Tang Long memandang planet di layar dengan perasaan haru. Inilah tempat dia dilahirkan dan dibesarkan. Kucing hitam kecil di pangkuannya tidak memiliki sentimen yang sama, lalu berkata: "Kakak, Federasi Wan Luo ini bahkan lebih kacau daripada Galaksi Tanpa Kekacauan. Sepanjang perjalanan, pos perbatasan yang didirikan bajak laut dan warlord ada delapan sampai sepuluh buah."
"Tak ada cara lain. Pemerintah pusat Federasi Wan Luo sudah kehilangan kendali atas daerah-daerah. Tapi label yang kau buat cukup efektif, melewati begitu banyak pos tanpa masalah." Tang Long mengelus kepala kucing kecil sambil berkata.
Kucing hitam kecil menggelengkan kepala: "Bukan label buatanku yang bagus, melainkan label perkumpulan alumni kakak yang efektif. Baik bajak laut maupun warlord, begitu dengar kita ikut perkumpulan alumni kakak, langsung memberi izin. Perkumpulan alumnimu ini benar-benar hebat, bisa membuat bajak laut dan warlord menghormati muka."
Tang Long terlihat bingung: "Ada hal seperti itu? Kenapa aku tidak tahu?"
“Tidak tahu? Apa kau tidak melihat surat undanganmu itu? Di bagian akhir tertulis: Panitia penyelenggara reuni kali ini telah bernegosiasi dengan kekuatan warlord dan bajak laut di sekitar. Asal menyebut 'Ikut Reuni Alumni SMA Galaksi Zola', tidak akan ada gangguan atau halangan apapun.” Kucing Hitam Kecil sambil berkata langsung memunculkan virtual email Tang Long dan menunjukkannya.
Tang Long melihat email tersebut lalu berkomentar, “Tampaknya ini ulah Ketua OSIS kita. Tak kuduga kekuatan keluarganya kini sudah sekuat ini sampai bisa membuat semua warlord dan bajak laut memberikan muka. Dia benar-benar royal, bahkan menggabungkan dua angkatan sekaligus. Mungkin karena dia masih menjabat sebagai ketua OSIS di dua angkatan itu. Tapi kenapa tidak mengundang dua angkatan berikutnya? Di angkatan itu dia masih menjadi ketua OSIS juga.”
“Hah? Ketua OSIS? Siapa itu? Ceritakan padaku!” Ekspresi Kucing Hitam Kecil langsung berubah penuh rasa ingin tahu.
Tang Long tersenyum, menatap planet yang semakin dekat dan berkata: "Ketua siswa ini bernama Lin Zhendong, teman sekelasku selama tiga tahun SMA. Dia tidak hanya tampan dan berpostur tinggi, tapi juga juara pertama di bidang akademik dan olahraga seangkatan, bisa dibilang mahir dalam akademik dan fisik. Meski keluarganya kaya dan berpengaruh, dia tidak pernah menyombongkan kekuasaannya. Sikapnya sopan, ramah, dan dermawan. Kemampuannya sangat luar biasa. Saat baru masuk kelas 10 langsung bergabung dengan OSIS, bahkan sudah menjadi ketua OSIS di kelas 11. Padahal kebiasaan di sekolah kami, ketua OSIS harus dari kelas 12. Bisa dibilang dia adalah pangeran tampan impian semua siswi. Selama tiga tahun SMA, cokelat dan hadiah Hari Valentine yang dia terima jika ditimbang pasti mencapai beberapa ton."
"Wah, hebat sekali! Kalau kakak sendiri gimana?" tanya Kucing Hitam Kecil penasaran.
"Aku?" Tang Long menggelengkan kepala sambil tertawa. "Waktu itu aku sama sekali tidak terkenal."
“Biasa-biasa saja? Tidak mungkin lah? Masak waktu remaja Kakak yang imut-imut ini tidak ada cewek yang naksir sama sekali? Dengan tampanmu seperti ini, tidak mungkin tidak ada cewek yang tertarik?” Kucing Hitam Kecil bertanya dengan ekspresi bingung.
“Hehe, jaman sekolah bukan soal tampang ganteng doang yang bisa populer. Waktu itu yang penting nilai bagus dan aktif di berbagai kegiatan. Nilai aku waktu itu peringkat bawah banget, jarang ikut kegiatan pula. Siapa yang mau naksir orang kayak gitu?”
“Masa nggak ada satu pun? Jangan bilang selama tiga tahun SMA Kakak nggak pernah terima coklat sekalipun ya?” Kucing Hitam Kecil menggetarkan kumisnya sambil tertawa.
Ekspresi nostalgia muncul di wajah Tang Long. Ia tersenyum dan berkata: “Pernah, waktu kelas 2 SMA dapat satu. Tapi itu satu-satunya coklat yang pernah aku terima seumur hidup, itupun cuma coklat ucapan terima kasih jenis giri-choco.”
Kucing Hitam Kecil menepuk tangan Tang Long sambil menundukkan kepala dan berkata dengan simpati: "Kakak, kau benar-benar menyedihkan." Kemudian ia menoleh ke Feng Bing dan Feng Shuang yang berdiri di belakang Tang Long: "Kalian catat baik-baik, setiap tahun di Hari Valentine harus ingat mengirim cokelat untuk Kakak." Feng Bing dan Feng Shuang segera menganggukkan kepala.
Tang Long yang tak menganggap serius tertawa: "Haha, tak perlu repot-repot begitu. Sekarang aku tak terlalu mempedulikan hal-hal seperti ini. Tapi waktu itu benar-benar merasa sangat tertekan sampai harus bersembunyi di bawah selimut dan menangis. Namun sekarang ketika kurenungkan, itu menjadi kenangan yang cukup indah, setidaknya membuat kehidupan sekolahku tak sepenuhnya datar seperti air tenang."
"Ngomong-ngomong, siapa gadis yang mengirimkan satu-satunya cokelat dalam hidup Kakak itu?" Kucing Hitam Kecil kembali menunjukkan rasa ingin tahunya.
"Oh, tidak tahu. Di cokelatnya hanya tertulis terima kasih atas bantuanku, tak ada nama yang dicantumkan." Tang Long menggelengkan kepala dengan penuh penyesalan.
“Ah? Tidak ada nama yang tertulis? Jangan-jangan itu laki-laki yang memberikannya? Kakak benar-benar sial!” Kucing Hitam Kecil tersenyum aneh.
Tang Long mengetuk kepala Kucing Hitam Kecil sambil tertawa: “Jangan merusak kenangan dalam hatiku. Meski tidak bisa memastikan, tapi gaya tulisan itu jelas bukan karya laki-laki. Nanti kalau sudah sampai di rumahku, akan kuperlihatkan. Aku menyimpannya dengan baik.”
“Bagus! Nanti setelah sampai di rumahmu, kau harus memperlihatkannya padaku.” Kucing Hitam Kecil girang bukan main. Sebenarnya dia sedang mencari-cari alasan untuk mengunjungi rumah Tang Long, sekarang tidak perlu lagi.
Pesawat antariksa merapat di pelabuhan Planet Lade. Tang Long menyadari kondisi planet ini secara umum tidak banyak berubah dari dulu. Namun berbeda dengan dugaan yang menyangka tempat ini sepi, justru dipadati kerumunan orang. Rupanya pemecahan kekuasaan oleh warlord di Federasi Wan Luo tidak hanya tidak membahayakan planet hunian ini, malah menjadikannya semakin makmur.
Tang Long melihat waktu, sekarang pukul 3 pagi. Tanpa basa-basi dia menghentikan taksi dan membawa Kucing hitam kecil, Feng Bing, Feng Shuang langsung kembali ke rumah lamanya. Sedangkan puluhan robot serta agen rahasia dan mata-mata yang dibawanya, sama sekali tidak perlu dipedulikan Tang Long - mereka sendiri akan mencari cara untuk berjaga-jaga di sekitar Tang Long.
Saat kembali ke rumah yang telah dihuninya selama belasan tahun, Tang Long girang mendapati sidik jarinya masih bisa membuka pintu besar. Ini berarti rumah ini masih milik keluarganya. Namun hatinya langsung dingin ketika masuk ke dalam, karena debu yang menumpuk di seluruh ruangan menunjukkan jelas bahwa rumah ini sudah bertahun-tahun tidak dihuni. Rupanya orang tuanya tidak pernah kembali setelah pergi.
Menemukan bahwa listrik, air, dan komunikasi masih berfungsi, Tang Long berkata pada Kucing hitam kecil: "Bantu aku periksa riwayat pembayaran utilitas rumah ini."
"Siap!" Kucing hitam kecil langsung mulai mencari data tanpa banyak bicara. Sementara Feng Bing dan Feng Shuang dengan cekatan mulai merapikan rumah.
“Kakak, biaya listrik, air, dan komunikasi rumahmu ini dibayar manual tiap bulan melalui transfer dana dari bank antariksa di beberapa negara. Hampir tiap bulan negara pengirimnya berbeda. Tapi selama ini, selain nama pengirim selalu Tang Zhong, tidak ada data lain sama sekali,” jelas Kucing Hitam Kecil setelah menyelesaikan pencariannya.
“Transfer manual?” Tang Long tertegun sejenak.
“Iya, artinya tiap bulan orang bernama Tang Zhong ini pergi ke bank untuk mentransfer uang secara manual, bukan lewat transfer otomatis via jaringan. Aneh sekali, di era ini masih ada yang transfer manual ke bank? Ribet, lho! Harus pakai KTP dan direkam sebagai arsip. Udah jarang banget yang kayak gini,” ujar Kucing Hitam Kecil sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Tang Long tersenyum mendengarnya. Ia tahu ini cara ayahnya memberi kode bahwa mereka baik-baik saja. Apa ayah tahu kalau ia akan pulang dan menelusuri data ini? Tang Long menggeleng. Yang penting tahu orang tuanya aman. Lalu ia berkata, “Tolong cari informasi perusahaan bernama ‘Markas Besar Penyatuan Universal Semesta’, itu perusahaan ayahku.”
Kucing hitam kecil langsung bersemangat mencari begitu tahu perusahaan itu milik orang yang bisa menyembunyikan alamat darinya. Namun tak lama kemudian ia berkata dengan wajah kecewa: "Sama sekali tidak ada perusahaan bernama 'Markas Besar Penyatuan Universal Semesta' yang eksis."
Tang Long tertegun sejenak, tapi teringat Kepala si gemuk yang suka mengganti nama perusahaan milik ayahnya. Ia mengira perusahaan itu telah diubah namanya dan tak ambil pusing. Lagipula orang tuanya tidak di sini, menemukan perusahaan itu pun tak ada gunanya.
Tang Long melihat jam dan menguap: "Sekarang baru pukul 3 lebih pagi. Aku akan istirahat sebentar, bangunkan aku jam 8 pagi." Kucing hitam kecil langsung mengangguk gesit menyuruh Tang Long cepat tidur. Ia sangat berharap Tang Long cepat tertidur agar bisa leluasa menjelajahi rumah ini.
Jadi, ketika Tang Long mulai mendengkur, Kucing hitam kecil segera mulai bertindak, bahkan menggunakan dalih membersihkan untuk menyuruh Feng Bing dan Feng Shuang membantu mengobrak-abrik seluruh rumah. Sayangnya setelah menggeledah seluruh rumah kecuali kamar tidur Tang Long, mereka hanya menemukan beberapa lapisan tersembunyi berisi senjata api. Tidak tertarik dengan ini namun pantang menyerah, Kucing hitam kecil akhirnya mengambil risiko membangunkan Tang Long dengan mulai mencari di ruangan Tang Long.
Namun di dalam ruangan Tang Long, Kucing hitam kecil hanya menemukan sebuah kotak kecil selain barang-barang biasa. Tanpa konsep privasi, ia menyuruh Feng Bing dan Feng Shuang membawa kotak itu ke aula untuk dibuka. Meski isinya mengecewakan, mereka tetap antusias melihat-lihat foto keluarga masa kecil Tang Long yang tersimpan di dalamnya.
"Wah, orang tua Kakak ganteng banget dan cantik, pantas sekarang Kakak tumbuh sehandsome ini, ternyata ada faktor genetiknya."
"Waw, lihatlah betapa imutnya Kakak waktu kecil, pengen rasanya menggigit pipinya!"
Sementara Kucing hitam kecil terus mengomentari setiap foto, Feng Bing dan Feng Shuang dengan teliti memindai semua foto tersebut dan menyimpan dalam memori internal mereka. Entah bagaimana, setelah melihat foto-foto ini, mereka sangat ingin memiliki gambar yang menampilkan diri mereka bersama Tang Long.
“Hm? Apa ini?” Kucing Hitam Kecil mengeluarkan kartu putih indah yang tersimpan dengan hati-hati, membaliknya dan menemukan tulisan bertinta dengan aksara tampan: "Terima kasih atas bantuanmu, semoga hari raya menyenangkan." Mengingat perkataan Tang Long sebelumnya, matanya langsung berbinar-binar sambil berseru: "Wah, ini pasti lembaran kertas dari satu-satunya cokelat yang pernah dimiliki Kakak dalam hidupnya!" Mendengar ini, Feng Bing dan Feng Shuang segera menatap tajam ke arah kartu itu, sinar berapi-api di mata mereka seolah bisa menghanguskan kertas tersebut.
“Hihi, bukankah Kakak bilang tidak yakin apakah orang yang memberi cokelat padanya itu laki-laki atau perempuan? Sekarang biar aku bantu.” Kucing hitam kecil menyipitkan mata, lalu memproyeksikan sinar laser merah untuk memindai kartu ini bolak-balik. Kumisnya bergetar sambil terkekeh, “Hehe, sidik jari yang sudah bertahun-tahun ini masih terawetkan, membuktikan betapa hati-hatinya Kakak menyimpan kartu ini. Nah, sekarang biar aku hubungkan satu per satu host dari berbagai kekuatan di Federasi Wan Luo untuk mencari siapa pemilik sidik jari mungil ini.”
Pukul 8 pagi, Tang Long terbangun karena gesekan wajah berbulu Kucing hitam kecil. Begitu melihat mata Tang Long terbuka, kucing itu segera memproyeksikan gambar raksasa di depannya sambil berseru, “Kakak, lihat! Ini dia orang yang memberi cokelat padamu. Aku habiskan semalaman untuk menemukannya!”
Ketika Tang Long melihat gambar itu, ia tertegun sejenak. Setelah mendengar perkataan Kucing Hitam Kecil, ia menghela napas, menggelengkan kepala sambil tersenyum, lalu bangun tanpa berkata-kata. Ia tahu pasti si kucing telah mengutak-atik barang koleksinya, tapi tak terlalu dipedulikannya. Bagaimanapun tak ada yang memalukan di sana, untuk apa dirisaukan?
Melihat ekspresi bodoh Tang Long, Kucing Hitam Kecil melompat ke bahunya sambil menyipitkan mata bertanya nakal: "Ada apa Kakak? Begitu melihat penampilannya langsung terpana. Apakah sangat gembira sekaligus menyesal?"
"Bagaimana maksudnya?" tanya Tang Long yang sedang menuju kamar mandi dengan wajah penuh tanya.
"Hehe, kau senang karena pemberi coklat itu perempuan cantik. Menyesal karena dulu tak kenal aku sehingga tak bisa menemukan sang pemilik coklat, pasti sudah kau kejar dia. Benar kan?" Kucing Hitam Kecil mengedipkan mata licik.
Tang Long menggelengkan kepala: \"Hehe, kau salah. Meski aku senang cokelat itu dari perempuan, tapi tidak terlalu senang karena itu cokelat. Dan aku juga tidak menyesal, karena belum pernah bicara atau membantunya. Mungkin cokelat itu salah taruh di loker sepatu.\" Sambil berkata demikian, ia mengambil sikat gigi dan handuk. Bukan barang bertahun-tahun tidak dipakai, tapi dibawa oleh Feng Bing dan Feng Shuang.
Kucing hitam kecil melompat ke pinggir wastafel dan duduk merunduk, memiringkan kepala penasaran: \"Kalau begitu kau kenal perempuan bernama Lan Mengyun ini? Cantiknya hampir menyamai kedua kakak. Menurut datanya, dia satu sekolah tapi lebih tinggi satu angkatan. Ceritakan dong?\"
\"Baik. Dia seniorku, Ratu Sekolah kami, juga Wakil Ketua OSIS.\" Tang Long menjawab sambil lalu.
Kucing hitam kecil mendengar nada suara Tang Long agak aneh, tidak sengaja mengulurkan kepalanya ke depan sambil tersenyum licik: "Kakak, apa kau punya perasaan baik pada seniormu ini? Apa kau diam-diam menyukainya?"
Tang Long tersenyum sambil melemparkan sedikit percikan air ke kucing hitam kecil: "Tentu saja, semua siswa cowok di sekolah diam-diam menyukainya. Aku tentu tidak terkecuali. Saat dia lulus tahun itu, banyak cowok yang sangat menderita."
"Hihi, Kakak juga bisa jatuh cinta diam-diam? Saat itu apa kau juga sangat menderita? Hihi, saat reuni kali ini bertemu dengannya apa kau berencana..." Kucing hitam kecil menggelengkan kepala untuk melepaskan percikan air, bertanya lagi.
"Hehe, inilah yang disebut kehidupan SMA yang normal. Kalau tidak ada gejolak hati, itu baru tidak normal. Tapi saat itu aku hanya merasa sedikit kecewa, tidak terlalu memperhatikan. Soalnya aku tidak pernah kontak dengannya, jadi melihatnya pun biasa saja. Paling-paling jantung berdebar lebih cepat beberapa detik." Tang Long menggugurkan handuk, berbalik keluar dari kamar mandi.
Kucing hitam kecil segera melompat ke kepala Tang Long, menunduk dan melanjutkan pertanyaan: “Kalau begitu, apakah kau tahu cokelat itu dikirim oleh kakak kelas ini? Apakah kau sampai ingin melompat kegirangan?”
“Ah, sudah kubilang aku tidak pernah kontak atau membantunya. Cokelat itu salah alamat. Bagaimana mungkin aku bisa senang?” Tang Long mengangkat kucing itu dari kepala ke bahu, menepuk kepalanya sambil berkata: “Jangan tanya lagi, nanti aku tidak ajak kau makan di Restoran Putri Duyung.”
Kucing hitam kecil langsung berteriak: “Jangan! Aku tidak akan bertanya lagi! Kakak harus ajak aku makan di Restoran Putri Duyung!”
“Baik, asal kau patuh aku akan ajak. Kalau tidak, di tengah jalan akan kulempar kau.” Tang Long tertawa.
Kucing hitam kecil segera berkata dengan serius: “Janji patuh! Kakak suruh ke timur aku takkan ke barat, suruh makan ikan aku takkan sentuh sayur!”
Setelah sarapan yang disiapkan oleh Feng Bing dan Feng Shuang yang pergi belanja pagi-pagi, Tang Long dan Kucing hitam kecil yang sedang basa-basi pun merapikan penampilan mereka dan berangkat ke sekolah Tang Long untuk menghadiri reuni kelas. Namun berbeda dari biasanya, Feng Bing dan Feng Shuang tidak mengikuti dari dekat melainkan menjaga jarak. Awalnya mereka keberatan, tapi Kucing hitam kecil mengingatkan bahwa kehadiran dua gadis cantik yang selalu membuntuti Tang Long akan terlalu mencolok. Ia menepuk dada sambil berjanji akan melakukan pemindaian penuh dalam radius 100 kilometer sekitar Tang Long, dan akan segera memberi tahu jika ada yang mencurigakan. Akhirnya dengan pasrah, Feng Bing dan Feng Shuang pun menyamar di antara agen rahasia robot yang tersembunyi di sekeliling Tang Long.
Mengikuti jalan yang dulu dilalui saat bersekolah, Tang Long yang telah sepenuhnya tenggelam dalam kenangan masa sekolahnya baru tersadar ketika melihat deretan mobil mewah di pintu masuk sekolah. Dalam hati Tang Long bergumam pelan: "Sepertinya alumni sekolahku cukup sukses, sampai bisa memiliki begitu banyak mobil merek ternama."
Di meja pendaftaran pintu masuk sekolah, seorang pemuda berbaju jas rapi berkacamata emas dengan rambut tersisir rapi dan berpenampilan intelek menyambut hangat para peserta. Dia adalah Li Yihui yang sekarang sedang berada di puncak kejayaan, karena di usia 22 tahun sudah menjadi manajer perusahaan anak Grup Donghao. Kerabat dan teman-teman yang dulu meremehkannya karena tidak kuliah setelah lulus SMA, sekarang justru mati-matian menjilat dan memujinya sebagai pemuda berbakat. Hmm, melihat ekspresi rendah diri dan sikap menjilat mereka terasa sangat memuaskan.
Li Yihui melihat kerumunan orang di dalam kampus. Meskipun semua orang berkumpul dalam kelompok-kelompok terpisah, tetap terlihat bahwa kerumunan terbagi menjadi tiga kelompok besar. Kelompok di tengah seluruhnya adalah pemuda-pemuda yang mengenakan setelan jas rapi atau rok kantor cantik, berpenampilan gemerlap. Dapat dipastikan, orang-orang seperti ini adalah mereka yang bisnisnya sukses dan lancar setelah lulus.
Di sekitar kelompok orang sukses ini terdapat pemuda-pemuda berpenampilan kasual dengan aura intelektual yang kuat, dapat dipastikan mereka adalah kaum terpelajar yang masih melanjutkan studi di universitas. Sedangkan yang tersisa berdiri di pinggiran paling luar adalah kerumunan dengan pakaian biasa, ekspresi malu-malu dan sikap yang enggan menonjol. Kelompok ini kemungkinan adalah mereka yang kehidupan setelah lulus tidak begitu memuaskan. Li Yihui tahu dirinya termasuk dalam kelompok orang sukses di tengah itu.
Tentu saja, Li Yihui sangat menyadari siapa yang memberikannya status saat ini. Matanya tanpa sengaja tertuju pada seorang pemuda tampan yang sedang dikerubungi kerumunan di tengah lapangan, bercakap-cakap dengan riang. Itu adalah bosnya sendiri, putra mahkota Kelompok Donghao - Lin Zhendong. Membicarakan bosnya ini, Li Yihui sangat mengaguminya. Selain kemampuannya yang luar biasa, dia juga memiliki daya tarik interpersonal yang kuat, bisa dibilang merupakan pria sempurna. Namun jika harus mencari kekurangan, bosnya ini memang sedikit angkuh dan keras kepala. Tapi itu bukan masalah besar. Kelemahan terbesarnya adalah hasrat posesif yang terlalu kuat - apapun yang ingin dimilikinya, akan diraih dengan seribu satu cara.
Untungnya aku punya visi yang baik, sejak dini sudah menganalisis karakter-nya, dan selama masa siswa sengaja atau tidak sengaja menunjukkan bakatku di hadapannya, sama sekali tidak menjilat dia, membuatnya mengira aku adalah bakat yang luar biasa. Ketika dia menunjukkan niat untuk merangkulku, langsung kutolak, membuatnya merasa bahwa yang tak terperoleh adalah yang terbaik. Hingga saat dia mulai terlihat fanatik, barulah aku bergabung dengannya. Dengan cara ini, posisiku di matanya langsung berbeda tinggi-rendah dibanding mereka yang setiap hari menjilatnya. Jika tidak begitu, kalau aku mengikuti teman-teman sekelas yang sejak awal sudah menjilatnya, mungkin akan seperti mantan teman-teman itu yang langsung ditendang ke pinggir setelah lulus, mana mungkin bisa mendapat kepercayaan penting darinya.
Saat itu seorang pemuda berbaju jas mewah menggandeng seorang gadis cantik berdandan menor mendekat dan berkata: "Aku Zhang Bing dari Regu 01 Angkatan 3431."
“Senior Zhang, aku dari Angkatan 3432 Regu 01, Li Yihui. Saat ini bekerja sebagai manajer kecil di perusahaan bawah Kelompok Donghao. Sudah lama tidak bertemu, apakah Anda sudah lulus kuliah? Bekerja di mana yang bergengsi?” Terhadap para anggota keluarga pejabat tinggi dari berbagai angkatan di sekolah, Li Yihui bisa menghafalnya mundur. Begitu mendengar nama langsung tahu latar belakangnya.
Zhang Bing tertegun sejenak, jelas tidak mengenal Li Yihui. Namun mendengar nama Kelompok Donghao, segera menyunggingkan senyum sambil menjabat tangan Li Yihui, “Oh ternyata kamu, lama tidak bertemu. Aku sudah lulus setahun, sekarang buka perusahaan kecil sekadar berkembang cari makan. Apakah Ketua Lin kita sudah datang?”
“Hehe, kalau Anda bilang sekadar berkembang, berarti kami ini harus mengemis dong? Sang Ketua ada di sana.” Li Yihui menunjuk ke pusat kerumunan penari.
Tn. Zhang Bing melangkah beberapa langkah ke arah Lin Zhendong, lalu menoleh dan bertanya, "Apakah Wakil Ketua kita sudah datang?" Matanya memancarkan ekspresi penuh harap.
Li Yihui menggelengkan kepala, "Belum." Begitu kata-katanya meluncur, langsung terlihat raut wajah Zhang Bing menjadi muram. Dalam hati, Li Yihui tersenyum getir sambil berpikir, "Ah, pesona Wakil Ketua memang luar biasa. Aku sudah tidak ingat ini yang keberapa kalinya ditanya seperti ini."
Pikiran ini membuat matanya secara reflek tertuju pada Lin Zhendong yang sedang menyapa Zhang Bing. Dia sangat paham alasan digabungkannya dua angkatan dalam reuni kali ini - alasan utamanya tak lain adalah untuk sang Wakil Ketua. Bosnya sengaja menggelar acara ini setelah mengetahui Wakil Ketua telah lulus program doktoral. Mau tidak mau, meskipun bosnya adalah bangsawan lajang super yang sangat populer di kalangan wanita, tetap saja tidak bisa menarik perhatian sang Wakil Ketua. Kalau bukan menggunakan kesempatan ini, mungkin bosnya belum tentu bisa kontak dengan Wakil Ketua.
Mengenai bos saya yang terpikat pada wakil ketua, bisa dibilang sudah dimulai sejak kelas 1 SMA. Sungguh mengagumkan keteguhan hati bos yang tak berubah selama bertahun-tahun. Tentu saja, sebagai pria seperti bos, bermain-main dalam situasi tertentu memang tak terhindarkan.
Menghadapi wakil ketua yang tak mau dipaksa maupun ditekan, bos telah menggunakan semua taktik merayu perempuan ditambah ketulusan hatinya, namun tetap tak bisa menyentuh hati sang wakil ketua. Bos yang tak pernah mengakui kekalahan bahkan meminta keluarga untuk turun tangan melamar, sayangnya keluarga wakil ketua jauh lebih terkemuka dibanding keluarga bos. Di hadapan keluarga terkemuka dengan banyak pelamar, keluarga bos yang biasa saja akhirnya ditolak oleh keluarga wakil ketua.
Karena hal ini, bos kami berusaha keras mengembangkan bisnis keluarganya dan berhasil memperluasnya beberapa kali lipat hanya dalam waktu satu tahun lebih. Kini bisnisnya sudah begitu berpengaruh di Federasi. Namun yang aneh, bos tidak mencoba melamar lagi melainkan langsung mengejar Ketua secara langsung. Dari beberapa komentar yang kadang-kadang terluap, sepertinya bos memperlakukan keluarga Ketua dan Ketua sendiri sebagai dua entitas terpisah. Tentu kami para bawahan tidak mengetahui detail hasilnya, tetapi melihat bagaimana bos perlu memanfaatkan reuni sekolah untuk bisa kontak dengan Ketua, mungkin hasilnya tidak terlalu menggembirakan.
Merenungkan semua ini, tiba-tiba Li Yihui melihat seorang pemuda berpakaian celana panjang hitam, kemeja hitam, dan sepatu kulit hitam muncul di pintu masuk. Sosok itu memiliki keteguhan hati dalam ekspresinya, memancarkan wibawa yang tak terbantahkan, dengan postur tubuh tegap dan penampilan matang yang sangat keren berjalan ke arahnya. Dengan pandangan yang tajam, Li Yihui segera menyadari bahwa orang yang berpakaian biasa ini adalah sosok penting yang memegang kekuasaan besar. Bahkan jelas lebih kuat daripada bosnya sendiri, karena aura yang dipancarkannya sama sekali bukan level yang bisa dimiliki bosnya.
Sambil berusaha menebak siapa orang ini di dalam pikiran, Li Yihui dengan hormat berkata: "Selamat datang, Anda adalah……"
Tang Long tidak langsung menjawab, melainkan mengamati Li Yihui sejenak sebelum tersenyum berkata: "Kau Li Yihui kan? Aku Tang Long dari kelas 04 angkatan 3432. Lama tak berjumpa." Setelah menandatangani buku tamu, ia mengulurkan tangan ke Li Yihui. Tentang tokoh kontroversial di sekolah ini, Tang Long masih mengingatnya.
Li Yihui yang refleks menyambut tangan Tang Long dengan kedua tangan dalam sikap hormat, langsung tertegun mendengar penjelasan itu: "Tang Long?! Kau... bukankah kau..." Kalimat selanjutnya tertahan di tengah. Sebagai sosok yang menguasai dokumen semua alumni, apalagi teman seangkatannya ini, Li Yihui sangat paham latar belakang Tang Long.
Namun pemahaman Li Yihui terhadap teman sekelas selama tiga tahun ini hanya sekadar kesan dasar: tampan, prestasi buruk, dan tidak menonjol. Paling-paling dia hanya tahu bahwa Tang Long masuk militer setelah lulus SMA, ditangkap dan ditahan oleh militer, lalu diasingkan. Setelah Federasi Wan Luo mengalami kekacauan, informasi tentang Tang Long sama sekali menghilang. Dia mengira Tang Long sudah mati dalam perang. Tapi tak disangka, Tang Long kini berdiri hidup-hidup di hadapannya, tampak jauh lebih matang dari sebelumnya, bahkan memancarkan aura penguasa yang berwibawa. Hal apa saja yang dialami Tang Long selama bertahun-tahun ini? Kehidupan prajurit biasa mustahil bisa melatih aura sekuat ini.
Meski pikiran Li Yihui sedang melamun tak karuan, dia segera menyunggingkan senyum lebar: "Ah, lama tidak bertemu! Kudengar kau langsung masuk militer setelah lulus, akhir-akhir ini bagaimana kabarmu?"
"Tidak ada yang istimewa, cuma cari makan untuk mengisi perut." Tang Long tertawa. Bertemu dengan mantan teman sekolah, hatinya pun menjadi hangat.
Li Yihui dalam hati bergumam pelan: "Kenapa semua orang sukses bicara begini, 'cari makan untuk isi perut'? Hantu saja yang percaya!" Saat hendak bertanya lebih detail, suara merdu seperti gemericik air muncul dari belakang Tang Long: "Maaf, apakah ini tempat pendaftaran reuni alumni?"
