Perkataan ini membuat sebagian besar pejabat istana tertegun.
Masak sih? Ini kan cuma urusan membuat beberapa setel pakaian! Kok sampai harus melibatkan dinas intelijen negara dan militer?
Namun mereka yang tidak tertegun justru mengangguk-angguk setuju.
Yuna selaku Menteri Keuangan menambahkan: "Kementerian Keuangan akan mendukung penuh. Departemen Perdagangan akan menyediakan kain terbaik, semua bahan lainnya kami yang tanggung. Tapi kalian dinas intelijen wajib bawa pulang desainer top!"
Para pendamping awal Tang Long seperti Ling Li dan Jessy ikut memberi saran. Elcy bahkan mengusulkan kain berteknologi tinggi yang tahan serangan sinar laser, membuat proyek ini semakin rumit.
Xing Ling dan Tang Xing yang selalu menempatkan Tang Long di urutan pertama, tentu langsung menyetujui setiap usulan yang menguntungkan Tang Long.
Sementara para perwira tinggi tercengang melihat orang-orang di hadapan mereka yang bertindak agak gegabah. Meski merasa hal ini berlebihan, demi menjaga reputasi Dinasti Tang dan menunjukkan loyalitas, mereka pun ikut menyetujui.
Kucing hitam kecil terbelalak menyaksikan orang-orang ini mengangkat urusan garmen remeh menjadi strategi universal. Dengan pasrah menepuk kepala, ia mengeong lalu melompat ke meja sambil mengaum: "Dasar bodoh kalian semua! Gerakan besar-besaran cuma untuk bikin beberapa setel baju, tidakkah ini berlebihan?!"
Mendengar ini, diskusi yang bergemuruh langsung terhenti. Semua mata memandangi si kucing dengan tatapan menyiratkan tanya.
Tatapan itu seolah berkata: Bukankah ini usulanmu sendiri?
"Kenapa saat kami baru mau mulai memperhatikan Junjungan, kau malah muncul mengacau lagi?"
Melihat tatapan-tatapan itu, Kucing Hitam Kecil mengerang menderita sebelum akhirnya berkata lemas, "Tolonglah, jangan tatap aku dengan ekspresi seperti ini. Untung aku tidak memiliki gender, kalau tidak sungguh takkan kuat menghadapi raut wajah kalian yang penuh kepedihan ini."
"Sudah! Coba kalian pikirkan - bukankah Dinasti Tang punya hal penting yang belum terselesaikan? Mari kita selesaikan sekarang sekalian melalui urusan pembuatan baju ini!"
"Hal penting? Masalah apa? Menyerang negara lain? Atau menstabilkan wilayah kekuasaan yang kita duduki?" Semua yang mendengar perkataan kucing itu saling pandang dengan wajah penuh kecurigaan.
Menyaksikan Tang Xing yang kesal karena tak kunjung menemukan jawaban mulai mengulurkan tangan untuk mencubit telinganya, Kucing Hitam Kecil segera melompat menghindar.
Sambil berlari ia berteriak keras, "Kalian benar-benar bodoh! Negara macam apa Dinasti Tang sekarang ini? Sistem apa yang kita anut? Bagaimana cara memanggil pemimpin? Hal-hal dasar saja tak bisa kalian pahami, aku tidak mau membuang waktu lagi dengan kalian!" Usai berkata demikian, ia melompat dua kali lalu kabur secepat kilat.
“Negara apa? Bukankah Kekaisaran Tang? Sistem apa? Bukankah... Eh...” Saat sampai di sini, semua orang tertegun.
Benar, sistem apa yang diterapkan Kekaisaran Tang? Secara kasat mata seperti sistem kekaisaran, tapi masih mempertahankan sistem keluarga. Lalu bagaimana sebutan untuk pemimpinnya? Para bawahan kami memanggil Tang Long sebagai junjungan, sementara rakyat menyebutnya Komandan Tertinggi. Ini memang belum ada kepastian tentang sebutan resmi pemimpin!
"Mengapa kita tidak memanfaatkan kesempatan para pejabat berkumpul ini untuk menetapkan hal tersebut? Bagaimana jika kita mengangkat junjungan naik tahta sebagai kaisar?" usul Yuna dengan hati-hati. Dia sejak lama ingin mendudukkan Tang Long di tahta kekaisaran.
Dalam pandangannya, hanya dengan naiknya Tang Long ke tahta kekaisaran, barulah misi tahap pertamanya bisa dianggap selesai. Tahap berikutnya adalah fokus mendukung ambisi Tang Long memperluas pengaruh di alam semesta.
Usulan Yuna ini mendapat dukungan mayoritas, terutama dari orang-orang asal negara kekaisaran dan para pengikut awal Tang Long yang bersorak dengan antusias.
“Ini junjungan tidak berada di negeri, kami sebagai hamba mengambil keputusan sendiri, agaknya kurang pantas ya? Mungkin junjungan akan marah pada kami. Tentu saja kami bukan tidak mendukung junjungan naik tahta, asalkan junjungan memberi perintah, kami pasti patuh mutlak.”
Sisanya tentu awalnya menyatakan tidak meminta instruksi junjungan lalu memutuskan sendiri itu tidak boleh, kemudian mengumbar kesetiaan, menegaskan diri bukan tidak mendukung, hanya tidak berani bertindak sewenang-wenang.
Sebagian besar dari mereka adalah orang-orang jujur atau bisa dibilang tidak fleksibel.
“Tidak perlu mempedulikan pendapat Tang Long! Asalkan kita urus hal ini dengan baik!” Ucap Tang Xing menjadi penutup masalah ini, seluruh Dinasti Tang segera sibuk mempersiapkan penobatan Tang Long.
Tang Long sama sekali tidak mengetahui semua ini, dia sedang menerima komunikasi dari Tang Tong!
“Tang Long, kau bajingan!”
Kalimat pertama yang diucapkan Tang Tong melalui perangkat siaran massal langsung membuat pasukan Korps Tang diliputi amarah. Mereka dengan sengaja melanggar "kebiasaan gencatan senjata sementara saat pemimpin kedua belah pihak berunding" yang tidak tertulis, lalu dengan kasar melucuti satu lantai dari kapal perang.
Yang pertama menekan tombol tembak justru robot cerdas tingkat rendah, 1/3 lebih cepat dibanding robot cerdas tingkat tinggi maupun manusia.
Saat ditanya kenapa bisa secepat itu, robot tingkat rendah ini menjawab bahwa mereka sama sekali tidak punya "refleks alami" - jawaban yang kontradiktif dengan kemampuan robot pada umumnya.
Tang Long sendiri tertegun mendengar umpatan itu.
Ia sudah lupa berapa tahun tidak pernah dihina seperti ini, sehingga sempat kaget sesaat.
Namun Tang Long bukanlah orang yang bisa diremehkan. Begitu sadar kembali, ia segera membalas dengan mengumpat keras ke arah Tang Tong.
Berasal dari latar belakang pasukan bajingan militer, kemampuan makiannya tentu jauh melampaui Tang Tong yang bahkan tak punya setengah ember air sebagai makhluk cerdas. Hanya dalam sekejap, Tang Tong sudah terpancing hingga tujuh lubang wajahnya mengepulkan asap.
Feng Shuang dan Feng Bing, duo pelayan pribadi Tang Long, tentu paham betul kualitas 'barang' seperti apa junjungan mereka ini. Maka mereka sama sekali tidak merasa aneh ketika Tang Long melontarkan segudang kata-kata kotor.
Sementara para bawahan robot Tang Long memandang junjungan mereka dengan hormat yang luar biasa. Kosa kata sang junjungan benar-benar kaya, semuanya belum pernah terdengar sebelumnya!
Para robot berusaha keras menghafal setiap ucapan Tang Long, bersiap menggunakan kesempatan di momen yang tepat nanti.
Lan Mengyun yang berdiri di samping hanya bisa terdiam membeku. Masihkah ini teman sekelasnya dulu?
Ingat-ingat masa sekolah dulu, dia kan murid pendiam yang hampir tak pernah bersuara?
Lagi pula, bagaimana mungkin Tang Long bisa mengumpat seperti itu?
Harus diketahui dia adalah penguasa puluhan ribu planet administratif! Kenapa sama sekali tidak punya kesopanan?
Tang Tong yang baru saja bisa bernapas lega, akhirnya menyela saat Tang Long minum air untuk melembabkan tenggorokannya: "Aku tidak mau berdebat. Aku tanya, apa aku menyinggungmu? Kenapa kau menyerangku? Dan apa yang terjadi dengan Kekaisaran Hiu Pausku?"
Mendengar ini, Tang Lang langsung menyemburkan air dari mulutnya. Ia memandangi Tang Tong dengan ekspresi tak percaya: "Ya ampun! Apa kau bego? Masih bertanya kenapa aku menyerangmu? Harus kau tahu ini era perebutan kekuasaan alam semesta! Kau pikir ini main rumah-rumahan?!"
Ucapan Tang Long membuat Tang Tong terbelalak, tak tahu harus berkata apa.
Benar juga. Di zaman ini memang tak perlu alasan apapun untuk memulai perang agresi!
Tang Tong tiba-tiba melihat Lan Mengyun di belakang Tang Long yang sedang menggelengkan kepala karena merasa Tang Long tidak seperti seorang diktator, segera mengalihkan topik dengan menunjuknya dan berteriak: "Sialan, Lan Mengyun! Kau berani mengkhianati aliansi kita?!"
Lan Mengyun membuka mulut tapi tak bisa mengeluarkan kata-kata pembelaan, karena hati nuraninya tidak tenang. Bagaimanapun Tang Tong bukan hanya pernah menyelamatkan nyawanya, tetapi juga memberikan hadiah berharga, dan tak pernah berbuat salah padanya.
Dengan semua kebaikan yang diterimanya ini, meski tujuannya adalah menyelamatkan manusia dengan meminta Tang Long mengirim pasukan untuk menghancurkan Tang Tong, tetap saja tindakannya adalah pengkhianatan terhadap perjanjian.
"Baik! Karena kau melanggar aliansi, jangan salahkan aku kalau berlaku kasar!" Tang Tong tiba-tiba menyeringai ke arah Tang Long: "Hehe, Tang Long! Kabarnya bawahanmu juga sepenuhnya robot sepertiku, ya?"
"Tidak. Hanya separuh dari anak buahku yang berasal dari robot." Tang Long segera membantah.
Mendengar ini, Tang Tong tertegun sejenak, tetapi segera melanjutkan senyum sadisnya: "Hehe, setengah? Tak masalah, setengah sudah cukup." Saat mengucapkan ini, dia dengan keras mencengkeram dadanya sendiri. Entah bagaimana dia memiliki kekuatan mematikan itu, dadanya berhasil ditembus oleh cakarannya sendiri hingga membentuk lubang besar.
Gerakan ini hanya membuat Lan Mengyun berteriak kaget, sementara yang lain termasuk bawahan robot cerdas Tang Tong sama sekali tidak bereaksi.
Mereka semua tahu Tang Tong adalah robot. Selama program otaknya masih utuh, bahkan jika seluruh tubuhnya hancur pun tak masalah. Jadi semua orang, termasuk Lan Mengyun yang sudah sadar, memandangi Tang Tong menunggu alasan di balik aksi menyakiti diri sendiri ini.
Sorotan mata semua orang tertuju pada tangan robot yang ditariknya keluar dari dada. Saat telapak tangan itu terbuka, terlihat jelas sebuah disket logam terbaring di atasnya.
Melihat disket ini, meski semua tahu inilah kunci pembalikan situasi dari kekalahan menjadi kemenangan, tak seorang pun bisa menebak untuk apa benda itu digunakan.
Tang Tong menggoyang-goyangkan disket itu ke arah Tang Long dan Lan Mengyun, lalu memasukkannya ke dalam komputer.
Pada sekejap itu, Tang Long tiba-tiba tersentak seolah mengingat sesuatu, berteriak keras: "Seluruh pasukan arahkan senjata ke kapal induk Tang Tong, tembak!"
Mendapat perintah, komputer segera melakukan kalkulasi posisi kapal induk dengan refleks kilat.
Meski awalnya merupakan hal yang sangat sulit, namun karena kedua belah pihak sedang melakukan komunikasi langsung, posisi kapal induk langsung terkonfirmasi.
Begitu posisi ditentukan, sejumlah besar pasukan Korps Tang termasuk tembakan meriam dari kapal perang yang telah menyerah, segera melakukan pemboman dahsyat ke arah ini.
Meskipun kapal induk terhalang oleh banyak kapal lainnya, di bawah serangan gencar meriam Dinasti Tang - terutama setelah Benteng Perak mengaktifkan meriam utamanya untuk menembaki posisi tersebut tanpa mempedulikan risiko melibatkan kapal-kapal - hanya dalam sekejap, komputer kapal melaporkan kabar hancurnya kapal induk.
Tang Long yang baru saja ingin menarik napas lega, tiba-tiba terkejut menemukan sosok Tang Tong masih muncul di layar dengan tatapan penuh kebencian.
Tanpa sadar dia berteriak: "Sial! Kapal induk pengganti!"
Kapal induk pengganti ini adalah jurus pamungkas komandan armada untuk menyelamatkan nyawa, biasanya menggunakan kapal yang identik dengan kapal induk asli atau bahkan lebih megah sebagai pengganti.
Seluruh perintah komandan dialihkan dan disebarkan ke seluruh pasukan melalui kapal induk pengganti ini.
Oleh karena itu, kecuali jika musuh menyerah atau benar-benar dihancurkan, mustahil membedakan mana yang asli dan palsu.
“Seluruh pasukan perhatikan, hancurkan semua kapal perang!” Tang Long segera berteriak sambil mengatupkan gigi. Pasukan Tang yang baru saja menghentikan penembakan, langsung melanjutkan bombardir.
Setelah mengeluarkan perintah, Tang Long segera mengeluarkan kartu magnet dari Lan Mengyun dan memasukkannya ke dalam komputer. Melihat ini, Lan Mengyun yang cerdas langsung berubah pucat.
Dia menyadari kartu magnet Tang Tong pasti memiliki efektivitas yang sama dengan kartunya, bahkan lebih berbahaya.
Kartunya hanya bisa menyerang robot cerdas yang muncul melalui programnya sendiri, sedangkan kartu Tang Tong bisa menyerang robot di pihak Tang Long. Rupanya dia terus ditipu Tang Tong! Mengaku tidak bisa pemrograman, tapi ternyata lebih hebat darinya!
Tang Tong melihat layar sejenak lalu tersenyum keji ke arah Tang Long: "Hehe, meriam utama bentengmu memang dasyat, bisa langsung meluluhlantakkan puluhan ribu pasukanku. Tapi aku yakin meriam utamamu tidak bisa menembak terus-menerus, kan? Hehe, bahkan jika meriam utamamu hanya butuh 10 detik untuk reload, itu sudah terlambat!"
Tang Tong mengangkat tinggi tinjunya dan menghantam tombol dengan keras sambil mengaum: "Rasakan sensasi saling membantai! Bajingan sialan!"
Tang Long baru saja menyelesaikan pengaturan program. Meski tahu sudah terlambat, ia tetap menekan tombol dengan keras.
Bersamaan itu ia meneriakkan: "Mari kita ikut hancur bersama!"
Usai berteriak ia menutup mata dengan perih, tak sanggup menghadapi Feng Shuang, Feng Bing, dan para bawahan yang telah berubah menjadi musuh.
“Memberontak? Lebih dari separuh anggota benteng adalah robot. Menghadapi robot-robot yang memiliki tubuh fisik begitu kuat, apa gunanya daging dan darah kita ini?”
Namun selain tawa buruk Tang Tong yang penuh kesombongan, Tang Long tidak mendeteksi keanehan apapun. Penasaran, ia menoleh mengamati sekeliling. Melihat Feng Shuang dan lainnya masih memandangnya, ia bertanya: “Kalian tidak kenapa-kenapa?”
“Tidak ada masalah, Junjungan. Apakah Junjungan baik-baik saja?”
Feng Shuang dan Feng Bing saling pandang dengan bingung, tidak mengerti mengedia mengajukan pertanyaan aneh seperti itu.
Mendengar jawaban mereka dan melihat personel di setiap posisi tetap melanjutkan serangan ke kapal perang dengan tertib, Tang Long pun tertawa terbahak.
Lan Mengyun yang semula tegang melihat tidak ada tanda-tanda pemberontakan robot, bertanya pada Tang Long yang masih tertawa: “Apa yang sebenarnya terjadi?”
“Haha, program Tang Tong tidak berpengaruh pada robot cerdas.” Tang Long menjelaskan sambil memeriksa laporan lapangan untuk memastikan keakuratan informasi.
Tak lama kemudian laporan seluruh pasukan terkumpul. Setelah membaca dokumen, Tang Long akhirnya bisa bernapas lega.
Sebenarnya pemberontakan robot tetap terjadi, khususnya pada kontingen robot prajurit yang dikirim oleh Wu Lai Guo.
Namun berkat kebiasaannya menghancurkan formasi pasukan baru yang bergabung dan menyusun ulang, robot-robot yang dikendalikan musuh hanya menyebabkan kerusakan minor sebelum dihancurkan oleh aliansi robot cerdas dan prajurit manusia.
Menyaksikan ekspresi lega Tang Long dan formasi tempurnya yang tetap stabil, wajah Tang Tong berubah drastis. Ia menyadari rencananya untuk menciptakan kekacauan internal telah gagal.
Tapi saat membaca pesan di layar, senyuman penuh kesombongan kembali merekah: "Haha, Tang Long! Meski formasi utamamu utuh, pasukan Yin Ying yang bergabung denganmu kini kembali menjadi musuhmu!"
Tang Long segera melihat ke layar.
Benar saja, kapal perang yang awalnya bekerja sama dengan Korps Tang untuk menyerang kapal perang, kini berbalik memberontak dan mengarahkan lubang laras pistol mereka ke pasukan Tang.
Melihat ini, Tang Long sama sekali tidak khawatir.
Dia tertawa lebar: "Apa masalahnya? Dari awal aku memang sudah memukul kalian berdua sekaligus. Sekarang pun tak peduli apakah lawanku satu atau dua. Lagipula, lihatlah! Kapal perang-mu sendiri sudah membelot dan bergabung denganku.
"Melihat semua ini, masihkah kau mengira Korps Tang yang sudah menguasai situasi ini akan kalah dari gerombolan besi tua dan logam rusak macam kalian?"
Tang Tong yang menyaksikan seluruh armada-nya berkhianat segera menyadari bahwa Tang Long juga memiliki kartu magnet itu. Namun dia sama sekali tidak peduli, toh para makhluk cerdas bego itu mati semua pun bukan urusannya.
Dia menyeringai sadis ke arah Tang Long: "Hehe, dalam hal pertempuran antar kapal perang, aku mengaku kalah. Bahkan Kekaisaran Hiu Paus telah kau duduki. Bisa dibilang kekalahanku total. Tapi Tang Long, kau pikir kau benar-benar menang?"
Tang Long yang mendengar ini hanya bisa mengernyitkan kening. Apa maksut ucapan bajingan ini? Kenapa sama sekali tidak bisa kupahami?
Namun tepat di saat itu, dia mendengar teriakan panik Feng Shuang dan Feng Bing: "Hati-hati!"
Begitu peringatan itu terdengar, refleks alami yang terbentuk dari latihan bertahun-tahun membuat tubuh Tang Long langsung melompat ke samping untuk menghindari sepasang tangan yang menusuk panel kontrol - semuanya terjadi bahkan sebelum otaknya sempat memberi perintah.
Setelah berlindung di tempat aman, Tang Long menoleh dan terkejut melihat Lan Mengyun menarik tangannya dengan wajah panik, lalu membuka kedua tangan dan menerjang ke arahnya. Gerakan itu jelas bertujuan untuk mencekiknya sampai mati.
「Sedangkan beberapa bawahan yang dibawa Lan Mengyun menghalangi Feng Shuang, Feng Bing, dan lainnya di samping. Adapun robot-robot cerdas di sekitar yang tidak membawa senjata, terpaksa berteriak minta bantuan sambil berusaha menerjang ke sini untuk bertarung jarak dekat.」
「Tang Tong di layar melihat Lan Mengyun menerjang ke arah Tang Long, terkekeh-kekeh: "Haha, Lan Mengyun, kau tak menyangka saat aku memproduksi tubuhmu dulu, sudah kusematkan kontrol ya? Meski tak bisa menguasai pikiranmu, mengendalikan tubuhmu juga sama saja.」
「"Haha, Tang Long! Kali ini aku ingin lihat bagaimana kau menghindar! Robot meski tanpa senjata, cukup dengan tubuh mesinnya bisa membunuh tubuh daging dan darah sepertimu!"」
「Tang Long tiba-tiba tersenyum dingin: "Belum tentu!" Sambil berkata demikian, ia mengucap ke arah Lan Mengyun: "Maaf, ini urusan resmi."」
Lalu ia mengangkat kaki dan menendang Lan Mengyun hingga terlempar beberapa meter ke dinding. Para prajurit Dinasti Tang yang berani mati datang menyelamatkan segera membagi pasukan, sebagian menerjang ke tubuh Lan Mengyun dan menguncinya erat-erat.
Tang Tong yang melihat Tang Long menendang Lan Mengyun hingga terlempar, bola matanya nyaris melotot keluar, dagunya pun putus dengan suara "kraak" jatuh ke lantai.
Berapa berat Lan Mengyun? Sebagai penciptanya, tentu ia sangat paham. Tapi robot seberat itu bisa dengan mudah ditendang Tang Long hingga terbang beberapa meter? Melihat lekukan di dinding logam tempat Lan Mengyun terbentur, bisa dipercaya jika tidak ada dinding itu, dia akan terlempar lebih jauh.
Tapi apakah kekuatan seperti ini mungkin dimiliki manusia biasa?
"Kau... kau ini robot?!" Tang Tong menunjuk Tang Long dengan wajah penuh keterkejangan.
Lan Mengyun yang terkunci tak bisa bergerak juga memandangi Tang Long dengan takjub.
Meski lega karena tidak melukai Tang Long, ia bingung bagaimana bisa sang target justru menendang dirinya terbang?
"Hehe, aku manusia sejati yang dilahirkan dari rahim ibuku selama 10 bulan." Tang Long menjawab sambil merubuhkan pengawal Lan Mengyun dengan beberapa pukulan cepat.
Pasukan pengawal yang baru tiba segera memborgol robot-robot tersebut.
Insiden perkelahian antara manusia kera dan robot kerap terjadi di Dinasti Tang, sehingga borgol yang digunakan dirancang khusus - mustahil dibuka dengan cara apapun setelah terkunci.
"Manusia? Mustahil! Robot sekalipun tak punya kemampuan sehebat ini! Kau bisa mengalahkan robot dengan tangan kosong! Pasti kau makhluk cerdas hasil evolusi robot seperti aku!" teriak Tang Tong dengan mata berbinar.
Ia tak rela mengakui kekalahan dari tangan manusia. Tapi jika lawannya sesama robot, kekalahan itu bisa diterima. Karena itulah ia mati-matian menganggap Tang Long sebagai robot.
“Mengapa mustahil? Kalau kau bertarung tangan kosong melawan robot selama setahun tanpa mati atau cacat, kau bisa dapat kemampuan sepertiku sekarang.” Tang Long menyeringai.
Komputer di otak Tang Tong langsung crash. Manusia bertarung tangan kosong melawan robot selama setahun?
Tidak mungkin! Mana ada manusia gila seperti itu? Ini sama sekali mustahil.
Pasti bajingan Tang Long ini makhluk cerdas sepertiku! Dia menyembunyikan identitas karena takut pengkhianatan bawahan. Manusia rendahan takkan sanggup kalahkan makhluk superior sepertiku!
Wajah Tang Tong tiba-tiba merekah senyum: "Kak, karena kau sudah menguasai wilayah galaksi ini, biar adikmu cari perluasan kekuasaan di luar. Nanti kita adu siapa lebih hebat!"
"Hehe, kapal-kapal perang ini hadiah perpisahan untuk Kak. Adapun robot-robot cacat produksiku, lebih baik dimusnahkan daripada mempermalukan diri di depan umum."
Begitu Tang Tong mengucapkan kata-kata ini, semua kapal perang Yin Ying yang berkhianat langsung melakukan gencatan senjata dan mengirimkan komunikasi penyerahan diri kepada Korps Tang.
Sementara para bawahan cerdas Tang Tong yang tidak terkendali oleh Tang Long tiba-tiba otak mereka meledak dan roboh. Bawahan Lan Mengyun yang dibawa pergi juga mengalami nasib serupa, meski dia sendiri tidak mengalami apa-apa.
Setelah menangani semua ini, Tang Tong dengan riang melambaikan tangan ke Tang Long: "Kalau begitu sampai di sini dulu, Kakak! Sampai bertemu lagi di medan perang!" Ucapnya sambil memutus komunikasi.
Sejak Tang Tong pertama kali memanggil "Kakak", Tang Long sudah terdiam membeku seperti patung.
Robot sinting ini memanggilnya kakak? Baru saja ingin menyantap dagingnya dan meminum darahnya, kok tiba-tiba berubah 180 derajat?
Mendengar ucapan selanjutnya, Tang Long semakin terduduk tanpa kesadaran, pikirannya benar-benar kosong.
Dia tak paham, kenapa pertempuran sengit tadi tiba-tiba berakhir secara tidak masuk akal? Kapan pula dia mengakui Tang Tong sebagai adik? Masih mau adu kemampuan lagi lain kali? Apa keyakinannya bisa kabur dari kepungan bertubi-tubi ini?
"Junjungan, pertempuran sudah usai." Melihat Tang Long termangu terlalu lama, Feng Shuang maju mengingatkan.
"Oh, suruh staf pengelolaan dari negeri Tang dikirim untuk mengambil alih Kekaisaran Elang Perak." Tang Long yang sudah sadar segera memerintahkan. Melihat Lan Mengyun yang hendak diborgol, dia buru-buru berseru: "Lepaskan dia! Ini bukan urusannya."
Meski bingung, prajurit Dinasti Tang yang menjadikan kepatuhan sebagai tugas utama langsung melepas borgol Lan Mengyun tanpa bertanya.
Di bawah pengawalan samar Feng Shuang & Feng Bing, Tang Long mendekati Lan Mengyun: "Maaf, tadi aku menendangmu. Kau tidak apa-apa?"
“Aku tidak apa-apa. Untung kau menendangku, kalau tidak pasti sekarang aku sudah sangat menyesal.” Lan Mengyun cepat-cepat menggelengkan kepala.
Tanpa memberi kesempatan Tang Long bicara, dia langsung melanjutkan: "Maaf, aku agak lelah dan ingin istirahat dulu."
Tang Long memahami bahwa pengendalian tubuh Lan Mengyun oleh pihak lain pasti sangat menyiksa. Ia mengangguk dan menyuruh pengawal mengantar Lan Mengyun ke tempat istirahat.
"Junjungan, apa yang harus kami lakukan sekarang?" Feng Bing sengaja mengalihkan topik.
"Oh, tinggalkan Resimen Ketiga untuk mereorganisasi pasukan yang menyerah itu. Kami akan kembali ke Ibu Kota. Pertempuran kali ini benar-benar membingungkan. Pasukan Wei Shen tiba-tiba muncul menyerang kita, tapi baru beberapa temakan sudah kabur begitu saja.
"Darrens dari Kekaisaran Elang Perak juga aneh. Kita bahkan belum sempat bertempur, dia sudah mengumumkan penyerahan diri dan pergi mengundurkan diri dengan membawa banyak harta.
“Dan Tang Tong dari Kekaisaran Hiu Paus juga tidak bisa dipahami! Awalnya kami bertempur mati-matian, tapi akhirnya dia malah memanggilku 'Kakak' dan pergi dengan sangat ramah. Aneh, benar-benar aneh!”
Tang Long menghela napas pasrah sambil mengingat pertempuran kali ini.
Feng Shuang dan Feng Bing juga merasa situasi ini aneh dan membingungkan, tapi mereka tidak terlalu memikirkannya.
Yang menjadi perhatian mereka adalah Tang Long.
Dari pertempuran ini, mereka hanya menyimpulkan satu hal: Harus ada pasukan bersenjata lengkap yang bertugas 24 jam melindungi Tang Long.
Jika saat itu ada pengawal seperti itu, mungkin Lan Mengyun dan kawan-kawannya sudah ditembak mati begitu menunjukkan sikap mencurigakan. Mana perlu sampai membuat komputer kita hampir crash?
Tang Long yang sudah sadar dari lamunannya menggelengkan kepala. Melihat ratusan kapal perang Hitam Gelap yang berhasil direbut di sekitar Benteng Perak, hatinya langsung menjadi cerah.
Haha, asalkan pulang nanti membedah kapal perang Heiming ini, aku akan memiliki kapal perang yang lebih canggih! Memikirkan ini, tanpa sadar berkata dengan gusar: "Kecuali Resimen Ketiga, sisa armada segera berangkat kembali ke Ibu Kota!"
Bersamaan dengan perintah Tang Long, Benteng Perak membawa segerombolan besar kapal perang melakukan lompatan ruang, menghilang dari angkasa luar ini.
Hingga saat ini, Tang Long telah menguasai angkasa luar lebih dari 50.000 planet administratif, menempatkannya dalam jajaran teratas di seluruh alam semesta.
