Yang pertama hancur adalah robot Nomor Dua yang memiliki retakan di bagian dada. Setelah menghabisi satu musuh, seluruh tembakan meriam Angkatan Darat Federal terkonsentrasi pada robot Nomor Satu.
Menghadapi serangan daya tembak yang dua kali lebih kuat dari sebelumnya, robot yang tersisa ini pun tak bertahan lama sebelum berubah menjadi tumpukan besi tua di tanah.
Setelah menetralisir kedua robot ini, Angkatan Darat Federal mulai fokus membersihkan sisa-sisa musuh.
Dengan bantuan prajurit mecha merah yang dialokasikan ke berbagai pasukan pembersih, proses pencarian musuh menjadi sangat mudah. Begitu terdeteksi oleh Angkatan Darat Federal, nasib musuh-musuh ini tak bisa dihindari - mereka akan berubah menjadi besi tua.
Jika kedua belah pihak bertempur secara frontal, jutaan musuh ini sebenarnya bisa ditaklukkan oleh Angkatan Darat Federal yang unggul jumlah tanpa memakan waktu lama. Namun karena mereka tersebar dan bersembunyi, Angkatan Darat Federal harus menghabiskan banyak waktu untuk melacak keberadaan mereka.
Jadi Angkatan Darat Federal harus menghabiskan waktu tiga hari penuh, baru bisa membersihkan seluruh musuh di zona ini sampai tuntas.
Setelah prajurit mecha musuh terakhir dihancurkan, sorak-sorai rakyat dan tentara segera bergema di seluruh Ibu Kota.
Berbeda dengan perasaan lega rakyat yang tak perlu khawatir lagi, maupun kegembiraan kemenangan militer, seluruh pejabat sipil Pemerintah Federal mulai dari Presiden hingga walikota tampak muram.
Alasannya sederhana: pertempuran ini telah menghancurkan zona ekonomi vital Ibu Kota. Ekonomi planet ini mundur lebih dari 10 tahun, sementara ekonomi wilayah Ibu Kota mengalami kemunduran 15 tahun akibat reaksi berantai.
Memang, 70% ekonomi wilayah Ibu Kota terkonsentrasi di Ibu Kota. Bila pusatnya hancur, planet-planet lain di sekitarnya akan lebih terpuruk.
"Berapa lama cadangan ekonomi bisa menopang?" Chen Yu yang gelisah mondar-mandir di kantornya bertanya kepada para ekonom yang telah dikumpulkannya.
Seorang ekonom paling tua di antara begitu banyak ekonom, mengeluarkan sebuah dokumen dan melihatnya sejenak, lalu berkata: "Yang Mulia Presiden, berdasarkan perhitungan dan prediksi kami, jika rekonstruksi ekonomi tidak segera dilakukan, cadangan ekonomi kita hanya bisa menopang selama tiga bulan."
Chen Yu tiba-tiba berhenti mendadak dengan ekspresi tidak percaya: "Hanya tiga bulan? Apakah persediaan sebanyak ini tidak bisa menunda waktu kerusuhan rakyat?"
Ekonom itu menelan ludah sebelum menjawab: "Meski persediaan kita melimpah, sebagian besar adalah persediaan kehidupan dan persediaan militer. Ini hanya bisa menjamin rakyat tidak kelaparan. Barang kebutuhan sehari-hari dan konsumsi harus dibeli dari luar. Tanpa ini, rakyat yang sudah dimanjakan akan menjatuhkan pemerintah angkatan ini."
Mendengar ini, Chen Yu langsung merasakan amarah membara dalam hatinya: "Pemerintah Federasi generasi sebelumnya yang menyebalkan! Mengapa kalian memanjakan rakyat wilayah Ibu Kota sampai seperti ini?
“Bahkan jika warga wilayah Ibu Kota saat itu semuanya adalah kerabat dan anggota kelompok etnis yang memiliki hubungan dengan kalian, tetap tidak boleh menetapkan hukum yang menyediakan pasokan makanan gratis, perlengkapan hidup sehari-hari gratis, bahkan setiap bulan menyediakan barang mewah gratis untuk rakyat ini.
“Para brengsek itu sudah terbiasa selama puluhan tahun hidup tanpa perlu uang untuk mendapatkan semua ini. Sekarang jika pasokan ini dihentikan, pasti mereka akan segera memberontak!”
Chen Yu tahu ini pasti akan terjadi, karena bahkan saat Parlemen menguasai wilayah Ibu Kota, mereka tidak berani menghapus sistem pasokan ini.
Jika dirinya tidak bisa melanjutkan sistem pasokan ini, dapat dipastikan seluruh rakyat wilayah Ibu Kota akan refleks kilat menjatuhkannya.
Ini tidak sesederhana menggulingkan Tang Long dulu. Waktu itu rakyat hanya berdemo karena tidak suka dengan penampilan Tang Long, sejujurnya itu lebih seperti aksi kerumunan yang ikut-ikutan ribut.
Saat itu meskipun Tang Long secara sepihak memindahkan dua pertiga persediaan, dan rakyat juga cukup keberatan, namun karena suplai logistik mereka masih hampir sama seperti sebelumnya dan belum benar-benar mengorbankan kepentingan mereka, maka setelah diancam oleh Tang Long, mereka segera mundur.
Tapi kali ini selain suplai makanan, pasokan logistik lainnya tidak bisa dipenuhi. Rakyat pasti akan melawan mati-matian. Dan saat itu belum diketahui apakah Tang Long mau membantu menindak rakyat ini.
Jika Tang Long berdiam diri membiarkan rakyat menggulingkannya, lalu menguasai Parlemen dan langsung menjabat sebagai Presiden, maka dengan kekuasaan pemerintahan dan militer terkonsentrasi di tangannya, dia akan mengubah Federasi Wan Luo menjadi properti pribadinya!
Memikirkan ini, Chen Yu gemetar ketakutan, buru-buru membuang niat tersebut. Dia tidak berani merenung lebih dalam karena semakin dipikir semakin mengerikan. Chen Yu agak menyesal, mengapa dirinya mencari Tang Long sebagai mitra kerja sama?
Setelah mengalihkan pemikiran, dia bertanya kepada ekonom: "Cadangan ekonomi kami begitu besar, mengapa hanya bisa memenuhi pasokan wilayah Ibu Kota selama tiga bulan? Menurut perkiraanku, seharusnya bisa menopang beberapa tahun tanpa masalah."
Ekonom itu menjawab pasrah: "Ini karena kekuatan-kekuatan lain yang sengaja menaikkan harga saat melihat kita dalam kesulitan."
"Sialan! Brengsek-brengsek penjarah oportunistik ini! Bagaimana mungkin mereka melakukan ini!" Chen Yu melontarkan umpatan tanpa mempedulikan sopan santun.
Mendengar ini, para ekonom menundukkan kepala, dalam hati bergumam pelan: "Yang Mulia, siapa yang menyuruhmu sejak menjabat langsung berteriak ingin menyatukan Federasi, sama saja menganggap semua kekuatan sebagai musuh.
"Kalau sudah jadi musuh, saat melihatmu susah, mana mungkin mereka tidak melempar batu ke dalam sumur? Masak mau membantumu mengatasi kesulitan?"
Tiba-tiba Chen Yu teringat sesuatu: "Apa kita harus membeli persediaan dari kekuatan-kekuatan ini? Bukankah kita bisa..."
Chen Yu tiba-tiba berhenti bicara di tengah kalimat, karena ia teringat bahwa wilayah Ibu Kota terkepung rapat oleh kekuatan-kekuatan lain dari Federasi. Jika membeli persediaan dari luar negeri, pasti baru saja masuk perbatasan akan disita oleh kekuatan-kekuatan ini.
Seorang ekonom tak menyadari Chen Yu telah menemukan kesalahannya sendiri, lalu mengingatkan dengan tulus. Tidak mengejutkan, ia dijawab dengan pandangan sinis.
Setelah menggeretakkan gigi sejenak, Chen Yu bertanya: "Bisakah kalian membangun kembali zona ekonomi utama kami dalam tiga bulan?"
Para ekonom langsung menggelengkan kepala seperti gendang. Tiga bulan? Jangan bercanda! Kawasan ekonomi yang hancur itu setidaknya butuh dua tiga tahun untuk pulih ke kondisi semula.
Chen Yu ambruk duduk lesu di kursi dengan wajah murung. Melihat ini, ekonom tua itu dengan hati-hati mengusulkan: "Yang Mulia Presiden, mungkin Anda bisa meminta bantuan dari keluarga-keluarga besar di Federasi Wan Luo kita. Barangkali mereka bisa..."
Ucapannya terhenti di sini, karena Chen Yu melambaikan tangan kepada mereka, menyuruh mereka mundur.
Setelah semua orang pergi, Chen Yu menyalakan cerutu, menghisap dalam-dalam, memandang asap yang melayang-layang sambil menghela napas panjang.
Ia tahu usulan ekonom itu untuk meminta bantuan ke keluarga-keluarga besar adalah solusi yang baik, tapi jika dirinya bisa mendapatkan dukungan dari keluarga-keluarga itu, buat apa lagi repot-repot bertanya solusi ke para ekonom ini?
Mengingat berbagai alasan yang dicari-cari keluarga-keluarga ini untuk menolak permohonan audiensinya, bahkan Keluarga Lin yang sudah menjanjikan tanggal tiba-tiba menyebut Lin Zhendong sedang sibuk dan meminta penjadwalan ulang, Chen Yu menggigit cerutunya sampai berbunyi kretek, bergumam geram: "Bahasanya halus sekali, tapi jelas-jelas menolak mendukungku! Sialan!"
Chen Yu sangat paham mengapa keluarga-keluarga besar ini enggan mendukungnya. Pasti ada hubungannya dengan Lin Nan. Si brengsek itu sudah lama ingin menjatuhkannya dari kursi kepresidenan.
Sambil menghembuskan asap rokok, Chen Yu berpikir: "Tapi Lin Nan, kau kira jika aku lengser, kursi presiden pasti akan jadi milikmu? Ingat, dukungan keluarga-keluarga besar itu tidak hanya untuk satu kekuatan di wilayah Ibu Kota. Bisa jadi mereka sudah berkomplot untuk menyerahkan wilayah Ibu Kota kepada kekuatan lain?"
"Lagipula, meskipun keluarga-keluarga besar ini ingin mempertahankan kekuatan di Ibu Kota dan tetap mendukungmu jadi presiden, jangan lupa! Sekarang kekuasaan militer di wilayah Ibu Kota ada di tangan siapa? Apakah si brengsek itu mudah diajak kerja sama? Bisa saja dia ingin jadi presiden sendiri!"
Mengingat keberadaan Tang Long, tiba-tiba Chen Yu teringat laporan intelijen yang baru saja diterimanya. Laporan itu dikumpulkan oleh kaki tangannya yang dikirim ke negara Tang di Galaksi Tanpa Kekacauan.
Memikirkan dirinya yang sibuk menangani masalah ekonomi sehingga belum sempat melihat, dia segera menekan beberapa tombol di meja untuk memfilter data dan mulai menonton.
Deng Tao yang duduk di kapal kargo bertanya-tanya mengapa bosnya yang merupakan Presiden Federasi Wan Luo menyuruhnya menyelidiki situasi umum wilayah kekuasaan Dinasti Tang di Galaksi Tanpa Kekacauan. Baginya, tempat ini hanyalah wilayah terbelakang yang penuh perang campur - tidak layak diselidiki.
Tanpa penerbangan langsung ke Galaksi Tanpa Kekacauan, setelah usaha keras, Deng Tao akhirnya menemukan kenalan lama yang berbisnis penjualan senjata ilegal untuk menumpang pesawat antariksa masuk ke galaksi tersebut.
Deng Tao merasa beruntung karena kenalannya kebetulan akan menyerang target di wilayah Dinasti Tang. Tanpa ini, meski bisa masuk ke Galaksi Tanpa Kekacauan, mustahil baginya menemukan lokasi kekuatan militer tersebut.
Mengingat kenalannya di sampingnya mungkin memahami situasi Dinasti Tang, Deng Tao segera mulai mengumpulkan intelijen: "Kak Zhang, seperti apa tempat bernama Dinasti Tang itu?"
Kak Zhang yang sedang bersenandung tersenyum: "Itu tempat yang indah, subur, dan dipenuhi uang di mana-mana."
"Indah dan subur? Ini bicara tentang suatu kekuatan di Galaksi Tanpa Kekacauan?" Deng Tao dalam hati curiga, tapi malah berbinar-binar: "Tempat penuh uang? Kak Zhang, ceritakan lebih detail."
Perilaku ini sengaja ditunjukkan Deng Tao untuk mempertahankan citra pemuda haus kekayaan yang selama ini dibangun di depan Kak Zhang.
"Hehe, kau tahu ini hanya hiperbola. Tapi percayalah, di Dinasti Tang memang mudah cari uang. Peluang bisnis ada di setiap sudut. Bahkan pengusaha dari beberapa negara sekitar sampai pedagang dari negeri jauh pun berduyun datang," jelas Kak Zhang.
Deng Tao tidak begitu percaya dengan ucapan Kakak Zhang. Kesempatan mencari uang tersedia di mana-mana? Bohong juga tidak boleh seperti ini!
Meski dalam hati tidak setuju, Deng Tao tetap berpura-pura menelan ludah dengan ekspresi menahan air liur, bertanya cemas: "Kakak, kesempatan cari uang apa itu? Ceritakan dong."
"Hehe, ini tidak boleh dibocorin. Harus kau cari sendiri. Ini aturan industri lho." Kakak Zhang mengedipkan mata sambil tertawa.
Deng Tao tentu tahu ini adalah aturan di antara pedagang. Tapi untuk apa pedagang senjata sepertimu ikut-ikutan aturan industri? Dalam hati Deng Tao mengumpat habis-habisan, tapi di luar tetap merengek memelas.
Tentu saja, dalam situasi satu pihak tak acuh dan satu pihak enggan bicara, topik tentang mencari uang segera berakhir.
"Kakak, kali ini kau mengirim barang apa ke Dinasti Tang? Sampai muat satu kapal penuh." Deng Tao mengalihkan topik. Dia tidak akan langsung menanyakan informasi tentang Dinasti Tang, metode pengumpulan intelijen seperti itu sangat bodoh, bisa membuat orang curiga akan identitasnya kapan saja.
“Oh, ini adalah barang-barang kuno, senjata api dan peluru mesiu.” Zhang Ge menjawab sambil lalu.
“Senjata api dan peluru mesiu? Senjata kuno sebelum senjata laser menjadi umum? Berapa nilai koleksi antik ini?”
Deng Tao terlihat sangat terkejut, dia tidak menyangka Zhang Ge justru mengangkut barang antik ini untuk dijual ke Dinasti Tang.
Mungkinkah Dinasti Tang sudah begitu makmur sampai ada yang membeli barang antik untuk koleksi? Bukankah orang-orang di Galaksi Tanpa Kekacauan masih makan tidak tentu?
Lagipula, melihat kekacauan di Galaksi Tanpa Kekacauan, jika orang kaya ingin membeli senjata, pasti memilih senjata baru untuk mempersenjatai pengawal mereka. Mana mungkin membeli barang antik?
“Oh, yang kumaksud dengan barang kuno tadi adalah sebutan untuk model barang yang kuno, bukan barang antik. Semua barang ini baru diproduksi.” Zhang Ge menjelaskan setelah melihat salah paham Deng Tao.
Deng Tao yang sudah terkejut dengan rencana Kakak Zhang mengangkut senjata api kuno ke Dinasti Tang untuk dijual, langsung terpana mendengar bahwa barang-barang ini ternyata produksi baru. Setelah terdiam beberapa saat, barulah dia bertanya: "Kakak, apa barang ini bisa laku? Jangan-jangan cuma buat nutup biaya bahan bakar aja?"
Melihat ekspresi Deng Tao yang meragukan kewarasannya, Kakak Zhang bersemangat menjelaskan: "Apa kau pikir aku ini bego? Dengar baik-baik, barang ini bisa dijual 3 juta Mata uang Wu Lai! Bukan 3 juta Mata uang Wan Luo!"
"3 juta Mata uang Wu Lai? 300 juta Mata uang Wan Luo? Mustahil!" Deng Tao sama sekali tidak percaya.
Akibat pemecahan kekuasaan oleh warlord di Federasi Wan Luo, masing-masing wilayah mencetak mata uang sendiri. Mata uang Wan Luo asli hampir tak bisa beredar di luar wilayah Ibu Kota. Bank Antariksa pun menaikkan kurs mata uang Wan Luo ke Wu Lai menjadi 100 banding 1.
“Hmm, aku juga tidak mau banyak bicara. Tunggu sampai uangnya masuk, kau pasti percaya.” Zhang Ge berkata dengan wajah kesal.
“Eh, Zhang Ge, bukan tidak percaya. Cuma ini terlalu mengejutkan. Kok ada yang mau beli senjata mesiu kuno yang sudah dieliminasi entah berapa tahun lalu ini?” Deng Tao berkata sambil tersenyum ramah.
Zhang Ge berpikir sejenak lalu mengganti ekspresinya menjadi ramah: “Hehe, tidak apa. Awalnya aku juga tidak percaya saat dapat kabar ini. Setelah aku mendatangi mereka langsung, baru ketahuan kalau mereka benar-benar serius. Begitu kontrak ditandatangani, mereka langsung membayar separuh harga barang.”
“Kontrak? Zhang Ge, di Galaksi Tanpa Kekacauan ini, apakah kontrak masih berlaku?” tanya Deng Tao. Jangankan di galaksi ini, di Federasi Wan Luo saat ini pun kontrak hampir tidak ada yang dipatuhi. Zaman sekarang memang ada saja orangnya, kekuatan hukum kontrak sudah hilang sejak ribuan tahun lalu.
Kakak Zhang berkata: "Aku tidak tahu tempat lain, tapi kontrak Dinasti Tang itu sah. Kalau aku menelan uang muka dan melanggar kontrak seperti ini, bukan cuma aku dan organisasiku mustahil muncul lagi di Dinasti Tang, tapi juga akan diburu oleh pasukan bayaran tak terhitung.
"Nggak usah bicara soal diburu tentara bayaran, sekedar tidak bisa masuk Dinasti Tang untuk berbisnis saja sudah bisa membuatku bangkrut. Soalnya orang-orang di Dinasti Tang semuanya patuh kontrak. Tahukah kalian, organisasiku dulu di Federasi Wan Luo sering ditipu berkali-kali. Meski sudah pakai semua koneksi, bahkan satu orang pun tak bisa ditemukan. Akhirnya aku sendiri yang harus merogoh saku menutupi kerugian.
"Sekarang organisasiku jarang berbisnis dengan pihak lain, fokus khusus pada bisnis Dinasti Tang. Keuntungan tidak hanya lebih tinggi dari sebelumnya, tapi juga aman. Ternyata ketika semua orang patuh kontrak, baru bisa dapat uang." Di akhir ucapan, Kakak Zhang tak bisa menahan decak kagum.
“Hmm, kalau begitu Dinasti Tang sangat mementingkan kontrak, artinya Dinasti Tang sangat memperhatikan perkembangan ekonomi. Tampaknya perkataan Zhang Ge sebelumnya kemungkinan besar benar.” Deng Tao yang telah mengumpulkan sedikit intelijen mencatat hal ini dalam pikirannya, lalu melanjutkan bertanya: “Zhang Ge, siapa yang tega menghabiskan uang sebanyak ini untuk membeli barang-barang ini? Meski untuk bersenang-senang, tak perlu sebanyak ini kan?”
“Oh, ini pesanan sebuah lapang tembak.” jawab Zhang Ge.
“Lapang tembak? Apakah orang-orang Dinasti Tang bisa melakukan kegiatan santai seperti ini?” Deng Tao kembali terkejut.
“Haha, kau masih memandang Dinasti Tang sama seperti kekuatan lain di Galaksi Tanpa Kekacauan. Tak usah panjang lebar, cukup kuberitahu: Dinasti Tang jelas melampaui Federasi Wan Luo sebelum era pemecahan kekuasaan oleh warlord!”
"Saat melihat ekspresi tertegun Deng Tao karena ucapannya, Brother Zhang tersenyum lalu melanjutkan, 'Meski di Dinasti Tang, lapang tembak semacam ini bukan bisa dibuka sembarang orang, persaingannya sangat ketat. Jadi lapang tembak ini sengaja memintaku menyiapkan senjata api dengan kekuatan mematikan. Karena itu, barang kali ini bisa terjual dengan harga setinggi ini.'"
"'Bukankah lapang tembak biasanya menggunakan senjata laser? Kenapa lapang tembak di Dinasti Tang ini memakai senjata api? Perlengkapan perlindungan di lapang tembak yang bisa memantulkan sinar laser itu takkan tahan peluru senjata api. Tidak takut ada korban jiwa di antara tamu?' tanya Deng Tao dengan wajah bingung."
"'Hehe, bukan cuma satu lapang tembak yang pakai senjata api ini. Semua lapang tembak di Dinasti Tang menggunakan senjata semacam ini. Seperti sudah kukatakan, lapang tembak ini bukan untuk orang biasa. Peraturan Dinasti Tang menyatakan, mereka tanpa gelar kebangsawanan atau pangkat militer dilarang masuk."
“Di Dinasti Tang, orang yang bisa memasuki lapang tembak dan menggunakan senjata semacam ini semuanya berstatus dan berkedudukan. Menurutmu, apakah tindakan keamanan untuk tamu di lapang tembak tidak akan disiapkan sebaik-baiknya?” Zhang Ge tertawa.
“Apa? Lapang tembak malah berubah jadi klub bangsawan? Bagaimana bisa begitu?” Deng Tao yang seorang demokrat langsung menunjukkan ketidakpuasannya mendengar lembaga bertingkat yang sangat kentara ini.
Zhang Ge kembali tertawa: “Hehe, Dinasti Tang adalah negara pemerintahan diktator, tentu saja bisa seperti ini. Bukan maksudku mengkritik, tapi kau tak perlu langsung emosi mendengar hal-hal terkait kediktatoran. Di zaman sekarang, pertarungan antara demokrasi dan diktator sudah bukan masalah utama lagi. Siapa tahu suatu hari nanti ada kaisar yang bisa menyatukan seluruh alam semesta.”
Melihat ekspresi tidak percaya di wajah Deng Tao, Brother Zhang tersenyum dan mengalihkan topik: "Alasan mendasar aktivitas menembak dengan senjata api ini bisa populer di kalangan bangsawan Dinasti Tang adalah karena penguasa baru menyukai aktivitas ini. Ketika atasan langsung bermain-main dengan ini, bawahan tentu akan mengikuti."
Deng Tao cepat tenang. Mendengar ini, dia bertanya: "Jika penguasa baru menyukai aktivitas ini, dan lapang tembak membutuhkan senjata api semacam ini, mengapa Dinasti Tang tidak memproduksi sendiri malah membeli dari luar? Jangan bilang mereka tidak punya kemampuan produksi. Semua tahu senjata semacam ini mudah diproduksi, bahkan pabrik logam biasa pun bisa membuatnya."
Brother Zhang mengangguk: "Tentu saja Dinasti Tang memiliki kemampuan produksi ini. Harus diketahui, mereka bahkan bisa memproduksi kapal perang sendiri. Bagi pabrik-pabrik Dinasti Tang, barang kecil seperti ini sama sekali tidak layak disebutkan."
“Karena itulah, Departemen Perdagangan Dinasti Tang sama sekali mustahil menyisakan satu pabrik untuk memproduksi senjata ini. Ditambah larangan pembuatan senjata pribadi, lapang tembak terpaksa membeli dari luar.”
Di tengah basa-basi mereka, keduanya tiba di sekitar sebuah planet biru.
Mengetahui planet ini adalah Ibu Kota Dinasti Tang, Deng Tao tertegun. Baru ia sadari selama perjalanan sama sekali tidak ada intervensi atau pemeriksaan.
Apakah kekuatan Dinasti Tang begitu perkasa hingga tidak ada bajak laut di sekitar sini? Tempat yang tenang ini masih termasuk Galaksi Tanpa Kekacauan? Sepanjang jalan, aku tak melihat satu pun pasukan pengawasan Dinasti Tang. Apakah sistem pengawasan mereka begitu lalai?
Deng Tao mengutarakan pertanyaan ini kepada Zhang Ge, mendapat jawaban: "Tak ada bajak laut di sekitar Dinasti Tang. Pasukan pengawasan semuanya berada di perbatasan."
Meskipun Deng Tao tidak terlalu puas dengan jawaban ini, karena saat memasuki perbatasan Dinasti Tang sama sekali tidak melihat pasukan pengawasan, namun karena pesawat antariksa telah masuk ke pelabuhan untuk diperiksa, Deng Tao pun tidak bertanya lagi.
Brother Zhang menemani personel pelabuhan antariksa memeriksa barang dan menunggu proses disinfeksi kargo pesawat, sementara Deng Tao mengamati pelabuhan antariksa ini dengan seksama.
Melihat fasilitas yang canggih dan mutakhir ini, Deng Tao tak bisa menahan decak kagum bahwa pelabuhan antariksa ini bahkan lebih indah dan lebih maju daripada pelabuhan antariksa di Ibukota Federasi Wan Luo.
Terhadap pernyataan Brother Zhang bahwa ada ribuan pelabuhan antariksa seperti ini di Ibu Kota Dinasti Tang, ia agak setengah percaya.
Namun setelah melihat ribuan dermaga di pelabuhan antariksa ini yang sibuk keluar-masuk, hampir tidak ada satu pun dermaga yang kosong lebih dari lima menit, barulah ia percaya.
Sekaligus mempercayai pernyataan lain Brother Zhang: Kapasitas bongkar muat pelabuhan antariksa Ibu Kota Dinasti Tang mencapai minimal 50.000 kapal per hari.
Terhadap hal ini, Deng Tao sangat terkejut. Jumlah kapal yang dilayani sebanyak 50.000 kapal per hari, bahkan sebelum era pemecahan kekuasaan oleh pemimpin militer regional, pelabuhan antariksa Ibu Kota Federasi Wan Luo pun tidak pernah mencapai angka seperti ini.
Volume besar ini tidak hanya membawa kemakmuran, tetapi juga menghasilkan keuntungan ekonomi yang sangat besar.
Menurut perkataan Zhang Ge, Dinasti Tang bukan hanya kekuatan terkaya di Galaksi Tanpa Kekacauan, tetapi juga sangat mungkin menjadi kekuatan paling makmur di sebagian besar area luas galaksi sekitar ini.
Meskipun Deng Tao yang baru keluar dari pelabuhan antariksa menganggap dirinya sudah memiliki pemahaman tertentu tentang kemakmuran Dinasti Tang, saat melihat kondisi di luar pelabuhan antariksa, ia menyadari bahwa pengetahuannya tentang tingkat kemakmuran Dinasti Tang masih kurang.
Jalan-jalan yang lebar dan bersih; tanaman dan pepohonan yang indah dan cerah; bangunan-bangunan tak terhitung di tepi jalan yang meski tidak megah namun sangat estetis; arus kendaraan yang jumlahnya banyak namun tertib dan bergerak halus; kerumunan orang yang sopan namun bergerak cepat penuh semangat.
Semua ini membuat Deng Tao merasa bahwa Ibu Kota Federasi Wan Luo sama sekali tidak bisa menandingi Ibu Kota Dinasti Tang ini.
Saat Deng Tao sedang berdecak kagum, tiba-tiba ia menyadari fenomena aneh dalam kerumunan yang lalu lalang. Ketika orang-orang berpapasan dengan individu tertentu, mereka tiba-tiba berhenti, memberikan hormat dengan ekspresi khidmat sambil mengangguk dan memberi salam kepada orang-orang spesifik tersebut, kemudian membuka jalan untuk dilewati.
Deng Tao memahami bahwa sikap hormat dan kesediaan membuka jalan ini muncul secara tulus dari hati, karena tidak ada sedikitpun keraguan di wajah mereka - hanya kekaguman bercampur sedikit kecemburuan, sama sekali tanpa bayangan kebencian.
Dari penampilan luar, Deng Tao tidak bisa membedakan orang-orang spesifik ini dengan orang biasa.
Namun setelah pengamatan lebih seksama, ia menemukan logo perusahaan kecil yang menempel di dada pakaian mereka.
Pola logo ini tidak seragam. Deng Tao melihat ada gambar panah, pedang panjang, kapak, perisai, dan sejenisnya. Pola-pola ini kemungkinan digunakan untuk membedakan status di antara mereka. Hanya saja Deng Tao tidak tahu pola mana yang mewakili status lebih tinggi dan mana yang lebih rendah.
Kak Zhang yang memperhatikan ekspresi Deng Tao langsung tersenyum lebar: "Itu adalah logo gelar kebangsawanan, disingkat jiaxian. Semua pejabat Dinasti Tang memiliki logo gelar kebangsawanan ini. Jiaxian setara dengan level pangkat militer."
"Sistem kebangsawanan Dinasti Tang sangat detail, terdiri dari tujuh kelas dua puluh satu tingkat. Yang tidak memiliki jiaxian atau pangkat militer wajib memberi hormat kepada yang memilikinya. Yang levelnya lebih rendah harus menghormat ke yang lebih tinggi. Ini sudah dimasukkan ke dalam Hukum Dinasti Tang."
"Hmph, sistem feodal." Deng Tao tak bisa menahan gerutu rendah.
"Mendengar ucapan Deng Tao, Zhang Ge tertawa: "Itu juga tidak sepenuhnya sistem feodal. Sama seperti ujian PNS di Federasi Wan Luo, asal menjadi PNS langsung bisa memiliki gelar kebangsawanan. Kecuali beberapa gelar tertinggi yang bisa dipertahankan seumur hidup, gelar lainnya akan dicabut setelah pensiun. Gelar kebangsawanan Dinasti Tang tidak bisa diwariskan. Hehe, apakah ini sangat mirip dengan sistem posisi di Federasi Wan Luo?"
"Selain itu, Dinasti Tang menyiapkan gelar kebangsawanan kehormatan khusus untuk orang yang tidak ingin menjadi pejabat dan warga negara asing. Gelar ini diberikan berdasarkan tingkat kontribusi terhadap Dinasti Tang. Selain tidak memiliki gaji dan kekuasaan, hak istimewa lainnya setara dengan gelar kebangsawanan resmi. Aku, Zhang Ge, masih kurang sedikit lagi bisa mendapatkan gelar kehormatan ini." Saat mengatakan ini, raut wajah Zhang Ge dipenuhi kesombongan.
Deng Tao tidak memperhatikan kesombongan Zhang Ge. Sejak tadi dia terus merenungkan sistem gelar bangsawan Dinasti Tang.
Setelah merenungkan, Deng Tao menyadari bahwa gelar kebangsawanan Dinasti Tang sepertinya tidak berbeda dengan sistem posisi demokrasi selain dihormati. Ia pun bertanya, "Jika tidak bisa diwariskan, tidakkah para bangsawan Dinasti Tang memberontak? Aku tahu pendahulu Dinasti Tang menganut sistem keluarga."
Zhang Ge tertawa, "Hehe, ketika gelar kebangsawanan mencapai tingkat tertentu, seseorang bisa merekomendasikan orang lain untuk menjabat. Orang yang direkomendasikan ini langsung mendapat gelar 1-2 tingkat lebih rendah dari perekomendasi, jauh lebih mudah dibandingkan yang berjuang dari bawah."
"Selain itu, pemilik gelar kebangsawanan dan pangkat militer mendapat banyak hak istimewa, dengan gaji yang sangat tinggi - sampai sulit dipercaya. Lagipula, mana ada bangsawan yang berani protes? Harus diketahui, Dinasti Tang sepenuhnya dikuasai Tang Long! Siapa yang berani memberontak, tidak akan melihat matahari keesokan harinya!"
"Sampai sekarang aku masih bingung, kenapa Tang Long yang sudah jadi Kaisar malah memilih jadi Marsekal di Federasi Wan Luo?" Ucap Zhang Ge dengan ekspresi kebingungan yang jelas terpancar.
"Ternyata Tang Long adalah penguasa baru Dinasti Tang. Akhirnya aku pahapah kenapa bos menyuruhku mengumpulkan intel di sini." Deng Tao yang baru tahu siapa penguasa Dinasti Tang sebenarnya menganggukkan kepala tanda tersadar, lalu memilih diam.
Mata Chen Yu tak lepas dari rekaman di layar yang direkam Deng Tao. Baru ketika cerutu di tangannya membakar jari, dia tersadar. Dengan pandangan kosong dia memandang sekeliling kantornya, lalu menghela napas panjang.
Latar belakangnya di bidang intelijen memungkinkannya menangkap informasi tersembunyi dari dokumen yang tampak sederhana.
Chen Yu tidak melanjutkan membaca laporan militer selanjutnya. Selain memang tidak tertarik, dia juga yakin data militer di bagian belakang tidak punya nilai strategis.
Dengan sistem mata-mata Dinasti Tang yang super ketat, mustahil laporan ini bisa dikirim pulang kalau benar-benar berisi intel militer penting.
Chen Yu telah memperoleh intelijen yang diinginkannya dari rekaman tadi. Secara singkat dapat disimpulkan: Dinasti Tang makmur, menghargai bisnis, memiliki hierarki ketat, sistem pengelolaan rapi, serta penuh semangat.
Chen Yu mengusap bekas luka bakar cerutu di jarinya sambil menghela napas: "Ah, berkolaborasi dengan harimau pun tak apa. Di zaman sekarang, hal apapun mungkin terjadi."
Tiba-tiba sorot mata dinginnya berkilat. Ia berbisik pelan: "Tapi... transformasi ikan asin menjadi ikan hidup juga bukan mustahil."
Setelah berkata demikian, Chen Yu menekan tombol di meja: "Siapkan mobil, aku akan ke markas militer." Seketika ia tertegun - pemandangan ini dan kalimat tersebut terasa sangat familiar.
Setelah berpikir sejenak, Chen Yu menggelengkan kepala sambil menghela napas, lalu berbalik meninggalkan kantor.
