Setelah Kapal perang Tang mundur ke tempat yang benar-benar aman, Sherry segera datang ke kapal induk Tang Long. Di kamar tidur sementara Tang Long, Sherry memberi hormat kepada Tang Long yang sedang duduk di sofa. Tanpa menunggu balasan hormat, dia langsung melapor: "Junjungan, saya sudah memberi tahu Ibu Kota untuk mengirim 10.000 pesawat angkut."
"Untuk mengangkut personel penerima?" Tang Long yang berdiri membalas hormat berkata sambil melambaikan tangan menyuruh Sherry duduk. Feng Shuang yang selalu mengikuti di belakang Tang Long segera menyajikan teh. Pembagian tugas antara Feng Shuang dan Feng Bing sangat jelas: Feng Shuang bertanggung jawab untuk makanan, Feng Bing untuk pakaian.
Sherry mengangguk mengucap syukur kepada trio Tang Long sambil duduk. "Benar, total 5 juta personel bersenjata dan 500 ribu personel pemerintah. Serta persediaan untuk mengisi ulang kerusakan 900 kapal perang ini."
"Hmm, kepada 5 planet yang tersisa milik Keluarga Lee, menempatkan 1 juta personel bersenjata dan 100 ribu personel pemerintah di setiap planet. Apakah jumlah sedikit seperti ini bisa menguasai sebuah planet?" Tang Long bertanya sambil menyeruput minuman ringannya.
Sherry mengangkat cangkirnya, menyeruput teh lalu menghela napas dan berkata: "Ah, tak ada solusi Junjungan, SDM kita terlalu sedikit. 500 ribu personel pemerintah itu cuma bisa dikumpulkan dari berbagai sumber, sebagian besar baru saja lulus seleksi. Sedangkan 5 juta personel bersenjata itu hampir menyedot semua prajurit berkualitas dari pasukan yang ditempatkan di berbagai wilayah. Untuk mengisi kekosongan posisi mereka, kita hanya bisa merekrut sedikit dari kantor pendaftaran. Meskipun kita masih memiliki 20 juta tentara berstatus kependudukan planet Bumi, mereka belum menerima latihan modern. Banyak senjata standar yang tidak bisa mereka gunakan. Selain itu, Anda sudah menetapkan mereka sebagai awak kapal perang. Jika sekarang ditugaskan sebagai pasukan darat, mungkin akan muncul keluhan. Ditambah dengan kondisi emosional mereka yang masih labil setelah baru meninggalkan planet induk, mengirim mereka ke planet tanpa populasi bumi mungkin akan memicu perasaan terbuang." Sherry meletakkan cangkir, ekspresinya menjadi tegas: "Namun, Junjungan tak perlu khawatir. Selama personel kita bisa menguasai pejabat dan prajurit sisa Keluarga Lee, kami sepenuhnya mampu menyelesaikan pekerjaan penguasaan planet ini."
“Hmm, sepertinya perlu waktu lama untuk mencerna planet-planet Keluarga Lee.” Tang Long menghela nafas lalu tiba-tiba tersenyum: “Lihatlah betapa angkuhnya kita. Belum satu pun planet Keluarga Lee kita taklukkan, sudah membicarakan cara mengelola planet-planet itu.”
Sherry tersenyum mendengar itu: “Junjungan, kita tidak angkuh. Berdasarkan intelijen dan statistik setelah membersihkan medan perang, saat ini Keluarga Lee hanya memiliki sekitar 200 kapal perang yang terkepung di Planet Weiwu. Lima planet lainnya sudah tidak memiliki satupun kapal perang. Kita bisa menaklukkan planet demi planet. Lima juta pasukan darat bisa menjamin penghancuran semua elemen perlawanan. Dan saya yakin Keluarga Lee yang situasinya sudah berubah akan membuat keputusan bijak.”
Tang Long mengangguk menyetujui perkataan Sherry, lalu mengalihkan topik sambil tertawa: “Hehe, jika kekuatan lain tahu rahasia kita pasti akan mati ketawa. Kita yang memiliki 60-70 ribu pesawat angkut kelas tinggi hanya punya 3-4 ribu kapal perang, dan 2 ribu di antaranya bahkan belum tahu kapan bisa kita dapatkan.”
"Ya, kalau menurut kebiasaan di alam semesta yang menganalisis kekuatan militer dengan rasio satu kapal transport kelas tinggi berpasangan dengan sepuluh kapal perang, maka kekuatan militer kita seharusnya mencapai 600.000 hingga 700.000 kapal. Dengan pasukan sebesar ini, menyapu seluruh alam semesta pun akan semudah membalik telapak tangan."
"Benar! Kecuali Kekuatan Lee yang berdekatan dengan kita, sepertinya tidak ada kekuatan lain yang memusuhi kita. Ini mungkin terkait banyaknya kapal transport yang kita miliki. Sebenarnya jumlah pasukan kita sangat minim. Setelah dikurangi pasukan tetap, kita hanya bisa mengerahkan 900 kapal perang Paus Putih. Jika berhasil merebut wilayah Lee dan mengurangi pasukan pendudukan di planet-planet, mungkin kita hanya bisa memobilisasi 400 kapal Paus Putih. Entah kapan 2.000 kapal perang yang dijanjikan Chen Kang itu akan tiba." Tang Long menghela napas.
"Junjungan, Chen Kang mengatakan masih perlu tujuh hari lagi sebelum 2.000 Kapal Perang X dan 40.000 pesawat angkut kelas tinggi itu tiba di Planet Zhongzhou."
“Hmm.” Tang Long merenung sejenak, lalu mencondongkan tubuhnya ke arah Sherry dan mengajukan pertanyaan yang telah lama dipikirkannya: “Sherry, menurutmu mengapa Chen Kang, si bajingan yang ingin menguasai sistem ekonomi dan industri pertahanan kita, begitu bersemangat memberikan senjata kepada kita?”
Sherry berpikir beberapa saat lalu menggelengkan kepala: “Bawahan juga tidak mengerti alasan ketertarikannya. Menurut laporan Ling Li, Chen Kang hampir menelepon tiga kali sehari ke perusahaannya untuk mempercepat pengiriman. Ekspresi cemasnya tidak terlihat dibuat-dibuat. Tidak masuk akal jika dia melakukan ini hanya untuk mendapat keuntungan dari monopoli ekonomi dan industri pertahanan kita. Perusahaan persenjataan yang bisa mengirimkan 2000 Kapal Perang X dan 40.000 pesawat angkut kelas tinggi kapan saja, pasti tidak peduli dengan nilai beberapa planet. Mungkinkah dia melihat potensi luar biasa Junjungan di masa depan dan melakukan investasi di awal?”
Mendengar ucapan Sherry, Tang Long semakin bingung memahami tujuan Chen Kang. Dengan pasrah, ia hanya bisa menghela napas dan berkata: "Terserah apa tujuannya, yang penting kita bisa mengambil keuntungan sebanyak mungkin." Setelah mengatakan itu, ia meneguk habis minuman ringannya. Feng Shuang di sampingnya segera mengganti gelasnya dengan yang baru terisi penuh.
Sherry juga tidak ingin menghabiskan terlalu banyak waktu membahas masalah yang tidak jelas ini, lalu mengalihkan topik dengan bertanya: "Ngomong-ngomong Junjungan, bagaimana menyelesaikan benteng planet Wei Wu ini? Apakah perlu memindahkan Kapal Perang X yang bertugas di planet lain ke sini?"
"Tidak perlu. Total semua kapal perang kita hanya sekitar dua ribu lebih. Menyerang benteng planet sama sekali tidak mungkin." Tiba-tiba Tang Long teringat sesuatu: "Bagaimana kalau kita pindahkan Kapal Perang Kikir dan Kapal Perang Sarang Lebah ke sini?"
“Kapal Perang Kikir dan kapal perang sarang lebah？Kapal perang sarang lebah hanya ada 20 kapal，Kapal Perang Kikir sebenarnya bisa menangkap 5 kapal，tapi tiga di antaranya dihancurkan oleh bawahan robot Nona，saat ini cuma tersisa 2 kapal. Kedua jenis kapal perang ini jika digabung baru total 22 kapal，hadapapi benteng ini bisa apa? Lagipula mereka semua sudah dibawa ke pabrik militer kita，Chen Kang sangat tertarik dengan kedua jenis kapal perang ini。”Sherry bertanya dengan bingung，sampai di sini dia tiba-tiba bersemangat berkata: "Junjungan，apakah Anda bisa membelikan ribuan kapal dari kedua jenis ini？Kombinasi penggunaan kedua kapal perang ini akan menjadi kombinasi sempurna antara perisai dan tombak."
"Bajingan itu menghancurkan tiga kapal perang kikir? Pantas saja saat kutanya mereka hanya bilang sudah dihabisi semua." Tang Long bergumam pelan dengan tidak puas sebelum menjawab pertanyaan Sherry: "Aku ingin pakai mereka untuk strategi kecil, tapi peluang suksesnya tipis. Lagipula sejak sudah diambil pabrik militer, lupakan saja. Soal pembelian dua jenis kapal perang ini, tentu aku ingin beli ribuan kapal, tapi sama sekali tidak menemukan penjual. Orang-orang keluarga Kaiser yang tahu penjualnya sudah mati semua. Sepertinya hanya bisa berharap pabrik senjata kita bisa menguasai teknologi dua kapal ini lalu memproduksinya." Tang Long awalnya ingin meminta pabrik Sis memproduksi kapal-kapal ini, tapi mempertimbangkan dampaknya pada progres kapal Paus Putih akhirnya urung, karena saat ini kapal multifungsi seperti Paus Putih lebih diminati.
“Benar Junjungan, saya punya saran. Apakah Anda pernah berpikir untuk menarik kembali armada yang ditugaskan di setiap planet? Sebenarnya tidak ada hal yang mengharuskan penempatan ratusan kapal perang di setiap planet di Wilayah Galaksi Zhongzhou kita. Cukup dengan mengerahkan 200 kapal perang untuk membentuk Armada Wilayah Galaksi Zhongzhou, itu sudah cukup untuk melakukan patroli di seluruh wilayah.” Sherry mengusulkan.
Tang Long langsung berdiri dengan gembira: "Hmm, solusi ini bagus. Dengan begitu kita bisa mengosongkan kekuatan tempur hampir seribu kapal. Selain 1000 Kapal Perang X baru itu, apakah kapal-kapal yang kita tangkap dan integrasikan sebelumnya mencapai 200 kapal?" Setelah berkata demikian, dia menatap Sherry. Si Tang Long ini memang malas mengingat detail, toh orang lain yang akan mengingatkannya - sudah menjadi kebiasaan.
Sherry berpikir sejenak lalu mengangguk: "Termasuk yang masih dalam perbaikan di pabrik perbaikan, total ada sekitar 300 kapal."
Tang Long bertepuk tangan berkata: "Bagus! Gunakan kapal-kapal ini untuk membentuk Armada Wilayah Galaksi Zhongzhou. Seribu Kapal Perang X dipindahkan kembali ke Planet Zhongzhou untuk menunggu perintah. Mengenai calon komandan Armada Wilayah Galaksi Zhongzhou... suruh militer merekomendasikan seorang Letnan Kolonel untuk menjabat. Juga tunjuk Liu Yihui sebagai komandan seribu Kapal Perang X itu, dengan kode unit Brigade I Armada Tang. Sampaikan juga kepada dua Brigadir Jenderal Zhang Guanhua dan Li Jiamin, setelah 2.000 Kapal Perang X tiba 7 hari kemudian, jabatan komandan Brigade II dan III Armada Tang akan menjadi milik mereka. Suruh mereka mempersiapkan segalanya."
Tang Long tiba-tiba terlihat bersemangat saat berbicara sampai di sini. Ia mengangkat gelas dan menyeruput habis minuman ringan sebelum melanjutkan: "Menurutku, penggunaan sistem militer Federasi Wan Luo saat ini sudah tidak tepat lagi karena sistem mereka terlalu rumit. Segera sampaikan perintah ke seluruh pasukan: Mulai sekarang, komandan satu Kapal Perang X akan berpangkat Letnan. Setiap 10 kapal perang membentuk satu regu kecil dengan komandan berpangkat Kapten atau Kapten Senior; 50 kapal perang sebagai satu batalyon dengan komandan Mayor; 100 kapal perang sebagai satu resimen dengan komandan Letnan Kolonel; 500 kapal perang membentuk satu zong dengan komandan Kolonel atau Kolonel Senior; 1.000 kapal perang sebagai satu brigade dengan komandan Brigadir Jenderal; 5.000 kapal perang sebagai satu divisi dengan komandan Mayor Jenderal; 10.000 kapal perang sebagai satu korps dengan komandan Letnan Jenderal. Jenderal Penuh bisa memimpin Grup Tentara. Mulai sekarang, Kapal Perang X akan menjadi standar kami. Komandan kapal perang yang lebih rendah dari standar akan memiliki pangkat satu tingkat lebih rendah, sementara komandan kapal kelas lebih tinggi akan memiliki pangkat satu tingkat lebih tinggi. Misalnya, komandan 1.000 Kapal Perang Paus Putih harus berpangkat Mayor Jenderal ke atas. Oh ya Sherry, apakah satu pesawat angkut kelas tinggi untuk setiap regu kecil cukup? Atau terlalu sedikit?" Tang Long akhirnya berhenti dan bertanya pada Sherli.
Sherry tidak menyangka formasi kapal perang malah ditetapkan begitu saja oleh Tang Long secara sembarangan. Untungnya setiap bertemu, dia selalu membawa perekam untuk mengantisipasi tugas yang diberikan secara dadakan oleh Tang Long. Tanpa perekam itu, pasti akan mengacaukan hal penting seperti pengaturan militer ini. Mendengar pertanyaan Tang Long, dia buru-buru menjawab: "Cukup, satu pesawat angkut kelas tinggi bisa menopang 10 Kapal Perang X untuk tiga pertempuran intensitas tinggi. Jika untuk patroli, satu pesawat angkut bisa mendukung 10 Kapal Perang X beroperasi di luar angkasa selama dua bulan."
"Hmm, apakah perlu menambahkan kapal teknik, kapal perbaikan, dan sejenisnya?" Tang Long melanjutkan pertanyaannya.
"Setiap formasi besar cukup dilengkapi satu kapal logistik seperti itu. Untuk formasi brigade, 20 kapal logistik sudah cukup," jawab Sherry.
Tang Long tersenyum sambil menggaruk kepala: "Belakangan ini sepertinya aku tidak pernah membawa kapal logistik semacam ini dalam ekspedisi. Aku kurang paham tentang ini. Pengaturan rasional formasi kapal selanjutnya serahkan padamu dan militer saja."
“Ini karena Anda selalu bertempur di depan pintu rumah sendiri, tentu tidak perlu membawa kapal logistik. Nanti saat ekspedisi ke wilayah galaksi yang jauh, mustahil bergerak tanpa kapal-kalep logistik ini.” Melihat senyuman Tang Long, Sherry tiba-tiba merasakan perasaan seperti orang tua, sehingga tanpa sadar mengucapkan kata-kata yang agak melampaui batas atasan-bawahan ini. Namun setelah sadar, Sherry segera berdiri dan berkata: “Jika Junjungan tidak ada urusan lain, bawahan akan segera menyampaikan masalah reorganisasi kapal perang ini ke Ibu Kota.”
Tang Long buru-buru menahan: “Tunggu, tugas pertempuran memimpin kapal perang untuk menaklukkan Keluarga Lee akan kuserahkan padamu, karena aku masih ada urusan lain.”
Sherry tertegun sejenak, tapi tidak menanyakan urusan apa. Dia hanya mengangguk: “Kalau begitu bawahan akan memindahkan tiga batalyon kapal perang Paus Putih untuk pengawasan di Bintang Weiwu, dan menggunakan sisa 6 batalyon kapal perang Paus Putih untuk bekerja sama dengan personel bersenjata kita merebut wilayah kekuasaan Keluarga Lee. Apakah pengaturan ini bisa diterima?”
Tang Long mengangguk dan berkata: "Bisa, tapi kapal perang yang mengawasi Planet Weiwu sama sekali tidak boleh memasuki jangkauan efektif senjata benteng, apalagi menyerang benteng. Secara frontal, kita jelas bukan lawan benteng." Setelah berhenti sejenak, Tang Long melanjutkan: "Tolong sampaikan bahwa nanti saya akan membawa 10 kapal perang Paus Putih. Semua perwira persiapan di dalamnya dipindahkan ke kapal perang lain."
"Anda maksud 10 kapal perang Paus Putih ini hanya membutuhkan kehadiran robot prajurit? Apakah semua perwira di kapal induk Anda ini juga harus dipindahkan?" tanya Sherry.
"Tidak perlu memindahkan awak kapal induk ini, saya akan naik salah satu dari 10 kapal itu." Tang Long menggelengkan kepala.
Sherry tahu Tang Long akan melakukan sesuatu yang tidak ingin diketahui orang, makanya menggunakan robot yang tidak akan membocorkan rahasia. Alih-alih sedih karena dirinya termasuk orang yang tidak ingin dilibatkan, dia justru memandang Tang Long dengan khawatir: "Anda pergi sendirian?"
Tang Long tertawa: "Jangan khawatir, aku hanya pergi ke pangkalan meteor kita untuk melihat-lihat, sekalian mampir ke pangkalan kakak perempuan untuk memeriksa apakah ada kapal perang Paus Putih baru yang sudah diproduksi. Tidak ada bahaya. Lagipula Feng Bing dan Feng Shuang menemani aku. Selama mereka ada, keamananku terjamin. Sudah, kau sibuklah dengan urusanmu, beri tahu aku setelah selesai." Mendengar ini, Feng Bing dan Feng Shuang yang berdiri di belakang Tang Long menunjukkan kilatan cahaya di sudut mata indah mereka.
Mendengar perhatian dan penjelasan Tang Long, tanpa alasan yang jelas, perasaan hangat dan nyaman tiba-tiba mengalir di hati Sherry. Dengan senyum manis, dia berkata kepada Feng Bing dan Feng Shuang: "Junjungan dipercayakan kepada kalian." Kemudian memberi hormat militer sebelum pergi. Feng Bing dan Feng Shuang tidak menjawab, hanya membalas dengan hormat militer standar yang sempurna.
Dan Tang Long saat ini sedang kesal karena tiba-tiba memikirkan masalah: "3 juta robot milik Sis dibawanya pergi 2 juta. 90 ribu robot telah digunakan untuk 900 kapal perang Paus Putihku, itupun dengan 1.000 orang per kapal. Berarti hanya tersisa 10 ribu robot di pabrik? Meski ada kapal baru yang selesai, bagaimana cara mengoperasikannya? Hmm, robot berbeda dengan manusia, satu unit bisa mengisi beberapa posisi. Mungkin 100 robot cukup untuk menggerakkan satu kapal perang Paus Putih? Aduh... Sial! Aku tidak tahu jalan ke pabrik!" Tang Long panik mengangkat kepala bertanya: "Feng Bing, Feng Shuang, kalian tahu tidak di mana lokasi pabrik Sis? Jangan bilang tidak tahu ya!" Sambil memandang dengan memelas dua pengawal pribadi cantiknya.
Melihat ekspresi Tang Long, mata Feng Bing dan Feng Shuang kembali berkilau sesaat sebelum pudar, sudut bibir mereka sedikit bergetar menampakkan senyuman. Keduanya mengangguk seraya tersenyum, Feng Bing bahkan membuka mulut dan berkata: "Junjungan, kami tahu, pabrik yang didirikan Nona berada di..."
Tang Long melambaikan tangan menghentikan perkataannya, lalu berkas lega: "Kalian tahu saja, tak perlu memberitahuku. Aku toh takkan mengingatnya."
Tatapan Feng Bing seolah bergoyang sesaat, mulutnya terbuka namun tak bersuara. Sementara Feng Shuang tampak ragu sejenak sebelum akhirnya berkata: "Junjungan, lebih baik Anda mengingatnya. Bagaimana jika kami tidak ada di sisi Anda nanti..."
Tang Long berteriak ketakutan: "Tidak ada di sisiku? Kalian tidak akan ada di sisiku? Lalu apa yang harus aku lakukan? Jika kalian tidak ada siapa yang akan membangunkanku? Aku pasti akan kesiangan dan menunda-nunda. Jika kalian tidak ada, aku tidak bisa menemukan bajuku! Jika kalian tidak ada, aku akan makan nasi kotak setiap hari! Jika kalian tidak ada, aku pasti akan tersesat! Mengapa kalian tidak ada di sisiku? Apakah Sis menyuruh kalian membantunya?"
Saat Tang Long mengatakan hal-hal itu, mata Feng Bing dan Feng Shuang memancarkan kilatan cahaya yang misterius namun memesona. Ketika mendengar pertanyaan "mengapa" dari Tang Long, wajah mereka tiba-tiba menunjukkan kepanikan, dan mereka menggelengkan kepala dengan putus asa. Feng Shuang bahkan buru-buru menjelaskan dengan gugup: "Maaf Junjungan, kami tidak bermaksud meninggalkan Anda. Barusan... barusan ini hanya metafora... ya, hanya metafora belaka. Kecuali Junjungan tidak membutuhkan kami lagi, baru kami akan pergi. Selain itu, tak ada satu pun yang bisa mengusir kami dari sisi Junjungan!" Kalimat terakhir ini diucapkan Feng Shuang dengan tegas, sementara Feng Bing mengangguk dengan ekspresi khidmat.
Tang Long menghela napas lega sambil menepuk dadanya: "Oh ternyata cuma metafora, hampir saja membuatku ketakutan. Ah, perutku lapar, ada makanan enak apa?"
Feng Shuang yang bertanggung jawab di bidang makanan segera menjawab: "Harap Junjungan menunggu sebentar, steak kesukaan Anda akan segera dihidangkan."
“Bagus! Cepat pergi dan kembali, aku hampir mati kelaparan.” Tang Long menggosok bibirnya dengan bersemangat.
“Baik.” Feng Shuang membungkuk lalu berbalik keluar.
Sambil menunggu makanan, Tang Long mulai bermain permainan komputer dan meminta Feng Bing menemani bertarung virtual.
Sejak mengajak mereka berdansa, Tang Long sudah menyadari kedua robot yang awalnya dingin ini mulai menunjukkan kelembutan. Ini membuktikan kecerdasan emosional mereka telah meningkat. Namun Tang Long tidak memperhatikan atau sengaja mencari cara meningkatkan kecerdasan emosional mereka lebih lanjut. Justru sikapnya yang memperlakukan mereka seperti manusialah yang membuat evolusi mereka melampaui lima robot Tang Yi. Adegan hari ini bahkan membuat kecerdasan emosional mereka dalam sekejap melampaui Tang Yi, bahkan mendekati level kecerdasan emosional Tang Xing.
Orang biasa melihat kejadian tadi tidak merasa ada yang aneh. Bahkan jika seorang gadis mendengar alasan Tang Long menahannya adalah karena alasan-alasan ini, mungkin malah semakin memantapkan hatinya untuk pergi. Namun Feng Bing dan Feng Shuang bukan manusia, melainkan robot dengan kecerdasan emosional yang belum sempurna. Bagi mereka, yang bisa membuat mereka memahami makna keberadaan diri adalah 'dibutuhkan'. Artinya, mereka ingin merasakan makna eksistensi diri melalui kebutuhan orang lain akan bantuan mereka.
Alasan utama robot berkesadaran diri bisa memiliki kemandirian adalah karena mereka memahami konsep 'diri sendiri', mampu mengerti makna 'aku'. Begitu pemahaman ini tercapai, program komputer akan mengembangkan kesadaran diri yang hanya dimiliki makhluk hidup berkesadaran.
Meskipun kata-kata Tang Long tidak mengandung cinta atau persahabatan, namun sarat dengan makna 'kebutuhan'. Entah mengapa, Feng Bing dan Feng Shuang membutuhkan syarat 'dibutuhkan oleh orang lain' untuk berevolusi. Mungkin saat Tang Xing menciptakan mereka dulu, sedang berpikir membutuhkan beberapa asisten, sehingga mereka mengembangkan kesadaran diri pertama. Bagaimanapun, kini Feng Bing dan Feng Shuang telah berevolusi ke tingkat penyesuaian lambat emosi cerdas. Alasan mereka mencapai tingkat yang didambakan robot ini dengan mudah, mungkin terkait cara Tang Long memperlakukan mereka seperti manusia seutuhnya.
Di kapal induk, Liu Sihao dan yang lain tiba-tiba melihat sejumlah besar kapal pengangkut raksasa berdatangan ke wilayah galaksi ini. 900 kapal perang Paus Putih yang mengirim 3 detasemen untuk mengawasi Bintang Weiwu, sedangkan 6 detasemen sisanya di bawah pimpinan Laksamana Sherry bersama 10.000 kapal perang kelas tinggi memulai ekspansi ke wilayah kekuasaan Keluarga Lee dan lima planet administratif lainnya.
"Hah? Di mana Komandan?" Li Lijun kebingungan memandang ke sekeliling. Tak melihat bayangan Tang Long, ia heran bertanya. Chen Yi yang sejak awal memperhatikan ketidakhadiran Tang Long menyambung, "Iya, perang akan segera dimulai. Ke mana Komandan pergi? Kau tahu?" Kalimat terakhir ditujukan pada Liu Sihao.
Liu Sihao menggelengkan kepala tanda tak tahu. Padahal dia berbohong. Sebelum armada berangkat, dia tak sengaja melihat sebuah pesawat kecil meninggalkan kapal ini menuju kapal Paus Putih lain. Saat pasukan bergerak, sekitar 10 kapal perang Paus Putih telah menghilang.
Liu Sihao tentu tahu Tang Long pergi karena ada urusan rahasia, tapi dia tidak ingin mengungkapkannya. Meski ini momen tepat untuk merusak status Tang Long di hati Chen Yi, dia juga sadar jika Chen Yi tahu Tang Long sama sekali tidak mempedulikannya, pasti akan hancur hatinya. Demi alasan ini, dia memilih diam.
Chen Yi menyadari tidak ada satu pun dari kelompok mereka yang tahu alasan ketidakhadiran Tang Long. Setelah mencari ke seluruh kapal perang dan tetap tak menemukannya, dengan cemas dia bertanya pada seorang perwira: "Letnan, tahukah Anda ke mana Komandan Tang Long pergi?" Liu Sihao langsung panik mendengar panggilan "Letnan" itu. Bukankah Chen Yi hanya seorang Letnan Dua? Bagaimana bisa langsung memanggil pangkat yang lebih tinggi? Seharusnya hanya atasan yang boleh memanggil bawahan dengan pangkat seperti itu. Entah karena terlalu panik sampai tidak bisa memilih kata-kata, atau mungkin Chen Yi merasa lebih superior karena kedekatannya dengan Tang Long sebagai mantan bawahannya?
"Letnan itu begitu mendengar suara langsung bangkit berdiri srupp, berbalik badan dalam posisi siap sempurna. Saat hendak memberi hormat gerak dan membuka mulut untuk berteriak 'Komandan', matanya menangkap pangkat militer Letnan Dua pada seragam Angkatan Bersenjata Federasi yang dikenakan Chen Yi. Tangannya yang sudah terangkat setengah langsung dihentakkan turun, wajahnya berubah gelap. "Letnan Dua!" hardiknya dengan dingin sambil melototi Chen Yi, "Perhatikan tutur kata dan posisimu! Identitasmu sama sekali tidak memenuhi syarat untuk menanyakan kondisi Komandan Tertinggi Kekaisaran Tang!" Ia lalu berbalik dan duduk tanpa lagi mempedulikan Chen Yi.
Chen Yi yang belum menyadari kesalahannya menggigil marah, wajah memerah sementara mulutnya terkunci. Li Lijun, si garis tunggal yang berpikiran sederhana, langsung ingin menyelesaikan masalah dengan kekuatan fisik saat melihat rekannya dipermalukan. Sayangnya, Liu Sihao menahannya. Keduanya kini menatap Liu Sihao penuh harap, menanti bagaimana senior mereka akan memberikan pelajaran pada si bajingan itu.
"Letnan." Ucap Liu Sihao dengan nada datar.
Letnan itu sekali lagi langsung berdiri kaku begitu mendengar sebutan pangkatnya, namun kali ini dia tidak langsung mengangkat tangan untuk memberi hormat. Baru setelah melihat pangkat Mayor Liu Sihao, dia memberi hormat sambil berkata, "Tuan Mayor, ada yang bisa saya lakukan untuk Anda?"
Liu Sihao membalas hormat lalu sedikit membungkuk, berkata dengan ramah, "Pertama-tama, atas nama teman saya Letnan Dua Chen, saya mohon maaf atas ketidakhormatan kepada Letnan." Dengan sengaja dia menekankan sebutan dua pangkat militer tersebut, berharap Chen Yi menyadari kesalahannya. Sayangnya isyaratnya tak berpengaruh karena Chen Yi sedang melototi dia.
Chen Yi semula mengira Liu Sihao menghampiri Letnan itu untuk membelanya, tak menyangka malah meminta maaf! Li Lijun yang juga berniat sama hanya bisa terpana menatap Liu Sihao.
Letnan itu mengibaskan tangan, "Tak perlu..." Dia melirik Chen Yi sebelum melanjutkan, "Tapi sepertinya teman Tuan Mayor ini belum menyadari kesalahan apa yang telah diperbuatnya."
Li Lijun segera berteriak sekeras mungkin: "Kesalahan apa? Kesalahan apa yang dilakukan Chen Yi?!" Chen Yi yang mendapat dukungan malah menunjukkan ekspresi memelas sambil menggigit bibirnya diam-diam. Dari ekspresinya, seolah dia akan terus bersedih jika tidak mendapat penjelasan. Para perwira Tang yang hadir melirik Li Lijun dengan pandangan merendahkan.
Liu Sihao langsung mengerutkan kening dan melototi Li Lijun, lalu menepuk pangkat militernya dengan keras. Dia bertekad jika Chen Yi masih belum mengerti isyarat sejelas ini, dia akan mengambil risiko menyinggung perasaannya dengan langsung mengingatkannya. Dia tidak ingin Chen Yi membuat kesalahan dengan para perwira tingkat dasar yang kompeten ini. Untuk bisa berkembang di militer Tang, berseteru dengan mereka sama sekali tidak memberi manfaat.
Salah satu rekan di samping Li Lijun cukup lihai, langsung menyadari makna gerakan Liu Sihao. Awalnya dia tak ingin ikut campur, tapi melihat Li Lijun dan Chen Yi sama-sama tak menyadari masalahnya, buru-buru mendekat dan berbisik: "Chen Yi kau hanya Letnan Dua, berani langsung memanggil Letnan! Ini bisa kena tuduhan tidak menghormati atasan!"
Chen Yi tertegun sejenak. Akhirnya dia tahu mengapa Letnan itu bermuka dingin. Rupanya dirinya telah melakukan pelanggaran tidak menghormati atasan. Seharusnya setelah sadar, dia segera memberi hormat gerak dan minta maaf kepada Letnan agar semua pihak bisa berpura-pura tak terjadi apa-apa. Tapi karena sifatnya yang gengsi, dia hanya menundukkan kepala diam-diam tanpa tindakan permintaan maaf. Mungkin dia berharap gerakan ini bisa diartikan sebagai permintaan maaf secara tidak langsung. Sedangkan Li Lijun si bodoh besar itu hanya cengengesan malu-malu sambil menggaruk kepala belakangnya dengan suara "hehe".
Letnan mengangkat alisnya, ekspresi Chen Yi telah meninggalkan kesan yang sangat buruk baginya dan tentara Tang yang hadir. Jika Chen Yi bukan tentara, sikap seperti ini bisa dijelaskan sebagai pemalu, malu-malu - bentuk permintaan maaf tidak langsung yang bisa diterima semua orang. Tapi Chen Yi adalah seorang tentara, gerakan seperti ini bagi prajurit yang berani bertindak dan mengakui kesalahan, jelas merupakan tanda pengecut dan keengganan untuk meminta maaf! Adapun Li Lijun, tak ada yang memperhatikannya karena dia hanya orang kasar yang membela tanpa memahami kebenaran. Ekspresinya menggaruk kepala sambil tertawa bodoh sudah bisa dianggap sebagai gestur permintaan maaf.
Mengenai Chen Yi, kau sendiri jelas seorang Letnan Dua, tapi memanggil pangkat Letnan dengan nada memerintah atasan. Meski bukan dari kesatuan yang sama, mustahil bersikap tak sopan seperti itu. Harusnya tahu menurut kebiasaan, pangkat militer di seluruh alam semesta ini berlaku universal. Kalau pun tidak, perwira Federasi Wan Luo bisa menambahkan sapaan "Tuan" di belakang pangkat seperti yang dilakukan sang Letnan. Melihat cara dia memanggil Letnan dengan nada tinggi tadi, dikira dia pejabat tinggi.
Sungguh tak mengerti mengapa mantan bawahan Junjungan bisa berperilaku seperti ini. Pantas sampai sekarang dia masih Letnan Dua. Bandingkan dengan Yang Mulia Letnan Jenderal Sherry yang juga mantan bawahan Junjungan, betapa sempurna sikap ksatria dan kewibawaannya. Orang sejujur Yang Mulia Letnan Jenderal sama sekali tak bisa dicari-cari kesalahannya, karena memang tak ada celah yang bisa ditemukan.
Ini adalah suara hati semua tentara Tang yang hadir di tempat itu. Mereka sama sekali tidak takut Letnan itu akan menyinggung Tang Long karena urusan kecil ini, karena dalam pandangan mereka junjungan mereka adalah perwakilan keadilan yang mutlak adil dan tidak memihak.
Liu Sihao tahu kesan Chen Yi di benak para tentara sudah tidak bisa diperbaiki. Dengan pasrah ia menghela napas lalu bertanya sopan kepada Letnan: "Maaf, bisakah Anda memberitahu kami ke mana Komandan Tang Long pergi?"
Letnan menggelengkan kepala dan berkata: "Maaf, saya hanya seorang perwira rendah yang tidak mungkin mengetahui pergerakan junjungan. Bahkan jika tahu, saya tidak akan melanggar disiplin untuk memberitahu Anda. Jika Anda benar-benar ingin tahu, silakan berkomunikasi dengan Yang Mulia Letnan Jenderal. Jika diizinkan, beliau akan mengatakannya. Jika tidak, ini akan menjadi hal yang sangat rahasia. Pencarian lebih lanjut akan dianggap sebagai tindakan mata-mata. Ini bukan ketidakmanusiawian - saya yakin Anda paham, pergerakan komandan tertinggi suatu negara pasti termasuk dalam tingkat kerahasiaan tertinggi." Letnan ini sebenarnya cukup menyukai sang Mayor, sehingga memberikan semua peringatan yang diperlukan.
Liu Sihao mengangguk mendengar penjelasan itu, lalu memberikan hormat gerak dan mengucap syukur kepada letnan. Awalnya Liu Sihao ingin menghentikan pencarian karena ia memahami status baru Tang Long sekarang. Sebagai komandan tertinggi suatu negara, setiap detail kehidupan termasuk pergerakannya adalah rahasia mutlak - ia tidak ingin dicurigai sebagai mata-mata.
Namun, ketika Liu Sihao menoleh ke belakang dan melihat ekspresi sedih Chen Yi, dia hanya bisa menghela napas pasrah sekali lagi, lalu memberanikan diri meminta bantuan Letnan untuk menghubungi Letnan Jenderal Sherry.
Berbeda dengan dugaan Liu Sihao, Letnan sama sekali tidak menunjukkan ekspresi keberatan. Setelah mendengar permintaan tersebut, dengan tenang dia kembali ke kursinya dan menekan nomor tertentu. Segera setelah itu, sebuah layar muncul di depan kursinya. Layar yang kosong selama beberapa detik itu kemudian menampilkan siluet wajah Sherry.
