Tang Long yang mondar-mandir tiba-tiba menepuk kepalanya berteriak: "Sial! Bagaimana bisa aku lupa populasi 5 miliar di planet Bumi! Prajurit orisinal Bumi saja sudah puluhan juta! Dengan dasar militer ini, mereka hanya perlu sedikit pelatihan untuk menjadi tentara modern. Baik, perintahkan Yu Ming untuk mempercepat langkah menguasai pasukan Bumi!"
Sherry mengingatkan: "Tapi Junjungan, bukankah Yu Ming pernah mengatakan pejabat pemerintah Bumi ingin merebut pemerintahan kita dengan taktik mengerahkan massa? Jika Junjungan mengubah puluhan juta tentara Bumi menjadi tentara modern sekaligus, mungkin justru akan memenuhi keinginan mereka."
Tang Long mengibaskan tangan sambil tertawa: "Hehe, kau tak perlu khawatir. Yang punya niat menggulingkan kita hanyalah kalangan atas pemerintah planet Bumi, mereka cuma mewakili minoritas kecil. Aku yakin para tentara itu sama seperti pasukan kita, mematuhi perintah adalah tugas utama. Saat merekrut mereka, kita pindahkan seluruh keluarga mereka ke planet lain, jauh dari Bumi. Program pendidikan kita tetap berupa cuci otak, meski mereka masih setia pada negara asal di Bumi, keturunan mereka yang tumbuh besar pasti akan loyal pada negara Tang yang sudah familiar. Lagipula, aku tak percaya setelah jauh dari kampung halaman dan terpapar teladan warga sekitar, mereka masih mati-matian setia pada negara lamanya."
"Hmm, kalau begitu layak dicoba. Maka bawahan menunggu kabar baik dari junjungan." Sherry tersenyum.
"Jadi kau yang akan tinggal melatih pasukan?" Tang Long juga tersenyum.
Sherry buru-buru memberi hormat sambil menggelengkan kepala: "Tidak... Bawahan masih lebih baik bertindak untuk Junjungan merebut wilayah." Setelah berkata demikian, ia berbalik dan pergi.
Yu Ming, setelah mendapatkan bantuan 100 unit kapal perang Paus Putih, segera memerintahkan armada tersebut memasuki atmosfer Bumi. Kapal-kapal itu kemudian berpatroli di langit kota-kota besar. Setelah menimbulkan kepanikan besar di kalangan rakyat, barulah dia dengan tenang menerima para pemimpin negara planet Bumi yang dilanda kecemasan. Setelah menunjukkan bukti perdagangan narkoba oleh penduduk Bumi di Wilayah Galaksi Zhongzhou, dan menyatakan kemarahan luar biasa warga serta militer Keluarga Tang, dia mulai mengajukan permintaan khusus kepada para pemimpin tersebut:
1、Permintaan khusus: 50% anggota Pemerintah Federal Planet Bumi harus diisi oleh personel Keluarga Tang. Meskipun para pemimpin negara awalnya menolak, setelah dibawa ke kapal perang Paus Putih dan menyaksikan latihan tempur nyata di luar angkasa, mereka akhirnya menyetujui.
2、Meminta Parlemen Planet Bumi mengizinkan semua personel dalam wilayah kekuasaan Keluarga Tang untuk mengikuti pemilihan. Para pemimpin yang mengira memiliki keunggulan langsung menyetujui tanpa berpikir panjang. Mereka sama sekali tidak menyadari bahwa para anggota dewan Planet Bumi yang mencalonkan diri semuanya didukung oleh perusahaan-perusahaan alien besar di belakang layar.
3、Semua pasukan militer Planet Bumi harus sepenuhnya mematuhi perintah Tang Long. Meskipun para pemimpin agak enggan dengan klausul ini, namun karena sudah tercantum dalam kontrak sebelumnya ditambah ancaman militer Keluarga Tang, mereka terpaksa mengumumkan perintah ini kepada militer negara masing-masing.
Ketiga perjanjian ini begitu diumumkan, sebagian besar rakyat bersorak-sorak gembira. Pasalnya, kapal perang raksasa tidak akan lagi muncul di atas kepala mereka, dan mereka tak perlu lagi khawatir perang akan menimpa diri sendiri. Tentu saja ada sebagian kelompok radikal yang membuat kerusuhan, namun tanpa dukungan rakyat dan tekanan pemerintah, mereka akhirnya bubar atau dijebloskan ke penjara. Sementara para tentara yang menjadikan mematuhi perintah sebagai tugas utama, sambil menarik napas lega diam-diam, mereka menunggu dengan tenang perintah pertama dari Tang Long.
Perintah pertama yang dikeluarkan Tang Long adalah memilih 20 juta tentara dari militer planet Bumi untuk menjadi awak kapal perang. Begitu perintah ini sampai ke planet Bumi, para tentara segera secara sukarela meningkatkan latihan fisik dan pembelajaran Bahasa Wan Luo. Pemerintah Federal Bumi yang baru dibentuk hampir sepenuh tenaga memberikan pendidikan patriotik kepada para tentara ini. Mungkin mereka sangat berharap setelah menguasai kapal perang, para tentara ini bisa membebaskan Bumi dari cengkeraman Tang Long.
Setelah mengetahui Bumi akhirnya jatuh ke tangan Tang Long, Li Wu segera mengosongkan banyak pesawat angkut kelas tinggi untuk melakukan tugas imigrasi ke Bumi. Pemerintah Federal Bumi menyambut antusias program ini. Ini karena satu-satunya peluang untuk bangkit kembali jika upaya merebut kapal perang oleh militer gagal adalah melalui kebijakan imigrasi ini.
Di bawah kesibukan pesawat angkut kelas tinggi, lebih dari 4,2 miliar penduduk planet Bumi dikirim ke enam planet lain, sementara beberapa ratus juta orang dari planet-planet lain juga dikirim ke Bumi. Selama proses pengiriman, populasi lokal di 6 planet tersebut sengaja dikacaukan. Pada akhir program imigrasi, ketujuh planet yang dikuasai Tang Long masing-masing memiliki imigran dari 6 planet lain, dengan populasi setiap planet mencapai ratusan juta jiwa. Meskipun proyek ini sangat rumit, dengan bantuan 60.000 kapal pengangkut kelas tinggi, seluruh pekerjaan ini hanya memakan waktu tiga bulan.
Tang Long yang sedang memeriksa perkembangan pelatihan tentara Bumi tiba-tiba menerima laporan: "Junjungan, kapal penumpang dari Federasi Wan Luo telah memasuki Wilayah Galaksi Zhongzhou. Mereka mengaku ingin bergabung dengan junjungan. Armada patroli perbatasan menanyakan apakah harus memberikan izin lepas."
“Izinkan lewat, suruh mereka datang ke Planet Zhongzhou, aku akan menjamu mereka secara pribadi.” Tang Long berteriak penuh semangat. Para talenta yang direkrut dari Federasi Wan Luo akhirnya tiba. Kini kekuatannya bertambah puluhan ribu bakat baru. Hmm, setelah menguasai Keluarga Lee, aku harus menempatkan mereka di berbagai industri sebelum Chen Kang bergerak. Ini bisa mencegah perluasan pengaruh Chen Kang.
Tak lama kemudian, puluhan pesawat antariksa penumpang berpenampilan usang perlahan memasuki pelabuhan antariksa. Para pendatang dari Federasi Wan Luo turun secara berurutan. Liu Sihao yang memandang sekitar pelabuhan antariksa menyadari fasilitas ini baru dibangun, bahkan lebih megah dari pelabuhan antariksa federasi sebelumnya. Diam-diam ia bertanya-tanya: "Inikah pelabuhan antariksa milik Tang Long?"
Li Lijun melirik ke sekeliling lalu membuka mulut lebar sambil berteriak: "Pelabuhan antariksa yang indah! Komandan Tang Long benar-benar hebat, bisa membangun pelabuhan antariksa seluas dan semenakjubkan ini!"
Saat itu beberapa orang yang mengenakan setelan biasa dengan plakat logam tergantung di dada, ditemani beberapa kopral berbaju seragam biru-putih, mendekati rombongan kapal Liu Sihao. Seorang pemuda yang tampak sebagai penanggung jawab kelompok itu tersenyum: "Selamat datang tamu-tamu dari jauh. Junjungan kami telah menyiapkan jamuan penyambutan. Silakan ikuti kami."
Dari lebih dua ribu orang ini, separuhnya adalah bawahan Liu Sihao. Semua mata tertuju padanya. Melihat Li Lijun dan yang lain sudah mengikuti para penunjuk jalan, Liu Sihao mengangguk dan menyusul.
Di sudut aula pelabuhan antariksa, dua pemuda biasa memperhatikan kejadian ini. Yang lebih berpengalaman berbisik pada anak buahnya: "Kumpulkan data orang itu. Laporkan ke dinas intelijen. Separuh penumpang kapal ini tunduk pada perintahnya." Anak buahnya mengangguk, mencatat ciri-ciri Liu Sihao, lalu pergi.
Setelah mempercepat langkahnya, Liu Sihao berhasil menyusul Li Lijun dan berjalan berdampingan di belakang para penunjuk jalan. Saat ini Liu Sihao memperhatikan bahwa pejalan kaki yang mereka temui di jalan semuanya tersenyum dan mengangguk hormat kepada para penunjuk jalan, sementara para penunjuk jalan itu pun membalas dengan senyuman. Melihat adegan ini, Liu Sihao segera merenung dalam hati: "Tampaknya pejabat dan tentara bawahan Tang Long memiliki hubungan yang sangat harmonis dengan rakyat setempat!"
Keluar dari pelabuhan antariksa, terlihat ratusan bus turis mewah berjejer rapi di koridor. Penumpang dari kapal Liu Sihao dipandu menuju puluhan di antaranya. Li Lijun yang duduk di samping Liu Sihao berseru antusias: "Bus mewah seperti ini harganya minimal 1 miliar Wan Luo per unit. Ada ratusan bus di sini, Komandan Tang Long benar-benar sangat kaya!"
Liu Sihao berkata dingin: "Dia menguasai 6 planet. Mustahil kalau tidak kaya."
Chen Yi yang duduk di depan Liu Sihao menoleh sambil mengerutkan alis berkata: "Liu Sihao, kenapa kau terus bersikap sarkastik dan sinis sepanjang perjalanan? Jika memang tidak mau datang, kau bisa langsung pulang sekarang juga."
Liu Sihao menggetarkan bibirnya dengan senyuman dipaksakan: "Kalau memang tidak mau, aku tidak akan membawa sebanyak ini orang. Barusan cuma sekadar ungkapan perasaan saja."
"Ungkapan perasaan?" Li Lijun tiba-tiba menyela. Beberapa orang yang pernah menjadi tentara di bawah Tang Long juga memandangi Liu Sihao.
Liu Sihao mengangguk dengan senyum getir: "Diantara kita yang pernah mengikuti Tang Long, pangkat tertinggi saat ini cuma Mayor. Sementara Tang Long sekarang sudah jadi warlord yang menguasai 6 planet. Tidakkah ini membuat kalian terkesima?"
Li Lijun menggelengkan kepala: "Apa istimewanya? Komandan punya keberuntungan plus kemampuan mumpuni sampai bisa dapat status sekarang. Saat kita masih terima gaji bulanan, dia sudah disini memimpin anak buahnya bertempur di medan perang."
Chen Yi juga menyambung: "Benar, saat kami dikirim ke Sekolah Bintara untuk pelatihan, Komandan sedang memimpin Kompi SK23 melawan para koruptor di militer. Saat kami lulus dan masuk ke posisi baru, Komandan malah tidak tahu diasingkan ke mana. Komandan telah melalui banyak hal untuk mencapai statusnya saat ini, mana mungkin kita bisa dibandingkan dengan beliau?" Ucapan Chen Yi membuat semua yang pernah mengikuti Tang Long mengangguk setuju, lalu mulai bercerita tentang kisah-kisah Tang Long di masa lalu.
Liu Sihao memutar kepala memandang pemandangan yang melesat di luar jendela, tak seorang pun melihatnya menggeretakkan gigi sambil mengepal tinju. Dalam hati, Liu Sihao berteriak lantang: "Mengapa ini terjadi! Aku yang menunjukkan performa terbaik di kamp pelatihan rekrutan, malah ditempatkan di bawah komando Tang Long yang sebaya tapi tak mengerti apa-apa! Setelah susah payah Tang Long dihukum karena menyinggung atasan, aku malah dijebloskan ke penjara karena hubungan dengannya! Susah payah masuk Sekolah Bintara dan lulus, akhirnya aku benar-benar lepas dari bayang-bayang Tang Long. Dengan usahaku sendiri, hanya dalam satu dua tahun sudah menjadi Mayor! Dan tepat menghadapi era emas yang kacau saat Federasi berkeping-keping dengan warlord menguasai berbagai wilayah. Tapi mengapa aku harus tahu Tang Long menjadi penguasa 6 planet? Mengapa aku harus selamanya hidup dalam bayangannya? Mengapa aku tak pernah bisa mengejar orang tak berotak yang hanya bisa membunuh itu? Mengapa orang yang kusukai malah menyukai sel berpikiran sederhana itu?"
Saat Liu Sihao sedang melamun, mobil berhenti. Melihat ke luar, rombongan telah tiba di sebuah alun-alun raksasa yang dipenuhi ribuan meja pesta. Banyak pelayan wanita berdiri anggun di sekeliling meja. Area luar lokasi pesta dipadati kerumunan warga yang jelas bukan petugas keamanan, melainkan penonton dari berbagai usia.
"Pesta terbuka?" Li Lijun terkejut. Liu Sihao mengerutkan alis, jangan-jangan Tang Long sengaja mengadakan pesta seperti ini untuk mempermalukan mereka?
Pemuda penunjuk jalan menoleh sambil tersenyum: "Ini adat Negara Tang Agung. Setiap acara besar selalu diadakan di ruang terbuka, bahkan rapat pemerintah tahunan pun demikian. Keramaian penonton mungkin awalnya membuat tidak nyaman, tapi lambat laun akan terbiasa. Dulu pertama kali ikut pesta seperti ini, saya hanya menunduk makan sampai acara selesai tanpa berani mengangkat kepala."
“Bukankah itu memalukan?” Chen Yi menatap sekeliling dengan gugup ke arah ribuan tatapan mata yang berkilau.
Pemuda itu tersenyum: "Awalnya memang sedikit canggung, tapi selama kalian membuka hati, kalian akan mendapat simpati Rakyat. Banyak yang bisa bersikap santai di pesta seperti ini justru sangat disukai Rakyat."
Li Lijun yang biasanya ekstrovert pun merasa kikuk karena terus-menerus ditunjuk orang banyak. Mendengar ada solusi, ia buru-buru bertanya: "Lalu bagaimana caranya agar bisa bersikap santai?"
"Hehe, anggap saja Rakyat di sekitarmu sebagai keluarga sendiri." Setelah menempatkan mereka di meja yang berdekatan dengan penonton, pemuda itu meminta maaf dan undur diri.
Para pelayan wanita segera menyiapkan serbet dan peralatan makan, lalu diam-diam berdiri di belakang mereka sambil mengamati dengan penasaran. Hal ini membuat para tamu yang duduk itu semakin tidak nyaman dan menundukkan kepala.
Chen Yi, Li Lijun, Liu Sihao dan kawan-kawan lama yang pernah menjadi anak buah Tang Long duduk bersama. Kehadiran empat gadis cantik di meja mereka menyedot hampir semua perhatian. Wajah Chen Yi yang sudah memerah tiba-tiba mendengar suara kekanak-kanakan berkata: "Empat kakak itu cantik sekali ya."
Mengangkat kepala, terlihat seorang nyonya sedang menggendong anak lucu yang menatap ke arah sini dengan mata bulatnya. Rasa gugup Chen Yi tiba-tiba menghilang. Dengan riang ia melambaikan tangan ke arah anak itu, lalu menunjukkan senyuman indah.
Melihat senyuman Chen Yi, kerumunan di sekitar mereka segera bertepuk tangan. Beberapa pemuda berteriak: "Kakak-kakak, angkat kepala kalian! Jangan malu-malu! Kalian nanti akan jadi lord atau komandan militer. Masak mau canggung terus gini bisa ngapain!"
Beberapa bibi yang lebih tua langsung berteriak: "Nona dan Tuan, jangan pedulikan si bajingan kecil ini. Gerombolan mereka ini cuma berani berteriak di tengah kerumunan. Kalau disuruh maju, mereka pasti lebih malu-malu daripada kalian. Tegakkan dada dan lambaikan tangan ke arah kami, biar si bajingan kecil itu berhenti ribut."
Li Lijun yang mendengar ini langsung berdiri sambil tersenyum lebar dan melambaikan tangan ke arah kerumunan, disertai beberapa gerakan body language yang gagah. Aksi ini langsung memicu gemuruh tepuk tangan dan sorak sorai, bahkan para pelayan wanita itu pun ikut tersenyum sambil bertepuk tangan. Liu Sihao yang membelakangi rakyat secara diam-diam menarik lengan baju Li Lijun sambil berbisik kasar: "Cepat duduk! Jangan mempermalukan diri!" Belum selesai ucapannya, keempat wanita termasuk Chen Yi yang wajahnya merah padam juga berdiri melambaikan tangan ke arah rakyat, memicu riuh siulan dan sorak sorai. Beberapa orang lain yang melihat gelagat ini pun ikut berdiri dengan malu-malu sambil melambaikan tangan.
Rakyat yang melihat Liu Sihao masih duduk sendirian di meja itu langsung berteriak: "Yang ganteng itu, cepatlah berbalik dan perlihatkan wajahmu! Jangan malu-malu, cepatlah berdiri!"
Liu Sihao yang awalnya bersikeras tidak mau bangun akhirnya terpaksa berdiri setelah mendapat tatapan tajam dari Chen Yi. Dengan senyum palsu, ia melambaikan tangan lalu langsung duduk kembali sambil bergumam: "Tang Long yang menyebalkan! Kau sengaja membuatku dipermalukan dengan drama konyol ini!"
Gerakan meja Chen Yi yang memulai tradisi ini diikuti oleh seluruh penghuni meja lain. Sorak-sorai dan tepuk tangan riuh memenuhi alun-alun. Namun tiba-tiba keriuhan itu mereda bagaikan disapu angin. Ribuan orang di lapangan luas itu terdiam seakan suara jatuhnya sebatang jarum pun bisa terdengar.
Liu Sihao yang menundukkan kepala penasaran mengangkat wajahnya, mendapati semua orang memandang ke podium utama pesta. Saat menoleh, terlihat di layar raksasa seorang pemuda berambut hitam tampan mengenakan seragam militer biru-putih tanpa pangkat militer.
Pemuda ini mengangkat segelas anggur, bersuara lantang: "Hadirin sekalian, mari kita beri penghormatan kepada tamu saudara-saudari kita dari Federasi Wan Luo yang telah datang jauh-jauh ke sini!" Usai berkata demikian, ia menenggak habis anggurnya. Sementara itu, kerumunan penonton yang hadir serentak berteriak dengan dentuman keras: "Penghormatan!"
Setelah pemuda itu menghabiskan minumannya, ia melambaikan tangan dan kerumunan langsung hening, memungkinkan suaranya terdengar jelas: \"Atas nama Negara Tang, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada rekan-rekan dari Federasi Wan Luo yang datang memberikan dukungan. Sebenarnya kita semua bukan orang luar. Saya, Tang Long, yakin nama saya mungkin sudah dikenal di kalangan Federasi Wan Luo. Jadi jangan sungkan, anggaplah Negara Tang sebagai negara kalian sendiri. Baik, pesta dimulai!\" Begitu kata-katanya berakhir, rakyat langsung kembali bercanda seperti sebelumnya. Tiba-tiba dari segala penjuru muncul pelayan-pelayan wanita membawa berbagai hidangan mulai berdatangan. Sementara Tang Long ditemani dua gadis cantik berkeliling dari meja ke meja menyapa tamu.
Para oknum yang menyaksikan transisi kerumunan dari riuh ke hening lalu kembali riuh ini merasa jantung mereka berdebar kencang. Tang Long ini hanya dengan satu gerakan tangan bisa membuat puluhan ribu orang di sekitarnya langsung diam seketika. Betapa besar kharisma yang harus dimiliki seseorang untuk mencapai tingkat pengaruh seperti ini di tengah masyarakat.
Orang-orang di meja Liu Sihao memandang Tang Long dengan terpana. Meski tahu pemuda ini adalah Tang Long, mereka tidak berani mengakuinya. Apakah sosok yang setiap gerak-geriknya memancarkan aura luar biasa, mampu membuat ratusan ribu rakyat di sekitarnya terdiam hanya dengan mengangkat tangan, adalah Tang Long yang dulu masih terkesan kekanak-kanakan itu?
Para hadirin duduk kembali dengan wajah masih bengong. Setelah beberapa saat, Li Lijun yang pertama membuka mulut dengan penuh kagum: "Komandan Tang Long sungguh sangat berwibawa!"
Chen Yi menghela nafas: "Aduh, kewibawaan seperti ini bukan sekadar bisa dicapai dengan kekuasaan. Coba kau ingat-ingat, saat presiden-presiden kita dulu berpidato, apakah rakyat di bawah pernah diam seribu bahasa seperti mendengarkan?"
Liu Sihao mendengus dingin pelan, tidak berkata-kata. Tapi hatinya bergolak hebat. Ia sadar dirinya takkan pernah bisa menyaingi Tang Long, takkan pernah mampu melakukan apa yang baru saja ditunjukkan Tang Long.
Tidak memperhatikan apa yang dipikirkan Liu Sihao, Li Lijun menatap hidangan yang dihidangkan sambil berkata: "Komandan Tang Long menyapa tamu meja demi meja, kapan baru sampai ke meja kami? Ah sudahlah, mending cari makan dulu." Usai bicara, ia mulai melahap hidangan lezat di atas meja dengan kasar.
Mungkin hati perempuan lebih peka, Chen Yi memperhatikan anak-anak yang menonton sama sekali tidak menunjukkan ekspresi ngiler melihat hidangan mewah itu. Ia memanggil seorang staf pelayan wanita dan bertanya: "Apakah setiap orang bisa menikmati hidangan seperti ini di tempat kalian?"
Staf pelayan itu paham alasan pertanyaan Chen Yi. Dengan anggukan ramah ia menjawab: "Setiap warga yang memiliki pekerjaan di sini mampu membeli hidangan seperti ini. Jika ada pekerja yang merasa tidak sanggup, mereka bisa melapor ke Departemen Hukum. Departemen Hukum akan segera melakukan investigasi, inilah salah satu alasan diadakannya pesta terbuka ini."
Semua orang yang sedang makan terkejut mendengar hal itu. Hidangan seperti ini membutuhkan biaya ribuan mata uang Wan Luo. Apakah orang yang bekerja di sini benar-benar mampu membeli hidangan seperti ini?
Liu Sihao yang lebih memperhatikan detail bertanya penasaran, "Lalu bagaimana dengan orang yang tidak bekerja? Bagaimana dengan penyandang disabilitas?"
Pelayan wanita itu heran, "Tuan, di era ini tidak ada penyandang disabilitas. Apakah di Federasi Wan Luo masih ada penyandang disabilitas?"
Chen Yi menyela, "Di tempat kami banyak penyandang disabilitas. Meski teknologi medis bisa menyembuhkan, sebagian besar tidak punya uang untuk berobat."
Pelayan itu menjawab bangga, "Semua biaya pengobatan penyandang disabilitas di Negara Tang ditanggung pemerintah. Jadi tidak ada penyandang disabilitas di sini."
Liu Sihao bertanya lagi: "Nona, kau belum memberitahuku bagaimana orang yang tidak bekerja bisa makan jika tidak mampu membeli hidangan ini."
Pelayan wanita tersenyum: "Itu tergantung jenis orang yang tidak bekerja. Jika pensiunan tidak mampu membeli, mereka bisa melapor ke Departemen Hukum. Adapun orang yang tidak bekerja - di Negara Besar Tang kami, selain pensiunan, tidak ada yang tidak bisa menemukan pekerjaan. Di sini kami tidak takut pada ketidakmampuan, tapi membenci kemalasan. Negara kami tidak akan menyediakan tunjangan untuk mempertahankan orang yang ogah bekerja. Bagi pemalas yang tidak mau berusaha, pilihannya hanya mati kelaparan atau menjadi perampok/pencopet yang akan ditangkap dan dikenakan kerja paksa. Orang-orang di tempat ini tidak akan memberi sedekah pada pengemis." Suara pelayan wanita ini mengandung nada meremehkan yang sangat dalam terhadap para pemalas.
Meski Liu Sihao terkejut bahwa di wilayah kekuasaan Tang Long tidak ada pengangguran, dan kaget melihat sikap merendahkan rakyat terhadap mereka yang tidak bekerja, ia tetap berusaha mencari celah kelemahan dalam kebijakan Tang Long: "Bukankah ini melanggar hak asasi manusia?"
Pelayan wanita itu tampak bingung, bertanya dengan heran: "Hak asasi? Apa hubungannya? Mereka ogah bekerja, lebih suka mengemis atau menunggu bantuan orang lain. Orang malas seperti itu cuma sampah yang menyia-nyiakan sumber daya negara! Jika aku menjadi lord, pasti akan mengusulkan kepada Yang Mulia kepala keluarga untuk memperkuat sistem kerja paksa bagi mereka, mengubah karakter malas mereka!"
Chen Yi penasaran: "Lord? Perempuan juga bisa memiliki gelar kebangsawanan? Dan bukankah gelar di sini diwariskan untuk bangsawan? Rakyat biasa juga bisa menjadi lord?"
Pelayan wanita tertawa: "Hehe, mengapa perempuan tidak boleh memiliki gelar kebangsawanan? Di negara besar Tang kami, pemegang gelar tertinggi Raja semuanya adalah perempuan. Di sini kami tidak menerapkan sistem warisan bangsawan, siapapun yang lulus ujian dan wawancara bisa bekerja di departemen pemerintah dan memperoleh gelar. Selain itu, lord dengan gelar di bawah Duke akan kehilangan gelarnya setelah pensiun di usia 60 tahun, hanya menikmati uang pensiun pribadi tanpa hak istimewa lord lagi."
"Oh? Beberapa Raja adalah perempuan? Apa hubungan mereka dengan Yang Mulia kepala keluarga Anda?" Liu Sihao melirik Chen Yi sambil bertanya dengan sengaja.
Pelayan wanita menutupi mulutnya sambil tertawa: "Hihi, kalian para pendatang ini begitu langsung berpikir ke arah sana ketika mendengar gelar Raja tertinggi dipegang perempuan. Biar kuberitahu, mereka adalah bawahan langsung Yang Mulia kepala keluarga yang paling setia, para bawahan langsung yang sangat kompeten mampu memimpin pasukan sendiri ke medan perang dan menangani urusan administratif sendiri. Status mereka baik di hati para pejabat, militer, maupun rakyat, semuanya hanya di bawah Yang Mulia kepala keluarga. Coba pikir, jika mereka menjadi Raja hanya karena hubungan dengan Yang Mulia kepala keluarga, mungkinkah punya status seperti ini?"
"Apakah mereka sudah menikah?" Chen Yi mengajukan pertanyaan yang menjadi perhatiannya.
"Hihi, belum. Karena tidak ada satu pun pria yang berani melamar mereka. Sepertinya selain Yang Mulia kepala keluarga, tidak ada pria lain yang layak untuk para Yang Mulia ini," ujar pelayan wanita dengan nada kagum.
Liu Sihao mengangkat alisnya ke arah Chen Yi, mengirimkan tatapan yang berarti "dengar itu?". Namun Chen Yi tidak memperhatikan, melanjutkan pertanyaan: "Apakah di sini menerapkan sistem poligami?"
Jantung Liu Sihao berdebar kencang mendengar ini, diam-diam merasa cemas sambil berpikir: "Chen Yi, jangan-jangan kau berniat melakukan itu?"
Pelayan wanita menggelengkan kepala: "Tidak ada aturan kaku soal poligami atau monogami. Dari tujuh planet di Negara Tang, tiga planet menerapkan monogami sementara empat planet lain menganut poligami. Jadi selama kedua belah pihak setuju, baik poligami maupun poliandri semuanya diperbolehkan dan dilindungi Hukum di sini."
Chen Yi dan yang lain langsung terbelalak, Li Lijun yang sedang rakus menyantap makanan malah membuka mulut lebar-lebar hingga makanan di mulutnya jatuh tak disadari. Setelah lama, Li Lijun baru berteriak kaget: "Satu suami banyak istri atau satu suami satu istri masih bisa kumengerti, tapi bagaimana mungkin satu istri dengan banyak suami?"
"Kenapa tidak bisa? Bukankah katanya kesetaraan gender?" Pelayan wanita itu membelalakkan mata, tapi segera menutup mulutnya sambil tertawa: "Tapi hehe, tak banyak pria yang suka jika istrinya punya beberapa suami. Menurut hukum 'jika salah satu pihak menolak, tidak boleh menambah istri/suami', pernikahan satu istri banyak suami ini sulit terwujud. Lagipula, di Galaksi Tanpa Kekacauan yang terus perang, banyak pria tewas sehingga rasio gender timpang. Seorang wanita yang punya beberapa suami pasti akan dikutuk mati oleh wanita lain."
Li Lijun segera mengangguk berkata: "Benar, memang seharusnya begitu." Tiba-tiba ia teringat sesuatu dan berliur sambil berucap: "Wah, kalau aku jadi warga negara Da Tangmu, bukankah aku bisa punya beberapa istri?"
Pelayan wanita tersenyum: "Tentu saja bisa, tapi kamu harus mendapat persetujuan dari semua istrimu itu, kalau tidak kamu akan dihukum penjara."
Li Lijun berpikir sejenak lalu menundukkan kepala yang tadinya tegak, bergumam lesu: "Tidak mungkin. Belum lagi harus dapat persetujuan banyak istri, sekarang aku bahkan belum punya satu pun. Benar-benar tidak mungkin." Ekspresi Li Lijun membuat semua orang tertawa, bahkan Liu Sihao yang biasanya serius pun tersenyum.
Tiba-tiba suara pria merdu terdengar di telinga mereka: "Ada apa yang lucu?" Mereka menoleh dan melihat Tang Long berdiri di samping dengan dua gadis super cantik.
Semua pelayan wanita sekitar segera berjongkok menyapa: "Yang Mulia kepala keluarga." Sementara Liu Sihao dan yang lain hanya terpana memandangi Tang Long.
Tang Long tertegun melihat beberapa wajah familiar di meja ini. Setelah berpikir sejenak, tiba-tiba dia berteriak gembira: "Liu Sihao, Li Lijun, El Hua, Lan Wen Te, Kuosite, Lansi, Omuga, Zhang Kaihua, Siji, Sierjia, Chen Yi, Yan Jun, Mary, Gina! Kalian semua datang! Sudah lama tak bertemu, apa kabar?"
Mereka yang disebut namanya menatap Tang Long dengan campur kaget dan haru. Tak disangka setelah hanya berinteraksi singkat dan terpisah lebih dari dua tahun, sang Komandan masih ingat nama mereka! Serentak mereka berdiri siap sempurna sambil memberi salut militer: "Salut kepada Komandan!"
Liu Sihao baru menyadari dirinya ikut memberi salut. Apakah ini karena emosinya rapuh? Ataukah dia tertekan oleh aura Tang Long sehingga otomatis memberi hormat? Dengan keras dia meyakinkan diri sendiri bahwa itu murni karena tekanan aura sang Komandan.
Tang Long membalas hormat dengan cepat, lalu tersenyum dan melambaikan tangan sambil berkata: "Jangan beri hormat. Aku sudah lama diturunkan pangkatnya jadi Prajurit Kelas Dua oleh militer Federal. Kalian tak perlu memanggilku komandan." Kabar tentang penurunan pangkatnya ini sebenarnya sudah lama dia ketahui dari Tang Xing, yang juga menjadi alasan mengapa dia selalu tidak memakai tanda pangkat.
Li Lijun langsung berteriak keras: "Federasi sudah berkeping-keping! Kami datang ke sini justru ingin terus mengabdi di bawah komando Komandan. Bagaimanapun juga, Komandan selamanya akan menjadi komandan kami!" Liu Sihao yang awalnya enggan mengangguk, melihat Chen Yi dan lainnya mulai mengangguk, akhirnya pasrah ikut mengangguk.
"Benarkah? Haha, bagaimana kalau nanti kita 15 orang mengendarai kapal perang kecil untuk satu lawan satu melawan armada musuh? Kali ini aku janji tidak akan membuat kalian muntah atau pingsan!" Tang Long tertawa. Mendengar dia menyebut momen menegangkan itu, semua orang pun ikut tertawa.
Saat Tang Long masih ingin mengatakan sesuatu, salah satu dari dua gadis cantik di belakangnya mendekat ke telinga Tang Long dan berbisik beberapa kata. Wajah Tang Long segera menampakkan senyuman gembira: "Baik! Suruh Sherry mengumpulkan Armada, aku segera datang!" Setelah itu melihat Chen Yi dan lainnya menatap dirinya, dia spontan berkata: "Bagaimana? Ada minut ikut aku merasakan lagi sensasi dan ketegangan medan perang?"
Liu Sihao belum sempat bicara, Li Lijun sudah berteriak: "Bagus, mari kita hancurkan mereka hingga babak belur!" Sementara yang lain juga mengangguk setuju untuk ikut bertempur. Liu Sihao terpaksa mengikuti keinginan mayoritas.
