Ah, sama saja. Di Pasukan Kai Wu kami jadi pasukan terdepan, mengawali mundur pun kami. Di pihak Tang juga begini. Baru menyerah sudah disuruh jadi garda depan. Benar-benar anak tiri tidak ada yang sayang.
Tapi mereka segera menyadari kesalahan mereka, karena Korps Tang sama sekali tidak menunggu mereka jadi pasukan terdepan. Pasukan Pengawal Kekaisaran yang mengejar paling cepat melampaui mereka tanpa henti, memburu Pasukan Kaiwu dengan gesit.
Saat mereka berbalik arah dan bersiap mengejar, Kapal Perang X Dinasti Tang di belakang sudah sejajar dengan mereka dan segera melampaui, membuat mereka kembali menjadi pasukan belakang.
Melihat hal ini, para perwira memahami bahwa Dinasti Tang berbeda dengan Negara Kaiwu, tidak akan menjadikan pasukan menyerah seperti mereka sebagai abu meriam. Hati mereka berdesir, akhirnya menemukan penguasa baru yang baik.
Saat mereka teringat kabar angin bahwa penghargaan prestasi militer Dinasti Tang paling megah, mata mereka langsung berbinar-binar mengemudikan kapal perang mengejar mati-matian. Namun karena performa mereka jauh kalah dari Kapal Perang X, mereka hanya bisa pasrah mengikuti belakang Korps Tang dengan perasaan tak ikhlas menjadi pasukan belakang.
Karena 30.000 kapal kelas tinggi tersebut tidak berhasil memainkan peran sebagai pasukan pengawal mundur, pasukan pengawal kekaisaran kembali menghabisi pasukan belakang Kaisar Wu sambil melakukan infiltrasi secara perlahan ke dalam formasi mereka.
Long Tebis yang tahu bahwa berhenti hanya akan menyebabkan kehancuran total, selain mengumpat langit dan bumi kepada 30.000 kapal kelas tinggi itu, hanya bisa membentak bawahan untuk mempercepat laju menuju posisi pertahanan.
Tindakannya bersama para perwira ini menciptakan ilusi bagi prajurit Kaisar Wu yang terdesak musuh: seolah memasuki posisi pertahanan akan menghentikan pengejaran musuh dan memberi mereka kesempatan untuk merasa lega.
Karenanya, saat melihat zona yang pernah mereka tempati sebelumnya, mereka langsung bersorak-sorak. Kapal-kapal mereka secara di luar dugaan mempercepat laju dan menerobos masuk ke area tersebut.
Long Tebis yang sudah lebih dulu tiba segera memberi perintah: "Aktifkan perisai perlindungan! Semua satelit bersiap untuk menyerang! Semua kapal putar balik dan siapkan formasi pertahanan!"
Di belakang, Tang Long yang sedang mengejar juga melihat keanehan di wilayah galaksi ini. Ratusan bola logam berdiameter tiga hingga empat kilometer mengurung wilayah tersebut dalam formasi lingkaran. Celah-celah antara bola-bola besar ini dipenuhi oleh ribuan bola logam lebih kecil berdiameter hanya dua hingga tiga ratus meter.
Seluruh wilayah galaksi terlihat seperti bola besar berongga yang tersusun dari manik-manik berbagai ukuran. Bagian rongga tersebut terisi penuh oleh sekitar seratus ribu kapal perang.
“Apa tujuan ini?”
Tang Long merasa bingung. Bola-bola dengan ukuran berbeda itu tampaknya hanyalah satelit pertahanan bergerak. Tapi mengapa Pasukan Kaiwu menyusun begitu banyak satelit pertahanan menjadi formasi bola? Apakah mereka mengira ini bisa dianggap sebagai posisi semesta?
Sebelum orang-orang di sekitar Tang Long sempat menjawab, bola-bola logam di seberang mulai menembakkan ribuan sinar laser. Bola logam berdiameter ratusan meter tidak menimbulkan kerugian besar pada Korps Tang. Namun bola logam berdiameter beberapa kilometer sangat mematikan, karena kekuatan tembakannya setara dengan meriam benteng.
Serangan ini tidak hanya menghancurkan ribuan Kapal Perang X, tetapi lebih dari seratus kapal perang Paus Putih ikut menjadi korban. Ini masih berkat jumlah bola logam besar yang relatif sedikit. Jika ada puluhan ribu bola semacam ini, satu serangan saja bisa memusnahkan seluruh pasukan Dinasti Tang.
"Sialan! Kekuatannya luar biasa! Cepat! Mundur ke luar jarak tembak efektif!" perintah Tang Long yang cemas sambil menggeretakkan gigi.
Pasukan Tang segera mematuhi perintah. Mereka mundur dengan teratur tanpa tanda-tanda kekacauan, menjaga formasi rapi.
"Wahahaha! Masih berani mengejar? Sekarang kalian tahu kekuatanku kan?"
Long Tebis melihat Korps Tang yang baru saja dihantam segera melarikan diri ke luar jangkauan tembak, wajahnya penuh kesombongan tertawa terbahak. Akhirnya terlampiaskan juga kebencian yang terpendam selama dikejar-kejar.
Para prajurit dan perwira yang juga menyimpan kebencian serupa pun tertawa terbahak-bahak, karena akhirnya mereka bisa merasa tenang.
"Hmph! Arahkan senjata ke bola-bola logam itu! Tunggu sampai hancur, lihat berapa lama lagi kalian bisa bersembunyi!" Tang Long mengaum.
Merasa terhina, Korps Tang segera mengarahkan senjata ke ratusan bola logam raksasa berdiameter beberapa kilometer itu. Mesin dinyalakan maksimal, mereka melesat maju. Begitu masuk jarak tembak efektif, segenap tembakan meriam langsung dihujamkan ke badan bola logam.
Menyaksikan adegan ini, Long Tebis kembali tertawa: "Haha, kira serangan seperti ini efektif? Serang balik!"
Baru saja dia selesai bicara, terlihat permukaan ratusan bola logam itu memancarkan kilauan indah akibat serangan sinar laser, seperti batu yang dilempar ke air, menimbulkan riak-riak gelombang.
Saat Korps Tang menyerang, bola-bola logam itu juga mengambil kesempatan untuk menembaki, membuat mereka mengalami sedikit kerugian pasukan. Dengan pasrah mundur, Korps Tang menderita saat menyadari musuh sama sekali tidak rusak – ratusan bola logam itu masih mengambang di posisi semula.
Long Tebisi yang mendapat data jumlah kerugian Tang langsung tertawa histeris lagi: "Haha, dasar bego! Berani nyerang lagi?!"
"Yang Mulia Marsekal, pasukan bantuan kita akan tiba di sini dalam 10 jam! Pasukan bantuan dipimpin langsung oleh Yang Mulia Kaisar dengan total kekuatan militer 500.000!" Seorang perwira mengambil kesempatan saat Long Tebisi sedang gembira untuk melaporkan kabar ini dengan licik.
“Haha, bagus sekali! Yang Mulia secara pribadi memimpin 500.000 pasukan datang, pasti bisa menghancurkan Dinasti Tang! Sebarkan kabar ini ke seluruh pasukan, biarkan semua bersukacita.” Long Tebisi berkata dengan bersemangat.
Perasaan khawatirnya akhirnya mereda. Meskipun posisi ini berhasil menahan Korps Tang, ini hanya sementara. Jika benteng perak itu tidak kehabisan pasokan energi dan harus pulang untuk logistik, posisi ini mungkin sudah jatuh ke tangan Korps Tang dalam refleks kilat.
Kekuatan mematikan benteng perak itu sama sekali tidak bisa ditandingi oleh ratusan satelit bersenjata berdiameter hanya beberapa kilometer ini. Perlu diketahui, diameter benteng perak itu mencapai ribuan kilometer!
“Junjungan, antara bola-bola logam besar itu terdeteksi reaksi energi. Menurut prediksi komputer, selupunya memiliki perisai perlindungan sendiri, mereka juga bisa membentuk perisai perlindungan raksasa yang dapat sepenuhnya melindungi area yang dijangkau!”
Feng Shuang baru mengucapkan kata-kata ini saat itu, meskipun dia tahu ini agak terlambat, tapi dia tidak punya pilihan lain. Karena komputer baru bisa menghitung adanya perisai perlindungan ketika bola-bola logam itu mulai berfungsi.
Sementara Kester dengan hati-hati mengusulkan: "Yang Mulia, menurut hamba, lebih baik kita menunggu benteng perak mengisi ulang energinya terlebih dahulu sebelum menyerang. Hamba yakin benteng perak bisa menghancurkan posisi ini tanpa kesulitan sama sekali."
Makna tersiratnya adalah: saat ini tidak perlu mengorbankan pasukan dengan serangan frontal. Kester yang belum memahami kebiasaan Tang Long menyampaikan nasihatnya dengan bahasa yang sangat halus.
Tang Long tertawa: "Hehe, tidak perlu repot-repot! Siapkan Baju Zirah Lieying! Semua kapal perang bersiap untuk tembakan perlindungan sesuai perintahku!" Ujarnya sambil berjalan keluar.
Melihat ini, Kester ragu sejenak, tidak tahu apakah harus mengikuti. Namun setelah melihat Feng Shuang dan Feng Bing yang selalu setia di sisi Tang Long tidak bergerak, ia pun memutuskan tinggal. Diduganya Tang Long ingin pergi ke toilet.
Meski melihat kucing hitam kecil mengikuti, ia tidak memperhatikan hewan itu. Kucing hitam kecil itu memang selalu diam-diam di depan orang luar.
Perintah ini membuat kapal induk baju zirah ramai. Awak baju zirah yang telah mengenakan perlengkapan lengkap berlarian penuh semangat ke kokpit masing-masing. Latihan rutin akhirnya berubah menjadi pertempuran sesungguhnya - saatnya membuktikan kemampuan agar awak kapal perang berhenti bersikap sinis dan iri hati.
Personel Logistik mulai melakukan pemeriksaan ketat namun teratur pada baju zirah. Amunisi energi sendiri sudah diisi ulang sejak lama. Dinasti Tang yang terlibat perang tahunan tak mungkin melakukan kesalahan mempersenjatai amunisi energi di medan perang.
“Haha, Kakak, kali ini lihat siapa yang membunuh lebih banyak musuh, yang kalah harus mentraktir!” Kucing hitam kecil sambil memeriksa pesawatnya dengan cepat, berteriak ke Tang Long melalui komunikator.
“Baik, tapi apakah kau punya uang?” Tang Long mengenakan helm pengemudi, sambil memeriksa performa pesawat dengan cekatan.
“Hehe, jangan meremehkanku. Aku bekerja online untuk orang dan mendapat banyak.” Kucing hitam kecil berkata sombong, tapi kemudian sadar ini seperti mengaku kalah sebelum bertempur. Ia langsung diam dan fokus memeriksa performa pesawat.
“Batalyon 1 siap.”
“Batalyon 2 siap.”
“Batalyon 3 siap.”
“Batalyon 4 siap.”
“Batalyon 5 siap.”
Mendengar laporan melalui headset, Tang Long membuka saluran komunikasi utama: “Aku Unit 0! Semua kapal perang dengarkan: lakukan tembakan perlindungan tiga kali tembakan serentak. Semua baju zirah maju!”
Begitu memberi perintah, ratusan ribu kapal perang segera menghujani posisi Kester dengan tembakan meriam. Meskipun sinar laser yang ditembakkan tak terhitung jumlahnya, karena merupakan serangan di luar jangkauan, efeknya hanya seperti kembang api yang terlihat di depan mata pasukan. Kapal induk baju zirah pun membuka jendela peluncuran, 502 bayangan meluncur keluar secara bersamaan.
Mendengar suara tadi, Kester membeku sejenak lalu berteriak tanpa sadar: "Nomor 0? Apakah Yang Mulia sendiri yang mengemudikan baju zirah masuk ke medan perang? Ini tidak boleh! Mengapa kalian tidak menasihati junjungan untuk tidak mengambil risiko?!" Kester mengaum kepada Feng Shuang & Feng Bing.
Feng Bing dan Feng Shuang melirik Kester, dalam hati mengagumi kesetiaannya pada Tang Long, namun tetap diam. Mereka menatap ratusan bayangan yang menghilang cepat di luar jendela sambil menghela napas pasrah. Dalam hati mereka berpikir: Andai sang junjungan mau mendengarkan nasihat, komputer kami tidak perlu beroperasi melebihi kapasitas setiap hari.
Tanpa mendapat jawapan, Kester segera gelisah mondar-mandir sambil bergumam, "Tidak boleh! Saya harus mencegah Yang Mulia..." dan ucapan serupa.
Bersamaan dengan perintah Tang Long "Batalyon 1 bertanggung jawab atas posisi XX, Batalyon 2 posisi XX, Batalyon 3..." 502 bayangan ini dengan cepat terbagi menjadi lima kelompok, melesat menuju posisi pasukan Kester sesuai arah yang telah ditetapkan.
Meskipun tembakan serentak Korps Tang berhasil menyedot sebagian besar perhatian pasukan Kester, pandangan Long Tebis sama sekali tidak teralihkan oleh tembakan perlindungan ini.
Pertama, Long Tebis tahu serangan di luar jangkauan hanya bersifat visual dan tidak akan menyebabkan kerusakan. Kedua, dia sudah lama memperhatikan kapal induk baju zirah.
Bagaimana tidak? Kapal induk gundul ini begitu besar dan mencolok. Saat jendela peluncurannya terbuka, dia melihat dengan jelas, hanya saja gagal menangkap objek apa yang diluncurkan.
Namun dia bisa memastikan bahwa itu adalah senjata pertempuran jarak dekat, sehingga dia segera memerintahkan seluruh pasukan siaga dan melakukan pengawasan ketat terhadap wilayah galaksi di depan mata.
Namun meskipun Long Tebis waspada, ratusan baju zirah raksasa ini yang berukuran besar namun memiliki kecepatan melebihi pesawat tempur, plus teknologi siluman membuat radar tak berguna. Tanpa perhatian khusus, teleskop elektronik pun sulit mendeteksinya, sehingga mereka tanpa kesulitan menerobos masuk ke garis depan posisi Korps Kaiwu.
Tang Long mengemudikan robot Nomor 0 dengan mudah mencapai samping bola logam berdiameter beberapa kilometer. Meski Tinggi badan robot Nomor 0 Tang Long mencapai ratusan meter, di tengah kegelapan alam semesta yang dipenuhi sinar laser yang beterbangan, ia bagaikan semut kecil di samping bola pingpong yang memiliki performa siluman - mustahil terdeteksi.
Tang Long menghunus pisau lasernya, dalam beberapa kali tebasan berhasil menggali lubang di bola logam, lalu segera menyelip masuk ke bagian internalnya.
Tentu saja, semua Baju Zirah Lieying melakukan gerakan yang sama seperti Tang Long. Namun, aksi penghancuran mereka ini membuat Korps Kaiwu menyadari keberadaan mereka.
"Apa? Cangkang Satelit Yaowu kami dihancurkan musuh?!" Long Tebisi berteriak tanpa sadar setelah menerima laporan.
Wajah para perwira langsung berubah pucat. Mereka segera mengirim Pasukan tempur untuk melindungi Satelit Yaowu. Mereka tahu keamanan posisi mereka saat ini bergantung pada ratusan satelit itu. Tanpa perlindungan satelit, Korps Tang yang mengintai akan melahap mereka hingga tak tersisa!
Long Tebisi jelas mengabaikan saran bawahan. "Aktifkan bahan peledak di semua Satelit Yaowu yang disusupi!" perintahnya.
"Yang Mulia Marsekal, ini berbahaya! Kehilangan dukungan Satelit Yaowu akan membuat posisi kita runtuh seketika!" Para perwira segera menasihati.
"Perwira yang awalnya bersiap menjalankan perintah, karena ketidaksetujuan banyak perwira lain atau mungkin dirinya sendiri tidak menganggap perintah ini tepat, sementara menghentikan pelaksanaannya dan hanya mengawasi di samping."
"Kalian tahu omong kosong apa! Kerusakan satelit Yaowu bukan masalah? Yang paling dikhawatirkan adalah jika musuh menguasainya dan memutar lubang meriam untuk menyerang kita!" Long Tebisi mengaum.
"Tapi Yang Mulia Marsekal, saat ini hanya cangkang yang rusak. Perangkat komputer kontrol satelit Yaowu berada di bagian inti. Mustahil musuh bisa memodifikasi program komputer secepat itu! Lagipula Pasukan Tempur yang bertugas di dalam satelit Yaowu pasti bisa memukul mundur musuh dan mempertahankan satelit!" Beberapa perwira yang lebih lincah berusaha meyakinkan Long Tebisi dengan menyebut keberadaan pasukan tempur heroik dalam jumlah besar di dalam satelit Yaowu.
"Dasar bodoh kalian semua! Bahkan caranya musuh menyusup ke Satelit Yaowu saja tidak tahu, masih berani berkhayal mengandalkan Pasukan tempur itu untuk menghancurkan musuh? Segera ledakkan Satelit Yaowu! Yang tidak patuh perintah, dihukum mati tanpa pengadilan!" Tang Longbisi melototkan mata merah penuh urat darah sambil mengacung-acungkan pistol dan berteriak, sementara pasukan pengawal pribadinya juga mengarahkan senjata ke para perwira.
Para perwira entah karena terpengaruh argumen Tang Longbisi atau menyerah pada senjata di tangan Tang Longbisi, semua menelan ludah diam-diam.
Perwira yang menjalankan perintah itu bahkan berlari kocar-kacir ke Panel kontrol, mulai memasukkan perintah aktivasi program penghancuran diri Satelit Yaowu ke komputer.
Melihat para perwira yang patuh, Long Tebis menghela napas pasrah, menyimpan pistol lalu mengangguk: "Perintahkan pasukan kapal perang bersiap mundur. Masukkan program serangan otomatis ke satelit bersenjata kecil itu, biarkan mereka menahan musuh sejenak untuk kita."
Long Tebis merasa dirinya tak berguna. Meski memiliki posisi pertahanan kuat, bahkan tak sanggup bertahan sepuluh jam. Sungguh sia-sia Yang Mulia memindahkan semua Satelit Yaowu ke garda depannya.
Ah, Satelit Yaowu... Tak kuminta kalian sebesar benteng perak. Jika diameter kalian bisa beberapa kali lebih besar, akan kubawa kalian menggempur Korps Tang.
Sayangnya, teknologi negara Kaiwu sama sekali tak mampu memproduksi satelit bersenjata bergerak lebih besar. Tak tahu bagaimana benteng perak berdiameter ribuan kilometer milik Tang itu diproduksi. Konon bahkan bisa melakukan lompatan ruang - senjata yang mustahil diciptakan teknologi manusia saat ini.
Saat Long Tebisi sedang melamun, perwira yang bertugas meledakkan Satelit Yaowu tiba-tiba menjerit dengan suara nyedihkan. Teriakan ini membuat seluruh awak kapal induk - termasuk Long Tebisi sendiri - kaget setengah mati. Semua mata tertuju pada perwira yang wajahnya sudah berubah pucat kebiruan ini.
"Ada apa?!" Long Tebisi bertanya dengan geram. Dia benci setengah mati pada kelompok perwira bego di kapal induk ini yang selalu panik menghadapi hal sepele. Tapi dia hanya bisa marah tanpa bisa memberi hukuman - perlu diingat, para bajingan ini semua adalah anggota keluarga bangsawan dengan koneksi kuat.
Mengapa mereka bisa ada di kapal induknya? Ya karena mereka adalah tipe preman yang ingin dapat jasa tapi takut bahaya. Menghadapi orang-orang seperti ini, kapal induk komandannya memang menjadi pilihan terbaik mereka.
Jika bukan karena Long Tebesi sendiri yang rakus menambah jaringan di kalangan atas, tidak akan ada begitu banyak bego yang dibawa naik.
"Marsekal, semua satelit Yaowu telah kehilangan kontak dengan kami, program peledakan tidak bisa dijalankan!" seru perwira itu dengan panik.
Mendengar ini, semua orang berteriak tanpa sadar: "Apa?!" Wajah mereka pun menjadi pucat sama seperti perwira tersebut.
Makna kalimat ini jelas bagi mereka - artinya satelit Yaowu tidak lagi menjadi milik Negara Kaiwu atau pelindung mereka, melainkan telah berubah menjadi penghancur mereka sendiri!
Tang Long yang telah memasuki interior satelit Yaowu, sambil mengendalikan baju zirahnya menebas struktur logam bangunan satelit dengan pisau laser, berteriak melalui komunikasi internal: "Sialan! Kenapa struktur makhluk hantu ini rumit sekali? Sampai kapan aku harus menebas untuk menghancurkan komputer kontrol bajingan ini?"
Baju zirah lainnya melakukan pekerjaan yang sama, dan mereka semua tahu siapa yang bicara ini, sama sekali tidak berani menanggapi, hanya bekerja keras menyantap makanannya dengan lahap.
Hanya Kucing hitam kecil yang tertawa hihi: "Kakak bodoh, kau mau menghancurkan benteng perak versi mini sebesar ini? Sungguh pemboros!"
Tang Long matanya berbinar mendengar ini, karena tahu Kucing hitam kecil punya solusi untuk merebut satelit bersenjata ini. Meski tak sehebat benteng perak, tapi lebih kuat dari satelit bergerak bersenjataku. Lagipula sebesar ini, bisa menyimpan banyak barang di dalamnya.
Memikirkan ini, Tang Long segera berkata: "Jangan banyak omong! Seratus hidangan ikan lezat!"
Kucing hitam kecil langsung meneteskan air liur deras. Ia buru-buru berkata: "Kakak memang kakak, sangat royal! Seluruh personel buka sistem penerimaan, di dalamnya ada saluran komunikasi yang sudah kukompresi - program virus. Cari saja kabel komunikasi di dalam satelit ini, sambungkan lalu kirimkan sinyal itu. Semua benteng perak versi mini ini akan menjadi milik Dinasti Tang kami!"
Mendengar ini, Tang Long langsung kebingungan membuka sistem penerimaan untuk memeriksa. Bisa dipastikan para awak pesawat di baju zirah lain juga melakukan gerakan yang sama.
Setelah menemukan pesan komunikasi Kucing hitam kecil di sistem, Tang Long berteriak: "Bajingan! Punya cara bagus begini kenapa baru dikasih sekarang? Kami sudah menghancurkan struktur internal satelit ini sia-sia!"
Kucing hitam kecil membalas dengan nada kesal: "Kakak, semua sistem ini berjalan secara mandiri. Tanpa koneksi internal, virus sama sekali tidak bisa dikirim! Menurutmu di era dimana virus bertebaran di mana-mana ini, masih ada orang bodoh yang pakai koneksi eksternal biar kita bisa serang pakai virus?"
"Hehe, aku cuma mengeluh sedikit kok. Heihei, Kucing Hitam Kecil, kali ini kau benar-benar berjasa besar! Ikan apa saja boleh kau makan!" Tang Long yang sadar telah salah menuduh si kucing berkata sambil tersenyum kecut, tiba-tiba bertanya: "Ngomong-ngomong, kabel komunikasi yang mana ya?"
"Aduh, aku jijik sama kau! Lupa fungsi komputer baju zirah kita apa? Nanti dia yang cariin!" teriak Kucing Hitam Kecil.
Tang Long cuma terkekeh dua kali, lalu diam seribu bahasa mulai bekerja mengikuti petunjuk komputer.
Baju zirah lain sudah sibuk sejak tadi. Mereka tidak sebodoh itu mendengarkan obrolan tak bergizi antara Tang Long dan si kucing baru mulai bekerja.
Saat Tang Long baru saja mengambil alih satelit Yaowu ini, komputer baju zirah memberi tahu bahwa saat ini serangan yang diterima memiliki tingkat kerusakan nol. Tang Long melihat layar monitor, sekumpulan pasukan tempur berbahan tempur sedang menyerangnya dengan senjata laser genggam.
Melihat para semut kecil ini, Tang Long tersenyum, mengangkat senjata laser berkaliber satu meter, dan membidik Pasukan tempur Kekaisaran Kaiwu ini.
Lihat lubang laras pistol laser raksasa berkaliber satu meter dengan cahaya biru di dalamnya, bandingkan dengan sinar laser di tangan yang kalibernya maksimal dua puluh sentimeter; lihat robot logam setinggi ratusan meter ini, bandingkan dengan tubuh berdaging di pihak kita yang meski jumlahnya banyak, tapi tinggi maksimal cuma dua meter.
Pasukan tempur Kekaisaran Kaiwu yang memahami kesenjangan ini segera melempar senjata mereka, mengangkat tangan tinggi-tinggi sambil menyerah.
Tang Long mengaktifkan pengeras suara: "Karena kalian sudah menyerah, berarti kalian kini menjadi prajurit Dinasti Tang. Selama setia pada Dinasti Tang, kami tidak akan mengkhianati tentara yang lahir dan mati untuk Dinasti Tang. Ketahuilah, baru saja Yang Mulia Marsekal kalian hendak meledakkan satelit-satelit ini. Apa marsekal kalian sudah memberi tahu untuk mundur lebih dulu?"
Bagaimana Tang Long tahu Long Tebisi bersiap meledakkan? Karena komputer satelit yang telah ditawan memberi peringatan padanya bahwa komputer baru saja menerima perintah penghancuran diri. Namun karena verifikasi identitas gagal, perintah itu ditolak dan secara otomatis memutuskan jalur koneksi dengan perintah tersebut.
Mendengar ini, tubuh Pasukan tempur tersebut gemetar nyata, lalu semua menundukkan kepala dengan lesu.
Melihat ekspresi mereka, Tang Long paham mereka telah kehilangan keinginan untuk melanjutkan pertempuran. Tampaknya perlu mengirim sekoci pengangkut untuk menjemput mereka.
Kapal induk Korps Kekaisaran Kaiwu yang sunyi senyap karena kehilangan kendali atas satelit Yaowu, tiba-tiba terbangun oleh teriakan panik seorang prajurit: "Bahaya! Semua lubang meriam satelit Yaowu sekarang mengarah ke internal!"
Semua orang mengikuti arah jari gemetar prajurit itu ke layar. Tampak lubang meriam satelit Yaowu yang semula menghadap keluar, kini semuanya berbalik mengarah ke posisi mereka sendiri.
Melihat pemandangan ini, para perwira yang sejak tadi berkeringat dingin segera berteriak histeris dengan kacau-balau: "Serangan! Hancurkan satelit-satelit pengkhianat ini!"
Para prajurit di kapal induk tidak mempedulikan perintah para perwira, mereka semua memandang ke arah marsekal mereka. Long Tebisi yang juga berkeringat deras tetap memberi perintah dengan tenang dan dingin: "Semua kapal perang segera mundur dari posisi! Semua satelit yang masih terkendali otomatis serang musuh!"
Para prajurit yang telah melihat situasi tidak normal di layar sejak awal, meski gelisah, tetap menjalankan perintah dengan cepat setelah Long Tebisi mengeluarkan instruksi, tanpa menunjukkan kepanikan.
Namun jelas gerakan Pasukan Kaiwu terlambat sedikit. Ratusan satelit Yaowu telah menyemburkan sinar laser yang pernah menyebabkan kerugian besar pada Korps Tang.
Ratusan kapal perang Pasukan Kaiwu yang terkena serangan langsung, bahkan tidak sempat melakukan gerakan respons, langsung berubah menjadi sampah antariksa. Pasukan Tang yang telah menerima perintah Tang Long sebelumnya, melihat senjata paling mematikan musuh justru menjadi sekutu mereka, serentak bersorak-sorak. Semangat tempur mereka melambung tinggi saat melancarkan serangan total.
Meskipun satelit utama mereka direbut musuh dan digunakan untuk menyerang pasukan sendiri, meskipun jumlah pasukan musuh yang menyerbu besar-beda bisa menghancurkan mereka, semua situasi buruk ini tidak banyak mengurangi semangat Pasukan Kaiwu yang memang telah mempersiapkan mental sejak awal.
Yang benar-benar membuat moral Pasukan Kaiwu anjlok dan panik adalah pemandangan kapal-kapal mereka yang berada jauh dari garis tembakan tiba-tiba terus berjatuhan meledak tanpa alasan jelas. Meski menyadari ini ulah musuh, ketakutan terbesar mereka justru berasal dari musuh tak terlihat yang sama sekali tidak bisa dilacak ini.
Tang Long mengemudikan Baju Zirah Nomor 0, menembakkan pistolnya ke mesin sebuah kapal perang. Sebelum kapal malang itu meledak, dia sudah mengeluarkan pisau laser dan menerjang kapal lain di dekatnya.
Hanya dalam sekejap, Baju Zirah Nomor 0 yang dikendarai Tang Long saja sudah menghancurkan lebih dari 30 kapal perang. Ditambah aksi Kucing hitam kecil dan baju zirah lainnya, tiga hingga empat ribu kapal perang negara Kaiwu hancur total secara tak terduga.
Pemberontakan ratusan satelit Yaowu membuat satelit-satelit kecil yang tersisa meski jumlahnya banyak dan mendapat perintah serangan mematikan ke musuh, menjadi mudah diatasi oleh Korps Tang yang memiliki 300.000 Kapal Perang X. Hanya dengan beberapa tembakan serentak, satelit-satelit kecil itu pun musnah.
Kemudahan ini terutama karena satelit kecil itu menyerang secara statis di posisi semula, alih-alih memanfaatkan ukurannya yang kecil untuk menyerang sambil melakukan manuver menghindar.
Bagi target yang tidak bergerak ini, Korps Tang bagaikan latihan menembak sasaran, sulit untuk tidak mudah.
Melihat pasukan besar mereka sendiri akan segera tiba, Tang Long sambil memerintahkan satelit-satelit Yaowu untuk melakukan tembakan beruntun ke area dengan konsentrasi pasukan musuh terbesar, juga memimpin semua Baju Zirah Lieying untuk menerobos basis-basis musuh ini dan mengacau.
Dengan cepat, Korps Tang yang tak terbendung lagi bergerak seperti kawanan lebah menyergap kapal-kapal perang Kaiwu yang sedang mundur mati-matian.
Pasukan Kaiwu yang sudah dilanda kepanikan massal akibat serangan Baju Zirah Lieying Tang Long, kini benar-benar hancur di bawah gempuran Korps Tang dan satelit-satelit Yaowu. Perintah Long Tebisi pun tak lagi berpengaruh.
Namun, harapan Tang Long untuk melakukan pengepungan tidak terwujud, justru berubah menjadi pertempuran pengejaran. Ini terutama karena pasukan Kaiwu sudah mundur ke belakang sebelum Korps Tang maju. Meskipun pasukan Kaiwu dihancurkan lebih dari separuhnya, akhirnya Long Tebes berhasil melarikan diri dengan 30.000 kapal perang ke kejauhan.
"Saatnya menghabisi anjing terpojok! Kejar mereka!" teriak Tang Long yang baru kembali ke kapal induk baju zirah setelah menyadari sumber energi armornya hampir habit. Perintah ini langsung disampaikannya.
Korps Tang yang sedang bersemangat dalam pertempuran tentu saja dengan girang mengejar sisa-sisa pasukan Kaiwu tanpa henti.
"Perintahkan kapal-kapal perang yang menyerah itu untuk menduduki wilayah galaksi ini. Mereka asli dari sini, pasti mudah menguasai planet-planet. Oh ya, kirimkan disiplin Korps Tang ke pasukan yang menyerah itu. Pastikan mereka menghafalnya sebelum menduduki, jangan sampai melakukan kesalahan lalu menyalahkan kita karena 'menghukum tanpa edukasi'."
“Baik, perintahkan negeri untuk mengirim personel penerima guna mengambil alih wilayah galaksi ini. Kini dapat dipastikan wilayah ini akan menjadi garis depan melawan Negara Kaisar Wu. Perintahkan Departemen Keamanan dan Konstruksi untuk membangun garis depan secepatnya. Instruksikan militer untuk memindahkan semua satelit bersenjata ke wilayah ini untuk membangun pertahanan.” Tang Long memberi perintah sambil melepas bahan tempurnya.
Hal ini memaksa Kester yang semula ingin langsung menasihati Tang, terpaksa menahan diri sementara sembari mulai merancang detail pembangunan garis depan untuk sang komandan.
Raja Kaisar Wu - Bit, duduk tegak di singgasananya di kapal induk. Wajahnya membeku menyimak laporan Long Tebesi di layar.
Usai mendengar, dia melompat sambil mengumpat keras: "Pantas mati! Kau berani mengepung benteng perak? Kepalamu isinya apa? Lupa dokumen yang kuperlihatkan sebelum ekspedisi?
“Dan! Satelit bersenjata yang kuberikan padamu ini, aku... sungguh aku terkutuk kagum padamu! Kau malah menggunakannya untuk formasi? Tak tahukah kau bahwa keunggulan terbesarnya justru mobilitas cepatnya?
“Dan saat terakhir mundur, kau bego ini malah membiarkan satelit-satelit itu diam di tempat menyerang otomatis! Tak bisakah kau suruh mereka menabrak kapal Dinasti Tang atau meledak sendiri? Aku hampir mati marah!” Teriak Bit sembari melemparkan gelas anggur di samping kursinya ke layar.
