Tentu saja, beberapa satelit mata-mata yang sedang memfokuskan pengambilan gambar jarak dekat ini sama sekali tidak bisa merekap kapal perang Tang yang berada di sebelahnya. Sementara terus mengirimkan rekaman dari jarak jauh, mereka segera ditangkap oleh kapal-kapal perang Tang.
Melihat layar menjadi gelap, Bit mengira terjadi masalah teknis. Bagaimanapun juga planet yang direkam sudah meledak, ditambah perangkat ini memang tidak dirancang untuk dikembalikan. Ia pun tidak memperdulikannya lagi.
Asisten komandan yang menuangkan anggur untuk Bit, melihat wajah Bit yang terbuai, rasa jijik dalam hatinya semakin menjadi. Dia sangat ingin segera menjauh dari orang aneh ini, namun mengingat misi yang diberikan organisasi, terpaksa dia terus tersenyum sambil menuangkan anggur untuk Bit.
Bit melirik sang asisten, melihat senyumannya lalu mengangguk puas. "Kombinasikan rekaman-rekaman ini. Pastikan rekaman pasukan Tang yang mundur disimpan, hapus bagian dimana pasukan mereka menguap. Setelah selesai, bocorkan."
"Mematuhi perintah Yang Mulia, hasilnya pasti memuaskan." Asisten itu menjawab dengan penuh hormat.
Bit meletakkan gelas anggur dan berdiri. "Seluruh pasukan! Saat ini giliran kita menghabisi anjing terpojok!"
Begitu perintahnya bergema, formasi padat kapal perang Kaisar Wu segera melakukan lompatan ruang, meninggalkan angkasa luar ini.
Tang Long melompat-lompat sambil mengumpat dan mengutuk Raja Negara Kaiwu, karena laporan kerusakan yang diterimanya menunjukkan, dalam sekejap mata tadi, dia kehilangan seluruh pasukan pendarat kecuali pasukan pengawal kekaisaran, serta kehilangan hampir 150.000 Kekuatan Militer!
Meskipun Kucing hitam kecil dan kawan-kawan sudah menunjukkan hampir semua titik keamanan, banyak kapal perang yang terlalu jauh dari titik aman. Setelah ledakan planet selesai, hanya tersisa kurang dari 140.000 unit Kapal Perang X yang masih operasional.
Pasukan pengawal kekaisaran Tang Long, karena terus menjaga kapal induk baju zirah yang berfungsi sebagai kapal induk sementara, tidak tersebar untuk menduduki planet. Beruntungnya ada titik keamanan di dekatnya, sehingga tidak mengalami kerugian.
"Sialan! Pasukan Kaiwu kalian licik sekali! Berani meledakkan seluruh wilayah galaksi! Sekali serbu langsung menghancurkan 150.000 pasukan elit milikku! Total kerugian selama bertahun-tahun berperang tak sebanyak ini! Wu wu... Bawahanku yang malang!"
Tang Long mengumpat sampai di sini, melihat kelompok kapal perang yang telah berkumpul di sekitarnya sudah berkurang lebih dari separuh dibandingkan sebelumnya, air mata pun tak tertahan mengalir.
Bawahan yang telah mengikuti perjalanannya sejak awal berdirinya kekuatan, kehilangan lebih dari separuh dalam bencana ini. Yang paling memilukan adalah hancurnya perwira menengah yang telah dilatih dengan susah payah di militer. Satu-satunya kelegaan adalah tiga pilar utama militernya masih hidup. Andai mereka mati, bisa dibilang modal investasinya habis tak bersisa.
Melihat air mata yang perih dari Tang Long, Kester tergetar. Apapun motivasi Tang Long menangis, setidaknya ini untuk bawahan yang gugur.
Kester yang belum pernah mendengar ada kaisar menangisi prajurit gugur, pada detik ini benar-benar menyerahkan kesetiaannya kepada Tang Long. Sebelumnya dia mengabdi terutama untuk bawahannya sendiri, kalau tidak mungkin sudah mengundurkan diri.
Dari komunikator, suara tangisan Tang Long terdengar. Sisa pasukan Korps Tang yang bertahan tak mampu menahan air mata, mata mereka memerah. Para prajurit wanita yang emosional bahkan menangis tersedu-sedu.
Robot cerdas level rendah hanya bisa menatap kosong rekan-rekan di sekeliling. Meski memahami kesedihan yang melanda, mereka bingung cara mengekspresikannya. Robot dengan level sedikit lebih tinggi menundukkan kepala, mengepal tangan hingga persendian jari beberapa robot bahkan rusak. Sedangkan robot cerdas paling mutakhir telah lama basah oleh air mata.
Setelah sebelumnya Korps Tang melakukan perubahan penampilan robot, mesin-mesin ini kini telah dilengkapi fungsi produksi air mata. Tentu saja, fungsi ini memerlukan robot itu sendiri untuk merasakannya.
Keputusan ini diambil berdasarkan usulan bersama Tang Xing, Xing Ling, dan Kucing Hitam Kecil. Mereka berpendapat hanya makhluk hidup sejati yang bisa mengungkapkan kesedihan melalui tangisan.
Saat Kucing Hitam Kecil, Feng Shuang, dan Feng Bing bingung bagaimana menghibur Tang Long, awak radar tiba-tiba melapor: "Junjungan, di pinggiran wilayah galaksi terdeteksi pasukan Kester! Jumlah 600.000 kapal: 100.000 kapal kelas tinggi dan 500.000 Kapal Perang X! Mereka membentuk formasi cekung mengelilingi korps kita!"
Kabar ini langsung membakar amarah pasukan Tang yang sedang diliputi kesedihan. Semua prajurit menggeretakkan gigi menatap grafis pasukan Kester di layar.
Tak ada yang menyadari bahwa gelombang emosi sedih-marah ini membuat robot cerdas level rendah di Korps Tang hampir seluruhnya naik satu level secara drastis.
Tang Long mengusap wajahnya, mata merahnya menatap tajam peta situasi di layar. Dengan suara dingin ia bergumam: "Bajingan sialan... datang menghabisi anjing terpojok ya?"
Kester segera menjalankan tugasnya: "Berdasarkan formasi musuh, mereka berusaha menggiring kita ke Wilayah Bintang Lieyang."
“Begitu pasukan kita berada dalam posisi terdesak? Hmph! Tepat waktu, aku sedang penuh kejengkelan yang tak tersalurkan.”
Tang Long melanjutkan dengan perintah lantang: "Para prajurit heroik Korps Tang! Musuh telah menghalangi jalan pulang kita, sementara di belakang adalah wilayah galaksi maut Yang Lie! Seperti kalian ketahui, kekuatan musuh mencapai 600.000 unit dengan 500.000 di antaranya Kapal Perang X, sedangkan kita hanya memiliki 150.000 pasukan. Menghadapi musuh berlipat empat, apakah kalian takut?"
Serentak gema jawaban memenuhi seluruh kapal perang Tang: "Tidak takut!" Teriakan ini menembus dinding logam, bergema ke seluruh penjuru alam semesta.
"Benar! Kita tak gentar! Siapakah kita? Kita adalah Korps Tang yang tak terkalahkan! Kita akan balas dendam, hapuskan noda! Entah empat atau empat puluh kali lipat, semua penghalang akan kita hancurkan! Seluruh pasukan, bentuk formasi pisau tajam! Serangan total!" Usai berpidato, Tang Long segera bergegas keluar bersama Kucing hitam kecil.
Kester yang sudah tahu rencana Tang Long segera menghalangi dan menasihati: "Junjungan, Anda tidak boleh mengambil risiko! Jika terjadi sesuatu pada Junjungan, seluruh pasukan akan runtuh! Dengan memimpin dari sini, Junjungan tetap berada di garis depan!" Kester yang kini tulus tunduk mulai memanggil Tang Long sebagai "Junjungan" seperti Feng Shuang dan Feng Bing.
Memahami makna panggilan Kester, hati Tang Long terhangat. Namun terhadap halangan Kester, ia hanya berkata: "Jika aku tidak bertempur sendiri, apa syaratku untuk memerintahkan bawahan berperang dan berkorban bagiku?" Setelah itu ia mendorong Kester dan bergegas pergi.
Terdiam oleh ucapan Tang Long, Kester hanya bisa menatap punggung Tang Long dengan mulut menganga tanpa sadar.
Meski memahami psikologi Tang Long, ia tidak setuju Komandan Tertinggi perlu bertaruh nyawa langsung di medan perang. Jika demikian, apa gunanya para komandan bawahan ini?
Tapi melihat tatapan Tang Long saat mengucapkan kalimat itu, dia sama sekali tak tahu harus berkata apa.
Bit yang menghalangi jalur evakuasi Korps Tang tidak terlihat gembira, malah memasang wajah dingin setelah menerima laporan angka kekuatan militer musuh dari bawahannya.
Ia bergumam pelan: "Menyebalkan! Ledakan planet sehebat itu cuma menghancurkan 150.000 pasukan Tang? Bagaimana cara Korps Tang menghindari ledakan raksasa itu? Selain beberapa titik keamanan, mana ada tempat persembunyian!"
"Mungkinkah mereka bisa menghitung banyak titik keamanan dalam waktu singkat? Mustahil! Aku saja harus memobilisasi seluruh pasukan baru bisa hitung beberapa titik aman untuk satelit mata-mata. Korps Tang mustahil lebih hebat dari Korps Kaisar Wu saya!"
“Yang Mulia, pasukan musuh bersiap menyerang, harap Yang Mulia memerintahkan.” Asisten komandan yang melihat Bit te tengah termangu, tak kuasa mengingatkan dengan hati-hati. Jika pasukan mereka sendiri bisa lolos karena sang raja linglung, tentu akan menjadi bahan tertawaan seluruh alam semesta.
"Oh, ya. Perintahkan 100.000 kapal kelas tinggi itu untuk melakukan serangan, sementara 500.000 pasukan elit kita bergerak mendekat perlahan." Bit memberi perintah sembarangan.
"Siap!" Asisten komandan segera menyampaikan perintah tersebut.
Asisten komandan paham ini adalah taktik adu domba sekaligus upaya memotong rumput sampai ke akarnya. 100.000 kapal kelas tinggi itu berasal dari armada lokal Wilayah Galaksi Hui Te. Meski keluarga para prajurit telah dievakuasi, para prajurit lokal itu tetap tahu siapa yang menghancurkan tanah kelahiran mereka.
Lantas bagaimana sikap mereka? Pejabat tinggi Wilayah Galaksi Hui Te saja sudah menyatakan protes, apalagi para prajurit bawahan ini?
Oleh karena itu, lebih baik segera menghancurkan mereka semua. Terlalu banyak memikirkan kehancuran kampung halaman akan menimbulkan dendam terhadap Negara Kaiwu.
Menurut kebiasaan Negara Kaiwu, masalah rumit seperti ini harus dihilangkan saat masih dalam tahap awal.
100.000 kapal kelas tinggi yang enggan karena kehancuran rumah mereka, di bawah tekanan 500.000 Kapal Perang X, perlahan bergerak menuju Korps Tang siap melakukan penembakan silang. Namun mereka lupa bahwa Korps Tang yang sudah kuat tingkat pertempurannya, kini justru semakin mengerikan karena kemarahan - sedang melakukan serangan kilat, bukan pertempuran biasa.
Saat 100.000 kapal kelas tinggi itu menyusun formasi duel tembak, Korps Tang membentuk pisau tajam yang menusuk pusat formasi. Kemudian terbelah menjadi dua kelompok sayap kiri-kanan yang bergerak horizontal, setelah mencapai ujung formasi, berbalik menyatu kembali di pusat garis belakang.
Hanya dengan dihancurkan seperti ini, 100.000 kapal kelas tinggi langsung kehilangan 30.000 hingga 40.000 unit, seluruh formasi jatuh dalam kekacauan.
Melihat semua ini, Bit menggelengkan kepala dengan pasrah: "Tingkat pertempuran Dinasti Tang benar-benar kuat. Hanya dengan kehilangan ratusan kapal mereka sudah menghilangkan 30.000-40.000 pasukan musuh. Meski performa kapal kelas tinggi kalah dari Kapal Perang X, ini keterlaluan."
Asisten komandan buru-buru menjilat: "Efektivitas Korps kita melawan kapal kelas tinggi itu pasti lebih tinggi dari Korps Tang."
Ini kalimat kosong belaka. 500.000 Kapal Perang X melawan 100.000 kapal kelas tinggi, tentu efektivitasnya lebih tinggi dari 150.000 Kapal Perang X. Tapi Bit mendengar ini, mengangguk puas menunjukkan persetujuan.
Saat kapal kelas tinggi kembali dihantam serangan gencar Korps Tang hingga tersisa sekitar 50.000 pasukan, mereka mulai runtuh. Berbondong-bondong memutar balik menuju formasi 500.000 Kapal Perang X, berharap pasukan besar ini bisa menjamin keamanan mereka.
Melihat kapal-kapal kelas tinggi itu malah berbalik kabur, Bit dengan dingin berkata: "Pasukan Kaiwu tidak membutuhkan desersi yang mundur dari medan perang. Luncurkan serangan!"
Sesuai perintah Bit, 500.000 Kapal Perang X melepaskan tembakan serentak ke depan. Lebih dari 50.000 kapal kelas tinggi yang tersisa itu segera dihancurkan oleh serangan dua arah ini, sementara Korps Tang juga menderita kerusakan akibat gelombang sisa, kehilangan hampir seribu pasukan.
"Haha! Inilah nasib para pelarian dari medan perang! Jangan berhenti! Teruskan tembakan tanpa henti dan habisi sisa-sisa Korps Tang ini!" teriak Bit dengan tawa kemenangan.
Menyadari duel tembak seperti ini sangat merugikan Korps Tang yang jumlahnya sedikit, Tang Long yang sedang mengusili formasi musuh dengan mengemudikan baju zirah Nomor 0 segera memberi perintah: "Pasukan pengawal kekaisaran sebagai pelopor, menerobos formasi musuh! Pasukan lainnya mengikuti belakang. Setelah memasuki formasi musuh, kendali komando diserahkan kepada Liu Yihui, Zhang Guanhua, Li Jiamin, dan Kester!" Baru saja ucapan ini selesai, pedangnya telah menghancurkan tiga kapal musuh, sementara senjata utamanya melumpuhkan puluhan pesawat tempur.
Kester yang terus memantau gerak-gerik Tang Long tertegun - entah karena terkesima dengan kemampuan bela diri Tang Long atau terkejut dengan perintah tiba-tiba itu. Robot pria itu membeku di tempat sampai akhirnya didorong oleh Feng Bing. Barulah setelah itu dia sadar kembali. Tanpa ragu, Kester segera mengambil alih kendali kapal induk baju zirah dan pasukan pengawal kekaisaran.
Mengapa Kester yang mendapatkan kendali komando pasukan pengawal kekaisaran? Karena tiga perwira lainnya tidak berani memegang komando pasukan elit tersebut.
Di bawah komando Kester, Pasukan Pengawal Kekaisaran memanfaatkan pasukan saudara untuk menyerap daya tembak, menerobos masuk formasi tempur pasukan Kaiwu dari sisi. Setelah masuk ke dalam formasi, kapal perang Paus Putih ini sambil terus menerobos, mengeluarkan satelit bersenjata yang disembunyikan di lambungnya.
Satelit bersenjata ini di tengah armada 500.000 kapal bagaikan semut kecil, sama sekali tidak menarik perhatian. Namun kali ini mereka tidak berlarian mengacau sendiri, melainkan berperan seperti satelit pelindung yang menjaga di samping kapal Paus Putih. Ketika melihat musuh yang tidak terjangkau oleh kapal induk, mereka langsung menghujani dengan tembakan keras.
Performa kapal Paus Putih yang memang sudah unggul dari Kapal Perang X, ditambah bantuan satelit bersenjata, membuatnya tak tertandingi. Area yang dilalui kapal Paus Putih dipenuhi bangkai kapal musuh, memicu kekacauan internal dalam formasi tempur pasukan Kaiwu.
Pasukan yang dikendalikan oleh Liu Yihui dan dua rekannya tentu tidak melewatkan kesempatan baik ini. Mereka bekerja sama dengan Kapal Perang Paus Putih untuk menyerang secara terpusat dari luar ke area yang telah dilalui Kapal Paus Putih. Di bawah serangan dua arah dari dalam dan luar, atau bisa dikatakan dalam kepungan Korps Tang, bagian armada Kaiwu yang tidak beruntung itu segera dihancurkan sampai ke akar-akarnya. Dari peta situasi terlihat bahwa formasi tempur Kaiwu telah kehilangan satu sudutnya.
Menyadari kerugiannya, Bit dengan keras melemparkan gelas anggurnya sambil mengaum: "Sekumpulan bodoh! Buang-buang waktu melawan Kapal Perang X di pinggiran militer Tang! Pusatkan Kekuatan Militer kita untuk menghancurkan Kapal Paus Putih! Ketika nanti hanya tersisa Kapal Perang X yang saling bertempur, mana mungkin kekuatan kecil Tang itu mampu melawan kami!"
Perintah Bit dilaksanakan dengan baik. Kapal-kapal perang Kaiwu lebih memilih membelakangi Liu Yihui dan pasukannya demi berbalik arah untuk mengepung Kapal Paus Putih.
Meskipun hasil pertempuran Liu Yihui dan pasukannya mulai meluas, kapal perang Paus Putih justru semakin terbebani. Peribahasa "semut banyak bisa membunuh gajah" kembali terbukti, bahkan kapal perang tangguh pun tak terhindar dari peningkatan drastis kerusakan Kekuatan Militer.
Melihat data digital Kekuatan Militer kapal Paus Putih merosot cepat, Bit tersenyum puas: "Benar, seharusnya seperti ini. Hancurkan senjata tajam musuh, lihat apa lagi yang bisa mereka lakukan." Setelah berkata demikian, dia hendak menikmati minumannya, namun tiba-tiba mengerutkan alis saat melihat kekacauan formasi di posisi sentral pada peta situasi: "Apa yang terjadi di sini?"
"Yang Mulia, laporan menyebutkan ada kelompok musuh siluman pertempuran jarak dekat yang mengacau di sana. Namun tenang saja, mereka berjanji akan segera menghancurkan kelompok musuh ini," jawab asisten komandan dengan sigap setelah melakukan pengecekan.
"Musuh jarak dekat? Pesawat tempur? Kapan mereka bisa masuk? Jika kapal induk Yang Mulia berada di tengah formasi, bukankah kelompok musuh ini sudah mengancam keselamatan Yang Mulia?" Bit mengangkat alis dengan kesal.
"Yang Mulia, menurut laporan mereka itu robot raksasa setinggi ratusan meter, sangat lincah. Pesawat tempur sama sekali tidak bisa melawan." Asisten komandar segera menjelaskan.
"Dasar bodoh! Apapun itu musuhnya, selama tipe jarak dekat, korbankan satu skuadron kapal sebagai umpan lalu tembakan meriam serentak – bukankah bisa menghabisi mereka semua?" Bit memekik dengan dingin: "Sampaikan perintahku! Aku tidak ingin melihat formasi tempur di sana lagi mengalami gangguan!"
"Mematuhi perintah, Yang Mulia." Asisten komandan memberi hormat lalu segera menyebarkan instruksi tersebut.
Pasukan di medan tempur hanya bisa tersenyum getir mendengar perintah. Mereka pun berharap bisa mengorbankan satu skuadron kapal untuk menghancurkan robot-robot raksasa itu, tapi apakah musuh mau menurut keinginan mereka?
Kecepatan mereka luar biasa, dan tidak pernah berlama-lama di satu tempat. Bisa dibilang mereka menembak sekali lalu pindah ke meriam lain, sama sekali tidak bisa ditebak target serangan berikutnya. Ingin melacak mereka itu mustahil, radar tak bisa mendeteksi, mata elektronik tak sanggup mengikuti kecepatan gerakan mereka. Lagi pula mereka sangat suka bersembunyi licik di bagian perut kapal perang, lalu melancarkan serangan ke kapal lain yang membuat kita kewalahan.
Tentu saja mereka tidak berani melaporkan situasi ini ke atas. Karena sudah ribuan kapal perang mereka yang dihancurkan robot-robot raksasa ini. Jika dilaporkan, hukuman karena tidak kompeten dalam komando pasti tak terhindarkan. Lebih baik menunggu sampai mereka berhasil dibunuh dulu.
Baju zirah Lieying Tang Long meskipun bertarung mati-matian, namun karena konsumsi energi yang besar, persediaan energi hampir habis. Akhirnya dengan pasrah harus mundur ke kapal induk untuk mengisi ulang energi.
Mundurnya mereka membuat kapal-kapal perang dalam formasi langsung lega. Bit yang menyadari tidak ada perubahan dalam formasi tempur, mengira bawahannya telah berhasil membunuh musuh sesuai perintahnya, lalu melanjutkan minum dengan puas.
Tang Long yang kembali ke kapal induk dan keluar dari baju zirah segera menyadari situasi memburuk. Kapal perang Paus Putih yang telah menghancurkan 40.000 hingga 50.000 kapal musuh, kini juga kehilangan sebagian besar kekuatan militernya, tersisa hanya sekitar 3.000 unit.
Sebaliknya, kapal perang yang dikomandoi Liu Yihui dan lainnya tidak mengalami kerugian besar karena bukan target utama musuh. Meski tersisa 100.000 unit (angka bulat), mereka berhasil melenyapkan lebih dari 100.000 kekuatan pasukan lawan.
Hanya saja dari 100.000 kekuatan ini, sebagian besar dihancurkan karena mengejar Kapal Perang Paus Putih, sehingga Korps Tang bisa mengambil keuntungan dengan menembak bagian belakang mereka. Dengan kata lain, ini adalah penghancuran saat musuh dalam kondisi tidak bertahan. Jika berhadapan langsung, Korps Tang perlu mengorbankan 10 Kapal Perang X untuk menghancurkan 12 Kapal Perang X Korps Kaiwu.
Secara keseluruhan, meskipun tampaknya Korps Tang telah menghancurkan 100.000 kapal perang kelas tinggi dan 150.000 Kapal Perang X Korps Kaiwu dengan hanya kehilangan 50.000 pasukan sendiri - yang bisa dianggap kemenangan besar. Dari rasio kekuatan, Korps Tang saat ini memiliki sekitar 100.000 kapal, sementara Korps Kaiwu masih memiliki 350.000 pasukan. Rasio ini sudah tidak lagi menunjukkan perbandingan empat kali lipat seperti sebelum perang.
Kapal perang Paus Putih yang semula bisa diandalkan sebagai pasukan utama kini hanya tersisa sekitar 3.000 unit. Di bawah kepungan pasukan musuh yang besar, diperkirakan seluruhnya akan punah dalam waktu dekat. Bahkan jika Korps Wu Kai harus mengorbankan 150.000 Kekuatan Militer untuk menghancurkan kapal Paus Putih, mereka masih memiliki sisa 200.000 pasukan yang bisa dengan mudah melenyapkan 100.000 unit Kapal Perang X milik Dinasti Tang.
Tang Long yang memahami situasi ini mulai dilanda kegelisahan. Apakah ini akan menjadi pertempuran terakhirnya? Sementara itu, Bit yang juga menyadari hal sama justru menyeruput anggur dengan riang. Asalkan bisa menghancurkan pasukan elit Dinasti Tang terutama kapal-kapal Paus Putih itu, kehancuran total Dinasti Tang hanyalah masalah waktu.
Tidak peduli bagaimana pikiran kedua raja ini, perang terus berlanjut. Situasi pertempuran mulai berkembang sesuai dengan prediksi keduanya.
Kapal perang Paus Putih yang sudah terkepung semakin cepat mengalami kerusakan. Dalam sekejap, jumlahnya hanya tersisa sekitar dua ribu unit. Meskipun pasukan pinggiran yang dipimpin Liu Yihui dan dua rekannya berhasil menghancurkan puluhan ribu kapal musuh sebagai "teman pengubur", orang yang berpengalaman bisa melihat bahwa Pasukan Kaiwu sekarang memegang keunggulan mutlak di medan perang.
Saat Tang Long bersiap menaiki Unit 0 yang penuh energi untuk melanjutkan pertempuran langsung, dan Bit sambil menyeruput anggur menginstruksikan pasukannya untuk mendesak Korps Tang ke wilayah bintang Lieyang, tiba-tiba terjadi perubahan tak terduga di medan perang.
Radar kedua belah pihak mendeteksi distorsi ruang angkasa yang sangat besar di area yang jauh dari lokasi pertempuran. Semua paham bahwa sesuatu materi raksasa akan muncul melalui lompatan ruang. Serangan kedua pihak pun melemah secara spontan, perhatian terpusat pada titik di angkasa itu - tak seorang pun tahu apa yang akan muncul dari lompatan ruang tersebut.
“Distorsi ruang angkasa selesai! Semangat pasukan Tang yang sudah kelelahan langsung berkobar, mereka melancarkan serangan dengan berani. Seluruh personel Korps Tang berteriak: 'Pasukan bantuan datang! Benteng Perak datang!'”
Pasukan Kai Wu yang melihat benteng perak berdiameter ribuan kilometer dikelilingi lebih dari 300.000 unit Kapal Perang X, langsung kehilangan niat untuk melanjutkan pertempuran.
Tang Long semakin bersemangat, bukan hanya karena perubahan situasi pertempuran, tapi terutama karena dua gadis cantik yang muncul di layar sedang menyapanya.
“Dasar anak kecil! Cuma bawa sedikit pasukan main-main ke luar, ketahuan jebakan kan? Jangan sok jago menganggap diri nomor satu di dunia lagi!” Tang Xing tanpa ampun langsung memarahi Tang Long.
Xing Ling yang melihat mata Tang Long memerah khawatir ia terluka, bertanya lembut: “Tang Long, kamu tidak cedera kan?”
Tang Long berkata dengan penuh semangat: "Dua kakak, kedatangan kalian sangat tepat waktu." Saat ini dia tidak sempat menanyakan ke mana kedua kakaknya menghilang selama ini, pikirannya sudah terserap sepenuhnya dalam pertempuran sengit. Kalimat kedua yang keluar adalah: "Kepung mereka! Jangan sampai ada yang lolos!"
Tang Xing dan Xing Ling merasa pedih melihat Tang Long sama sekali tidak menunjukkan kerinduan saat pertemuan ini, malah fokus ke medan perang. Namun mereka bukan wanita biasa. Keduanya segera menyadari bahwa perasaan sentimental seperti ini tidak pantas di situasi kritis. Dengan cepat mengumpulkan ketenangan, mereka mulai mengoordinasi pasukan untuk membentuk jaring kepungan.
Tang Xing yang pemberani dan berkemampuan luar biasa bahkan langsung mengambil alih kendali meriam utama Benteng Perak. Satu tembakan dahsyat melubangi formasi tempur pasukan Kai Wu, melenyapkan puluhan ribu pasukan dalam sekejap.
Bit yang sudah menyadari situasi memburuk karena bala bantuan Korps Tang tiba, melihat kekuatan mematikan meriam utama benteng perak ini langsung membuka mulut lebar-lebar. Anggur yang belum sempat ditelannya mengalir deras membasahi bajunya. Ekspresi kaku itu baru hilang setelah asisten komandan membersihkan wajahnya.
Setelah sadar kembali, dia malas memikirkan apakah orang di sekitarnya akan menyebarkan aibnya. Langsung memberi komando: "Seluruh pasukan dengarkan perintah! Serbu ke Wilayah Galaksi Lieyang!"
Mendengar perintah ini, pasukan Kaiwu yang sempat mengira situasi sudah berubah langsung mengumpulkan kekuatan. Mereka menerjang formasi musuh menuju arah Wilayah Galaksi Lieyang. Semua tahu, Marsekal Longtebisi sedang kembali ke tanah air melalui sana.
Pasukan di bawah komando Liu Yihui dkk yang sedang gencar menghabisi anjing terpojok tiba-tiba merasakan beban meningkat drastis. Korban jiwa meluas dengan sentakan yang hampir tak tertahankan. Tiga komandan itu langsung paham ini aksi putus asa, buru-buru memberi perintah: "Buka jalur evakuasi! Fokuskan serangan di kedua sisi!"
Pasukan Kaiwu yang awalnya nekat menyerang, melihat pasukan musuh membuka sebuah jalur, malas memikirkan apakah itu karena mereka berhasil menembus atau musuh sengaja membuka jalan. Bagaimanapun juga, mereka langsung membanjiri jalur itu dengan euforia. Meski diserang dari kedua sisi oleh musuh, mereka tak peduli. Yang penting ada jalan untuk melarikan diri.
Begitu melihat jalur terbuka, Bit segera mengeluarkan perintah: "Segera lewati dengan formasi 100 kapal perang per kolom! Matikan semua layar! Awak pesawat dan navigator menggunakan helm untuk mengemudi dan navigasi. Dilarang saling mendahului! Pasukan penjaga belakang segera tanam ranjau setelah memasuki jalur wilayah galaksi Lieyang. Begitu mencapai jarak aman, segera ledakkan!" Setelah itu, dia menutup mata dan diam-diam.
Awak pesawat dan navigator yang sudah memahami bahaya wilayah galaksi Lieyang dari dokumen, segera menjalankan perintah Bit sesuai instruksi. Mereka tidak berani berebutan karena hal itu bisa menyebabkan kehancuran kapan saja. Meskipun mendapat serangan gencar dari Korps Tang, formasi pasukan Kaiwu tidak hanya tidak kacau, malah dengan cepat membentuk formasi memanjang seperti ular raksasa yang terdiri dari 100 kapal perang per zong, lalu menerobos masuk ke wilayah galaksi Lieyang.
Korps Tang yang semula ingin mengejar, dihentikan oleh Tang Long: "Seluruh pasukan hentikan pengejaran! Jangan lupa kondisi di dalam wilayah galaksi Lieyang! Arahkan semua senjata ke barisan belakang musuh untuk tembakan serentak!"
Diingatkan oleh Tang Long, Korps Tang baru tersadar bahwa wilayah galaksi Lieyang bukan area yang bisa dimasuki sembarangan oleh pendatang seperti mereka. Akhirnya mereka melampiaskan amarah dengan melancarkan serangan jarak jauh ke barisan belakang pasukan musuh.
Tidak lama sebelumnya, Tang Long dan Kester membahas situasi wilayah galaksi Lieyang sambil membagikan data ke seluruh pasukan. Karena itu, pasukan Tang mengetahui kondisi wilayah tersebut.
Pasukan belakang Kui Wu yang bertugas menanam ranjau baru saja menyebarkan ranjau laut ke segala arah. Sebelum sempat mundur, ledakan sinar laser pasukan Tang memicu reaksi berantai. Sisa pasukan langsung menguap oleh semburan api tiba-tiba dari bintang induk.
Bintang yang terus bergolak akibat ledakan ranjau ini secara tak langsung membantu blokade jalur pelarian. Sisa pasukan Kui Wu yang selamat pun bisa mundur dengan aman.
Tang Xing yang tak berdaya melihat musuh kabur hanya bisa mengamuk dengan menendang panel kontrol benteng perak. "Andai meriam utama cepat pulih," geramnya, "satu tembakan saja akan membuat wilayah Lieyang kacau-balau! Sisa-sisa Kui Wu di sana pasti menguap semua!"
Melihat pertempuran akhirnya berakhir, para prajurit dan perwira Dinasti Tang yang bertempur bersama Tang Long sampai akhir, semua menghela napas lega. Bahkan tak punya tenaga untuk bersorak, mereka langsung merebahkan diri di tanah sambil memejamkan mata beristirahat. Hanya para robot yang masih setia menjaga posisi mereka, meski semua menunjukkan ekspresi penuh perenungan.
Sedangkan Tang Long dan Kucing hitam kecil yang terjun langsung mengemudikan baju zirah tempur, sudah mendengkur tertidur sebelum Tang Xing dan Xing Ling tiba.
Meski Kester hanya menguras pikiran untuk memimpin pertempuran di fase akhir, upaya itu telah menghabiskan banyak energi. Namun dia tetap menahan kantuk dan mulai bekerja sama dengan pasukan bala bantuan membersihkan medan perang, menghitung hasil dan kerugian kedua belah pihak.
Saat Tang Long terbangun, dia mendapati dirinya telah kembali ke Ibu Kota Dinasti Tang. Para pejabat penting Dinasti Tang pun telah berkumpul di sisinya.
"Junjungan, kali ini semua karena kelemahan hamba yang gagal mendeteksi sebelumnya..."
Ling Li dan Liu Bin, kedua kepala intelijen ini melihat Tang Long segera meminta hukuman, namun dipotong oleh Tang Long: "Hal masa lalu tak perlu dibahas panjang lebar, perkuat segera struktur jaringan intelijen! Kesalahan seperti ini tak boleh terulang lagi! Saat ini segera selidiki mengapa Negara Kaiwu memiliki kapal perang siluman."
Tang Xing yang awalnya ingin mencairkan suasana, mengingat situasi yang tidak tepat akhirnya diam-diam patuh tanpa bersuara. Sementara Xing Ling dalam kondisi seperti ini selalu tidak berbicara.
Dari tiga pihak di Korps Tang yang berhak berbicara bebas di hadapan Tang Long - dua diam seribu bahasa, Kucing hitam kecil kabur untuk tidur - akhirnya semua yang hadir hanya bisa sedikit mengkeretkan bahu dalam nuansa dingin yang tercipta akibat ucapan Tang Long.
Mendengar ini dan melihat ekspresi wajah Tang Long, Ling Li dan Liu Bin segera menundukkan kepala dengan hormat seraya berkata "Siap", lalu mulai menyebarkan perintah investigasi Tang Long ke bawahan di luar. Mereka tidak berani menduga kondisi psikologis Tang Long saat ini. Entah mengapa, setelah melalui pertempuran sengit, kewibawaan Tang Long terasa jauh lebih kuat daripada sebelumnya.
"Laporkan hasil operasi militer kali ini." Suara Tang Long terdengar datar.
Liu Yihui dan yang lain diam-diam. Mereka telah memilih Kester sebagai juru bicara. Dengan perasaan pasrah, Kester berdiri memberi hormat lalu melapor: "Dalam pertempuran ini, Korps kita mengerahkan 310.000 kekuatan militer terdiri dari 10.000 kapal perang Paus Putih. Usai perang, hanya tersisa 2.000 lebih kapal. Dari 300.000 Kapal Perang X, tersisa 50.000 lebih kapal. Semua kapal yang tersisa membutuhkan perbaikan."
“Hmm, yaitu dalam pertempuran total pertama antara pasukan kita dengan pasukan Kaiwu, kita kehilangan hampir 8.000 kapal perang Paus Putih, sekitar 250.000 Kapal Perang X, dan 300.000 tim pasukan pendarat.” Di sini Tang Long terdiam sejenak. Dalam keheningan itu, semua merasakan suasana yang sangat mencekam. Saat Tang Long akhirnya bertanya, "Lalu berapa kerugian musuh?" barulah mereka merasa bisa bernapas lega.
“Total kerugian musuh mencakup 170.000 kapal kelas tinggi dan 490.000 Kapal Perang X. Dari 900.000 pasukan yang dikerahkan Kaiwu, hanya 240.000 Kapal Perang X yang kembali ke Negara Kaiwu. Melalui perang ini, kita berhasil menangkap lebih dari 400 satelit bersenjata bergerak dengan diameter 3-4 kilometer, memperoleh 100.000 pasukan yang menyerah dari kapal kelas tinggi, serta menduduki lebih dari 300 planet administratif.” Di sini, sudut mulut Kester tak terbendung melengkung, menampakkan secercah senyuman.
“Mendengar data ini, para perwira yang terlibat pertempuran serentak menegakkan dada pakaian mereka, wajah mereka menunjukkan sedikit ekspresi bangga. Para perwira yang tidak ikut bertempur hanya bisa memandangi mereka dengan iri dan cemburu. Namun setelah ditatap sekilas oleh Tang Long, semua perwira yang sombong ini segera menundukkan kepala.”
“Tang Long menahan ekspresi wajah sambil mengangguk: ‘Bagus, 31.000 lawan 90.000 bisa dapat hasil seperti ini, sangat memuaskan.’”
“Mendengar perkataan Tang Long, para perwira baru berani mengangkat kepala, namun tetap memandang lurus ke depan. Mereka tidak berani mendongak. Para pejabat sipil yang memperhatikan hal ini dalam hati mengagumi kendali kuat Tang Long atas militer.”
“‘Saya percaya semua tahu, kerugian besar dalam pertempuran ini terutama karena saya meremehkan musuh, saya...’”
Kalimat Tang Long yang menyalahkan dirinya sendiri baru saja terucap, Kester langsung memotongnya: "Junjungan, mulai sekarang jangan lagi Anda mengucapkan kata-kata seperti ini. Jika junjungan berkata demikian, bagaimana para tentara yang setia mengikuti dan meraih kehormatan di bawah komando junjungan harus bagaimana bersikap?" Para perwira yang mendengar langsung panik ikut membujuk.
Mendengar ini, Tang Long berpikir sejenak lalu menghela napas mengalihkan topik: "Saat ini Korps kita hanya memiliki sekitar 2.000 kapal perang Paus Putih dan 45.000 kapal Perang X. Tidak tahu berapa kekuatan militer Negara Kaiwu?" Tang Long paham maksud Kester dan para perwira. Bagaimanapun, dalam pertempuran pertama melawan Kaiwu ini, Dinasti Tang-lah yang menang. Sebagai komandan tertinggi yang turun langsung ke garis depan, tentu dialah yang memiliki jasa-jasa terbesar.
Tapi diriku yang membangun jasa terbesar malah menganggap diri gagal, lalu bagaimana para prajurit yang bertempur susah payah bersamaku bisa mempertahankan jasa mereka? Kester benar, jika pemegang jasa utama tidak menganggap dirinya berjasa, bagaimana mereka yang meraih jasa tingkat kedua harus bersikap? Tampaknya seorang raja tak boleh merendahkan diri di saat tertentu.
Melihat Tang Long mengalihkan topik, para perwira lega dan memandang ke Ling Li dan Liu Bin yang bertanggung jawab di bidang intelijen.
Ling Li dan Liu Bin saling bertatapan, kemudian Ling Li berkata dengan hati-hati: "Berdasarkan intelijen yang dikumpulkan secara tergesa-gesa pasca pertempuran, kekuatan militer Kaiwu yang masih ada mencapai 500.000 unit. Namun kekuatan negara lain yang dikuasai Kaiwu belum jelas, karena belum ada konfirmasi pasti tentang kekuatan mana saja yang telah bergabung dengan mereka."
Tang Long mengerutkan kening. Jadi sebelum perang, kekuatan domestik Kaiwu sudah melebihi satu juta? Pedagang senjata yang mendukung Kaiwu itu benar-benar kuat.
Saat Tang Long baru hendak membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, Feng Bing yang berada di sampingnya mengerutkan alis seolah mendengar sesuatu, lalu mendekat ke telinga Tang Long dan berbisik pelan.
Para hadirin tidak tahu apa yang Feng Bing katakan kepada Tang Long, tetapi melihat wajah Tang Long semakin buruk seiring mendengarkan, mereka segera menyadari itu bukan kabar baik.
Setelah Feng Bing selesai berbicara, Tang Long akhirnya tidak bisa menahan diri dan berdiri dengan keras sambil menepuk meja, menghardik: "Negara Kaiwu pantas mati! Berani-beraninya memutarbalikkan fakta dan menimpakan semua kesalahan ke Dinasti Tang?!"
Mendengar ini, semua yang tidak mengerti situasi tertegun.
