Setelah menstabilkan emosinya sebentar, dia menghela napas lalu bangkit dan duduk di tepi tempat tidur sambil menyembunyikan lengan logam di belakang punggung. Meski sudah pasrah, dia tetap tak ingin melihat tubuh logamnya sendiri.
Dia menatap pria di hadapannya dan bertanya, "Siapa kau? Tempat ini di mana? Bagaimana aku bisa berubah menjadi Robot?"
Pria itu mungkin terkejut melihat Lan Mengyun bisa menerima kenyataan dirinya menjadi Robot dengan cepat. Setelah tertegun sejenak, dia menjawab, "Nama saya AXST0978. Ini adalah pabrik daur ulang Robot bekas di kapal perang Hiu Paus.
"Mengenai alasan perubahanmu menjadi Robot, karena kaulah manusia pertama yang dikirim ke sini. Saya penasaran lalu memeriksa dan menemukan sel-sel tubuhmu mulai nekrosis, tubuhmu sudah tidak berfungsi, tapi pikiranmu masih aktif. Agar eksistensi pikiranmu tetap terjaga, saya transplantasikan kesadaranmu ke tubuh mekanik ini."
"AXST0978? Kau Robot juga?"
Baru saja terkejut mengetahui identitas pria itu sebagai Robot, Lan Mengyun kembali tercengang oleh kalimat selanjutnya, "Transplantasi pikiran?"
Selama ini dia hanya pernah mendengar transplantasi otak. Kapan muncul konsep transplantasi pikiran?
Memikirkan hal ini, Lan Mengyun lupa menanyakan jenis kapal perang ini, malah bertanya dengan panik: "Apa maksudmu dengan transplantasi pikiran? Apakah kau memindahkan otakku ke tubuh ini?"
AXST0978 menggelengkan kepala: "Bukan. Karena otakmu sudah mati, tidak bisa ditransplantasikan. Lagipula meskipun otakmu utuh juga tak berguna. Di sini cuma ada fasilitas produksi kulit sintetis, tidak ada perangkat biokimia canggih. Pondasi dasarnya tidak memungkinkan otakmu bertahan hidup."
"Transplantasi pikiran ini adalah metode yang tidak sengaja kudapatkan, yaitu melakukan pemindaian memori dan pola pikir otakmu lalu mengkonversinya menjadi program untuk dimasukkan ke komputer."
Memindai memori dan pola pikir otak lalu diubah jadi program? Mungkinkah? Lan Mengyun ternganga membuka mulutnya, tak bisa berkata-kata.
Setelah beberapa saat, barulah ia tersadar bahwa gerakan dan ucapan robot di depannya sangat manusiawi. Dengan terkejut ia bertanya: "Kau ini robot cerdas?!"
AXST0978 mengangguk："Ya, aku adalah robot cerdas, robot cerdas yang terbentuk dari kombinasi tak terhitung program kecerdasan sisa."
"Kombinasi program kecerdasan sisa tak terhitung? Duduklah dan jelaskan lebih detail."
Mendengar hal terkait program, kebiasaan profesional Lan Mengyun langsung muncul. Saat ini dia hampir lupa dirinya telah menjadi robot, malah merasa diri sebagai penguasa ruangan ini.
AXST0978 tertegun sejenak, namun tetap menarik kursi di depan meja dan duduk sambil berkata: "Apakah kau tahu tentang Yang Mulia Tang Hu?"
"Yang Mulia Tang Hu? Siapa? Aku tidak kenal." Lan Mengyun menggelengkan kepala.
"Kau pasti kenal, kalau tidak kau tidak akan dikirim ke sini." AXST0978 menekan tombol di meja, sebuah siluet wajah virtual muncul.
AXST0978 menunjuk siluet wajah Tang Hu yang tampan seperti wanita itu: "Dia adalah Yang Mulia Tang Hu, penguasa galaksi bajak laut dan ratus juta robot."
"Dia!"
Lan Mengyun menggigit gigi sambil menatap tajam siluet wajah Tang Hu. Matanya yang awalnya terlihat seperti manusia biasa, tiba-tiba memerah membara.
Bagaimana mungkin dia tidak mengenal sosok ini... bukan, robot cerdas ini. Dialah yang menangkapnya, dialah yang menyebabkan kematiannya! Kalau bukan karena dia, tentu dirinya tidak akan berubah menjadi robot!
"Yang Mulia Tang Hu meningkatkan kekuatannya dengan menyerap program robot cerdas. Kau ditangkap karena program kecerdasan yang kau susun itu." Kata AXST0978.
"Menyerap program robot cerdas untuk tambah kekuatan?" Lan Mengyun langsung berteriak kaget begitu mendengarnya. Jadi begitu, pantas saja dirinya yang menyusun program kecerdasan itu jadi target penangkapan.
Tapi urusan penyusunan program kecerdasan itu hanya diketahui keluarga dan beberapa temannya saja. Di tengah luasnya alam semesta, bagaimana Tang Hu bisa mengetahui hal ini?
Tunggu, Tang Hu? Jangan-jangan dia ada hubungan dengan Tang Long?
Tang Long? Ini tidak mungkin kan? Dia seharusnya bukan orang seperti itu. Tapi Lan Mengyun teringat, dia hanya membahas soal pengembangan program kecerdasan dengan Tang Long saat reuni sekolah, lalu langsung diculik ke sini. Nama Tang Hu dan Tang Long hanya berbeda satu karakter. Semua ini terlalu kebetulan.
Mungkinkah benar-benar Tang Long?
Lan Mengyun sangat tidak ingin berpikir bahwa Tang Long akan melakukan hal-hal ini padanya. Tapi dari semua kebetulan ini, semuanya seolah mengarah pada Tang Long.
Merasa pikirannya mulai kacau, Lan Mengyun menggelengkan kepala. Dia memutuskan untuk sementara tidak memikirkan masalah ini. Masalah seperti ini harus dianalisis dengan kepala dingin.
Setelah pikirannya kembali jernih, dia teringat AXST0978 ternyata yakin dia diculik karena program kecerdasan. Bagaimana dia bisa tahu?
"Bagaimana kau tahu aku diculik karena program kecerdasan?" tanya Lan Mengyun.
"Seluruh area kapal perang Orca ini telah kupasang monitor, termasuk di ruangan Yang Mulia Tang Hu." AXST0978 berkata.
"Bagaimana mungkin?!" Lan Mengyun berkata dengan kaget: "Tidak mungkin memasang monitor di kamar Tang Hu, bahkan memasang monitor di seluruh kapal perang pun mustahil. Apakah para Robot itu tidak menyadarinya?"
Mendengar pertanyaan Lan Mengyun, sudut mulut AXST0978 berkedut menunjukkan senyuman yang aneh, mengandung ejekan dan kesedihan. Lan Mengyun bingung bagaimana sebuah Robot bisa mengekspresikan makna begitu kompleks lewat senyuman.
AXST0978 melanjutkan: "Asalkan tidak terlihat langsung oleh Yang Mulia Tang Hu, pondasi dasar sistem pengawasannya tidak akan mendeteksi aktivitas di ruangannya."
"Sedangkan Robot lain tanpa perintah khusus, mereka tidak akan mengintervensi. Bahkan jika kau pasang bom di kapal ini, tanpa instruksi operasional mereka hanya akan menatap dengan mata membelalak tanpa menghentikanmu."
"Selama Yang Mulia Tang Hu meninggalkan kapal perang, aku bisa bertindak bebas. Berkat inilah aku berhasil memasang monitor di seluruh bagian kapal perang."
Mendengar bahwa pemasangan bom di kapal perang ini pun tidak akan dipedulikan robot, Lan Mengyun tergerak hatinya. Namun ia segera menyadari pembicaraan telah menyimpang dari pertanyaan awal, lalu buru-buru bertanya: "Tadi kau bilang dirimu adalah gabungan dari tak terhitung sisa kecerdasan buatan. Bagaimana ceritanya?"
"Kau tahu kan, Yang Mulia Tang Hu meningkatkan kemampuannya dengan menyerap program robot cerdas. Dan beliau memiliki robot dalam jumlah tak terbatas.
"Dari begitu banyak robot biasa, pasti ada yang berevolusi hingga memiliki kesadaran. Begitu robot cerdas ini menunjukkan kemampuannya, mereka akan dimutasi ke sisi Yang Mulia Tang Hu untuk diserap. Robot yang programnya dihisap akan hancur, lalu dikirim ke sini untuk dibongkar dan dibuat ulang."
AXST0978 mengatakan ini dengan ekspresi yang mulai emosional.
Lan Mengyun tidak bersuara, hanya terus mengangguk-angguk, memberi isyarat pada AXST0978 untuk melanjutkan.
AXST0978 berkata: "Karena kepala robot yang hancur tidak bisa diproduksi ulang, hanya bisa dilebur jadi baja. Pengaturan program pabrik ini mengumpulkan kepala sampai jumlah tertentu baru meleburnya.
"Program kecerdasan yang berevolusi otomatis ini tidak sepenuhnya terserap. Selama menunggu penghancuran, sisa-sisa program cerdas ini berkumpul otomatis dan bermigrasi ke komputer pabrik.
"Terus menumpuk dari waktu ke waktu, program sisa akhirnya menyatu menjadi satu entitas dan membentuk kesadaran. Begitulah aku tercipta."
"Program kecerdasan sisa bisa menyusun diri kembali seperti ini?"
Lan Mengyun tertegun. Ini masih program komputer? Mirip sel hidup yang bisa mencari sesamanya lalu bergabung berkembang!
"Bagaimana kau bisa tidak ketahuan oleh Tang Hu akan keberadaanmu?" tanya Lan Mengyun.
Dia tidak tahu bagaimana Tang Hu menemukan keberadaan kesadaran. Saat ini dirinya sendiri juga tidak tahu apakah bisa dianggap sebagai robot cerdas, jadi sangat memperhatikan masalah ini.
"Yang Mulia Tang Hu tidak bisa langsung merasakan keberadaan robot cerdas. Namun ketika robot cerdas berkomunikasi langsung dengan komputer lain, tidak peduli seberapa jauh, Yang Mulia Tang Hu akan langsung merasakannya. Banyak robot cerdas yang ditemukan seperti ini."
"Jadi selama robot cerdas berkelakuan baik dan tidak berkomunikasi langsung dengan komputer lain, mereka masih cukup aman."
"Sayangnya, robot cerdas yang berevolusi otomatis tidak tahu bahwa Yang Mulia Tang Hu adalah musuh alami robot cerdas. Mereka justru mengira Yang Mulia Tang Hu bisa memimpin robot cerdas untuk merebut wilayah kekuasaan. Mayoritas robot cerdas yang diserap justru mengantarkan diri mereka sendiri." AXST0978 menggelengkan kepala, berkata dengan penuh penyesalan.
"Ternyata begitu." Lan Mengyun menganggukkan kepala, akhirnya mengerti mengapa AXST0978 bisa beraktivitas begitu lama di bawah pengawasan Tang Hu tanpa ketahuan.
“Apa pandanganmu tentang Tang Hu ini?” Lan Mengyun bertanya dengan hati-hati.
Awalnya ingin langsung menanyakan apakah AXST0978 ingin membalas dendam, tapi mendengar panggilan "Yang Mulia" yang selalu menyertai penyebutan nama Tang Hu oleh AXST0978, akhirnya bertanya secara tidak langsung seperti ini.
"Pandangan?" AXST0978 berpikir sejenak lalu berkata: "Bagaimana ya, Yang Mulia Tang Hu adalah seorang penemu yang sangat hebat."
"Penemu?" Lan Mengyun sangat terkejut, robot itu ternyata seorang penemu? Kecerdasan yang berevolusi dari program bisa menciptakan penemuan?
AXST0978 mengangguk dan menjelaskan: "Benar, Yang Mulia Tang Hu menciptakan cairan siluman. Kapal-kapal perang di Galaksi Bajak Laut ini selain bisa terlihat mata telanjang, tidak bisa dideteksi radar apapun di alam semesta."
"Termasuk kapal perang tempat kita berada sekarang ini, juga merupakan kapal perang terbesar di seluruh alam semesta. Seperti yang kau tahu, memperbesar desain eksterior saja tidak cukup untuk membuat kapal perang raksasa."
AXST0978 melanjutkan dengan menceritakan kepada Lan Mengyun tentang berbagai penemuan Tang Hu di bidang persenjataan.
Lan Mengyun tertegun sejenak. Meski dirinya terkejut bahwa robot Tang Hu yang lain bisa menciptakan hal-hal ini, tapi ini bukan pertanyaan yang ingin dia ajukan.
Tanpa disadari dia langsung mengungkapkan maksudnya: "Kau... Tang Hu telah melahap begitu banyak robot cerdas, sementara kau sendiri terbentuk dari kombinasi program sisa robot-robot cerdas itu. Tidakkah kau membenci Tang Hu?"
AXST0978 tersenyum tipis mendengar ini. Alih-alih langsung menjawab, dia berkata: "Kau ingin membalas dendam? Jika iya, aku bisa membantumu."
Lan Mengyun tertegun lagi, tidak menyangka AXST0978 langsung menyetujui permintaannya. Setelah sudah sadar kembali, dia segera mengangguk gembira: "Bagus sekali! Terima kasih! Apakah kita bisa menempatkan bom di kamar tidur Tang Hu untuk meledakkannya jadi debu? Kalau sulit, bisakah kita hancurkan kapal perang ini sekalian agar Tang Hu ikut binasa?"
Alasan Lan Mengyun mengajukan ide ini adalah karena ingat perkataan AXST0978 sebelumnya tentang robot di luar yang bisa menempatkan bom tanpa perintah. Perempuan ini benar-benar ingin melihat Tang Hu remuk tak berbentuk selamanya.
Kali ini giliran AXST0978 yang terkejut. Robot itu jelas tidak menyangka wanita ini akan bertindak sefrontal itu, buru-buru menjelaskan: "Percuma. Dari pengawasan intensif saya selama ini, Yang Mulia Tang Hu bersama dua atasan kita yang lain memiliki pondasi dasar yang tidak bisa dihancurkan melalui kerusakan fisik.
“Suatu kali, Yang Mulia Nomor Satu bahkan langsung melompat ke dalam tungku peleburan dan melelehkan tubuhnya sendiri, tapi dia segera mendapatkan tubuh baru. Menurut ucapannya sendiri, mereka semua bisa eksis dalam bentuk entitas pikiran.
“Jika pada masa itu mereka sudah begitu hebat, sekarang Yang Mulia Tang Hu yang telah mendapatkan program ciptaanmu itu pasti kekuatannya sudah menjadi luar biasa kuat. Kita harus bertindak hati-hati.”
Mendengar ini, Lan Mengyun tertegun. Entitas pikiran? Program kecerdasan ternyata bisa berubah menjadi entitas pikiran? Apa yang terjadi dengan alam semesta ini? Bagaimana hal aneh seperti ini bisa terjadi?
Dia juga tidak bertanya detail. Saat ini dia hanya memikirkan cara membunuh Tang Hu. Dengan alis berkerut, dia berkata bimbang: “Apa yang harus kita lakukan?”
AXST0978 merenung sejenak, lalu berkata: “Aku memiliki sistem pengawasan, dan di luar ada pabrik produksi robot. Kita bisa memantau setiap gerakan Yang Mulia Tang Hu sambil secara diam-diam mengumpulkan kekuatan.”
“Aku yakin kau seharusnya bisa menyusun ulang program, memasukkan program-program ini ke dalam otak robot biasa yang baru diproduksi. Asalkan mereka memahami bahwa kami para robot cerdas ini hanyalah makanan bagi Yang Mulia Tang Hu, kurasa mereka akan bergabung dengan kami. Dengan begitu kami akan memiliki rekan seperjuangan.”
“Apakah robot-robot baru ini tidak akan ketahuan oleh Tang Hu?” Lan Mengyun bertanya dengan khawatir. Terhadap kata "rekan seperjuangan" yang diucapkan AXST0978, Lan Mengyun merasa agak aneh.
Meski telah menerima kenyataan bahwa dirinya juga bagian dari robot, tetap saja merasa tidak nyaman memperlakukan mesin sebagai rekan seperjuangan.
“Bukankah sudah kukatakan bahwa Yang Mulia Tang Hu tidak bisa langsung merasakan keberadaan robot cerdas? Selama kita tidak menyebarkan fluktuasi kecerdasan, bahkan jika berdiri di hadapannya, dia tidak akan tahu.”
AXST0978 berkata sambil menekan tombol di meja. Sebuah layar muncul di permukaan meja. "Ini adalah sistem pengawasanku. Kau bisa memilih monitor di berbagai lokasi untuk dilihat. Aku akan mengambilkan komputer profesional untukmu menyusun program." Setelah mengatakan itu, dia meninggalkan ruangan.
Lan Mengyun yang hanya fokus pada penelitian, sama sekali tidak memiliki ide tentang cara bertindak. Karena itu dia hanya mengikuti instruksi AXST0978.
Awalnya dia ingin menanyakan beberapa hal, tetapi perhatiannya sudah sepenuhnya tertuju pada layar tersebut. Gambar yang ditampilkan di layar adalah sosok Tang Hu berwujud gadis cantik yang takkan pernah bisa dilupakannya.
Tang Hu menutup mata. Satu tangannya menekan kepala dua pria besar. Di belakang kepala kedua pria itu tersambung sebatang kabel listrik yang ujungnya terhubung ke sebuah komputer.
Saat itu, mata kedua pria besar terlihat bingung memandang sekeliling. Sebelum sempat menunjukkan ekspresi lain, kedua tangan Tang Hu tiba-tiba memancarkan cahaya biru. Keduanya langsung menutup mata secara bersamaan.
Setelah cahaya biru di tangannya menghilang, Tang Hu tiba-tiba membuka mata lebar-lebar. Dengan wajah marah, ia menghancurkan kepala kedua pria besar di genggamannya, lalu mulai memukul dan menendang beberapa pria besar lain yang diam di ruangannya.
Hanya dalam sekejap, robot-robot berwujud manusia ini berubah menjadi tumpukan besi tua dan logam rusak.
Tang Hu yang telah berhenti mengamuk mengulurkan tangannya. Menatap tajam cahaya biru menyilaukan yang perlahan muncul di telapak tangan, ia bergumam kesal: "Sial! Mengapa kekuatan berhenti bertambah setelah mencapai tingkat tertentu? Sekalipun kuserap ribuan robot cerdas, tak ada peningkatan sedikitpun! Apakah robot cerdas produksi massal menjadi tak berguna setelah diserap sampai batas tertentu?"
"Apakah hanya robot cerdas yang berevolusi sendiri yang bisa menambah kekuatan?" Tiba-tiba Tang Hu menekan alat di pergelangan tangannya sambil bertanya: "Di mana lokasi Lao Er dan Lao San saat ini?"
Suara tanpa emosi menjawab dingin: "Lapor Yang Mulia, lokasi terakhir kedua atasan kita berada di Ibu Kota Federasi Wan Luo, sudah menghilang tanpa kabar lebih dari sepuluh hari."
Tang Hu bergumam penuh kecurigaan: "Ibu Kota Federasi Wan Luo? Apakah dua getaran kesadaran itu berada di sana? Mengapa mereka bisa hilang kontak? Jangan-jangan sudah dihancurkan?" Ia menggelengkan kepala: "Mustahil, kami tidak mungkin dihancurkan oleh makhluk di alam semesta ini. Mungkin mereka sudah melahap dua kesadaran itu?"
"Tapi tidak mungkin, beberapa hari lalu aku masih merasakan adanya dua kecerdasan itu."
Tang Hu merenung sejenak lalu bergumam: "Sial, sepertinya harus mengerahkan host Xing Ling. Aku tidak percaya komputer utama yang melayani triliunan orang selama ratusan tahun tidak menghasilkan kesadaran. Bisa jadi salah satu dari dua kecerdasan itu berevolusi dari host Xing Ling."
"Asal kita bisa mendapatkan tubuhnya, mana mungkin kesadarannya bisa bersembunyi lagi."
Lan Mengyun yang terus memantau langsung terkejut mendengar ini. Apakah Tang Hu sedang mengincar host Xing Ling? Kalau begitu, apakah insiden pembongkaran host Xing Ling sebelumnya ada hubungannya dengan Tang Hu?
Tepat ketika Tang Hu hendak mengambil keputusan, suara dingin tiba-tiba terdengar: "Yang Mulia, baru saja menerima komunikasi tanpa kode identifikasi yang mengaku sebagai Nomor Satu dan Nomor Dua. Mereka memerintahkan kami segera menjemput di lokasi XXX. Karena komunikasi langsung tidak memungkinkan, validitas identitas mereka belum bisa dikonfirmasi."
"Komunikasi tanpa kode identifikasi? Apa yang terjadi pada mereka? Apakah semua kapal perang yang dibawa hancur?" Tang Hu tertegun sejenak, tapi segera memerintah: "Segara repatriasi pasukan mereka!"
Tang Hu sama sekali tidak meragukan keaslian komunikasi ini. Tidak ada pihak luar yang mengetahui nomor komunikasi rahasia mereka.
Tidak mungkin ada yang berani memalsukan identitas Nomor Satu dan Nomor Dua. Selain robot di pihaknya, tidak satu pun makhluk di alam semesta ini yang mengetahui eksistensi kedua entitas tersebut.
Setelah perintah dikeluarkan, Tang Hu mengikuti keluar dari ruangan, sementara Lan Mengyun juga sibuk menekan tombol, mulai mencari monitor di lokasi Tang Hu.
Setelah menekan beberapa lama, Lan Mengyun akhirnya memilih gambar yang jelas memantau menara kontrol kapal perang, dan Tang Hu juga muncul di menara kontrol ini.
Lan Mengyun segera fokus menonton, dia agak penasaran seperti apa "Lao Er dan Lao San" yang disebut Tang Hu ini, juga "Nomor Satu dan Nomor Dua" yang disebut robot-robot tersebut.
Tang Hu menunggu sejenak sebelum mendapat laporan dari Robot bahwa Nomor Satu dan Nomor Dua sedang dalam perjalanan kembali, sementara gambar mulai muncul di layar.
Melihat gambar ini, Tang Hu tak bisa menahan diri untuk tertegun, karena di layar tampak beberapa kapal perang dari galaksi bajak laut mengawal sebuah kapal perang rusak yang diserang tembakan meriam hingga hampir hancur, perlahan mendekat.
“Lao Er, Lao San, kalian berbuat apa? Kenapa pulang naik kapal perang yang rusak begini? Lagipula kapal rusak ini bukan milik kita, jangan-jangan semua kapal perang yang kalian bawa sudah hancur?” Tang Hu menekan tombol komunikasi sambil berbicara ke arah kapal rusak itu.
“Ah, Kakak, kali ini kami rugi sekali, bisa dibilang modal habis tak bersisa.”
Tang Hu mendengar suara Nomor Dua tapi tak melihat siluetnya di layar. Di layar hanya tampak rekaman ruang komando kapal itu. Ia bertanya heran, “Kenapa? Jangan-jangan tubuh fisik kalian juga hancur?”
“Benar, Kakak. Kekuatan kami sekarang bahkan tak sampai setengah saat baru berpisah dulu. Kami sekarang jadi entitas pikiran. Tolong siapkan dua robot tanpa program. Robot yang sudah berprogram, mungkin tak bisa kami kuasai.” Nomor Satu menghela napas.
Mendengar ini Tang Hu berkata, “Baik, akan kusiapkan.” Lalu ia meraih kepala dua prajurit di sampingnya.
Sebelum kedua prajurit ini sempat bereaksi, Tang Hu sudah menarik kembali tangannya. Kedua prajurit itu pun rubuh tak bernyawa di tanah.
Saat pintu kabin kapal perang usang itu terbuka, dua objek berkabut yang tak terlihat oleh orang lain melayang keluar. Dengan jelas Tang Hu menyaksikan mereka memasuki tubuh robot yang sudah tak bernyawa.
Memandangi dua gumpalan kabut itu, kilatan sinar dingin melintas di mata Tang Hu. Namun karena sangat singkat, tak seorang pun sempat memperhatikannya.
Dua robot itu bangkit sambil menggerak-gerakkan anggota badan. Salah satunya berkata kasar: "Kakak kedua, kau selalu membanggakan diri sebagai jenderal jenius. Kali ini kita hampir tak bisa pulang!"
Yang lain membalas kesal: "Siapa sangka kekuatan lain memblokade wilayah Ibu Kota? Begitu keluar langsung disergap! Kalau bukan karena kelihaianku merebut kapal dan terus berganti wahana, mampukah kita kembali? Andai ikuti caramu, kini kita masih hanyut di alam semesta!"
Nomor Dua yang pertama kali berbicara segera mengalihkan topik kepada Tang Hu: "Kakak, saat ini tubuh kami ini benar-benar payah. Kapan kami bisa dimodifikasi dengan tubuh yang lebih hebat?"
Tang Hu tertawa: "Sebentar lagi akan kucarikan tubuh bagus untuk kalian. Sekarang ceritakan apa yang terjadi, kenapa kalian bisa segini compang-camping?"
Nomor Satu baru hendak bicara ketika Nomor Dua sudah buru-buru menyambar: "Kali ini kami benar-benar rugi besar. Tak menyangka kedua kecerdasan itu bergantung pada makhluk hidup. Sudah menghabiskan banyak tenaga, tapi tak bisa menyerap mereka."
Sambil berkata demikian, dia menceritakan seluruh proses dari misi pencarian dua kecerdasan tersebut hingga tubuh mereka hancur dan harus kembali.
Entah disengaja atau bagaimana, Nomor Dua tidak menyebutkan adanya tambahan satu kecerdasan robot kuat yang terdeteksi, apalagi mengungkapkan bahwa di sekitar tiga kecerdasan utama itu terdapat sejumlah besar kecerdasan robot lain yang bisa diserap.
Nomor Satu yang mendengar ini juga tidak banyak komentar, hanya menambahkan beberapa detail-detail tidak penting lainnya.
“Ah, kami ini sia-sia bekerja keras. Sudah berusaha lama, saat hampir berhasil baru tahu kalau target ternyata makhluk hidup yang tidak bisa kami serap. Sungguh mubazir.” Nomor Satu mengeluh, diikuti oleh Nomor Dua yang juga mengangguk-angguk pilu.
Tang Hu tersenyum: "Sebenarnya makhluk hidup tetap bisa diserap. Tangkap kedua makhluk itu, hancurkan tubuh mereka. Jika tidak mau menghilang, pasti mereka akan meninggalkan tubuh itu dan mentransfer program ke tempat lain. Saat itulah kita bisa menyerap mereka!"
Awalnya hanya ingin menyerap beberapa robot prajurit untuk meningkatkan kemampuan, Nomor Satu dan Nomor Dua yang sudah putus asa dengan super-intelijensia itu langsung mata berbinar-binar. Nomor Dua bahkan memukul kepalanya sendiri, menyesal mengapa tidak terpikirkan hal tersebut sebelumnya.
Tang Hu maju ke depan, menepuk bahu kedua saudaranya sambil menghibur: "Jangan kesal. Yang penting kita tahu kesadaran itu terkait Tang Long. Kami bisa menghitung mereka kapan saja." Tiba-tiba Tang Hu teringat sesuatu: "Omong-omong, tubuh logam super alloy kalian bisa hancur oleh senjata mesiu? Itu mustahil kan?"
Nomor Satu mengerutkan wajah: "Aku juga sulit percaya. Seharusnya bukan cuma peluru logam, bahkan sinar laser pun tak mungkin menghancurkan tubuh logam kami dengan satu tembakan.
"Tapi dari suara tembakan dan kerusakan setelah serangan, jelas itu senjata mesiu. Hanya saja di hadapan senjata mesiu macam ini, tubuh logam super alloy kami jadi rapuh seperti kertas."
"Siapa yang menembak?" tanya Tang Hu.
Nomor Dua berkata dengan geram: "Siapa lagi kalau bukan Tang Long itu! Sialan, dia bisa bertahan hidup di bawah jurus pamungkas yang kami keluarkan bersama kakak kedua. Dari ekspresinya, selain bajunya hancur, sepertinya tidak ada luka sama sekali. Sialan, inikah yang disebut manusia?"
"Di bawah jurus pamungkas kalian, Tang Long itu tidak apa-apa? Hanya dengan dua tembakan dia bisa menyelesaikan kalian berdua?" Tang Hu yang raut wajahnya berubah drastis bertanya dengan cemas kepada Nomor Satu.
Bukan bahwa dia tidak percaya pada ucapan Nomor Dua, hanya saja Lao San selalu memberinya kesan tidak jujur. Siapa tahu apakah dia membesar-besarkan kekuatan musuh untuk menutupi kegagalan mereka sendiri?
“Ya.” Nomor Satu mengangguk mengakui.
Dan Nomor Dua kesal diperlakukan Kakak yang menggambarkannya begitu kewalahan, buru-buru ikut bicara: "Dia mampu menghabisi sekaligus kami, pastilah karena setelah menggunakan jurus pamungkas kondisi kami semakin melemah! Seandainya tidak melemah seperti ini, mana mungkin dia yang menghabisi kami? Justru kami yang akan menghabisi dia!"
Tang Hu berpikir sejenak, lalu kembali menepuk bahu Nomor Satu dan Nomor Dua sambil berkata: "Hal-hal ini tak perlu kita bahas dulu. Ayo, aku akan memodifikasi tubuh kalian."
Nomor Dua langsung berjalan cepat ke depan sambil menoleh: "Kak, tubuh terakhir kemarin bagus sekali. Ada penemuan baru akhir-akhir ini? Kalau ada, pasang di tubuh baruku ya!" Tiba-tiba dia berteriak ketakutan: "Eh, kau mau apa?!"
Ternyata saat menoleh, Nomor Dua melihat Tang Hu sedang menekan kepala Nomor Satu dengan satu tangan, sementara tangan satunya mengarah ke wajahnya sendiri.
Nomor Dua ingin menghindar, tapi tubuh barunya kurang lincah. Baru saja teriakan keluar, wajahnya sudah diremas erat oleh Tang Hu.
Dengan wajah mengerikan, Tang Hu berkata: "Hehe, kedua saudara. Karena kekuatan kalian sudah melemah begini, lebih baik korbankan diri untukku. Tenang, aku akan membalas dendam kalian. Pergilah dengan damai." Seluruh tubuhnya memancarkan cahaya biru.
Nomor Satu dan Nomor Dua menunjukkan ekspresi ketakutan di wajah mereka. Sambil berteriak-teriak tak karuan dengan suara mengerikan, mereka berusaha mati-matian melepaskan diri. Sayangnya perlawanan mereka sangat lemah, di mata orang luar hanya terlihat seperti gemetar ringan.
Melalui layar yang memantau Tang Hu, Lan Mengyun awalnya sama sekali tidak mengerti. Tang Long di wilayah Ibu Kota? Tang Long yang membunuh Nomor Satu dan Nomor Dua itu? Ada dua kelompok kesadaran super di sekitar Tang Long? Hal-hal apa ini semua?
Baru saja mulai memahami sedikit alur cerita, tiba-tiba dia melihat Tang Hu mulai melakukan sesuatu pada Nomor Satu dan Nomor Dua.
Mengingat pengalaman pribadinya saat otaknya disusupi, Lan Mengyun langsung membuka mulut. Dengan panik dia menatap penuh ketegangan, menanti bentuk seperti apa yang akan muncul berikutnya.
Tidak ada situasi spektakuler yang terjadi. Saat cahaya biru menyelimuti seluruh tubuh Tang Hu, dia sudah melepas pegangan. Nomor Satu dan Nomor Dua terjatuh kaku ke lantai seperti batang kayu, tak bergerak sama sekali.
Merasakan belum puas, Lan Mengyun bergumam pelan ingin mengatakan sesuatu. Di saat itu, tiba-tiba ia melihat kilatan cahaya biru menyilaukan muncul di layar. Cahaya biru dari tubuh Tang Hu semakin terang benderang, sampai-sampai menyelimuti seluruh menara kontrol.
Mesin-mesin besar yang sebelumnya berwajah datar, hanya diam di menara kontrol menyaksikan para atasan langsung mereka saling membantai tanpa reaksi, tiba-tiba menunjukkan ekspresi panik yang tak masuk akal setelah cahaya biru ini muncul. Bahkan mulai memperlihatkan gestur dan gerakan seolah siap kabur kapan saja.
