Awalnya, dia sendiri sangat menggeruti Tang Tong yang merebut wilayah Ibu Kota yang seharusnya menjadi miliknya. Namun setelah dipikir, jika langsung mengambil alih wilayah Ibu Kota, pasti akan langsung dihancurkan oleh Tang Hu, apalagi melakukan serangan balasan terhadapnya.
Sedangkan tindakan Tang Tong ini sama sekali tidak ada yang mengintervensi, sehingga mereka sendiri bisa dengan tenang mengembangkan kekuatan.
Dari sini, Lan Mengyun menyadari kesenjangan antara dirinya dengan Tang Tong. Meski saat ini dia memiliki sejumlah pasukan dengan memanfaatkan beberapa zona pertambangan, tapi tidak berani menganggap dirinya sekarang mampu melawan Tang Tong, apalagi melawan Tang Hu.
Memahami hal ini, Lan Mengyun menenangkan diri. Dia tidak percaya Tang Tong akan melepas peluang bagus ini. Lebih baik tetap bersembunyi di tempat tersembunyi sambil melanjutkan perkembangan kekuatan.
Bukan lagi gadis desainer program sederhana seperti dulu, dia telah menyadari bahwa bantuan Tang Tong padanya bukan semata karena permintaannya, pasti ada tujuan tersembunyi. Karena itu, Lan Mengyun sekarang lebih waspada terhadap "penyelamat" Tang Tong ini dibandingkan musuh besarnya Tang Hu.
Meski pertempuran antara Kekaisaran Elang Perak dan Kekaisaran Hiu Paus sangat menarik, munculnya pemberontak Darren yang tiba-tiba merebut Kekaisaran Elang Perak membuat para pengamat merasa alur cerita ini penuh kejutan dengan plot berliku dan akhir yang tak terduga.
Namun sebagian oknum tertentu tak ingin menunggu pertempuran berikutnya, karena setelah selesai satu pertempuran di sini, wilayah Galaksi Tanpa Kekacauan di sebelah sana bahkan belum memulai perang!
Yang paling menjengkelkan, dua kekuatan besar yang sebelumnya kerap berselisih ini sekarang justru hidup damai tanpa gesekan. Bagaimana bisa? Apakah mereka ingin membuat para penantang hasil seperti kami mati penasaran?
“Para oknum-oknum tertentu yang memiliki kepentingan besar di Galaksi Tanpa Kekacauan akhirnya tak tahan hanya menjadi pemirsa pasif di sini. Mereka memutuskan mengirim perwakilan untuk menjadi sutradara, mendatangi dua kekuatan musuh terbesar di Galaksi Tanpa Kekacauan dan mendesak mereka segera berperang.”
Chen Kang terkejut lagi melihat Tang Long. Saat mengirimkan kapal perang dalam jumlah besar sebelumnya, Tang Long tak sebahagia ini. Mengapa kini dia justru terlihat begitu gembira sampai borderline histeris? Apakah karena pertemuannya denganku? Sebegitu baikkah hubungan kami?
“Haha, Chen Kang, dengar! Sekarang aku punya beberapa negara bawahan baru. Tak kusangka, di bawah tekanan besar dari formasi Dinasti Tang dan Negara Kaiwu, tanpa satu pertempuran pun, negara-negara kecil di seluruh Galaksi Tanpa Kekacauan ini malah bergegas mengantarkan diri untuk kutelan. Sungguh menguntungkan!”
Tang Long dengan penuh kesombongan memukul bahu Chen Kang sambil tertawa terbahak.
“Selamat ya.”
Chen Kang tentu saja berpikir, kemungkinan Tang Long belum melancarkan serangan ke Negara Kaiwu karena sedang menyerap negara-negara bawahan ini, sehingga dia tidak terkejut.
"Haha, ini tidak ada yang patut disyukuri! Harus kau tahu, semua negara bawahan itu punya niat jahat. Mereka berani mengajukan permintaan saat meminta bergabung denganku!
"Kau tidak tahu, sikap mereka yang seperti burung hina itu, seolah-olah bergabung denganku adalah memberi muka. Mereka tidak berpikir, untuk apa aku membutuhkan negara bawahan?
"Wilayah kekuasaan Dinasti Tang, mana yang bukan wilayah langsung? Aku belum menelan mereka segera karena waktunya belum tepat. Menunggu waktunya tiba, kita lihat apakah mereka masih bisa sombong!" Tang Long menarik lengan Chen Kang dan mengoceh panjang lebar.
Chen Kang tertegun. Dia segera menyadari bahwa para pemimpin negara bawahan yang disebut Tang Long itu pasti anggota organisasi, kalau tidak mereka tidak akan begitu angkuh.
Dulunya, mereka mengira Tang Long adalah anggota organisasi. Namun setelah persaingan jabatan direktur menyebar ke seluruh organisasi, semua anggota internal tahu bahwa agen pesaing pasti bernasib buruk. Sudah puluhan agen pesaing yang kalah musnah sebelumnya. Jadi wajar saja anggota organisasi sama sekali tidak memberikan wajah ramah kepada Tang Long.
Chen Kang tidak bermaksud menasihati Tang Long maupun para pemimpin negara bawahan. Menurutnya, bagaimanapun Tang Long bertingkah, bahkan jika benar-benar menyatukan seluruh Galaksi Tanpa Kekacauan, setelah Manajer Jenderal menang, nasib Tang Long dan negara Tang sudah pasti akan punah.
Kalau begitu, buat apa mengurus hal-hal sepele ini?
Memikirkan ini, Chen Kang yang awalnya ingin memancing Tang Long menyerang Negara Kaiwu tiba-tiba mengubah ide. Tang Long yang licik ini mustahil bisa dijebak dengan provokasi sengaja. Lebih efektif menggunakan pendekatan langsung.
Chen Kang yang telah mengambil keputusan, setelah basa-basi sebentar dengan Tang Long, segera pergi dengan alasan urusan perusahaan yang menumpuk.
Chen Kang berjalan di jalanan, tidak langsung naik kendaraan. Ia masuk ke bilik telepon dan menelepon: "Ini aku. Kirim 1.000 Robot yang membawa bom. Sebarkan mereka di wilayah Dinasti Tang untuk meledak sendiri. Pastikan sebelum meledak, mereka berteriak 'Hidup Kaiwu!'" Setelah itu ia menutup telepon.
"Hehe, begini caranya. Meski kau Tang Long tidak mau berperang, rakyatmu akan memaksamu berperang. Aku ingin lihat bagaimana kau menghadapinya."
Chen Kang bersiul riang sambil menaiki taksi. Ia tak menyadari bahwa setiap gerak-geriknya diawasi ketat.
"Hmph, Chen Kang semakin licik! Pakai cara begini untuk memaksaku perang dengan Kaiwu! Sialan! Informasinya tidak jelas. Tidak tahu dari mana 1.000 Robot itu datang dan di mana bomnya akan meledak. Mustahil dicegah! Brengsek!"
Tang Long yang mendapat laporan dari mata-mata itu mondar-mandir di ruangan dengan wajah pucat.
“Junjungan, jika kami memperkuat pengawasan terhadap Chen Kang, pasti akan menemukan jejak-jejak.” Seorang mata-mata mengajukan pendapat.
“Hmm, Lebih baik daripada tidak sama sekali. Perintahkan polisi di semua wilayah memperkuat patroli. Suruh pemerintah daerah menyusun rencana penanganan darurat sesuai skenario terburuk.”
Tang Long pasrah melambaikan tangan memerintahkan bawahannya mundur. Ia tidak berharap banyak dalam upaya menghentikan konspirasi Chen Kang ini.
Seperti yang diduga Tang Long, saat agen rahasia, mata-mata, dan polisi melakukan pencarian, seribu aksi teroris bunuh diri dengan meledakkan diri menyerang warga sipil terjadi di wilayah Dinasti Tang. Tanpa terkecuali, semua teroris berteriak "Hidup Negara Kaiwu!" sebelum meledak.
Hal ini langsung membuat rakyat Dinasti Tang - yang sudah menganggap diri mereka sebagai rakyat negara besar nomor satu di Galaksi Tanpa Kekacauan dan masih menyimpan kebencian terhadap Negara Kaiwu sejak insiden ledakan planet sebelumnya - diliputi amarah. Dari pria tua sembilan puluh tahun hingga anak tiga tahun, semua histeris menuntut Dinasti Tang mengirim pasukan untuk menghancurkan Negara Kaiwu.
Tang Long juga mengerti, jika tidak melancarkan serangan saat ini, dirinya dan pemerintah akan mengecewakan rakyat mereka. Ditambah intelijen dari pihak Negara Kaiwu menunjukkan bahwa mereka juga mengalami serangan teror, meski jumlahnya tidak sebanyak ini. Bit dengan refleks kilat mengumumkan serangan balasan.
Karena pihak lawan sudah tidak tahan lagi, dan pasukan telah mempersiapkan segalanya, Tang Long tidak menunda. Dia segera mengeluarkan perintah serangan melalui siaran berita.
Akhirnya pertempuran habis-habisan tiba. Seluruh penduduk Galaksi Tanpa Kekacauan bersemangat. Entah bagaimana intelijen bocor, yang pasti semua stasiun TV di galaksi ini menerima data kekuatan militer dari kedua belah pihak yang berperang.
Awalnya stasiun TV Dinasti Tang ragu memutar data ini karena takut membocorkan informasi militer negara. Namun Tang Long tak hanya menyetujui penayangannya secara mengejutkan, tapi juga mengirimkan data rahasia dari dinas intelijen ke stasiun TV.
Dengan dukungan Kaisar Negara Tang, stasiun TV Dinasti Tang segera menunjukkan naluri jurnalis mereka, bergerak ke segala penjuru dan bekerja sama dengan niat pemerintah, mulai menyiarkan perang ini secara menyeluruh.
Data yang diekspos besar-besaran oleh media Dinasti Tang ini 100 kali lebih detail dibanding dokumen yang sebelumnya diterima secara tidak bisa dipahami oleh stasiun TV di Galaksi Tanpa Kekacauan.
Tentu data ini tidak bisa lebih detail daripada versi internal militer, namun cukup untuk membuat seluruh penghuni alam semesta memahami rasio kekuatan kedua belah pihak, performa kapal perang masing-masing, serta riwayat jabatan jenderal-jenderal utama.
Umat manusia jelas belum pernah melihat pertempuran di mana data kedua belah pihak hampir sepenuhnya terbuka seperti ini. Masyarakat pun mulai berdiskusi penuh minat tentang perbandingan alat pengendali kemenangan masing pihak. Begitu sifat buruk manusia muncul, pembukaan arena taruhan pun tak terhindarkan.
Bermula dari taruhan beberapa individu, lalu berkembang secara eksponensial menjadi arena taruhan tingkat planet, galaksi, negara, hingga kelompok bintang.
Saat ratusan konglomerat besar bersama-sama meminta Bank Antariksa menjadi penjamin sebagai bandar yang menerima taruhan dari seluruh alam semesta, para penjudi telah menyebar ke segala penjuru kosmos.
Begitu mengetahui perjudian skala universal ini, Tang Long segera memerintahkan dinas intelijen, dinas pers, dan kementerian kebudayaan untuk berkolaborasi menyebarkan kondisi sosial, keunikan budaya, situasi ekonomi, serta berbagai aspek positif Dinasti Tang melalui siaran berita ke seluruh galaksi.
Bahkan sebelum pertempuran dimulai, mayoritas penghuni alam semesta telah mengetahui keberadaan entitas politik bernama Dinasti Tang ini.
Langkah ini secara tak terduga meningkatkan jumlah pengusaha, menambah keuntungan dan pajak untuk Dinasti Tang. Padahal Tang Long hanya berniat meningkatkan popularitasnya demi mempermudah ekspansi pengaruh di alam semesta kelak.
Dari data yang dirilis oleh perjudian, Negara Kaiwu kurang diunggulkan karena insiden ledakan planet sebelumnya. Bandar memberikan odds 1:10. Sementara Dinasti Tang dengan keberadaan benteng perak, odds yang diberikan bandar adalah 10:1.
Namun karena ini, mereka yang bertaruh pada kemenangan Kaiwu bisa meraih keuntungan berlipat. Para bajingan penyuka risiko pun menaruh uangnya di Kaiwu. Bahkan penjudi profesional berkemampuan tinggi berencana diam-diam membantu Kaiwu meraih kemenangan.
Organisasi tempat Chen Kang bernaung jelas tak menyangka kompetisi internal untuk seleksi pemimpin ini bisa menggemparkan seluruh alam semesta.
Untuk mencegah organisasi terpecah menjadi dua faksi bermusuhan akibat perjudian, pemimpin mengeluarkan perintah ketat: Hanya dua kandidat beserta bawahannya yang boleh terlibat dalam persaingan ini. Anggota lain dilarang ikut campur atau berpartisipasi dalam taruhan.
Melihat rasio taruhan itu, Chen Kang dan pihak Manajer Jenderal hampir panik sampai kepala mengeluarkan asap. Rasio seperti ini bisa memicu berbagai kekuatan untuk menyerang Dinasti Tang. Bukankah ini berarti kekalahan pasti? Tapi mereka juga tidak bisa menemukan solusi. Apakah harus membelikan Kaiwu menang dengan harga mahal untuk menyamakan rasio? Ini seperti mengangkat batu untuk menjatuhkan kaki sendiri, bukankah justru merepotkan diri sendiri?
Namun kegelisahan mereka segera menghilang. Setelah siaran berita menampilkan data baru, rasio taruhan kedua belah pihak perlahan menjadi 1:1.
Data baru ini mengungkapkan: Negara Kaiwu memiliki 3 juta unit Kapal Perang X, sedangkan Dinasti Tang memiliki 200.000 unit kapal perang Paus Putih dan 1 juta unit Kapal Perang X.
Selain itu, total kapal perang kelas tinggi dari negara-negara bawahan kedua pihak melebihi 6 juta unit. Hanya saja, karena hanya dianggap sebagai kapal perang kelas rendah dibandingkan Kapal Perang X, jumlah ini tidak dihitung.
Secara resmi, meskipun Dinasti Tang memiliki 200.000 unit Kapal Perang X lebih sedikit dibanding Negara Kaiwu, namun 200.000 unit Kapal Perang Paus Putih dan satu benteng perak dipercaya mampu menyaingi 2 juta unit Kapal Perang X. Kedua belah pihak kembali ke titik awal. Situasi ini membuat banyak penjudi adrenalin kehilangan minat.
Meskipun kelompok Chen Kang lega, hati mereka tetap berdebar-debar. Mereka tidak menyangka rival mereka ternyata mengirim bantuan 3 juta unit Kapal Perang X kepada agen, bukan 1 juta seperti perkiraan semula.
Sambil mengumpati lawan bisnis mereka habis-habisan, Chen Kang dan kawan-kawan terpaksa menenangkan diri dan menyaksikan pertempuran selanjutnya. Pada tahap ini, mereka hanya bisa mengamati performansi spontan kedua agen di medan perang tanpa bisa campur tangan.
Karena keinginan spontan, Tang Long tanpa alasan yang jelas tiba-tiba memerintahkan untuk menggunakan dana kas negara sebagai taruhan kemenangannya sendiri. Tindakannya ini langsung memicu tren ikutan di kalangan rakyat. Modal besar Dinasti Tang seketika menghantam rasio taruhan menjadi 100 banding 1, artinya pemain yang bertaruh kemenangan harus memasang 100 yuan baru bisa mendapat 1 yuan, sedangkan yang bertaruh kemenangan Negara Kaiwu cukup memasang 1 yuan untuk mendapat 100 yuan.
Langkah Tang Long ini sangat cerdik. Dengan mudahnya ia mengikat seluruh rakyat kekaisaran pada kendaraan tempur, karena banyak orang yang memasukkan tabungan seumur hidup mereka.
Perubahan ini membuat Chen Kang dan Manajer Jenderal langsung tekanan darahnya melonjak, hampir membuat pembuluh darah otak mereka meledak dan tewas di tempat.
Namun, tekanan darah mereka segera stabil karena Bit dari Negara Kaiwu tidak menyukai taktik Tang Long yang membangkitkan semangat pasukan. Dia menyadari pasukannya mengalami penurunan moral setelah mendengar kabar dari Dinasti Tang. Terpaksa meniru gaya Tang Long, Bit memasukkan uang kas negara sebagai taruhan sekaligus memerintahkan secara paksa para bangsawan untuk mempertaruhkan seluruh kekayaan mereka.
Langkah ini memang meningkatkan semangat prajurit bawahan, tapi sekaligus membuat seluruh strata bangsawan tersinggung.
Sebelumnya, meski perang kalah, para bangsawan ini masih bisa hidup sebagai orang kaya. Kini kekalahan berarti mereka akan jatuh miskin total - mana mungkin tidak menyimpan kebencian?
Tentu saja, dengan kepentingan pribadi yang kini terikat pada perang, para bangsawan ini berubah total dari kebiasaan lamban mereka menjadi fokus dan pragmatis. Odds taruhan pun kembali seimbang di angka 1:1.
Kedua belah pihak awalnya mengirimkan kekuatan militer besar sebagai garda depan untuk menguji kekuatan dan kelemahan. Tang Long mengerahkan 500.000 unit Kapal Perang X full-robot, sementara Bit mengerahkan hampir 2 juta kapal kelas tinggi dari negara-negara bawahan. Mungkin dia tidak ingin pasukan negara bawahan ini mengganggu posisi pertahanannya sendiri, mengingat kapal-kapal kelas tinggi tersebut terlalu lemah.
Namun, garda depan kedua belah pihak gagal menyelesaikan misi karena saling berhadapan di seberang Wilayah Galaksi Lieyang.
Performa 500.000 Kapal Perang X di pihak Tang Long jauh lebih unggul dibanding kapal kelas tinggi lawan, namun jumlahnya terlalu timpang. Selain itu, Wilayah Galaksi Lieyang sangat tidak stabil - beberapa tembakan saja bisa memicu gejolak galaksi. Dengan hanya satu jalur sempit yang bisa meletus kapan saja dan mampu membakar armada menjadi abu, Korps Tang memilih berjaga di pintu masuk daripada menerobos masuk tanpa berpikir ke wilayah tersebut.
Dan armada yang terdiri dari negara-negara bawahan Kaiwu itu, jelas tidak akan masuk untuk mengorbankan diri. Namun mereka tetap memblokir pintu keluar dengan ketat, karena jika tidak mempertahankan pintu keluar ini, pasukan musuh bisa dengan mudah menerobos masuk ke wilayah inti. Situasi ini berlaku sama bagi kedua belah pihak, sehingga mereka hanya bisa berdiam di kedua sisi sambil menghabiskan waktu.
Melihat garda depan tidak berguna, pasukan tengah dan belakang berikutnya secara spontan memilih wilayah galaksi di mana kedua belah pihak bisa mengerahkan seluruh kekuatan militer dan membentuk formasi tempur.
Tang Long yang berada di Benteng Perak, menatap kelompok kapal perang tak berujung di layar sambil menggaruk kepalanya dengan kesal, mengeluh: "Sialan! Sepertinya perang ini akan berubah menjadi perang atrisi. Benar-benar sial! Apakah tidak ada cara lain untuk menghindari perang atrisi seperti ini? Harus diketahui, perang atrisi seperti ini jika berlangsung lama, tidak akan banyak yang tersisa!"
Kucing hitam kecil yang nekat mengikuti ini menguap, melirik Tang Long yang mondar-mandir, lalu berkata: "Kakak, kenapa tidak menggunakan benteng perak ini untuk melakukan penyergapan di Wilayah Galaksi Lieyang? Ingat, benteng perak ini sudah ditingkatkan cangkangnya. Cangkang itu cukup kuat menahan energi panas lapisan luar dari bintang induk, pasti bisa membuatmu bolak-balik dengan bebas di Wilayah Galaksi Lieyang."
"Apa?! Benar sehebat itu!?"
Mata Tang Long langsung berbinar-binar. Wajar dia bersemangat, asal bisa melewati Wilayah Galaksi Lieyang, menghancurkan 200.000 kapal kelas tinggi pasukan musuh yang berjaga di pintu masuk sama sekali bukan masalah. Nanti, wilayah belakang Negara Kaiwu bisa dihancurkan sesuka hati.
"Tentu saja. Kalau tidak percaya, coba terbangkan kesana." Kucing hitam kecil menyeringai.
"Hehe, tentu percaya. Kalau tidak percaya sama kamu, harus percaya sama siapa lagi?"
Tang Long tersenyum nakal sambil berkata, lalu berbalik dan memberi perintah: "Perintahkan semua Mayor datang untuk rapat."
Jenderal di Korps Tang jumlahnya sedikit, sehingga Mayor merupakan anak tangga komando pasukan Tang.
Di sisi ini Tang Long telah menemukan solusi, sementara Bit di seberang masih kesal.
Kekesalannya sama seperti Tang Long - ia tak ingin kapal perang sebanyak ini habis terkonsumsi dalam satu perang, tapi tak ada cara lain.
Pertempuran frontal antar resimen besar adalah perang atrisi, sepenuhnya bergantung pada performa kapal perang dan jumlah pasukan. Kemampuan komando atau taktik tempur menjadi sekunder dalam pertempuran massal sebesar ini.
Namun Bit tidak terlalu mempedulikan hal ini. Bagaimanapun, kekuatan militernya memiliki hampir 2 juta Kapal Perang X lebih banyak daripada Dinasti Tang. Jika pasukan sebesar ini masih tak bisa mengalahkan Benteng Perak, lebih baik ia membelikan sepotong tahu dan menabrakan kepalanya sampai mati.
"Mengingat semua ini, Bit merasa lega. Biarlah berapa pun yang terkonsumsi, selama aku menang, aku akan menjadi kalangan atas di alam semesta. Saat itu, Galaksi Tanpa Kekacauan ini bahkan tak layak kuperhatikan."
"Cukup! Lakukan seperti perintahku. Kalian boleh tidak percaya padaku, tapi setidaknya percayalah pada kemajuan teknologi Dinasti Tang!" kata Tang Long dengan nada tak sabar.
Mendengar ini, para mayor yang tadinya berusaha mencegah junjungannya mengambil risiko buru-buru meminta maaf. Mereka tak mau dicap telah melakukan pelanggaran ketidakpercayaan pada junjungan.
"Kakak, kali ini aku tidak ikut. Aku akan tinggal untuk merancang virus. Begitu aku temukan celah di Pasukan Kaiwu, virusku bisa segera menguasai mereka. Nanti Kakak akan mendapat banyak kapal perang tambahan secara cuma-cuma," tiba-tiba Kucing Hitam Kecil berkata.
Mendengar ini, Tang Long tentu saja langsung mengangguk setuju.
Awalnya Kucing hitam kecil ingin menggunakan kemampuannya untuk mendapatkan puluhan ribu kapal perang, namun angka ini sama sekali tidak bernilai dibandingkan kekuatan militer jutaan pasukan. Apalagi Kucing hitam kecil bisa jatuh sakit parah karenanya, jadi Tang Long menolak usulan ini.
Mengenai penggunaan virus untuk menginfeksi kapal musuh, operasi ini sudah dijalankan bahkan sebelum kedua belah pihak mulai bertempur. Hanya saja teknologi pertahanan saat ini lebih canggih dan berjalan dalam jaringan terisolasi. Meskipun pihak Tang Long memiliki ahli jaringan sehebat Kucing hitam kecil, tetap dibutuhkan keberuntungan untuk menyusupkan virus ke pasukan musuh.
Di bawah sikap keras kepala Tang Long, dia membawa Benteng Perak sendirian menuju Wilayah Galaksi Lieyang. Pasukan Tang yang menjaga pintu jalur, begitu melihat Benteng Perak, langsung tahu siapa yang datang dan segera membuka jalur tanpa bertanya. Namun ketika mereka menyadari Benteng Perak benar-benar akan memasuki Wilayah Galaksi Lieyang, mereka panik ingin mengikuti tapi dihentikan oleh Tang Long.
“Saudara, apakah programku kena virus? Barusan aku sampai melihat benteng perak sendirian masuk ke wilayah galaksi Lieyang.”
Seorang prajurit di sebuah kapal perang Tang Besar, menoleh dan berbisik diam-diam pada rekan seperjuangan di sebelahnya.
Karena bantuan Chen Kang berupa 700.000 kekuatan militer beserta pasukan robot yang disertakan, ditambah prajurit robot yang sudah ada sebelumnya, membuat 3/4 pasukan Tang terdiri dari robot.
Dari ratus juta robot yang dihitung dalam satuan ratus juta ini, sudah pasti ada banyak robot cerdas yang eksis. Kedua prajurit ini termasuk bagian dari robot-robot cerdas tersebut.
“Seharusnya tak masalah. Junjungan kita suka terjun langsung ke medan perang. Peristiwa junjungan sendiri mengemudikan benteng perak masuk ke pasukan musuh, menurut catatan, sudah 90-100 kali. Tak perlu heran,” kata prajurit lainnya.
“Ah, sungguh mengagumkan junjungan kita. Beliau malah maju sendiri ke medan perang. Kalau di tempat lain, pasti kami para abu meriam ini yang dikirim ke kematian.” Prajurit yang pertama tadi berkata dengan penuh kekaguman.
“Benar. Dinasti Tang memang unik. Coba pikir, siapa yang mau memberi kami robot kulit sintetis, membuat registrasi kependudukan, menyusun arip, bahkan memberikan gaji dan hak istimewa?” Prajurit lainnya menghela napas takjub.
“Hihi, kalau bicara gaji aku jadi bersemangat. Awalnya waktu mendengar penjelasan komandan, aku masih ragu-ragu. Tapi begitu tiba hari penggajian, kusambangi bank dan gesek kartu - wah, benar ada uang masuk!”
"Prajurit yang pertama tiba-tiba terlihat sangat menikmati, tersenyum nakal dan berkata: 'Dan saat aku meninggalkan bank dan kembali, di jalan aku melihat sebuah hard disk mikro berkapasitas super khusus robot. Aku langsung mengambil uang dan membelinya. Sekarang kapasitas penyimpananku berkali-kali lipat darimu! Ah, perasaan punya uang benar-benar menyenangkan!'"
"Hehe, kau pikir aku juga sebodoh itu? Mata ini adalah Mata elektronik khusus. Tingkat kejelasan dan resolusi jauh lebih tinggi dibanding punyamu, bahkan tidak terhitung berapa kali lipatnya," kata prajurit lainnya dengan penuh kesombongan.
"Sial, itu bukan hal hebat! Tunggu sampai gajian berikutnya, aku juga bisa upgrade!" protes prajurit pertama dengan kesal.
"Ngomong-ngomong, saat ini kita masih berpangkat Prajurit. Gaji kita tidak tinggi. Katanya gaji Bintara beberapa kali lipat lebih tinggi dari kita. Jika kita berjasa, bukankah kita bisa membeli apapun yang kita inginkan?"
"Hehe, kalau sudah punya uang nanti, aku mau pasang sensor perasa. Aku sudah lama ingin merasakan rasa makanan," ujarnya sambil tersenyum licik.
"Karena semua robot resmi Dinasti Tang memiliki gaji, untuk mengalirkan uang ini secara legal, Departemen Perdagangan Dinasti Tang sengaja mengembangkan banyak komoditas yang cocok untuk robot."
"Jangan remehkan barang-barang yang hanya berguna untuk robot ini. Di antara perusahaan di bawahnya, bagian inilah yang paling mudah menghasilkan uang."
"Dulu tidak ada barang khusus robot, banyak robot yang gajinya tidak terpakai sampai mati karena robot sama sekali tidak punya konsep uang, dan markas sudah menyediakan segalanya. Kini dengan banyaknya komoditas robot, mereka langsung menghabiskan gaji begitu menerimanya, kecuali jika barang terlalu mahar hingga harus menabung."
"Konsumsi robot saja sudah menghidupi tak terhitung orang, sekaligus memberi kontribusi besar bagi perkembangan sistem ekonomi Dinasti Tang."
"Hei, mau pasang itu? Tunggu jadi Perwira dulu, jangan sampai mati sebelum keinginan tercapai!"
"Hmph, mati pun tak apa! Mengikuti junjungan seperti ini, aku rela menjual programku padanya!"
“Benar, kami pada dasarnya adalah milik pribadi junjungan. Apapun yang diperintahkan, kami tidak akan mengeluh. Tapi junjungan malah memperlakukan kami seperti tentara sejati. Bagaimana mungkin kami tidak menyerahkan program kami kepada junjungan? Mengikuti junjungan seperti ini, aku merasa hidupku sangat berarti!”
“Tidak perlu membahas ini. Kupikir semua makhluk cerdas pasti rela mempertaruhkan nyawa untuk junjungan. Sekarang fokus dulu pada tugas utama kita. Sebentar lagi mungkin kita harus pergi mendukung junjungan.”
Percakapan dua robot cerdas ini menggunakan program komunikasi khusus robot, sehingga bisa didengar semua robot cerdas lain. Mereka semua sangat sepakat dengan konten pembicaraan ini.
Tang Long sama sekali tidak tahu bahwa konsep kesetaraannya telah membuatnya secara tidak langsung memiliki pasukan militer yang tidak pernah berkhianat, setia sampai mati, dan berkemampuan luar biasa.
Awalnya Tang Long masih memantau rute perjalanan Benteng Perak dengan hati-hati. Namun setelah melihat benteng perak itu ditembaki beberapa semburan api tanpa mengalami kerusakan, dia langsung memerintahkan dengan yakin: “Percepat laju Benteng Perak!”
Tentu saja, Tang Long tidak akan melupakan untuk memerintahkan komputer merekam data wilayah galaksi ini dan mengirimkannya ke Korps Tang yang menjaga gerbang di luar. Bagaimanapun, dengan data mentah pertama ini, Korps Tang bisa melewati wilayah galaksi ini secara lambat dan aman.
Di sisi lain, Raja Bit yang awalnya masih ingin menunggu Dinasti Tang melancarkan serangan terlebih dahulu, namun setelah menunggu lama tanpa ada gerakan dari Korps Tang, akhirnya tak sabar dan segera memerintahkan serangan total.
Seketika, 3 juta unit Kapal Perang X dari Negara Kaiwu menyalakan mesin maksimal, membentuk formasi cekung, lalu bergerak rapat dan padat menghampiri Korps Tang.
Korps Tang tidak menempatkan hampir 4 juta kapal perang negara bawahan di barisan terdepan, melainkan menyembunyikan mereka di barisan belakang untuk melakukan serangan perlindungan.
Melihat pasukan musuh telah bergerak, 200.000 unit kapal perang Paus Putih yang menjadi pasukan utama di barisan depan segera memuntahkan beberapa satelit orbit, lalu dengan berani membawa satelit-satelit itu menyerbu ke arah musuh.
Sedangkan di formasi tengah yang dikerubungi 50.000 hingga 60.000 unit Kapal Perang X, puluhan ribu pesawat angkut kelas tinggi dan ribuan kapal induk baju zirah juga segera mengeluarkan muatan mereka - hampir 100 juta satelit bersenjata dan jutaan unit Baju zirah Lieyang yang berhamburan seperti gerombolan lebah menuju formasi musuh.
Pesawat angkut kelas tinggi yang telah menyelesaikan misi pengangkutan segera putar balik ke area belakang. Sementara 4 juta kapal kelas tinggi yang menerima perintah langsung mengisi posisi tengah untuk mengambil alih tugas pengawalan dari Kapal Perang X.
Adapun 50.000-60.000 unit Kapal Perang X itu mengikuti erat gerombolan lebah tersebut dan bergerak maju. Pesawat tempur dari Kapal Perang X belum saatnya dikerahkan - jenis pesawat tempur ini baru bisa menunjukkan efektivitasnya setelah memasuki kelompok kapal perang musuh.
Pasukan Kaiwu yang awalnya mengira bisa membuat Korps Tang pusing dengan serangan pertama, terkejut melihat dari layar bahwa pasukan garda depan mereka seperti membentur dinding. Pasukan pelopor yang sebelumnya tidak teratur tiba-tiba tersusun rapi.
Serangan Korps Tang bagaikan tembok tak kasat mata, menghancurkan semua kapal perang Kaiwu yang terlalu agresif.
"Apakah benteng perak sudah ketahuan?"
Bit yang sedang menanyakan posisi musuh bebuyutan itu kepada bawahannya, tiba-tiba menjerit kaget melihat fenomena aneh di layar: "Sialan! Bagaimana mungkin?! Kapal perang Paus Putih Tang bukannya sudah kami halangi? Bagaimana 500.000 lebih Kapal Perang X itu bisa bertahan dari serangan pertama kami?!"
"Yang Mulia, menurut rekaman komputer kami, ada sekitar 100 juta satelit bergerak kecil yang membentuk formasi pertahanan di sana. Yang terlihat di layar adalah serangan kita terhadap posisi ini," jawab asisten komandan dengan sigap.
“100 juta？Sialan! Dinasti Tang benar-benar royal, aku mati-matian baru bisa dapat satu juta saja!”
Bit bergumam pelan lalu memerintahkan: "Perintahkan, armada negara bawahan untuk menyerang posisi ini. Kekuatan militer kita jangan dihabiskan di sini, fokuskan serangan ke kapal perang Paus Putih dan Kapal Perang X milik Dinasti Tang!"
"Yang Mulia, pasukan negara bawahan sedang menjaga pintu jalur Wilayah Galaksi Lieyang. Jika semua ditarik ke garis depan, dikhawatirkan 500.000 pasukan Tang akan menyelinap melalui jalur ini langsung ke perut korps kita."
Asisten komandan mengingatkan. Dalam situasi kritis yang menyangkut kepentingan mereka sendiri, asisten yang biasanya kurang gesit ini mulai mengeluarkan tenaga menyusu.
"Hmm, benar. Perintahkan mereka tinggalkan 100.000 pasukan, alokasikan satu juta satelit untuk pertahanan. Seluruh pasukan lainnya segera dikerahkan ke garis depan!"
Bit tidak menganggap bahwa satu juta satelitnya bisa menyaingi ratus juta satelit Dinasti Tang. Karena tidak bisa dipakai di garis depan, lebih baik dikirim untuk menjaga jalur. Dengan 100.000 pasukan ditambah satu juta satelit, cukup untuk mempertahankan jalur kapal perang.
“Siap, hamba akan segera menyampaikan perintah ini.”
Asisten komandan juga setuju dengan keputusan ini. Meski kapal kelas tinggi negara bawahan performanya kurang dan tidak cocok untuk serangan frontal, tapi sangat ideal untuk menghantam posisi satelit. Ini bisa disebut pemanfaatan sampah.
