Di sebuah ruang bawah tanah di Ibukota Federasi Wan Luo, mantan Presiden Federasi Chen Yu yang sedang berbicara dengan seseorang yang bersembunyi di bayang-bayang: "Sudah jelas dari kekuatan mana kelompok itu?"
"Maaf Yang Mulia, karena tidak bisa melakukan kontak dengan mereka, jadi sama sekali tidak tahu mereka berasal dari pihak mana. Tapi di pasukan mereka memang ada banyak personel militer Federasi Wan Luo kita yang dulu." Orang itu kemudian menampilkan rekaman virtual yang memperlihatkan sosok Liu Sihao.
Orang itu menunjuk rekaman Liu Sihao sambil menjelaskan: "Orang ini bernama Liu Sihao, dia adalah mantan tentara Federasi kita. Sekarang dia memegang pangkat militer tertinggi di antara mantan personel militer Federasi yang bergabung dengan kekuatan mereka."
Chen Yu melirik pangkat militer Liu Sihao di rekaman itu lalu berkata: "Hmm? Dia hanya seorang Letnan tapi sudah jadi pangkat tertinggi di antara kelompok mantan tentara Federasi itu? Sepertinya personel militer Federasi kita tidak dihargai dalam kekuatan mereka."
"Saya sudah mengirim bawahan untuk berkomunikasi dengan Liu Sihao, dan mendapat kabar bahwa dia berminat melakukan kontak dengan kami. Tapi menurut analisis bawahan, si bajingan Liu Sihao itu ingin menjual informasi intelijen dengan harga tinggi."
"Baik, kau yang melakukan kontak dengan Liu Sihao, masalah harga serahkan padamu untuk memutuskan." Chen Yu menganggukkan kepala lalu berdesah: "Ah, menyelamatkan Federasi Wan Luo tetap tak bisa mengandalkan orang luar, harus mengandalkan bakat-bakat dari Federasi Wan Luo sendiri. Selain kontak dengan Liu Sihao, kau juga harus menghubungi personel militer Federasi Wan Luo di kekuatan lain. Bisa kasih tahu identitas kita dan beberapa situasi pada mereka. Ingat jangan langsung terbuka sepenuhnya, gunakan teknik tertentu agar mereka pahami betapa pentingnya bisnis yang akan kita lakukan."
"Ya, saya mengerti cara melakukannya." Orang itu mengangguk pada Chen Yu lalu mundur.
Terhadap gerakan yang kurang hormat ini, Chen Yu tidak mempermasalahkannya. Ia menuangkan anggur untuk diri sendiri, menyesap lalu berbisik: "Ah, setelah persiapan panjang akhirnya datang juga kesempatan baik. Saatnya Chen Yu bangkit kembali."
Restoran Putri Duyung, berkat Lin Zhendong yang memesan seluruh tempat ini, Tang Long baru bisa membawa Kucing hitam kecil masuk ke restoran. Tentu saja dia duduk bersama Lan Mengyun, namun karena kabar angin bahwa mereka telah menyinggung Lin Zhendong, tidak ada satu pun teman sekelas yang mau satu meja dengan mereka. Setelah Lin Zhendong mengucapkan beberapa kata-kata formal, acara makan pun dimulai.
Lan Mengyun yang merasa canggung karena hanya berdua di meja makan, sambil melihat ke sekeliling tiba-tiba menyadari Kucing hitam kecil itu sedang ngiler, lalu bertanya: "Hei? Kenapa kucing kecilmu aneh begini? Dia malah ngiler lho."
Tang Long menepuk kepala Kucing Hitam Kecil, tersipu malu sambil tertawa: "Dia tidak tahan melihat makanan berbahan ikan, setiap kali melihat pasti langsung ngiler." Kucing yang ditepuk itu melirik Tang Long dengan pandangan mengiba, tapi segera memusatkan perhatian pada berbagai hidangan ikan di meja makan. Dalam hatinya penuh kegembiraan, semua hidangan di meja hanya dimakan oleh Tang Long dan Lan Mengyun berdua! Dengan kapasitas perut mereka berdua, paling-paling cuma bisa menghabiskan beberapa piring. Maka sisanya adalah miliknya! Memikirkan ini, Kucing Hitam Kecil melepaskan diri dari pelukan Tang Long dan melompat keras ke atas meja, memandang Lan Mengyun dengan tatapan memelas. Dia sama sekali tidak peduli pada Tang Long. Selama Lan Mengyun tidak keberatan, mana mungkin sang Kakak berani protes saat dia naik ke meja?
Melihat ekspresi Kucing hitam kecil, Lan Mengyun tersenyum nakal sambil menjepit sepotong besar daging ikan ke piring kecil di hadapannya. Kucing itu mengeluarkan suara "meong" penuh syukur kepadanya sebelum mulai melahap dengan lahap.
"Kucing kecilmu sangat imut dan pintar ya." Lan Mengyun tertawa riang.
Tang Long menuangkan sampanye untuknya, mencoba membuka percakapan: "Kakak tingkat, tadi kau bilang sudah lulus doktoral, tapi belum tahu jurusan apa yang kau ambil?"
Lan Mengyun mengucapkan terima kasih, menyentuhkan bibirnya pada gelas anggur sebelum menjawab: "Jurusanku biasa saja, ilmu komputer."
"Ilmu komputer?" Tang Long tertegun. Di era ini, pengetahuan komputer sudah menjadi dasar umum seperti kemampuan baca-tulis. Meski penting, jarang yang mengambil gelar doktor untuk bidang ini. Tapi ia juga paham, gelar doktor komputer berarti kemampuan kakak tingkatnya jauh melebihi orang biasa.
Jadi Tang Long bertanya lagi: "Tidak tahu spesialisasi apa yang dipelajari senior di bidang komputer?"
"Hehe, ada satu yang agak niche, yaitu penelitian kecerdasan buatan komputer." Lan Mengyun tertawa.
"Kecerdasan buatan? Ini... bukankah ini dilarang keras?" Tang Long kaget bertanya. Wajar dia terkejut, karena sejak pemberontakan robot yang melanda seluruh alam semesta ratusan tahun lalu, penelitian kecerdasan buatan komputer dilarang di seluruh kosmos.
Lan Mengyun melirik Tang Long sambil tersenyum: "Mengapa panik begitu? Apakah konvensi lama masih berlaku di zaman kacau sekarang? Belum lagi robot prajurit sudah lama digunakan di medan perang, kapal perang tanpa awak yang masuk medan perang juga tinggal menunggu waktu. Dalam kondisi seperti ini, mungkinkah kecerdasan buatan komputer dihindari? Tapi tenang, tidak ada yang bodoh sampai meneliti komputer dengan pemikiran manusia. Bagaimanapun, yang dibutuhkan manusia adalah budak mesin yang patuh."
Melihat ekspresi tidak peduli Lan Mengyun, Tang Long merasa dingin di hati. Dari perkataannya jelas terlihat sang senior menganggap robot sebagai alat. Mungkin ini pandangan mayoritas orang di dunia. Kucing hitam kecil melirik tajam ke arah Lan Mengyun, memutar kepala sambil menjulurkan lidah diam-diam mengejek, lalu kembali mengunyah hidangan lezatnya.
Tang Long khawatir Lan Mengyun menyadari gerakan aneh kucing itu, buru-buru bertanya: "Eh, kenapa senior memilih mempelajari bidang ilmu ini?"
Lan Mengyun menyeruput sampanye lalu tersenyum: "Tidak ada pilihan, masalah keturunan."
"Keturunan?" Tang Long tertegun lagi.
Lan Mengyun mengangguk: "Ya, keturunan. Karena leluhur kami dari generasi ke generasi sangat tertarik dengan komputer, bahkan beberapa angkatan turut serta dalam proyek pembangunan host Xing Ling. Jadi keluarga kami semua lulusan jurusan komputer. Waktu itu saat wilayah Ibu Kota hendak membongkar host Xing Ling, keluarga kami sengaja melakukan protes."
Tang Long terdiam. Dia tidak menyangka keluarga seniornya ini memiliki latar belakang begitu besar. Sebagai pemilik area luas planet, dia tentu tahu betapa pentingnya proyek pembangunan sistem komputer host. Tak satu pun orang yang terlibat dalam proyek tersebut bisa dianggap remeh.
Melihat ekspresi bengong Tang Long, Lan Mengyun tak bisa menahan tawa. Kepalanya sedikit mendekati Tang Long, sambil mengedipkan mata berbisik pelan: "Sebenarnya, alasan kuliah di jurusan kecerdasan buatan komputer bukan hanya karena warisan keluarga. Yang utama, aku mendapatkan dokumen peninggalan leluhurku yang dulu menjadi insinyur pemeliharaan host Xing Ling. Dokumen ini mencatat hipotesis leluhurku bahwa host Xing Ling telah memiliki kecerdasan, serta program yang menurutnya bisa memicu munculnya kecerdasan tersebut."
Tang Long mendengar ini tercengang, apakah identitas kedua kakaknya akan terbongkar? Namun perkataan Lan Mengyun berikutnya membuatnya lega: "Sayangnya, selama ratusan tahun, host Xing Ling sama sekali tidak menunjukkan keanehan. Leluhurku juga tidak bisa menulis program ke host Xing Ling, program itu juga tidak bereaksi ketika dimasukkan ke komputer lain. Jadi keluarga menganggap dugaan leluhur itu salah, dan tidak ada yang mencoba programnya." Lan Mengyun menggelengkan kepala sambil berdesah.
"Tapi sekarang komputer sudah sangat canggih, ditambah dokumen peninggalan leluhur membuat penelitianku melangkah lebih jauh. Setelah bertahun-tahun menguji dan menyusun, aku yakin dalam waktu dekat komputer percobaanku pasti akan memiliki kecerdasan! Saat itu tiba, komputer ber-KI bukan lagi mimpi!" Mata Lan Mengyun memancarkan sinar berapi-api saat mengatakan ini.
Tang Long menghela napas dalam hati. Tadinya dia mengira penelitian seniornya sudah sangat maju, tapi ternyata masih berkutat pada aspek pengembangan kecerdasan buatan. Menurutnya, tanpa akumulasi pengetahuan jangka panjang atau mutasi mendadak, mustahil program cerdas bisa berkembang menjadi program dengan karakter mandiri. Keyakinan ini telah dikonfirmasi oleh Tang Xing, dan Tang sangat meyakininya. Tampaknya target seniornya hanya ingin menciptakan program komputer yang taat tanpa syarat kepada manusia, sangat jinak.
Gerakan Lan Mengyun dan Tang Long yang berbisik-bisik terpantau oleh Lin Zhendong dari kejauhan. Sinar dingin di matanya semakin menusuk, wajahnya berubah semakin masam. Tapi dia berhasil menahan diri, tetap menjaga sikap santun sambil bersulang dan mencari keakraban dengan teman-teman sekelas. Bahkan dia mendatangi meja Tang Long untuk ikut bersulang.
Pesta segera berakhir. Karena restoran ini berada di dekat zona belanja, semua orang memilih berjalan kaki ke sana secara berkelompok kecil-kecil. Tentu saja ada juga yang tidak suka berbelanja atau menganggap zona belanja di sini kurang eksklusif, sehingga tetap tinggal di restoran untuk mengobrol. Melihat Tang Long dan Lan Mengyun tidak pergi, Lin Zhendong memberi kode mata kepada Li Yihui. Li Yihui lalu memanggil seorang pelayan dan berbisik beberapa kata. Pelayan itu segera mengangguk tanda mengerti.
"Maaf, restoran kami perlu mempersiapkan diri untuk operasional publik, jadi..." Seorang pelayan tersenyum ramah kepada Tang Long dan Lan Mengyun. Mereka menengok ke sekeliling dan menyadari teman-teman yang tadinya mengobrol di restoran juga telah diingatkan oleh para pelayan untuk keluar. Mereka pun berdiri sambil mengucapkan "baik", lalu pergi membawa serta kucing hitam kecil yang baru saja selesai menjilati bulunya dengan puas setelah makan kenyang.
Saat Lan Mengyun dan Tang Long meninggalkan restoran, tiba-tiba muncul seseorang membawa minuman ringan yang menabrak Tang Long hingga bajunya basah. Orang itu segera mengeluarkan sapu tangan sambil membersihkan pakaian Tang Long sambil terus meminta maaf. Ketika semua orang sedang menyaksikan kejadian ini, sebuah mobil apung sedan hitam melesat mendekati Lan Mengyun. Mobil belum sepenuhnya berhenti ketika pintu terbuka, dua pria besar bertopeng melompat keluar dengan cepat menangkap Lan Mengyun yang berteriak "Aah!" lalu masuk kembali ke mobil. Pintu tertutup, mobil langsung melesat pergi.
Dari kemunculan mobil hingga penangkapan Lan Mengyun, seluruh proses hanya memakan waktu beberapa detik. Sebagian besar orang masih tertegun di tempat tanpa sempat bereaksi. Ketika para hadirin akhirnya tersadar, mobil tersebut sudah melarikan diri jauh.
Saat keriuhan orang-orang terdengar, Lin Zhendong segera berlari keluar sambil berteriak, "Mengyun!" Kemudian menoleh dan berteriak, "Cepat laporkan ke polisi!" Begitu berkata, dia langsung masuk ke sebuah mobil dan mengikuti dengan ketat. Teman-teman sekelas ada yang menghidupkan mobil untuk mengejar, ada yang melapor ke polisi. Singkatnya, area sekitar restoran langsung menjadi kacau.
Tang Long tidak panik sama sekali. Dia melirik sekeliling dan menyadari orang yang menabraknya tadi sudah menghilang. Tampaknya pihak lawan telah merencanakan dengan matang untuk menghalangi dirinya dan Lan Mengyun keluar bersama. Ini berarti mereka pasti sangat mengenal dirinya, jika tidak tak mungkin berani bertindak seperti itu, mengingat latar belakang militernya. Seandainya tadi dia berada di sisi Lan Mengyun, dua pria bertopeng besar itu mustahil bisa menculiknya. Siapa gerangan dalangnya? Melihat kelincahan gerakan kedua pria itu, pasti mereka orang-orang yang terlatih. Beberapa mobil langsung mengejar mobil penculik begitu bergerak, mungkin itu pengawal Lan Mengyun. Sulit membayangkan seorang dari keluarga terpandang seperti dia tidak memiliki pengawal pribadi.
Tang Long memandang kerumunan panik di sekitarnya sambil mengerutkan alis. Rupanya reuni kelas harus berakhir lebih awal. Dengan santai dia menghampiri seorang pejalan kaki yang mendekat dan bertanya, "Sudah mengikuti?"
"Orang itu mengangguk dan berkata: 'Junjungan, sudah diikuti.' Orang ini adalah pasukan yang telah mengganti identitas dan bersembunyi di sekitar Tang Long."
"'Hmm, bagus, segera siapkan mobil, kita ikuti dan lihat.' Tang Long tertawa. Alasan Tang Long begitu tenang adalah karena dia termasuk segelintir orang yang paling awal tersadar ketika adegan penculikan muncul. Saat melihat dua pria bertopeng besar melompat turun, dia langsung melemparkan Kucing hitam kecil yang sedang bertengger di bahunya ke dalam mobil itu. Selama Kucing hitam kecil ada disana, meski mereka lari ke ujung dunia pun takkan bisa lolos."
“Kalian orang apa? Mau melakukan apa?” Lan Mengyun ketakutan merosot ke sudut mobil. Dia tidak berani mencoba membuka pintu mobil dan melompat keluar. Saat ini kecepatan setidaknya 500-600 kilometer per jam, apalagi di ketinggian, melompat pasti hancur total. Tapi dia juga tahu bahwa gerombolan bajingan ini pasti berniat merampok, hanya berharap mereka tidak merampok harta sekaligus kehormatan. Dalam hati menyesal mengapa hari ini begitu ceroboh tidak membawa pengawal, berharap para pengawal yang bersembunyi di tempat gelap bisa mengikuti.
Dua penculik bermuka tertutup dan sopir yang juga bermasker sama sekali tidak peduli dengan ucapan Lan Mengyun. Sopir fokus menyetir, sementara yang mengawasi Lan Mengyun fokus melakukan pengawasan.
Lan Mengyun melihat ekspresi mereka dan hatinya sedikit tenang. Namun ia segera merasa ada sesuatu yang menekan pantatnya. Saat meraba sesuatu yang berbulu halus, dia segera berteriak ketakutan dan menjauh. Baru setelah mendengar suara kucing, ia menyadari benda itu ternyata Kucing hitam kecil. Dalam keadaan panik, melihat benda yang familiar, dia segera memeluknya dengan gembira.
Dan kedua pria bertopeng yang mengawasi Lan Mengyun itu seperti sama sekali tidak melihat keberadaan kucing hitam kecil, tetap duduk kaku di tempat tanpa bergerak. Kucing hitam kecil yang dipeluk erat oleh Lan Mengyun menyadari bahwa para perampas sama sekali tidak bingung dengan kemunculannya, lalu berusaha mengeluarkan kepalanya untuk mengamati. Begitu melihat, kucing itu tertegun sejenak, dalam hati bergumam pelan: "Waduh, ternyata robot! Kapan robot bisa jadi perampok? Tapi tiga robot ini terlalu usang, hanya robot biasa saja, bahkan tidak punya sedikitpun kecerdasan, hanya bisa patuh secara kaku pada perintah."
Setelah menerima pemberitahuan dari kucing hitam kecil melalui Feng Shuang yang bertugas menghubungkannya, Tang Long berkata: "Tanyakan pada kucing hitam kecil, bisakah dia menyelidiki asal produksi tiga robot itu?"
“Junjungan, Kucing Hitam Kecil menyatakan tiga robot itu tidak memiliki nomor produksi, namun teknologi pembuatannya jauh lebih baik dibanding robot buatan Kekaisaran Elang Perak. Tapi kemampuan komputer ketiga robot ini justru lebih kuno daripada milik Kekaisaran Elang Perak.” Feng Shuang menjawab.
Tang Long tertegun. Apakah ini berarti muncul kekuatan baru yang memproduksi robot? Dari aspek kemampuan komputasi rendah robot-robot ini, kemungkinan dibuat diam-diam oleh konglomerat tertentu. Mustahil produk resmi memiliki desain cantik tapi program komputer seprimitif ini.
Saat Tang Long masih merenungkan, Feng Shuang kembali menyampaikan pesan: “Junjungan, Kucing Hitam Kecil bertanya apakah perlu menyelesaikan mereka. Ia menyatakan bisa dengan mudah menguasai ketiga robot itu.”
“Jangan. Aku ingin melihat siapa dalang di balik layar. Kucing Hitam Kecil bisa menjamin keamanan kakak kelasku, kan?” tanya Tang Long.
“Tentu saja Kakak, selama ada perangkat mesin komputer di sekitarku, aku Kucing hitam kecil adalah bos. Tenang, seniormu pasti tidak akan kehilangan sehelai bulu kuduk pun.” Kucing hitam kecil menggoyangkan kumisnya dengan penuh kesombongan. Begitu ada bahaya, dia langsung menguasai tiga robot ini. Meski tak bisa membawa Lan Mengyun kabur, setidaknya bisa melindunginya dari cedera.
Tapi yang membuat pelacak di belakang bingung, mobil penculik ini malah melaju keluar kota menuju padang liar. Dari pandangan udara, sebuah mobil melesat cepat di depan, diikuti hampir seratus mobil sport dan puluhan kavaleri udara polisi. Polisi yang mendapat laporan sudah lebih dulu mengejar. Jika bukan karena khawatir pada sandera, pasukan udara ini pasti sudah menembaki.
Ketika para polisi udara itu menyadari telah keluar dari banyaknya bangunan kota dan akhirnya bisa bergerak cepat ke depan untuk melakukan penyergapan, tiba-tiba tanpa peringatan mereka dihancurkan oleh puluhan sinar laser yang ditembakkan dari ketinggian. Ledakan dan bangkai pesawat polisi udara membuat kendaraan pengejar di belakangnya berusaha menghindar. Tang Long yang berada di tengah konvoi segera memerintahkan: "Feng Bing, tampilkan rekaman udara ke layar mobil!"
"Mematuhi perintah." Sambil terus mengawasi langit, Feng Bing mengeluarkan kabel dari jarinya dan menyambungkannya ke komputer mobil. Layar kendaraan langsung menampilkan pemandangan langit dimana sebuah titik hitam semakin membesar di bawah kendalinya. Melihat benda piringan aneh ini, Tang Long dan yang lain tertegun. Meski tahu sinar laser tadi berasal dari objek ini, seumur hidup mereka belum pernah melihat pesawat kecil berbentuk piringan seperti ini.
“Kalian bisa menyelidiki ini pesawat kecil kekuatan mana?” tanya Tang Long. Pesawat kecil ini tidak hanya tampilannya penuh keanehan, tapi juga tidak memiliki simbol apapun di tubuhnya. Pihak lawan benar-benar misterius.
Feng Bing dan Feng Shuang sama-sama menggelengkan kepala. Feng Shuang berkata: "Maaf Junjungan, di basis data kami sama sekali tidak ada dokumen tentang jenis pesawat kecil ini."
Tang Long tahu basis data kedua perempuan ini bisa dibilang salinan dari Tang Xing. Jika mereka mengatakan tidak ada, berarti Tang Xing pun tidak bisa menemukan data pesawat kecil ini. Tapi Tang Long tetap tidak menyerah: "Kirimkan gambarnya ke Kucing hitam kecil, tanya apakah dia tahu."
Setelah menerima dokumen dari Feng Shuang, Kucing hitam kecil merenungkan sejenak lalu menggelengkan kepala: "Maaf Kakak, benda ini sama sekali tidak memiliki data. Sepertinya ini produksi baru dari kekuatan yang jaringan-nya terisolasi dari pihak luar."
Pesawat kecil berbentuk piring itu telah berada ratusan meter di atas tanah, semua orang bisa melihat benda aneh ini dengan mata telanjang. Karena pesawat ini memiliki senjata, sebagian besar orang menghentikan pengejaran mobil penculik dan berhenti. Yang masih terus mengejar hanyalah pengawal Lin Zhendong, Tang Long, dan Lan Mengyun.
"Kak, pesawat piringan itu juga dikendalikan komputer. Hehe, aku sempat khawatir tidak bisa menjamin keamanan kakak seniormu. Tapi kalau sistemnya komputer, Kakak bisa tenang." Kucing Hitam Kecil berbicara melalui Feng Shuang kepada Tang Long dengan nada penuh kesombongan.
Tang Long baru saja ingin menyetujui rencana Kucing Hitam Kecil untuk tetap menyusup. Namun entah mengapa, saat melihat pesawat piringan itu, tiba-tiba muncul perasaan tidak enak di hatinya - firasat bahwa Kucing Hitam Kecil mungkin tak akan kembali jika terus menyusup. Mengikuti kebiasaannya yang selalu mengandalkan insting, Tang Long segera berkata: "Segera kuasai mereka! Kami berhenti bermain!"
Mendengar ini, Kucing hitam kecil tertegun sejenak. Padahal ingin pergi berpetualang, tapi tak mengerti mengapa Kakak tiba-tiba tak mau main lagi. Namun ia juga tidak protes, segera menguasai pesawat kecil berbentuk piringan dan tiga robot di dalam mobil. Tak ada pilihan, harus patuh. Bagaimana tidak? Kan Kakak adalah orang tua yang menafkahinya.
Saat turun, pesawat berbentuk piringan itu tiba-tiba berhenti sebentar, lalu oleng ke kiri-kanan seperti goyang, kemudian jatuh seolah kehilangan kendali. Mobil penjahat itu pun mengikuti pola yang sama, melakukan gerakan tak terkendali lalu berhenti menyamping.
Lin Zhendong yang mengikuti dari belakang langsung menginjak rem keras-matian. Matanya memancarkan ekspresi keterkejutan. Baru setelah melihat pengawal Lan Mengyun berlari panik ke mobil penjahat, ia turun dan ikut berlari sambil berteriak penuh kegelisahan: "Mengyun, kau baik-baik saja?"
Tang Long mengikuti teman-teman sekelas yang berhasil menyusul dari belakang untuk mendekat dan menyambut Lan Mengyun dengan penuh perhatian. Sementara itu, Kucing Hitam Kecil melepaskan diri dari pelukan Lan Mengyun dan melompat ke pangkuan Tang Long sambil berbisik, "Maaf Kakak, peralatan itu dilengkapi fasilitas perlindungan. Aku tidak sempat menyadarinya sehingga membuatnya hancur."
Tang Long awalnya membelai kepala Kucing Hitam Kecil sambil memujinya. Kemudian matanya tertuju pada pesawat cakram tak bersuara yang terbenam di kejauhan, keraguan menyelimuti hatinya: Siapa yang memproduksi teknologi seperti ini? Sebenarnya seberapa mematikan kekuatan benda semacam ini?
Semua orang juga menyadari bahwa ketiga penculik itu adalah robot. Di era di mana robot sudah sama umumnya dengan batu seperti sekarang ini, tak ada yang terlalu bingung melihat seseorang menggunakan robot sebagai penculik. Adapun pesawat cakram itu, tak ada yang rela mengambil risiko untuk mendekat dan menonton. Untuk menghindari kemungkinan ada orang keluar dari pesawat itu, semua mengusulkan untuk segera meninggalkan tempat. Tepat saat kerumunan ini berjalan ribut-ribut kembali, polisi dengan bala bantuan sudah mengelilingi mobil penjahat dan pesawat cakram itu. Adapun Lin Zhendong dan kawan-kawannya yang semuanya nona bangsawan atau orang kaya, cukup menjelaskan beberapa kalimat ke polisi lalu boleh pergi. Aparat sama sekali tidak berani menghalangi mereka.
Lin Zhendong yang telah menghidupkan mobil itu melirik tajam ke arah Lan Mengyun yang sedang dikerubungi pengawal, lalu mengeluarkan benda mirip remot kontrol dari sakunya. Ia menekan tombol ke arah pesawat kecil yang telah jatuh dan mobil penjahat itu sebelum pergi. Setengah jam setelah kepergiannya, ketiga robot dan pesawat kecil itu tiba-tiba meledak menjadi serpihan, polisi yang mengelilinginya pun segera ikut hancur berkeping-keping.
Saat mengetahui banyak korban jiwa di pihak polisi, teman-teman sekelas Tang Long menjadi khawatir akan kekuatan geng penjahat tersebut. Untuk menghindari bahaya, tak ada yang berminat menghadiri pesta makan malam. Begitu tiba di kota, mereka langsung berpencar ke berbagai arah. Demikianlah reuni alumni pertama dalam hidup Tang Long berakhir.
Di Ibukota Federasi Wan Luo, beberapa tentara yang mengenakan seragam militer lama Federasi Wan Luo berpatroli di jalan dengan bersenjata lengkap. Para tentara ini memiliki wajah tampan dan postur tubuh tinggi langsing, membuat para perempuan di jalan memandangi mereka.
"Komandan A6, saya sangat tidak menyukai tempat ini. Di sini tidak ada bar yang bisa kami kunjungi, liburan sama sekali tidak ada tempat untuk pergi. Selain itu, penduduk di sini sangat mengabaikan robot. Kemarin saya melihat beberapa robot rumah tangga yang hancur diangkut truk sampah," lapor seorang tentara kepada komandan di depannya.
"Tidak ada solusi, ini bukan Dinasti Tang kita." A6 menggelengkan kepala dengan pasrah. Sebagai robot yang haus pengetahuan, dia sudah mempelajari dari jaringan tentang sejarah pemberontakan robot di masa lalu, dan memahami psikologi manusia dalam memperlakukan robot. Namun dia bersyukur bisa menjadi bagian dari Dinasti Tang - mungkin satu-satunya kekuatan di seluruh alam semesta yang memperlakukan robot setara. Buktinya mereka bahkan mengumumkan serangkaian hukum tentang perlakuan terhadap robot.
Setelah perang terakhir berakhir, A6 langsung dipromosikan ke pangkat Letnan Dua oleh komputer berdasarkan prestasi militernya. (Kenaikan pangkat militer langsung dikonfirmasi oleh sistem komputer, namun untuk perwira berpangkat mayor ke atas masih membutuhkan penunjukan resmi dari Komandan Tertinggi Tang Long.) Sayangnya, sebelum sempat merayakan promosi bersama rekan-rekannya, ia langsung dipindahkan ke Planet Zhongzhou. Setelah dimasukkan ke dalam pasukan ekspedisi, A6 baru menyadari bahwa anggota pasukan ini hanya terdiri dari robot dan mantan tentara Federasi Wan Luo.
Dengan kebiasaannya, ia mulai mengamati robot-robot di sekitarnya. Seketika ia terkejut lagi karena dari jutaan robot tersebut, ternyata ada ratusan ribu robot cerdas dan puluhan ribu Robot Cerdas yang memiliki kesadaran diri. Saat pertama kali datang dulu tidak terlihat sebanyak ini, bagaimana bisa dalam setengah tahun lebih tiba-tiba muncul begitu banyak robot yang memiliki kesadaran mandiri?
Awalnya A6 sempat khawatir apakah Dinasti Tang berencana memanfaatkan kesempatan ini untuk memberantas semua robot yang sudah memiliki kecerdasan. Namun kekhawatirannya langsung sirna ketika ia menemukan bahwa komandan yang memimpin pasukan robot mereka dalam pertempuran ternyata adalah seorang robot yang sudah berevolusi ke tingkat tertinggi dan seorang manusia ekologis yang telah mencapai kesempurnaan. Terlebih setelah tahu bahwa identitas kedua komandan tersebut adalah kakak perempuan junjungan mereka sendiri. Pada saat itulah ia baru menyadari bahwa mereka benar-benar menjadi bagian dari Dinasti Tang. Menurut jenjang pangkat militer, sebagai seorang letnan dua, dirinya justru dipercaya memimpin puluhan ribu robot prajurit. Memikirkan hal ini, sudut bibir A6 tak bisa menahan senyuman tipis.
"Hah, entah kenapa, baru beberapa hari meninggalkan Dinasti Tang, rasanya seperti bertahun-tahun. Komandan, apa kau juga merasakan hal yang sama?" tanya seorang robot prajurit lain kepada A6.
“Tentu ada, lagipula Dinasti Tang adalah rumah kita. Merindukan rumah menunjukkan kecerdasanmu telah meningkat.” A6 tersenyum sambil menepuk bahu prajurit itu. Ia senang melihat dari sepuluh ribu prajurit di bawah komandonya, begitu banyak yang sudah memiliki kecerdasan. Bahkan tingkat evolusi robot-robot ini hampir menyamai dirinya.
“Rumah...” Beberapa robot prajurit yang mendengar ini memancarkan kilatan cahaya kebingungan di mata, sementara yang lain menunjukkan ekspresi rindu. Melihat ini, A6 mengangguk. Tampaknya tingkat evolusi mereka berbeda-beda, sehingga persepsi mereka pun beragam.
Di sebuah restoran di Ibukota Federasi Wan Luo, Liu Sihao yang mengenakan pakaian santai berjalan menuju meja di sudut. Seorang pria paruh baya sudah duduk berseberangan di sana. Tanpa menyapa, Liu Sihao mengeluarkan alat kecil dari saku, menekan tombol lalu meletakkannya di sudut ruangan.
Pria paruh baya itu tersenyum tipis: “Tak perlu begitu waspada, Tuan Liu. Restoran ini adalah aset institusi kami. Tak mungkin ada penyadapan di sini.”
“Kau tidak tahu seberapa kuat kekuatan yang saya wakili, makanya bisa bicara begitu. Kalau bukan karena hari ini saya cuti, tindakan meninggalkan markas tanpa izin saja sudah cukup untuk dihukum tembak.” Liu Sihao menjawab dingin sambil melambai memanggil pelayan untuk mulai memesan.
Mendengar perkataan Liu Sihao, pria paruh baya itu menunjukkan ekspresi sangat tertarik, tapi tidak langsung bertanya. Ia mengambil menu dan ikut memesan beberapa hidangan.
Saat kedua orang itu menunggu hidangan sambil menyeruput aperitif, sang pria paruh baya memperkenalkan diri: “Saya Lin Nan, Direktur Intelijen Federasi Wan Luo.”
Liu Sihau dalam hati bergumam: “Federasi Wan Luo? Wilayah kekuasaanmu mungkin tak lebih luas dari lingkup Ibu Kota ini. Wilayah Dinasti Tang saja lebih luas.” Di luar ia hanya mengangguk datar.
“Pasukan mana yang Bapak wakili? Jangan bilang kalian sekadar relawan veteran Wan Luo yang simpati pada Pasukan Xing Ling - itu cuma tipuan untuk anak kecil.” Lin Nan menatap tajam Liu Sihao.
Liu Sihao merenung sejenak, lalu berkata dengan nada penuh tekad: "Awalnya aku adalah Komandan Resimen Pertarungan ke-3125 Divisi 1 Kekaisaran Tang. Sekarang aku menjabat sebagai Komandan Resimen Pertarungan ke-37 Pasukan Xing Ling."
Liu Sihao teringat hal ini, rasa kesalnya memuncak. Meski sudah bertempur mati-matian sekian lama, pangkatnya masih tetap komandan resimen pertarungan. Usai perang, saat memeriksa prestasinya di komputer, ternyata jasa-jasanya masih kurang sedikit untuk promosi ke Kapten. Alhasil sampai sekarang dia masih Letnan. Li Lijun, si bajingan itu, malah melesat jadi Letnan Satu. Sial! Apa sistem penilaian prestasi militer Tang bisa melacak setiap tentara? Kalau tidak, kenapa sistem itu menghitung jasanya begitu sedikit? Seandainya memakai metode penghitungan Federasi Wan Luo, dirinya yang memimpin pasukan merebut begitu banyak kapal perang pasti sudah jadi Kolonel!
“Kekaisaran Tang? Divisi Pertama? Di mana letak kekaisaran ini? Selain itu, berapa banyak kapal perang dalam satu divisi? Berapa divisi yang dimiliki Kekaisaran Tang?” Lin Nan bertanya dengan sedikit terkejut. Ia sama sekali belum pernah mendengar tentang Kekaisaran Tang.
Liu Sihao tidak bersuara, hanya dengan tenang menikmati minuman pembuka. Lin Nan tertegun sejenak, tetapi segera tersadar. Dengan senyum tipis, ia mengeluarkan dua kartu bank dan menyerahkannya sambil berkata: "Kartu bank tanpa nama senilai satu miliar Mata uang Wu Lai per kartu. Siapapun bisa mencairkannya di cabang manapun dari Bank Antariksa."
Liu Sihao tidak banyak berpikir, segera memasukkan kartu itu ke dalam sakunya dengan kasar sebelum berkata: "Kekaisaran Tang berada di Galaksi Tanpa Kekacauan, berdekatan dengan sabuk meteor Federasi Wan Luo. Satu divisi memiliki 5.000 Kapal Perang X. Awalnya Tang hanya memiliki sekitar 8 divisi, tapi setelah pertempuran baru-baru ini dan mengintegrasikan kapal musuh yang menyerah, sekarang mungkin sudah lebih dari 20 divisi." Di sini Liu Sihao menambahkan: "Angka pasti tidak jelas, karena begitu perang berakhir saya langsung dipindahkan ke sini. Tapi perkiraan saya jumlahnya sekitar segitu. Semua kapal perang Tang termasuk tawanan adalah Kapal Perang X!"
