Benteng perak yang bersembunyi di balik kilatan cahaya bintang induk di Wilayah Galaksi Lieyang, dengan tenang memperhatikan armada musuh berjumlah dua juta yang berjejal rapat di luar.
Di menara kontrol, Tang Long menggaruk-garuk kepalanya sambil berpikir: Bagaimana cara menyelesaikan masalah "anjing penjaga gerbang" yang jumlahnya fantastis ini?
Meskipun benteng perak Tang Long tidak takut menghadapi kapal kelas tinggi mereka, namun dengan semua kapal itu menghalangi di sini, benteng perak sama sekali tidak bisa keluar. Dan jika kelompok bajingan ini bertindak kehilangan kendali hingga meledakkan wilayah galaksi ini, benteng perak sekokoh apapun pasti akan hancur total.
Perlu diketahui, wilayah ini seluruhnya terdiri dari bintang-bintang induk! Ledakannya akan berkali-kali lipat lebih dahsyat dibanding planet biasa!
Saat Tang Long sedang kesal, muncul puluhan ribu kapal transport mendekati armada musuh. Setelah kapal-kapal itu membongkar muatan hampir satu juta satelit, dengan gembira Tang Long menemukan bahwa dari seluruh armada musuh, hanya tersisa 100.000 unit kapal perang. Selebihnya telah pergi mengikuti rombongan kapal transport tersebut.
“Haha, cuma menyisakan 100.000 unit kapal kelas tinggi? Pikir satelit sejuta buah itu berguna untukku?” Tang Long segera bergumam pelan dengan riang. Saat komputer melaporkan kelompok kapal perang itu telah melakukan lompatan ruang, barulah Tang Long melambaikan tangan memberi perintah: “Serang!”
Begitu perintah Tang Long dikeluarkan, Benteng Perak yang bersembunyi di balik kilatan bintang induk muncul dengan cepat bak hantu di hadapan 100.000 unit kapal perang dan satu juta satelit bersenjata yang sedang menyiapkan posisi bertahan.
Melihat Benteng Perak, 100.000 kapal kelas tinggi itu langsung berteriak panik sebelum berbalik arah tanpa basa-basi.
Meski belum pernah melihat langsung, data pertempuran yang mereka simpan sudah lebih dari cukup. Menghadapi benteng mengerikan yang tak terkalahkan di dunia ini, hanya robot atau orang bego yang berani melawan. Manusia normal paling hanya punya dua pilihan: kabur atau menyerah.
Saat ini hasil perang masih belum jelas, untuk menghindari situasi di mana kita tidak diterima di dalam maupun di luar, jadi cuma memilih kabur.
Tang Long yang awalnya ingin memamerkan kekuatan besar, tertegun melihat pasukan musuh yang tadinya berkumpul rapat tiba-tiba bubar tercerai-berai. Ia bergumam pelan: "Apa benar? Kok mudah sekali dikalahkan? Aku baru muncul, kalian bajingan ini langsung kabur semua?"
Sejuta satelit bersenjata yang dikendalikan komputer itu tak punya perasaan takut. Setelah operator memasukkan perintah serangan, mereka mulai menyemburkan sinar energi sambil mengitari Benteng Perak.
Tang Long yang tersentak oleh peringatan komputer segera memeriksa kerusakan Perisai Perlindungan. Mengetahui tingkat energi masih penuh, ia tertawa licik: "Lalat menyebalkan, pikir serangan kalian berguna? Semua meriam sekunder arahkan sendiri! Serang sebebas-bebasnya!"
Begitu Tang Long memberi perintah, tubuh perak Benteng Perak berdiameter 10.000 kilometer itu langsung dipenuhi 300.000 titik hitam seukuran kepala semut.
Titik-titik hitam ini langsung menyemburkan sinar berapi-api begitu muncul. 300.000 satelit bersenjata yang mengelilingi Benteng Perak langsung menguap. Setelah meriam sekunder menembak 2-3 kali, semua satelit bersenjata lenyap tak berbekas.
Dari perintah tembak hingga musuh hancur, seluruh proses hanya memakan waktu beberapa belas detik.
Tang Long yang baru beberapa kali berkedip setelah memberi perintah terbelalak. Jutaan lalat itu ternyata sudah musnah seketika. Dagnyanya nyaris copot - dalam ingatannya, akurasi meriam sekunder Benteng Perak tak pernah sefenomenal ini!
Feng Shuang & Feng Bing yang berada di belakang Tang Long, satu membantu menutup mulut Tang Long, satunya lagi menjelaskan: "Dua nona telah menambahkan dan mengoptimalkan banyak program serta komponen pada komputer utama benteng perak. Akurasi tembakan yang tinggi dan gerakan lubang meriam yang cepat adalah fungsi hasil optimasi."
Kemudian mereka menjelaskan secara detail fungsi-fungsi yang telah dioptimalkan kepada Tang Long. Tang Long semakin terbelalak matanya, air liurnya meleleh deras.
Setelah berusaha menenangkan kegembiraannya, Tang Long memandang ruang kosong di sekelilingnya sambil bergumam: "Apa ini? Kukira akan ada pertempuran sengit, ternyata pintu jalur bisa direbut dengan mudah. Baik, perintahkan 500.000 kapal perang segera melewati pintu jalur! Ikuti aku untuk mengobrak-abrik belakang garis pertahanan Negara Kaiwu sampai hancur berkeping!" Di akhir kalimat, Tang Long mulai bersemangat karena telah menyadari bahwa Perang ini pasti dimenangkannya!
Karena sebelumnya Benteng Perak telah merekam jalur aman saat melintas, Korps Tang yang memiliki data ini berhasil melewati jalur tanpa kehilangan banyak Kekuatan Militer.
"Bagi pasukan menjadi regu-regu berisi 100 kapal perang! Serang semua planet yang terlihat, lakukan pelucutan senjata dan paksa mereka menyerah. Bagi yang tidak mau tundur, rampas seluruh kekayaan planetnya sampai habis!" Begitu perintah Tang Long keluar, 500.000 kapal perang robot langsung membentuk 5.000 regu dan menyebar ke segala penjuru.
Kembali sendirian di tengah kosmik, Tang Long tiba-tiba tersenyum sinis. Dengan cekatan, dia menguasai Benteng Perak dan melesat cepat ke arah kegelapan angkasa.
Manajer Jenderal Chen Kang sengaja datang ke wilayah Dinasti Tang untuk menyaksikan situasi pertempuran dari dekat. Para bawahan Chen Kang pun berkumpul di sekelilingnya. Ketika melihat kapal perang Negara Kaiwu dibuat pusing oleh gerombolan satelit Dinasti Tang, mereka bersorak-sorak gembira. Puluhan botol anggur mahal langsung dihabiskan.
Sedangkan Manajer Jenderal lainnya justru marah-marah sambil melempar botol minuman keras.
Tentu saja, ketika kapal perang Kaiwu mulai menghancurkan gerombolan satelit satu per satu, situasi kegembiraan dan kemarahan pun berbalik sepenuhnya.
Para komandan Dinasti Tang melihat taktik gerombolan satelit perlahan tidak berfungsi. Meski disayangkan ratusan juta satelit musnah, prestasi yang diraju pun membanggakan - hanya dengan satelit-satelit itu saja, lebih dari 2 juta pasukan musuh telah dihancurkan.
Hanya saja para komandan belum lama bersukacita, data yang diberikan komputer langsung membuat wajah mereka pucat pasi. Karena dari 2 juta lebih pasukan musuh yang dihancurkan, 80% adalah kapal kelas tinggi. Dengan kata lain, pengorbanan ratus juta satelit hanya menukar segelintir sampah!
"Haha! Akhirnya tak ada penghalang untuk pasukan besar kami! Aku ingin lihat bagaimana kurang dari satu juta Kapal Perang X Tang bisa menghadang 3 juta pasukan Kapal Perang X-ku!"
Bit tertawa terbahak dengan penuh kesombongan, lalu memerintahkan 2 juta Kapal Perang X untuk mengepung 200.000 unit kapal perang Paus Putih yang perkasa, sementara 1 juta Kapal Perang X melakukan serangan mendadak terhadap 500.000 Kapal Perang X Tang.
Adapun jutaan kapal kelas tinggi Tang yang bersembunyi di formasi tengah, sama sekali tidak dianggap penting olehnya.
Meski 200.000 unit kapal perang Paus Putih sangat perkasa, melawan 2 juta Kapal Perang X bukan sekadar rasio 1:10. Ini adalah pertarungan melawan kekuatan musuh yang berkembang secara eksponensial!
Seperti bertarung dengan tangan kosong, satu lawan sepuluh mungkin bisa menang, tapi dua puluh lawan dua ratus, itu pasti kalah.
Jika sebelumnya hanya Dinasti Tang yang menggunakan robot, mungkin bisa menang karena ketakutan musuh. Tapi sekarang semua sudah pakai robot, yang jumlahnya lebih pasti menang.
Benar saja, 200.000 kapal perang Paus Putih yang dikepung 2 juta musuh ini mulai mengalami penurunan jumlah pasukan seperti loncat dari tebing tinggi.
Tentu mereka juga menghancurkan musuh beberapa kali lipat kerugian sendiri, tapi jumlah pasukan musuh memang terlalu banyak.
Ketika kapal Paus Putih tersisa 100.000, kapal perang Negara Kaiwu masih ada 1,7 juta. Situasi pertempuran di sini sudah jelas pemenangnya.
Sementara di sisi lain, pertempuran sangat sengit. 500.000 kapal Dinasti Tang tersisa 400.000, sedangkan jutaan pasukan Kaiwu berkurang jadi 800.000.
Melihat dokumen ini, Bit mengerutkan alis, namun melihat situasi pertempuran di sisi lain yang hampir berakhir, dapat dipastikan ia akan menggunakan dua juta pasukan untuk menghancurkan sisa pasukan Dinasti Tang yang berjumlah ratusan ribu. Jika rasio jumlah pasukan seperti ini masih tidak bisa melenyapkan Dinasti Tang, Bit sudah siap menggorok lehernya sendiri untuk bunuh diri.
Di sisi Chen Kang yang sedang mengumpati sambil melompat-lompat, bahkan hendak memerintah negara bawahan Dinasti Tang untuk menyerang - sementara Manajer Jenderal Kai Wu di sisi lain tertawa terbahak gembira - tiba-tiba barisan belakang kapal perang Kai Wu yang sedang mengepung dan memperkosa kapal perang Paus Putih Dinasti Tang, bagai menyentuh sarang tabuhan, berhamburan melarikan diri secara tiba-tiba.
Orang-orang yang memantau situasi pertempuran tentu segera menyadari kejadian anomali ini. Semua mata tertuju ke arah sana. Terlihat sebuah benteng perak tiba-tiba menerobos masuk ke dalam formasi kapal perang Kaiwu yang rapat dan padat. Kemudian seperti bintang induk yang memancarkan sinar berapi-api, menghancurkan semua kapal perang yang berdekatan dengannya dalam sekejap.
Yang lebih mengerikan, benteng itu pertama-tama menyemburkan empat sinar laser berdiameter sekitar satu kilometer untuk membersihkan kapal-kapal di sekitarnya. Lalu sebuah sinar laser berdiameter puluhan kilometer langsung menguapkan sekelompok kapal perang yang terkumpul rapat. Terus melanjutkan penghancuran dengan gerakan liar sambil memancarkan kilatan cahaya, membuat seluruh formasi kapal musuh berhamburan seperti ayam ketakutan.
Ketika benteng perak berhenti melancarkan serangan, hanya dalam waktu sejenak, dari 1,7 juta lebih kapal perang Kaiwu yang ada, cuma tersisa sekitar 700 ribu kapal setelah dihancurkan secara acak oleh benteng perak ini.
Saat semua orang terkesima dengan kekuatan mematikan benteng perak yang garang, hingga mulut mereka terbuka lebar tak bisa menutup, armada jutaan kapal kelas tinggi Dinasti Tang mulai bergerak.
Tentu tidak semua kapal dikerahkan, hanya sekitar 300.000 unit berwarna hitam legam dengan panjang 1.450 meter, lebar 400 meter, ketebalan 400 meter. Di haluan kapal terdapat lubang hitam berdiameter 200 meter yang memancarkan aura kegarangan yang menggentarkan.
Barisan kapal-kapal ini mengarahkan lubang hitam di haluannya ke Pasukan Kaiwu yang sedang bertempur melawan 400.000 Kapal Perang X milik Korps Tang.
Melihat kapal perang aneh ini, Bit yang masih terkejut dengan kemampuan benteng perak mengerutkan alis: "Apa jenis kapal perang ini? Bentuknya begitu aneh?"
Asisten komandan yang belum pernah memainkan permainan ‘Perang’ hanya bisa menggelengkan kepala dengan bingung.
Merasa pasti ada keanehan, Bit yang bersiap memerintahkan kapal depan untuk mundur dan bertahan, belum sempat mengeluarkan perintah, sudah melihat 300.000 unit kapal aneh itu melakukan tembakan beruntun seperti meriam zaman purba.
Yang ditembakkan kapal ini bukan sinar laser, melainkan bola cahaya berdiameter ratusan meter. Ratusan ribu bola cahaya ini menghantam faksi Pasukan Kaiwu dengan akurasi sempurna.
Kapal yang terkena bola cahaya langsung meledak. Bola yang meleset pun mengalami fisi di angkasa luar. Meski tidak merusak langsung, gelombang kejutnya membuat kapal sekitar bergoyang-goyang.
Meski kekuatan serangan kapal ini tak terlihat hebat, satu tembakan bola cahaya saja sudah cukup untuk menghancurkan total target yang terkena.
Yang mengerikan dari kapal ini adalah interval tiap tembakannya hanya 1 detik, artinya bisa terus-menerus menembak tanpa henti sampai energi habis.
Maka semua orang menyaksikan pemandangan aneh: 300.000 unit kapal perang ini terus-menerus menembakkan bola cahaya, membentuk rangkaian cahaya tak terhitung di angkasa luar. Pasukan Kaiwu yang terjebak dalam gumpalan cahaya ini sama sekali tak berdaya melawan, bahkan mustahil melarikan diri. Hanya dalam satu menit, seluruh pasukan Kaiwu di sektor ini dihancurkan sampai ke akar-akarnya.
"Hahaha! Lihatlah! Dinasti Tang kami tak terkalahkan dalam perang! Negara Kaiwu, menyerahlah sekarang atau kami akan menggempur kalian sampai binasa! Hahaha!"
Menyaksikan kehebatan Kapal Meriam Dewa Petir yang bisa menghancurkan musuh tanpa mengalami kerusakan sedikit pun, Tang Long tak kuasa menahan tawa histerisnya. Sorak kemenangan penuh kesombongan itu bergema di seluruh armada.
Korps Tang yang sempat tertegun oleh fenomena unik ini segera bersorak-sorak riuh, mengurung sisa pasukan musuh dalam lingkaran ketat. Mereka hanya menunggu penolakan menyerah dari lawan untuk segera melakukan serangan.
"Kapal-kapal kelas tinggi yang awalnya hanya bertugas melindungi Kapal Meriam Dewa Petir, begitu melihat Dinasti Tang unggul, langsung nekat ikut menyerbu garis depan. Pertama, untuk mengambil hati Tang Long yang akan menjadi penguasa Galaksi Tanpa Kekacauan. Kedua, mempersiapkan diri untuk mengeruk keuntungan setelah invasi ke Negeri Kaiwu."
"Bagaimana mungkin? 3 juta pasukanku tinggal puluhan ribu dalam sekejap? Ini tidak mungkin?!"
Wajah Bit memucat sambil bergumam, sementara asisten komandan itu wajahnya pucat seperti mayat.
Chen Kang bersama Manajer Jenderal dan bawahannya bersorak sambil melompat-lompat, anggur berkualitas ditumpahkan dan diminum dengan cepat, karena mereka tahu persaingan ini telah dimenangkan!
Manajer Jenderal pendukung Kaiwu yang bersembunyi di kejauhan membiarkan gelas anggurnya jatuh tanpa sadar. Wajahnya yang terawat tiba-tiba tampak menua puluhan tahun, kerutan di sudut mata muncul sekejap.
Perubahan drastis yang begitu besar terjadi karena dia menyadari bahwa dirinya telah kalah dalam persaingan ini. Dirinya yang menginvestasikan seluruh kekayaan akan menjadi orang miskin, dan dirinya yang gagal ini juga tidak akan diterima oleh keluarga. Bahkan jika Ayah sangat menyayanginya, tetap akan memecatnya dari keluarga!
Sedangkan saudara-saudara yang telah lama cemburu padanya selama bertahun-tahun, pasti tidak akan melewatkan kesempatan baik untuk melempar batu ke dalam sumur ini.
"Tidak! Aku tidak boleh menjadi orang miskin!"
Begitu membayangkan harus menjalani kehidupan mengemis, seluruh tubuhnya gemetar. Ya, dirinya sama sekali tidak bisa menjalani kehidupan seperti itu. Membiarkan dirinya yang sejak lahir hingga saat ini selalu menikmati kehidupan kelas atas, harus hidup dalam kehidupan kelas bawah, itu lebih baik mati daripada hidup seperti itu!
Terutama dirinya sama sekali tidak bisa menahan tatapan merendahkan dari orang lain yang memandangnya dari atas ke bawah!
Memikirkan hal ini, dengan tangan gemetar dia mengeluarkan pistol, menempelkan lubang laras pistol ke pelipisnya sendiri, menutup mata, dan bersiap menarik pelatuk. Tepat pada saat itu, dering tiba-tiba yang mendesak membuatnya menjatuhkan pistol ke lantai.
Tangannya terulur menatap pistol di lantai, ingin mengambil namun ragu, sementara dering itu terus berbunyi seperti hantu penggoda.
Setelah ragu cukup lama, akhirnya dia menghela napas dan menarik kembali tangannya, lalu membuka komunikator. Saat mendengar ucapan dari komunikator, seluruh tubuhnya membeku.
Di tengah keriuhan Chen Kang dan rombongan Manajer Jenderal, tiba-tiba terdengar dering tajam mendesak. Semua mata tertuju pada komunikator aneh di tangan Manajer Jenderal.
Chen Kang dan mereka semua tahu, itu adalah komunikator khusus Manajer Jenderal untuk menghubungi kalangan atas. Pikiran mereka langsung melesat: "Apakah atasan mengumumkan hasil meski perang belum berakhir?"
Meski tak yakin, mereka segera diam.
Manajer Jenderal menepuk-nepuk wajah, menerima air dingin yang dibawakan seorang penjilat lalu meminumnya dengan cepat untuk menghilangkan rasa mabuk yang mulai muncul, baru kemudian menyambungkan komunikator.
Begitu mendengarnya, senyuman yang begitu cemerlang langsung merekah di wajah Manajer Jenderal. Dengan susah payah menahan gejolak emosi, dia mengangkat tangan memberi isyarat kemenangan kepada semua orang.
Melihat ini, bahkan orang bego sekalipun seperti Chen Kang dan yang lain pasti paham informasi apa yang disampaikan Manajer Jenderal. Semua serentak melakukan gerakan seruan "Hidup!".
Chen Kang sendiri sampai menggigil dan memicingkan mata, sama sekali tidak menyadari tatapan penuh cemburu dan kagum yang mengarah padanya dari sekeliling. Di kepalanya hanya bergema satu suara yang terus berulang: "Aku sukses! Aku jadi Manajer Jenderal!"
Tapi tiba-tiba ekspresi Manajer Jenderal berubah tertegun, wajahnya dipenuhi rasa tak percaya sambil berteriak keras, "Apa?!". Gerakan ini membuat kerumunan yang sedang euforia langsung sadar kembali. Semua mata tertuju panik padanya, dalam hati mereka berdoa: "Jangan sampai ada perubahan pada hal ini!"
"Baik, saya mengerti." Manajer Jenderal mengakhiri komunikasi. Melihat wajah-wajah bawahan yang tegang menantikan keputusannya, dia menghela nafas: "Dewan Direksi telah mengakui status direktur saya, dan juga mengesahkan Chen Kang sebagai Manajer Jenderal baru."
Manajer Jenderal ini sangat cerdik. Dengan mengumumkan promosi Chen Kang di saat kritis, dia secara tidak langsung memberikan jaminan kepada bawahan bahwa dirinya tidak akan membuang setelah mencapai tujuan.
Mendengar kepastian ini, para bawahan segera bersorak-sorak "Hidup!". Kegelisahan yang selama ini menggelayuti hati mereka akhirnya reda.
Chen Kang diam-diam mengusap keringat dingin di dahinya, lalu dengan senyum lebar mulai menerima ucapan selamat dari para bawahannya.
Chen Kang merasakan jantungnya berdebar kencang, seolah ingin melompat dari rongga dada.
Dia memahami alasan di balik ini - akhirnya dirinya telah menjadi manusia kelas atas.
"Tapi Dewan Direksi..."
Manajer Jenderal, oh, sekarang seharusnya dipanggil direktur, begitu kata-katanya keluar, semua orang segera menutup mulut, panik melihat sang direktur.
Direktur tampak sangat puas dengan ekspresi hadirin, setelah beberapa saat menikmati, baru melanjutkan: "Tapi salah satu anggota dewan direksi baru saja mengalami kematian sel otak, jadi ada satu kursi direktur yang kosong."
Mendengar ini, semua pandangan tertuju pada Chen Kang, sorot mata cemburu sebelumnya menghilang, berganti ekspresi menjilat.
Semua tahu, pengganti posisi direktur dipilih dari para Manajer Jenderal. Meski Chen Kang baru diangkat sebagai Manajer Jenderal, bagaimanapun dia memenuhi syarat untuk bersaing dalam posisi direktur.
Wajah Chen Kang memerah, urat di dahinya menonjol, bahkan telapak tangannya berkeringat tak terkendali. Dia tak menyangka bisa secepat ini memiliki kekuasaan untuk ikut kampanye jabatan tertinggi. Apakah dia beruntung bisa lolos dari maut?!
Direktur itu sengaja membiarkan Chen Kang bersemangat sejenak, baru kemudian berkata: "Sayangnya, semua manajer jenderal telah menghabiskan banyak energi dalam persaingan sebelumnya, sudah tidak ada kekuatan lagi untuk melakukan persaingan baru. Sementara dewan direksi tidak boleh kosong terlalu lama, jadi diputuskan untuk memilih peringkat kedua dari kompetisi sebelumnya sebagai direktur."
Chen Kang seperti tersambar petir. Ia bergumam: "Apakah itu..."
Direktur mengangguk: "Benar, si brengsek itu jadi direktur seperti aku. Sialan! Seharusnya kita tidak menghabiskan begitu banyak!"
Memikirkan dana, SDM, dan sumber daya yang dihabiskan hanya untuk mendapatkan posisi direktur yang seharusnya sudah pasti, wajahnya langsung berubah buruk.
Sementara yang lain juga menunjukkan ekspresi sedih, terutama Chen Kang, hatinya seakan berdarah.
Chen Kang menggeretakkan gigi dalam hati: "Sialan! Dewan direksi tidak boleh kosong terlalu lama? Omong kosong! Bukankah sebelumnya kosong selama bertahun-tahun? Langsung saja katakan karena status direktur ayah si brengsek itu, lalu promosikan dia, bukankah lebih jujur? Hmph! Alasan ngawur macam apa ini! Cih!"
Meski diliputi amarah karena syaratnya tiba-tiba hilang, Chen Kang sadar sebagai Manajer Jenderal baru ini tidak bisa protes. Bahkan mungkin akan dijatuhkannya. Banyak yang cemburu padanya. Ia terpaksa menelan kebencian ini dalam hati.
Direktur melirik Chen Kang dan berkata dingin: "Karena permainan telah berakhir, mulailah aksi pembersihan."
Chen Kang gemetar ketakutan, buru-buru membungkuk: "Mematuhi perintah, Direktur."
Pria paruh baya yang menjabat sebagai Manajer Jenderal Kaiwu itu, setelah mematikan komunikator, wajahnya yang semula berkerut mulai memulihkan kehalusan dengan kecepatan yang tak terbayangkan. Dibandingkan sebelumnya, penampilannya kini tampak lebih muda sekitar sepuluh tahun, membuatnya terlihat seperti pemuda berusia dua puluhan.
"Haha, mati yang bagus! Aku kira sudah kalah, tapi ternyata bisa berbalik dari kekalahan menjadi kemenangan! Sungguh Dewa Alam Semesta melindungiku! Lebih baik mati pada waktu yang tepat daripada mati cepat!"
Direktur baru ini tertawa terbahak-bahak ke langit. Perasaan bangkit dari neraka naik ke surga benar-benar luar biasa menyenangkan.
Setelah tertawa histeris cukup lama, dia akhirnya mengeluarkan komunikator dan berkata dengan nada perintah: "Dewan direksi telah menunjukku sebagai direktur. Permainan/game berakhir. Segera jalankan rencana pembersihan! Kembalikan Galaksi Tanpa Kekacauan ke kondisi semula!"
Setelah mematikan komunikator, dia menatap situasi pertempuran di layar sambil tersenyum tipis: "Maaf Bit, semua yang kukatakan sebelumnya adalah kebohongan. Organisasi kami tidak akan mengizinkan munculnya kekuatan pemersatu di Galaksi Tanpa Kekacauan." Setelah mengucapkan itu, dia menuang anggur dan meneguknya dengan puas.
"Haha, Yang Mulia Bit! Masih belum mau menyerah? Jika tidak, aku akan perintahkan serangan!" Tang Long meneriakkan ancaman itu ke arah 700.000 kapal perang yang terkepung rapat oleh Korps Tang.
Bit membalas teriakan: "Pergi kau! Aku bersumpah takkan menyerah! Para prajurit, lancarkan serangan!" Dalam bayangan Bit, begitu perintahnya keluar, armada kapal perang robot pasti akan menyerang tanpa ragu, memberinya kesempatan untuk melarikan diri.
Namun setelah perintah itu, dari lebih 700.000 kapal perang, hanya segelintir yang melakukan serangan. Sebagian besar tetap diam di tempat dengan tenang.
Beberapa kapal yang melakukan serangan tiba-tiba menyadari hanya mereka yang muncul, segera mematikan sistem persenjataan sambil berkeringat dingin dan buru-buru menyelinap ke samping.
Ada apa ini? Pasukan Korps Tang yang sudah bersiap untuk serangan balik menggaruk-garuk kepala mereka sambil saling bertanya melihat kejadian aneh ini.
Kucing hitam kecil menggigil sambil menyipitkan matanya: "Hihi, akhirnya berhasil! Prestasi militarku kali ini pasti yang terbesar! Aku baru saja merebut 700.000 unit Kapal Perang X!"
Tang Long yang menerima laporan langsung meneriak lewat pengeras suara: "Brengsek kau Bit! Saudaraku sudah menyusupi virus ke kapal perangmu! Artinya semua kapal ini sekarang milikku! Kau sudah kehabisan akal, kan? Hahaha!"
Bit terdiam sepenuhnya, karena sebelum mendengar ucapan Tang Long, asistennya telah melaporkan bahwa beberapa pangeran berpengaruh di dalam negeri telah memproklamirkan kemerdekaan. Negara-negara bawahan telah ditelan oleh Tang Long atau menyatakan independen. Singkatnya, Negara Kaiwu tidak lagi eksis.
Kini satu-satunya sandaran terakhirnya, armada robot sebanyak 700.000 kapal, ternyata telah disusupi virus oleh Dinasti Tang hingga memicu pemberontakan massal. Sekarang dia benar-benar menjadi seorang yang terisolir.
"Tidak! Aku masih memiliki wilayah kekuasaan langsung! Aku masih bisa bangkit kembali!" teriak Bit dengan suara serak penuh emosi.
"Tidak, Anda takkan pernah punya kesempatan untuk bangkit kembali." Asisten komandan mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke kepala Bit.
"Apa maksudmu?! Penjaga!" wajah Bit dipenuhi ekspresi tak percaya. Dia tak mengerti bagaimana kaki tangan kepercayaannya ini berani menyerangnya.
Asisten komandan tersenyum tipis: "Penjaga? Mereka semua adalah orang saya."
Mendengar ini, dan melihat para prajurit perwira di sekitarnya sama sekali tidak menghiraukannya, malah menatapnya dengan ekspresi mengejek, hati Bit segera terasa berat.
Awalnya kukira asisten komandan memberontak karena ingin menyerahkan kepalaku ke Dinasti Tang untuk menyerah. Tapi melihat sikap mereka, rupanya mereka tak pernah menganggapku sebagai raja. Kapan kaki tanganku sendiri mulai menyimpan pengkhianatan?
Asisten komandan mungkin melihat keraguan Bit, lalu menjelaskan: "Kau bingung? Hehe, sebenarnya sederhana. Sejak awal kau memulai perjalanan, kau hanyalah buah catur 'Raja' yang dikendalikan di papan. Kami adalah mata-mata yang dikirim untuk mengawasimu."
"Buah catur? Maksudmu, dari bangsawan biasa sampai statusku sekarang, semuanya dikendalikan sepenuhnya oleh OSFPU?" tanya Bit dengan wajah tertegun.
“Hehe, tentu saja. Kalau tidak, kau pikir kau bisa menyatukan Negara Kaiwu dengan begitu lancar, dan sesekali ada negara kecil yang bersumpah setia padamu? Apa kau benar-benar mengira dirimu memiliki daya tarik sebesar itu?”
Asisten komandan yang melihat wajah Bit memucat, melanjutkan: “Jangan terlalu emosional. Tang Long dari Dinasti Tang juga sama seperti kau, hanya sebuah pion.”
“Dia juga?! Kenapa kalian melakukan ini? Apakah benar hanya untuk merebut posisi direktur?” tanya Bit geram. Selama ini kesuksesannya dianggap buah kerja keras dan keberuntungan, namun ternyata semua sudah diatur pihak lain.
“Tentu untuk posisi direktur. Tapi organisasi kami tidak akan membiarkan Galaksi Tanpa Kekacauan ini bersatu.”
Asisten komandar sampai di sini, tanpa menunggu Bit bertanya, langsung mendahului berkata: "Karena Galaksi Tanpa Kekacauan ini adalah papan catur organisasi kami. Jika muncul persatuan, tidak akan bisa lagi bermain catur dan bersaing. Kalau tidak, menurutmu mengapa begitu banyak negara di sekitar Galaksi Tanpa Kekacauan membiarkannya kacau balau tanpa mencoba menelannya? Semua ini karena organisasi kami."
"Apa?! Kekacauan di Galaksi Tanpa Kekacauan sengaja diciptakan oleh OSFPU kalian?!" teriak Bit dengan wajah penuh keterkejutan.
Bit saat ini tertegun luar biasa. Meski tahu OSFPU sangat kuat, tapi tidak menyangka kekuatannya sampai tingkat ini. Bahkan bisa membuat sebuah galaksi yang setara dengan satu negara tetap dalam kondisi kacau, hanya untuk dijadikan ajang permainan catur persaingan.
"Hehe, sekarang kau bisa mati dengan pemahaman yang jelas kan? Tenang, tidak akan lama lagi Tang Long akan menyusulmu." Asisten komandan menyelesaikan kalimatnya, tanpa memberi kesempatan Bit bicara, langsung menarik pelatuk senjata.
Asisten komandan menyimpan pistolnya lalu memerintahkan orang di sampingnya: "Kirim komunikasi penyerahan diri kepada Tang Long, ingat, jangan bicara sembarangan. Meskipun dimasukkan ke kamp tawanan, kami akan segera keluar."
"Mematuhi perintah!" Seluruh tentara yang hadir di lokasi memberi hormat gerak kepada asisten komandan. Mayat yang terbaring di kaki asisten komandan sama sekali tidak ada yang peduli.
"Si brengsek Bit terlalu picik, kalah saja langsung bunuh diri! Haha, tidak usah dipedulikan. Yang penting Negara Kaiwu sudah menyerah, Galaksi Tanpa Kekacauan akhirnya bersatu! Aku jadi kaya raya! Dana Dinasti Tang langsung bertambah dua kali lipat!" Membayangkan dana besar yang akan didapat dari taruhan, Tang Long tersenyum lebar sampai matanya hampir tak terlihat.
Rakyat di wilayah Dinasti Tang bersorak-sorak mendengar kabar ini karena harta benda mereka bertambah dua kali lipat. Sebaliknya, para bangsawan Negara Kaiwu merengut dengan wajah muram. Sebagian besar bunuh diri karena mereka berubah menjadi orang miskin.
Tang Long yang sedang penuh kesombongan hampir kehilangan kendali langsung dibuat dingin oleh Feng Shuang: "Junjungan, berdasarkan intelijen, Negara Kaiwu telah berkeping-keping. Semua pangeran Kaiwu memproklamirkan kemerdekaan dengan pasukan mereka sendiri. Selain itu, semua negara bawahan yang bergabung dengan Kaiwu telah mengumumkan kemerdekaan. Artinya, Junjungan masih harus menghancurkan hampir 100 negara untuk benar-benar menyatukan Galaksi Tanpa Kekacauan."
"Apa?! Para brengsek itu berani melawanku? Hmph! Sialan! Perintahkan Liu Yihui, Zhang Guanhua, dan Li Jiamin untuk masing-masing memimpin 200.000 Kekuatan Militer menyerbu mereka! Yang tidak menyerah—MATI!" Tang Long yang mood-nya hancur langsung mengeluarkan perintah dengan geram.
Saat Feng Shuang pergi menyampaikan perintah, Feng Bing berkata: "Junjungan, beberapa negara boneka di wilayah selatan melapor kepada kami. Ketika kemenangan hampir kami raih, orang-orang yang sebelumnya dikirim untuk merangkul mereka bergabung dengan kita, malah memaksa mereka menyatakan kemerdekaan. Dinas intelijen juga melaporkan negara-negara bawahan lain menerima tuntutan serupa. Kini mereka meminta petunjuk Anda tentang apa yang harus dilakukan."
Urusan rahasia seperti ini aman dibicarakan di sini tanpa kebocoran, karena Benteng Perak dipenuhi robot yang setia kepada Tang Long.
Tang Long langsung tahu dalang di balik ini, ia mengumpat: "Sialan! Chen Kang si keparat, baru saja mencapai tujuan langsung membuang kita..."
