Tang Long terpaku seperti patung. Bagaimana mungkin perempuan ini mengetahui urusan Kamp Pelatihan Resimen 23 dan 5 Pelatih Robot? Setelah terdiam sejenak, Tang Long berkata, "Tunggu sebentar, aku akan menelepon." Ia segera menggunakan kacamata hitamnya untuk menghubungi Tang Xing. Nomor telepon ini sebelumnya telah diinput oleh Tang Xing, kalau tidak, Tang Long pasti bingung cara menghubunginya sekarang.
Siluet wajah Tang Xing muncul di layar. Melihat Tang Long, Tang Xing tersenyum, "Akhirnya kau yang menelepon kakak duluan. Bagaimana perkembangan pembentukan mafiamu? Semua aman di sini, tidak ada..." Tang Long tidak menyadari getaran halus dari kucing dalam sakunya. Ia memotong pembicaraan Tang Xing dengan gusar, "Sis, Xing Ling diculik! Ada yang bilang Xing Ling adalah kakak komputerku!"
Ekspresi Tang Xing langsung berubah drastis: "Xing Ling diculik?! Kau di mana sekarang?"
“Aku berada di Ibu Kota Negara Wu Lai, yang Xing Ling itu adalah...” Kali ini giliran Tang Long yang terputus bicaranya. Tang Xing berkata dengan gusar, "Xing Ling itu juga kakak komputermu, aku segera ke sana." Setelah itu dia langsung memutus komunikasi.
"Ehm, Tuan Tang Long, Anda sedang berbicara dengan siapa?" Wen Na bertanya dengan ekspresi tidak ramah. Wajar saja, Nona Xingling mencari Anda dengan panik, sekarang dia diculik, tapi Anda masih sempat mengobrol lewat telepon?
Tang Long tersenyum getir: "Kakak komputerku. Dia bilang akan segera datang ke sini, dan dia juga mengatakan Xing Ling adalah kakak komputerku juga."
"Anda punya kakak komputer lain?" Wen Na dan para pengawal itu memandangi Tang Long dengan kaget.
Tang Long menggelengkan kepala sambil menghela napas: "Aku juga bingung, jelas-jelas hanya ada satu kakak komputer, kapan muncul satu lagi?"
Pada saat itu, Nat berlari mendekat dengan panik dan berkata, "Apa yang masih kalian bicarakan?! Polisi Antariksa mengatakan sama sekali tidak menemukan pesawat hitam yang meninggalkan orbit! Aku akan kembali mencari bantuan!" Setelah mengucapkan beberapa kata penghiburan kepada Wen Na, dia segera pergi bersama anak buahnya.
"Mungkinkah mereka tidak membawa nona keluar dari planet ini?" tanya Wen Na pada Tang Long dengan nada berharap persetujuan.
"Semoga begitu, tapi kabarnya ada pesawat yang memiliki fungsi mengganti warna kulit pesawat," jawab Tang Long. Dia tidak ingin menghancurkan harapan Wen Na, tapi merasa perlu memberinya persiapan mental.
"Tuan Tang Long, di mana Anda menginap? Saya juga perlu mencari bantuan," kata Wen Na dengan wajah cemas.
"Belum menentukan. Beri saya nomor kontak, nanti setelah kakakku datang akan saya hubungi." Tang Long menjawab. Meski merasa cemas, saat ini dia benar-benar tidak punya petunjuk dan hanya bisa menunggu kedatangan Tang Xing. Dia berharap dengan bantuan kakak komputer yang mahakuasa ini, mereka bisa menemukan Xing Ling.
“Baik, ini kartu nama saya, hubungi saya nanti.” Wen Na tidak banyak bicara, mengeluarkan sebuah kartu dan menyerahkannya kepada Tang Long, lalu pergi bersama pengawalnya. Dia berencana mengerahkan semua sumber daya manusia dan material Konglomerat Xinghai untuk melakukan pencarian menyeluruh terhadap Xing Ling.
Karena restoran mengalami kerusakan dan ditutup polisi, Tang Long terpaksa membawa kucing kecil pergi dari tempat itu. Saat Tang Long duduk bosan di bangku taman sambil memandang angkasa luar, kucing kecil di sakunya mengeluarkan kepala dan berkata: "Perlu bantuanku?"
Tang Long terkejut, mengangkat kucing kecil dari saku dan menaruhnya di bahu sambil bertanya: "Kau bisa bantu apa?"
Kucing kecil menjilat bibir, mengedipkan mata sambil tersenyum: "Jangan remehkan aku. Penuhi dulu permintaan khususku, baru aku mau membantumu."
"Permintaan khusus apa?" Tang Long bingung bertanya.
“Biarkan aku mengikutimu, setiap hari berikan aku ikan enak dan anggur berkualitas. Penuhi permintaan khususku ini, aku akan membantumu.” Kucing kecil itu membuka matanya lebar-lebar sambil menunjukkan ekspresi menggemaskan pada Tang Long.
Tang Long yang tidak tahan dengan tatapan kucing itu segera berkata: "Tidak masalah, aku setuju."
Mendengar persetujuan Tang Long, kucing itu bersemangat: "Bagus! Sekarang segera bawa aku untuk akses internet!"
"Akses internet?" Tang Long tertegun.
"Iya! Cepat! Dengarkan aku, tidak akan salah!" Kucing itu segera berteriak di telinga Tang Long melihatnya masih diam.
"Baik, akses internet!" Meski merasa bingung, Tang Long tetap mencari warnet. Bagaimanapun juga, kucing yang bisa bicara ini mungkin benar-benar punya solusi untuk menemukan Xing Ling.
Segera Tang Long tiba di warnet, meminta sebuah komputer kabin. Jenis komputer kabin ini tidak perlu menggunakan helm virtual, cukup duduk di dalamnya saja. Begitu pintu kabin tertutup, kucing kecil itu langsung melompat keluar dari saku lalu mulai melompat-lompat di atas keyboard kontrol. Melihat kucing kecil begitu mahir menekan tombol-tombol pada keyboard kontrol, Tang Long yang awalnya ingin bertanya cara menggunakan komputer pun tak bisa mengeluarkan kata-kata.
Setelah kucing itu menekan beberapa kali, layar menunjukkan halaman internal Badan Pendaftaran Dokumen Pesawat Antariksa Wu Lai. Tang Long kembali terkejut, departemen penting negara Wu Lai Guo ternyata bisa dimasuki hanya dengan beberapa ketikan dari seekor kucing. Entah kucing ini terlalu hebat, atau Komputer pusat Wu Lai Guo terlalu buruk, sampai-sampai tidak memiliki fasilitas pertahanan sama sekali.
Kucing kecil tidak memperhatikan apa yang dipikirkan Tang Long, masih melompat-lompat di atas keyboard. Tak lama kemudian, ketika serangkaian data mulai bergulir di layar, barulah si kucing menoleh dan menjelaskan: "Ini adalah data pesawat antariksa yang meninggalkan planet ini sejak penculikan Xing Ling hingga sekarang."
Tang Long dengan santai berkata: "Badan Antariksa sudah memeriksanya sebelumnya, makanya mereka bilang tidak menemukan apa-apa."
"Aku tahu mereka sudah memeriksa, tapi data yang kutemukan berbeda. Data ini bisa menunjukkan rute yang dilalui pesawat-pesawat itu saat pergi. Lihat, cukup masukkan nama zona Shangri-La..." Setelah beberapa ketukan, layar yang penuh data tiba-tiba hanya menyisakan 10 entri.
"Ini bisa dilakukan?" Tang Long tercengang menyaksikan adegan ini. Dia belum pernah mendengar ada fitur pencarian sedetail ini. Umumnya planet hanya mencatat rekaman keluar-masuk pesawat, sama sekali tidak merekam kota-kota yang dilalui pesawat sebelum meninggalkan planet.
Kucing kecil mengangkat kepala dengan bangga dan berkata, "Tentu saja, lihat siapa aku ini." Tang Long memiringkan kepala sambil memperhatikan kucing itu, karena ia merasa kalimat ini sangat familiar. Bagaimana mungkin kucing ini menggunakan mantra-mantra lisan yang biasa ia pakai?
Kucing itu menepuk hidung Tang Long dan berkata, "Baiklah, mari kita periksa satu per satu." Mendengar ini, Tang Long segera duduk tegak dan mulai mengamati 10 informasi tersebut.
"Hmm, lima informasi pertama adalah pesawat antariksa kepolisian Ibu Kota Wu Lai yang segera lepas landas ke luar angkasa untuk pencarian setelah menerima laporan. Ini pasti bukan. Hmm? Dua ini adalah pesawat diplomatik asing yang pulang ke negaranya? Dua ini kapal kargo Ibu Kota Wu Lai? Yang ini kapal tamu VIP Zona S Planet Surga? Hei Kucing, menurutmu kapal mana yang menculik Xing Ling?" Tang Long menggaruk kepala dengan kesal.
"Lihat berapa banyak personel yang diangkut kapal itu." Kucing kecil menekan sebuah tombol. Di belakang setiap informasi segera muncul data jumlah personel yang diangkut oleh pesawat tersebut.
“Ini bisa? Kau benar-benar hebat.” Tang Long kembali terpana, data yang tidak tercatat ini bisa ditemukan Kucing Kecil, benar-benar ajaib.
Kucing Kecil mengusap kumisnya sambil tertawa: "Hehe, ini sederhana kok. Cukup memindai reaksi energi panas pesawat-pesawat ini, kita bisa tahu berapa orang di dalamnya."
"Tapi, sepertinya Komputer pusat tidak mungkin menggunakan kemampuan ini? Kalau semua pesawat yang lepas landas di seluruh negara dipindai seperti ini, hard disk sebesar planet pun tidak cukup menyimpan datanya." Tang Long bertanya dengan bingung.
"Komputer pusat tidak akan bodoh sampai melakukan pemindaian nasional!" Kucing Kecil mencibir.
Tang Long menatap tajam dengan mata berbinar-binar: "Oh? Jadi Komputer pusat sengaja memindai zona ini ya?"
Mata kucing kembali berputar-putar licik. Saat Tang Long hendak bicara, kucing tiba-tiba menunjuk layar sambil berteriak: "Lihat ini! Kok ada pesawat antariksa tanpa seorang penumpang sama sekali!"
"Apa?!" Tang Long langsung memandang layar. Benar, kapal tamu VIP dari Zona S Planet Surga itu kosong sama sekali. Ini mustahil, minimal harus ada awak pesawat.
Tang Long teringat ucapannya tentang fungsi isolasi sinyal pesawat. Dengan pencerahan ia berseru: "Kapal ini dimodifikasi! Pemindaian reaksi panas tidak bekerja, Xing Ling pasti di dalam!" Ia panik memohon: "Kucing, tolong cek pemilik kapal ini!"
Setelah mengetik beberapa perintah, kucing melaporkan: "Ini milik Hotel Saudara di Zona S Planet Surga."
“Hotel Saudara? Persaudaraan! Persaudaraan, salah satu mafia super besar di Zona S!” seru Tang Long terkejut. Tak mungkin ada orang yang pernah tinggal di Bintang Surga tidak mengenal nama Persaudaraan.
Usai berteriak, Tang Long segera hendak menelepon Tang Jin. Tapi ingat, Tang Jin cuma punya beberapa ribu orang dan baru membentuk geng kecil di Zona D, mustahil bisa menyaingi Persaudaraan. Lagipula keterlibatan mereka dalam insiden yang bakal menggempur Bintang Surga ini pasti akan menarik perhatian oknum-oknum tertentu, yang sangat merugikan rencana masa depannya. Dengan pertimbangan ini, Tang Long pun mengurungkan niatnya untuk melibatkan Tang Jin.
Saat Tang Long sedang kesal memikirkan solusi, siluet wajah Tang Xing tiba-tiba muncul. Dengan gesit dia berkata: "Lao Di, kakak sudah sampai di Ibu Kota Wu Lai. Kau di mana sekarang?"
“Tidak mungkin kakak, Planet Zhongzhou terpisah puluhan negara dari tempat ini, bagaimana mungkin kau bisa tiba hanya dalam beberapa jam? Aku saja butuh beberapa hari untuk mencapai Planet Surga.” Tang Long bertanya dengan wajah kaget.
Tang Xing melambaikan tangan: "Ah, ini bukan masalah. Cukup kirim instruksi ke komputer negara yang dilewati: 'Kapal perang negara sahabat meminta izin lintas', sistem perbatasan mereka akan langsung membuka akses. Jadi kita bisa lompat-lompat terus sampai tiba di sini. Kalau bukan karena kapal perang butuh waktu navigasi untuk restart lompatan ruang, aku bisa datang 1-2 jam lebih cepat!" Kucing kecil yang menguping diam-diam, matanya yang biru memancarkan kilatan misterius disertai senyum tipis.
“Kau bawa kapal perang?!” Tang Long membelalakkan mata.
"Hanya membawa satu kapal perang Paus Putih, tapi personel yang diangkut sebanyak 5000 robot gadis cantik. Tenang, Wu Lai Guo tidak akan menangkapku. Aku sudah membuat komputer rusak mereka mengira kapal perang ini sebagai kapal kargo. Lagipula di kapal ini tidak ada lambang Keluarga Tang yang dicat, tidak ada yang tahu kami dari mana." Tang Xing berketa dengan riang. Kucing kecil yang mendengar kalimat "komputer rusak" itu secara refleks mengeluarkan cakar, tapi segera menariknya kembali sambil menjulurkan lidah, ekspresinya menunjukkan sikap tidak peduli.
"5000 robot gadis cantik? Tidak membawa senjata? Apakah mereka tangguh?" Tang Long bertanya penuh semangat. Dengan 5000 robot, persaudaraan pasti bisa dihilangkan!
"Apakah sudah membawa senjata? Perlengkapan lengkap! Kau tanya apakah mereka hebat? Aku memang pilih kasih loh, mereka 50% lebih hebat dari robot ganteng. Wong aku juga robot cantik." Setelah Tang Xing mengucapkan ini, kucing kecil itu tiba-tiba memukul-mukul dadanya, lalu menatap tubuhnya sendiri dengan mata berkaca-kaca sambil bergumam. Jika didengarkan baik-baik, terdengar suaranya yang kecewa: "Wu wu, kenapa aku tidak terpikir untuk menjadi robot dari awal? Sekarang malah jadi kucing kecil."
Tang Long sama sekali tidak menyangka robot gadis cantik 50% lebih hebat dari robot ganteng. Andai tahu lebih awal, pasti akan menyuruh Tang Jin memilih beberapa robot cantik. Tapi kalau bos mafia tertarik pada robot-robot cantik ini, itu akan jadi masalah rumit. Robot ganteng tetap lebih baik.
Tang Xing melihat Tang Long termenung, lalu melambaikan tangan dan berteriak: "Hei bangun, jangan terus-terusan ngobrolin yang tidak penting sama kakak. Ada kabar tentang penculikan Xing Ling?"
Tang Long sambil bergumam pelan: "Bukannya kamu yang mulai ngomongin hal tidak penting duluan, baru aku ikutan?" sambil mengangguk berkata: "Sudah ketahuan, Xing Ling diculik oleh Persaudaraan di Zona S Planet Surga."
"Persaudaraan? Untuk apa mafia besar itu menculik Xing Ling? Mereka tidak mungkin berniat..." Tang Xing yang mengetahui semua dokumen Planet Surga mengerutkan alisnya.
Yang juga mengetahui bahwa mafia besar di Zona S memiliki layanan penculikan target spesifik untuk memenuhi berbagai kecenderungan aneh tamu, Tang Long segera berteriak: "Sial! Jika benar begitu, ini sangat buruk! Sis, tunggu aku di Pelabuhan Antariksa No.1. Aku akan mengajak beberapa anak buah Xing Ling." Tanpa menunggu tanggapan Tang Xing, ia memutus komunikasi sambil mengeluarkan kartu dari Wen Na dan menelepon, sambil membuka pintu kabin. Tentu saja sebelum pergi, ia tak lupa menyambar kucing yang sedang menangis diam-diam dan menyimpannya di saku.
Wen Na yang menunggu kabar di rumah terus mondar-mandir gelisah. Robot Konglomerat Xinghai di berbagai wilayah terus menghubunginya untuk meminta konfirmasi. Semakin kesal, Wen Na mengalihkan semua panggilan ke beberapa robot pengawal. Saat hendak menghubungi Nat untuk menanyakan kabar, dering telepon tiba-tiba berbunyi. Dengan cepat Wen Na berteriak ke para pengawal setelah menerima panggilan: "Cepat ke Pelabuhan Antariksa No.1! Tang Long tahu siapa yang menculik Nona!" Ia langsung berlari keluar pintu besar.
Para pengawal segera memberi tahu saudara di ujung telepon: "Ada kabar." Mereka langsung mematikan komunikasi dan membanting pintu keluar dengan tergesa-gesa.
Di lantai teratas Hotel Persaudaraan Zona S Planet Surga, pria paruh baya itu menggigit cerutu sambil bertanya pada pemuda di layar: "Bagaimana progres misinya?"
Pemuda itu mengangguk: "Sangat lancar, barang hampir tiba. Tapi..." Ekspresinya mulai menunjukkan keraguan.
"Tapi apa? Berapa banyak personel yang hancur?" tanya pria paruh baya dengan santai.
Pemuda itu buru-buru menjelaskan: "Bukan begitu bos, kami tidak kehilangan satu pun personel. Hanya saja saat menculik Xing Ling, personel operasi melapor bahwa dia sedang makan bersama Putra Tuan Nate. Dari ekspresi Putra Tuan Nate, dia sangat protektif terhadap Xing Ling."
"Apa? Nate?" Pria paruh baya tertegun. Setelah menghisap rokok dalam-dalam, dia memerintahkan: "Bawa pulang Xing Ling dan tahan di tempat terpisah. Pastikan dia ditempatkan dengan layanan terbaik."
Pemuda itu mengangguk: "Siap bos." Dia melanjutkan dengan hati-hati: "Tapi para tamu yang sudah memesan hidangan..."
Pria paruh baya tak sabar melambaikan tangan: "Bilang ada tamu yang membayar sepuluh, seratus, seribu kali lipat untuk membeli hak eksklusif atas hidangan itu. Kembalikan uang mereka plus kirim beberapa gadis cantik untuk membungkam mulut mereka!"
Pemuda itu segera membungkuk: "Memahami bos."
Setelah memutus komunikasi, pria paruh baya itu segera menelepon nomor tanpa gambar. Begitu tersambung, dia berkata: "Kak, ini aku. Kau tahu soal hubungan Nat dan Xing Ling? Kau TAHU? Gila! Kak, kenapa kau membiarkan Nat menjalin hubungan dengan artis? Kita ini keluarga terhormat!"
Sambil menghisap rokok, pria paruh baya itu melanjutkan: "Benar, Xing Ling kusuruh culik. Nat jadi gila-gilaan mengerahkan orang mencarinya? Tidak tidur semalaman? Kenapa dia seperti ini? Walaupun Xing Ling secantik apapun, dia cuma artis. Apa? Kau mau menikahkan Nat dengannya? Kau juga gila?! Ingat Nat adalah satu-satunya keturunan keluarga kita! Kau mau dia menikahi artis?!"
Pria paruh baya tiba-tiba terdiam sejenak, lalu berkata dengan sangat kaget: "Xing Ling adalah presiden Konglomerat Xinghai?! Intelijen ini valid?" Setelah mendapat konfirmasi akurat, pria itu segera tersenyum lebar: "Kakak, kau memang hebat. Bahkan identitas presiden Konglomerat Xinghai yang paling misterius bisa kau selidiki. Kagum, benar-benar kagum."
Pria paruh baya itu mendengarkan sebentar lalu mengangguk berkata: "Hm, tentu, tentu tidak akan melepaskan Xing Ling dengan mudah. Benar, biarkan Nate datang menyelamatkan Xing Ling, lalu kita manfaatkan kesempatan untuk 'memasak nasi mentah menjadi matang'. Haha, kita berdua saudara berpikiran sama. Baik, nanti kamu beri tahu Nate untuk menyelamatkan di lokasi XXX ini, akan katuruskan. Tenang, setelah pengaturan selesai aku akan meninggalkan Zona S pulang ke rumah, sebagai paman tentu harus mendampingi keponakan saat penyelamatan. Hm, ini tak masalah, hampir tak ada yang di seluruh alam semesta tahu aku ini Ketua Persaudaraan, Nate takkan tahu hubunganku dengan persaudaraan. Tentu, yang menculik Xing Ling adalah geng Wen Feng, aku ingin sekalian menelan mereka, nanti kamu bantu lebih giat, baik, begitu saja."
Pria paruh baya yang baru saja menutup telepon itu menghisap rokok sambil berbisik licik, "Tak disangka Xing Ling ternyata presiden Konglomerat Xinghai. Hehe, tidak hanya bisa memanfaatkan Nat untuk menjaring ikan besar ini, sekaligus bisa membebankan kesalahan pada Geng Wenfeng. Kali ini benar-benar menguntungkan dua pihak sekaligus." Setelah itu, dia segera menelepon pemuda tadi dan memulai rencananya.
Di Pelabuhan Antariksa No.1 Ibu Kota Planet Wu Lai, para staf ruang kontrol tertegun melihat pesawat antariksa raksasa berwarna perak yang memenuhi 3-4 tempat parkir di kejauhan. Seorang staf bertanya ragu pada rekannya: "Apa itu benar kapal kargo?"
Staf lainnya menggelengkan kepala: "Jangan tanya aku."
Staf pertama menunjuk gusar ke desain pesawat perak itu: "Ini jelas-jelas kapal perang Paus Putih dari game 'Perang'! Kalian semua pasti main game itu, masa tidak mengenali?"
"Pekerja lain saling memandang setelah mendengar ini, lalu melihat data kapal perang yang tercatat di komputer. Serempak mereka berkata, "Sistem menunjukkan ini adalah kapal kargo."
"Kapal kargo? Apa kapal kargo biasa dijaga ratusan prajurit wanita berseragam militer biru lengkap dengan senjata?" Pekerja pertama menunjuk gemetar ke arah prajurit wanita yang berjaga di sekitar kapal perang Paus Putih.
"Ah, mungkin mereka hanya pelayan seorang konglomerat?" jawab pekerja lain dengan santai.
"Lihat! Mereka sedang memberi hormat kepada beberapa orang itu! Orang-orang itu membalasnya dengan hormat militer! Masih bilang mereka bukan tentara?" teriak pekerja pertama tiba-tiba.
Tang Long bersama Wen Na dan empat rekannya berlari menuju kapal perang raksasa ini. Para robot gadis cantik itu langsung berdebar memberikan hormat sambil berseru "Junjungan!" saat melihat Tang Long. Meski bingung mengapa robot-robot yang sebelumnya memanggilnya 'bos' tiba-tiba berganti panggilan, Tang Long tetap membalas hormat. Sementara Wen Na dan yang lain, sebagai robot tempur bawaan, secara refleks alami juga memberikan penghormatan militer.
Petugas pertama yang melihat para prajurit wanita ini berhamburan masuk ke kapal perang, sementara kapal mulai memancarkan sinyal permintaan keberangkatan, langsung berteriak: "Jangan biarkan mereka pergi! Segera laporkan ke pos komando!" Namun peringatannya diabaikan, sinyal izin lepas sudah dikirimkan.
"Kalian ngapain?!" teriak petugas pertama itu.
"Jangan bodoh, meskipun pesawat antariksa itu adalah kapal perang, lantas bagaimana? Pernahkah kau dengar kekuatan mana yang bisa menggunakan begitu banyak prajurit wanita cantik? Kau lihat sendiri, para prajurit wanita itu bahkan bisa memenangkan kontes Miss Universe jika ikut kampanye, tapi mereka malah memilih jadi tentara. Itu pun sebagai prajurit yang sangat disiplin - mereka berdiri tegak tanpa bergerak selama lebih dari satu jam. Masih tidak paham siapa yang bisa memiliki pasukan semacam ini?" teman staf pertama mengingatkan.
"Ah? Jangan-jangan mereka adalah pasukan pengawal kekaisaran Kaisar Malam Gelap?" seru staf pertama dengan panik, suaranya melemah drastis. Rekan-rekan lain mengabaikannya dan kembali bekerja. Hanya sang teman tadi yang menepuk bahunya: "Tahu sendiri lah." Mendengar ini, staf pertama langsung diam-diam melanjutkan pekerjaannya.
Di dalam kapal perang Paus Putih yang menuju Planet Surga, Wen Na mengamati Tang Xing yang sedang menarik-narik Tang Long sambil bertanya ini itu dengan penasaran. Setelah beberapa lama, barulah dia bertanya: "Bolehkah saya bertanya, apakah Anda ini kakak komputer Tuan Tang Long?"
Tang Xing melirik Wen Na, tiba-tiba matanya berbinar-binar sambil mengelilingi Wen Na. Sambil berputar, dia berkata: "Bagus, bagus. Kamu memang robot produksi massal tipe standar. Modifikasinya juga lumayan, tapi kualitas kulit bio-sintetismu agak jelek. Selain itu, sumber energi inti-mu terlalu sederhana. Kalau pakai energi inti buatanku, performamu pasti bisa meningkat 20%."
Wen Na terkejut mendengarnya. Jelas-jelas orang di depan mata ini memiliki fungsi komputer berkinerja tinggi, kalau tidak mustahil bisa langsung tahu dirinya robot. Padahal selama ini di dunia manusia, belum pernah ada yang menyadari identitas robotnya.
Wen Na melanjutkan: "Pengembangan program kecerdasan buatanmu cukup baik, sudah hampir mendekati pola pikir manusia. Pantaslah disebut anak buah kakak saya."
"Kakakmu?" Wen Na dan Tang Long serentak berteriak kaget. Kucing kecil di saku Tang Long juga mengeluarkan kepala penasaran mengintip.
"Iya, Xing Ling adalah kakakku." Tang Xing tersenyum.
"Hah, sebenarnya ini bagaimana? Bisa jelaskan lebih detail?" Tang Long merasa sedikit bingung.
"Ah, sederhana kok. Kakak komputer yang kamu temui sebelum dikurung, yaitu Xing Ling, itu adalah Komputer Pusat Federasi Wan Luo." jelas Tang Xing.
"Apa? Komputer Pusat Federasi Wan Luo adalah kakak komputer?" Tang Long terkejut, tapi merasa memang seharusnya begitu. Karena berbagai kejadian yang dialaminya mustahil terjadi tanpa kemampuan sebesar itu kecuali milik Komputer Pusat.
Tang Long buru-buru bertanya, "Lalu bagaimana kakak Komputer Pusat itu bisa menjadi Xing Ling?"
“Kakak merasa bosan dan sangat ingin merasakan dunia manusia. Kebetulan di Kamp Pelatihan Resimen 23 dia mendapatkan tubuh buatan yang ditinggalkan oleh 5 Pelatih Robot untuknya. Lalu dia mencari cara untuk mentransplantasikan program utamanya ke tubuh itu. Wen Na seharusnya lebih paham tentang hal-hal ini.” Tang Xing menunjuk Wen Na sambil berkata.
Wen Na menganggukkan kepala dan menceritakan kejadian di Kamp Pelatihan Resimen 23. Tang Long terus mengangguk-angguk mendengarkan. Tak disangka robot-robot Kekaisaran Elang Perak yang semula digunakan untuk menguji spesifikasi senjata itu malah kabur ke Kamp Pelatihan Resimen 23, bahkan hidup di masyarakat manusia setelah mengganti penampilan mereka menjadi mirip manusia.
“Lalu bagaimana Sis bisa... bisa muncul seperti ini?” Tang Long melambaikan tangan-tangan sambil bertanya kepada Tang Xing.
“Apa sih urusan muncul atau tidak muncul, kok bicaranya kasar banget.” Tang Xing mengatakan sambil mengetuk kepala Tang Long, membuatnya menjerit kesakitan, lalu melanjutkan: “Setelah Kakak Xing Ling memindahkan program utamanya, untuk mencegah kekacauan sistem pengelolaan Federasi Wan Luo, dia menyalin satu salinan program pengelolaan yang tetap tinggal di Pangkalan Bintang Nol di Ibu Kota Federasi Wan Luo. Salinan program inilah yang menjadi asal-usulku ini. Mungkin Kakak Xing Ling meninggalkan sedikit kesadaran otonomnya, atau mungkin aku yang membentuk kesadaran diri sendiri. Yang pasti, dengan sedikit kesadaran diri ini aku mulai melakukan pemeriksaan mandiri. Semakin banyak data yang kuserap, kesadaranku semakin jelas, hingga akhirnya terbentuklah dirimu yang sekarang ini, kakakmu. Adapun kejadian setelah itu adalah saat aku datang bermain mencarimu, hal-hal yang sudah kau ketahui ini tidak perlu diceritakan lagi.”
“Sis, apakah kamu juga menyalin salinan program pengelolaan di komputer pusat Federasi Wan Luo? Apakah mungkin akan muncul lagi seorang kakak komputer?” Tang Long bertanya lagi.
Tang Long kembali mendapat ketokan di kepala dari Tang Xing sebelum sang kakak menjawab: “Aku tidak menyalin program apa pun. Saat ini aku masih langsung menguasai komputer pusat, jadi mustahil ada ‘kakak komputer’ lain yang muncul. Jangan heran bagaimana mungkin aku bisa sehebat ini. Para warlord yang memecah Federasi sudah memutuskan hubungan dengan komputer pusat Ibu Kota, lalu masing-masing membangun sistem pusat sendiri. Aku sama sekali tidak perlu mengelola begitu banyak planet, jadi aku bisa santai mengelola dua tempat sekaligus.”
Saat Tang Long hendak bertanya lagi, komputer kapal perang tiba-tiba berseru: “Sudah memasuki Planet Surga! Pelabuhan antariksa Planet Surga sedang meminta kode akses zona kepada kita.”
“Berikan kode akses Zona S ke mereka.” Tang Xing melambaikan tangan, membuat komputer langsung diam-diam.
Tang Xing tersenyum kepada Tang Long: "Aku kira komputer pusat Wu Lai Guo sehebat apa, ternyata menghadapi invasi dariku bahkan tidak bisa melawan sama sekali. Payah banget!" Mendengar ini Tang Long diam saja, tapi kucing kecil di sakunya menggeretakkan gigi menatap Tang Xing.
"Baik, mulai ganti bahan tempur." Tang Xing sambil berbicara mengarahkan semua orang ke gudang perlengkapan. Robot-robot gadis cantik lainnya langsung masuk ke gudang perlengkapan terdekat dengan gesit dan mulai mengganti baju zirah.
Tang Xing melihat Wen Na mengambil baju zirah pria berwarna biru, lalu melempar baju zirah merah khusus prajurit wanita sambil berkata: "Pakai yang khusus prajurit wanita. Meski kita robot, tapi selama memiliki penampilan perempuan, kita harus selalu menjaga kecantikan." Wen Na tertegun sejenak, tapi melihat Tang Xing juga mulai mengenakan baju zirah merah ketat yang bisa menonjolkan postur tubuh feminin dengan sempurna, akhirnya mengikuti mengganti baju zirahnya.
Tang Xing yang telah mengenakan baju zirah dengan sempurna melihat Wen Na yang berdiri anggun dengan balutan merah menyala, lalu tersenyum: "Lihatlah, bukankah ini jauh lebih indah daripada warna biru? Hehe, sebenarnya baju zirah ini paling nyaman dikenakan dalam keadaan telanjang. Tapi karena ada pria di sini hari ini, kami tidak bisa memakainya seperti itu."
Wen Na mengangguk seperti robot. Ternyata adik perempuan sang nona ini memiliki kesadaran gender yang sangat jelas seperti kakaknya.
Tang Long yang kebingungan akhirnya menemukan setelan baju zirah pertarungan khusus pria. Sambil mengenakannya, ia bergumam pelan: "Ada apa ini? Mengapa harus membedakan baju zirah pria dan wanita? Dulu tidak pernah ada pembagian seperti ini." Sementara itu, si kucing kecil yang sangat ingin menyaksikan pertempuran hanya bisa menggerutu tak henti karena baju zirah pertarungan yang terlalu ketat tidak memiliki ruang untuknya.
Tang Xing melihat Tang Long sedang mengenakan baju zirah, setelah berpikir sejenak dia berteriak: "Feng Bing, Feng Shuang, kalian kemari."
Begitu ucapan Tang Xing selesai, dua bayangan merah menyala muncul mendadak di depannya. Dua gadis cantik berpostur tinggi dengan wajah dingin merapatkan kaki dan memberi hormat: "Penguasa baru."
"Baik, mulai sekarang kapanpun kalian harus selalu mendampingi Tang Long, bertanggung jawab merawat semua kebutuhannya." Tang Xing menunjuk Tang Long sambil memberi perintah.
Tang Long yang sedang mengenakan baju zirah terkejut: "Sis, tidak perlu seperti ini!" Tapi dua robot cantik itu sudah berada di sampingnya dan memberi hormat: "Mohon bimbingan Junjungan di kemudian hari." Mereka langsung mulai membantu Tang Long mengenakan baju zirah.
Tang Xing maju mendekat, sambil membantu merapikan baju zirah Tang Long ia berkata: "Mereka adalah satu-satunya pasangan robot yang sedikit memiliki kesadaran diri dari jutaan robot hasil produksiku. Tidakkah kau perhatikan mereka memanggilku 'penguasa' bukan 'kakak'? Ini karena mereka sendiri yang mengubah pengaturan awal setelah program diaktifkan. Bahkan jika dimodifikasi kembali, mereka akan otomatis mengembalikan setelannya."
"Sis, aku tidak mau terus-terusan diikuti dua orang. Sangat mengganggu!" Tang Long mengerutkan alis sambil membiarkan Tang Xing merapikan baju zirahnya.
“Repot apa, punya dua gadis cantik mengikuti kau bukan hal baik?” Tang Xing yang berbicara sampai di sini tiba-tiba nada suaranya menjadi melankolis, dia memegang wajah Tang Long sambil menatapnya berkata: “Kami ini robot, robot-robot seperti kami meski tubuhnya tercabik-cabik sepotong-sepotong, asalkan program masih ada, maka kami tetap eksis. Tapi kau manusia, kalau sampai terluka dan tidak sempat ditolong, hancur total ya hilang selamanya. Mereka ini pengganti aku untuk melindungimu, agar situasi darurat seperti itu tidak terjadi.” Sampai di sini, Tang Xing tiba-tiba tersenyum: “Lagipula, aku juga berharap mereka bisa cepat mendapatkan kesadaran diri dengan mengikutimu. Melihat contoh Tang Yi dan kawan-kawannya, aku punya hipotesis: apakah kemampuan robot memiliki kesadaran diri berkaitan dengan kontak jarak dekat denganmu? Jangan remehkan mereka. Kalau tidak membandingkan kekuatan kesadaran diri, Tang Yi dan kawan-kawannya dibanding Feng Bing dan Feng Shuang itu benar-benar sampah! Sudah, jangan tolak kakak.”
Mendengar perkataan Tang Xing, Tang Long hanya bisa pasrah menerima dua ekor super besar yang indah ini.
