"Shangguan Wu, Chen Lin! Kalian benar-benar membiarkan orang dalam bahaya?" Zhong Zhen mengaum kepada kedua sosok di layar.
Shangguan Wu mengedipkan matanya: "Yang Mulia, mohon bertahan lebih lama. Korps kita sedang menuju ke posisi Anda. Untuk ini kami bahkan rela melepaskan beberapa planet yang sudah diduduki selama perjalanan."
Setelah Shangguan Wu selesai berbicara, Chen Lin yang diam itu menekan tombol. Layar segera menampilkan posisi dan arah gerak Armada Keluarga Chen.
Melihat pasukan kedua keluarga bergerak ke tempat ini di layar, Zhong Zhen menghela napas lega: "Cepatlah! Aku hanya bisa bertahan 2-3 jam saja!" Komunikasi langsung dimatikan setelahnya.
Setelah mematikan komunikasi, Zhong Zhen menatap layar yang mempertontonkan angkasa penuh sinar laser, rudal, dan bangkai kapal. Ia mengaum, "Serang! Serang mereka!" Baru saja berteriak, ia melihat pasukan berkekuatan hampir seribu kapal memisahkan diri dari formasi utama, menunjukkan tanda-tanda mundur. Dengan geram ia mengambil komunikator dan memaki, "Sialan orang Kekaisaran Weite! Kenapa kalian mundur? Segera kembali ke garis depan dan bertahan! Jika garis pertahanan runtuh, aku akan menembak mati kalian!"
Di atas salah satu kapal perang tersebut, seorang perwira paruh baya bergelar Letnan Jenderal Kekaisaran Weite terlihat dengan rambutnya acak-acakan dan wajahnya penuh kecemasan. Ia menelan ludah dengan getir, lalu memberi perintah lemas kepada awak pesawat, "Kembalikan posisi. Mari kita buktikan kesetiaan pada Yang Mulia Kaisar." Perintah sang jenderal itu dijawab dengan senyap, namun pasukan yang telah keluar formasi itu perlahan kembali ke posisi semula, mulai menerima gempuran dahsyat dari serangan musuh di kejauhan.
Mendapatkan perintah ini, para prajurit sisa Kekaisaran Weite sudah lama mengumpat Zhong Zhen dalam hati. Pasalnya saat memasuki wilayah Dinasti Tang, Zhong Zhen memaksa 2.000 unit kapal perang Kekaisaran Weite menjadi pasukan pelopor. Setelah menerima serangan, Zhong Zhen malah memerintahkan kapal perang Kekaisaran Shenwu di barisan belakang untuk mundur perlahan. Andai saja serangan Dinasti Tang tidak menyasar kapal perang Kekaisaran Shenwu mereka, mungkin mereka sudah mundur ke wilayah Kekaisaran Shenwu sejak lama.
Meskipun kemudian Zhong Zhen memerintahkan seluruh pasukan menerobos masuk karena prinsip "bibir hancur gigi pun kedinginan", sehingga memberi kesempatan kapal perang Kekaisaran Weite mereka untuk bernapas di bawah serangan musuh. Tapi dalam perkembangan tadi, 2.000 unit kapal perang mereka sudah menyusut jadi sekitar 1.000 unit. Pertempuran kacau berikutnya membuat kapal perang Kekaisaran Weite hanya tersisa ratusan unit. Andai musuh berhenti menyerang, kapal-kapal Kekaisaran Weite ini mungkin sudah kabur meninggalkan Zhong Zhen sejak lama.
Melihat kapal perang terus meledak dan tenggelam, Zhong Zhen meneguk minuman keras lalu bergumam pelan: "Sialan! Kenapa bajingan-bajingan Tang ini memusatkan semua kekuatan militer di sini? Memilih target lemah, apa pasukanku ini yang paling lemah di antara tiga pasukan?" Saat mengucapkan ini, dia melempar gelas minuman sambil memaki: "Bangsat! Keluarga Shangguan dan Chen itu! Mereka bisa menduduki empat planet tanpa tembakan sama sekali, sementara aku bahkan belum melihat planet sudah diserang. Minta bantuan mereka malah lambat sekali, apa mereka ingin aku hancur..."
Zhong Zhen tiba-tiba tersentak. Sekutu-sekutunya yang bergerak lambat datang membantu, jangan-jangan mereka ingin menunggu sampai pasukan Tang dan pasukannya saling menghancurkan lalu mengambil keuntungan? Ya ampun, kalau begitu berarti Wilayah Galaksi Tianhe dan Zhongzhou akan jadi milik mereka berdua! Tidak boleh!
Setelah memikirkan ini, Zhong Zhen segera memerintahkan: "Setiap armada membentuk formasi bertahan! Selama kita bertahan sedikit lebih lama, armada Keluarga Shangguan dan Lin pasti akan segera tiba! Kemenangan akan menjadi milik kita asalkan kita bertahan dan tidak melakukan serangan gegabah!" Mendengar perintah Zhong Zhen, kapal-kapal yang sebelumnya berkaitan erat seperti gigi anjing dengan kapal perang Tang mulai mundur perlahan. Kemudian membentuk formasi pertahanan berbentuk bola, mulai saling tembak-menembak dengan Armada Tang yang mengelilingi dari kejauhan.
Melihat adegan ini, Sherry segera memberi perintah: "Musuh sedang menunggu pasukan bantuan! Seluruh pasukan membentuk formasi kerucut! Pasukan pengawal kekaisaran sebagai barisan depan, armada lain sebagai barisan tengah! Lakukan penetrasi total dan hancurkan mereka!" Setelah perintah dikeluarkan, kapal perang Paus Putih yang mengelilingi kapal induk segera bergerak ke depan membentuk puncak kerucut. Armada lainnya membentuk silinder. Atas komando Sherry, seluruh formasi bergerak maju dengan kecepatan penuh menghantam bola pertahanan di kejauhan.
Melihat perubahan formasi Korps Tang, raut Zhong Zhen berubah drastis. "Kapal perang di wilayah pusat berkontraksi ke belakang! Kapal di area tepi perluas formasi ke luar! Arahkan semua lubang meriam ke dalam dan bentuk formasi pengeras suara!" Setelah memberi perintah, ia menenggak sebotol anggur dan menghela nafas, "Pantas mati, sepertinya harus menginvestasikan banyak modal!"
Meski Sherry menyadari perubahan formasi musuh merugikan, pasukan depan sudah menerobos masuk. Perubahan formasi ulang tak mungkin dilakukan. "Kini hanya bisa mengandalkan performa kapal dan berkonfrontasi langsung. Setelah pertempuran tadi, kekuatan musuh sudah jauh di bawah kita. Berhadapan langsung saat ini seharusnya aman."
Dari kejauhan terlihat objek berbentuk kerucut menghantam formasi berbentuk pengeras suara. Begitu kerucut masuk, bentuk pengeras suara segera menutup mulutnya. Dari dalam pengeras suara, kilatan cahaya tak terhitung jumlahnya tiba-tiba memancar.
Pasukan Keluarga Shangguan dan Chen yang masih dalam perjalanan ke sini, bisa melihat adegan ini melalui radar. Dua kepala keluarga saling bertukar pandang melalui komunikasi, tersenyum tipis, lalu sama-sama mengeluarkan instruksi untuk bergerak perlahan. Tampaknya mereka benar-benar ingin menjadi nelayan yang mengambil keuntungan.
Benda berbentuk pengeras suara yang berubah menjadi bulat itu, seolah tak mampu menyelubungi benda kerucut yang ditelannya. Tubuh tipisnya terkoyak perlahan dari dalam, tentakel benda kerucut yang keluar dari lubang robekan itu—jelas marah pada benda yang berani melahapnya—mulai menghancurkan tubuh sang penelan dengan serangan dua arah dari dalam dan luar.
Perlahan-lahan, tubuh benda berbentuk pengeras suara itu semakin menipis, sementara benda yang diselubungi semakin banyak menyembul keluar. Akhirnya semuanya berbalik arah: yang semula dimakan, kini menjadi pemangsa yang mulai melahap benda yang sebelumnya ingin melahapnya.
Dari layar melihat keberadaan Armada Keluarga Shangguan dan Chen, Zhong Zhen yang lesu akibat situasi pertempuran yang merugikan dengan mata kosong dan tubuh menggigil bergumam: "Mereka benar-benar ingin jadi nelayan yang mengambil untung!" Saat mengucapkan ini, matanya tiba-tiba memerah sambil berteriak: "Bajingan terkutuk! Aku takkan biarkan kalian menang! Aku pasti takkan biarkan kalian mengambil untung!" Kemudian menoleh keras ke bawahan dan memberi perintah: "Seluruh pasukan menyerah kepada negara Tang! Bekerja sama dengan negara Tang untuk menghancurkan Keluarga Shangguan dan Chen yang kotor ini!" Usai berkata, ia mengeluarkan pistol dan menempelkannya ke pelipis, menarik pelatuk, lalu roboh kaku. Seluruh proses berlangsung cepat dan tegas hingga tak ada yang sempat bereaksi sebelum semuanya berakhir.
Dari radar, terlihat kapal perang Kekaisaran Shenwu semuanya mengirim sinyal menyerah. Shangguan Wu dan Chen Lin tertegun sejenak, tetapi segera tersenyum tipis. Karena setelah sekitar 1.200 kapal Kekaisaran Shenwu yang menyerah dikurangi, kapal perang Dinasti Tang hanya tersisa sekitar 2.500 kapal. Keduanya secara bersamaan mengangkat tangan tinggi-tinggi, lalu dengan keras mengayunkan tangan sambil berteriak: "Seluruh pasukan, serang!"
Sherry yang mengetahui perintah terakhir Zhong Zhen sebelum tewas hanya bisa tersenyum getir. Sambil menggelengkan kepala, ia mulai merapikan formasi pasukan sekaligus memeriksa kerusakan. Melihat 4.000 kapal perangnya kini hanya tersisa 2.500 setelah pertempuran sengit, ia tak kuasa menahan helaan nafas. Di pertempuran pertama, pasukannya berhasil menghancurkan lebih dari seribu kapal musuh dengan kerugian cuma seratus kapal. Namun saat menghadapi musuh yang lebih lemah baik jumlah pasukan maupun performa kapal, justru kehilangan lebih dari seribu unit. Selain karena kecerobohan hingga terkepung, penyebab utama adalah kinerja buruk rekrutan baru. Para prajurit baru ini panik saat dikepung, tidak mematuhi perintah, sehingga memperparah kerugian. Andai bukan karena keberanian pasukan pengawal kekaisaran yang menerobos kepungan, mungkin seluruh armada ini sudah binasa.
Memikirkan hal ini, Sherry tidak bisa tidak teringat 10 kapal perang Paus Putih yang hancur dalam pertempuran ini. Ini merupakan kerugian pertama kapal perang Paus Putih sejak berdirinya Dinasti Tang. Meskipun kapal perang Paus Putih berlapis tebal dan memiliki performa baik, tetap tidak mampu menahan hujan peluru dari segala arah. Namun, kerugian kali ini juga membuktikan bahwa kapal perang Paus Putih yang diatur oleh manusia memang lebih buruk daripada yang diatur oleh robot. Karena 10 kapal perang Paus Putih yang hancur ini semuanya dikemudikan oleh prajurit manusia.
Sherry memandang dua pasukan musuh yang mendekat dengan cepat di layar, tersenyum dingin. Jika mereka menyerang sebelum pertempuran, kerugiannya mungkin lebih besar. Tapi setelah pertempuran sengit, rekrutan baru telah naik pangkat menjadi veteran berpengalaman. Kali ini tidak akan ada kepanikan lagi. Meski kehilangan 1.500 unit kapal, kami mendapat tambahan 1.200 unit kapal perang Kekaisaran Shenwu. Selisih kekuatan militer tidak terlalu signifikan. Pertanyaannya, apakah kapal-kapal Kekaisaran Shenwu ini benar-benar akan mematuhi perintah terakhir kaisar mereka?
Saat Sherry merenungkan hal ini, seorang Mayjen muda berbaju seragam militer Kekaisaran Shenwu muncul di layarnya. Pemuda itu tertegun sejenak melihat Sherry, lalu semakin bingung saat melihat pangkat Brigadir Jenderal di bahunya. Namun dia cepat sadar kembali dan memberi hormat: "Jenderal! Atas nama pasukan yang menyerah, kami mohon ditugaskan sebagai garda depan!"
Sherry terdiam sejenak mendengar permintaan itu, lalu tersenyum dan berkata: "Maaf, aku tidak bisa memenuhi permintaan Anda." Wajah mayjen muda itu berubah panik hendak membantah, tapi Sherry menghentikannya: "Ini bukan masalah kepercayaan, tapi performa kapal perang kalian belum memenuhi syarat untuk jadi garda depan. Misi ini akan diemban oleh pasukan pengawal kekaisaran. Jika bersedia, kalian bisa bergabung dalam formasi kami untuk melakukan serangan bersama."
"Pasukan pengawal? Kapal perang warna perak itu?" Mayjen itu langsung teringat kapal perang Paus Putih yang baru saja menyaksikan kekuatan mematikannya.
Sherry mengangguk: "Benar. Bagaimana? Jika tidak mau, kalian bisa membantu kami membersihkan medan perang dan mengevakuasi korban."
Mayjen itu buru-buru memberi Hormat gerak dan berkata: "Kami bersedia bergabung dengan formasi Anda." Setelah mendapat persetujuan Sherry, dia segera mematikan komunikasi. Saat ini, jantung perwira muda itu berdebar kencang tanpa alasan yang jelas. Sebelum komunikasi, dia sama sekali tidak menyangka bahwa komandan armada Dinasti Tang ini ternyata seorang Si cantik super yang gagah perkasa dan berwibawa.
Sherry mengaktifkan saluran komunikasi seluruh pasukan dan memberi perintah: "Pasukan pengawal kekaisaran sebagai garda depan, armada lainnya mengikuti di belakang. Seluruh pasukan fokus tembakan ke musuh di sebelah kanan, hancurkan mereka!" Semua tentara mengaum: "Hancurkan mereka!" Kapal-kapal yang tubuhnya penuh bekas peluru itu melesat dengan mesin dinyalakan maksimal ke arah sekelompok musuh di kanan.
Melihat target yang dipilih musuh adalah dirinya sendiri, Shangguan Wu bergumam pelan: "Sial, kenapa memilihku? Semoga Chen Lin tidak mengambil keuntungan seperti nelayan yang memetik hasil seperti tadi." Mengingat ekspresi tanpa emosi Chen Lin, Shangguan Wu gemetar lalu melambaikan tangan memberi perintah: "Seluruh pasukan bergerak mendekati pasukan Keluarga Chen!"
Melihat pergerakan pasukan Shangguan Wu, Chen Lin mengangkat alisnya, tetapi tidak berkata apa-apa. Dia hanya memerintahkan bawahannya untuk mengosongkan beberapa posisi bagi Shangguan Wu. Tak lama kemudian, pasukan Keluarga Shangguan dan Keluarga Chen berkumpul menjadi satu, membentuk armada 4.000 Kapal Perang X yang langsung menyergap Armada Tang.
Meski Sherry sudah sejak awal membaca niat Shangguan Wu, jarak yang terlalu jauh membuatnya tidak bisa melancarkan serangan. Namun Sherry tidak terlalu khawatir, karena kapal perang Paus Putih bukan sekadar tampilan yang indah. Dengan 900 kapal perang Paus Putih sebagai barisan depan ini, meski tidak bisa menghancurkan mereka sepenuhnya, setidaknya bisa membuat mereka linglung. Kedua belah pihak kemudian menyusun formasi duel frontal dan mulai saling mendekat.
Saat kedua belah pihak hampir memasuki jangkauan tembak, operator radar dari kedua pihak tiba-tiba berteriak dengan gugup: "Ada fenomena distorsi ruang yang tiba-tiba muncul di depan, intensitasnya luar biasa mengerikan!" Bersamaan dengan peringatan operator radar, sistem alarm otomatis di kapal perang juga berbunyi: "Objek besar akan melakukan lompatan ruang dari area depan, segera mundur ke jarak 3.000 kilometer!"
Sherry langsung memerintahkan tanpa ragu: "Mundur 3.000 kilometer!" Hatinya secara samar menyadari ada sesuatu yang akan muncul dari sana. Sementara itu, Shangguan Wu dan Chen Lin juga secara bersamaan mengeluarkan perintah mundur, meski keduanya diam-diam berspekulasi tentang identitas objek yang akan muncul. Entah mengapa, keduanya sama-sama memiliki firasat buruk.
Ketika objek hasil lompatan ruang itu muncul di depan mata semua orang, firasat Shangguan Wu dan Chen Lin menjadi kenyataan. Pasalnya objek tersebut ternyata adalah benteng perkasa milik negara Tang, Benteng Perak. Kehadiran Benteng Perak di tempat ini adalah keputusan Tang Long setelah menerima kabar dari dalam negeri, langsung melompatkan benteng ke lokasi ini.
Begitu melihat benteng ini, Shangguan Wu dan Chen Lin serentak memberi perintah sama: "Mundur! Segera lakukan lompatan ruang!" Meski reaksi mereka cepat, bawahan mereka justru terpaku seperti patung. Di saat keterkejutan mereka, Benteng Perak yang baru muncul sudah mulai menembaki mereka.
Ledakan kapal sekutu di sebelah dan sinar laser raksasa yang menghujani, membuat para prajurit Keluarga Shangguan dan Chen tersadar. Mereka segera mengaktifkan perangkat lompatan ruang. Namun meski beberapa beruntung bisa meloloskan diri, kebanyakan justru terlibat bencana karena jarak antar kapal yang terlalu berdekatan. Saat melompat, mereka saling menarik kapal tetangga ke dimensi paralel atau malah terseret masuk sendiri.
Jerit kematian korban sekarat dan ratapan tulus mereka yang terperangkap dimensi paralel, menyebar melalui komunikator ke seluruh kapal perang kedua klan. Teriakan mengerikan ini membuat semangat pasukan kedua keluarga anjlok. Di tengah kepanikan mereka, serangan bertubi-tubi dari benteng itu tetap tak henti menghujani.
Shangguan Wu dan Chen Lin yang tidak kabur karena peringatan sistem komputer, saling memandang pasrah lewat layar komunikasi. Setelah lama terdiam, mereka akhirnya mengangguk getir dan mengirimkan pemberitahuan penyerahan diri ke seluruh armada.
Tang Long yang berada di menara kontrol Benteng Perak tertegun melihat kelompok kapal perang yang sebelumnya kacau tiba-tiba menjadi sunyi. Baru setelah menerima komunikasi penyerahan diri musuh, dia tersadar dan bergumam pelan: "Ternyata mereka menyerah. Aku kira mereka bisa segera mengorganisir serangan balik. Tapi kenapa mereka tidak kabur malah memilih menyerah?"
Chen Kang, yang masih pusing karena lompatan ruang, mendengar perkataan Tang Long itu tidak bisa menahan tawa: "Melarikan diri? Formasi padat mereka sendiri menyulitkan lompatan ruang, sementara itu berada di bawah serangan benteng ini. Selain melakukan lompatan paksa ke dimensi lain, pilihan mereka hanyalah dihancurkan oleh tembakan meriam - kalau begitu apa pilihan lain selain menyerah? Lagipula, meskipun mereka kabur, tidak ada tempat untuk lianya. Negara mereka hampir direbut oleh Liu Yihui." Chen Kang menggelengkan kepala sebelum melanjutkan: "Entah apa yang ada di pikiran mereka, sampai berani mengerahkan seluruh pasukan untuk menyerang kita. Apakah mereka tidak takut kita gempur markas mereka, atau bagaimana? Apa mereka lupa kita masih memiliki tiga armada di Kekaisaran Weite yang berada di belakang wilayah mereka?"
“Ini karena mereka mengira Kekaisaran Weite bisa mengikat pasukan kita. Tapi jika tidak... pasukan darat tidak menghancurkan pasukan perlawanan di Ibu Kota Weite dengan refleks kilat, lalu membantu planet lain mengakhiri pertempuran dengan cepat, mungkin kita benar-benar akan terjebak kekuatan militer oleh Kekaisaran Weite.” Tang Long tertawa.
“Hehe, untung kita punya tiga armada. Kalau tidak, mana mungkin ada kekuatan militer cadangan untuk mengirim pasukan ke tiga negara sekaligus.” Chen Kang yang teringat sesuatu bertanya: “Pasukan apa yang menghancurkan pasukan Ibu Kota Weite itu? Mereka sangat hebat, bahkan tidak ada korban jiwa sama sekali.”
“Oh, pasukan itu? Mereka hanya menjalani pelatihan terkeras. Wajar saja tidak ada korban.” Tang Long menjawab sembari lalu.
Ekspresi keraguan muncul di wajah Chen Kang. Dia tidak percaya pasukan itu hanya sekedar dilatih secara ketat. Pelatihan sekeras apapun tidak mungkin membuat seluruh pasukan tidak kehilangan satu personel pun. Saat Chen Kang hendak bertanya lebih lanjut, komunikasi dari Sherry masuk.
"Sherry, tinggalkan beberapa kapal perang untuk mereorganisasi pasukan yang menyerah, selebihnya segera serang tiga kekuatan yaitu Keluarga Shangguan, Kekaisaran Shenwu, dan Keluarga Chen. Tiga armada Liu Yihui sudah memasuki negara-negara ini, kau pimpin mereka untuk menduduki wilayah." Tang Long memberi perintah tanpa memberi kesempatan Sherry berbicara.
Sherry yang awalnya ingin melapor sempat tertegun sejenak, namun mengingat kecepatan adalah kunci perang, segera memberikan hormat gerak dan mematuhi perintah. Setelah meninggalkan sebagian kapal untuk mereorganisasi pasukan yang menyerah, dia membawa lebih dari dua ribu kapal perang yang dipisahkan menjadi tiga rute untuk menyerang negara-negara tersebut.
Memandangi armada yang menjauh, Chen Kang tersenyum ke arah Tang Long: "Tak kusangka uji coba benteng biasa ini berubah menjadi pertempuran besar. Sepertinya kemenangan penuh akan segera tercapai. Nanti jumlah planet administratifmu akan mencapai angka 42 buah."
“42 planet, ah, memikirkannya saja sudah membuat pusing. Dari mana aku bisa mendapatkan staf pengelolaan untuk mengelola begitu banyak planet?” Tang Long menggaruk kepalanya sambil mengeluh.
Chen Kang melihat Tang Long yang kesal itu, lalu ikut merenungkan: "Meskipun wilayah kekuasaan Tang Long tiba-tiba meluas beberapa kali lipat - ini kabar baik untuk Manajer Jenderal - tapi justru sangat merugikan perkembangan Tang Long ke depan. Tidak hanya kurangnya personel manajemen yang parah, menyatukan sumber daya dari berbagai industri saja sudah menjadi hal yang sangat rumit. Ditambah lagi Tang Long menerima penyerahan kekuatan-kekuatan ini, orang-orang lama dari kekuatan tersebut mungkin akan menyebabkan perubahan tertentu dalam penguasaan Tang Long. Ah, bagaimana cara mengembangkan kekuatan Tang Long? Benar-benar memusingkan." Keduanya tetap berada di benteng sambil melamun, sambil memperhatikan di layar bagaimana kapal perang Tang Besar melakukan penataan ulang terhadap kapal-kapal yang menyerah.
Di pangkalan bawah tanah Ibu Kota Kekaisaran Weite, Kaisar Weibi yang menerima kabar kehancuran total seluruh pasukan hanya bisa terduduk lemas. Bibirnya komat-kamit, "Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin? Kenapa armada sebanyak itu tetap kalah dari Tang Besar?"
Staf itu juga bermuram durja. Namun tiba-tiba ia seperti mendapat ide, mendekat ke telinga Weibi dan mulai berbisik. Ekspresi Weibi berubah-ubah selama mendengar, hingga akhirnya ia menghela napas panjang dan mengangguk, "Baik, lakukan! Kita harus segera pergi selagi kapal perang Tang Besar masih sibuk di negara lain."
Sang segera membalas, "Mematuhi perintah Yang Mulia." Ia lalu mundur untuk menangani persiapan.
Sementara Weibi yang masih duduk menatap wilayah galaksi di layar dengan mata berapi-api, "Tang Long, aku takkan membiarkanmu hidup tenang!"
Setelah mendapat kabar dari Sherry bahwa tiga negara telah diduduki, Tang Long langsung melakukan lompatan ruang kembali ke Planet Zhongzhou untuk mengadakan rapat penting. Entah mengapa, setelah beberapa kali uji coba lompatan ruang, efek sampingnya tidak terlalu terasa lagi. Begitu benteng tiba di Zhongzhou, Tang Long segera pergi bersama anak buahnya.
Chen Kang yang mengikuti keluar dari benteng dan kembali ke kantornya, langsung menyendiri di tempat tersembunyi untuk berkomunikasi dengan Manajer Jenderal: "Manajer, benteng Tang Long memang memiliki fungsi lompatan ruang." Ia menjelaskan secara detail kejadian yang baru saja dialaminya.
Manajer Jenderal berseru girang: "Bagus! Segera rebut sistem lompatan ruang ini dengan segala cara!"
Chen Kang menjawab dengan ragu: "Tapi Tang Long sama sekali tidak mau menjual perangkat ini. Ini adalah senjata pamungkasnya."
Manajer Jenderal terdiam sejenak kemudian berkata: "Bagaimanapun caranya kita harus dapatkan perangkat ini! Ketahuilah, ini adalah senjata yang sepenuhnya mengubah pola perang saat ini. Tidak boleh dibiarkan dikuasai oleh satu orang saja! Jika Tang Long tidak mau menjual, maka carilah cara untuk mencuri dokumennya. Apapun taktik yang digunakan, pastikan data perangkat ini berhasil didapat!"
"Ya, bawahan mengerti." Chen Kang mulai mengalihkan topik: "Manajer Jenderal, saat ini Tang Long telah memiliki 42 planet administratif." Ia kemudian menjelaskan detail bagaimana Tang Long memicu perang dan meraih kemenangan.
Mendengar ini, Manajer Jenderal langsung bersemangat luar biasa: "Benarkah? Luar biasa!" Wajar jika ia lebih antusias dibanding saat mendengar benteng bisa melompat, karena kemampuan lompatan ruang benteng hanya meningkatkan omzet organisasi, sementara perluasan kekuatan Tang Long langsung berkaitan dengan statusnya sendiri. Perbedaan antara keduanya terlalu besar.
“Baik, selain segera mendapatkan perangkat lompatan ruang, kau harus meningkatkan dukungan kepada Tang Long. Tentu saja, jangan lupa memperketat penguasaan atas sistem ekonomi dan industri pertahanan vital Tang Long!” Manajer Jenderal mengingatkan beberapa hal penting secara detail.
Setelah mematikan komunikator, Chen Kang mulai merenungkan bagaimana cara mendapatkan dokumen perangkat tersebut. Ia bergumam, "Menyuap? Prajurit di benteng itu semua pendiam, dari ekspresi mereka sudah jelas tidak bisa disuap. Kalau begitu kirim mata-mata? Seluruh benteng memiliki puluhan ribu orang, pasti tidak semua saling mengenal. Hmm, sepertinya hanya bisa mengirim mata-mata untuk mencurinya." Chen Kang yang telah mengambil keputusan segera meninggalkan tempat ini untuk mencari mata-mata terbaik. Mengenai urusan membantu Tang Long dan menguasai aset vitalnya, hal-hal ini tidak bisa dipaksakan, lagipula tidak perlu Chen Kang turun tangan langsung - bawahan yang dibawanya sendiri juga bukan orang-orang pengangguran. Prioritas utama tetaplah mendapatkan perangkat lompatan ruang itu, bagaimanapun juga ini adalah peluang untuk meningkatkan jasa militernya sendiri.
Berbeda dengan Chen Kang yang bersemangat, Tang Long saat ini sedang menundukkan kepala sambil dimarahi. Begitu kembali, dia langsung dikepung oleh Yuna dan beberapa orang yang bergiliran menasihatinya agar tidak melakukan hal-hal berbahaya lagi di masa depan. Setelah semua nasihat itu selesai, mereka kembali mengingatkan Tang Long tentang kesadaran sebagai pemimpin tertinggi, seharusnya bagaimana dan tidak seharusnya bagaimana. Ketika omelan hampir selesai, bergabungnya Sherry yang baru kembali memperpanjang waktu teguran tersebut.
Xing Ling yang datang setelah mendengar kabar itu berdiri di samping dengan gelisah menyaksikan Tang Long dicibir. Meski sangat ingin membela Tang Long, namun karena tidak terlalu akrab dengan para wanita itu dan merasa tidak punya hak, dia hanya bisa memandang dengan tenang. Dia juga ingin menyampaikan perhatian dan kekhawatirannya pada Tang Long, tapi bingung cara mengungkapkannya. Dari ucapan Yuna dan yang lain, dia sudah merasakan betapa mereka menyayangi Tang Long. Entah mengapa, kesadaran ini membuat Xing Ling merasa sedikit cemburu pada Yuna dan kawan-kawannya.
Setelah diskusi panjang tentang 'pelajaran ibu pada anak' usai, topik beralih ke urusan pemerintahan dan militer. Mendengar mereka semua kesulitan kekurangan personel, Tang Long berpikir sejenak lalu bertanya pada Xing Ling: "Kakak Xing Ling, apakah komputer pengendali masyarakat kami bisa menggantikan staf pengelolaan di level bawah?"
Tidak menyangka Tang Long akan bertanya padanya, Xing Ling panik sejenak lalu mengangguk dan berkata: “Tentu saja bisa, karena komputer pengelola masyarakat memang dirancang untuk menggantikan pekerjaan staf pengelolaan tingkat bawah.”
Tang Long menepuk tangan berkata: “Bagus! Kalau begitu kita bisa mengosongkan banyak staf pengelolaan tingkat bawah, dan mengalihkan personel ini ke departemen-departemen yang membutuhkan, masalah pun terselesaikan.” Ia melanjutkan sambil memandang semua orang: “Selain itu, aku berencana menyerahkan seluruh kewenangan pengelolaan tingkat bawah pemerintah ke komputer pusat. Ini tidak hanya efisien tapi juga hemat biaya dan tenaga.”
Li Wu bertanya dengan khawatir: “Apakah penyerahan seluruh kewenangan pengelolaan tingkat bawah ke komputer tidak akan menimbulkan masalah?”
Dengan penuh keyakinan pada sistem komputer pusat buatan Xing Ling, Tang Long menjawab: “Sama sekali tidak akan ada masalah. Komputer pengelola akan menjalankan protokol secara ketat, benar kan, Kak Xing Ling?” Xing Ling langsung mengangguk-nangguk gugup.
Tang Long melihat semua masih khawatir, lalu berkata: "Tenang, tidak akan ada masalah. Seperti dulu Federasi Wan Luo kan juga menyerahkan kekuasaan pengelolaan masyarakat ke komputer? Selama ratusan tahun pernah ada masalah apa?"
Mendengar ini, mereka merenungkan kondisi Federasi Wan Luo sebelumnya. Tampaknya masalah hanya muncul di militer, sementara aspek administrasi pemerintahan lainnya benar-benar tak pernah bermasalah. Akhirnya mereka mengangguk menyetujui pendapat Tang Long. Selama Komputer Pusat tak bermasalah, kemampuannya mengelola masyarakat memang lebih unggul daripada manusia.
