali ini kakak komputer sangat misterius?" Tang Long mengelus kepalanya sendiri bergumam pelan. Tapi segera dia melompat dengan mata berbinar-binar sambil berteriak: "Pangkalan Pabrik Persiapan Persenjataan! Luar biasa! Benar-benar bantal jatuh dari langit saat mengantuk!" Setelah berteriak, Tang Long segera membuka pintu kamar dan menyambar angin menuju lokasi parkir kapal pendarat.
Personel KRI Meteor hanya bisa terdiam menyaksikan Tang Long melompat ke kapal pendarat No.1. Sebelum mereka sempat memahami situasi, Tang Long sudah menerobos keluar dari kapal perang dengan kendaraan pendaratnya. Meski ada yang melapor ke Yuna di Planet Zhongzhou tentang tindakan Tang Long, Yuna mengira Tang Long hanya ingin refreshing dan memerintahkan untuk tidak mengganggu. Alhasil, tak ada yang tahu ke mana Tang Long pergi.
"Aneh, kenapa berhenti di sini? Tak ada apa-apa di sekitar sini. Jangan-jangan mesinnya rusak?" Tang Long menatap sekeliling angkasa kosong yang bahkan tak ada satu planet pun di dekatnya. Ia mengetuk-ngetuk panel kontrol kapal pendarat sambil bergumam penasaran.
Saat Tang Long masih bingung, tiba-tiba angkasa di depannya bergejolak. Munculah sebuah pesawat antariksa berwarna perak berbentuk zaitun dengan panjang melebihi 5.000 meter, lebar 2.000 meter, dan ketebalan 1.500 meter. Seluruh permukaan pesawat itu tampak telanjang tanpa struktur eksternal apapun.
“Eh, ini pesawat apa? Bentuknya kok familiar sekali, sepertinya pernah lihat di mana ya?” Tang Long menatap pesawat yang tiba-tiba muncul sambil mengernyitkan alis dan berusaha mengingat.
Saat Tang Long masih termenung merenung, bagian depan pesawat raksasa itu tiba-tiba membuka mulut besar yang mengeluarkan daya hisap kuat, menyedot kapal pendarat Tang Long masuk seutuhnya.
Melihat dirinya tersedot masuk ke pesawat raksasa ini, Tang Long teringat sesuatu dan berteriak: “Aku ingat! Ini Kapal Perang Paus Putih dari game ‘Perang’!” Tapi segera dia bergumam: “Pabrik persenjataan misterius ini semakin hebat. Awalnya hanya kapal perang sarang lebah yang tampak gagah tapi kosong, lalu kapal perang kikir yang lebih matang, sekarang sudah bisa memproduksi Kapal Perang Paus Putih yang setara benteng perang. Entah bisakah mereka membuat kapal perang ultimate seperti di game?”
Tang Long yang sedang melamun segera menyadari bahwa ini bukan saatnya untuk memikirkan hal-hal itu, karena dirinya telah menjadi tawanan. Melihat keluar melalui jendela kapal pendarat, ia mendapati dirinya berada dalam ruang yang dikelilingi dinding logam. Menyadari hal ini, Tang Long kembali bergumam sendiri: "Fungsi penyerapan ini memang masih sama dengan desain game, tapi meski sudah lama memainkannya, aku belum pernah menyadari kegunaan fungsi Kapal Perang Paus Putih ini. Meski bisa menyerap kapal kecil, satu ledakan dari kapal yang tersedot saja sudah cukup untuk menghancurkan kapal perang raksasa ini. Tidak mungkin perusahaan game merancang fungsi seburuk ini untuk benteng perang semacam ini. Sebenarnya apa fungsi ini? Sayang aku tidak pernah memilih kapal jenis ini saat bermain, dan pemain lain juga hanya menggunakannya sebagai kapal serangan, tak ada yang meneliti masalah ini sama sekali."
Saat Tang Long masih bergumam tak henti-henti, dinding-dinding logam itu tiba-tiba retak membuka sebuah jalur. Lalu terdengar suara: "Tang Long, cepat datang ke menara kontrol!"
Begitu mendengar suara itu, Tang Long langsung melompat keluar dari kapal pendarat sambil berseru gembira: "Sis? Ini kapal perangmu? Aku segera datang!" sambil berlari masuk ke jalur. Kini Tang Long sangat girang, Kapal Perang Paus Putih ini dikendalikan oleh kakak komputer, bukankah itu berarti kapal ini sama saja miliknya? Yang lebih membuatnya senang adalah kapal ini kemungkinan besar diproduksi oleh pabrik senjata yang dibangun kakak komputer. Pabrik senjata yang bisa membuat kapal seperti ini pasti mampu memproduksi banyak Kapal Perang X! Perlu diketahui dalam permainan, kompleksitas produksi kapal jenis ini menempati peringkat keempat dari semua jenis kapal perang - tentu yang paling kompleks adalah kapal perang akhir. Sedangkan kapal selevel Kapal Perang X, kompleksitasnya dalam permainan paling tinggi hanya menempati peringkat ke-20.
Tang Long di pintu jalur meraih pegangan bergerak di sampingnya, tubuhnya kehilangan gravitasi dan mulai mengambang. Pegangan itu lalu membawanya bergerak cepat. Saat pegangan berhenti, di hadapan Tang Long muncul pintu besar bertulisan Wan Luo "Menara Kontrol". Begitu pintu otomatis terbuka, Tang Long langsung menyelusup masuk sambil mengelus-elus sisi timur dan melihat-lihat ke barat sambil berteriak ke panel kontrol: "Sis, aku datang. Kau di mana?"
“Aku di sini.” Mendengar suara dari belakang, Tang Long menoleh dan melihat kakak komputer sedang berdiri di belakangnya. "Hmm, hologram virtual kakak komputer sangat jelas, seperti wujud nyata. Lapisan kabut tipis yang dulu menyamarkan wajahnya sudah hilang. Tapi kenapa kakak komputer tidak memakai baju lama, malah memakai pakaian antariksa perak? Ah, tak perlu dipikirkan. Yang penting akhirnya aku bisa melihat jelas kecantikan dan keimutan wajah kakak komputer."
Saat Tang Long masih terkagum-kagum dengan kemampuan kakak komputer menciptakan rekaman virtual yang begitu realistis, Xing Ling Nomor 2 sudah mendekat dan mengetuk kepala Tang Long sambil tertawa, "Ngapain melamun?"
Tang Long memegangi kepala sambil protes: "Sakit, Sis!" Namun begitu selesai bicara, ia langsung membeku di tempat. Setelah beberapa saat, ia tak percaya diri sambil meraba dahi yang baru saja ditepuk, lalu menyentuh lengan Xing Ling Nomor 2 dengan jarinya. Sensasi sentuhan yang nyata membuatnya segera menarik tangan, menggosok-gosok matanya keras-keras, lalu menunjuk Xing Ling Nomor 2 dengan jari sambil terpana tanpa bisa berkata-kata.
"Bagaimana? Bentuk tubuhku? Cukup proporsional kan? Aku menghabiskan banyak usaha untuk memproduksi ini." Xing Ling Nomor 2 membentangkan lengan dan berputar di tempat, memamerkan lekuk tubuh indahnya yang sempurna kepada Tang Long.
"Hmm... Cantik sekali, benar-benar mempesona..." Tang Long yang terkesima mengangguk reflektif, tiba-tiba tersadar: "Eh? Kau bilang tubuh ini diproduksi?"
“Benar, lihatlah warna kulit aktif yang saya pilih dengan teliti ini. Menurutmu warna kulit ini cantik kan?” Xing Ling Nomor 2 sambil berbicara sambil membuka pakaian antariksa untuk memperlihatkan kulit putih kemerahan di baliknya kepada Tang Long.
Tang Long yang tiba-tiba disuguhi pemandangan indah ini langsung terbelalak, napasnya mulai tersengal-sengal. Namun setelah pernah melihat ratusan pemandangan serupa di Pangkalan Nomor 0, ia segera sadar kembali. Dengan wajah memerah, ia memalingkan kepala sambil gagap: "Sis cepat pakai baju lagi, gadis tidak boleh sembarangan memperlihatkan tubuhnya."
Xing Ling Nomor 2 tertawa hihi sambil mengenakan kembali pakaian antariksa. Ia menekan bahu Tang Long dengan tangan kanan, sementara jari telunjuk kiri mengusap lembut pipi merah Tang Long: "Kenapa, jadi pemalu? Tenang, aku tahu adat manusia. Aku tidak akan memperlihatkannya ke orang lain. Khusus untuk Tang Long saja, bagaimana?"
Tang Long yang merasa tidak nyaman buru-buru mengalihkan topik: "Uh, Sis, kenapa kamu ingin memiliki tubuh? Apakah struktur utama tubuhmu terbuat dari logam mesin?"
Xing Ling Nomor 2 bersandar pada Tang Long sambil memainkan telinganya yang memerah: "Aku ingin keluar dan berinteraksi dengan dunia manusia, jadi aku membuat tubuh ini. Struktur utamanya bukan logam biasa, tapi logam paling langka di alam semesta. Kalau saja produksinya tidak terlalu sedikit, Tang Yi dan yang lain juga akan menggunakan logam ini. Oh ya, aku bisa makan, perut buatan bisa mengubah makanan menjadi energi secara otomatis. Lidahku juga lembut loh, air liur di mulutku sudah kuberi rasa manis. Mau coba rasain?" Xing Ling Nomor 2 mengatupkan bibirnya perlahan, menjulurkan sedikit lidah kecilnya mendekati mulut Tang Long.
Tang Long belum sempat bereaksi ketika Xing Ling Nomor 2 tiba-tiba mencuri ciumannya. Saat ini Tang Long tidak merenungkan hilangnya ciuman pertamanya, melainkan tenggelam dalam sensasi ajaib itu. Rasa di mulutnya memang seperti yang dikatakan Xing Ling Nomor 2 - manis dan harum, aroma yang membuat orang enggan melepaskannya dan ingin menikmatinya selamanya. Namun perasaan hampa segera membanjiri Tang Long karena Xing Ling Nomor 2 sudah melepas bibirnya.
Melihat ekspresi kecewa Tang Long, Xing Ling Nomor 2 berbisik di telinganya sambil tertawa: "Bagaimana? Rasanya enak kan?" Wajah Tang Long yang memerah dan sikapnya yang kebingungan membuat Xing Ling Nomor 2 terkikik-kikik. Suara tawanya yang jernih bergema seperti derit sepatu di lantai marmer.
Xing Ling Nomor 2 sengaja tidak memberitahu Tang Long bahwa niat untuk memiliki tubuh fisik muncul ketika menyaksikan prajurit-prajurit wanita di Pangkalan Nomor 0 menggoda Tang Long. Dengan kata lain, alasan utama pembuatan tubuh ini adalah untuk bisa secara langsung merasakan sensasi mengganggu Tang Long.
Tang Long yang akhirnya pulih segera mengalihkan topik dengan bertanya: "Sis, bukannya kau mau mengajakku ke pangkalan industri?"
"Oh, hehe, aku hampir lupa." Xing Ling Nomor 2 akhirnya melepaskan Tang Long, lalu mendekati panel kontrol dan memasukkan tangannya ke dalam slot bundar aneh. Langit berbintang di layar langsung berubah menjadi kegelapan total. Tang Long tahu pesawat sedang melakukan lompatan ruang. Sambil terkagum-kagum pada stabilitas kapal perang Bai Jing ini, Tang Long melihat sekelilingnya yang sepi lalu bertanya pada Xing Ling Nomor 2: "Sis, apa kau mengendalikan kapal ini sendirian?"
"Tentu saja. Aku mengubah banyak program sampai akhirnya berhasil menyatukan semua fungsi kapal ini." Xing Ling Nomor 2 tiba-tiba teringat sesuatu lalu menoleh ke Tang Long dengan senyum manis: "Ngomong-ngomong, sekarang namaku Tang Xing. Begitulah perkenalkan aku ke orang lain nanti."
Tang Long yang tidak terlalu memperhatikan ini mengangguk sambil berkata "Oh", lalu mulai mengajukan pertanyaan yang sangat ingin ditanyakan: "Sis, apakah kapal perang ini dibuat berdasarkan kapal perang Paus Putih dari game 'Perang' ya?"
