“Planet Wei Wu? Apakah ada gambar dari planet ini?” Sherry mengerutkan alisnya sambil bertanya.
Liu Bin pertama-tama memindahkan gambar planet dari komputer, kemudian menjelaskan sesuai data yang ditampilkan: “Karena negara kita tidak memiliki hubungan dagang dengan Keluarga Lee, tidak ada dokumen detail tentang planet mereka. Gambar planet ini cuma direkam menggunakan kamera jarak jauh.”
“Hmm, bisa dilihat.” Sherry mengangguk, gambar ini benar-benar kabur, jelas terlihat diambil dari jarak jauh. Melihat planet ini, Sherry tiba-tiba heran: “Kenapa planet ini tidak punya atmosfer?” Mendengar perkataan Sherry, Liu Bin dan yang lain mulai mengamati gambar ini dengan seksama. Setelah beberapa saat, mereka juga menyadari bahwa permukaan planet sama sekali tidak memiliki atmosfer. Lapisan kabur di gambar itu lebih mirip sisa bayangan planet.
“Ada rekaman dinamis? Putar untuk dilihat.” Sherry berkata.
“Baik.” Liu Bin mengetik komputer, planet yang semula diam mulai berputar perlahan.
Setelah mengamati beberapa saat, Sherry menghela napas dan berdiri: “Ah, sungguh tidak tahu bagaimana agen intelijen kita bekerja. Apakah mereka tidak menyadari saat menyelinap bahwa iklim dan suhu planet ini tidak berubah sama sekali? Ini bukan planet biasa, Planet Weiwu ini adalah benteng planet Keluarga Lee!”
“Benteng planet?!” Liu Bin dan yang lain berteriak terkejut, Wei Si bergumam: “Tidak mungkin? Keluarga Lee cuma punya beberapa planet saja, masa bisa mengubah sebuah planet menjadi benteng planet?”
“Mengubah planet menjadi benteng bukan hal sulit. Lagipula Keluarga Lee sudah menduduki wilayah galaksi itu selama 100 tahun, punya satu dua benteng bukanlah rencana besar.” Sherry memberi perintah: “Beritahu pasukan pengejar di depan! Jika musuh lebih dulu masuk benteng, suruh mereka berhenti di luar jangkauan serangan benteng. Dilarang keras melakukan serangan gegabah!”
“Siap!” Liu Bin dan kawan-kawan jelas tahu betapa riskannya kapal perang menyerang benteng. Tanpa kapal penyerang benteng khusus, kapal biasa sama sekali tidak mungkin merebut benteng dengan tingkat defensi super tebal dan daya tembak yang luar biasa.
“Apa? Di arah pergerakan musuh terdapat sebuah benteng planet?!” Tang Long yang mendengar kabar ini tidak bisa tidak membelalakkan matanya. Tidak heran dia begitu terkejut, karena dia sama sekali belum pernah mendengar bahwa ada kekuatan di Galaksi Tanpa Kekacauan yang memiliki sesuatu seperti benteng planet.
Benteng Planet? Liu Sihao dan yang lain menunjukkan ekspresi serius mendengar ini. Secara umum hampir tidak ada yang menyerang benteng secara frontal, kecuali jika benteng tersebut menghalangi jalan maju. Biasanya mereka akan mengurung benteng dalam formasi lingkaran, menunggu hingga seluruh planet milik benteng itu diduduki baru memberikan ultimatum. Alasan di balik ini adalah karena serangan dan pertahanan benteng sangat dahsyat. Sebuah armada yang direorganisasi dengan kekuatan militer puluhan ribu kapal, jika berada dalam jangkauan meriam utama benteng, akan hancur total hanya dengan satu sapuan. Bahkan dengan meriam khusus penyerang benteng, tanpa kekuatan militer besar yang menarik daya tembak benteng, hanya akan menjadi pengorbanan sia-sia. Mengingat kekuatan militer Tang Long saat ini yang tidak memiliki pondasi dasar untuk menanggung kerugian seperti ini, tampaknya hanya bisa pasrah melihat musuh berlindung di dalam benteng.
Liu Sihao yang telah menyadari hal ini diam-diam mengamati Tang Long. Ia berharap melihat ekspresi kecewa dan pasrah di wajah Tang Long, namun harapannya pupus. Dengan mata berbinar-binar, Tang Long berteriak: "Sampaikan ke seluruh pasukan! Aku Tang Long berada di sini! Perintahkan seluruh pasukan untuk mengejar musuh habis-habisan! Kemenangan kita akan tercapai jika kita berhasil menghancurkan mereka sebelum memasuki wilayah benteng!"
Saat perintah ini tersebar, para perwira cadangan baru terkejut menyadari bahwa komandan tertinggi mereka ternyata berada di medan perang ini, bahkan bertempur di garis terdepan bersama mereka. Sorak-sorai riuh segera bergema dari seluruh kapal perang. Meski tidak memiliki kendali komando, mereka bersiap menunjukkan kemampuan terbaik untuk memberi kesan mendalam pada sang komandan. Para robot mungkin merasakan semangat ini - tanpa perlu usulan, kapten robot langsung memerintahkan eksekusi perintah Tang Long: kejar dan hancurkan dengan kecepatan penuh!
Liu Bin bertiga di kapal Sherry mendengar pengakuan identitas Tang Long, saling pandang dengan ekspresi "ternyata benar" di mata mereka. Sherry yang mendengar perkataan Tang Long paham bahwa kendali komando armada ini akan otomatis kembali ke Tang Long setelah identitasnya terungkap. Merasa lega, Sherry berkata pada Liu Bin bertiga: "Serahkan kendali kapal ini padamu, ikuti perintah Junjungan." Usai bicara, ia segera meninggalkan menara kontrol. Sherry harus segera mengatur pasukan karena menduduki 6 planet Keluarga Lee - apalagi salah satunya adalah planet benteng - mustahil hanya mengandalkan armada kapal perang ini.
"Siap!" Liu Bin bertiga dengan penuh semangat memberikan hormat gerak kepada Sherry. Mereka tidak menyangka bisa secepat ini kembali memegang komando kapal perang. Meski kali ini hanya memimpin satu kapal, ini adalah perintah langsung dari Komandan Tertinggi! Bisa jadi rekan-rekan di kapal lain belum mendapat kesempatan seperti ini, masih menjabat sebagai staf sementara. Dalam hati mereka bertekad menunjukkan performa terbaik, membuktikan kepada Komandan Tertinggi bahwa mereka adalah komandan yang luar biasa.
Pasukan Keluarga Lee diberitahu bahwa di depan tidak jauh terdapat benteng super aman milik mereka sendiri. Begitu masuk jangkauan tembak benteng, mereka tak akan lagi dikejar-kejar seperti anjing, bahkan bisa 100% mengandalkan kekuatan benteng untuk menghabisi brengsek-brengsek yang mengejar itu. Maka semua nekat memaksakan mesin hingga batas maksimal, sama sekali tidak memikirkan apakah mesin sanggup menahan atau tidak. Saat ini orang-orang Lee hanya punya satu niat: Masuk benteng, lalu berikan pelajaran telak pada pasukan pengejar!
Prajurit militer Tang tentu sangat paham bahwa begitu musuh memasuki jangkauan tembak perlindungan benteng, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Untuk membuat kemenangan pertempuran ini semakin gemilang, mereka harus membunuh musuh sebelum memasuki jangkauan tembak benteng! Oleh karena itu mereka terus mengejar dengan penuh semangat sambil terus menembaki.
Para perwira cadangan yang hanya memiliki kemampuan komando, menyadari tidak ada yang bisa mereka bantu saat ini, sehingga hanya bisa berdiam di menara kontrol menyaksikan adegan pengejaran. Melihat musuh yang bahkan tidak memiliki keinginan untuk melawan balik, benar-benar terusir oleh serangan mereka, mereka mulai mengumpat keras bahwa musuh ini adalah pengecut, sambil berkomunikasi dengan rekan-rekan di kapal perang lain. Setiap kali sebuah kapal musuh yang tertinggal dihancurkan, mereka bersorak kegirangan, melompat-lompat di dek kapal sambil bertepuk tangan merayakan. Meskipun kemampuan mereka sangat mumpuni, mereka masih remaja belasan tahun yang belum matang dalam mengendalikan emosi.
Maka di wilayah galaksi ini terjadilah pertempuran kejar-kejaran yang menegangkan. Tiga ratus kapal perang di depan berlari sekuat tenaga, sementara empat hingga lima ratus kapal di belakang mengejar mati-matian. Satu pihak hanya bisa memusatkan perisai perlindungan di bagian belakang untuk menghalangi tembakan meriam yang menghujani, sementara pihak lainnya sama sekali tak perlu khawatir tentang perlindungan, terus mengejar sambil menembaki habis-habisan.
Tetua Keluarga Lee sama sekali tak sempat memikirkan berapa banyak pasukannya yang akan dihabisi seperti ini. Hanya ada satu niat dalam pikirannya: "Asal bisa bersembunyi di dalam benteng, aku pasti aman." Bukan hanya dia, seluruh bawahan dan prajuritnya - semua anggota Armada Keluarga Lee - memiliki pemikiran yang sama.
Entah berapa lama waktu berlalu, awak radar Tetua Keluarga Lee tiba-tiba bersorak: "Kelihatan! Di depan ada Bintang Weiwu!" Tanpa menunggu persetujuan sang tetua, dia langsung memperbesar gambar Bintang Weiwu di layar utama, sekaligus menyiarkan rekaman ini ke semua kapal sekutu.
"Mendengar suara awak radar, semua orang mengarahkan pandangan ke layar. Sebuah planet yang tampak seperti planet biasa terpampang di depan mata. Melihat tali penyelamat mereka ini, seluruh prajurit Keluarga Lee bersemangat. Seluruh kapal perang mengeluarkan suara gemuruh, kecepatannya justru meningkat secara tak terduga. Yang paling bersemangat adalah awak kapal di bagian belakang yang terus-menerus dihujani tembakan meriam. Mereka menangis dan berteriak sambil mengucurkan air mata, akhirnya mereka tidak perlu diburu sampai mati lagi.
"Apakah jangkauan meriam utama benteng di depan sudah dihitung?" Tang Long bertanya dengan cemas kepada awak radar itu. Setelah tahu musuh akan memasuki benteng, dia segera memerintahkan bawahannya untuk menghitung jangkauan meriam utama benteng. Karena jika tidak mengetahui jangkauannya sebelum masuk, itu sama saja dengan mengirim diri ke kematian.
"Lapor Junjungan, karena data tidak mencukupi, kami tidak bisa menghitung jangkauan meriam utama benteng musuh," jawab awak radar itu dengan nada yang terdengar agak gusar.
“Data tidak mencukupi?!” Tang Long kaget. Database di kapal-kapal perang ini semuanya diinput oleh Sis Tang Xing. Jika tidak ditemukan di sini, berarti data planet benteng Keluarga Lee ini hampir tidak diketahui siapa pun. Pasti tidak mungkin lolos dari kemampuan pengumpulan mengerikan Sis.
Semakin dekat dengan planet itu, kegelisahan Tang Long semakin memuncak. Tanpa mengetahui jangkauan tembak meriam benteng lawan, pengejaran ini membuat mereka semua gemetar ketakutan. Dengan pasrah, Tang Long memerintahkan semua kapal untuk mulai menyadap komunikasi Keluarga Lee, berharap mungkin mereka mengirimkan dokumen planet benteng saat ini. Hanya bisa berdoa agar musuh cukup bego untuk tidak memasukkan data planet benteng ke semua komputer kapal perang. Jika semua komputer kapal sudah menyimpan data itu, mungkin pasukan kita harus segera menghentikan pengejaran.
Pada saat ini, entah karena anggota Keluarga Lee terlalu bahagia hingga berubah menjadi kesedihan atau alasan lainnya, beberapa kapal perang mengalami perlambatan kecepatan akibat awak pesawat yang ikut bersorak dan melompat-lompat gembira melihat planet benteng. Akibatnya, kapal-kapal tersebut menjadi sasaran empuk dan akhirnya dihancurkan oleh tembakan meriam Tang Besar. Ledakan beberapa kapal ini membuat para prajurit Keluarga Lee tersadar - mereka belum masuk dalam jangkauan perlindungan senjata utama benteng!
Sekali terpikir ini, awak pesawat yang sedang memeriksa dokumen untuk mengonfirmasi jangkauan langsung merasa kakinya lemas ketakutan. Pasalnya, tidak ada data benteng sama sekali di kapal perang mereka, sama sekali tidak mengetahui di mana area perlindungan jangkauan tembak benteng berada. Membuat mereka seperti orang gila mengirim telegram ke kapal induk meminta data benteng. Karena rencana menuju planet benteng ini merupakan keputusan sementara, data planet benteng hanya dimiliki oleh Tetua Keluarga Lee. Data planet benteng juga baru dimasukkan ke kapal induk saat Tetua Keluarga Lee mengubah posisi. Mengapa kapal perang lain tidak memilikinya? Ini karena operator komunikasi di kapal induk terlalu panik sampai lupa meneruskan data. Sedangkan kapal perang lain baru teringat meminta data sekarang, juga karena terlalu sibuk dikejar sampai lupa.
Operator komunikasi di kapal induk terkejut saat menerima permintaan dari kapal-kapal lain. Takut kesalahan administratifnya terbongkar jika terjadi keributan, dia buru-buru mengirim data jarak tembak efektif meriam utama planet benteng melalui kode terbuka. Menurutnya, cukup memberitahu rekan-rekan zona aman saja untuk menghindari risiko kecelakaan akibat menghabiskan waktu mencari informasi tambahan.
Pesan kode terbuka ini dikirimkan tiga kali berturut-turut. Bukan hanya kapal perang Paus Putih milik Tang Long, bahkan pesawat sipil yang paling reyok pun bisa menyadap informasi ini. Dengan diperolehnya data yang diinginkan, baik Tang Long yang gelisah maupun prajurit-prajurit keluarga Lee sama-sama menunjukkan senyum lega.
Segera, di layar menunjukkan kapal perang Keluarga Lee hampir memasuki jarak tembak efektif meriam utama bintang benteng. Tang Long langsung berteriak panik: "Mereka belum masuk ke area perlindungan jangkauan tembak benteng! Hancurkan mereka!" Setelah perintah Tang Long dikeluarkan, semua kapal perang tidak hanya terus menembakkan sinar laser, tapi juga melakukan tembakan serentak rudal. Meski kecepatan rudal tidak secepat sinar laser, tapi masih lebih cepat dari kecepatan kapal perang. Selama rudal belum dihancurkan atau energinya belum habis, rudal akan terus mengejar target yang sudah ditentukan sebelum peluncuran tanpa henti.
Semua orang di kapal induk Tetua Keluarga Lee yang berada di barisan terdepan menahan napas, tegang melihat garis merah yang menunjukkan batas jangkauan perlindungan benteng di layar. Ketika pesawat mereka memasuki zona garis merah, mereka semua bersorak-sorak dan berteriak histeris. Namun satu-satunya yang tidak bersukacita adalah Tetua Lee, yang tidak hanya berdiri dengan wajah pucat, tetapi juga berteriak marah: "Bersenang-senang apa? Kita belum benar-benar aman, segera masuk ke bagian dalam benteng!" Bukti untuk ucapan Tetua Lee ini adalah beberapa kapal perang Keluarga Lee di belakang yang tiba-tiba meledak.
Setelah kapal induk Tetua Keluarga Lee memasuki jangkauan perlindungan benteng, kapal-kapal perang lainnya juga masuk ke dalam area tersebut. Para kapten kapal ini tidak seperti Tetua Keluarga Lee yang khawatir, melainkan bersorak-sorai bersama para bawahan. Pada saat inilah, rudal penjejak yang sebelumnya ditembakkan dari kapal perang Tang Long menyergap target dengan ganas, menyebabkan beberapa kapal di barisan belakang langsung hancur meledak. Ledakan ini yang menyebar bersamaan dengan peringatan Tetua Keluarga Lee ke seluruh Armada Keluarga Lee, membuat armada tersebut panik bagai burung ketakutan dan segera menerjang ke sarang burung di Bintang Wei Wu.
"Sialan!" Tang Long menghantamkan tinjunya ke telapak tangan dengan keras. Meski dia angkuh dan tidak tahu batas, dia tidak sampai bego memerintahkan bawahannya memasuki batas kewaspadaan tembakan benteng. Dengan geram dia memerintah: "Seluruh pasukan berhenti, tembak semaunya!" Karena tidak bisa menghalangi sisa pasukan Lee memasuki benteng, lebih baik menembak acak-acakan. Mungkin masih ada harapan menghancurkan beberapa kapal musuh untuk melegakan perasaan.
Ratusan kapal perang Tang Besar pun mengitari di luar jarak tembak efektif benteng, membombardir kapal-kapal keluarga Lee yang berlarian ke benteng. Sinar laser dan rudal berhamburan seperti pancuran air. Meski terlihat indah, efeknya tidak memuaskan. Satu gelombang tembakan ini gagal menghancurkan satupun kapal musuh, membuat Tang Long mengumpat dalam hati.
Semakin dekat dengan benteng, keraguan asisten komandan Tetua Keluarga Lee semakin membesar. Pasalnya, benteng sama sekali tidak menunjukkan reaksi terhadap situasi pertempuran di sini, tetap diam membisu. Tak tahan, dia bertanya pada operator radar: "Tanyakan apa yang terjadi dengan benteng! Mengapa tidak memberikan perlindungan? Di mana armada yang bertugas di benteng?"
Petugas komunikasi ragu sejenak, melirik Tetua Keluarga Lee yang masih memejamkan mata tanpa sepatah kata. Dengan suara lirih dia berbisik di telinga asisten komandan: "Yang Mulia, armada penjaga benteng justru berada di antara kita. Saat ini benteng bahkan kekurangan personel untuk mengaktifkan meriam laser."
Keringat dingin segera mengalir di pelipis asisten komandan. Suaranya gemetar ketika berbisik: "Jangan sebarkan kabar ini." Petugas komunikasi mengangguk. Dia bukan orang bodoh - jika musuh yang menjaga garis peringatan benteng mengetahui informasi ini, pasti mereka semua akan hancur total.
Asisten komandar kembali ke sisi Tetua Keluarga Lee, meliriknya diam-diam sambil menghela nafas dalam hati. Sebagai asisten kepercayaan junjungannya, dirinya bahkan tidak tahu bahwa junjungannya telah memindahkan pasukan penjaga benteng dan personel artileri ke dalam formasi ekspedisi kali ini. Ah, mengapa junjungannya melakukan hal seperti ini? Apakah benteng di wilayah kekuasaannya bisa seenaknya menarik pasukan penjaga? Apakah karena letak Benteng Weiwu di wilayah internal Keluarga Lee, maka tidak perlu meninggalkan pasukan pertahanan? Semoga musuh tidak menyadari bahwa Benteng Weiwu saat ini kekurangan personel pertahanan.
Asisten komandar yang memikirkan hal ini teringat sejarah benteng tersebut: Awalnya Benteng Weiwu adalah planet tempat Keluarga Lee memulai perjalanan. Saat itu di Galaksi Tanpa Kekacauan, hampir setiap planet menjadi kekuatan independen, bahkan beberapa planet memiliki beberapa kekuatan sekaligus. Keluarga Lee yang masih baru kala itu sama sekali tidak mampu menyerang pihak lain, sehingga memfokuskan semua upaya pada pertahanan dengan memulai proyek modifikasi planet ini.
Seiring berjalannya waktu, Keluarga Lee secara perlahan bangkit, dan jaminan terbesar kebangkitan mereka adalah ibu kota yang sama sekali tidak mungkin ditaklukkan. Dengan pertimbangan ini, upaya modifikasi Bintang Wei Wu semakin diperkuat. Namun setelah Bintang Wei Wu diubah menjadi benteng planet, Keluarga Lee yang telah menguasai 6 planet tiba-tiba menyadari bahwa batas wilayah berbagai kekuatan di Galaksi Tanpa Kekacauan telah ditetapkan, dan mereka yang tidak bisa melanjutkan ekspansi mulai beralih fokus ke perkembangan ekonomi. Keluarga Lee tentu tidak bisa menghindari tren ini. Pada era perkembangan ekonomi ini, Bintang Wei Wu yang telah terbungkus cangkang logam bersenjata tidak lagi cocok sebagai ibu kota maupun untuk pengembangan ekonomi, sehingga dimulailah proses pemindahan ibu kota.
Dan setelah pemindahan ibu kota, perang yang terjadi semuanya merupakan pertempuran di luar wilayah, sama sekali tidak membutuhkan kemampuan pertahanan Planet Weiwu. Dapat dikatakan nilai Planet Weiwu telah sepenuhnya hilang. Planet yang sudah tidak memiliki nilai strategis-taktis maupun nilai ekonomi ini hampir terlupakan. Seluruh Planet Weiwu selain menyimpan pasokan energi dan amunisi tertentu, hanya memiliki 200 kapal perang yang bertugas serta puluhan ribu veteran berpengalaman berusia 40-50 tahun yang tidak layak lagi untuk bertempur di kapal, bertugas memelihara operasional harian Planet Weiwu. Dengan demikian, Planet Weiwu yang menyertai kebangkitan Keluarga Lee dan diubah menjadi planet benteng ini, telah menjadi tempat pensiun bagi para veteran tua yang terlantar.
Saat asisten komandan tengah melamun, kapal perang Keluarga Lee yang compang-camping akhirnya memasuki Benteng Planet Weiwu. Begitu kapal merapat, Tetua Keluarga Lee yang selama ini memejamkan mata segera berdiri dan memberi perintah: "Semua personel segera ambil alih Panel kontrol benteng! Aku akan memberi pelajaran kepada para brengsek itu!"
Para prajurit biasa yang mendengar perintah ini segera bersorak riuh turun dari kapal perang. Di bawah bimbingan para veteran berpengalaman yang berjaga di benteng, mereka mulai mengambil alih berbagai panel kontrol benteng. Sementara para perwira yang mendengar perintah ini langsung mengeluarkan keringat dingin ketakutan. "Pantas saja sebelumnya benteng sama sekali tidak melakukan gerakan perlindungan, rupanya saat itu tidak ada cukup personel untuk mengaktifkan sistem pertahanan benteng!" "Seandainya musuh yang membuntuti kita nekat masuk tanpa berpikir panjang, mungkin kita semua sudah..." Begitu memikirkan hal ini, semua perwira menggigil ketakutan.
Melihat musuh masuk ke dalam benteng dengan mata kepala sendiri, tidak hanya Tang Long yang melompat-lompat sambil mengumpat dalam hati, para perwira cadangan juga menggerutu kesal dengan sumpah serapah. Tentu saja mereka tidak memarahi Tang Long, melainkan mengutuk anggota Keluarga Lee yang beruntung bisa lolos dari maut dengan cara seperti ini. Pasukan tambahan yang baru bergabung dengan Tang Long saat ini, terutama Liu Bin dan kawan-kawannya, bahkan merasa sangat menyesal sampai ingin membenturkan kepala ke tembok. Mereka berjuang mati-matian datang ke sini, tapi belum sempat menembakkan satu peluru pun musuh sudah bersembunyi di dalam benteng. Ratusan kapal perang ini membentuk formasi bulan sabit yang kokoh di belakang area jangkauan benteng. Sebelum Tang Long memutuskan langkah selanjutnya, mereka hanya bisa menunggu di tempat ini.
Di kapal induk Tang Long, Tang Long dengan pasrah menatap planet benteng di layar. Sekarang apa yang harus dilakukan? Bagaimana jika setelah menguasai planet lain Keluarga Lee, benteng ini tetap menolak menyerah? Apakah cukup dengan mengepung mereka mati-matian? Harus diketahui bahwa berbagai fasilitas di dalam benteng ini sangat lengkap, orang-orang yang terjebak selama ribuan tahun tidak akan mengalami masalah. Selain itu, sumber daya planet di dalam benteng memungkinkan mereka terus hidup dengan menyenangkan.
Bagaimana mungkin ada sumber daya planet di dalam benteng? Dari penampilan benteng ini, jelas bahwa ini adalah planet utuh yang dilapisi cangkang luar, bukan bola logam yang seluruhnya terbuat dari logam. Di benteng seperti ini, sumber daya planet aslinya masih utuh. Bukankah manusia bertahan hidup selama puluhan ribu tahun hanya dengan mengandalkan sumber daya planet itu sendiri sebelum menjelajah luar angkasa? Tapi semua itu bukan masalah utama. Yang paling dikhawatirkan adalah benteng planet seperti ini biasanya dilengkapi pabrik militer. Dengan sumber daya planet yang ada, memproduksi ribuan kapal perang bukan hal sulit. Jika diberi waktu cukup, mungkin justru kita yang akan dilahap oleh mereka.
Li Lijun memandang Planet Weiwu di layar dengan bosan dan berkata: "Terlihat seperti planet biasa saja, mengapa disebut planet benteng?" Tidak heran Li Lijun mengatakan ini, karena permukaan planet yang menampakkan daratan dan lautan masih terlihat jelas.
"Dasar bodoh! Masih belum paham apa itu proyeksi kamuflase?" Chen Yi menepuk bahu Li Lijun sambil mencela. Proyeksi kamuflase adalah teknologi penyamaran yang sudah ada sejak lama, dirancang untuk mencegah musuh mengintip intelijen militer dari ketinggian menggunakan lensa zoom tinggi. Awalnya digunakan untuk menyembunyikan basis rahasia dan sejenisnya, sekarang berubah menjadi alat untuk menyamarkan seluruh planet.
Mendengar ini, Tang Long yang melihat ekspresi tidak percaya Li Lijun langsung menekan tombol di panel kontrol. Layar segera menampilkan gambar planet hasil pemindaian. Li Lijun langsung terdiam membeku - ini bukan lagi planet biasa, melainkan bola besi raksasa yang dipenuhi titik-titik hitam di seluruh permukaannya.
Melihat titik hitam raksasa di pusat planet, Li Lijun gemetar. Orang bego pun tahu itu adalah meriam utama benteng. Energi raksasa yang ditembakkan dari lubang meriam yang lebih besar dari puluhan kapal perang - hanya membayangkan kekuatan mematikan seperti itu sudah membuat merinding.
Li Lijun menggelengkan kepalanya sambil berusaha menghilangkan perasaan tidak nyaman itu, bergumam pelan: "Meriam utama yang benar-benar raksasa. Kalau sekali tembak, kapal perang sehebat apapun pasti hancur total. Tapi aneh, kenapa tadi saat kami mengejar, benteng itu tidak menyerang kami untuk melindungi pasukan mereka?"
"Dasar bodoh! Kalau mereka menembakkan meriam utama, mungkin kami masih selamat, tapi pasukan mereka pasti hancur total. Soalnya formasi pengejaran kami membentuk garis lurus dengan pasukan mereka!" Chen Yi kembali menampar bahu Li Lijun. Suaranya menggema di seluruh menara kontrol, membuat semua orang tersenyum nakal melihat Li Lijun yang mengusap-usap kepalanya.
"Aku kan tidak bilang mereka harus menembakkan meriam utama untuk perlindungan. Maksudku, kenapa begitu banyak meriam sekunder dan armada penjaga benteng yang bertugas tidak membantu?" gumam Li Lijun kesal.
Mendengar perkataan Li Lijun, semua orang terkejut. Benar, mengapa benteng tidak memberikan perlindungan? Dari awal kami mengejar kapal perang Keluarga Lee hingga mereka masuk ke benteng, benteng sama sekali tidak menembakkan satu sinar laser pun atau mengirimkan satu kapal perang. Ada apa sebenarnya ini?
"Jangan-jangan di dalam benteng itu sama sekali tidak ada orang yang mengaktifkan sistem?" Tang Long berdiri mendadak sambil berkata. Namun dia segera duduk kembali dengan wajah kesal sambil menepuk kepalanya: "Ah, kalau saja tahu begini, pasti kita ikut masuk ke benteng untuk tempur tangan kosong!"
Li Lijun tidak paham mengapa Tang Long mengatakan "kalau saja tahu". Dia menggesekkan tangannya penuh semangat: "Komandan, beri perintah! Kalau personel mereka kurang, mari kita maju untuk pertempuran jarak dekat! Saya Li Lijun pasti merebut benteng ini untuk Anda!"
Perkataan Li Lijun belum selesai, sudah ditampar lagi oleh Chen Yi yang berteriak: "Dasar bodoh! Meskipun awalnya mereka kekurangan personel, sekarang dengan ratusan kapal yang mengisi ulang masih kurang juga? Masih mau tempur tangan kosong? Janji deh begitu kau masuk pos pengawasan jangkauan benteng, langsung jadi abu!" Yang lain ikut bercanda dengan riang mengejek Li Lijun.
Meski Li Lijun sangat ingin bertanya kenapa Chen Yi selalu memanggilnya bodoh, namun karena bawaan tidak pandai bicara dengan wanita, dia hanya bisa melirik meminta tolong ke Liu Sihao, berharap bisa membela. Melihat tatapan itu, Liu Sihao hanya bisa tersenyum getir pasrah. Dia sangat paham suara keras dan gerakan kasar Chen Yi semata-mata ingin menarik perhatian Tang Long. Terhadap hal-hal seperti ini, apa lagi yang bisa dilakukannya?
Pada saat ini, titik hitam yang mewakili meriam utama Planet Weiwu di layar tiba-tiba berubah menjadi putih, dan bunyi alarm komputer kapal perang mulai meraung dengan nyaring: "Peringatan! Peringatan! Energi besar terdeteksi di depan, segera mundur! Segera mundur!"
"Meriam utama benteng akan menembak!" Pikiran ini muncul bersamaan di benak semua orang. Li Lijun panik berteriak: "Komandan, cepat mundur!" Sementara Chen Yi dan yang lain memandang Tang Long dengan wajah pucat.
"Panik apa? Kita berada di luar jarak tembak efektif!" Tang Long membentak. Mendengar ini, wajah semua orang langsung memerah karena malu - berada di zona aman tapi masih panik, sungguh memalukan.
Tang Long tidak mempedulikan rekan-rekan yang malu tersebut, mengaktifkan komunikator dan memberi perintah: "Seluruh pasukan perhatikan! Alihkan pasokan energi Perisai Perlindungan ke haluan kapal. Mesin mundur cepat dan lakukan persiapan anti-guncangan!" Setelah berkata demikian, ia duduk di kursi dan mengencangkan sabuk pengaman. Li Lijun dan yang lain bingung mengapa Tang Long memerintahkan mundur padahal sudah berada di luar jarak tembak efektif. Namun mereka tetap mematuhi perintah dengan memegang erat benda-benda yang terpasang di sekitar. Di seluruh kapal perang, hanya Feng Bing dan Feng Shuang yang berdiri di belakang Tang Long. Tentu saja, tangan mereka telah memegang sandaran kursi komando sang komandan.
Saat kapal perang Tang mulai mundur, dari pandangan luar angkasa, gambar virtual daratan dan lautan di bagian tengah Planet Waiwu tiba-tiba terdistorsi. Sebuah lubang besar memancarkan sinar putih muncul, diikuti semburan sinar laser raksasa dari lubang tersebut. Panas yang intens membuat gambar virtual yang menyelimuti seluruh planet mulai terdistorsi dan bergoyang.
Komputer pada kapal perang Paus Putih milik Tang Long secara otomatis menyaring kilauan yang lebih terang daripada bintang induk ini, memungkinkan awak kapal melihat jelas tiang cahaya putih raksasa yang menerjang. Saat seluruh layar dipenuhi cahaya putih, badan kapal mulai berguncang hebat disusul laporan data kerusakan tingkat energi Perisai Perlindungan dari komputer kapal.
Guncangan dahsyat dan cahaya putih itu hanya berlangsung sekejap. Ketika semuanya tenang, terlihat ruang depan masih terdistorsi akibat energi panas yang melintas. Cangkang perak kapal-kapal Paus Putih di sekeliling berubah memerah karena panas, namun cepat kembali normal berkat sistem pendingin yang efektif.
"Laporan kerusakan tiap kapal! Berapa persen energi Perisai Perlindungan yang tersisa?" Tang Long berseru keras.
“Melapor, Junjungan. Energi Perisai Perlindungan kapal induk telah terkuras 65%, energi cadangan dikonsumsi 30% oleh sistem pendingin.” Prajurit komunikasi mengetuk komputer lalu segera melapor. Tak lama kemudian laporan dari semua kapal pun masuk. Selain perbedaan konsumsi energi karena posisi kapal yang berbeda, tidak ada kerusakan lain.
“Tak kusangka meriam utama Benteng Weiwu masih memiliki kekuatan sebesar ini bahkan di luar jarak tembak efektif. Jika kita menggunakan kapal biasa, setelah serangan di luar jarak efektif ini, mungkin kita sudah meledak karena lambung yang kepanasan atau energi yang habis total. Begitu energi habis, kita bahkan tak perlu bertarung dan bisa langsung kabur.” Tang Long menghela napas. Para bawahan di sekitarnya mengangguk setuju. Menyaksikan tembakan meriam sehebat ini untuk pertama kalinya, mungkin takkan bisa mereka lupakan seumur hidup.
“Sudahkah menghitung jarak di mana meriam utama benteng tidak menyebabkan kerusakan tadi?” Tang Long bertanya kepada bawahannya.
“Sudah dihitung, kita perlu mundur 1 juta kilometer untuk berada di luar jarak tembak efektif sebenarnya dari meriam utama Benteng Weiwu.” Perwira yang bertugas segera menjawab.
“Baik, pasang beberapa satelit mata-mata di wilayah galaksi ini. Setelah pekerjaan selesai, seluruh pasukan mundur 1 juta kilometer!” Tang Long berdiri sambil mengibaskan tangan memberi perintah.
“Siap!” Dengan perintah ini, ratusan kapal perang Paus Putih mulai mundur dari zona ini.
Di Planet Weiwu, prajurit dan perwira Keluarga Lee yang masih terkesima dengan kekuatan meriam utama tiba-tiba menyadari musuh telah mundur dan menghilang dari pandangan seketika. Mereka segera bersorak-sorak. Kebencian karena terusir sebelumnya akhirnya mendapat kesempatan untuk terlampiaskan. Semua merayakan kemenangan ini.
Tetua Keluarga Lee yang duduk di kursi komando Ruang Kontrol tetap tidak bersorak. Asisten komandannya juga diam. Keduanya tahu musuh hanya mundur sementara. Dari serangan tadi, tidak ada satupun kapal mereka yang hancur.
Tetua Keluarga Lee berbisik dengan kagum, "Tak kusangka kapal perang Paus Putih begitu kokoh. Meski berada di luar jarak tembak efektif, tak ada sedikitpun kerusakan. Jika aku punya seribu kapal perang seperti ini, menyatukan Wilayah Galaksi Tianhe bukanlah hal sulit."
Mendengar keluhan junjungannya, sang asisten komandan tidak menanggapi. Dengan wajah khawatir ia berbisik, "Junjungan, satu tembakan tadi menghabiskan 20% cadangan energi kita. Artinya kita hanya bisa menembak 4 kali lagi."
Tetua Keluarga Lee menghela napas, "Aku tahu. Kirim pesan ke Ibu Kota, minta mereka segera mengirim bala bantuan." Begitu berkata, ia bangkit dan pergi.
Asisten komandan sebenarnya ingin mengatakan sesuatu, namun melihat punggung junjungannya yang tiba-tiba terlihat puluhan tahun lebih tua, ia hanya bisa menggelengkan kepala pasrah sebelum kembali bekerja. Ia tahu sang junjungan sangat paham: selain 200-an kapal perang yang tersisa di Planet Wei Wu, Keluarga Lee tak lagi memiliki satupun kapal perang.
