Saat rapat, Tang Long yang tiba-tiba memarahi Negara Kaiwu setelah menerima laporan dari Feng Bing, tidak segera memberikan penjelasan atas kebingungan hadirin, melainkan memberi isyarat kepada Feng Bing.
Feng Bing yang memahami maksud Tang Long segera tersambung ke komputer dan mengirimkan segmen berita ke layar virtual.
Di layar tampak pemandangan menyedihkan yang tak terbayangkan.
Rakyat yang tak terhitung jumlahnya bersembunyi di planet yang runtuh, namun menghadapi kondisi kehancuran yang tak terelakkan, segala upaya mereka sia-sia. Dengan perih menanti kedatangan maut, ekspresi wajah mereka mengguncang hati semua yang menyaksikan.
Melihat adegan ini, para pejabat yang tidak terlibat pertempuran di ruang rapat merasa heran: "Di era ini masih ada yang menunggu mati di planet yang akan meledak? Seharusnya mereka sudah mundur sejak awal ketika menyadari keanehan planet ini!"
Lalu gambar beralih, sejumlah besar kapal perang yang dicat dengan lambang Korps Tang dengan cepat meninggalkan planet ini. Narasi suara terdengar: "Inilah yang disebut Korps Tang pengusung keadilan. Demi menghancurkan pasukan Negara Kaiwu kami, mereka bahkan tega mengabaikan keselamatan rakyat di planet yang telah menyerah dan meledakkan planet..."
Narasi terus menyebarkan pencitraan negatif sambil memutar adegan-adegan menyedihkan tersebut, bahkan menampilkan cuplikan close-up rekaman pasukan Tang meninggalkan planet sesaat sebelum ledakan.
Dari keseluruhan berita ini, terlihat Dinasti Tang pertama-tama mengancam planet untuk menyerah. Setelah planet menyerah, mereka mengirim pasukan pendarat untuk menggali dan memasang bahan peledak di titik vital planet. Kemudian ditunjukkan rekaman pasukan pendarat dan kapal perang Tang yang mulai mundur.
Bagi yang tidak memahami kebenaran, sekilas memang terlihat seolah Korps Tang benar-benar melakukan tindakan di luar kemanusiaan.
“Tayangan berita baru saja selesai, Ling Li dan Liu Bin yang telah menerima laporan dari anak buah masing-masing segera melapor kepada Tang Long: \"Junjungan, saat ini citra negara kita di mata rakyat berbagai negara sangat buruk. Sudah ada yang membakar bendera kita untuk meluapkan amarah. Hal ini sangat merugikan untuk ekspansi kita ke depannya.\"
Tang Long mengerutkan alis bertanya: \"Bagaimana situasi di negeri?\"
Mendengar pertanyaan itu, senyuman mengembang di wajah Ling Li dan Liu Bin: \"Junjungan, para prajurit yang ikut bertempur langsung mencari stasiun TV untuk menjelaskan kebenaran segera setelah menonton berita. Lebih banyak lagi yang mengumpat keras kepada Negara Kaiwu di jalanan.
\"Mayoritas rakyat kita tidak percaya dengan berita ini. Mereka yakin Korps Tang tidak mungkin melakukan hal seperti itu, karena mereka yang paham kekuatan militer kita tahu tak mungkin Korps Tang yang unggul menggunakan taktik hina seperti ini.
\"Di bawah pengaruh para prajurit, rakyat mulai berseru ingin menghancurkan Negara Kaiwu si munafik ini!\"
"Setelah mendapat jawaban ini, semua orang yang sebelumnya wajahnya pucat karena tayangan berita, serentak mengangguk penuh kepuasan. Para perwira pun tampak semakin penuh kesombongan."
"Mendapatkan cinta dan kepercayaan rakyat, bagaimana mungkin tidak merasa bangga?"
"Junjungan, mohon segera jelaskan kebenaran kepada seluruh alam semesta! Biarkan semua makhluk di jagat raya mengetahui betapa kotornya Negara Kaiwu yang munafik ini!"
Kester berkata dengan amarah. Menurutnya, segala kelicinan di medan perang itu boleh-boleh saja, tetapi memfitnah orang lain dengan perbuatan keji yang dilakukan sendiri sama sekali tak bisa ditoleransi.
Tang Long mengangguk: "Ini pasti akan dilakukan. Bukankah sistem promosi berdasarkan prestasi militer kita telah merekam kebenaran sebenarnya? Serahkan rekaman itu ke Departemen Berita untuk disiarkan."
Sistem promosi militer ini, demi menjamin akurasi perhitungan jasa setiap prajurit, telah memasang kamera di seluruh bahan tempur dan kapal perang. Setiap adegan pertempuran akan direkam secara menyeluruh.
Feng Shuang menyela berkata: "Kami juga menangkap kamera jarak jauh Negara Kaiwu yang menyamar sebagai meteor di titik aman. Setelah investigasi, dapat dipastikan sebagian besar rekaman tadi direkam oleh kamera itu."
Tang Long bertepuk tangan berkata: "Bagus! Sekarang semua bukti sudah kita pegang! Serahkan juga urusan kamera itu ke departemen berita. Semua departemen harus bekerja sama, gunakan segala taktik untuk menghancurkan reputasi Negara Kaiwu! Aku ingin bahkan anak tiga tahun yang mendengar kata 'Kaiwu' akan refleks mengerutkan alis dan muntah!"
"Mematuhi perintah!" Para manajer departemen segera berdiri menerima perintah. Ling Li dan Liu Bin bahkan memutuskan akan menggunakan keahlian mereka sendiri untuk menghancurkan Negara Kaiwu.
"Dua kakak, kemana saja kalian selama ini? Tubuh Kakak Tang Xing sudah diperbaiki?"
Tang Long yang akhirnya berhasil memberikan berbagai misi, baru sekarang punya waktu bertanya pada dua gadis cantik yang diam-diam mengawasinya di samping.
Tidak ada yang menjawab ucapan Tang Long. Tang Xing awalnya mengintip ke sekeliling dengan waspada, setelah memastikan bahwa di sekitar hanya ada Tang Long, Feng Shuang, Feng Bing, dan Xing Ling tanpa orang lain, dia segera menarik Tang Long ke ruang dalam. Sementara Xing Ling dengan senyum nakal mengajak Feng Shuang dan Feng Bing mengikuti mereka masuk.
Tak seorang pun tahu apa yang terjadi di dalam. Yang terlihat hanyalah Tang Long keluar sendirian dengan baju tidak rapi, ekspresi sangat kikuk, dan wajah memerah menyala. Dari balik pintu terdengar gemericik tawa jernih yang tertahan.
Penjaga istana dalam Ibu Kota Negara Kaiwu mendengar suara "klang!" lagi. Dalam hati mereka menghela nafas - ini sudah kejadian ke-36 hari ini. Jika terus begini, tak lama lagi semua barang antik di istana dalam akan menjadi sampah tak berguna.
Tapi mereka juga paham, mengapa Yang Mulia mereka bisa marah sebesar ini. Negara Kaiwu dan negara Tang sudah terlibat perang mulut selama beberapa minggu karena masalah ledakan planet itu. Namun posisi Kaiwu semakin terpojok, terutama setelah kamera bermotif lambang negara Kaiwu dikeluarkan oleh Tang—kekalahan ini benar-benar telak.
Bit berdiri dengan tangan di belakang, menggigit gigi sambil mondar-mandir di auditorium yang berantakan seperti diterjang badai. Ia bergumam: "Kutuk leluhur sampai 18 generasi pencipta benteng perakmu! Berani-beraninya membuat barang aneh seperti ini!"
Sedangkan asisten komandan yang bersembunyi di sudut dengan kepala tertunduk tak berani bersuara itu tahu: kemarahan Yang Mulia bukan karena gagal membebankan kesalahan pada pihak lain, bukan pula karena fakta ledakan planet terbongkar sehingga banyak negara yang tadinya sudah bergabung beralih ke Tang. Cukup dengarkan jelas ucapan Bit untuk memahaminya.
"Sialan! Kekaisaran Tang yang menyebalkan! Benteng Perak terkutuk! Berani sekali hanya mengandalkan satu benteng, menghalangi pasukan besar yang kukirim untuk menghancurkan pengkhianat!" Bit tiba-tiba berhenti mengumpat.
Asisten komandan meski bergumam pelan: "Kalimat ini sudah diucapkan puluhan kali." Tapi mengetahui situasi sebenarnya, dia sama gelisahnya dengan Bit, karena aksi Negara Kaiwu menggunakan negara bawahan sebagai jebakan telah diketahui seluruh alam semesta. Banyak negara kecil bawahan telah membelot ke pihak Tang.
Meski semua tahu jika Kaiwu tidak memberikan hukuman pada pengkhianat ini, semakin banyak negara kecil bawahan akan membelot. Tapi dengan pasrah, Kaiwu saat ini sama sekali tidak mampu menghancurkan negara-negara kecil yang telah bergabung dengan Tang.
Bukan berarti Kaiwu tidak mengirim pasukan untuk menumpas pengkhianat ini. Tapi puluhan ribu kekuatan militer yang dikirim, bukanlah tandingan Benteng Perak yang menggunakan taktik gerilya tak terduga di perbatasan.
Adapun pasukan besar, tidak perlu diharapkan. Saat ini kekuatan militer dalam negeri sangat minim. Setelah sebagian pasukan dilahap oleh Benteng Perak, kami hanya bisa mempertahankan ancaman terbatas. Mana mungkin berani memindahkan pasukan besar untuk bertempur di luar negeri?
Meskipun militer segera memasang beberapa jebakan untuk menghadapi Benteng Perak begitu mengetahui pasukan pemberantasan pemberontak dihancurkan, semua upaya itu gagal. Entah karena strategi jebakan terbongkar dan malah diserang balik, atau karena kekurangan pasukan sehingga langsung dilahap oleh Benteng Perak.
Hingga kini, kami telah kehilangan lebih dari 100.000 personel militer. Bahkan satu pun negara kecil yang membelot tidak berhasil ditarik kembali. Sebaliknya, seluruh alam semesta menyaksikan ketidakmampuan Negara Kaiwu.
Memikirkan semua ini, sang asisten komandan menatap Bit dengan pasrah. Dalam hati ia mengeluh: "Kumohon Bit, ke mana kerenmu yang dulu? Berjuanglah keras untuk mengalahkan Dinasti Tang! Kalau tidak, organisasi kita akan rugi sekali!"
“Asisten komandan! Bantuan dari Tuan belum juga tiba?” Bit memekik ke arah asisten komandannya.
Asisten komandan buru-buru menjawab: "Belum sampai, sesuai perjanjian waktunya masih membutuhkan lebih dari sebulan."
Bit mengumpat marah: "Sialan! Seluruh industri pertahanan dan sistem ekonomi negaraku ada di tangan si brengsek itu. Sekarang minta sedikit barang saja masih bertele-tele, sebulan? Sial!
"Kekuatan militer kita sekarang bahkan tidak cukup untuk mengancam negara bawahan, apalagi menyerang Dinasti Tang! Jika mereka menyerang bulan ini, bertahan atau tidaknya kita masih belum pasti! Beri tahu Tuan, percepat pengiriman bantuan! Jika tidak, hasratnya mustahil terwujud!"
"Baik, Yang Mulia!"
Asisten komandan mundur dengan sikap hormat, namun dalam hati menggerutu: "Sial! Sedikit barang? Kapal Perang X berjumlah jutaan, plus robot-robot disertakan sampai miliaran, ini disebut sedikit barang?"
Sampai di sini, dia meratap dalam hati: "Manajer Jenderal, tidak perlu mati-matian seperti ini! Selama bertahun-tahun, total persediaan bantuan ke Negara Kaiwu sudah mencapai seluruh aset kita. Jika Negara Kaiwu kalah, kita akan benar-benar bangkrut!"
Namun begitu memikirkan keuntungan yang akan diperoleh setelah kemenangan, asisten komandan langsung matanya berbinar-binar. Langkahnya menjadi lebih ringan saat pergi mendesak percepatan pengiriman bantuan.
"Haha, Tang Long kali ini berhasil! Dengan begini, tidak lama lagi kita bisa menghabisi Negara Kaiwu! Ayo, Tuan-tuan bersulang!"
Manajer Jenderal Chen Kang mengangkat gelasnya sambil berteriak ke layar yang menampilkan ribuan bawahan langsungnya.
Sebenarnya, persaingan posisi direktur dalam organisasi ini awalnya hanya diketahui beberapa orang. Namun karena pesaing yang tersisa hanya diri sendiri dan satu orang lagi, bisa dikatakan sudah memasuki tahap memanas. Kedua belah pihak sudah tidak mempedulikan peraturan apa pun dan turut campur besar-besaran dalam persaingan agen. Tidak perlu lagi menyembunyikan apa pun dari internal organisasi, lagipula ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kekuatan diri.
Jadi, ketika menghadapi hal baik seperti sekarang, tentu harus merayakannya bersama bawahan. Bagaimanapun ini juga merupakan taktik untuk menarik simpati orang.
Chen Kang ikut mengangkat gelas. Ini pertama kalinya dia muncul di hadapan begitu banyak orang. Tapi tidak ada rasa panik sama sekali, karena dia adalah orang nomor dua di faksi Manajer Jenderal. Posisinya bisa dibilang satu tingkat di bawah pimpinan tertinggi. Menghadapi orang-orang yang juga termasuk bawahannya sendiri, apa yang perlu dikhawatirkan?
Merasakan tatapan iri dari orang-orang yang dulu merasa superior, kini menatapnya dengan tajam, membuat Chen Kang sedikit merasa terangkat.
"Haha, tetap saja agenku hebat! Tang Long ternyata cuma pakai tiga ratus ribu Kapal Perang X sudah bisa melawan sembilan ratus ribu Kapal Perang X lawan! Bahkan berhasil menghancurkan sebagian besar pasukan mereka sampai musuh kabur pontang-panting, benar-benar menyenangkan!"
Manajer Jenderal sengaja tidak menyebutkan jasa besar Kapal Perang Paus Putih dan Benteng Perak dalam pertempuran itu. Tindakannya bertujuan menunjukkan kekuatan Tang Long sekaligus membuktikan ketajaman visinya. Dia sudah lupa kalau Tang Long adalah temuan Chen Kang.
Meski semua bawahan paham maksudnya, siapa yang bego sampai berani merusak suasana? Tentu saja mereka ramai-ramai memuji-muji bagaikan gelombang sambil menepuk pantat naga sang Manajer Jenderal.
Chen Kang sedikit kesal, tapi karena statusnya sudah stabil, tak perlu memperebutkan jasa kecil ini dengan atasan. Dia tidak takut sang Manajer Jenderal akan membuangnya belakangan, sebab organisasi sama sekali tidak mengizinkan hal seperti itu terjadi.
Manajer Jenderal yang senang bukan main karena pujian berlebihan dari bawahan tiba-tiba tertegun, lalu mengeluarkan komunikator untuk menerima panggilan. Melihat adegan ini, para bawahan di layar segera menutup mulut dan memandang dengan tenang.
Chen Kang menyadari wajah atasan mulai berubah buruk. Ia langsung gelisah – apakah masalah Tang Long? Atau urusan Bit?
Saat para hadirin masih berkhayal, Manajer Jenderal menyimpan komunikator sambil menggeretakkan gigi: "Bajingan sialan itu ternyata memberi bantuan jutaan kapal Kapal Perang X ke Negara Kaiwu plus Robot yang disertakan! Mereka sudah berangkat dan akan tiba dalam sebulan!"
"Kalian yang bertanggung jawab atas intelijen ini tidak berguna! Sama sekali tidak ada kabar sebelumnya?!"
Teriakan mengerikan terakhir ini ditujukan pada beberapa bawahannya.
Melihat rekan sejawat yang bertanggung jawab atas intelijen itu memohon hukuman dengan wajah penuh ketakutan dan berkeringat dingin, Chen Kang tak bisa menahan diri berkata: "Manajer Jenderal, ini pasti karena si brengsek itu terlalu licik. Bagaimanapun, dia tahu kegagalan sebelumnya telah membuat jarak yang cukup besar antara dia dan Anda. Jadi bisa dibayangkan, dia menginvestasikan banyak modal untuk mengorganisir aksi bantuan ini secara sangat rahasia."
Mendengar ini, raut wajah Manajer Jenderal sedikit melunak. Setelah memerintahkan bawahan-bawahan penanggung jawab intelijen itu untuk bekerja lebih giat, dia pun berhenti mencerca mereka.
Pada saat yang sama, Chen Kang menerima pesan terima kasih diam-diam dari beberapa orang tersebut. Hal ini membuatnya tersenyum puas dalam hati - dengan menjalin hubungan baik ini, selama tidak ada konflik besar di masa depan, mereka bisa dianggap sebagai bagian dari faksinya.
"Jutaan Kapal Perang X? Hmm! Kau benar-benar berani menginvestasikan modal besar!" Manajer Jenderal menyeringai dingin, lalu tiba-tiba berteriak ke arah semua orang: "Laporkan jumlah Kapal Perang X yang bisa kalian mobilisasikan!"
Dengan gesit semua orang berbalik badan membuat beberapa isyarat tangan, lalu seolah mendapat konfirmasi, mengumumkan jumlah pasukan yang bisa mereka mobilisasi.
Chen Kang yang bertanggung jawab atas perhitungan segera melapor ke Manajer Jenderal: "Manajer Jenderal, saat ini kami hanya bisa memobilisasi 350.000 unit Kapal Perang X."
"Ditambah milikku jadi 500.000 kapal, baru separuh jumlah yang diperlukan. Apa yang harus kami lakukan?" Manajer Jenderal mengerutkan alis.
Chen Kang segera mengingatkan: "Manajer Jenderal, hak produksi kapal perang Paus Putih ada di tangan kami."
Tatapan Manajer Jenderal berkilau, ia bertepuk tangan: "Benar! Kami masih punya kartu as kapal perang Paus Putih ini. Seluruh organisasi hanya kami yang bisa memproduksinya! Cepat laporkan jumlahnya!"
“Manajer Jenderal, kami memiliki total 120.000 unit kapal perang Paus Putih.” Chen Kang sebagai orang kedua, melaporkan setelah mengkonsolidasikan dokumen.
“Hm, ditambah milikku menjadi 200.000 unit kapal perang Paus Putih dan 500.000 unit kapal perang X.”
Manajer Jenderal terdiam sejenak, kemudian bersabda: “Baik, kirimkan semua kapal perang yang ada ke Dinasti Tang secepat mungkin, tidak boleh melebihi satu bulan!
“Selain itu, hentikan semua produksi lain di seluruh pabrik dan fokuskan seluruh tenaga untuk memproduksi robot yang kompatibel dengan kapal perang ini. Jika tidak, jumlah kapal perang sebanyak ini sama sekali tidak bisa digunakan. Tang Long tidak memiliki prajurit sebanyak itu.”
Hampir semua kapal perang di tangan kelompok Manajer Jenderal telah dipesan habis oleh pihak lain. Meski pembayaran belum lunas dan kapal masih berada di tangan mereka, pelanggaran kontrak dengan mengirimkan semua kapal ini akan menjadi pukulan berat bagi reputasi mereka sendiri.
Namun mereka semua memahami bahwa ini adalah momen genting yang menentukan masa depan mereka. Apakah nanti mereka akan menikmati status tinggi dengan kemakmuran tak terbatas, atau terpuruk di lapisan terbawah masyarakat hingga mengemis di jalanan, semua tergantung seberapa besar upaya yang mereka curahkan saat ini.
Oleh karena itu, segera setelah Manajer Jenderal selesai berbicara, semua anggota tim menyatakan akan mengirimkan kapal perang ke Dinasti Tang dalam waktu tersingkat.
Manajer Jenderal tahu para bawahannya tidak akan bermain licik di saat genting ini. Ia pun mengalihkan topik: "Chen Kang, bagaimana progres rencana perekrutan negara-negara kecil di Galaksi Tanpa Kekacauan?"
“Manajer Jenderal, semua negara kecil yang kami kuasai telah mematuhi perintah untuk bergabung dengan Dinasti Tang. Namun selain sebagian negara netral, sisanya memilih Negara Kaiwu. Tapi karena insiden ledakan planet sebelumnya, beberapa negara bawahan Kaiwu yang tak terkait dengan kedua belah pihak telah beralih ke Dinasti Tang. Saat ini, sebagian besar negara netral agak condong ke Dinasti Tang.
“Meski begitu, jika mengesampingkan negara netral, jumlah negara bawahan yang berkumpul di sekitar Kaiwu masih lebih banyak daripada Dinasti Tang,” jawab Chen Kang.
“Hehe, Kaiwu benar-benar memalukan! Ingin menjebak orang lain tapi tak menyangka buktinya ada di tangan lawan. Alih-alih menghancurkan reputasi Tang, malah nama mereka sendiri yang tercemar!
“Ya, manfaatkan momentum ini untuk menarik negara netral lainnya ke Dinasti Tang. Bisa juga mengiming-imingi negara bawahan Kaiwu yang bukan bagian dari organisasi kita untuk berpihak. Syarat tertinggi: rekrut pemimpin mereka menjadi anggota organisasi kita,” ucap Manajer Jenderal.
"Siap!" Chen Kang dan beberapa anak buah yang bertanggung jawab atas misi perekrutan menunduk patuh.
"Apa? Membantu aku dengan 200.000 unit Kapal Perang Paus Putih, 500.000 Kapal Perang X, serta pasukan robot yang disertakan?!"
Tang Long memandang Chen Kang dengan kaget.
Meski tahu Chen Kang akan kembali memberikan bantuan, Tang Long tidak menyangka skalanya sebesar ini. Belum lagi 500.000 Kapal Perang X, hanya 200.000 Kapal Perang Paus Putih saja sudah cukup membuatnya harus menggadaikan seluruh sistem ekonomi pertahanan di wilayah kekuasaan Dinasti Tang kepada Chen Kang.
Tentu saja yang dimaksud hanyalah wilayah permukaan, Tang Long tidak sebodoh itu untuk memberitahu wilayah-wilayah yang disembunyikan kepada Chen Kang.
"Benar. Kurang lebih sebulan lagi, armada ini akan hadir di hadapan Anda," jawab Chen Kang dengan lembut.
"Ini... Jumlahnya terlalu banyak! Aku sama sekali tidak memiliki personel sebanyak ini untuk mengemudikannya." Tang Long mengerutkan kening.
"Tenang saja, semua ini sudah kami pertimbangkan untuk Anda. Bersama dengan kedatangan kapal-kapal perang tersebut, juga akan disertakan robot prajurit dalam jumlah sesuai kapasitas penuh. Begitu armada tiba, Anda bisa langsung mengintegrasikan mereka ke dalam militer." Chen Kang tersenyum.
Mendengar ini, alis Tang Long berkedut. 700.000 unit kapal perang dengan robot prajurit berjumlah penuh melebihi total personel militernya saat ini. Menurut peraturan Dinasti Tang, robot-robot ini juga berhak atas tunjangan militer yang akan meningkatkan anggaran militer secara drastis.
Kerugian besar dalam pertempuran sebelumnya sudah membuat departemen keuangan bekerja mati-matian bagai memiliki tiga kepala enam lengan. Kali ini mungkin staf keuangan berharap punya enam kepala dua belas lengan.
Melihat Tang Long merenung, Chen Kang mengira sang pemimpin meragukan motifnya. Ia buru-buru menjelaskan: "Anda tentu tahu bahwa pedagang senjata di balik Negara Kaiwu adalah musuh bebuyutan perusahaan kami. Hubungan kami ibarat air dengan minyak, tak ada ruang kompromi. Dukungan kami kali ini sebagian besar memang untuk kepentingan kami sendiri."
"Selain berharap dapat terus menjadi agen sistem ekonomi industri pertahanan di wilayah kekuasaan Anda, kami hanya memohon agar Anda menghancurkan Negara Kaiwu sehingga rival kami ikut punah. Selain itu, kami tidak memiliki permintaan lain."
Tang Long tertegun sejenak. Meski tak mengerti alasan Chen Kang menjelaskan kembali motif bantuan mereka, ia tetap mengangguk sambil tersenyum: "Kalau begitu, akan kuperintahkan kantor bisnis untuk membuat kontrak dengan perusahaanmu. Aku juga merasa tak enak terus-menerus menerima hadiah gratis, jadi hanya bisa memberikan hak istimewa melalui cara ini."
"Mengenai hasrat perusahaanmu, tenang saja. Itu juga hasratku. Dinasti Tang pasti akan melenyapkan Negara Kaiwu."
"Sungguh terima kasih yang tak terhingga."
Setelah memberikan hormat, Chen Kang segera mundur. Dalam kegembiraannya, ia tak menyadari senyum sinis tipis di wajah Tang Long yang menatap punggungnya.
Usai kepergian Chen Kang, seorang pria berpenampilan biasa muncul dari ruang dalam. Setelah memberikan hormat kepada Tang Long, ia berkata: "Junjungan, semua negara boneka di wilayah selatan sedang disuap oleh organisasi misterius."
“Menyuap? Menyuap mereka untuk apa?” Tang Long bertanya.
“Orang-orang dari organisasi misterius itu meminta negara boneka kami untuk berpihak pada kami dan berperang melawan Negara Kaiwu.”
Begitu pria itu baru saja selesai bicara, dia melihat senyuman muncul di wajah Tang Long. Wajar Tang Long tersenyum, negara yang mereka kendalikan sendiri malah disuap pihak lain untuk membantu mereka?
“Meski nama organisasi misterius itu tidak diketahui, dokumen dari negara boneka mengonfirmasi bahwa banyak personel penyuap pernah muncul di sekitar Chen Kang.”
Pria itu tetap berbicara dengan suara tenang.
“Oh? Tampaknya Chen Kang benar-benar memberikan upaya maksimal untuk menghancurkan musuh bebuyutannya.”
Setelah berpikir sejenak, Tang Long berkata: “Baik, suruh negara-negara boneka itu menerima tawaran mereka. Tapi minta imbalan maksimal - kapal perang, persediaan, jalur produksi, uang, semakin banyak semakin baik.
"Selain itu, selidiki organisasi misterius itu. Aku ingin tahu organisasi apa sebenarnya yang bisa memiliki energi sekuat ini."
"Mematuhi perintah."
Pria itu mengucapkan kalimat ini, memberi hormat lalu mundur.
Tang Long yang duduk di kursi mengetuk-ngetuk meja sambil bergumam, "Chen Kang benar-benar dermawan. Meski untuk menyerang musuh bebuyutan, kedermawanannya berlebihan. Perusahaannya bisa menyediakan begitu banyak kapal perang sekaligus, ini di luar akal sehat! Sepertinya si brengsek masih punya identitas rahasia lain."
"Aku benar-benar tidak percaya Chen Kang itu hanya karena masalah pribadi dengan musuh bebuyutan, lalu memberikan bantuan sebesar ini. Total keuntungan wilayah kekuasaanku sendiri bahkan tidak sebanding dengan total persediaan bantuan darinya!"
"Mungkin ini aksi strategis organisasi misterius itu? Hanya saja tujuan akhir organisasi ini masih belum jelas."
Saat Tang Long sedang melamun, pintu terbuka dengan cepat. Tang Xing dan Xing Ling masuk dengan langkah cepat.
Sebelum Tang Long sempat bicara, Tang Xing langsung menarik tangannya sambil berkata, "Cepat, aku punya barang bagus untuk kulihat!" lalu menarik Tang Long ke luar pintu.
Mendengar ada barang bagus yang akan ditunjukkan, Tang Long merasa merinding sejenak.
Beberapa waktu lalu, dirinya cuma menanyakan apakah tubuh Tang Xing sudah diperbaiki. Meski tahu Tang Xing sekarang memiliki tubuh berdaging-darah seperti Xing Ling, pertanyaan itu hampir membuatnya mimisan. Sekarang mau menunjukkan apa lagi?
Tapi tak peduli bagaimana Tang Long bertanya, Tang Xing tetap diam. Xing Ling hanya tersenyum nakal tanpa bersuara. Akhirnya Tang Long pasrah dibawa pergi.
Tang Long dikerubungi puluhan kapal perang menuju sebuah planet. Planet ini diketahui sebagai pusat industri terbesar Dinasti Tang.
Di bawah komando Tang Xing, armada bergerak ke belakang planet. Baru saja muncul, Tang Long kaget melihat Benteng Perak berlabuh di tempat ini.
Sejak terakhir kali memberikan pelajaran keras kepada pasukan penumpasan pemberontakan yang dikirim Negara Kaiwu, hingga membuat mereka tidak berani lagi mengirim pasukan, Benteng Perak itu memang tidak pernah bergerak. Tak disangka sekarang dipindahkan ke sini.
"Ada masalah apa dengan Benteng Perak?"
Tang Long bertanya demikian karena melihat ribuan kapsul teknik sedang sibuk bekerja mengelilingi Benteng Perak.
"Masalah apa? Aku sedang menambahkan perlengkapan baru ke Benteng Perak," jawab Tang Xing.
"Tambahan perlengkapan? Perlengkapan apa?"
Tang Long penasaran. Dia yang sangat mengenal Benteng Perak tidak menyangka masih ada yang bisa ditambahkan.
"Hihi, sekarang sudah masuk periode dekorasi. Sebentar lagi selesai. Nanti setelah rampung kita masuk ke dalam Benteng Perak, baru aku kasih tahu." Tang Xing tersenyum nakal.
Dengan pasrah menunggu, Tang Long mulai bertanya pada Xing Ling: "Sis, kamu punya barang bagus apa lagi untukku?"
"Hehe, harus tunggu sebentar baru boleh lihat." Xing Ling juga tertawa.
Melihat dua pemimpin teknologi Dinasti Tang yang bertanggung jawab ini sama-sama menggantungkan selera mereka padaku, sementara aku tidak bisa memaksa mereka, Tang Long hanya bisa mengurung diri di sudut dengan perasaan kesal.
Waktu berlalu cepat. Beberapa jam kemudian, kapal-kapal teknik itu mulai pergi satu per satu, hanya menyisakan bola logam raksasa berwarna perak dengan pola cangkang kura-kura di seluruh permukaannya.
"Hmm, sepertinya ukurannya bertambah sedikit ya."
Tang Long berkata sambil mengetuk-ngetuk layar komputer.
Saat melihat data yang ditampilkan komputer, dia berteriak kaget: "Diameter 10.000 kilometer? Ya ampun, ini bertambah beberapa kali lipat dari sebelumnya! Kakak Tang Xing menambahkan apa di dalamnya? Mesin sebelumnya bisa menopang objek sebesar ini? Apakah perangkat lompatan ruang masih berfungsi?"
"Hihi, masalah-masalah itu harus kau selidiki sendiri. Ayo, kita menuju benteng perak!"
Setelah berkata demikian, Tang Xing memerintahkan kapal perangnya untuk terbang menuju benteng perak.
Benteng Perak awalnya memiliki puluhan dermaga untuk kapal perang Paus Putih, jadi armada ini langsung parkir di bagian internal benteng.
Tiba di Ruang Kontrol, Tang Long segera menguasai komputer dengan mahir untuk memeriksa tambahan baru.
Melihat data yang ditampilkan komputer, Tang Long berteriak kaget: "Apa? Kakak! Kau menempatkan satelit bersenjata berdiameter beberapa kilometer di lapisan tersembunyi Benteng Perak? Untuk apa ini? Apa maksudmu menggunakan mereka sebagai meriam sekunder?"
"Dasar bodoh." Tang Xing mengetuk kepala Tang Long, "Apa kau tidak perhatikan? Orang sepintar aku mungkin menggunakan satelit mobile sebagai meriam sekunder?"
Tang Long yang menggosok kepala sambil menahan sakit, setelah meninjau data dengan cermat berkata malu-malu: "Hehe, ternyata satelit ini bisa disemburkan seperti peluru meriam. Dengan begini, Benteng Perak punya ratusan satelit pengawal!"
“Hihi, selain ratusan satelit berdiameter beberapa kilometer, ada juga 100.000 satelit kecil berdiameter ratusan meter. Dan tempat parkir kapal perang juga telah diperluas, bisa menampung 3.000 kapal perang Paus Putih.
“Selain itu, masih ada 30.000 slot baju zirah Lieyang dan fasilitas pendukungnya.” Tang Xing tertawa.
“Sekuat itu?” Tang Long memandang Tang Xing dengan terkejut.
Tang Xing berkata dengan penuh kesombongan: “Tentu saja! Kalau tidak, buat apa kubenteng perak ini kuperbesar berkali-kali lipat? Kukira kau tak tahu susahnya memodifikasi perangkat lompatan itu.
“Ketahuilah, bukan hanya diameter benteng perak yang membesar, meriam sekunder juga bertambah. Kini ada 300.000 pucuk meriam sekunder kaliber 3 meter, ditambah 40 pucuk meriam semi-utama berdiameter satu kilometer. Kekuatan mematikan mereka mungkin tak sebanding meriam utama, tapi sudah jauh melampaui meriam sekunder biasa!”
"Selain itu, tingkat defensi Benteng Perak juga ditingkatkan menjadi 100 juta tingkat! Cadangan energi kini 100 kali lipat lebih besar dari sebelumnya, jadi tidak perlu pulang untuk mengisi ulang energi setiap kali melakukan beberapa tembakan serentak seperti dulu.
"Sayangnya, waktu pengisian ulang meriam utama masih sama seperti sebelumnya, sama sekali tidak bisa dipersingkat antara dua tembakan. Ah..." Tang Xing menghela nafas pasrah saat mengatakan ini.
"300.000 meriam sekunder? 40 meriam sekunder utama berkaliber 1 kilometer? Defensi 100 juta tingkat? Ya ampun, bukankah ini benar-benar tak terkalahkan?!
"Dengan begini, Benteng Perak sendiri saja sudah bisa menantang kelompok kapal perang dengan 100.000 unit kapal perang. Sungguh hebat kakak!"
Tang Long yang sedang meneteskan air liur segera memberikan pujian berlebihan pada Tang Xing.
Dengan perlengkapan sehebat ini, masih perlu peduli dengan masalah waktu pengisian meriam utama?
Tentu saja tidak perlu!
Tiba-tiba Tang Long teringat sesuatu dan berkata pada Xing Ling: "Ngomong-ngomong, Sis, katamu ada barang bagus? Di mana?"
"Di sana."
Xing Ling tersenyum manis, menunjuk ke sudut layar.
Tang Long segera penasaran dan memperbesar gambar di sudut tersebut.
Saat melihat rekaman di layar, ia bergumam sambil ngiler: "Ya ampun, itu... Ternyata berhasil dibuat! Itupun jumlahnya segitu banyak, kaya raya!"
Tiba-tiba Tang Long bertanya curiga: "Apakah kita punya cukup awak?"
"Tentu, kami sudah memproduksi banyak robot," sela Tang Xing.
Mendengar ini, Tang Long hanya bisa mengiler sambil pusing memikirkan Kementerian Keuangan yang pasti akan menghampirinya lagi.
