Didampingi Feri, Yuna dan Chen Kang menandatangani kontrak tersebut. Mengenai alasan mengapa Tang Long tidak hadir secara langsung untuk penandatanganan, Chen Kang tidak berkomentar karena kontrak ekonomi semacam ini biasanya ditandatangani oleh Perdana Menteri atau Menteri Keuangan. Setelah menandatangani kontrak, Chen Kang segera meninggalkan Planet Zhongzhou. Tentu saja ini atas izin khusus dari Tang Long, sehingga dia bisa meninggalkan wilayah galaksi ini. Jika tidak, mungkin bahkan Kompi-nya pun tidak bisa masuk ke pelabuhan antariksa.
Yuna menarik lengan Feri yang hendak pergi, menggoyang-goyangkan kontrak di tangannya dan bertanya: "Feri, apakah kontrak ini memiliki kekuatan hukum?"
Feri langsung menjawab tanpa berpikir: "Tidak ada kekuatan hukum sama sekali. Karena pihak-pihak yang bertanggung jawab dari kedua belah pihak disebutkan secara samar-samar, dan jika ada yang melanggar kontrak, tidak ada sanksi yang mengikat. Secara halus, ini hanyalah dokumen kosmetik. Jika kedua pihak tidak menjalankannya, kontrak ini sama saja tidak berlaku."
Yuna mengangguk sambil tersenyum: "Bagus kalau begitu."
Kali ini giliran Feri yang tidak paham: "Kakak Yuna, kontrak ini sepertinya sangat penting bagi kami. Bagaimana bisa tidak punya kekuatan hukum malah dianggap baik?"
"Hehe, meski kontrak ini tidak punya kekuatan hukum, tapi bagi Chen Kang ini dokumen yang sangat krusial. Dengan adanya kontrak ini, Chen Kang bisa masuk ke Wilayah Galaksi Zhongzhou kita secara legal." Yuna mengalihkan topik: "Ngomong-ngomong, bagaimana kabarmu sebagai Menteri Departemen Hukum ini? Belakangan jarang ketemu."
"Halah, sebagai menteri aku harus mengurus pelatihan pengacara sekaligus pendidikan hakim, belum lagi sibuk merancang undang-undang yang sesuai untuk wilayah galaksi kita. Sibuk mati, mana sempat keluar buat cari udara segar." Tiba-tiba Feri teringat sesuatu: "Aduh, Kakak Yuna aku duluan ya. Masih ada sidang pengadilan berikutnya yang harus kusupervisi."
"Baik, selesaikan tugasmu." Yuna mengangguk, berpisah dengan Feri lalu pergi.
Saat Yuna kembali ke Balai pemerintahan, dia melihat Ling Li sedang melapor kepada Tang Long: "Junjungan, bawahan tidak mampu, masih belum menemukan jejak kelompok pembunuh bayaran itu."
Tang Long menggelengkan kepala: "Tidak apa. Mereka semua adalah pembunuh bayaran elit. Tidak aneh jika agen intelijen kami tidak bisa menemukan jejak mereka. Cabut blokade pelabuhan antariksa, semua departemen bersenjata cabut status siaga."
Ling Li mengangkat kepala dengan wajah kaget: "Apa kita hanya akan mengabaikannya begitu saja?"
Tang Long tersenyum getir: "Tidak ada cara. Personel kita sekarang belum cukup elit, jangan sia-siakan sumber daya manusia dan material." Tiba-tiba wajahnya berubah menjadi senyum sinis: "Ling Li, pilih elit dari berbagai departemen bersenjata untuk dilatih. Bantu aku melatih kelompok agen spesialis puncak yang tidak kalah dari siapapun!"
Ling Li yang sempat kecewa segera memberi Hormat gerak: "Mematuhi perintah!" Dia tahu junjungannya bersiap membalas perbuatan mereka dengan cara yang sama. Meski belum ada buti konkret siapa dalangnya, semua sudah memiliki target samar.
Saat itu Peng Wenfeng keluar dari barisan dan berkata: "Junjungan, para imigran dari planet Bumi sangat tidak disiplin. Mulai dari perkelahian, pemerkosaan, hingga perampokan, semua mereka lakukan. Saat departemen kepolisian kami menangkap mereka, para organisator malah melakukan protes kepada kami dengan tuduhan diskriminasi terhadap orang Bumi."
"Apakah semua imigran seperti ini?" tanya Tang Long penasaran.
Peng Wenfeng mengangguk: "Ya, sebagian besar memang begitu. Menurut intelijen yang diberikan Yu Ming, para imigran ini adalah para kriminal, preman, dan pengangguran kelas bawah dari planet Bumi."
"Hmph, jangan hiraukan omong kosong para organisator itu! Untuk para imigran baru yang tertangkap, serahkan ke kejaksaan. Biarkan pengadilan menjatuhkan hukuman sesuai hukum kita - yang layak dipenjara dipenjara, yang pantas dihukum mati dieksekusi. Siarkan proses eksekusi ke semua planet di wilayah kita. Kalau tidak tegas, mereka akan menganggap kita lemah!" kata Tang Long dengan suara dingin.
Peng Wenfeng membungkuk hormat: "Mematuhi perintah!" lalu mundur dengan khidmat.
Malam tiba, Tang Long yang tidak ada kegiatan membawa dua "ekor" cantiknya, mengenakan pakaian santai menyusuri jalanan. Sebenarnya dia hanya ingin keluar sendiri menghirup udara segar, sayangnya Feng Bing dan Feng Shuang bersikeras mengikuti dari belakang. Meski sudah dibujuk berkali-kali, mereka tetap diam. Akhirnya Tang Long mengalah dan menyuruh mereka berganti baju biasa lalu ikut.
"Hmm, tak menyangka perubahan di sini begitu besar. Sekitar jalan ini sudah dipenuhi toko dan pusat hiburan. Bagaimana basis pelanggan toko-toko ini?" tanya Tang Long sambil berjalan santai, menoleh ke belakang.
"Jalan dekat Balai Pemerintahan ini adalah pusat keramaian Planet Zhongzhou. Masyarakat sekitar lebih suka berbelanja dan menghibur diri di sini," jawab Feng Bing dengan nada datar.
"Hmm, sepertinya target serangan kita cukup sukses." Tang Long memperhatikan meski malam hari, arus orang di berbagai toko dan pusat hiburan tidak berkurang, malah perlahan mulai bertambah.
Sesampainya di depan sebuah klub malam, Tang Long mendengar suara musik yang samar dari dalam, tanpa sadar berhenti melangkah lalu menoleh ke Feng Bing dan Feng Shuang: "Sudah lama tidak menari, bagaimana kalau kita masuk melihat-lihat?"
Feng Bing dan Feng Shuang sedikit membungkuk: "Kami patuh pada keinginan Junjungan."
Tang Long menyeringai sambil bergumam pelan: "Selalu bilang kalimat itu saja, membosankan." Sambil melambaikan tangan, ia mengajak mereka masuk melalui pintu besar klub malam.
Begitu masuk, tanpa penghalang peredam suara, dentuman musik memekakkan telinga langsung membuat Tang Long terkejut. Namun begitu melihat kerumunan penari di lantai dansa yang melonjak-lonjak mengikuti irama, ia segera menerobos masuk, menggoyangkan pinggul mengikuti musik. Ia pun mulai berteriak-teriak seperti para penari lain, membuka leher bajunya.
Feng Bing dan Feng Shuang yang belum pernah melihat formasi seperti ini saling memandang satu sama lain, lalu menggelengkan kepala, berdiri tak bergerak di pinggir. Pelayan wanita yang sudah mendekat segera berkata kepada mereka: "Kedua nona, silakan ke sini." Meski cahaya lampu mengaburkan wujud asli dua wanita bertubuh jenjang ini, siluet mereka masih terlihat sebagai gadis cantik, sehingga mereka diantar ke meja di tepi klub dansa sesuai protokol.
Melihat meja tersebut berdekatan dengan area dansa, Feng Bing dan Feng Shuang pun duduk di sana. Namun pandangan mereka tetap tertancap pada sosok Tang Long yang sedang melompat-lompat gembira di tengah kerumunan.
Pelayan itu tersenyum bertanya: "Nona ingin memesan minuman apa? Bagaimana dengan beberapa botol produk unggulan Planet Zhongzhou - Bir Zhongzhou? Rasa-nya sangat enak."
Feng Bing dan Feng Shuang yang telah diinput banyak pengetahuan oleh Tang Xing menganggukkan kepala. Feng Bing mengeluarkan setumpuk uang kertas Wu Lai bernilai 100 yuan, mengambil tiga lembar dan memberikannya kepada pelayan itu. Dengan nada dingin ia berkata: "Tiga botol."
Pelayan yang terkejut dengan sikap royal Feng Bing segera menerima uang kertas itu sambil tersenyum: "Terima kasih, akan segera diantar." Setelah pergi, ia langsung menarik seorang pelayan penjaja kudapan: "Di meja Nomor 13 ada dua nona yang royal, 3 botol bir Zhongzhou langsung memberikan 300 yuan!" Pelayan itu mendengarnya langsung mata berbinar-binar sambil mendorong gerobak kudapan mendekat. Satu botol bir yang biasanya dijual 1 yuan di luar, ternyata bisa terjual 100 yuan! Sungguh sulit untuk tidak tergoda.
Tiba-tiba, lampu-lampu yang bergoyang di area dansa tanpa sengaja berhenti beberapa detik di meja Feng Bing dan Feng Shuang, memperlihatkan penampilan wajah mereka dengan jelas di hadapan semua orang. Seketika, dentuman musik keras disertai siulan-siulan tak terhitung. Banyak bajingan yang mengangkat gelas minuman bergegas mendekati meja itu, membuat pelayan promosi kudapan hanya bisa berdiri di luar dengan rasa kesal.
Dalam sekejap, Feng Bing dan Feng Shuang dikepung puluhan pria. Mereka ada yang berteriak "Nona cantik, mari bertanda pertemanan!", ada yang ingin mengajak minum alkohol, bahkan lebih banyak lagi yang mengundang berdansa. Jika bukan karena dokumen yang diinput Tang Xing membuat mereka tahu niat bajingan-bajingan ini, mungkin kedua gadis itu sudah memberikan pelajaran keras kepada mereka.
Saat para pria ini tetap mengerumuni sekeliling dengan terus mendesak meski sudah ditolak, sebuah dengusan dingin terdengar di telinga mereka: "Enyahlah semua!" Mendengar kata-kata kasar itu, para pria itu marah dan berbalik untuk membalas, namun saat melihat siapa yang berbicara, mereka segera mundur dengan cepat seperti air surut sambil menunduk. Pelayan kudapan yang tadinya baru bisa mendekat pun segera menjauhi dengan mendorong gerobaknya setelah melihat orang tersebut.
Feng Bing dan Feng Shuang baru menyadari bahwa orang yang membantu mereka adalah seorang pemuda tampan. Melihat empat pengawal pria besar di sampingnya, mereka yakin pemuda ini pasti bukan orang biasa.
Pemuda itu duduk di kursi yang dibuka oleh pengawalnya, mengulurkan tangan ke Feng Bing dan Feng Shuang sambil berkata: "Selamat datang di toko kami, Nona-nona cantik. Saya pemiliknya, Ouyang Dong." Dia mengira mereka pasti akan berjabat tangan dan menyebut nama, namun ternyata kedua gadis cantik itu hanya memandanginya tanpa berusaha menjabat tangan atau berbicara. Ouyang Dong menarik kembali tangannya dengan sangat canggung. Untunglah lampu telah bergeser, kalau tidak muka benar-benar akan habis.
Ouyang Dong tersenyum seolah kejadian memalukan tadi tak pernah terjadi, melanjutkan: "Boleh tahu bagaimana panggilan Nona-nona? Ini pertama kalinya ke toko saya ya? Biar saya..." Ucapannya terpotong oleh teriakan seorang pria di belakangnya: "Dua nona cantik, cepat turun dansa bersama!"
Ouyang Dong mengernyitkan alis melihat ke belakang, menemukan siluet samar seseorang yang keluar dari klub dansa sedang melambai ke arah sini. Baru ingin memberi isyarat pada pengawalnya untuk menyelesaikan masalah orang tak dikenal itu, Feng Bing dan Feng Shuang sudah berdiri menuju klub dansa. Ouyang Dong tertegun sejenak. Seorang pengawal yang sigap segera mengikuti mereka.
Melihat dua gadis cantik itu berdiri di hadapan orang itu dan mulai menari bergoyang-goyang, Ouyang Dong menggeretakkan gigi bergumam: "Dua lonte sok suci! Nanti kalian akan tahu akibatnya!" Ia memberi isyarat pada pelayan untuk membawa bir. Setelah dua gelas bir tiba, ia segera menuangkan dua butir pil dari sakunya ke dalam gelas, lalu tersenyum sinis memandangi kerumunan penari.
Feng Bing dan Feng Shuang mendekati Tang Long dan berkata: "Junjungan." Pengawal yang mengikuti mereka seketika raut wajahnya berubah drastis, buru-buru kembali ke sisi Ouyang Dong.
Tang Long buru-buru melambaikan tangan dan berkata: "Jangan panggil aku junjungan di sini, kita datang untuk bersenang-senang. Kalian bisa menari? Tidak? Aku akan mengajari, gerakannya mudah kok. Ayo, pantat digoyang ke sini dulu, lalu langkah ke kiri. Bagus! Kemudian pantat digoyang ke sisi lain, jangan biarkan tangan kaku di samping badan, angkat dan gerakkan. Ya, persis seperti itu!"
Kemampuan belajar robot sangat luar biasa. Setelah diajari gerakan dasar oleh Tang Long, gerakan mereka langsung selaras persis. Trio dengan koreografi seragam dan elegan ini segera menarik perhatian banyak penari lain yang ikut bergoyang. Melihat Feng Bing dan Feng Shuang tetap menunjukkan ekspresi dingin saat menari, Tang Long kembali menegur: "Tunjukkan senyuman di wajah, lalu teriakkan 'yeah' setiap dua langkah, baru terasa seru!"
Feng Bing dan Feng Shuang yang sepenuhnya mematuhi perintah itu tersenyum sambil berteriak setiap dua langkah tarian. Gerakan mereka segera diikuti teriakan para penari lain. Tanpa disadari Tang Long, senyuman kaku dan dipaksakan di wajah kedua perempuan itu perlahan berubah menjadi senyuman tulus setelah beberapa kali berteriak.
Pengawal yang mengikuti mereka sudah kembali ke sisi Ouyang Dong untuk melapor kalimat yang didengarnya. Ouyang Dong terkejut: "Kalian tahu mereka dari keluarga mana?"
Pengawal itu dengan hormat berkata: "Maaf Junjungan, panggilan 'Junjungan' mereka langsung dihentikan oleh orang itu, jadi bawahan sama sekali tidak mendengar asal keluarga mereka."
Ouyang Dong berpikir sejenak, lalu menuang dua gelas anggur yang diberi obat itu. Setelah itu, ia menuangkan tiga gelas anggur baru dan memerintah orang di sampingnya: "Ambilkan beberapa botol anggur berkualitas." Seorang pengawal segera membungkuk dan mundur. Pengawal lainnya mendekat dan berbisik: "Junjungan, apakah Yang Mulia perlu mengkhawatirkan mereka? Dua gadis cantik itu benar-benar kelas satu."
Ouyang Dong memaki pelan: "Dasar bodoh! Setelah Yang Mulia kepala keluarga menarik kembali semua kendali wilayah, hanya marquis satu tingkat pertama ke atas yang berpengalaman saja masih memiliki abdi dalem seperti dulu. Orang yang dipanggil 'junjungan' oleh dua gadis itu setidaknya setara dengan statusku. Buat apa cari-cari musuh percuma? Jika sampai bertemu orang yang dekat dengan 4 Raja itu, gelar Duke ayahku bisa hilang!"
Pengawal itu mengangguk diam-diam. Setelah menyeruput bir, Ouyang Dong melanjutkan dengan suara rendah: "Ayah hanya perlu sedikit jasa lagi untuk promosi menjadi Duke kelas dua. Kami tidak boleh membuat masalah di saat seperti ini."
“Junjungan, mengapa mantan abdi dalem tertinggi sebelumnya hanya bergelar Duke kelas tiga? Menurut syarat yang dimiliki Tuanku sebelumnya, minimal seharusnya Raja kelas tiga.” Seorang pengawal bertanya dengan bingung.
“Hmph, Raja kelas tiga? Dari 6 orang paling dekat Junjungan, hanya 4 yang mendapat gelar Raja kelas tiga dan 2 lainnya Letnan Jenderal. Kau pikir gelar Raja mudah didapat?” Ouyang Dong mendengus dingin.
“Wah, kalau Tuanku berhasil naik ke posisi Duke kelas dua, berarti beliau akan menjadi yang paling tinggi statusnya di antara para abdi dalem lama?!” seru pengawal dengan gembira.
“Tentu saja. Ayah adalah orang paling dipercaya Junjungan selain beberapa Raja dan Letnan Jenderal.” Ouyang Dong menjawab penuh keangkuhan.
“Jika wilayah kekuasaan Junjungan diperluas, mungkin Tuanku akan menjadi Gubernur pertama yang menguasai sebuah planet!” pengawal itu buru-buru menjilat.
“Tidak mungkin. Junjungan masih memiliki para kaki tangannya sendiri.” Ouyang Dong menggelengkan kepala.
Seorang pengawal berpura-pura serius berkata: "Junjungan, maafkan bawahan yang mengatakan hal yang tidak seharusnya, Yang Mulia Kepala Keluarga pasti tidak akan mengangkat beberapa Raja itu sebagai gubernur. Menurutku nanti Yang Mulia akan mencabut gelar kebangsawanan mereka dan menyeret mereka ke Area Harem untuk dijadikan selir. Saat itu Tuanku akan menjadi kaki tangan utama Yang Mulia, menjadi Gubernur Utama Keluarga Tang. Siapa lagi kalau bukan Tuanku?"
Ouyang Dong menertawakan sambil memaki: "Brengsek kau ini, berani-beraninya mengolok-olok Yang Mulia Raja? Hehe, posisi gubernur sih biasa saja. Yang langka justru jabatan Perdana Menteri di masa depan. Tidakkah kau lihat para bangsawan itu berjuang mati-matian menyelesaikan tugas mereka? Semuanya menatap tajam kursi itu."
Seorang pengawal ragu-ragu berkata: "Junjungan, bagaimana kekuatan militer keluarga Tang kita saat ini? Jangan sampai nanti..." Pengawal itu segera menyadari ucapannya salah, buru-buru menutup mulut.
Ouyang Dong tidak mempermasalahkan ucapan salah bawahannya, sambil tertawa lebar dia berkata, "Kalian tidak punya akses informasi jadi tidak tahu seberapa hebat keluarga Tang kami. Biar kukasih tahu, Ayah sendiri pernah bilang padaku, hanya dengan 1000 kapal perang Paus Putih saja kita sudah bisa menghancurleburkan seluruh Galaksi Tanpa Kekacauan! Kalau tidak memperhatikan tata kelola planet pendudukan, sekarang saja kita sudah bisa menduduki puluhan planet!"
Mendengar ini, para pengawal semakin yakin telah memilih majikan yang tepat. Putra pejabat penting ini jelas punya masa depan cerah.
"Huh, benar-benar memuaskan." Tang Long yang masih berkeringat datang bersama Feng Bing dan Feng Shuang. Tanpa peduli siapa Ouyang Dong, dia langsung mengambil bir dan meneguknya.
"Ah, Halo, saya Ouyang Dong dari keluarga Ouyang." Ouyang Dong berdiri sangat sopan dan mengulurkan tangan ke Tang Long. Karena pencahayaan buruk, Ouyang Dong tidak bisa melihat wajah asli Tang Long.
“Halo.” Tang Long menjabat tangan Ouyang Dong, tidak menyebut namanya sendiri saat duduk dan mengobrol dengan Feng Bing: "Sudah lama tidak menari sepuas ini, sampai berkeringat deras. Harus istirahat dulu. Gerombolan bajingan yang menggeleng-gelengkan kepala itu masih terus menari dengan gila sampai sekarang, benar-benar mengagumkan." Tang Long menunjuk ke arah belasan orang di klub dansa yang masih asyik menggelengkan kepala.
Ouyang Dong yang kesal dengan kesombongan Tang Long segera mengeluarkan sebutir pil sambil tersenyum: "Putra kita, mereka bisa menari sepuas ini karena memakan barang ini."
Tang Long mengambil pil itu dan memeriksanya, lalu bertanya pada Ouyang Dong: "Ini apa?"
Ouyang Dong buru-buru menjelaskan: "Ini namanya pil goyang kepala. Setelah memakannya, begitu musik berbunyi, kepala akan bergoyang sendiri tanpa kendali. Sangat mengasyikkan. Anda mau mencoba? Ini barang bagus dari planet Bumi."
Tang Long merasa jantungnya berdebar kencang mendengar itu. Ia pura-pura tidak acuh sambil membolak-balik pil tersebut, lalu berkata dengan nada meremehkan: "Benda ini bisa seasyik Mary Berdarah?" Mary Berdarah adalah halusinogen merah suntik yang dijuluki narkoba terbaik di alam semesta. Saat Tang Long membunuh para perwira Angkatan Darat Federal di pangkalan Kompi SK23 dulu, para perwira itu sedang di bawah pengaruh halusinogen jenis ini.
Ouyang Dong mengacungkan jempol sambil tersenyum: "Anda memang ahli. Pil goyang kepala ini tentu tak bisa menyaingi Mary Berdarah. Tapi harga Mary Berdarah terlalu mahal, bukan untuk orang seperti saya. Namun saya punya barang bagus dari planet Bumi. Efeknya memang tak sehebat Mary Berdarah, tapi punya sensasi berbeda. Mau coba?" Sambil berkata demikian, Ouyang Dong mengeluarkan botol kaca transparan berisi serbuk putih.
Tang Long mengambil botol kaca itu dan menggoyang-goyangkannya. "Apa ini? Bagaimana cara menggunakannya?" tanyanya.
Ouyang Dong memperkenalkan: "Ini adalah heroin terbaik dari planet Bumi. Bisa langsung dihirup, ditambahkan ke rokok untuk diisap, atau diencerkan untuk disuntikkan. Setiap metode memberikan sensasi berbeda, dan tidak memerlukan alat khusus, sangat praktis."
"Artinya ini adalah narkoba dari planet Bumi?" Tang Long bertanya dingin.
Ouyang Dong tidak menyadari perubahan nada suara Tang Long, mengangguk sambil tersenyum: "Ya, ini narkoba dari planet Bumi. Di sana ada undang-undang anti narkoba yang ketat, sedangkan di wilayah kami tidak ada hukum serupa. Semua jenis narkoba yang biasa kita kenal bisa diperjualbelikan secara terang-terangan di sini. Orang-orang Bumi yang melihat peluang ini langsung berebut merebut pasar. Saat ini mereka masih dalam tahap ekspansi awal, narkoba-narkoba ini dijual dengan sistem setengah dibeli setengah hadiah. Setelah pasar benar-benar terbuka, sebotol kecil seperti ini harganya bisa mencapai puluhan ribu. Bagaimana? Jika Anda tertarik, saya bisa perkenalkan beberapa penjual ke Anda."
Saat Tang Long hendak berbicara, tiba-tiba seseorang mendengus dingin dan menyela: "Tuan, aku menyarankan kau jangan menyentuh barang-barang ini. Menyentuhnya tidak hanya menghancurkan keluarga tapi juga merusak negara!"
Pengawal Ouyang Dong segera berjalan mendekat dan memegang lengan orang itu sambil berbisik: "Putra Shangguan Wen, Anda mabuk, biar kami mengantar Anda keluar." Tanpa menghiraukan perlawanannya, mereka menutup mulutnya dan menyeretnya keluar.
Ouyang Dong melemparkan pandangan merendahkan ke arah orang itu lalu tersenyum pada Tang Long: "Jangan hiraukan keluarga Shangguan yang sudah jatuh itu. Putra kita, apakah Anda membutuhkan barang-barang ini? Jika tidak percaya dengan orang-orang Bumi itu, kita bisa bertransaksi langsung."
Tang Long berpikir sejenak, lalu meminta Feng Bing memberikannya setumpuk uang kertas yang diserahkan ke Ouyang Dong sambil berkata: "Aku akan coba dulu efeknya bagus atau tidak." Setelah itu dia berdiri untuk pergi.
Ouyang Dong yang menerima uang itu tersenyum: "Tenang, jamin Anda puas. Lain kali saya beri diskon 50%." Tang Long mengangguk diam-diam kemudian pergi.
Setelah Tang Long pergi, Ouyang Dong tertawa kepada anak buahnya: "Orang mudah tertipu ini berasal dari keluarga kaya raya. Coba sekali saja, dia pasti ketagihan. Tanpa koneksi, dia hanya bisa kembali padaku. Haha, barang 1.000 yuan bisa dijual 10.000 yuan. Narkoba memang bisnis menggiurkan." Sambil berkata demikian, dia melemparkan puluhan lembar uang kertas kepada anak buahnya yang langsung memuji-muji dengan heboh.
Tang Long yang berjalan menuju pintu masuk menyerahkan botol kaca berisi narkoba kepada Feng Bing. Feng Bing akan menangani barang-barang ini. Sambil berjalan dia bertanya: "Bagaimana situasi keluarga Shangguan Wen ini?"
Feng Bing diam, justru Feng Shuang yang menjawab: "Keluarga Shangguan Wen dulunya adalah perwira keluarga Tang. Sayangnya kepala keluarga sebelumnya gugur dalam pertempuran menyerang Planet Red Lion. Sejak itu status mereka merosot tajam."
“Perwira keluarga yang posisinya hanya di bawah tetua keluarga! Dulunya Keluarga Shangguan pasti cukup terpandang. Meski jatuh miskin, seharusnya Shangguan Wen tidak sampai menjadi begitu melarat ya?” Tang Long menghela nafas. Saat pengawal Ouyang Dong menyeret Shangguan Wen keluar tadi, Tang Long memperhatikan pakaian Shangguan Wen yang sudah lusuh. Ditambah tatapan merendahkan dan ucapan Ouyang Dong, jelas bahwa Shangguan Wen itu sudah benar-benar jatuh.
Feng Shuang tetap menggunakan nada datar tanpa emosi: "Konon, kepala keluarga Shangguan yang sekarang mulai melakukan pemisahan aset untuk mengurangi pengeluaran. Shangguan Wen dari cabang ketiga beserta adik perempuannya diusir dari keluarga. Ibunya sudah lama meninggal, ayahnya gugur bersama kepala keluarga sebelumnya. Harta bendanya cuma sebuah gubuk reyot. Adiknya, Shangguan Yu, mengikuti rekrutmen personel pemerintah dan mendapatkan gelar Viscount Kelas Satu."
Tang Long berkata dengan kaget: "Viscount Kelas Satu? Pemula bisa langsung naik lima tingkat sekaligus? Dia bekerja di bidang apa?"
"Dia bertanggung jawab atas pekerjaan penelitian kimia."
"Tidak ada yang melukainya saat serangan teror?" Tang Long bertanya gugup. Dia tidak ingin seorang bakat berbakat yang langsung dianugerahi gelar viscount kelas satu sejak direkrut ini hancur total.
"Dia hanya seorang peneliti kecil, teroris tidak menjadikannya sebagai target."
"Syukurlah, gelar kebangsawanan apa yang dimiliki Shangguan Wen itu?" Tang Long bertanya sambil melegakan.
"Shangguan Wen tidak mengikuti rekrutmen karena sedang bekerja untuk membelikan baju baru adiknya agar bisa ikut rekrutmen. Ketika dia mulai mempersiapkan diri untuk mendaftar, rekrutmen terbuka sudah berakhir."
"Bukankah masih ada rekrutmen rekomendasi setelah rekrutmen terbuka berakhir?" Tang Long tahu alasan rekrutmen terbuka dihentikan adalah karena banyak bajingan tak berguna yang membanjiri pendaftaran, menyia-nyiakan sumber daya manusia dan material pemerintah. Mengapa bisa begitu? Siapa lagi yang menyuruh Tang Long melarang pemungutan biaya wawancara? Akhirnya tanpa melanggar perintah Tang Long, petugas yang bertanggung jawab membuat sistem rekrutmen rekomendasi dimana calon perlu direkomendasikan orang lain untuk bisa diwawancarai.
“Tidak ada yang merekomendasikannya. Adik perempuannya baru bisa merekomendasikan kakak laki-lakinya setelah bekerja selama setahun.” Feng Shuang berkata dengan dingin.
Tang Long menganggukkan kepala dan diam. Ini adalah peraturan yang dibuat para abdi dalem. Meski dia seorang diktator, tak bisa sembarangan memodifikasi peraturan ini. Bagaimanapun juga, para abdi dalem melakukan ini untuk kebaikannya.
Keluar dari pintu besar, Tang Long langsung melihat Shangguan Wen yang dipukuli sedang berusaha bangun dari sudut tembok. Dia segera bergegas membantu Shangguan Wen sambil bertanya: "Bagaimana, apa kau baik-baik saja?"
Shangguan Wen mengerang, tersenyum dengan gigi terkampar: "Masih bisa..." Sebelum kalimatnya selesai, di bawah sorot lampu-lampu, dia tiba-tiba bersujud penuh hormat: "Hamba biasa Shangguan Wen menghadap Yang Mulia kepala keluarga."
Tang Long menggelengkan kepala dengan senyum getir, tampaknya dia harus memerintahkan larangan penyebaran fotonya. Jika tidak, di masa depan dia tidak akan bisa melangkah tanpa menyamar. Sambil membantu Shangguan Wen berdiri, dia berkata: "Sudah, bangunlah. Tak perlu banyak formalitas. Mari kita cari tempat untuk berbincang."
Shangguan Wen berdiri dengan penuh hormat, menunduk kaku sambil berkata: "Mematuhi perintah."
Di dalam bar yang remang-remang, Tang Long tersenyum pada Shangguan Wen yang masih kaku: "Apa keahlianmu?"
"Kimia," jawab Shangguan Wen dengan duduk tegak sempurna.
"Menguasai narkoba?" tanya Tang Long lagi.
Shangguan Wen tertegun sejenak, lalu menjawab hati-hati: "Rakyat biasa ini pernah meneliti secara khusus."
"Apakah kau paham bahaya narkoba?" Tang Lanjut bertanya.
Shangguan Wen menunjukkan ekspresi serius: "Menghancurkan negara dan menyengsarakan rakyat!"
Tang Long mengangguk puas: "Dibandingkan adikmu, siapa yang lebih ahli dalam kimia?"
Shangguan Wen meski bingung mengapa Yang Mulia kepala keluarga menanyakan hal ini, tetap menjawab jujur: "Kemampuan adik perempuan saya beberapa kali lebih hebat dari saya."
Tang Long tiba-tiba berdiri, menepuk bahu Shangguan Wen sambil tersenyum: "Aku menunjukmu sebagai kepala Badan Pemberantasan Narkoba, bergelar Yang Mulia Kelas Satu. Misi utamamu adalah memberantas semua narkoba dalam wilayah kekuasaan keluarga kita, menangkap semua produsen, pengedar, dan pengguna. Besok ambil Surat Penunjukan di kantor Menteri Li Wu." Sebelum Shangguan Wen sempat menjawab, Tang Long sudah pergi bersama Feng Bing.
Shangguan Wen yang kaget dengan gerakan tiba-tiba Tang Long, terpaku seperti patung mendengar keputusan itu. Ketika kopi sudah dingin dan dia baru sadar kembali hendak berterima kasih, sayangnya Tang Long sudah kembali ke kediamannya.
Di suatu kawasan perumahan rakyat biasa di Planet Zhongzhou, terdapat sebuah rumah kecil berlantai empat. Saat ini, sosok yang berjalan cepat mendekati rumah itu adalah Shangguan Wen yang sangat bersemangat. Begitu tiba di depan pintu sebelum sempat mengetuk, kilatan cahaya menyelimuti Shangguan Wen dan pintu besar pun terbuka. Menyipitkan mata, Shangguan Wen melihat seorang wanita berpostur anggun berdiri di pintu masuk. Suara manis terdengar: "Kak, kau minum alkohol lagi?" Langsung tahu itu adik perempuannya Shangguan Yu.
Dengan perasaan sangat gembira, Shangguan Wen segera menggelengkan kepala sambil melangkah masuk melalui pintu besar: "Tidak, aku tidak minum alkohol."
Di bawah sinar lampu dalam rumah, terlihat sosok wanita yang menunggu kepulangan kakaknya memiliki wajah lembut dan cantik. Shangguan Yu mendengar suara kakaknya penuh sukacita, tak tanya bertanya: "Kak, ada kabar baik apa? Kau terlihat sangat senang..." Belum selesai bicara, matanya menangkap bekas luka dan lumpur di wajah Shangguan Wen. Terkejut ia berteriak: "Kakak, kau berkelahi?!" Tangannya segera mendorong Shangguan Wen duduk di kursi, lincah membasahi handuk untuk membersihkannya.
Shangguan Wen tidak menjawab pertanyaan adiknya, malah tersenyum bahagia: "Xiao Yu, kakakmu sekarang diangkat menjadi Yang Mulia Kelas Satu!"
"Yang Mulia Kelas Satu?" Tangan Shangguan Yu yang sedang membersihkan dahi kakaknya berhenti. Matanya menyapu cepat area dada Shangguan Wen. Tak melihat tanda kehormatan, alisnya berkerut: "Kak, kau masih bilang tidak minum?"
“Aduh, aku benar-benar tidak minum alkohol. Mana ada bau alkohol di tubuhku?” Shangguan Wen buru-buru membela diri.
“Kalau bukan mabuk, kenapa kau bilang diri sebagai Yang Mulia Kelas Satu? Lagipula badanmu penuh luka-luka begini?”
“Aku sungguh seorang Yang Mulia Kelas Satu! Bagaimana mungkin aku mengada-ada soal begini?” Shangguan Wen sengaja menghindar dari pertanyaan sumber luka di tubuhnya. Sebenarnya dia justru bersyukur atas pukulan itu—tanpa insiden itu, mustahil dia bisa bertemu kepala keluarga dan mendapat perhatiannya.
“Hmm, kalau kau tidak bohong, mana logo gelar kebangsawananmu sebagai Yang Mulia?” ujar Shangguan Yu sambil mencolek dada kakaknya.
“Hei, besok kakakmu ini akan memiliki logo gelar kebangsawanan dengan pedang putih terukir! Pedang panjang di logomu itu tak akan lagi jadi objek kekagumanku!” kata Shangguan Wen dengan penuh kesombongan.
Setelah sistem gelar kebangsawanan mulai diimplementasikan, untuk memudahkan identifikasi gelar seperti pangkat militer, diciptakanlah logam bundar berdiameter 5 sentimeter yang digantung di dada sebagai lambang pangkat kebangsawanan.
Lambang pangkat ini mudah dikenali: dasar logam bundar berwarna biru seluruhnya. Lambang untuk lord adalah busur panjang putih, viscount tombak putih, baron kapak putih, count pedang panjang putih, marquis perisai putih, duke tongkat kerajaan putih, dan raja mahkota putih. Perbedaan tingkat pertama hingga ketiga diilustrasikan dengan contoh lord: lambang lord tingkat tiga memiliki tiga busur putih kecil berbentuk segitiga, tingkat dua dua busur agak besar yang simetris, sedangkan tingkat satu memiliki satu busur putih terbesar di tengah yang lebih besar dari lambang gelar di bawahnya. Prinsip yang sama berlaku untuk gelar-gelar lainnya.
“Apa yang terjadi?” Shang Guan Yu melihat kakaknya tidak sedang bercanda, buru-buru duduk di samping Shang Guan Wen dan bertanya.
“Hei, ceritanya seperti mimpi, biar aku jelaskan...” Shang Guan Wen mulai menceritakan pertemuannya dengan Tang Long dan proses penunjukan dirinya oleh Tang Long.
Tang Long tidak tahu bahwa percakapan sepasang kakak-adik tentang urusannya berlangsung hingga subuh. Dia tidak langsung pulang ke rumahnya melainkan mengunjungi rumah Fei Li. Ketika dia keluar di tengah malam dengan dua gadis cantik dari rumah seorang perempuan, rumor mulai diam-diam beredar di antara penjaga para pejabat penting yang bertanggung jawab atas keamanan.
