“Apa?!” Tang Long kaget bertanya: “Bukannya Kekaisaran Hiu Paus baru saja berdiri beberapa hari lalu? Kok bisa secepat ini menelan satu galaksi?”
Mata-mata segera mengangguk: “Benar Junjungan, Kekaisaran Hiu Paus mengerahkan 200.000 pasukan untuk menyerang Galaksi Jiemu. Pasukan Galaksi Jiemu sama sekali tidak bisa melakukan perlawanan apa pun, langsung kocar-kacir.”
“Meskipun Galaksi Jiemu tetap berjuang mati-matian setelah kehilangan kapal perang antariksa, Kekaisaran Hiu Paus langsung menerjunkan pasukan darat yang jumlahnya mencapai 3‰ dari total populasi Galaksi Jiemu. Meski memiliki keunggulan jumlah manusia dan medan, Galaksi Jiemu tetap tak terhindarkan dari kekalahan.”
“Tiga per seribu? 300 juta! Ini omong kosong! 300 juta itu semua robot! Dari mana dia bisa mengerahkan sebanyak ini...”
Tang Long membuka mulutnya lebar-lebar, tapi segera tersadar dan menggelengkan kepala: “Ah, si brengsek itu bisa memproduksi pasukan sebanyak apapun asal fasilitas produksi dan bahannya mencukupi.”
"Mendengar ini, mata-mata itu sedikit terkejut. Dari ucapan Tang Long, ia berasumsi sendiri bahwa selain agen rahasia dan mata-mata, Tang Long masih memiliki lembaga intelijen lain. Bagaimana mungkin junjungannya sudah mengetahui intelijen tentang pasukan robot Kekaisaran Hiu Paus, sementara agen dan mata-mata bahkan belum menyelidiki informasi tersebut?"
Tang Long menghela napas: "Awalnya aku ingin menyuruh kalian menyelidiki kondisi kekuatan militer Kekaisaran Hiu Paus. Tapi kini jelas misi ini mustahil, karena pasukan Kaisar Tianhu terus bertambah setiap saat."
"Karena itu, fokuskan investigasi pada pangkalan produksi dan gudang persediaan Kekaisaran Hiu Paus. Jika ditemukan, jangan terburu-buru menghancurkan. Laporkan dulu untuk dihitung totalnya."
"Selain itu, sebarkan kabar ke kekuatan lain di Federasi Wan Luo. Buat mereka sadar bahwa Kekaisaran Hiu Paus adalah musuh terbesar yang tak bisa dilawan sendirian. Desak mereka membentuk aliansi secepatnya untuk melawan!"
“Siap, bawahan mematuhi perintah!” Mata-mata segera mundur.
Memandang adegan pertempuran pertama dari kampanye ini yang sudah mulai di layar, Tang Long merasa tidak ada lagi yang menarik.
Ia menatap kejauhan angkasa sambil bergumam: "Meski kau bisa memproduksi kapal perang dan pasukan tanpa biaya, tetap membutuhkan pabrik produksi dan berbagai persediaan. Jika aku menghancurkan semua pabrik produksi dan gudang penyimpananmu secara bersamaan, aku yakin kau tak bisa terus menambah pasukan tanpa batas. Nanti kita lihat siapa yang lebih unggul!"
Tang Long sangat waspada terhadap musuh terbesarnya ini. Untuk sementara, ia hanya bisa memanfaatkan kekuatan lain di Federasi Wan Luo untuk menghambat ekspansi Kekaisaran Hiu Paus yang tak terkendali.
Presiden Utara A duduk penuh kesombongan di kursi kepresidenan, menyeruput kopi dan menghisap cerutu dengan santai. Di depannya terpampang layar raksasa menampilkan siaran langsung dari pasukan garis depan.
Melihat layar yang menampilkan kapal-kapal perang kami tersusun rapi dan gagah perkasa, Presiden UA mengangguk puas ke arah seorang pejabat yang berkumpul di sekitarnya, menunjukkan senyum persetujuan. Menteri Pertahanan tersebut juga membalas anggukan dengan sikap anggun.
Seorang perwira Staf Umum yang sengaja ditugaskan mulai menjelaskan perbandingan kekuatan militer kedua belah pihak kepada para pejabat tinggi ini: "Yang Mulia, radar kami mendeteksi pasukan invasi Dinasti Tang terdiri dari 30.000 Kapal Perang X. Sementara pasukan kami yang melakukan perlawanan berjumlah 70.000 kapal kelas tinggi, dengan 50.000 diantaranya merupakan kapal domestik, sisanya 10.000 kapal masing-masing dari dua negara sekutu yang mendukung."
"Meskipun performa Kapal Perang X lebih unggul daripada kapal kelas tinggi, kekuatan kami memiliki keunggulan dua kali lipat secara kuantitas. Ditambah dengan ribuan benteng yang terus kami bangun selama bertahun-tahun di perbatasan, dapat dikatakan garis pertahanan kami benar-benar tak tertembus."
Perwira ini masih ingin melanjutkan penjelasannya, namun sinar laser yang ditembakkan kapal perang di layar membuatnya terdiam. Perang telah dimulai, dan para pejabat itu segera memusatkan perhatian pada layar.
Di layar terlihat kelompok kapal perang kita sedang menembaki kapal perang Tang Besar di kejauhan. Tembakan ini jelas terlihat sebagai tembakan peringatan, sekaligus dipastikan disertai komunikasi peringatan melalui saluran resmi.
Mengenai hal ini, para pejabat tidak memiliki keberatan. Bagaimanapun ini adalah kebiasaan yang berlaku sebelum pertempuran dimulai, sering disebut sebagai peringatan terakhir.
Namun, jika komando dipegang oleh perwira-perwira yang dibunuh diam-diam itu, serangan pertama pasti akan menjadi serangan habis-habisan. Mereka tidak akan mengeluarkan peringatan terakhir. Para perwira itu tidak mengira kapal perang Tang datang untuk bersenang-senang.
Sesuai kebiasaan, pihak lawan biasanya akan membalas dengan tembakan demonstratif dan mengirim komunikasi berisi pernyataan perang atau permintaan mundur perlahan.
Tapi respons Dinasti Tang membuat para pejabat UA mengumpat keras: "Apa kalian tidak mengerti peraturan?! Semua tembakan meriam serentak! Benar-benar sekelompok kampungan!"
Ternyata setelah kapal perang UA menembak, Dinasti Tang langsung melakukan tembakan serentak seluruh armada yang langsung menghilangkan satu sudut dari blok kekuatan militer UA di layar.
Baru saja umpatan para pejabat ini berhenti, saat tembakan pertama armada Tang berakhir, tiba-tiba muncul jutaan sinar raksasa dari posisi kapal Tang yang nyaris menutupi seluruh layar dan menghancurleburkan wilayah kapal UA.
Melihat adegan ini, seluruh orang UA membuka mulut terkaget-kaget, bahkan Presiden UA sampai tidak menyadari cerutu di mulutnya jatuh.
Mereka tidak tahu bahwa ini adalah jasa dari puluhan juta satelit bersenjata Dinasti Tang yang dilapisi bahan siluman.
“Kapal perangku!” Presiden UA yang tersadar melompat dan mencengkram menteri intelijen sambil mengaum: "Kalian dinas intelijen ngapain saja! 30.000 pasukan? Mana mungkin cuma 30.000 pasukan punya kekuatan militer sehebat ini? Ada lebih dari 10 juta sinar laser yang cuma bisa ditembakkan meriam benteng di sana!"
Wajah menteri intelijen memucat putih pucat. Intelijen yang diterimanya menyebut Dinasti Tang cuma mengerahkan 30.000 kapal perang. Tentang penambahan jumlah saat ini, pondasi dasar pun tak bisa ia pahami.
Tapi ia sangat sadar dirinya akan jadi kambing hitam. Serangan musuh tadi cukup menghancurkan mayoritas kapal perang UA, dan ia pasti akan dikorbankan.
Tak mau jadi bulan-bulanan, ia segera berteriak: "Ini bukan urusanku! Aku menilai berdasarkan laporan radar! Kalau ada masalah, pasti di departemen radar!"
Para jajaran atas negara A Utara tertegun mendengar ini. Radar menunjukkan pasukan invasi Dinasti Tang berjumlah 30.000 kapal, sementara pasukan bertahan di pihak mereka terdiri dari 50.000 kapal negara sendiri dan masing-masing 10.000 kapal dari dua negara sekutu yang mengirim pasukan, total bergabung menjadi 70.000 kapal.
Namun meskipun kapal perang Korps Tang adalah Kapal Perang X, bagaimana mungkin pasukan mereka kalah begitu telak? Baru melihat bayangan musuh, 70.000 kapal perang mereka langsung dihujani tembakan meriam gencar hingga hampir tak berdaya. Apa yang sebenarnya terjadi?
Jangan-jangan departemen radar ada pengkhianat yang sengaja memalsukan intelijen? Sebenarnya Dinasti Tang bukan mengirim 30.000 kapal, tapi 300.000? Baru masuk akal jika pasukan kami sama sekali tak bisa melawan.
Dengan asumsi ini, para pejabat segera menuduh lawan politik mereka telah disuap Dinasti Tang, bahkan mengkhianati tanah air! Tentu saja yang dituduh tak tinggal diam, mereka balik menuduh pihak lain mengada-ada, bagai pencuri berteriak maling.
Mereka tidak pernah menyadari bahwa kualitas intelijen yang buruk ini disebabkan oleh penghancuran departemen penting dan pangkalan penting milik mereka sendiri. Tentu saja, banyaknya personel kunci di tingkat bawahan yang telah disuap oleh Tang Besar juga menjadi faktor penyebabnya.
Namun para pejabat tinggi Negara A Utara ini tidak punya waktu untuk merenungkan hal-hal tersebut. Mereka semua sibuk bertengkar dengan riuh, karena saat ini adalah waktu terbaik untuk melancarkan serangan terhadap lawan politik.
Akibatnya, jajaran kepemimpinan Negara A Utara langsung kacau balau. Presiden Negara A Utara hanya bisa berteriak marah tanpa bisa melakukan tindakan apapun.
Sementara hierarki Negara A Utara sibuk berdebat dan saling cuci tangan, dua negara sekutunya juga menerima serangan.
Lebih dari 20.000 kapal perang Tang Besar yang dilapisi cat siluman dengan mudah menerobos masuk ke kedua negara ini. Karena fokus utama kedua negara ini terpusat pada Perang Pertahanan Negara A Utara, ketika mereka menyadari adanya invasi musuh, kapal perang siluman Tang Besar telah mengurung Ibu Kota kedua negara dalam formasi lingkaran yang rapat.
Ketika para pejabat tinggi Negara A Utara yang masih bertengkar itu mengetahui kabar bahwa kapal perang mereka hancur total, pasukan musuh sudah berada di depan pintu gerbang, dan dua negara sekutu mereka bahkan telah kehilangan Ibu Kota, mereka semua kolaps terpaku di lantai. Akhirnya, setelah Dinasti Tang menjamin keamanan nyawa dan harta benda mereka, mereka menyerah seperti para pejabat negara sekutu.
Sementara Dinasti Tang yang mendapat kabar kemenangan segera mengirimkan banyak personel penerima untuk mengambil alih tiga negara ini.
Operasi balasan Dinasti Tang berakhir dengan pendudukan cepat tiga negara. Selain sedikit respons dari kekuatan tetangga di wilayah galaksi yang sama, kekuatan di zona tengah wilayah galaksi ini sama sekali tidak mempedulikan hal tersebut.
Kekuatan selatan yang berada dalam wilayah galaksi yang sama dengan tiga negara itu bahkan tidak punya waktu untuk memikirkan ini, karena beberapa kekuatan wilayah galaksi tetangga di selatan tiba-tiba melakukan invasi besar-besaran. Musuh-musuh penyerbu ini kemungkinan besar telah membentuk aliansi. Saat ini, negara-negara selatan yang belum diserang sedang berunding apakah akan membentuk aliansi untuk melawan.
Adapun kekuatan di galaksi lain, mereka masih melanjutkan perang besar menelan kecil. Terhadap kejadian-kejadian di wilayah terpencil ini, mereka tidak punya waktu untuk memantau.
Berbeda dengan kekacauan di wilayah Galaksi Tanpa Kekacauan, kekuatan Federasi Wan Luo justru panik menatap tajam Kekaisaran Paus Pembunuh yang baru muncul belum lama namun sudah menelan Kekuatan Reith dan Kekuatan Mu Jiete, menguasai sepertiga wilayah bekas Federasi Wan Luo.
Tidak ada yang mengenal Kekaisaran Paus Pembunuh, namun semua sangat memahami kekuatannya - terbukti dari data penilaian level dan fakta bahwa mereka menghabisi dua kekuatan hanya dalam hitungan hari.
Para kekuatan di Federasi Wan Luo yang sangat membenci Kekaisaran Paus Pembunuh - Keluarga Lin yang menguasai wilayah Ibu Kota, Kester yang menduduki galaksi Guyunlong, Dinasti Shenlai di galaksi Shenlai, Zhang Junlong di galaksi Wentao, dan Kam Mucchi di galaksi Wute - berkumpul di galaksi Guyunlong untuk membahas aliansi.
Mengapa pertemuan diadakan di wilayah kekuasaan Kekaisaran Elang Perak? Tidak ada pilihan lain, warga negara sendiri dianggap tidak sepadan untuk dipercaya. Hanya Mayor Jenderal Kester yang belum pernah melancarkan serangan ke luar ini yang masih bisa dipercaya. Tentu saja, yang hadir hanyalah utusan dengan status agak penting, sementara para pemimpin besar tetap berada di wilayah kekuasaan mereka sendiri.
Lima perwakilan kekuatan tiba di lokasi yang telah disepakati. Tanpa basa-basi, mereka langsung memerintahkan anak buah mereka untuk mulai menempatkan jaringan. Setelah koneksi tersambung, para utusan ini mengasingkan diri ke sudut untuk mengobrol santai.
“Semuanya, krisis terbesar kita saat ini telah muncul. Kekaisaran Hiu Paus yang perkasa datang dengan agresif. Melihat tindakan Kekaisaran Hiu Paus, apapun yang kita lakukan untuk melawan sendirian akan berakhir dengan kepunahan. Jadi demi masa depan kita, kita perlu membentuk Aliansi Anti-Hiu Paus.” Zhang Junlong yang pertama berbicara.
Kam Mucchi mengorek telinganya, meniup jari lalu berkata dengan santai: "Aliansi saya setuju, tapi jika aliansi yang dibentuk tidak solid malah longgar, lebih baik bergabung dengan Kekaisaran Hiu Paus saja, daripada dihancurkan satu per satu." "Benar! Kita harus membangun aliansi yang kokoh!" Zhang Junlong segera mengangguk setuju.
Kaisar Dinasti Shenlai yang tua itu ikut mengangguk, sementara Lin Zhendong dan Kester hanya tersenyum tanpa bicara.
"Lalu siapa yang akan jadi Ketua Aliansi?" Kam Mucchi bertanya lagi. Pertanyaan ini membuat semua orang diam-diam, meski terlihat mata mereka berputar-putar tak henti.
Saat semua masih diam, Kaisar Dinasti Shenlai tiba-tiba menunjukkan ekspresi panik dan berteriak: "Bagaimana kau masuk? Mau apa? Ah! Pengawal! Lindungi Kaisar!" Melihat ekspresi Kaisar Shenlai, Kam Mucchi dan yang lain menatap penasaran.
Tiba-tiba beberapa lubang darah muncul di tubuh Kaisar Shenlai yang panik itu. Ia terjatuh dengan ekspresi tak percaya di wajah. Kemudian, seorang pria tampan tinggi muda muncul di layar. Dengan senyum ia berkata pada Kam Mucchi dan lainnya: "Terima kasih telah menciptakan kesempatan langka untukku." Ia pun membungkuk sedikit sebagai penghormatan.
Wajah Lin Zhendong dan yang lain tak menunjukkan perubahan, namun dalam hati mereka mengumpat: "Sialan! Ternyata memanfaatkan kebutuhan lokasi rahasia untuk pertemuan ini untuk merebut takhta. Licik juga kau!"
Namun mereka segera memerintahkan bawahan untuk memperkuat pengawal di sekitar mereka. Mereka tak ingin bernasib sama seperti Kaisar tua Shenlai yang mudah dihabisi itu.
Saat pemuda itu hendak memperkenalkan diri, Kam Mucchi menggerakkan matanya dan berkata dengan nada sok tua: "Mengingat kau naik takhta kekaisaran berkat kami, menurutmu siapa di antara kami berempat yang layak menjadi Ketua Aliansi?"
Begitu kata-kata ini meluncur, Lin Zhendong dan yang lain segera mengangguk sambil melirik si pemuda dengan senyum mengejek.
Sang pemuda tahu kalimat Kam Mucchi telah menghancurkan peluangnya merebut posisi Ketua Aliansi. Meski geram, ia sadar sebagai kaisar baru, mustahil melawan kalangan senior.
Tak rela menelan kekalahan, dengan sengaja ia merenung sejenak lalu berucap: "Mengingat senior memberi kesempatan, berani memohon untuk menyampaikan pendapat. Meski Perwira Kester menguasai Galaksi Guyunlong, namun sebagai orang Kekaisaran Elang Perak, menurutku masih kurang pantas memimpin aliansi penentu nasib Federasi Wan Luo."
Mendengar ini, semua orang mengalihkan pandangan ke Kester. Kester tidak marah, justru tetap mempertahankan ekspresi lembut sambil mengangguk tersenyum tanda setuju.
Semua juga menganggap pernyataan ini masuk akal. Kester bukan hanya warga negara asing, tapi juga seorang penyerang. Mengangkatnya sebagai Ketua Aliansi untuk membangkitkan Federasi Wan Luo terdengar tidak pantas dan akan menjadi pukulan berat bagi semangat pasukan.
Pemuda itu melanjutkan saat tak ada yang protes: "Sedangkan Tuan Lin berasal dari keluarga pedagang. Berani kusebut, kemampuan strategi militernya mungkin tak sebanding dengan jenderal profesional."
Lin Zhendong yang sudah punya keputusan di hati mengangguk sambil tersenyum: "Benar, berbisnis masih kumengerti. Tapi soal strategi militer, itu bukan keahlianku. Dengan ini kumaklumkan, aku akan mematuhi perintah Ketua Aliansi." Pernyataan ini jelas menandakan dia mundur dari persaingan kepemimpinan.
Mendengar ini, Kester dan Zhang Junlong saling melirik tajam. Kini hanya tersisa dua kandidat yang memenuhi syarat untuk bersaing menjadi Ketua Aliansi.
Saat Zhang Junlong mengintai pemuda itu, Kam Mucchi yang sedang mempertimbangkan sesuatu tersenyum: "Meski aku juga berlatar belakang militer, dalam hal taktik perang, aku tak bisa menandingi Yang Mulia Zhang Junlong. Aku mengusulkan Yang Mulia Zhang Junlong sebagai Ketua Aliansi. Untukku, menjadi wakil ketua yang membantu mengurus berbagai hal masih memungkinkan."
Mendengar ini, selain Zhang Junlong yang terkejut dan gembira tak terkira, yang lain dalam hati mengumpati Kam Mucchi yang sangat tak bermoral.
Namun tak ada yang menolak. Urusan aliansi pun diputuskan demikian, lalu mulai membahas masalah pembagian hak.
Memandangi beberapa orang yang saling berebut hak tanpa mau mengalah, Lin Zhendong dalam hati mengejek: "Kalian bajingan-bajingan ini, membentuk aliansi untuk melawan Kekaisaran Paus Pembunuh? Berapa banyak Kekuatan Militer yang bisa dimiliki sebuah aliansi? Paling-paling 500.000 pasukan. Tapi apakah bajingan yang bisa dengan mudah menghadiahkan 100.000 pasukan itu akan menganggap serius 500.000 pasukan ini?"
“Lagipula kalian semua hanya bisa omong besar, tapi tak ada yang benar-benar mau mendelegasikan wewenang. Nanti tetap akan dihancurkan satu per satu oleh mereka?
“Hmm, kalau begitu lebih baik cepat-cepat bergabung dengan Kekaisaran Paus Orca. Dengan menyerahkan wilayah Ibu Kota, mungkin bisa dapat gelar bangsawan? Tapi sepertinya Kekaisaran Paus Orca tidak punya sistem bangsawan. Meski tidak mungkin jadi bangsawan, setidaknya bisa minta si brengsek itu untuk mempermudah bisnis Keluarga Lin.
“Sayangnya... Keluarga Lin tetap hanya bisa menjadi keluarga pedagang.” Memikirkan ini, Lin Zhendong hanya bisa menggelengkan kepala dengan getir.
Zhang Junlong dan Kam Mucchi sudah lama memperhatikan ekspresi aneh Lin Zhendong. Mereka juga tahu tipe kapal perang Keluarga Lin sama persis dengan Kekaisaran Paus Orca.
Tapi mereka tidak memperhatikan hubungan Lin Zhendong dengan Kekaisaran Hiu Paus, karena dengan logika subjektif mereka berpikir—bahkan jika Lin Zhendong menerima dukungan atau dikendalikan oleh Kekaisaran Hiu Paus, sebagai penguasa wilayah Ibu Kota, dia pasti tidak akan rela terus menunduk patuh. Setelah merasakan manisnya kekuasaan, mustahil baginya untuk tetap hidup di bawah bayang-bayang orang lain.
Sayangnya Zhang Junlong dan kawan-kawan tidak tahu bahwa dasar keluarga Lin bukanlah politik, melainkan bisnis. Mereka adalah pedagang ulung yang lihai membaca arah angin dan menghitung rasio risiko-keuntungan. Tentu saja Kam Mucchi dkk. juga tidak serta-merta mempercayai keluarga Lin sepenuhnya. Kewaspadaan tetap mereka jalankan sesuai porsinya.
Usai rapat, Lin Zhendong segera mengumpulkan bangsaku untuk berdiskusi. Awalnya seluruh anggota klan menolak, sulit menerima harus melepaskan kekuasaan yang begitu berpengaruh saat ini. Bagaimana mungkin mereka rela melepasnya?
"Namun, Lin Zhendong menyatakan bahwa 100.000 Kekuatan Militer tersebut merupakan hadiah dari Kekaisaran Paus Pembunuh. Anggota keluarga Lin yang masih memiliki kualitas nyawa sebagai pengusaha ini segera mendukung keputusan Lin Zhendong. Alasannya tetap sama: jika bisa memberikan 100.000 unit kapal perang secara cuma-cuma, apakah mereka akan peduli dengan puluhan ribu musuh?"
"Tang Hu yang menerima komunikasi dari Lin Zhendong sedang menikmati aksi bawahannya yang pergi mengambil alih planet yang ditaklukkan. Setelah mendengar pengakuan dan laporan Lin Zhendong, ia tertawa: 'Kau dan bangsamu memiliki visi yang baik. Sejujurnya, sekalipun aliansi ini memiliki seratus juta Kekuatan Militer, aku tidak peduli."
"Untuk usulanmu menyerahkan wilayah Ibu Kota, aku terima. Namun negara kami sementara belum memiliki strata bangsawan. Tapi percayalah, setelah menaklukkan Federasi Wan Luo, akan muncul sejumlah kecil anggota bangsawan. Mengenai dukungan untuk target serangan Keluarga Lin, aku bisa menyerahkan semua target serangan di wilayah kekuasaan kepadamu. Tapi ada satu permintaan khusus."
"Lin Zhendong yang berseri-seri wajahnya segera berkata dengan penuh hormat dan sedikit menjilat: 'Silakan Yang Mulia memberi perintah. Hamba bersumpah setia hingga mati.'"
Lin Zhendong memahami bahwa dirinya sekarang bukan mitra kerja orang di hadapannya, melainkan hamba. Dengan pintar, ia menggunakan ucapan dan tindakan yang sesuai dengan statusnya.
Tang Hu menggoyang-goyangkan gelas anggur sambil berkata: "Tidak terlalu sulit, hanya meminta keluargamu memperluas bisnis ke seluruh alam semesta dan mengumpulkan intelijen untukku. Aku bisa alokasikan 100 juta robot yang cukup pintar dengan pemikiran sangat mendekati manusia untuk kau gunakan. Serta 10 ribu kapal perang berawak penuh sebagai pengawal kapal kargomu."
"Mengenai wilayah Ibu Kota, akan kujadikan wilayah kekuasaan Keluarga Lin. Asalkan membayar tiga puluh persen pajak penghasilan tepat waktu, aku akan mengakui hak wilayah kalian."
Lin Zhendong berlutut bersujud berulang kali sambil berteriak girang: "Terima kasih Yang Mulia! Seluruh keluarga hamba bersumpah setia sampai mati pada Baginda!"
Para anggota Keluarga Lin yang mendengarkan di samping juga bersujud berulang kali dengan penuh kegirangan. Kini mereka sangat mengagumi kearifan kepala keluarga. Lihatlah, wilayah Ibu Kota tidak hanya tidak hilang, malah menjadi wilayah kekuasaan keluarga sendiri. Bahkan mereka memperoleh hak komersial seluruh Kekaisaran Orca dan 100.000 unit kapal perang penuh kru. Ini keuntungan besar!
Dari semua ini, yang paling mereka sukai adalah wilayah Ibu Kota menjadi milik keluarga. Artinya, selama membayar tiga puluh persen pajak tepat waktu, mereka bisa berbuat semaunya di wilayah Ibu Kota. Bahkan membunuh seluruh penduduk pun tak ada yang mengintervensi.
Jika terjadi pemberontakan dan mereka tidak sanggup bertahan, mereka masih bisa meminta pasukan bantuan kepada Kekaisaran Orca.
Tentu saja, keluarga Lin tidak akan bertindak sembarangan. Mereka masih berkhayal mengubah wilayah Ibu Kota menjadi daerah terkaya di seluruh alam semesta!
Tak lama setelah rapat ini berakhir, berbagai kekuatan mulai memindahkan kapal perang dan mengumpulkannya di wilayah galaksi yang berbatasan dengan Kekaisaran Paus Pembunuh. Pesawat angkut yang membawa berbagai jenis persediaan dan pasukan militer dari berbagai kekuatan juga berduyun-duyun menuju titik-titik konsentrasi ini. Dalam sekejap, seluruh warga Federasi Wan Luo menyadari bahwa pertempuran yang akan menentukan nasib Federasi Wan Luo segera terjadi.
Semua orang tahu bahwa pertempuran ini dimainkan oleh enam kekuatan utama yang masih ada di Federasi Wan Luo. Namun enam kekuatan ini terbagi menjadi dua pihak yang saling berperang: satu sisi adalah Kekaisaran Paus Pembunuh yang wilayah kekuasaannya melesat naik dalam waktu singkat, sementara sisi lain adalah aliansi lima kekuatan yang tersisa.
Kekuatan militer Kekaisaran Paus Pembunuh tidak diketahui pasti, namun masyarakat memperkirakan minimal memiliki 300.000-400.000 pasukan. Di sisi lain, aliansi lima kekuatan terdiri dari: Kam Mucchi mengirim 200.000 pasukan, Zhang Junlong mengirim 250.000 pasukan, Dinasti Shenlai mengirim 130.000 pasukan, Kester mengirim 100.000 pasukan, dan Keluarga Lin mengirim 50.000 pasukan - total membentuk 730.000 pasukan.
Seiring dengan wilayah galaksi yang sibuk selama beberapa waktu tiba-tiba menjadi sunyi, semua orang tahu pertempuran akan segera dimulai.
"Hei, tidak tahu berapa lama pertempuran kali ini akan berlangsung? Katanya kedua belah pihak seimbang kekuatannya." Di kapal perang milik Kam Mucchi, prajurit di kabin istirahat tak tahan berbisik-bisik.
"Kekuatan kedua pihak puluhan ribu pasukan. Tanpa waktu beberapa bulan, mustahil menentukan pemenang." Seorang prajurit sambil mengeluarkan rokok untuk dibagikan ke saudara di sampingnya berkata.
"Betul. Total kekuatan gabungan kedua pihak melampaui satu juta. Tidak masuk akal jika selesai dalam beberapa bulan saja. Perang bukan permainan/game, mustahil mengerahkan semua pasukan dan menyelesaikan pertempuran dalam satu dua hari perkembangan." Seorang prajurit menghisap rokok berkomentar.
"Kami lima kekuatan utama gabungan punya lebih dari tujuh ratus ribu. Kekaisaran Paus Pembunuh seharusnya tidak sebanyak ini kan?"
"Kekuatan Militer Kekaisaran Hiu Paus paling banyak lima ratus ribu, tidak mungkin lebih dari itu. Mereka sama sekali bukan rival kami!"
"Benar! Hancurkan Kekaisaran Hiu Paus! Biar mereka kapok berani semena-mena!"
Seorang prajurit yang melihat rekan-rekannya mulai bersemangat, berkata dengan hati-hati: "Katanya kapal perang Kekaisaran Hiu Paus bisa menyamar. Kalau benar, apa yang harus kami lakukan? Jangan sampai kapal mereka bebas menyerang kami."
"Hah, ini urusan sudah kami antisipasi," kata prajurit senior dengan penuh wibawa. "Di zona tembak efektif sudah dipasang alarm, plus teleskop elektronik di kapal. Selama teknologi siluman mereka tidak sempurna, kami pasti bisa mendeteksi sebelum mereka mulai menembak. Tidak mungkin mereka bisa serang kami seenaknya."
"Oh, baguslah. Ngomong-ngomong, aku dengar kapal perang Keluarga Lin desainnya mirip dengan Kekaisaran Hiu Paus. Jangan-jangan ada hubungan..."
"Sst, jangan keras-keras."
Prajurit yang berlagak tua itu mengulurkan jari telunjuk, meniupnya di bibir, lalu sengaja melihat sekeliling dengan hati-hati. Gerakannya segera menarik perhatian seluruh prajurit di sekitar.
Melihat rekan-rekan menatapnya dengan panik, dia tak bisa menahan kesombongan dan berbisik sengaja: "Hei, kalian harus tahu, kapal perang Keluarga Lin sebenarnya dipasok oleh Kekaisaran Hiu Paus. Empat kekuatan besar kami sudah lama berjaga-jaga. Pasukan saudara yang berdekatan dengan kapal Lin diam-diam mengarahkan meriam ke sana."
"Jika tak ada masalah ya baik-baik saja. Tapi begitu ada masalah, kami akan segera menghancurkan Keluarga Lin!"
Melihat ada yang menunjukkan ekspresi tak peduli, prajurit itu mendengus dingin: "Jangan anggap remeh! Kekuatan Militer Lin cuma 50.000. Empat keluarga kami total hampir 700.000. Rasio 12:1. Jika masih gagal menghabisi Lin, lebih baik kami pulang mengasuh anak saja!"
Mendengar ini, wajah mereka semua terlihat agak aneh. Para prajurit ini tidak pernah menyangka bahwa di dalam aliansi terdapat hal saling waspada seperti ini. Ingin mengatakan sesuatu tapi tak bisa mengungkapkannya, akhirnya mereka semua diam-diam menutup mulut.
Saat mereka sedang bingung memikirkan sesuatu, alarm di kabin istirahat tiba-tiba berbunyi: "Jejak musuh terdeteksi! Semua personel kembali ke posisi!"
Para prajurit segera bereaksi dengan refleks alami, berlarian keluar dari kabin istirahat dan menempati posisi masing-masing dalam status tunggu perintah.
Bersamaan dengan bunyi alarm, para kapten kapal memberi perintah kepada bawahan: "Laporkan posisi kapal musuh! Segera mulai hitung jumlah kapal musuh!"
"Kapal musuh berada di posisi XXX, perhitungan jumlah kapal musuh dimulai!" Saat mengucapkan ini, awak radar mengutuk musuh yang bisa menyamar. Andai saja tidak perlu mengandalkan teleskop elektronik untuk menghitung, seperti dulu ketika radar bisa menghitung jumlah musuh secara otomatis.
"Armada segera berkumpul dan menyusun formasi di posisi XXX!" Kam Mucchi dan para pemimpin besar mulai memberi perintah. Pada saat yang sama, kapal perang Keluarga Lin tiba-tiba menembaki pasukan sekutu di sebelahnya.
Meski sudah bersiap, Pasukan Aliansi tetap kewalahan oleh serangan mendadak ini. Sejumlah kapal perang hancur. "Tak ada cara lain! Meski sudah waspada, kapal Lin bisa mendekat sedemikian rupa!"
Para perwira yang bertanggung jawab mengawasi langsung memerintahkan balas tembak tanpa menunggu instruksi atasan, wajah mereka memerah karena amarah.
Pertempuran depan belum dimulai, konflik internal sudah meledak di belakang. Kam Mucchi dan Zhang Junlong berteriak marah: "Habiskan para pengkhianat ini!"
Mendengar sekutu mereka ternyata pengkhianat, prajurit biasa merasa situasi memburuk. Sementara para perwira yang emosional tak memperhatikan hal ini, malah memerintahkan pasukan mereka untuk berbalik menyerang kapal Keluarga Lin.
Pada saat itu, awak radar di setiap kapal tiba-tiba berteriak panik: "Ya ampun! Kekuatan Militer delapan puluh ribu! Dari mana Kekaisaran mengerahkan begitu banyak kapal perang?"
Kam Mucchi dan Zhang Junlong yang sebelumnya marah besar, mendengar ini semua menarik nafas tajam.
Delapan puluh ribu pasukan, bagi Federasi Wan Luo di masa lalu hanyalah hal sepele, bahkan jutaan kapal perang bisa dikerahkan. Tapi di kondisi saat ini, kekuatan tiga puluh ribu saja sudah maksimal. Masak Kekaisaran mengerahkan delapan puluh ribu pasukan sekaligus untuk pertempuran? Benar atau bohong?
Tang Hu duduk nyaman di kursi komando kapal perang raksasa itu, dengan puas menikmati anggur sambil mengamati ekspresi bodoh para pejabat pilihannya di sekelilingnya.
Untuk menunjukkan kekuatan militernya kepada para pejabat ini, Tang Hu sengaja mengajak mereka ikut serta dalam ekspedisi Korps.
Para pejabat ini sudah terpaku cukup lama saat melihat kapal perang raksasa ini. Ketika menyaksikan armada besar tak berujung yang rapat dan padat di sekelilingnya, wajah mereka semua memerah. Mereka sama sekali tidak menyangka Kekaisaran ternyata memiliki kekuatan militer sekuat ini.
Tang Hu meletakkan gelas anggur, berdiri lalu menyapu pandangannya ke para pejabat. Dengan senyum ia berkata, "Tuan-tuan, sudah saatnya kalian menyaksikan kekuatan mematikan sejati dari kapal perang ini."
Para pejabat tertegun sejenak, tapi segera memandang Tang Hu dengan sorot mata yang berapi-api.
Beberapa pejabat yang menganggap diri mereka paling berpengaruh di antara yang lain langsung bertanya dengan gusar, "Yang Mulia, bagaimana bisa kapal ini memiliki kekuatan sejati? Hamba sangat ingin menyaksikannya!" Semua pejabat serentak menyetujui permintaan itu.
