Di perbatasan antara Wilayah Galaksi Tianhe dan Wilayah Galaksi Zhongzhou, berlabuh banyak kapal perang yang dilukis dengan logo Keluarga Lee. Di kapal induk kelompok kapal perang ini, tetua keluarga Lee itu dengan semangat berkobar berkata pada bawahannya: "Semuanya, sebelumnya kita kalah karena meremehkan musuh, tapi kali ini dengan mengerahkan seluruh Kekuatan Militer Keluarga Lee, kita pasti meraih kemenangan!"
Para abdi dalem yang mengelilinginya segera mengangguk setuju mendengar perkataan itu, lalu mulai menyemburkan pujian kemenangan dengan senyum menjilat ke arah Boss Keluarga Lee. Melihat sikap menjilat para abdi dalem ini, Tetua Lee sambil mengangguk dengan senyuman, dalam hati berpikir jahat: "Kalian para rumput di puncak tembok! Saat aku gagal kemarin, kalian malah beramai-ramai menekanku. Andai pondasiku tidak kuat, mungkin aku sudah kalian jebloskan ke sel bersama kepala keluarga. Hmph! Nanti pasti kucari kesempatan untuk membabat habis kalian!"
Para abdi dalem Keluarga Lee yang tak menyadari nasib mereka telah ditentukan, menerima perintah sang Tetua dengan riang gembira sebelum meninggalkan kapal induk menuju kapal-kapal masing-masing. Bagi mereka, mengerahkan 1.500 kapal perang untuk menyerang 100 kapal milik Keluarga Tang adalah hal mudah. Ini jelas-jalem peluang emas untuk mengumpulkan Jasa!
“Pertahankan formasi, target Planet Kaiser, maju!” Tetua Keluarga Lee mengayunkan tangannya. Dengan perintahnya yang tersebar ke seluruh kapal, kelompok kapal perang ini mulai mengaktifkan mesin dan bergerak menuju perbatasan Keluarga Tang.
“Komandan, ke mana kita pergi?” Li Lijun yang baru saja menjelajahi Kapal Perang Paus Putih dan akhirnya berhasil menenangkan kegembiraannya, bertanya pada Tang Long.
“Kita menuju perbatasan,” jawab Tang Long yang sedang secara pribadi mengemudikan kapal perang sambil menoleh.
“Perbatasan?” gumam Li Lijun sambil melihat peta galaksi di layar. Sayangnya, peta galaksi militer ini tidak bisa dipahami olehnya yang merupakan lulusan jurusan pertarungan. Meski sangat ingin bertanya perbatasan mana yang dimaksud, karena takut mempermalukan diri, dia hanya bisa menggaruk belakang kepala dan mengalihkan perhatian ke hal lain.
Setelah mengikuti Li Lijun menikmati pemandangan kapal perang, Liu Sihao dan yang lain kembali ke menara kontrol. Mereka berdiskusi dengan suara rendah tentang skala kapal ini. Sementara itu, Chen Yi menatap tajam Feng Bing dan Feng Shuang yang berdiri di samping Tang Long. Dia tidak mengerti mengapa dua gadis cantik ini selalu mengikuti Tang Long dengan erat. Baru saja dia melihat, bahkan ketika Tang Long pergi ke toilet, mereka tetap mengikuti dan berjaga di pintu. Awalnya dikira sebagai pelayan pribadi Tang Long, sekarang tampaknya mereka adalah pengawal pribadinya.
Liu Sihao yang diam-diam memperhatikan Chen Yi kembali mendekat untuk menyulut api: "Apa hubungan kedua nona itu dengan Tang Long? Hampir tak pernah berpisah seinci pun. Jika dikatakan pengawal, mampukah dua wanita lemah ini menjalankan tugas?"
Dengan refleks alami, Chen Yi mengangguk dan berkata: "Benar, mereka sama sekali tidak terkesan tangguh. Mengapa mereka selalu mengikuti Komandan dari belakang?"
Liu Sihao berbisik jahat: "Mungkin mereka adalah asisten seksual Tang Long."
Chen Yi segera menggelengkan kepala dengan wajah tidak percaya: "Tidak mungkin! Tidak ada hubungan intim antara Komandan dengan mereka!"
Melihat Chen Yi membela Tang Long, Liu Sihao berkata penuh kecemburuan: "Dulu para perwira tinggi Federasi pun pernah memiliki asisten seperti ini. Apalagi Tang Long si penguasa diktator ini. Lagipula, pernahkah kau lihat para perwira tinggi berperilaku mesra dengan asisten mereka di depan umum? Itu semua hanya tipuan untuk mengelabui mata orang."
Chen Yi ingin membantah tapi tak bisa mengeluarkan kata-kata. Dia tak mau percaya Tang Long benar-benar sama seperti para perwira tinggi itu, namun juga tak bisa membuktikan kemurnian hubungan antara Tang Long dengan kedua gadis cantik tersebut. Lagipula, dirinya hanyalah seorang bawahan biasa.
Melihat wajah Chen Yi terlihat murung, Liu Sihao menghela napas dan memilih diam. Meski cemburu pada Tang Long, ia tahu ini bukan kesalahan sang komandan. Semua ini hanya perasaan sepihak Chen Yi. Seandainya mau dirunut, penyebab Chenyi jatuh cinta pada Tang Long tak lain adalah si bodoh ini sendiri.
Dulu saat kelompok kami dikirim ke Sekolah Bintara, Chen Yi terpilih sebagai Ratu Sekolah. Di lingkungan damai itu, benih cinta mulai tumbuh dalam hatiku padanya. Berhadapan dengan banyak pesaing tanpa keunggulan khusus, satu-satunya cara bertemu Chenyi adalah memanfaatkan status sebagai rekan sejawat. Setelah mencari-cari alasan itu, mau tak mau topik pembicaraan kami selalu tentang komandan kami, Tang Long.
Awalnya ingin perlahan mengalihkan topik ke hubungan pribadi mereka berdua, tapi tak disangka Chen Yi malah terpikat oleh kabar dan kondisi Tang Long yang tersebar di jaringan, bahkan sampai jatuh cinta padanya. Sedangkan dirinya yang sudah bersusah payah merancang strategi hanya dianggap sebagai teman baik oleh Chen Yi. Mengingat semua ini, Liu Sihao memandang punggung Tang Long sambil bersumpah dalam hati: "Aku takkan kalah darimu!"
Li Lijun yang tak bisa diam segera bertanya pada Tang Long: "Komandan, siapa musuh kita kali ini? Berapa jumlah kekuatan militer mereka? Jangan-jangan kita hanya mengandalkan satu kapal perang ini saja?"
Tang Long menoleh sambil tersenyum: "Tentu tidak hanya satu kapal perang kita yang bertempur. Pasukan korps kita di depan sudah bersiap. Musuhnya adalah kekuatan Keluarga Lee dari galaksi Tianhe. Mereka mengerahkan seluruh pasukan, setidaknya ada 1.500 kapal."
“Seribu lima ratus kapal? Komandan, apakah kekuatan militer kita bisa menyaingi mereka?” tanya Li Lijun gugup. Sepanjang perjalanan ini sama sekali tidak terlihat kapal perang lain yang mendekati kapal Komandan Tang Long. Lagipula wilayah komando Tang Long cuma enam planet, mustahil kekuatan militernya melebihi seribu kapal. Dengan jumlah pasukan segini melawan 1.500 kapal perang rasanya sangat riskan.
Tang Long hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan itu. Saat Li Lijun bertanya kembali, Tang Long menjawab: “Nanti kau akan tahu.”
Karena Tang Long sudah berkata demikian, Li Lijun pun diam-diam menunggu dengan tenang. Tak lama kemudian, dari layar terlihat hampir seribu titik cahaya yang berbeda dengan cahaya bintang. Setelah diperiksa lewat radar kapal perang, ternyata hampir seribu titik cahaya itu semuanya adalah kapal perang Paus Putih.
“Wah! Komandan memusatkan semua kapal perang Paus Putih di sini? Planet-planet bawahanmu tidak perlu dipertahankan lagi?” teriak Li Lijun spontan setelah melihat ini.
“Hmm? Bagaimana kau tahu kalau semua kapal perang Paus Putih ini adalah seluruh armada di bawah komandanku?” Tang Long bertanya dengan ekspresi bingung.
Li Lijun menyeringai: "Sekarang siapa yang tidak tahu Komandan memiliki seribu kapal perang Paus Putih? Jadi begitu melihat jumlah kapal di sana, aku langsung tahu apakah Komandan mengerahkan seluruh pasukan." Tang Long mengangguk penuh pertimbangan mendengar ini.
"Komandan, apakah planet-planetmu benar-benar tidak memiliki pasukan pertahanan?" Chen Yi bertanya maju selangkah dengan wajah khawatir.
"Jangan kuatir tentang ini. Nanti saat mendekat, akan kuperkenalkan kalian dengan Komandan Tertinggi di korps kita." Tang Long tersenyum.
Para hadirin berdebar-debar. Sebentar lagi mereka akan bertemu salah satu dari Enam Pilar Legendaris Tang Long yang telah lama jadi buah bibir. Dengan perasaan campur aduk, mereka menanti-nanti dengan gelisah kapal mereka segera bergabung dengan formasi armada.
Segera, kapal perang Paus Putih milik Tang Long memasuki formasi kapal perang. Sebuah kapal patroli cepat kecil langsung merapat. Semua orang tahu Letnan Jenderal itu akan masuk, dan pandangan mereka tertuju pada pintu kabin.
Tak lama kemudian, pintu kabin terbuka. Seorang komandan wanita cantik dengan seragam militer Tang, mengenakan tiga bintang emas di pundaknya, masuk dengan langkah tegas. Ia tidak memandang orang-orang di kedua sisi pintu, langsung menghampiri Tang Long dan memberi hormat sambil berkata: "Junjungan, 900 kapal perang Paus Putih di wilayah telah berkumpul. 1.000 Kapal Perang X telah ditempatkan di berbagai planet."
Chen Yi dan yang lain yang memandang Sherry dengan kagum kini tahu kekuatan militer Tang Long hampir dua ribu. Meski terkejut enam planet bisa mempertahankan begitu banyak kapal perang, mereka sedikit lega karena kekuatan pasukan mereka tidak kalah dengan musuh.
Tang Long membalas hormat dan bertanya: "Bagaimana persiapan perang? Di mana lokasi musuh?"
“Bisa bertempur kapan saja, musuh saat ini telah menembus titik blokade perbatasan, posisi mereka sekarang berada di sini, diperkirakan akan tiba di lokasi kita saat ini dalam 120 menit.” Sherry menjawab sambil menggunakan komputer untuk menampilkan peta galaksi dan menjelaskan pada Tang Long.
“Hmm, pertempuran ini kupercayakan pada komando Anda. Sebagai seorang kapten kapal, aku akan mematuhi perintahmu.” Tang Long mengangguk sambil berkata.
“Jun jungan!” Sherry terkejut. Tang Long sebagai kapten kapal harus mematuhi komandonya? Artinya Tang Long ingin terjun ke garis depan seperti para robot? Ini tidak boleh! Bagaimana mungkin komandan tertinggi berada di medan bahaya? Namun Sherry tidak sempat menyampaikan keberatan karena Tang Long berkata: “Hanya dengan Anda sebagai komandan pertempuran ini, misi yang kupercayakan bisa terlaksana.”
Mendengar kata-kata Tang Long, Sherry paham maksud tugas yang dimaksud. Setelah berpikir sejenak, dia memberi hormat dan berkata: “Memahami perintah!”
Li Lijun dan yang lain juga mendengar perkataan ini. Mereka semua memandang Tang Long dengan bingung, tidak mengerti mengapa dia menyerahkan kendali komando ke orang lain, juga tidak paham misi apa yang harus diselesaikan Sherry. Meski sangat ingin berbicara, mereka yang baru datang ini memiliki kesadaran diri untuk tidak berani menyampaikan pendapat tentang keputusan jajaran atas.
Setelah Sherry pergi, Tang Long segera berteriak: "Kalian semua ganti perlengkapan!" Sambil berbicara dia membawa dua pengawal wanita cantiknya berlari ke ruang persenjataan. Dari sekian banyak orang, Li Lijun yang pertama bereaksi. Dia langsung berseru antusias: "Komandan mau bertempur tangan kosong? Jangan tinggalkan aku!" Sambil berkata demikian dia pun mengikuti.
Liu Sihao memandang punggung Tang Long dengan sinis, dalam hati bergumam: "Bodoh sekali! Mana ada Komandan Tertinggi malah jadi pasukan garis depan, sama sekali tidak punya kesadaran sebagai pemimpin. Entah bagaimana dia bisa dapat beberapa planet ini."
“Liu Sihao, ayo cepat pergi! Akhirnya kita bisa ikut bertempur bersama Komandan!” Chen Yi dengan gembira menarik Liu Sihao mengikuti Li Lijun dari belakang. Liu Sihao hanya bisa pasrah mengikuti sambil berlari.
Sherry yang pertama kali memimpin komando hampir seribu kapal perang sama sekali tidak panik. Pasalnya semua kapal ini dikemudikan oleh robot yang akan menjalankan setiap perintahnya dengan patuh tanpa ada gejala taat di depan tapi membangkang di belakang. Namun dia tetap grogi karena junjungannya berada di antara 900 kapal perang itu. Bukan takut junjungannya tidak patuh perintah, melainkan khawatir jika kelalaiannya membuat junjungan itu diserang musuh. Jika itu terjadi, mati ribuan kali pun takkan bisa menebus dosanya. Dibandingkan itu, misi yang diberikan justru terasa lebih mudah diselesaikan.
"Sherry yang telah mengambil keputusan segera mengangkat komunikator dan memerintahkan: "Batalyon ke-9 bertanggung jawab sebagai pasukan belakang!" Perintah ini langsung diikuti oleh 99 kapal perang yang mulai mundur ke belakang formasi. Melihat situasi ini, Sherry menarik napas dalam dan berteriak melalui komunikator: "Kapal ke-10 Regu ke-10 Batalyon ke-9 segera patuhi perintah!"
Feng Bing yang melihat Tang Long sedang sibuk mengutak-atik baju zirah pertarungan tanpa mempedulikan perkataan Sherry, tak bisa menahan diri untuk mengingatkan: "Junjungan, kapal kita ini adalah Kapal ke-10 Regu ke-10 Batalyon ke-9."
Tang Long tertegun sebentar, lalu buru-buru menyambungkan komunikator dan berkata: "Maaf Komandan, saya segera mematuhi perintah." Setelah itu dia berbisik kepada Feng Shuang: "Perintah apa yang baru saja diberikan Komandan Sherry?"
"Memerintahkan Batalyon ke-9 menjadi pasukan belakang," jawab Feng Shuang dengan dingin.
"Oh, menjadi pasukan belakang." Tang Long mengangguk sambil memberi isyarat pada awak pesawat yang menggantikannya untuk mematuhi perintah, tapi tiba-tiba ia tersadar sesuatu lalu berteriak lewat komunikator: "Komandan Sherry, saya Kapten Kapal ke-10 Skuadron ke-10 Brigade ke-9! Saya protes, kenapa Brigade ke-9 harus jadi pasukan belakang? Saya ingin maju ke garis depan!"
"Selama saya masih Komandan Utama medan perang, Junjungan harus patuh pada perintah saya. Jika ingin mengubah perintah ini, Junjungan harus mencabut jabatan Komandan Utama saya!" Sherry mengucapkan ini dengan tenang sambil menunggu jawaban Tang Long.
Tang Long tertegun membuka mulut lebar-lebar, lama sekali akhirnya berkata dengan murung: "Baik, saya patuh pada perintah." Usai bicara ia segera menyuruh awak pesawat mengemudikan kapal perang mendekati formasi Brigade ke-9.
Melihat ekspresi Tang Long, semua orang terlihat penuh pertimbangan. Li Lijun bergumam kesal karena tidak ada pertempuran lalu melempar senjatanya ke lantai, sementara Chen Yi dan yang lainnya memandangi Tang Long dengan mata berbinar-binar. Hanya Liu Sihao yang melirik Tang Long dengan sikap tidak peduli, lalu menatap angkasa luar di luar jendela.
Sherry yang sebelumnya tegang hingga telapak tangan berkeringat, langsung menghela napas lega begitu mendengar Tang Long mematuhi perintah. Dia sudah bertekad: selama masih menjadi komandan medan perang, meski harus menyinggung junjungannya, dia takkan mengizinkan junjungannya memasuki garis depan.
Tang Long dengan lemas tak bertenaga merebahkan diri di platform komando, menatap bosan ke delapan formasi besar di kejauhan yang membawa 100 kapal pasukan belakang miliknya, perlahan bergerak menuju jalur maju musuh. Meski Li Lijun dan yang lain sedikit kecewa karena tidak maju ke garis depan, mereka sama sekali tidak lalai dalam memantau semua aspek situasi. Mereka tahu dalam pertempuran luar angkasa ini, posisi belakang tidak sepenuhnya aman. Melihat kelonggaran Tang Long, mereka pun merasa heran: Apakah dia tahu pasukan belakang tidak akan diserang musuh sehingga begitu santai?
Liu Sihao menggelengkan kepala. Dia sungguh meremehkan Tang Long. Meski kemampuan tempur dan perlindungan pasukan mereka sangat kuat, sebagai tentara di medan perang, kelalaian mutlak tak boleh terjadi kapan pun. Rupanya serangkaian kemenangan Tang Long lebih karena keberuntungan atau kemampuan bawahannya. Andai hanya mengandalkan dirinya sendiri, pasti sudah hancur sejak lama!
"Kapal pengintai Keluarga Lee terdeteksi!" Suara dari komputer kapal membuat semua orang memandang ke layar, di mana puluhan titik cahaya kecil muncul. Tang Long mengangkat kepala sebentar lalu menaruhnya kembali di posisi semula, bergumam, "Keluarga Lee mulai pintar. Mereka tahu radar kapal mereka kalah dari kita, jadi mulai mengerahkan kapal pengintai."
Mendengar ini, Liu Sihao melirik Tang Long tanpa berkata-kata, sementara Li Lijun penasaran bertanya, "Komandan, apakah radar kapal kita lebih baik? Itu tidak mungkin kan? Jika ada radar baru, seluruh kapal perang di alam semesta pasti akan mengganti sistemnya."
"Tidak ada yang tidak mungkin. Meski kapal perang Paus Putih ini mungkin bukan yang terbaik di seluruh alam semesta, tapi di Galaksi Tanpa Kekacauan tidak ada kapal perang yang lebih hebat. Radar kapal ini memiliki jangkauan pemindaian satu detik cahaya lebih jauh dibanding radar kapal biasa. Kalau Keluarga Lee tidak pakai kapal pengintai, mereka hanya bisa menunggu dihancurkan," kata Tang Long santai.
Mendengar ini, personel di posisi lain seperti Li Lijun tidak bereaksi berarti, namun Liu Sihao dan para personel yang bertanggung jawab di posisi radar terkejut, memandang kapal perang ini dengan rasa tak percaya. Liu Sihao dan mereka yang memahami situasi sangat menyaduri betapa krusialnya keunggulan jangkauan pemindaian 1 detik cahaya dalam menentukan kemenangan di medan perang. Asalkan komandan bukan Dasar bodoh, dan selama kekuatan militer tidak terlalu timpang, dengan waktu peringatan ekstra 1 detik cahaya ini, hampir bisa dikatakan bahwa hasil perang sudah ditentukan bahkan sebelum pertempuran dimulai.
Liu Sihao kembali melirik Tang Long. Dia benar-benar tidak mengerti dari mana bajingan yang tidak berguna ini mendapatkan kapal perang secanggih itu. Bagaimana mungkin ada orang yang mau mendukung sosok yang hanya bisa berkelahi ini? Liu Sihao 100% tidak percaya Tang Long bisa mengembangkan kapal perang mutakhir hanya mengandalkan beberapa planet usang miliknya. Pasti ada organisasi misterius yang mendukungnya dari belakang. Memikirkan ini, tiba-tiba muncul niat di benaknya: "Bagaimana jika aku bisa membuat organisasi misterius itu mendukungku..." Senyuman tipis mengembang di bibir Liu Sihao. Dia yakin, dengan dukungan yang tepat, prestasinya pasti akan melampaui Tang Long!
Saat Sherry memberi instruksi untuk menghancurkan kapal pengintai Keluarga Lee, Tetua Keluarga Lee telah memperoleh intelijen posisi Korps Tang yang dikirimkan dari kapal pengintai tersebut. Setelah pernah mengalami kerugian sebelumnya, dia segera memerintahkan: "Seluruh armada bersiap tembakan meriam, posisi XXXX!" Seorang asisten komandan abdi dalemnya yang mendengar perintah junjungannya langsung mengetahui maksud sang tuan, lalu berusaha menasihati: "Junjungan, pada jarak sejauh ini, sinar laser yang kita tembakkan sama sekali tidak akan menghasilkan efek apapun! Ini hanya akan membuang pasokan energi kami dengan sia-sia!"
Boss Satu Keluarga Lee melotot berkata: "Apakah aku tidak tahu?! Tapi kau juga jangan lupa, penyebab kekalahan kita sebelumnya adalah karena tembakan jarak jauh mereka! Meski tindakan kita ini tidak bisa melukai mereka, setidaknya bisa membuat mereka panik sebentar!" Setelah berkata demikian, Boss Satu tidak menghiraukan asisten komandan itu dan memberi perintah ke seluruh armada: "Seluruh pasukan dibagi menjadi tiga kolom! Batalyon 1-5 membentuk Kolom Pertama dipimpin Lee Wen, Batalyon 6-10 Kolom Kedua dipimpin Lee Bing, sisanya Kolom Ketiga di bawah komandoku!"
Begitu perintah Boss Satu keluar, dua pria paruh baya yang ditunjuk segera muncul di layar sambil berteriak: "Mematuhi perintah!" Mereka lalu memerintahkan armada lain untuk berkumpul. Dari tampilan layar, 1.500 kapal perang Keluarga Lee dengan cepat membentuk formasi segitiga tiga lapisan bertumpuk.
Melihat formasi telah selesai diubah, Tetua Keluarga Lee melanjutkan perintah: "Meriam mengarahkan ke posisi sebelumnya, Pasukan Pertama segera menembak dan maju kecepatan penuh selama 10 menit, lalu menembak lagi ke arah musuh! Pasukan Kedua mulai menembak satu menit setelah Pasukan Pertama bergerak, kemudian maju kecepatan penuh 10 menit menyusul Pasukan Pertama dan terus menjalankan perintah yang sama. Perintah ini berlaku sampai radar mendeteksi kapal musuh. Sekarang Pasukan Pertama mulai menembak!"
Begitu perintah keluar, 500 kapal Pasukan Pertama yang sudah mengarahkan senjata segera memuntahkan puluhan ribu tembakan meriam. Setelah satu kali tembakan serentak, pasukan ini langsung menyalakan mesin maksimal mengejar sinar laser. Satu menit setelah mereka pergi, Pasukan Kedua mulai menembak dan juga melaju kencang ke depan. Semua mengira setelah satu menit Tetua Lee akan memerintahkan Pasukan Ketiga menembak, tapi ternyata dia hanya memerintahkan maju kecepatan penuh tanpa instruksi lanjutan.
Menghadapi asisten komandan yang bingung, Tetua Keluarga Lee tersenyum sinis: "Dua kali tembakan serentak sudah cukup untuk mengacaukan musuh. Jika tujuannya tercapai, tidak perlu menghamburkan energi sia-sia." Asisten komandan yang awalnya belum tersadar ini, setelah melihat senyuman Tetua Lee, baru memahami alasan pengangkatan dua abdi dalem yang biasanya tidak punya hubungan khusus dengan junjungan sebagai komandan zongdui. Baru sekarang ia ingat bahwa kesepuluh detasemen pertama hingga kesepuluh memang dikontrol oleh abdi dalem lain, sementara detasemen ke-11 hingga 15 baru benar-benar di bawah kendali orang-orang junjungan.
Armada Tang terus bergerak lambat. Tiba-tiba suara komputer kapal kembali berbunyi: "Sinar laser energi mendekat dari depan, intensitas 3, tingkat bahaya 0." Awalnya semua panik mendengar ada serangan laser energi, namun saat mendengar tingkat bahaya nol, mereka menghela nafas lega dan mulai mencari-cari sumber sinar tersebut ke segala penjuru.
Ketika semua orang sibuk , 。Sebelum sempat bereaksi, sinar-sinar itu sudah lenyap. menggaruk sambil : "Kenapa musuh bisa sebodoh ini? Dari jarak yang sangat jauh malah ? Bukankah ini cuma buang-buang ?"
Perkataan Li Lijun membuat mereka semua mulai berbicara, berusaha menebak apa maksud musuh menembak begitu dini. Liu Sihao tidak ikut dalam diskusi, matanya tertuju pada para tentara yang tetap diam tanpa ekspresi di posisi masing-masing. Terhadap tentara-tentara ini, Liu Sihao langsung merasakan sikap dingin mereka sejak pertama kali naik kapal. Bahkan saat alarm berbunyi dan semua orang tegang, tak satu pun dari mereka menunjukkan perubahan ekspresi - mereka tetap fokus pada tugasnya. Seandainya tidak melihat mereka memberi hormat gerak penuh semangat kepada Tang Long saat naik kapal, atau sesekali melapor padanya, mungkin Liu Sihao akan curiga kalau para tentara ini sebenarnya adalah robot.
Bawahan yang kubawa sendiri sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan tentara-tentara ini. Merenung sampai di sini, Liu Sihao kembali merasakan kecemburuan terhadap Tang Long. Bajingan yang tak berguna ini tidak hanya memiliki banyak pejabat pemerintahan dan militer yang luar biasa, tetapi juga memiliki tentara yang begitu hebat. Mengapa langit begitu memanjakan bajingan bernama Tang Long ini? Mengapa aku tidak bisa mendapatkan semua ini?
Saat Liu Sihao masih merenung, komputer kembali membunyikan peringatan yang sama. Karena tingkat bahaya masih 0, semua orang dengan santai menikmati semburan sinar laser yang mendekat. Tahu kan, kesempatan melihat sinar laser musuh menyerang diri sendiri sementara kita tetap utuh hampir mustahil terjadi. Mana mungkin tidak dinikmati sepuas-puasnya? Maka beberapa orang yang masih memiliki jiwa kanak-kanak, terutama beberapa prajurit wanita, menyaksikan dengan mata berbinar-binar saat sinar-sinar itu mengenai kapal mereka. Sepertinya mereka menganggap sinar laser yang sudah kehilangan kekuatan serangan ini sebagai kembang api.
Sherry melihat sinar laser seperti kembang api, tak urung mengerutkan alis dan berpikir: "Apa yang dilakukan kapal perang Keluarga Lee? Membuang-buang energi begitu banyak dengan sia-sia." Memikirkan ini, ia melirik beberapa pria muda berpangkat Letnan Dua di sampingnya, lalu bertanya: "Bagaimana penilaian kalian tentang dua kali tembakan musuh ini?"
Seorang pria muda dengan kumis baru tumbuh segera menjawab: "Hamba beranggapan musuh masih trauma dengan tembakan serentak pasukan yang kami tempatkan sebelumnya. Saat itu, hanya dengan satu kali tembakan serentak kami sudah menghancurkan sebagian besar Kekuatan Militer mereka. Tembakan awal mereka kali ini mungkin bertujuan mengganggu kita agar tidak sempat melakukan tembakan jarak jauh lagi."
Seorang pria berparas tampan menambahkan: "Hamba rasa ini hanya gerakan tak berarti dari mereka, sekadar cara untuk menambah keberanian."
Pria muda lain dengan ekspresi datar berkata kaku: "Hamba berpendapat tidak perlu peduli."
Melihat para pemuda berusia sekitar 18-19 tahun ini, Sherry menganggukkan kepala. Setiap kapal perang memiliki beberapa pemuda seperti ini yang dipilih sebelum perang sesuai perintah Tang Long dari seluruh pasukan (termasuk tentara planet Bumi) dan akademi militer, sebagai kandidat yang akan dilatih menjadi perwira tinggi. Membawa mereka ke medan perang juga merupakan bagian dari pendidikan. Tentu saja, dari sekian banyak pelatih, hanya beberapa saudari seperti dirinya yang manusia, sementara lainnya adalah robot cerdas yang dipilih khusus oleh Nona Tang Xing. Dan tugas melatih kandidat inilah yang disebut Tang Long sebagai "misi".
"Baik, turunlah dan analisis tindak lanjut pasukan musuh. Serahkan kesimpulan kalian dalam 30 menit." Setelah berkata demikian, Sherry melambaikan tangan untuk menyuruh mereka mundur.
Tiga pria muda itu kembali ke kabin mereka dan mulai berdiskusi. Tak lama kemudian, mereka menyelesaikan laporan analisis dan menyerahkannya kepada Sherry. Sherry menerima dokumen itu tanpa langsung membacanya, lebih dulu memerintahkan mereka untuk mundur. Meski ketiga perwira muda ini sangat ingin mengetahui evaluasi Letjen atas analisis mereka, mereka tetap patuh menarik diri sesuai perintah.
Kembali ke kabin, pria dengan kumis tipis itu berkata kepada pemuda tampan itu: "Wis, Jek, apa kalian tidak merasa ada yang aneh?"
Wis yang tampan mengerutkan alis kebingungan: "Apa yang tidak beres?" Sementara Jek yang sedang membersihkan pangkat Letnan Dua-nya dengan ekspresi datar, mengangkat pandangan mendengar pertanyaan itu.
"Masa sih? Kalian benar-benar tidak merasakan apa-apa?" seru pria itu dengan ekspresi terkejut.
Jek mengerutkan alis: "Liu Bin, kalau ada yang ingin disampaikan langsung saja, jangan bertele-tele!"
Pria bernama Liu Bin mencibir dan berkata, "Hei, aku sudah memanggilmu bos, tapi bahkan hal yang jelas seperti ini tidak kau sadari."
Melihat Jeke mulai melotot, Weis buru-buru berkata, "Sudahlah, kau kan tahu Liu Bin ini memang suka menggantungi orang. Jika kita mengabaikannya, dia pasti tidak akan tahan dan akhirnya bicara sendiri."
Jeke yang selama ini tanpa ekspresi akhirnya tersenyum dan mengangguk, lalu berbalik mulai merapikan barangnya seperti Weis. Liu Bin langsung panik dan berkata, "Aduh, kalian ini! Baiklah, akan kukatakan!" Melihat mereka menoleh ke arahnya, Liu Bin berpura-pura misterius, "Kakak dipilih dari militer, sedangkan aku dan kakak kedua dipilih dari akademi militer. Menurut kalian, berapa banyak orang seusia kita yang sudah menjadi Letnan Dua?"
"Tempat lain tidak tahu, tapi hanya di Armada kita saja sudah ada lebih dari dua ribu Letnan Dua yang seusia kita," kata Jeke dengan nada datar.
“Ah, mereka semua dipilih sama seperti kami. Maksudku, apakah ada lagi di militer dan akademi militer lain!” Liu Bin berkata dengan cemas.
Jack tidak berkata apa-apa, memandang ke arah Weis. Weis menggelengkan kepala: “Di usia kita ini baru saja mendaftar militer atau masuk akademi. Selain 2.000 lebih orang kita ini, tak ada yang bisa jadi Letnan Dua di usia muda.”
Liu Bin bersemangat: “Benar! Kalian tahu 2.000 lebih orang kita ini seperti apa? Semua nilai tertinggi dalam penilaian strategi taktik! Tak ada satupun yang ahli di logistik, komunikasi, atau pertarungan!”
Kali ini Jack yang menggeleng: “Bukan tak ada. Di pasukanku ada beberapa bakat unggul di bidang itu yang dipilih. Pasti mereka dikirim ke tempat lain untuk pelatihan.”
Liu Bin tertegun sejenak, jelas dia tidak menyangka akan hal ini. Tapi segera dia melambaikan tangan, "Tidak peduli mereka, kita bicara urusan kita saja. Dua ribu lebih orang kita ini tersebar di berbagai kapal, pastinya semuanya ditempatkan di sisi kapten kapal untuk menerima bimbingan. Coba kalian pikir, apa yang kita pelajari dari Letnan Jenderal?"
"Penguasaan situasi medan perang secara keseluruhan," jawab Jie Ke dan Wei Si serempak.
"Tepat! Pernahkah kalian bertanya, mengapa Letnan Dua kecil seperti kita harus mempelajari hal-hal yang biasanya dipelajari komandan?" Liu Bin berkata dengan wajah berbinar.
Jie Ke dan Wei Si saling pandang tanpa bicara. Liu Bin mendekatkan kepalanya dan berbisik, "Di Korps Tang, selain dua Letnan Jenderal, hanya ada tiga Brigadir Jenderal: Liu Yihui, Zhang Guanhua, Li Jiamin. Total perwira bintang di seluruh militer kita cuma lima ini, selebihnya perwira di bawah bintang. Artinya—kita sangat kekurangan perwira tinggi!" Matanya menatap tajam kedua rekannya.
Mendengar ini, Weis dan Jack segera memahami maksud perkataan Liu Bin. Mata Weis memancarkan sinar berapi-api, sementara Jack tanpa sadar mengeluarkan sapu tangan putih pucat untuk membersihkan pangkat militer di bahunya. Dari cara dia merawatnya dengan hati-hati, seolah-olah memperlakukan bintang letnan seperti bintang perwira.
Melihat gerakan rekan, Liu Bin tahu mereka semua telah mengerti. Dia melanjutkan dengan suara rendah: "Kalian semua, kita harus menunjukkan bakat kita dengan baik. Tapi untuk menghindari konflik internal, bagaimana jika kita bersumpah menjadi saudara dan bersama maju mundur?" Sambil mengulurkan tangannya.
Jack dan Weis segera menekan tangan Liu Bin sambil berbisik: "Bersama maju mundur!" Mata ketiga pria tampan itu memancarkan sinar ambisi yang berapi-api.
Sherry duduk di kursi komando sambil mengernyitkan alisnya. Di layar di hadapannya terpampang gambar Liu Bin dan dua rekannya sedang berjabat tangan mengucapkan sumpah. Rupanya setiap gerakan Liu Bin dan kawan-kawan telah diawasi.
Sherry menggosok-gosok pelipisnya sambil berdesah, "Rumit sekali. Dua ribu lebih orang ini sangat pintar dan berpengalaman. Begitu menyadari tujuan pelatihan ini, mereka langsung membentuk aliansi dengan orang-orang terdekat. Terlihat solid, tapi ketika nanti mereka menduduki posisi tinggi, bukankah militer Tang akan mengulangi kesalahan militer Federal seperti Federasi Wan Luo?" Sherry tiba-tiba berdiri dan bergumam keras, "Tidak boleh! Situasi seperti ini sama sekali tidak boleh terjadi!" Ia langsung menyambungkan komunikasi dengan Tang Long.
Tang Long yang hampir tertidur karena bosan menerima komunikasi dari Sherry yang meminta pertemuan rahasia, segera meninggalkan menara kontrol bersama Feng Bing dan Feng Shuang. Meski yang lain heran mengapa Tang Long pergi dari menara kontrol selama perang, mereka tidak memikirkannya lebih jauh. Hanya Liu Sihao yang menyadari Tang Long pergi setelah menerima komunikasi. Walau sangat ingin tahu isi komunikasi tersebut, dia hanya bisa menduga-duga.
Setelah mendengar kekhawatiran Sherry, Tang Long melipat tangan di dada sambil merenung lalu bertanya: "Menurutmu bagaimana solusi untuk masalah ini?"
Sherry langsung menjawab: "Bawahan berpendapat perlu memperkuat pendidikan loyalitas, dan secara berkala membubarkan lalu mengatur ulang kelompok mereka untuk mencegah pembentukan klik atau praktik korupsi!"
Tang Long menggelengkan kepala dengan senyum getir: "Ini hanya mengatasi gejala bukan akar masalah. Sejak zaman kuno, baik militer, pemerintah, maupun kelompok bisnis, selalu ada fenomena pembentukan klik. Bahkan dalam kelompok paling kompak sekalipun akan muncul sub-kelompok kecil. Pada dasarnya mustahil melarang mereka bersekutu."
"Lalu bagaimana? Jika dibiarkan begitu saja, militer kita akan berakhir seperti Angkatan Darat Federal!" Wajah Sherry penuh cemas.
Tang Long berpikir sejenak lalu berkata: "Hm, pembentukan klik memang tak bisa dicegah. Orang-orang yang dekat, sering berinteraksi, atau memiliki hubungan keluarga - meski tidak resmi bersekutu, pada praktiknya tetap membentuk kelompok. Yang harus kita larang adalah aspek 'mencari keuntungan pribadi'. Jika mereka bersekutu tanpa motif korupsi, justru bisa meningkatkan efisiensi kerja. Selain itu, sistem Angkatan Darat Federal sebenarnya bagus. Lihat saja sistem kenaikan pangkat berbasis komputer itu cukup efektif. Kerusakan Angkatan Darat Federal terjadi karena para atasan memiliki hak istimewa untuk mengangkat perwira di luar sistem yang ada."
Sherry mengangguk dan berkomentar: "Benar, jika para pejabat tinggi tidak memiliki hak istimewa seperti itu, Angkatan Darat Federal tidak akan menjadi seperti ini."
Tang Long tiba-tiba tersenyum seolah teringat sesuatu: "Perusahaan Kakak Xing Ling segera menyelesaikan pemasangan komputer pusat kita, kan? Suruh dia membuat program khusus. Mulai sekarang promosi perwira dan pejabat pemerintah sepenuhnya dikendalikan komputer. Tetapkan aturan ketat bahwa tidak ada seorang pun—bahkan aku—yang berhak mempromosikan pejabat secara sepihak. Dengan begini, kita bisa mencegah pejabat yang berkelompok saling mendukung untuk naik pangkat."
Sherry tertegun sejenak, lalu mengungkapkan kekhawatirannya: "Promosi pejabat sepenuhnya bergantung pada komputer? Tidak masalahkah ini? Kegagalan sistem masih bisa ditolerir, yang aku khawatirkan adalah oknum-oknum tertentu yang menyusup ke sistem untuk memodifikasi dokumen. Ini bisa membuat negara kita kacau-balau."
“Tidak masalah, tenang saja. Komputer pusat kami akan menjadi yang terhebat di seluruh alam semesta, sama sekali tidak akan ada masalah seperti dokumen yang dimodifikasi orang lain.” Tang Long berkata dengan penuh keyakinan. Wajar dia berpikir begitu, dengan dua kakak komputer ditambah kucing komputer berlatarbelakang besar - tiga komputer terkuat alam semesta yang merawat komputer pusat Tang Empire, masalah apa lagi yang perlu ditakutkan?
Melihat Sherry masih terlihat khawatir, Tang Long tidak menjelaskan lebih lanjut. Dia berkata padanya: "Mengenai masalah pejabat pemerintah dan militer yang berkelompok, suruh Ling Li melakukan investigasi untuk melihat siapa yang berkelompok untuk kepentingan umum dan siapa yang berkelompok untuk kepentingan pribadi."
"Siap!" Sherry baru saja memberi hormat ketika komputer kapal tiba-tiba berbunyi: "Serangan energi laser dari depan terdeteksi! Tingkat energi 120, tingkat bahaya 70! Bersiap untuk guncangan!"
