Setelah Tang Long membawa 500 lebih kapal perang Paus Putih dan ratusan ribu robot dari pabrik Tang Xing, kapal perang yang dipesan oleh Tang Long dan Yuna juga mulai berdatangan ke negara Tang. Robot yang dibeli dari Kekaisaran Elang Perak pun hidup harmonis bersama prajurit Dinasti Tang.
"Saat ini Korps kita memiliki 48.000 Kapal Perang X, 1.000 kapal biasa, 1.500 kapal perang Paus Putih, dan 1 benteng bergerak. Karena Chen Kang hanya mau memberikan 200.000 pesawat angkut kelas tinggi berisi persediaan untuk pembelian Kapal Perang X tahap akhir, sekarang kita memiliki 390.000 pesawat angkut kelas tinggi berisi persediaan. Total pasukan mencapai lebih dari 500 juta personel, termasuk 40 juta robot tempur. Jumlah robot ini adalah hasil pembelian maksimal kita, semuanya awak kapal perang." Sherry melapor ke Tang Long.
"Pasukan 500 juta orang?! Li Wu, berapa populasi Dinasti Tang kita?" Tang Long bertanya dengan kaget.
"Wilayah Galaksi Tianhe 25 miliar, Wilayah Galaksi Zhongzhou 8 miliar. Total populasi Dinasti Tang kita mencapai 33 miliar orang." Li Wu segera menjawab.
“Rasio militer dan rakyat adalah 1 banding 66? Tidak ada masalah kan?” Tang Long menatap Yuna.
Yuna mengangguk: “Sementara tidak masalah, tapi alokasi anggaran militer terlalu besar. Dengan pertumbuhan ekonomi saat ini, jika tidak ada perluasan wilayah, kita hanya bisa bertahan satu tahun.”
“Dalam setahun? Tak masalah! Aku yakin Aliansi Anti-Tang tidak akan bertahan setahun.” Tang Long tertawa lebar.
“Junjungan, saat ini 16 perwira mayor masing-masing memimpin 3.000 unit Kapal Perang X. Liu Yihui, Zhang Guanhua, Li Jiamin masing-masing mengomandoi 5 perwira mayor. Pasukan 3.000 unit Kapal Perang X yang dipimpin mantan perwira yang menyerah, Went, ditambah 1.500 unit pasukan pengawal kekaisaran Anda membentuk pasukan mobile di bawah komando langsung Junjungan.” Sherry menjelaskan. Pengelompokan ini dilakukan karena kekhawatiran akan kesulitan koordinasi Went dengan perwira lain.
Mengenai masalah apakah Wen Te akan berkhianat, ini sama sekali tidak pernah dipedulikan oleh Sherry. Selain prajurit yang mengemudikan kapal perang tidak mungkin menuruti perintah komandan untuk mengkhianati Tang Long, robot-robot yang menempati separuh dari awak kapal perang saja sudah cukup untuk menghentikan segala bentuk pemberontakan. Bahkan jika semua orang tidak bisa dipercaya, Pasukan Pengawal Kekaisaran yang terdiri dari 1500 kapal perang Paus Putih milik Tang Long juga bisa memberantas segala pemberontakan.
"Hehe, tak kusangka komandan armada yang diperkuat di korps kita justru dijabat oleh Letnan Kolonel. Oh ya, baru saja aku sadar, sepertinya kita belum memiliki medali jasa di Dinasti Tang. Selain pangkat militer, benda ini adalah yang paling bisa mewakili prestasi tentara. Sungguh tidak bisa dibiarkan, harus diketahui ini adalah hal penting untuk meningkatkan semangat dan rasa kebanggaan pasukan," ujar Tang Long.
Para wanita itu mengangguk-angguk tersadar. Yuna berbisik dalam hati, "Ah, ternyata kami masih kurang pengalaman. Tidak hanya lupa urusan Departemen Luar Negeri, tapi juga soal medali jasa. Benar-benar tidak kompeten."
“Saya pikir kita harus menetapkan beberapa jenis medali jasa. Jenis pertama adalah Medali Kelas Istimewa yang hanya diberikan kepada tentara dengan jasa-jasa luar biasa, lalu Medali Kelas 1 hingga 9 yang masing-masing terbagi menjadi tiga level. Selain itu, medali ini harus memiliki kategori sesuai jenis pasukan seperti komando, heroik, penghancur musuh, pertarungan, kapal perang, logistik, dan sejenisnya. Desain medali akan menjadi tanggung jawab institut desain, sedangkan program penghitungan medali jasa akan diserahkan kepada Xing Ling untuk membuatnya. Tingkat kesulitan mendapatkan medali harus setara dengan promosi pangkat militer, jangan sampai semua orang bisa mendapatkannya, agar nilai medali benar-benar terasa.” Tang Long berbicara tanpa jeda.
Beberapa gadis cantik yang bertanggung jawab atas proyek-proyek ini mengangguk keras-keras sambil menunjukkan mereka telah mengingatnya.
Melihat semua orang tidak ada lagi yang ingin berbicara, Tang Long tersenyum dan berkata: "Baik, kalau tidak ada masalah lagi, mari kita lakukan pekerjaan penyesuaian prajurit dan kapal perang, perkuat latihan. Aku akan pergi ke benteng itu, mungkin aku akan mengemudikan benteng untuk menyusup ke dalam Aliansi Anti-Tang dan membuat kekacauan." Setelah berkata demikian, Tang Long pergi dengan tersenyum nakal, meninggalkan sekumpulan gadis cantik yang kecewa karena tidak mendapat hadiah. Setelah mengetahui kekuatan mematikan benteng tersebut, mereka sama sekali tidak mempermasalahkan kemana Tang Long akan membawa benteng itu.
35 pemimpin Aliansi Anti-Tang kembali berkumpul di istana Kekaisaran Tiele, karena Liu Bin akan memberikan laporan terbaru tentang situasi Kekaisaran Tang.
Liu Bin memandang para hadirin dengan wajah serius, lalu berkata dengan nada berat: "Saudara-saudara, dalam waktu sebulan, Kekuatan Militer Kekaisaran Tang telah meledak menjadi 50.000 kapal, dan sebagian besarnya adalah Kapal Perang X versi diperkuat!" Sambil berkata demikian, dia memutar rekaman yang diambil diam-diam saat kapal-kapal perang X yang dibeli itu tiba di wilayah Tang.
Melihat layar yang dipenuhi Kapal Perang X hingga hampir menutupi langit, para pemimpin tertegun dengan mulut menganga. Mereka sama sekali tidak menyangka Kekaisaran Tang bisa menambah begitu banyak kapal perang dalam sebulan, dan itu pun bukan kapal biasa melainkan versi diperkuat dari Kapal Perang X! Meski sudah lama mendengar Kekaisaran Tang terkenal efisien dan sangat makmur, tak disangka kekayaan mereka sampai level bisa dengan mudah membeli puluhan ribu Kapal Perang X sekaligus.
"Seperti yang telah disaksikan, ekspansi kekuatan militer Kekaisaran Tang sudah jelas. Sekarang mari kita lihat perkembangan Kekuatan Militer Aliansi bulan ini." Liu Bin menekan tombol, dan di layar muncul data berikut: Kekuatan Militer 66.000 kapal, Satelit Bersenjata 110 unit.
Beberapa pemimpin langsung ribut, seorang pemimpin dengan suara keras berteriak: "Tidak mungkin! Negara kita saat ini sudah memiliki 3000 kapal perang, meningkat dua kali lipat dari sebelumnya 1500 kapal. Satelit bersenjata juga bertambah dari 0 menjadi 2 unit. Mengapa peningkatan kekuatan militer aliansi hanya segini?" Para pemimpin yang ribut tersebut saling klaim bahwa negara mereka minimal menambah ribuan kapal perang, sambil mengutuk negara-negara yang tidak menambah kekuatan militer sebagai pihak yang bermaksud jahat - ingin memeras uang, tenaga, bahkan nyawa negara mereka. Sedangkan mayoritas pemimpin lain terlihat malu, mereka tidak menyangka mata-mata Tiele bisa menyusup dan mengetahui kondisi kekuatan militer domestik mereka.
Tuert berdiri dan berteriak, "Negara Tiele telah menambah 2000 unit kapal perang, saat ini memiliki 5000 unit kapal perang. Jika tidak percaya, silakan pergi ke pelabuhan militer untuk menghitung jumlahnya." Kedua belas pemimpin Kekuatan Bulan Sabit gemetar dalam hati. Mereka sendiri hanya menambah 100-200 unit kapal perang sebagai formalitas, tak menyangka Tiele ternyata menambah 2000 unit sekaligus. Tampaknya tidak seperti yang dikatakan penasihat militer mereka bahwa Tiele ingin memicu persaingan persenjataan untuk membuat negara-negara ini mengalami kemerosotan ekonomi. Ah, mengapa jaringan mata-mata mereka begitu buruk, sampai tidak bisa mengumpulkan informasi tentang penambahan pasukan Tiele? Jika mereka tahu Tiele menambah 2000 unit kapal perang, pasti sudah ikut menambah pasukan. Masakan sampai mempermalukan diri seperti ini?
Tuote sekali lagi berteriak: "Para hadirin, aku tidak tahu apa yang kalian pikirkan. Jika tidak bersedia menambah pasukan, kalian bisa keluar dari aliansi atau berlutut menyembah Dinasti Tang sebagai hamba. Tapi kami yang rela menurunkan industri sipil demi menambah pasukan, tidak akan menjadi pengecut seperti itu!" Ucapannya disambut sorak gemuruh dari para pemimpin yang telah menambah pasukan besar-besaran.
Seorang pemimpin mungkin tidak ingin dicap pengecut, dia berdiri dan berkata: "Liu Bin, berapa banyak pasukan yang harus kami tambahkan sekarang untuk melawan Kekaisaran Tang? Terus terang, nanti setelah pulang aku akan segera menambah pasukan!"
Liu Bin membungkuk memberi hormat pada pemimpin itu dan menjawab: "Dulu kami menyiapkan sepuluh lawan satu, jadi 100.000 pasukan sudah cukup. Tapi sekarang Tang memiliki 50.000 kapal perang, sepuluh lawan satu berarti membutuhkan 500.000 pasukan. Kekuatan sebesar ini tidak mungkin ditopang oleh tiga wilayah galaksi kami. Jadi rencana minimal kami adalah empat lawan satu, yaitu 200.000 pasukan. Jika di bawah angka ini, lebih baik kami fokus bertahan saja daripada mempertimbangkan serangan ke Tang."
Awalnya mendengar kebutuhan 500.000 Kekuatan Militer, semua orang menarik napas dalam-dalam. Apakah ini berarti harus mengalokasikan 100% Produk Domestik Bruto untuk membeli kapal perang agar tercapai? Ketika mendengar angka 200.000 kapal, mereka baru lega. Menurut jumlah ini, 35 negara hanya perlu menyediakan sekitar 6.000 kapal perang per negara. Angka ini masih bisa ditanggung oleh negara masing-masing.
Melihat ekspresi para pemimpin, Liu Bin mengingatkan: "Mohon Para Yang Mulia memperhatikan, Jangan membeli kapal biasa. Usahakan membeli kapal kelas tinggi, sebaiknya versi diperkuat Kapal Perang X. Meski lebih mahal, ini lebih baik daripada membeli kapal biasa sebagai abu meriam. Ketahuilah bahwa 50.000 kapal perang Dinasti Tang semuanya adalah versi diperkuat Kapal Perang X!"
Saat suaranya berhenti, Turtel berdiri dan menambahkan: "Pada saat yang sama, kita harus membangun satelit bersenjata secara besar-besaran. Harga satu satelit bersenjata setara dengan dua kapal perang biasa, tapi dalam menghadapi benteng, satelit ini lebih berguna daripada kapal kelas tinggi. Negara kami selain mempersiapkan perluasan kekuatan militer hingga skala 10.000 kapal, juga akan memproduksi 500 satelit semacam ini. Harap semua tidak lagi berkhayal untuk menyimpan kekuatan. Jika Aliansi Anti-Tang hancur, wilayah galaksi Bulan Sabit, Qinghai, dan Mantun akan menjadi milik Dinasti Tang! Jika dalam pertemuan berikutnya masih ada yang tidak menambah persenjataan militer, aku akan anggap orang itu ingin berkolusi dengan Tang, dan sebagai pemimpin aliansi akan memimpin pasukan untuk menghancurkannya!"
Semua pemimpin mengangguk khidmat mendengar ini. Ekspresi Tiele terlihat sangat serius. Entah karena takut ancaman Tiele, takut ditelan oleh Dinasti Tang, atau lebih takut ditelan negara lain yang kekuatannya meningkat - semua pemimpin memutuskan untuk segera meningkatkan pasukan secara besar-besaran setelah pulang.
Saat rapat hampir berakhir, alarm milik Tiele tiba-tiba berbunyi. Di layar muncul seorang perwira yang dengan wajah cemas melapor kepada Tu'erte: "Yang Mulia, benteng Kekaisaran Tang tiba-tiba muncul di Planet Manduo! 500 kapal perang yang bertahan telah hancur sepenuhnya. Sesuai perintah sebelumnya Yang Mulia, Manduo telah menyerah kepada Kekaisaran Tang. Pasukan pendarat Tang sedang merampok semua cadangan persediaan dan memasang bom di setiap pabrik!"
Para pemimpin lain tercengang. Wajah Tu'erte yang mendengar kabar ini sangat pucat. Tubuhnya gemetar tak terkendali, matanya kosong menatap rekaman benteng logam berwarna perak yang berlabuh di atas sebuah planet di layar, tak mampu menjawab perwira itu. Liu Bin dengan wajah pucat menatap layar sejenak, lalu lemah melambaikan tangan ke perwira: "Yang Mulia sudah tahu. Kau pergilah siapkan pasukan."
“Mematuhi perintah, Penasihat militer.” Perwira yang menyadari wajah Yang Mulia tidak beres memang ingin segera pergi agar tidak menjadi sasaran kemarahannya. Setelah mendapat izin Penasihat militer, ia segera memberi hormat gerak dan memutus komunikasi.
Liu Bin mengerti mengapa ekspresi Yang Mulia begitu menakutkan. Planet Mantu yang merupakan pabrik militer Kekaisaran Tiele sekaligus gudang penyimpanan 1.000 satelit bersenjata itu, pasti telah dijarah Kekaisaran Tang. Sungguh sial! Mereka tidak hanya merampas habis-habisan persediaan bertahun-tahun, tapi juga menempatkan bom di pabrik. Bukankah ini berarti semua fasilitas produksi akan dihancurkan? Butuh biaya dan waktu yang tak terkira untuk membangun kembali. Meski memahami perasaan Yang Mulia, Liu Bin tetap mendekat dan berbisik, "Yang Mulia, para pemimpin negara lain masih ada di sini. Prioritas utama adalah mengumpulkan pasukan untuk serangan balik. Kita tidak boleh kehilangan muka."
Turt mengangguk, lalu berbalik berkata: "Para hadirin, ini adalah ujian dari Kekaisaran Tang terhadap kemauan kita. Jika kita tidak melawan seperti Kekaisaran Weite, maka kehancuran negara akan menjadi nasib kita. Dengan identitas sebagai pemimpin aliansi, aku meminta kalian segera memindahkan kapal perang dan satelit bersenjata dari negeri masing-masing. Hanya dengan menunjukkan sisi ganas kita, kita bisa membuat musuh mundur!"
Para pemimpin segera mengangguk setuju, dan ramai-ramai mengeluarkan komunikator untuk memberi perintah ke negeri masing-masing. Namun dari perintah mereka, jelas terlihat negara-negara ini tidak mengerahkan seluruh kekuatan militer seperti yang diperintahkan pemimpin aliansi, melainkan hanya memindahkan separuh pasukan. Meski demikian, semua satelit bersenjata memang dikerahkan, karena cuma satu atau dua saja, dan banyak negara yang bahkan tidak memilikinya.
Awalnya Tang Long membawa Benteng Perak untuk menguji fungsi perangkat stabilisasi yang baru dipasang. Tiba-tiba dia memasukkan koordinat lompatan ke wilayah galaksi Bulan Sabit. Meski sangat ingin pamer kekuatan di ibu kota negara pemimpin Aliansi Anti-Tang, Kerajaan Tiele, pertimbangan pasukannya belum siap membuatnya memilih planet berpenduduk paling jarang di Tiele - Planet Manduo sebagai tujuan lompatan, untuk menghindari memicu perang.
Saat Benteng Perak Tang Long muncul di Manduo, 500 kapal perang yang bertugas di sana langsung menyerang dengan nekat. Tapi yang tidak disangka orang Tiele - serangan 500 kapal nekat ini justru mengubah rencana Tang Long yang awalnya hanya ingin berputar sebentar lalu pulang.
"Lima ratus kapal perang? Habisi mereka! Siapkan pemindaian planet ini, pasti ada barang berharga di sini. Tidak mungkin mereka menempatkan 500 unit pasukan hanya untuk menjaga planet sepi begini!" Tang Long berseru penuh semangat. Mungkin di negara-negara besar galaksi lain, jumlah 500 kapal untuk pasukan penjaga planet terbilang sangat minim. Tapi di sini adalah Galaksi Tanpa Kekacauan, selain Ibu Kota, tak ada yang berani menempatkan armada sebanyak ini untuk menjaga satu planet. Bahkan Tang Long sendiri hanya menempatkan satu korps patroli mobile per wilayah galaksi sebagai pengganti pasukan planet, sementara kekuatan utamanya terkonsentrasi di perbatasan. Melihat planet terpencil ini justru dijaga 500 unit pasukan, bagaimana Tang Long tidak curiga?
Lima ratus kapal perang nekat itu musnah seketika hanya dengan satu tembakan serentak meriam sekunder dari Benteng Perak. Pertempuran berakhir dalam sekejap mata. Pasukanmu cuma 500 kapal, sementara lawan punya puluhan ribu meriam besar berdiameter 30 meter. Dengan intensitas dan kepadatan serangan seperti ini, apa kau masih berharap pertempuran bisa berlangsung puluhan menit?
Tang Long sama sekali tidak memperhatikan hasil pertempuran. Matanya bersinar penuh semangat saat menatap gambar hasil pemindaian di layar. Melihat gambar permukaan yang kosong, alih-alih kecewa, dia justru berseru dengan antusias: "Cepat, lakukan pemindaian penetrasi! Barang bagus pasti tidak ditaruh di permukaan!"
Setelah pemindaian selesai, struktur bawah tanah planet ini segera terpampang di layar. Tang Long langsung terkekeh kegirangan: "Luar biasa! Ternyata ini pabrik militer raksasa!" Tiba-tiba dia berhenti tertawa, menunjuk beberapa blok hitam di layar sambil bertanya pada Feng Shuang dan Feng Bing di belakangnya: "Apa arti blok-blok hitam ini? Kenapa tidak bisa dipindai?"
Feng Shuang，，：“，，。”
“！”，：“，，，！”
Seiring perintah Tang Long dikeluarkan, 50 kapal perang Paus Putih menyemburkan diri dari benteng dan menghujam masuk ke Planet Manduo. Personel dalam kapal-kapal ini adalah para robot yang paling awal mengikuti Tang Long, sama sekali tidak peduli dengan masalah seperti tembakan meriam antipesawat. Mengapa hanya 50 kapal perang? Itu karena dipasangnya perangkat stabilisasi yang membuat ruang dalam Benteng Perak dikurangi drastis, hingga hanya mampu menampung 50 kapal perang.
Tembakan meriam antipesawat tidak muncul, justru yang muncul adalah komunikasi penyerahan diri dari Planet Manduo. Tidak ada jalan lain, setelah menyaksikan kekuatan mematikan Benteng Perak yang bisa menghancurkan kapal perang penjagaan mereka dalam sekejap, para komandan merasa ketakutan. Ditambah dengan perintah yang dikeluarkan Turtel setelah rapat aliansi pertama: "Jika menghadapi serangan benteng Kekaisaran Tang Besar, diizinkan untuk menyerah". Perintah ini membuat Komandan Garnisun Planet dan Komandan Pangkalan langsung menyerah tanpa ragu setelah menerima pemberitahuan penyerahan diri. Namun awalnya para komandan masih ragu-ragu, baru setelah menerima ancaman Tang Long mereka bertindak sigap. Dari aspek ini, penyebab utama keputusan mereka untuk menyerah mungkin justru karena ancaman Tang Long tersebut.
Mendengar laporan bawahan tentang penemuan berbagai persediaan dan bagian kapal perang di dalam pangkalan, Tang Long langsung merasa gatal di hati. Dia hampir tak sabar ingin turun langsung melihat hasil jarahannya. Sayangnya semua kapal perang sudah dikerahkan, sementara di benteng tidak ada kapal pendarat lain. Tang Long hanya bisa mendengarkan laporan sambil menelan ludah.
"Jangan banyak bicara! Bawa semua yang bisa kita pakai kembali ke benteng! Ingat, yang paling berharga diangkut duluan, yang tak bernilai diangkut terakhir!" Akhirnya Tang Long yang tak tahan menunggu lagi mengaum ke arah komunikator.
Personel pangkalan yang menunggu integrasi menyadari para penjajah berbaju seragam biru ini tampaknya tidak peduli dengan mereka, melainkan sibuk menggali setiap pangkalan penyimpanan. Begitu menemukan gudang-gudang ini, mereka langsung memulai operasi relokasi besar-besaran. Tidak hanya memindahkan aset fisik, mereka juga mengangkut aset non-fisik. Entah bagaimana caranya, tanpa kata sandi pun mereka bisa membuka program dan mengakses berbagai data di komputer pangkalan. Kecepatan salin data mereka luar biasa, seluruh dokumen komputer pangkalan berhasil dipindahkan ke hard disk portabel dalam waktu singkat.
Awalnya para personel hanya terpaku menyaksikan penjarahan ini. Namun saat melihat para penjajah mulai menghancurkan komputer dan menempatkan bom di titik-titik vital, mereka bergetar ketakutan. Gerakan-gerakan ini membuat mereka menyimpulkan: para penjajah tidak ingin menguasai planet ini, tapi hendak meluluhlantakkannya. Ya ampun, jika demikian, bukankah nyawa mereka pun akan ikut terancam?!
Personel Pangkalan yang panik tiba-tiba lega, karena para penjajah ini memerintahkan mereka untuk segera melarikan diri dari pangkalan. Dengan izin penjajah, personel pangkalan tanpa menunggu perintah atasan langsung berebut kendaraan pangkalan, lalu melesat keluar dari pangkalan. Selanjutnya mereka menyebar ke segala penjuru tanpa tujuan pasti, yang penting semakin jauh dari pangkalan semakin baik - mengingat banyaknya bom yang bisa meledakkan seluruh kompleks pangkalan.
Saat kapal perang Paus Putih mengembalikan batch pertama persediaan, Tang Long meninggalkan menara kontrol untuk memeriksa barang rampasan perangnya. Meski benteng hanya bisa menampung 50 kapal perang, ruang di dalamnya mampu menyimpan persediaan dari puluhan ribu pesawat angkut kelas tinggi. Karena itu material yang diturunkan ini tidak menempati ruang parkir kapal perang.
Awalnya mengira bahwa batch pertama persediaan ini adalah blok energi, paling buruk juga suku cadang kapal perang, Tang Long terkejut dan tercengang melihat 50 kapal perang Paus Putih menggunakan perangkat pengangkut itu masing-masing mengeluarkan dua bola logam berdiameter ratusan meter. Dia penasaran mendekati bola logam tersebut, mengetuk cangkangnya, menggaruk-garuk kepala lalu menoleh ke Feng Shuang bertanya: "Ini apa? Benteng bergerak mini?"
Feng Shuang yang memiliki banyak data di otaknya hanya melihat sekilas bola logam itu lalu menjawab: "Ini adalah satelit bersenjata, digunakan untuk pertahanan planet. Cangkang satelit bersenjata ini mampu menahan 10 tembakan meriam utama kapal perang Paus Putih. Selain itu, ia memiliki meriam laser 30 meter yang daya serangnya lebih dahsyat dari meriam sekunder benteng perak ini. Juga memiliki kecepatan jelajah setara kapal biasa, namun karena dikendalikan jarak jauh, ia tidak bisa keluar dari radius satu juta kilometer dari kapal komando. Setiap pengisian energi bisa bertahan untuk penerbangan berkecepatan tinggi selama sebulan, atau menembakkan 100 sinar laser, tapi tidak bisa ditembakkan beruntun - setiap kali membutuhkan interval 5 detik."
"Astaga, ini barang bagus sekali!" Tang Long menahan air liur dengan mata berbinar-binar. Tapi dia segera mengerutkan alis: "Kalau begitu, Aliansi Anti-Tang sudah memiliki senjata macam ini? Berapa tingkat kerusakan yang bisa ditimbulkan pada Benteng Perak? Bagaimana dengan kapal perang Paus Putih? Lalu bagaimana dengan Kapal Perang X?"
Feng Shuang dan Feng Bing dengan cepat melakukan perhitungan, lalu merangkum dan menyampaikan melalui Feng Shuang: "Seribu satelit bersenjata seperti ini menyerang Benteng Perak selama 10 menit, Perisai Perlindungan benteng akan hancur. Dalam 30 menit, Benteng Perak akan hancur total. Satu satelit bersenjata yang mengarahkan senjata ke kapal perang Paus Putih secara terus-menerus selama 1 menit bisa menghancurkan perisainya. Setelah kehilangan perisai, cukup 1 sinar laser dari satelit untuk menghancurkan kapal Paus Putih. Sedangkan untuk Kapal Perang X, hanya perlu 10 sinar laser dari satelit bersenjata ini untuk menghancurkannya sepenuhnya."
Wajah Tang Long menjadi berat, ia berjalan mondar-mandir mengelilingi satelit bersenjata sambil bergumam: "Tampaknya perang ini tidak akan mudah. Jika mereka punya puluhan ribu satelit bersenjata seperti ini, pertempuran ini tidak perlu dilanjutkan karena pasti kalah." Tiba-tiba ia menoleh dan bertanya: "Bisakah Dinasti Tang memproduksi satelit bersenjata semacam ini?"
"Sama sekali bisa, struktur satelit bersenjata ini tidak rumit." Feng Shuang mengangguk.
"Baik, nanti kita perintahkan pabrik militer untuk memproduksi dalam jumlah besar. Tunggu, tidak boleh! Chen Kang tidak boleh tahu hal ini. Lebih baik pabrik Sis yang memproduksi, kecepatannya lebih tinggi." Gumam Tang Long tiba-tiba berkhayal: "Hehe, jika aku punya ratusan ribu satelit seperti ini, siapa yang bisa menahan serangannya?"
Tang Long yang selesai berkhayal tiba-tiba menyadari jumlah satelit bersenjata di sekitarnya bertambah banyak, bahkan kapal perang Paus Putih masih terus mengeluarkan satelit-satelit ini. Dia garuk-garuk kepala bertanya: "Kenapa belum selesai diangkut? Masih berapa banyak satelit bersenjata ini?"
Feng Bing menyahut: "Masih 200 unit, total 1000 unit. Karena satu kapal Paus Putih hanya bisa memuat 2 unit sekaligus, jadi proses pengangkutannya agak lambat."
Tang Long menghela nafas: "Ah, seandainya dari awal kita kirim beberapa pesawat angkut kelas tinggi, pasti bisa selesai sekejap." Setelah menggelengkan kepala, dia memerintahkan: "Sudahlah, manusia tidak boleh serakah. Suruh mereka angkut semua satelit lalu parkir di dalam benteng, barang-barang lain tidak usah dibawa. Menurut perkiraanku, pasukan besar musuh akan segera datang. Kalau tidak segera mundur, kita tidak bisa kabur."
Setelah 50 kapal perang Paus Putih melakukan dua kali pengiriman lagi, 1000 buah satelit bersenjata telah sepenuhnya dimuat ke dalam perut benteng. Pada saat yang sama, radar benteng menunjukkan puluhan ribu kapal perang sedang melaju dengan kecepatan penuh ke arah sini. Tang Long tersenyum ke arah armada tersebut lalu menekan tombol peledak. Di layar, Planet Manduo segera menampakkan beberapa jamur atom yang menyilaukan. Sambil menikmati pemandangan awan berbentuk jamur ini dengan penuh kesombongan, Tang Long memberi perintah: "Lakukan lompatan ruang, target Planet Zhongzhou."
Tiba-tiba Tang Long tertawa terkekeh: "Hihi, rupanya jadi perampok itu menyenangkan. Setelah pulang, selidiki lokasi basis penyimpanan negara-negara ini. Nanti kalau ada waktu, kita jarah lagi." Mendengar ini, Feng Shuang dan Feng Bing saling pandang lalu mengangkat bahu dengan pasrah.
Kapal-kapal perang Tulte yang datang dengan marah besar ini hanya bisa menyaksikan pemandangan sebelum benteng perak menghilang. Karena jarak terlalu jauh, bahkan mengganggu dengan menembakkan sinar laser pun tidak mungkin. Sebagian besar awak kapal merasa sangat kesal, namun melihat mereka diam-diam mengusap keringat dingin, bisa diduga mereka lebih bersedia melihat benteng perak itu lenyap sebelum kedatangan mereka sendiri? Bagaimanapun juga, kekuatan militer yang begitu kuat tidak mungkin bisa ditandingi oleh armada kapal perang mereka.
Tulte termangu-memandang pusaran awan di Planet Mandor yang belum pulih. Dari bentuk pusaran awan itu jelas terlihat bahwa baru saja terjadi ledakan raksasa di sana. Pabriknya pasti sudah hancur lebur. Saat ini Tulte sangat sakit hati. Hancurnya pabrik memang satu alasan, tapi yang lebih menyakitkan adalah 1000 planet satelit benteng yang susah payah dikumpulkannya kini musnah. Tulte yakin, orang-orang dari Kekaisaran Tang yang melihat satelit-satelit itu pasti akan mengangkutnya atau menghancurkannya. Sebab semua orang bisa melihat nilai strategis dari satelit-satelit tersebut.
Tutle menarik napas dalam-dalam dan berkata pada Liu Bin yang terus menatapnya dengan tegang: "Pergilah ucapkan terima kasih pada para pemimpin itu. Urusan pemulihan Planet Manduo juga kuserahkan padamu. Aku ingin istirahat sebentar." Setelah berkata demikian, ia mengurung diri di ruang istirahat.
Liu Bin menyaksikan punggung Tutle yang seakan-akan menua puluhan tahun, lalu menggeretakkan gigi ke arah tempat menghilangnya Benteng Perak sambil bersumpah: "Kekaisaran Tang, aku pasti akan memusnahkanmu!"
