Kucing hitam kecil melihat Tang Long yang sedang euforia hingga mengabaikan peringatannya, mencibir: "Hei Tang Long, meski metode mu bagus, butuh berbulan-bulan untuk melihat hasil. Sedangkan programku bisa menyaring bakat dari berbagai bidang dalam waktu singkat. Tapi kalau kau tak butuh, aku takkan ikut campur."
Tang Long segera mengangkat kucing hitam kecil dengan kedua tangan, berkata dengan senyum manis: "Kakak Kucing, mana mungkin aku tidak membutuhkan? Aku sangat membutuhkan programmu untuk mengatasi keadaan darurat. Bagaimana kalau nanti aku traktir kamu makan enak di luar?"
Kucing hitam kecil menjilat bibirnya lalu mengangguk: "Pindahkan semua kapsul permainanmu ke satu lokasi yang terhubung jaringan, beri tahu tempatnya dan aku akan menyelesaikannya." Tiba-tiba bulu di ekornya berdiri tegak, ia melompat ke lantai lalu ke ambang jendela, mendorong jendela dan terjun ke bawah. Sebelum menghilang, kucing itu berteriak ke arah Tang Long: "Kau berutang satu jamuan makan enak untukku!"
Saat Tang Long masih bingung kenapa Kucing hitam kecil tiba-tiba kabur, pintu kamar terbuka. Tang Xing menyembulkan kepalanya dan bertanya: "Benarkah si kucing hitam tidak ada di sini?" Kali ini Feng Bing dan Feng Shuang sama sekali tidak ragu, dengan sangat gesit menggelengkan kepala. Melihat adegan ini, Tang Long tak bisa menahan decak kagum akan kepekaan indera Kucing hitam kecil yang bahkan dari jauh sudah tahu Tang Xing datang mencarinya.
Tang Xing bergumam pelan tentang "kucing mati, kucing busuk", lalu menarik kembali kepalanya. Tapi segera ia menyembulkan kepala lagi dan berkata pada Tang Long: "Malam ini aku mengundang mereka (Yuna dan kawan-kawannya) untuk jamuan makan. Kau harus tepat waktu pulang ke rumah untuk makan malam. Hehe, ini pertama kalinya aku memasak untuk orang, janji rasanya akan membuatmu terkenang selamanya."
"Ah, Sis, aku ada urusan malam ini…" Tang Long berhenti bicara di tengah kalimat dan menghela napas pasrah, karena Tang Xing sudah lama pergi. Waduh, melihat Kucing hitam kecil begitu takut dengan keahlian masak Sis, bisa dibayangkan bagaimana pesta malam nanti. Semoga saja Sis tidak meracuni bawahan pentingku sampai mati.
Dengan enggan, Tang Long kembali ke rumah yang hingga saat ini jarang dihuninya. Beberapa mobil departemen pemerintah dan penjaga yang diperkuat di depan pintu menjadi sebutan bahwa Yuna dan kawan-kawannya sudah datang. Meremas-remas obat pencernaan di sakunya, ia menghela napas. Ternyata keterlambatannya karena harus membeli obat. Awalnya ingin menyambut mereka sambil membagikan obat saat masuk, sekarang harus mencari kesempatan untuk memberikan obat itu.
Saat Tang Long memasuki rumah, dia melihat Yuna, para wanita, dan Wen Na sedang sibuk menata peralatan makan. Tang Liwen, gadis kecil yang telah mengganti marga ini, adalah yang pertama menemukan Tang Long. Terlalu bersemangat sampai lupa masih memegang beberapa pisau makan di tangannya, dia langsung berlari ke arah Tang Long sambil berteriak: "Kakak!" Begitu ingin memegang tangan Tang Long, tapi segera dihalangi oleh Feng Bing. Feng Bing tidak berkata apa-apa, langsung merebut pisau-pisau makan dari tangan Tang Liwen.
Awalnya agak kesal, Tang Liwen yang melihat Feng Bing mengambil pisau makan itu tidak bisa tidak menjulurkan lidah, lalu langsung merangkul lengan Tang Long sambil terus bertanya apa yang dilakukan kakaknya selama ini. Tang Long sambil menanggapi Liwen juga menyapa Yuna dan yang lainnya. Yuna dan kawan-kawannya tidak terlalu memperhatikan kedatangan Tang Long, hanya mengangguk sekilas. Karena sebelumnya Tang Long telah memerintahkan agar mereka tidak perlu terlalu formal dalam situasi informal. Sedangkan Wen Na dan beberapa orang yang tidak terlalu akrab dengan Tang Long hanya mengangguk dari kejauhan.
Elcy bahkan termasuk yang paling patuh pada perintah ini. Begitu melihat Tang Long, dia langsung menerjang dan mencengkeram kerah baju Tang Long sambil berkata kasar: "Nak jahat! Berani-beraninya menugasku jadi Menteri Pendidikan! Apa kau tidak tahu aku paling sebel dengan anak-anak itu?"
“Tolong! Feng Shuang bukankah kau pengawalku? Cepat pisahkan dia!” Tang Long berteriak sambil berjuang melepaskan cengkeraman di lehernya, memandang Feng Shuang yang diam di sampingnya.
Feng Shuang menjawab dengan nada datar: "Nona Elcy tidak memiliki niat untuk melukai Junjungan."
Mendengar ini, Tang Liwen yang masih bergelantungan di tubuh Tang Long protes: "Aku juga tidak punya niat melukai Kakak, kenapa tadi menghalangi aku?"
Feng Shuang tetap dengan ekspresi dingin: "Anda memegang pisau tajam yang bisa tanpa sengaja melukai Junjungan."
Melihat Tang Liwen yang masih bingung, Elcy melepaskan Tang Long sambil tertawa hehe. Ia menepuk bahu Tang Long: "Jawab pertanyaanku tadi, atau malam ini kau harus tidur bersamaku." Sebelum Tang Long sempat menjawab, Tang Liwen sudah bersorak: "Asyik! Malam ini kita semua tidur bersama!"
"Diam! Kamu ini gadis kecil galau cinta!" Elcy mengetuk kepala Tang Liwen, lalu mengabaikan Tang Liwen yang cemberut sambil melototi Tang Long menunggu jawaban.
"Aduh Kakak, apa hubungannya jabatan Menteri Pendidikan ini dengan kesalmu pada anak-anak?" Tang Long bertanya bingung.
"Apa maksud tidak ada hubungan? Kalau sudah jadi Menteri Pendidikan, ya wajib mengelola anak-anak itu. Kamu tidak tahu hari pertama aku menyamar melakukan kunjungan inspeksi ke TK, malah ditunggangi beberapa hantu kecil seperti kuda! Kalau tidak kasih penjelasan, aku tidak akan melepaskanmu!" Elcy berseru sambil menangkupkan pinggang.
"Kakak, tugas utama Menteri Pendidikan itu menyusun kebijakan pendidikan, lalu mengelola para kepala sekolah di berbagai daerah, mengawasi agar mereka tidak melanggar kebijakan itu. Ini jabatan paling santai di antara semua menteri kami. Kamu yang nekat pergi ke TK sampai dijahili anak-anak, bisa menyalahkan siapa?" Tang Long berkata dengan penuh kekesalan.
Elcy yang tercengang beberapa saat baru berteriak tanpa alasan: "Aku tidak peduli segitu banyak! Pokoknya aku bakal nempel terus padamu!" Tiba-tiba Elcy seperti menyadari kekeliruan ucapannya, wajahnya seketika memerah.
Tang Long yang tidak memperhatikan ini mengangguk pasrah: "Baiklah, lakukan sesukamu. Lagipula aku sudah biasa kau timpali."
Saat Elcy yang wajahnya masih merah hendak bicara lagi, Tang Xing yang membawa piring tertutup berteriak: "Si brengsek! Kakakmu ini kerja keras sampai mati, kau malah ngobrol saja. Cepat masuk dapur bawa hidangan!"
Tang Long dalam hati mengeluh, kakak komputer ini awalnya bilang mau masak sendiri untuk mentraktir, sekarang malah nyalahin dirinya. Tapi tetap menjawab "baik", lalu berjalan ke dapur, meninggalkan beberapa gadis cantik melanjutkan merapikan meja.
Masuk ke dapur, Tang Long langsung terkejut. Seluruh area penyimpanan di dapur dipenuhi berbagai hidangan, namun lebih dari setengahnya adalah benda hitam legam seperti arang. Tang Long menyambar sepotong dari piring yang tampilannya cantik dan beraroma menggoda. Sambil mengunyah, ia mengangguk, "Hmm, enak! Ternyata tingkat keberhasilan masakan Sis adalah 50%. Kenapa Kucing hitam kecil bereaksi seperti melihat racun? Tapi kemampuan masak Sis benar-benar ekstrem, separuh lezat separuh jadi arang. Entah darimana dia belajar begini."
Saat Tang Long hendak mengangkat piring untuk pergi, tiba-tiba ia melihat seseorang bangkit dari bawah konter tumpukan hidangan. Orang berbaju apron yang masih memegang sayuran basah itu tak lain adalah Xing Ling. Setelah mencuci sayuran, Xing Ling yang melihat Tang Long langsung berteriak "Ah!" dengan wajah memerah, refleks menyembunyikan sayuran di belakang punggungnya.
Tang Long melihat hidangan di satu sisi yang sempurna warna, aroma, dan rasanya, lalu memandang tumpukan benda hangus di sisi lain. Matanya kemudian tertuju pada penampilan Xing Ling. "Xing... Kakak," serunya dengan pencerahan, "Hidangan lezat ini adalah buatanmu?" Sebenarnya ia hendak memanggil namanya langsung, tapi teringat ekspresi girang sang perempuan saat sebelumnya dipanggil 'kakak', lidahnya pun segera berbelit.
Xing Ling mengangguk dengan agak pemalu. "Adik perempuan juga membuat banyak," bisiknya pelan.
Tang Long menyeringai sinis. "Masakan itu bahkan tak layak disebut hidangan. Sungguh aneh, bagaimana mungkin dua entitas yang berasal dari program sama bisa menghasilkan karya yang begitu bertolak belakang?" Belum sempat kalimat terakhirnya mengudara, tengkuknya sudah terjepit sepasang tangan mulia yang licin dan dingin. Suara bergeretak gigi menggeram dari belakang: "Kalau masakanku bukan hidangan, lalu kau sebut apa ini?"
“Ah, masakan Sis tentu saja hidangan, lihat, ini sangat lezat.” Tang Long buru-buru menyambar segenggam benda hitam legam dan memasukkannya ke mulut sambil mengunyah.
“Dasar anak kecil, aku sudah tahu isi kepalamu!” Tang Xing menendang Tang Long lalu menghardik: “Cepat bawa hidangan keluar!”
“Oh, oh.” Tang Long segera mengangkat dua piring hidangan dan lari terbirit-birit.
Xing Ling yang menyaksikan adegan ini dengan mata terbelalak bertanya hati-hati pada Tang Xing yang masih bergumam: “Adik, apakah perlakukanmu pada Tang Long tidak terlalu... yang lain?”
“Ah Kakak, baru begini rasanya seperti keluarga! Kalau kakak terlalu anggun, si brengsek itu malah tidak berani menganggapmu sebagai keluarga!” Tang Xing melirik Xing Ling sambil berkata.
Xing Ling terkejut. Benar, dulu saat berada di dalam komputer, dia bisa seenaknya menyuruh-nyuruh Tang Long, dan merasa sangat dekat dengannya. Tapi sekarang, dia bahkan tidak berani mengangkat suara, gerakannya sangat sopan namun justru terasa asing dari Tang Long. Mengapa dirinya berubah seperti ini? Apakah karena mempelajari kriteria gadis terpelajar itu? Atau karena penggemarnya menyukai penampilan kalemnya, sehingga dia berubah seperti ini?
Xing Ling perlahan menggelengkan kepala. Sekarang dia sudah tidak mungkin menjadi seperti Tang Xing. Karakternya telah terpatri setelah melalui begitu banyak perubahan, tidak bisa diubah lagi. Apakah dirinya yang seperti ini tidak bisa menjadi keluarga Tang Long?
Melihat ekspresi kecewa Xing Ling, Tang Xing samar-samar merasakan pemikiran saudarinya. Dengan senyum ia berkata, "Kakak, tidak perlu sengaja mengubah karaktermu. Asalkan kau menghadapi Tang Long tanpa merasa canggung, santailah sedikit. Lakukan apa yang seharusnya dilakukan, katakan apa yang perlu diucapkan. Dengan begini kau akan segera menyadari dirimu bukan orang luar."
“Begini saja bisa?” Xing Ling bertanya dengan kegembiraan. Saat ini yang paling meresahkannya adalah perasaan tidak nyaman saat bersama Tang Long. Meski sangat ingin berada di sisi Tang Long, perasaan ini justru membuatnya ingin pergi, sungguh konflik. Kini mengetahui bisa mengubah situasi ini, mana mungkin tidak bersemangat.
Tang Xing tersenyum: "Tentu saja. Sebenarnya ini terutama karena kau merasa canggung, Tang Long baru ikut merasa canggung. Semakin kau canggung, semakin dia juga akan canggung. Orang itu Tang Long itu tipe yang seolah sudah akrab. Cuma perlu bercanda dengannya, atau cari kesempatan pukul dia sekali, dia akan segera menganggapmu sebagai sesama anggota."
Xing Ling terbelalak, berkata dengan gugup: "Memukulinya? Ini... ini bisa berhasil?"
"Ah, aku melakukan ini, tapi tidak tahu apakah cara ini efektif untukmu, Kakak." Tang Xing selesai bicara lalu mengabaikan Xing Ling, membawa beberapa piring hidangan pergi.
Xing Ling yang sendirian di dapur berpikir sejenak, menggelengkan kepala keras-keras lalu mengangguk kuat-kuat, matanya memancarkan tekad bulat. Tidak jelas apakah dia benar-benar akan memukul Tang Long.
Tang Long yang kembali untuk mengambil hidangan melihat Xing Ling sibuk memegang sekop, tak kuasa berkata: "Kakak Xing Ling, hidangan sudah cukup banyak, tidak perlu memasak lagi."
"Piring terakhir. Tolong ambilkan piring untukku." Xing Ling berkata tanpa menoleh.
"Oh." Tang Long menyodorkan piring. Melihat hidangan berwarna indah dan harum ini, Tang Long tak bisa menahan air liur. Xing Ling menjepit sedikit dengan sumpit, mengulurkannya ke mulut Tang Long sambil bertanya: "Coba rasakan bagaimana rasanya."
Tang Long yang lambat berpikir tidak menyadari bahwa wajah Xing Ling sudah memerah, juga tidak memperhatikan bagaimana Xing Ling yang pemalu tiba-tiba menjadi begitu berani, apalagi menyadari keintiman gerakan ini. Dengan polosnya ia membuka mulut dan melahap hidangan itu, sambil mengunyah dan mengangguk-angguk penuh semangat memuji.
Melihat adegan ini, Tang Xing yang bersembunyi di pintu masuk menutup matanya dan menghela napas perlahan. Tapi dia segera sudah sadar kembali, mundur beberapa langkah, lalu sengaja memperkeras langkah kakinya sambil masuk. Begitu masuk, dia melihat Xing Ling sudah mulai membantu mengangkat hidangan, sementara Tang Long sejak tadi sudah membawa makanan mendekatinya. Entah mengapa, melihat ekspresi malu sang kakak, Tang Xing tiba-tiba tertawa. Sedangkan si bodoh Tang Long hanya tertegun sebentar sebelum lalu melewatinya.
Melihat wajah kakak yang semakin memerah, Tang Xing menepuk bahunya sambil tertawa, "Kakak cepat ganti baju, tinggal beberapa hidangan lagi pesta akan dimulai." Xing Ling menganggukkan kepala lalu berlari sambil menunduk.
Tang Long yang membawa hidangan keluar dari dapur tiba-tiba melihat kucing hitam kecil sedang duduk di meja makan sambil memiringkan kepala. Ia mendekat dan mencubit telinga kucing itu sambil tertawa, "Kenapa pulang sendiri? Tidak takut sakit perut lagi?"
Kucing hitam kecil menoleh melihat Tang Long lalu menggoyang-goyangkan tali yang mengikat lehernya ke kursi, bergumam kesal, "Kau pikir aku mau begini?" Belum habis kalimat kucing itu, beberapa perempuan berteriak kaget, "Kucing bisa bicara!" Sementara Tang Liwen dan Elcy yang penasaran segera mendekat.
Tang Long baru teringat ada orang di sini yang belum tahu Kucing hitam kecil bisa bicara. Ia buru-buru menjelaskan asal-usul kucing ini, tak lain adalah hewan mutasi hasil produksi Institut Riset Wu Lai. Setelah keributan sejenak, akhirnya semua hidangan tersaji lengkap. Tang Xing mulai menyambut semua orang untuk makan dengan sikap penguasa baru. Tentu saja sumpit dan pisau makan semua orang sengaja atau tidak sengaja mengarah ke hidangan yang terlihat lezat, sedangkan hidangan gosong hampir tak ada yang menyentuh. Hanya Wen Na dan beberapa robot yang tidak peduli enak atau tidak, baru berani mencicipi arang-arang ini.
Melihat Tang Xing mulai mengerutkan alis, Tang Long segera mengalihkan topik: "Sis, kau tahu berapa banyak kekuatan di Galaksi Tanpa Kekacauan yang bisa kita telan sekaligus dengan kekuatan kita saat ini? Yang jauh dari Wilayah Galaksi Zhongzhou kita."
Perhatian Tang Xing langsung teralihkan. Dia berkata: "Menelan? Mungkin ada ratusan kekuatan yang bisa kita telan sekaligus, tapi saat ini tenaga kerja kita maksimal hanya bisa mengelola tambahan 3 planet. Lebih dari itu tidak mungkin. Tapi jika hanya ingin menghancurkan kekuatan tempur mereka, dengan kapal perang Paus Putih kita, hampir semua kekuatan di Galaksi Tanpa Kekacauan bisa dihancurkan. Tapi harus satu per satu. Jika harus melawan semua kekuatan sekaligus, mungkin perlu 20.000 kapal perang Paus Putih."
"Hmm, maksimal 3 planet ya. Ah, tenaga kerja kita terlalu sedikit." Tang Long mulai merenung. Tak lama dia mengangkat kepala dan bertanya: "Sis, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membangun komputer pusat pengelolaan masyarakat kita?"
"Asal fasilitas lengkap, satu dua bulan bisa selesai." Tang Xing tiba-tiba melihat Xing Ling menunduk muram, buru-buru menambahkan: "Untuk urusan ini kau bisa minta bantuan Xing Ling. Konglomerat Xinghai mereka sangat ahli di bidang jaringan, fasilitasnya juga yang terbaik." Sambil berkata demikian, dia menyepak kaki Tang Long.
Mengira Tang Xing tak ingin memperlihatkan kemampuan komputasinya, Tang Long buru-buru berkata pada Xing Ling yang sudah menengadah memandangnya: "Oh, Kakak Xing Ling, kalau begitu pembangunan komputer pengelola masyarakat untuk planet-planetku ini kumohon bantuanmu, bagaimana?"
“Baik.” Xing Ling sibuk tersenyum sambil mengangguk, dia tahu bahwa dirinya tidak sepenuhnya tidak berguna bagi Tang Long. Meskipun kemampuan komputasinya semakin lemah saat ini, tetapi perusahaannya di bidang ini justru yang terkuat. Wen Na dan yang lain melihat senyuman yang lama tak terlihat di wajah nona mereka, tak bisa menahan diri juga menunjukkan senyuman.
“Junjungan, tadi bagaimana mungkin kau tiba-tiba menanyakan hal kemampuan kami menelan sejumlah kekuatan? Apakah junjungan hendak memperluas wilayah kekuasaan? Tapi logistik kami sudah kehilangan fungsi.” Letnan Yuna yang sensitif segera mengingatkan.
Tang Long menggelengkan kepala dengan pasrah: "Aku tidak terlalu khawatir masalah logistik. Yang jadi perhatianku adalah bagaimana mengirim pasukan tanpa diketahui orang. Masalah terbesar adalah kurangnya personel - bahkan jika kita berhasil menduduki planet, kita tidak punya orang untuk menguasainya."
"Mengirim pasukan tanpa ketahuan? Mustahil. Wilayah Galaksi Zhongzhou kita sudah jadi sorotan publik. Kehilangan satu kapal perang saja para mata-mata pasti tahu," sela Ling Li.
Tang Xing menyela sambil tertawa: "Dulu aku sudah mengangkut semua mineral dan sebagian besar fasilitas di Wilayah Zhongzhou untuk membangun kapal perang. Saat ini sudah ada 500 unit kapal perang Paus Putih yang selesai diproduksi. Aku yakin tidak ada yang tahu tentang ini."
Semua orang terkejut memandang Tang Xing. Tak disangka diam-diam dia sudah memproduksi 500 kapal perang?
Tang Long berseru girang: "Sis, ada peta galaksi tidak?"
Tang Xing mengeluarkan benda berbentuk cakram dan melemparkannya ke meja, sebuah peta galaksi hologram Galaksi Tanpa Kekacauan langsung terproyeksi. Tang Long melihat peta galaksi itu dan bertanya: "Sis, di sini kekuatan mana yang paling lemah dan paling jauh dari kita?"
Tanpa terlihat gerakan Tang Xing, tiba-tiba Galaksi Tanpa Kekacauan membesar hingga hanya dua planet yang terlihat di depan semua orang. Baru kemudian Tang Xing berkata: "Dinasti Jiuze ini paling lemah, cuma punya 300-an kapal perang, dan juga paling jauh dari kita. Kenapa? Kau mau melakukan sesuatu padanya?"
Yuna berkata dengan khawatir: "Junjungan, Dinasti Jiuze ini meskipun lemah, tapi letaknya terlalu jauh dari kita. Kita tidak mungkin melewati begitu banyak wilayah kekuasaan untuk menyerang mereka."
Tang Long tidak menjawab Yuna, malah bertanya pada Tang Xing: "Sis, apa kau punya cara untuk menguasai Dinasti Jiuze ini tanpa menggugat kekuatan sekitar?"
"Meremehkanku ya?" Tang Xing memukul kepala Tang Long dengan keras lalu berkata: "Apa pun yang perlu kulakukan, langsung katakan!"
“Saya harap Sis bisa menguasai dua planet ini secara diam-diam, lalu memanfaatkan staf pengelolaan dari kedua planet ini untuk menguasai kekuatan lain. Yang terpenting, kami tidak perlu mempedulikan lokasi kekuatan ini, selama mereka lemah, kami akan menguasainya!” Tang Long berkata dengan serius.
"Oh, kau ingin membuat bunga bermekaran di mana-mana? Wilayah kekuasaan yang terpencar-pencar begini sangat sulit dikelola lho." Tang Xing bertanya sambil tersenyum nakal.
Tang Long juga tersenyum nakal: "Tidak peduli mudah atau sulit dikelola, kami butuh berbagai persediaan dari planet-planet mereka. Setelah menguasai Dinasti Jiuze itu, sebaiknya jangan cepat-cepat menyerang orang lain. Bangun dulu pabrik militer, perluas persenjataan, baru kuasai planet lain. Ketika titik-titik yang tersebar ini terhubung, bahkan negara terkuat di Galaksi Tanpa Kekacauan pun tidak akan bisa melawan kami."
"Ini mudah saja. Tapi kau begitu hati-hati, apakah karena Chen Kang?" Tang Xing tiba-tiba berkata.
Tang Long menganggukkan kepala: \"Perusahaan di belakang Chen Kang memiliki kemampuan yang luar biasa. Lihat saja dia bisa menopang sistem keuangan dan persenjataan militer tiga kekuatan sekaligus. Kali ini dia menguasai sistem keuangan dan persenjataan militer kita, aku selalu merasa tidak tenang. Tapi karena pabrik bakat kita sudah hancur, meski tidak tenang kita tetap harus menerima proposal Chen Kang. Untuk mencegah Chen Kang menguasai sepenuhnya urat nadi ekonomi dan persenjataan militer kita, kita harus membangun basis baru di tempat lain. Ingat baik-baik, Sis. Urat nadi ekonomi dan persenjataan militer planet-planet yang baru dikuasai harus kita genggam erat!\"
Yuna mengangguk penuh pertimbangan, tapi segera berkata dengan ragu: \"Robot prajurit Nona Tang Xing memang bisa memastikan planet-planet itu tidak memberontak, tapi mereka tidak bisa mengelola planet. Sedangkan tenaga kerja kita di sini sangat terbatas. Bagaimana cara menyelesaikan masalah bakat manajemen untuk planet-planet terpencil itu?\"
Tang Long tertawa: "Gampang, setelah Sis menduduki sebuah planet, gunakan game ‘Perang’ untuk memilih bakat. Lebih baik bakat dari planet itu yang mengelola planet itu, dan bakat dari planet lain yang mengelola planet ini. Mereka yang baru dipromosikan ini seharusnya memiliki kesetiaan kepada Sis."
Tang Xing bertanya: "Gelar apa yang ingin kau pakai? Jika tetap menggunakan panji Keluarga Tang, melihat pertumbuhan kekuatanmu yang cepat, kekuatan di sekitar pasti akan mengepungmu."
Tang Long tertawa: "Haha, tentu tidak bisa pakai panji Keluarga Tang. Lebih baik Sis mengganti gelar setiap kali menguasai kekuatan baru, sehingga orang luar akan mengira banyak kekuatan lama digantikan yang baru. Hal seperti ini biasa terjadi di Galaksi Tanpa Kekacauan, tidak ada yang akan bingung."
"Lalu kapan aku berangkat?" tanya Tang Xing.
Tang Long berkata: "Hmm, terserah Sis yang memutuskan, asalkan berangkat sebelum Chen Kang kembali."
"Junjungan, jika personel pengelolaan pertama bukan orang kita, sepertinya kurang tepat. Lebih baik kami yang mengelola mereka terlebih dahulu, baru kemudian mereka mengelola orang lain." Ling Li tiba-tiba berdiri dan berbicara.
Tang Long berpikir sejenak lalu mengangguk: "Baik, setiap departemen harus memindahkan bakat-bakat yang tidak mencolok, idealnya rekrutan terbaru untuk ikut ekspedisi kakak. Agen intelijen dan petugas kepolisian harus mendirikan pusat pelatihan di planet-planet tersebut. Jika nanti kekurangan personel, kakak bisa menarik tenaga dari planet Bumi. Aku akan meminta Yu Ming membantu. Tapi sementara jangan beri warga Bumi posisi strategis, biarkan mereka berlatih di level dasar. Bagaimanapun mereka belum memiliki bakat yang mampu mengelola sebuah planet."
"Kakak, aku ingin ikut kakak pergi!" Tang Liwen tiba-tiba berseru. Seluruh ruangan menoleh ke arahnya dengan ekspresi bingung. Ini sangat tidak biasa karena selama ini ia selalu menempel pada Tang Long. Mustahil baginya mau berpisah jarak jauh.
Tang Liwen yang melihat semua orang memandanginya, pipinya memerah seraya berkata: “Aku juga ingin membantu urusan Kakak, tak rela hanya berdiam diri seharian tanpa ada yang dilakukan.”
Tang Long dengan senyum lebar mendekati Tang Liwen sambil mengelus kepalanya: "Bagus, Liwen sudah besar, tahu membantu kakak. Baik, kau boleh ikut, tapi semua harus patuh pada Sis." Tang Liwen buru-buru mengangguk menjawab pasti akan mendengarkan kakak.
Tang Xing melirik Kucing hitam kecil yang sedang pilih-pilih makanan, lalu tersenyum ke Tang Long: "Aku punya permintaan khusus. Kalau tidak setuju, aku takkan membantumu."
Tang Long tertegun sejenak, tapi tetap mengangguk cepat: "Sis bilang, semua permintaan pasti aku penuhi."
"Aku mau bawa kucing hitam kecil ini." Tang Xing menunjuk Xiao Hei Mao. Kucing yang sedang makan itu langsung tersedak, sekuat tenaga menepuk dadanya.
“Bagus, （Sis） suka itu kehormatan baginya.” （Tang Long） tak menyangka permintaan （Tang Xing） seperti ini, sepertinya （Kucing Hitam Kecil） harus mengandalkan nasibnya sendiri.
“Berani sekali kau （Tang Long）! Kau berani mengkhianatiku?! Padahal aku sudah mempertaruhkan risiko ditangkap kembali untuk memasang （program）! Dasar （tidak tahu berterima kasih）! Kau berani menghadiahkanku ke orang lain? Akan kuhancurkan （program） seleksi （bakat） itu sekarang!” （Kucing Hitam Kecil） berdiri dengan dua kaki （menopang） sambil menunjuk （Tang Long） marah. Usai memaki, dia langsung ingin kabur. Sayangnya tali yang ditarik （Tang Xing） membuatnya （muntah） lidah dan terjatuh ke pelukan （Tang Xing）.
（Tang Xing） memeluk （Kucing Hitam Kecil） sambil （hehe） tertawa: “Ada masalah? Tidak mau （mengikuti） （kakak） menaklukkan （planet lain）?”
Kucing hitam kecil buru-buru menggosokkan kepalanya ke dagu Tang Xing, tersenyum manis sambil berkata: "Aku mana mungkin tidak mau? Tentu saja aku ingin ikut kakak menaklukkan planet lain. Sikap heroik kakak begitu mempesona, mana mungkin aku tidak menyaksikan semua ini langsung?" Sambil berkata, kucing itu melakukan gerakan berlebihan dengan mengayunkan kaki depannya sambil berteriak: "Ayo para pejuang! Mari kita taklukkan alam semesta ini!"
Gerakan kucing hitam kecil itu segera memancing seruan kagum dan gembira. Para wanita termasuk Xing Ling mengerumuni Tang Xing, saling mencubit dan mengelus-elus sambil menggoda Kucing hitam kecil.
Dari celah kerumunan, Tang Long bisa melihat wajah Kucing hitam kecil yang penuh kehinaan, menatapnya dengan tatapan jahat sambil memperlihatkan ekspresi 'kau ingatlah ini'. Ia hanya bisa mengangkat bahu pasrah, bergumam pelan: "Siapa suruh kamu jadi begitu imut? Kamu sendiri yang mencari masalah."
Zhang Jie agak bingung keluar dari kapsul permainan ‘Perang’ itu. Awalnya dia sudah mempersiapkan diri dengan matang saat mendengar pemerintah Tang Long akan membuka rekrutmen pejabat baru. Tapi tak disangka, saat tiba di tahap wawancara, dia hanya diminta masuk ke kapsul permainan untuk bermain game. Belum lama bermain, layar tiba-tiba memberi tahu bahwa dia lulus tes dan diminta menuju lokasi tertentu untuk wawancara tahap akhir. Tentu saja, Zhang Jie juga mengagumi metode pengujian ala pemerintah Tang Long ini. Kapsul permainan ini bisa memilih bakat dengan cepat, menghemat banyak sumber daya manusia, material, waktu, dan uang.
Mengetahui bahwa wawancara tahap terakhir akan menentukan masa depannya, Zhang Jie tidak berani sembarangan. Setelah berganti pakaian yang pantas, ia membawa kartu magnet yang dikeluarkan dari kapsul permainan menuju sebuah departemen pemerintah. Tempat ini sudah dipenuhi orang-orang yang duduk diam, tampaknya semua telah lulus ujian permainan tersebut. Melihat pemandangan ini, dan mengingat kerumunan pelamar yang berantakan, saling memaki dan berkelahi saat pendaftaran, ia tak bisa tidak berdecak kagum: ketika menyangkut masa depan mereka sendiri, bahkan orang paling kasar pun bisa berubah menjadi sopan.
Zhang Jie tidak terkejut melihat begitu banyak orang di sini. Titik pengujiannya sendiri memiliki ratusan kapsul permainan, dalam sehari bisa menguji puluhan ribu orang. Hanya ratusan orang yang lolos, ini sudah membuktikan betapa Wilayah Galaksi Zhongzhou kaya akan bakat. Yang membuatnya bingung adalah di antara banyak peserta wawancara tersebut ternyata ada beberapa manusia kera berbulu lebat, bahkan orang-orang di sekitar mereka sesekali berbisik-bisik. Hal ini mustahil terlihat di Wu Lai Guo, di sana manusia kera hanyalah mainan, takkan ada yang mau berbicara dengan mereka. Tampaknya pemerintah Tang Long benar-benar berbeda. Beberapa hari terakhir ia melihat banyak manusia kera berkeliaran di jalan, berbelanja dan bersantai seperti manusia biasa, sementara orang-orang pun tak merasa aneh. Bahkan ada beberapa kelompok campuran manusia dan manusia kera yang mabuk dan membuat keributan, lalu ditangkap polisi tanpa memandang ras. Keesokan harinya mereka semua dikerahkan untuk membersihkan jalan. Ini menunjukkan di tempat ini tidak ada pembedaan ras. Jika ada perbedaan, mungkin hanya diklasifikasikan menjadi tiga kategori: sesama anggota, tamu, dan musuh.
Zhang Jie tidak heran bisa lolos tes pengelolaan game. Selama bertahun-tahun dia telah menggantikan puluhan bos besar, dan demi menghindari kecurigaan, dia harus menguasai semua hal yang dikenal para bos tersebut. Jadi masalah manajemen sama sekali bukan hambatan. Hanya belum tahu departemen mana yang akan ditugaskan dalam wawancara terakhir ini? Juga kabarnya yang berprestasi bagus bisa langsung melewati gelar lord kelas tiga yang merupakan jabatan terendah. Kira-kira performanya layak mendapat gelar apa ya?
Zhang Jie yang sedang melamun ditepuk dari belakang. Mengangkat kepala, calon peserta wawancara di depannya sudah menghilang. Akhirnya gilirannya. Merapikan pakaian, memegang kartu magnet itu, dia mengangkat dagu masuk ke ruangan. Masuk departemen bagus atau tidak, serta meraih status baik, semua tergantung performanya selanjutnya.
