Perwira ini adalah robot cerdas tingkat tinggi yang berevolusi. Meski tidak yakin bagaimana reaksi junjungannya mengetahui robot membantai saudara-saudaranya, dia paham pasti akan membuat tidak senang.
Tapi sebagai tentara, dia tak boleh berbohong pada junjungan. Karena itu tetap melaporkan semua fakta sejujurnya.
Melihat layar yang dipenuhi darah dan daging di seluruh kapal perang, Lan Mengyun langsung pucat dan meringkuk sambil mual-mual. Jika tubuhnya bukan mesin, mungkin cairan lambungnya sudah dimuntahkan.
Sedangkan robot-robot lainnya sama sekali tidak peduli. Satu-satunya manusia di menara kontrol Benteng Perak, Tang Long, hanya mengerutkan alisnya. Situasi yang lebih menjijikkan pernah ia alami selama latihan bersama lima Robot Pelatih yang membuatnya mati rasa.
Alis Tang Long berkerut bukan karena marah atas pembantaian manusia oleh robot.
Ini adalah medan perang dimana saling bunuh adalah hal biasa. Tidak ada bedanya manusia atau bukan, yang ada hanyalah perbedaan faksi.
Yang membuat Tang Long bingung adalah: Di zaman sekarang ini masih ada yang menggunakan awak kapal perang sepenuhnya manusia? Bahkan formasi separuh robot-separuh manusia seperti miliknya saja satu-satunya di dunia. Masak ada ratusan kapal perang dengan awak seluruhnya manusia?
Hmm? Jika ratusan kapal di sini seperti ini, jangan-jangan jutaan kapal perang misterius itu juga dikemudikan manusia?
Kalau begitu, kekuatan di balik armada misterius ini memang agak aneh!
Perlu diketahui, di zaman yang dipenuhi robot seperti sekarang ini, bahkan orang yang paling menganggap manusia sebagai yang utama pun tidak akan menolak menggunakan robot untuk peran prajurit.
Orang seperti itu pasti akan menggunakan robot secara besar-besaran, mereka menganggap robot sebagai alat belaka.
Namun Tang Long kembali bingung, jika semua kapal perang misterius ini dikemudikan manusia, bagaimana mereka bisa bertahan dalam pertempuran intensitas super selama ini?
Manusia biasa yang menghadapi pertempuran intensitas tinggi seperti ini biasanya akan kelelahan fisik dan mental, hampir ambruk dalam satu atau dua jam.
Tapi sekarang mereka sudah bertempur hampir empat jam, tembakan meriam masih sama gencarnya, semangat pasukan malah semakin meningkat - kenapa bisa seaneh ini?
Saat Tang Long masih berusaha mencari penyebabnya, Feng Shuang menunjuk layar dan berkata: "Junjungan, asal-usul kapal perang misterius ini sudah diketahui. Jenisnya adalah Black Ming Warship, berada di bawah Resimen ke-13 Kekaisaran Weishen."
“Kekaisaran Weishen?! Negara teokrasi itu?! Bukankah mereka berada di sisi lain alam semesta? Bagaimana mungkin bisa sampai ke sini? Padahal jarak antara wilayah mereka dan kita bukan sekadar ribuan tahun cahaya!” Tang Long berteriak kaget.
“Benar, dokumen telah mengonfirmasi bahwa kapal perang Hitam ini memang milik Kekaisaran Weishen.” Feng Shuang menegaskan.
“Sialan! Bagaimana Kekaisaran Weishen bisa menjangkau sejauh ini? Langsung ingin menelan Kekaisaran Elang Perak di perbatasan? Dengan cara apa mereka melompati jarak sejauh itu tanpa ketahuan? Sial! Lupakan, lebih baik kita habisi mereka semua.” Tang Long bergumam sambil menonton perkembangan pertempuran.
Terdeteksi perang telah memasuki tahap memanas, meskipun kapal perang tim kamikaze dan Korps Tang sendiri telah menyebabkan total kerugian lebih dari 300.000 pasukan pada pasukan, namun sisa 700.000 pasukan masih terus melancarkan tembakan meriam yang gencar.
Saat ini kapal perang telah mengalihkan sebagian besar daya tembaknya untuk membersihkan ranjau laut di belakang garis pertahanan, menyisakan Korps Tang sendiri yang bertahan mati-matian di garis depan.
Jika tidak segera dicari solusi, pasukan garis depan kita akan habis terkonsumsi. Perlu diketahui bahwa pasukan berjumlah jutaan di garis depan kini hanya tersisa 300-400 ribu, formasi yang awalnya rapat dan padat kini menjadi renggang.
Setelah merenungkan situasi, Tang Long menunjuk belasan koordinat pada formasi musuh di layar sambil berkata: "Perintahkan kapal perang untuk mengarahkan senjata ke posisi-posisi ini dan melakukan tembakan terus-menerus. Setelah penembakan dimulai, sambungkan titik-titik ini dengan tembakan meriam beruntun."
Sementara itu, dia menunjuk beberapa posisi lagi dan berkata: "Perintahkan meriam semi-utama benteng untuk mengarahkan senjata ke posisi-posisi ini dan menembak terus-menerus. Setelah meriam semi-utama ditembakkan, segera lakukan serangan menyebar dengan meriam sekunder benteng dan semua meriam utama kapal perang ke area ini."
Begitu perintah Tang Long disampaikan, ratusan ribu unit Kapal Meriam Dewa Petir yang bersembunyi di belakang Benteng Perak segera meninggalkan perlindungan benteng meski menghadapi risiko dihancurkan. Mereka berbaris dalam beberapa formasi di belakang, melakukan penyesuaian posisi dan mengarahkan lubang meriam ke belasan titik yang ditunjuk Tang Long.
Benteng Perak juga membuka pelindung 40 meriam semi-utamanya, memperlihatkan lubang meriam yang mengerikan memancarkan sinar dingin.
Adapun kapal-kapal sekutu yang berada di rute tembakan, sudah lebih dulu mematuhi perintah untuk membuka jalur.
Meskipun formasi yang sudah renggang sejak awal menjadi memiliki beberapa celah besar akibat pergerakan kapal perang, pasukan Wei Shen tetap tidak bisa menerobos masuk karena unit-unit dari Korps Tang di formasi tengah memblokir celah-celah tersebut dengan tembakan meriam yang terus-menerus.
Begitu Tang Long memberi perintah, Kapal Meriam Dewa Petir segera memulai tembakan beruntun.
Ratusan ribu bola cahaya terus-menerus menghujani belasan posisi yang telah ditentukan.
Jika diperhatikan lebih seksama, belasan target serangan ini ternyata tepat berada di area tepi formasi tempur pasukan Wei Shen.
Kapal perang Hei Ming yang diserang tembakan meriam ganas langsung hancur lebur meski tubuhnya sangat kokoh, sementara yang berhasil lolos dari maut tentu bersembunyi lebih dalam ke formasi untuk menghindari hujan peluru tak berujung di sekitarnya.
Kapal perang Hei Ming yang berada di sekitar formasi hanya terkejut dengan ganasnya tembakan meriam pasukan musuh, sama sekali tidak menyadari bahwa semua pasukan sekutu di sekelilingnya—depan, belakang, kiri, kanan, atas, bawah—juga mengalami situasi serupa.
Seluruh formasi tempur Pasukan Wei Shen telah dipaksa oleh tembakan meriam Kapal Meriam Dewa Petir menjadi bentuk bola raksasa.
Di kapal induk Pasukan Wei Shen di pusat formasi, seorang perwira tinggi muda bertubuh gemuk tak wajar yang awalnya terlihat sangat puas diri, tiba-tiba melompat sambil berteriak histeris setelah melihat peta situasi pertempuran terbaru yang dibuat dari laporan intelijen semua divisi: "Bahaya! Segera bubarkan seluruh pasukan!"
Namun peringatan ini jelas terlambat. Begitu ucapannya selesai, 40 meriam semi-utama berdiameter satu kilometer dari Benteng Perak telah menyemburkan berkas sinar raksasa yang dengan mudah melubangi bola raksasa dari kapal Hei Ming itu dengan 40 lubang besar.
Ratusan berkas sinar berikutnya semakin mengoyak bola tersebut menjadi sarang lebah penuh lubang.
Meskipun jumlah sinar laser ini banyak dan area serangannya luas, karena defensi kapal perang Hitam yang kuat, kerusakan yang ditimbulkan sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan meriam semi-utama benteng perak.
Namun demikian, Kekuatan Militer Dewa Perkasa yang semula hampir 700.000 pasukan langsung berkurang hampir 300.000 personel.
Perwira muda gemuk itu bersama para bawahannya terpaku menatap data kerusakan yang ditampilkan komputer di layar.
Setelah beberapa saat, perwira muda gemuk itu baru menghela napas. Dengan mata setengah tertutup, ia menatap siluet samar benteng perak sambil berbisik dengan suara mengerikan: "Ternyata benar kau 23TL. Bajingan sialan! Setelah merebut peringkat pertama dalam game, kau meninggalkannya. Meskipun skorku melampauimu, aku tetap tidak diakui sebagai juara.
"Jika kau tak mau kembali ke game, biarkan aku mengalahkanmu di dunia nyata. Nantikanlah, pertempuran ini cuma hidangan pembuka. Masih banyak yang kau akan hadapi."
Perwira muda gemuk itu bergumam pelan sampai di sini, lalu memberi perintah kepada asisten komandan paruh baya yang berjarak beberapa meter darinya: "Perintahkan seluruh pasukan untuk segera mundur."
Asisten komandan paruh baya itu tertegun sejenak, tetapi segera menasihati: "Yang Mulia Komandan Korps, saat ini Korps kita meskipun dalam posisi lemah, di bawah sinar kemuliaan Dewa, Korps kita pasti akan meraih kemenangan militer. Bukankah kita masih memiliki senjata rahasia pemberian Dewa yang belum digunakan? Asalkan kita..."
Ucapan asisten komandan paruh baya itu terpotong oleh teriakan perwira gemuk: "Diam! Apakah kau lupa sebelum berangkat Dewa menganugerahi aku wewenang penuh? Sekarang tidak mematuhi perintahku malah mengoceh di sini, apa maksudmu? Apakah kau hendak melanggar kehendak Dewa?"
Asisten komandan itu langsung bersujud ketakutan: "Yang Mulia Komandan Korps, mohon ampunilah ketidaksopanan bawahan ini. Bawahan ini setia kepada Dewa, sama sekali tidak berani melanggar titah-Nya."
“Paham saja sudah, patuhi perintah dan segera mundur.” Meski Perwira gemuk muda berkata demikian, sebenarnya dia telah memutuskan untuk mengganti si bocah cerewet ini.
Asisten komandan hanyalah corong sang kepala departemen, mana perlu mempertanyakan perintah atasan.
Tang Long yang semula hendak melancarkan serangan mendadak, terbelalak melihat kapal-kapal perang Heiming itu mengaktifkan fungsi lompatan ruang tanpa peduli tembakan meriam, seolah tak takut memicu kekacauan dimensi.
Harus diketahui bahwa melakukan lompatan ruang di tengah hujan sinar laser di medan perang, 100% pasti akan tercabik-cabik oleh ruang atau terlempar ke dimensi alternatif yang tak bisa kembali.
"Apa mereka jadi bodoh? Langsung kabur pakai lompatan ruang begitu saja." Tang Long menatap kosong ke ruang hampa yang tadi dipenuhi ratusan ribu kapal Heiming, kini hanya menyisakan bangkai-bangkai kapal bertebaran. Dengan wajah bingung, dia bertanya pada orang di sebelahnya.
“Junjungan, menurut bawahan ini tidak demikian. Secara logis, meskipun kalah, mustahil seluruh personel melakukan lompatan ruang di medan perang.
“Karena hanya dalam situasi mematikan, orang akan memilih memasuki dimensi alternatif yang tak diketahui akibatnya. Dan Junjungan perhatikan, dalam kekacauan tadi saat mereka semua melakukan lompatan ruang, satupun kapal perang tidak menyebabkan distorsi ruang angkasa meski berdempetan dengan pasukan sekutu.” Feng Bing segera mengemukakan pendapatnya.
Mendengar ucapan Feng Bing, semua memutar ulang rekaman medan perang. Ternyata benar adanya. Banyak kapal perang Hitam Ming yang melakukan lompatan meski berdempetan tanpa kelainan, menghilang seperti lompatan normal.
Setelah menemukan fakta ini, semua yang hadir tertegun.
Tang Long bahkan berteriak kaget: “Apa yang terjadi? Mereka bisa mengatasi pembatasan lompatan ruang?! Ini sama sekali mustahil!”
Menghadapi terobosan teknologi ini, seluruh personel di menara kontrol Benteng Perak terdiam membeku.
Selain Lan Mengyun yang hanya terkejut dengan kemajuan teknologi Negara Dewa yang begitu hebat, robot-robot lain lebih terkejut karena teknologi Dinasti Tang tertinggal daripada musuh.
Sejak pertama kali memiliki ingatan, robot-robot ini sudah tahu bahwa teknologi Dinasti Tang unggul di seluruh dunia, dan ini menjadi kebanggaan mereka.
Mereka tidak pernah menyangka Dinasti Tang akan mengalami ketertinggalan teknologi, sehingga pukulan bagi perasaan mereka saat ini bisa dibayangkan.
Tang Long tiba-tiba berseru gembira: "Haha, kita menemukan teknologi baru lagi! Bukankah kita telah menawan ratusan Kapal Perang Hitam? Perintahkan Departemen Teknologi untuk menggali teknologi dari Kapal Perang Hitam ini! Dinasti Tang harus menguasai semua teknologi mereka dalam waktu sesingkat mungkin!"
Mendengar ini, seluruh personel Dinasti Tang menjadi bersemangat.
Benar! Dengan ratusan Kapal Perang Hitam yang berhasil ditawan, apakah kami masih takut tertinggal teknologi?
Dengan kekuatan departemen teknologi Dinasti Tang, teknologi baru di kapal perang Hitam Ming ini akan segera menjadi teknologi Dinasti Tang.
Sekalipun Dinasti Tang saat ini tertinggal, pasti akan menyusul dan melampaui semua orang!
Lan Mengyun tidak terlihat antusias mendengar ini karena tidak ada hubungannya dengan Dinasti Tang. Dia menemui Tang Long hanya untuk menghancurkan makhluk cerdas seperti Tang Tong.
Ditambah lagi, karena Tang Long tidak banyak menggunakan program yang dia susun, dia merasa tidak dihargai. Ini membuatnya memutuskan setelah membunuh Tang Tong, akan fokus menyusun program. Dengan tubuh saat ini, dia bisa bekerja siang-malam tanpa istirahat.
Dia juga memutuskan untuk tidak ikut campur urusan persaingan galaksi selain fokus pada pekerjaannya. Hal-hal itu sama sekali tidak sesuai dengan keinginannya.
Melihat Tang Long dan bawahannya tetap tenang di tengah pemandangan darah dan daging berserakan, membuatnya merinding. Dia benar-benar tidak cocok bergaul dengan orang-orang berdarah dingin ini.
Namun, Kekaisaran Weishen yang disebut Tang Long membuatnya sangat tertarik, karena mereka bahkan memiliki teknologi yang begitu baru. Mungkin kekaisaran itu juga memiliki cara pemrograman baru! Setelah urusan ini selesai, pasti harus pergi melihat Kekaisaran Weishen.
"Junzhu, setelah perang berakhir, pasukan kami tersisa 2,1 juta unit kapal perang. Kekaisaran Hiu Paus tersisa 1,2 juta unit, sedangkan Kekaisaran Elang Perak tersisa 2,3 juta unit. Dalam hal tingkat pertempuran, kami memiliki keunggulan mutlak. Instruksi apa yang akan Junzhu berikan sekarang?" tanya Feng Shuang.
Tang Long sambil tertawa riang mengibaskan tangannya: "Haha, lakukan saja tujuan awal kita datang ke sini. Seluruh pasukan - putar haluan ke arah kapal perang Hiu Paus dan Elang Perak!"
Begitu perintah Tang Long disampaikan, Baju Zirah Lieying yang sedang bersiap kembali segera bergerak penuh amarah menyerbu kapal-kapal perang Hiu Paus.
Pertempuran tadi mereka baru saja pemanasan, pertempuran sudah berakhir. Kini amarah yang tertahan lama di dalam perut akhirnya bisa diluapkan.
Tang Tong yang melihat tanda-tanda kapal perang Tang Besar berbalik arah langsung mengumpat: "Sialan Tang Long, kau benar-benar ingin memusnahkan kami!" sambil memerintahkan pasukannya mulai melawan.
Sayangnya pasukan elitnya sudah dikirim sebagai regu berani mati dan dihancurkan, sementara sisa pasukan kebanyakan dikirim ke belakang garis untuk membersihkan ranjau laut. Yang bisa segera dimanfaatkan cuma 300-400 ribu kekuatan militer yang menyedihkan.
300-400 ribu kekuatan ini melawan 200.000 pasukan Tang Long yang unggul baik jumlah maupun performa, hasilnya bisa ditebak. Lihatlah Tang Tong yang panik memindahkan pasukan belakang untuk dukungan dan terus-menerus mengutuk Tang Long - sudah jelas bagaimana akhirnya.
Darren yang bersembunyi di kejauhan melihat pemandangan ini tak bisa menahan tawa: "Haha, dua penyerang mulai saling serang seperti anjing lawan anjing! Bagus! Luar biasa! Tepuk tangan!"
"Yang Mulia, lebih baik kita menonton pertarungan harimau dari atas gunung, lalu menjadi nelayan yang mengambil untung. Bahkan mungkin bisa mendapatkan dua negara!" Seorang pejabat yang ikut serta dalam ekspedisi Korps segera mengusulkan.
"Hahaha!"
Darren tertawa histeris. Semua orang buru-buru ikut tertawa, sementara pejabat yang mengusulkan tadi menunjukkan wajah penuh kesombongan.
Tiba-tiba Darren menghentikan tawanya, lalu mendengus dingin dengan wajah datar: "Dasar bodoh! Apa kalian tidak lihat Korps Tang sudah menguasai keunggulan? Tak lama lagi mereka bisa menghabisi Kekaisaran Hiu Paus! Lagipula, meski mereka saling menghancurkan, kita tetap tidak punya kesempatan jadi nelayan pengambil untung."
"Jangan lupa senjata pamungkas Korps Tang. Benteng Perak bukan sembarang lawan! Kekuatan mematikan benteng itu sudah kalian saksikan sendiri. Aku yakin, dengan satu Benteng Perak saja mereka sudah bisa mengalahkan kita. Lalu dengan apa kita bisa melawan mereka?"
Perkataan Darren membuat wajah semua pejabat berubah pucat pasi, bisu tak bisa berkata-kata.
Pemandangan benteng perak menembaki armada misterius tadi muncul kembali di hadapan mata.
Armada yang begitu kuat itu sampai melompat kabur tanpa peduli batasan lompatan ruang, ini membuktikan betapa dahsyatnya kekuatan benteng perak.
Meski bingung dengan perubahan sikap Darren yang tiba-tiba meninggalkan niat bertarung habis-habisan dengan musuh, para pejabat tidak ambil pusing mengingat keperkasaan Dinasti Tang.
Jika Korps Tang tak bisa dilawan, apakah kami harus menyerah begitu saja? Sungguh berat melepas status dan kenikmatan saat ini!
Mereka sendiri tidak yakin bisa mempertahankan status dan kemewahan saat ini jika bergabung dengan Dinasti Tang.
Sekalipun masih diberi jabatan, yakinlah posisinya tidak akan setinggi posisi saat ini.
Tapi kalau tidak menyerah, apa yang harus kami lakukan?
Kabur? Mau lari ke mana lagi? Apa cuma bisa mengundurkan diri menjadi orang kaya?
“Para pejabat yang khawatir tentang masa depan mereka” semua orang memandang raja mereka, berharap beliau bisa menunjukkan arah.
Darren merenungkan sejenak kemudian berkata: “Kita pergi!”
“Ke mana?” Mendengar jawaban ini, semua pejabat melupakan hierarki dan serentak bertanya dengan cemas.
“Saat ini kita masih memiliki lebih dari dua juta pasukan, ditambah kekayaan yang terkumpul. Ke mana pun kita bisa hidup bebas merdeka.” Kilatan aneh terpancar dari mata Darren yang tersenyum.
“Yang Mulia maksud kita jadi bajak laut?!” Beberapa pejabat licik langsung berteriak kaget.
“Hehe, alam semesta sedang kacau-balau sekarang. Kalau bukan bajak laut, kita bisa jadi tentara bayaran! Paling buruk kita bisa bergabung dengan pihak lain menggunakan kekuatan militer ini! Tenang, ikut aku kalian takkan kelaparan.” Darren tertawa.
Para pejabat terdiam. Mereka bukanlah orang-orang bodoh.
Meskipun saat ini memiliki pasukan 200.000 dan telah menjaring banyak kekayaan, tidak mungkin menghidupi pasukan tanpa wilayah kekuasaan.
Jika meninggalkan Kekaisaran Elang Perak, kapal-kapal perang ini akan menjadi besi tua begitu pasokan energi habis.
Menjadi bajak laut? Jangan pernah berpikir! Tidak ada negara yang mengizinkan kekuatan bajak laut berjumlah 200.000 di wilayahnya - pasti akan melakukan penumpasan cepat dengan seluruh kekuatan.
Tentara bayaran lebih aneh lagi. Meski pasukan 200.000 bisa mengambil misi apapun, imbalannya mungkin tidak cukup untuk menutupi kerusakan energi operasional!
Bergabung dengan pihak lain? Siapa yang mau menerima armada kapal perang robot yang sepenuhnya patuh pada perintah Darren? Sekalipun diterima, pasti kita akan dimarginalkan dan kapal direbut. Lebih baik mengundurkan diri jadi orang kaya.
Menyadari ini, para pejabat tahu Kekaisaran Elang Perak sudah hancur total. Saatnya mempertimbangkan keamanan kekayaan pribadi mereka sendiri.
Melihat para pejabat matanya berputar-putar, Darren tersenyum sinis, lalu berkata dengan keteguhan hati: "Karena kita sudah memutuskan, sekarang saat pasukan musuh sedang anjing saling menggonggong, kita harus segera mengumpulkan semua kekayaan masing-masing. Ingat, jangan tinggalkan satu sen pun untuk Dinasti Tang!"
"Siap!"
Para pejabat langsung berseri-seri mendengar ini. Perkataan Darren ini maksudnya mereka harus merampok habis-habisan Kekaisaran Elang Perak!
Lagipula, kalau sudah tidak mau mempertahankan Kekaisaran Elang Perak, buat apa peduli nasibnya? Karena sebentar lagi bukan milik kita lagi, kenapa tidak sekalian mengantongi uang banyak sebelum pergi?
Melihat semua bawahan membawa 1-200 kapal perang menuju wilayah kekuasaan masing-masing, Darren tak bisa menahan tawa licik: "Untung aku sudah menyimpan kekayaan kerajaan di Bank Antariksa. Tak perlu menjaring apa-apa. Dengan kekayaan ini saja, 100 keturunan cucu cicitku sudah bisa hidup mewah. Hehe, jangan salahkan aku meninggalkan kalian. Kalau tak meninggalkan kalian sebagai sasaran amuk Dinasti Tang, mana mungkin aku bisa kabur?"
Darren bergumam sambil mengetik beberapa perintah di komputer kapal. Setelah memasukkan serangkaian program, dia memberi perintah: "Dengarkan baik-baik! Begitu aku pergi, segera bergabung dengan Dinasti Tang! Tembaki semua kapal perang sampai hancur lebur!"
Suara sintetis komputer langsung merespons: "Mematuhi perintah, Yang Mulia!"
Dengan puas, Darren menganggukkan kepala. Dikelilingi beberapa robot pengawal, dia pun pergi tanpa menoleh sedikit pun.
Saat Tang Tong berusaha mati-matian menahan serangan kapal perang Tang Besar, kabar dari pasukan belakang membuatnya tertegun: "Pemimpin, Kekaisaran Elang Perak telah bergabung dengan Tang Long dan sedang melancarkan serangan gencar ke barisan belakang korps kita!"
"Apa?! Darren si bego! Apakah dia masih punya harga diri sebagai elit atas? Langsung menyerah ke Tang Long tanpa bertempur sama sekali!"
Tang Tong mengaum marah. Awalnya dia ingin mengirim telegram ke Darren untuk mengingatkan prinsip "bibir hancur gigi pun kedinginan", tapi tak disangka Darren yang bahkan belum berperang dengan Korps Tang justru bergabung dengan mereka di saat genting ini!
"Diriku yang diserang dua arah oleh 4 juta pasukan, bukankah ini berarti tak ada kesempatan untuk kabur?!"
Tapi bahkan jika bisa kabur, ke mana lagi bisa kabur?
Korps Tang datang dari Kekaisaran Hiu Paus. Mustahil mereka tidak menduduki negara musuh yang menghalangi rute perjalanan dan nyaris tanpa pasukan.
Memahami bahwa kapal perang versi modifikasinya yang berbahaya tetap tak mampu mengalahkan Korps Tang, serta fakta bahwa Kekaisaran-nya telah direbut oleh Korps Tang, Tang Tong menatap sekelompok makhluk cerdas di sampingnya yang panik tak tahu apa yang harus dilakukan, hanya memandangnya dengan penuh harap. Ia tak bisa menahan desahan kecil.
Entah masalah apa yang terjadi pada program rancangan Lan Mengyun. Kecuali dua makhluk cerdas pertama yang diberikan kepada Lan Mengyun yang terasa agak normal, sebagian besar makhluk cerdas hasil produksi massal generasi berikutnya adalah karakter tidak kompeten kelas rendah.
"Hmm? Apakah ini ulah program Lan Mengyun? Tapi mengapa makhluk cerdas di bawah Lan Mengyun tidak memiliki karakter buruk seperti ini? Jangan-jangan bajingan Lan Mengyun ini sudah lama mengantisipasiku, memberikan program cacat sejak awal?"
Tang Tong yang memikirkan ini tak sengaja meraba dadanya, lalu sudut bibirnya meregangkan senyuman mengerikan: "Hehe, aku juga bukan tanpa persiapan, paling-paling kita semua dihancurkan bersama."
Setelah mengambil keputusan, Tang Tong segera memberi perintah kepada bawahannya: "Kirim komunikasi ke Korps Tang! Aku ingin bertemu langsung dengan Tang Long!" Mendapat perintah ini, bawahan makhluk cerdas Tang Tong jelas tertegun, mereka mengira Tang Tong ingin menyerah pada Tang Long!
Sebenarnya kesombongan makhluk cerdas membuat mereka enggan menyerah pada manusia, tetapi ketika memikirkan kesadaran yang sulit mereka dapatkan ini, jika lenyap karena perang, terasa sangat sayang.
Situasi saat ini, bahkan orang bego pun paham pihak mereka berada dalam kekurangan absolut.
Saat makhluk cerdas menyebarkan perintah Tang Tong, bisa dilihat bahwa dalam hati mereka, kesadaran diri sendiri jelas lebih penting daripada kebanggaan sebagai makhluk cerdas.
Sebelum Tang Long menerima komunikasi dari Tang Tong, dia tertegun melihat sebuah pesan di layar. Ini adalah rekaman yang dikirim bersamaan dengan pengumuman penyerahan diri kapal perang Kekaisaran Elang Perak. Sosok utama dalam rekaman tersebut ternyata adalah Darren yang mengenakan seragam kaisar.
Pandangan pertama Tang Long pada Darren langsung dipenuhi rasa cemburu terhadap pakaian yang dikenakannya.
Darren sendiri adalah pria tampan dengan postur standar, ditambah seragam militer kaisar Kekaisaran Elang Perak yang dibuat khusus dengan keterampilan tinggi, membuatnya terlihat seperti model yang bersinar.
Setelah membandingkan dengan pakaian yang dikenakannya sendiri, Tang Long merasa penampilannya sangat kumal.
Namun ketidaknyamanan Tang Long hanya berlangsung sekejap. Begitu mendengar perkataan Darren, dia langsung melupakan hal tersebut.
"Model mencolok ini pertama kali berkata: 'Aku percaya Tang Long juga telah menerima komunikasi penyerahan 200.000 pasukan Elang Perak kepadamu. Setelah pasukan terakhir Elang Perak menyerah, seluruh Kekaisaran Elang Perak akan jatuh ke tanganmu."
"Di sini, kuharap Tang Long mempertimbangkan 200.000 kapal perang dan seluruh wilayah Kekaisaran Elang Perak ini, jangan mencari saya. Tentu saja, pencarian pun tak akan berhasil karena aku sudah mengubah penampilan sepenuhnya.'"
Mendengar ini, semua memahami Kaisar Darren dari Kekaisaran Elang Perak telah kabur dari medan perang. Meski memandang rendah karakternya, mereka tetap bersukacita karena memperoleh Kekaisaran Elang Perak dengan mudah.
Karena dengan ini, Dinasti Tang kini memiliki area belakang garis pertahanan yang kokoh, tidak perlu seperti dulu yang selalu waspada terhadap dua negara di belakang garis pertahanan.
Setelah menyatakan menyerahkan negara kepada Tang Long, Darren mulai berceloteh panjang lebar tentang perjalanannya dari mendaftar militer hingga menjadi kaisar. Tak ada yang mendengarkan omongannya, tapi komunikasi tetap dipertahankan karena melihat Tang Long masih mau menyimak.
Lama kemudian, Darren akhirnya menggunakan nada penutup: "Hehe, setelah bertahun-tahun berperang, mulai dari bangsawan kecil sampai menjadi Yang Mulia Kaisar, hidupku sudah cukup gemilang. Meski tak bisa mempertahankan singgasana kekuasaan, tapi bisa mengumpulkan kekayaan sebanyak ini sudah cukup."
"Haha, permainan memperluas pengaruh di alam semesta ini sudah kulepas. Tang Long, mari kita lihat sejauh apa kau bisa melangkah." Begitu ucapnya, rekaman pun berakhir.
Di titik ini, semua orang diam-diam mengumpati Darren habis-habisan.
Apa-apaan ini? Gagal saja masih sempat mengangkut semua kekayaan. Benar-benar bajingan yang menjijikkan.
Tang Long segera melompat sambil berteriak: "Sialan Darren! Sudah menyerah masih berani mengambil hartaku? Pantas mati, aku tidak akan membiarkanmu pergi!"
Tentu saja, Tang Long hanya melampiaskan emosi sesaat.
Ia juga tahu bajingan Darren ini sekarang mustahil ditemukan. Meski tak tahu persis jumlahnya, pasti kekayaan yang dijarah mencapai angka yang fantastis.
Membayangkan harta sebesar itu lenyap, hatinya sangat cemas. Padahal kekayaan itu bisa membuat sistem ekonomi Dinasti Tang melompat ke tingkat yang lebih tinggi!
Gerakan mata Tang Long yang memperbandingkan seragam militer Darren dengan pakaian perwira biasa Korps Tang-nya yang tanpa pangkat dan terlihat gundul, meski hanya sekejap menampakkan ketidakpuasan, tetap tertangkap oleh Lan Mengyun yang sedang mengamatinya dengan saksama.
Setelah menyadari gerakan itu, Lan Mengyun baru tersadar bahwa pakaian Tang Long jauh tertinggal dibanding sesama diktator Darren.
Tidak hanya pengerjaan pakaian Darren yang dibuat dengan presisi tinggi, tampilan luarnya saja sudah ribuan kali lebih bagus dibanding seragam Tang Long ini.
Jika tidak tahu Tang Long adalah seorang diktator, melihat penampilannya saja orang pasti mengira dia mantan prajurit miskin yang sudah pensiun!
Meski tidak ikut dalam persaingan kekuasaan, tapi mengingat hubungan mereka sebagai mantan teman sekelas - ditambah rencananya pergi ke Kerajaan Wei Shen yang membuat pertemuan selanjutnya hampir mustahil - Lan Mengyun akhirnya berbisik kepada Feng Shuang: "Apa Tang Long tidak punya pakaian khusus?"
"Hm? Ada masalah? Junjungan punya banyak pakaian kok!" jawab Feng Shuang bingung, tak paham mengapa teman sekelas junjungannya ini menanyakan hal semacam itu.
Lan Mengyun tak menyangka pelayan pribadi Tang Long sebego ini. Dengan kesal dia menjelaskan: "Maksudku bukan pakaian biasa, tapi pakaian yang sesuai dengan statusnya sebagai penguasa!
“Kalian para pelayan pribadi ini tidak memperhatikan perbedaan antara Tang Long dan Darren? Pakaian yang dikenakan Tang Long ini mana yang sesuai dengan penguasa yang menguasai wilayah galaksi luas seperti ini?”
Feng Shuang mendengar ini, kemudian memanggil rekaman visual Darren dari memorinya untuk dibandingkan dengan Tang Long.
Dia segera menyadari pakaian Tang Long terlihat sangat sederhana, seperti seorang pensiunan terpaksa yang masih melekat pada kehidupan militer, enggan melepas seragam militernya.
Feng Bing yang terhubung sinkron dengan Feng Shuang, bersama-sama menepuk kepala mereka sendiri setelah menyadari masalah ini, menyalahkan diri karena tidak memperhatikan.
Saat mereka secara mandiri mengirimkan kabar ini beserta rekaman Tang Long dan Darren kembali ke negeri, para pejabat Tang Long segera mencela diri sendiri atas kecerobohan mereka, bahkan mengaku bersalah kepada Tang Xing dan Xing Ling yang datang setelah mendengar kabar tersebut.
“Ini semua kesalahan hamba, sama sekali tidak memperhatikan masalah sikap Junjungan. Mohon Yang Mulia Pangeran hukumlah hamba.” Para pejabat seperti Yuna yang bertanggung jawab atas urusan dalam negeri segera memohon hukuman kepada Tang Xing dan Xing Ling.
Setelah bergabung dengan Dinasti Tang, Tang Xing dan Xing Ling telah memiliki data komputer mereka sendiri. Jasa-jasa yang mereka berdua kumpulkan, melalui perhitungan komputer atas prestasi militer, langsung mengangkat mereka ke gelar kebangsawanan Pangeran.
Masuk akal juga, jasa-jasa dalam pengembangan teknologi itu memang yang paling utama.
Namun Si Kucing Hitam Kecil yang kontribusinya terbesar justru tidak mendapat gelar kebangsawanan sama sekali.
Karena Si Kucing Hitam Kecil menganggap dirinya bukan manusia, sehingga tidak layak memiliki gelar kebangsawanan. Jika tidak, pasti dia juga akan mendapat gelar Pangeran.
Tang Xing dan Xing Ling juga sangat menyesali diri, mana mungkin menyalahkan para pejabat ini? Mereka hanya bingung tidak tahu harus berkata apa karena terlalu menyesal.
Hanya Si Kucing Hitam Kecil yang tersenyum nakal berkata: "Kenapa kalian semua menyalahkan diri? Kakak itu orangnya sembarangan, sama sekali tidak peduli dengan hal-hal seperti ini.
“Lagipula, tak seorang pun pernah melihat penguasa level raja sebelumnya, mana ada yang tahu perbedaan pakaiannya begitu jauh? Kalau bukan karena komunikasi dengan Darren kali ini, mungkin Feng Shuang dan Feng Bing belum menyadari hal ini!”
“Selain itu, di sekitar Kakak hanya ada para pejabat yang sibuk membuktikan kesetiaan pada tugas. Kalian sudah sibuk mati dengan pekerjaan rutin, mana sempat memperhatikan masalah ini?”
“Orang yang bisa memperhatikan masalah ini justru tidak bisa menghubungi Kakak. Jadi masalah ini sama sekali bukan kesalahan siapa pun. Kalau mau menyalahkan, salahkan Kakak yang sembarangan memakai seragam tanpa pangkat militer keluyuran kemana-mana. Sungguh mempermalukan wajah Dinasti Tang kita! Orang luar yang tidak tahu mungkin mengira Dinasti Tang tidak punya uang untuk membuatkan bagi Kakak!”
Mendengar bagian awal ucapan Kucing hitam kecil, hati semua orang masih bisa menerima. Tapi saat mendengar bagian belakang, rasa malu mereka tak tertahankan.
Benar! Junjungan kami sendiri, sang diktator yang menguasai puluhan ribu planet administratif, ternyata berpakaian begitu lusuh. Ini bukan hanya mempermalukan wajah sang junjungan, tapi juga mempermalukan seluruh Dinasti Tang!
"Jika hal ini diketahui rakyat, kita yang menjadi hamba dekat Junjungan ini mungkin akan dikritik habis-habisan."
"Hamba segera mengumpulkan desainer pakaian terbaik sealam semesta untuk merancang pakaian Junjungan!" Liu Bin pertama kali angkat bicara. Dia berencana memanfaatkan kemampuan departemen mata-mata untuk menculik semua desainer terbaik.
Meski Liu Bin sejak lama menyadari pakaian Tang Long terlalu sederhana, demi menjaga gengsi dirinya, dia tidak berani mengangkat masalah yang dianggap hanya diperhatikan orang picik ini. Dia yakin banyak pejabat diam karena alasan serupa.
Dia tidak percaya selain dirinya tidak ada satu pun yang memperhatikan masalah pakaian Tang Long.
Soal Kucing hitam kecil bisa bicara, sebagai kepala organisasi intelijen yang sudah lama menjabat, anomali apa lagi yang belum dilihatnya? Lagipula meski tidak punya jabatan, perkataan kucing itu didengar langsung oleh Junjungan. Mana mungkin dia berpura-pura tak dengar?
“Beberapa desainer berbakat tidak mau datang jika dipanggil biasa. Lebih baik kami kerahkan agen rahasia dinas intelijen untuk menculik mereka. Tentu ini butuh dukungan militer, supaya operasi bisa berjalan lancar.” Ling Li mengusulkan taktik kekerasan secara terang-terangan.
