Berjalan-jalan di Ibu Kota Dinasti Tang, Lin Bin memiliki kode identitas 1356. Terhadap kode ini, Lin Bin sangat bangga. Meskipun ini adalah angka di atas seribu, tetapi berada di peringkat ribuan di antara puluhan juta mata-mata Dinasti Tang, sudah cukup membuktikan betapa hebatnya kemampuan dan keahliannya.
Tentu saja, terhadap mata-mata yang peringkatnya lebih tinggi darinya, meskipun merasa iri, lebih banyak rasa kagum yang muncul. Karena mereka adalah elit di antara para mata-mata elit, entah bertugas rahasia di sisi junjungan, atau ditempatkan di berbagai negara di seluruh alam semesta untuk memimpin operasi intelijen.
Lin Bin kali ini kembali untuk melapor setelah menyelesaikan misi besar. Setelah laporan tugas selesai, tidak hanya pangkat kebangsawanannya naik satu tingkat, dia juga mendapat cuti tiga hari.
Dengan cuti tiga hari ini, tentu dia harus benar-benar menikmati wisata di Ibu Kota ini. Perlu diketahui sejak mulai bekerja, dia belum pernah sekalipun berwisata di ibu kota negaranya sendiri. Jika pulang nanti dengan tergesa-gesa, pasti kalian semua akan menyebutnya si bodoh tingkat dewa.
Sayangnya dia tidak bisa menyaksikan langsung upacara agung naiknya Junjungan Yang Mulia ke tahta. Andai bisa mengambil cuti sebulan kemudian, pasti lebih baik!
Mengenai masalah naik tahta Junjungan Yang Mulia menjadi kaisar, orang luar masih belum tahu. Hanya kami orang-orang Dinasti Tang sendiri yang mengetahui kabar ini.
Tapi apa bedanya semua orang Tang tahu dengan orang luar yang tahu?
Lin Bin tidak mengerti, kenapa tidak mengumumkan berita ini ke luar? Apa takut para bajingan di luar sana protes?
Seharusnya tidak mungkin. Kekuatan Dinasti Tang bisa membuat musuh apapun memilih diam. Lalu untuk alasan apa lagi?
Lin Bin menggelengkan kepala. Personel menengah seperti dirinya mustahil memahami pemikiran kalangan atas.
Membuang pikiran-pikiran tidak penting itu, Lin Bin tersenyum membalas anggukan rakyat yang memberikan hormat di jalan. Setiap kali selesai membalas hormat, tangannya tanpa sadar mengusap logo gelar kebangsawanan di kerah bajunya.
Dulu saat melaksanakan misi atau kembali untuk melapor, sama sekali tidak pernah memakai lencana. Meski tahu gelar kebangsawanan Dinasti Tang sangat berharga, tak ada kesadaran. Baru sekarang merasakan penghormatan rakyat, baru paham mengapa banyak orang mati-matian ingin masuk sistem birokrasi Tang.
Memikirkan ini, Lin Bin tak bisa tidak mengagumi mantan atasannya—yang kini jadi atasan langsung—Kepala Mata-mata, Liu Bin.
Andai dulu sang Ketua tak putuskan untuk bergabung dengan Yang Mulia Junjungan, mungkin kita masih hidup seperti tikus jalanan yang semua orang ingin pukul. Mana mungkin bisa menikmati martabat di bawah terang matahari begini!
Anehnya, dari informasi yang dia dapat, sepertinya di seluruh alam semesta selain Tang, tak ada negara yang memberi gelar bangsawan pada mata-mata tingkat dasar. Kecuali tentu mereka yang lahir langsung mewarisi gelar kebangsawanan.
“Diwariskan?” Lin Bin tak sengaja melihat logo gelar kebangsawanannya sendiri. Hmm, sepertinya harus bekerja keras! Bagaimanapun juga, dia harus mendapatkan gelar turun-temurun untuk keturunannya.
Namun menurut regulasi Dinasti Tang, minimal harus mencapai pangkat marquis baru bisa mewariskan kursi ke putra sulung. Untuk mencapai target ini, dia masih harus menempuh perjalanan panjang!
Saat Lin Bin santai berkeliling di jalan, seorang pemuda berpakaian turis mendekat dan bertanya sopan: "Tuan lord, boleh tahu mengapa Ibu Kota ini begitu banyak proyek konstruksi? Sepertinya tidak ada tempat wisata yang tenang."
"Ah! Maaf telah mengganggu liburan Anda. Proyek-proyek ini utamanya persiapan untuk naiknya junjungan ke tahta. Makanya ada begitu banyak pembangunan, tapi mohon bertahan sebentar, proyek-proyek ini akan segera selesai."
Lin Bin menjawab dengan antusias, karena terhadap para turis ini, dia merasakan sensasi menjadi penguasa baru!
"Mengenai mengungkapkan hal naiknya Junjungan ke tahta, dia tidak merasa ada yang tidak pantas. Karena atasan tidak mengeluarkan perintah larangan mengungkapkan password terkait hal ini, hanya saja belum dirilis ke publik."
"Hah? Tang Long... Yang Mulia akan naik tahta?"
Turis itu tertegun sejenak, namun segera menunjukkan ekspresi gembira: "Kapan upacara penobatannya dilaksanakan? Ini pasti acara besar! Seumur hidupku belum pernah melihat upacara penobatan kaisar, kali ini harus puas-puasan menyaksikannya!"
Meski merasa tidak nyaman mendengar turis itu menyebut langsung nama junjungannya, Lin Bin tetap tersenyum ramah mengingat mereka warga negara asing: "Benar! Ini peristiwa bersejarah yang tak boleh dilewatkan. Menurut info, upacara penobatan akan digelar sebulan kemudian. Jangan lupa hadir ya!"
"Pasti tidak akan kulupakan! Terima kasih, Tuan Bangsawan!" Setelah berjabat tangan dengan Lin Bin, si turis menjauh sambil asyik memotret sembarangan di sepanjang jalan dengan kameranya.
Awalnya Lin Bin tidak memperhatikan turis ini, karena turis seperti ini sangat banyak. Namun ketika Lin Bin pergi lebih awal ke lokasi konstruksi upacara penobatan untuk mengobati kekecewaannya karena tidak bisa menghadiri perayaan, ia menemukan turis ini sedang memotret area konstruksi.
Awalnya ini biasa saja. Tapi di lokasi konstruksi berikutnya, Lin Bin kembali menemukan turis yang sama. Turis ini tidak hanya memotret berbagai area konstruksi, tapi juga melakukannya dengan sangat detail, tidak ada satu sudut pun yang terlewat.
Lin Bin menatap turis itu dengan kilauan dingin di matanya, bergumam: "Brengsek, hampir saja aku tertipu olehmu. Orang kaya sekalipun yang melihat lokasi konstruksi ini tidak akan menghabiskan begitu banyak film hologram." Setelah berkata demikian, ia segera mengeluarkan komunikator dan melapor ke markas besar mata-mata.
Bersamaan dengan laporannya, dinas intelijen juga menerima laporan dari warga dan pejabat di seluruh Ibu Kota tentang adanya orang mencurigakan.
Dua raksasa dinas intelijen sama sekali tidak menyangka, insiden pembunuhan diam-diam oleh robot sebelumnya ternyata membuat kewaspadaan rakyat dan pejabat menguat ke tingkat yang di luar akal sehat. Begitu ada orang asing muncul di sekitar, rakyat dan pejabat itu akan melakukan pengawasan secara tersirat.
Hasil ini sangat disambut baik oleh kedua bos intelijen, karena berarti seluruh warga Tang Besar di planet ini telah menjadi alat pengintai mereka sendiri.
Tentu saja, antusiasme rakyat dan pejabat dalam menemukan mata-mata juga terkait kebijakan pemerintah yang menganggap ini sebagai prestasi. Perlu diketahui, jika beruntung seseorang bisa mendapatkan gelar kebangsawanan secara tiba-tiba, bahkan melonjak beberapa tingkat sekaligus!
Dua pemimpin organisasi intelijen yang mendapat kabar ini tentu tak membiarkan para mata-mata berkeliaran di Ibu Kota pada momen penting ini. Begitu perintah dikeluarkan, departemen agen rahasia dan sarang mata-mata langsung melepas personelnya bak sarang lebah mengerahkan kawanan tawon.
Setelah menerima pemberitahuan dari dinas intelijen, Menteri Keamanan wilayah inti segera memerintahkan pasukan yang ditempatkan di setiap zona untuk memperketat perlindungan area proyek. Jika proyek-proyek ini dihancurkan sehingga upacara penobatan tidak dapat berjalan sesuai jadwal, maka dialah yang akan menjadi terdakwa terbesar.
Para warga negara asing yang datang ke Ibu Kota Dinasti Tang dengan misi khusus tiba-tiba menyadari diri mereka diawasi. Namun pengawasan ini tidak dilakukan secara rahasia, bahkan orang kecil seperti merekapun bisa langsung mengetahuinya.
Meski pengawasan ini tidak tersembunyi, tapi dilakukan secara terang-terangan dan ada di mana-mana. Bahkan saat ke toilet, ada orang mondar-mandir di luar pintu, hampir seperti mau menyadap.
Dibandingkan dengan itu, situasi ketika seluruh pengunjung restoran diam-diam menatap tajam saat mereka makan, sudah dianggap biasa saja.
Di tengah kegelisahan para mata-mata ini, mereka juga merasa heran - sebagai tokok kecil, bukankah seharusnya Dinasti Tang tidak perlu begitu menghargai mereka? Pasukan pengawas yang dikerahkan jelas melebihi ribuan orang, karena ke manapun mereka pergi selalu ada pengawas di sekitarnya yang tidak pernah berulang wajahnya. Meski wajah bisa diubah, tapi postur tubuh dan aroma tetap bisa membuktikan bahwa ini bukan orang yang sama.
Pengeluaran besar untuk bahan dan uang hanya demi mengganti perlengkapan para pengawas ini, sungguh membuat kita mengagui betapa dinas intelijen Dinasti Tang memiliki anggaran yang berlimpah ruah.
Di antara para mata-mata ini, yang penakut langsung gemetar ketakutan oleh pengawasan omnipresent ini, ingin segera meninggalkan tempat ini. Tapi ada juga bajingan berpengalaman atau bermental baja yang sama sekali tidak peduli dengan para pengawas itu, tetap melanjutkan aktivitas mereka seperti biasa.
Mata-mata yang tersisa, melihat rekan mereka begitu berani sementara Dinasti Tang hanya terus memantau tanpa reaksi apa pun, akhirnya memberanikan diri untuk melanjutkan pekerjaan mereka juga.
Namun orang-orang ini tidak bisa menikmati kebebasan mereka lama. Dua manajer dinas intelijen tidak bisa mentolerir kelancangan mereka di Dinasti Tang. Alasan sebelumnya tidak mengambil tindakan hanya untuk melacak mata-mata senior bernilai tinggi melalui mereka.
Setelah menyadari mereka semua hanya preman rendahan tanpa kehadiran barang berharga kelas atas, ditambah dengan upacara penobatan yang semakin dekat, akhirnya diputuskan untuk mengacaukan situasi dengan tanpa basa-basi menghilangkan semua mata-mata ini dalam semalam.
Hilangnya begitu banyak mata-mata membuat negara pengirim pasti tidak bisa diam. Semua mengecam keras buruknya sistem keamanan Dinasti Tang yang membiarkan turis asing menghilang misterius. Namun negara-negara ini akhirnya memilih diam setelah beberapa waktu.
Pasalnya Dinasti Tang mengirimkan bukti kejahatan para mata-mata ke negara-negara tersebut. Tidak ada negara yang cukup bodoh untuk memaksa Dinasti Tang mengungkapkan bahwa "turis" itu sebenarnya adalah mata-mata yang mereka kirim sendiri.
Meskipun peristiwa ini tidak menjadi besar, persiapan naiknya Tang Long dari Dinasti Tang ke tahta telah menyebar ke seluruh alam semesta. Yang pertama bereaksi adalah para pemimpin lima mafia besar yang segera mengirim telegram ucapan selamat sekaligus menggerutu mengapa tidak diberi tahu.
Tentu saja mereka mematuhi perintah Tang Long, tidak berani menunjukkan hubungan mereka dengan Dinasti Tang. Mereka hanya mengumumkan akan mengirim beberapa pejabat untuk menghadiri upacara.
Karena puluhan negara besar telah mengirim rombongan upacara, negara-negara lain - baik yang mengenal Tang Long maupun tidak, memiliki hubungan dengan Dinasti Tang atau tidak - semua mengirim beberapa orang untuk membentuk rombongan ke Dinasti Tang. Namun kuota rombongan ini memicu persaingan sengit di kalangan sejarawan berbagai negara.
Para sejarawan yang gagal mendapatkan kuota akhirnya mengeluarkan uang sendiri untuk pergi ke Dinasti Tang menghadiri upacara.
Setelah mendengar kabar ini, para bajingan penasaran yang punya uang senggang pun ikut berbondong-bondong ke Dinasti Tang.
Dalam sekejap, Dinasti Tang kembali menjadi pusat perhatian seluruh alam semesta.
Tidak heran mereka begitu penasaran. Cukup melihat delegasi upacara dari berbagai negara yang pasti menyertakan minimal satu orang dengan identitas sebagai sejarawan, kita bisa memahami bahwa ini adalah peristiwa besar.
Perlu diketahui, meski ada kaisar yang naik tahta di usia muda seperti Tang Long, namun dalam sejarah belum pernah ada penguasa yang memulai perjalanan dari nol, membangun kekaisaran sebesar ini hanya dalam beberapa tahun di usia yang begitu muda.
Maka bagaimana mungkin para sejarawan rela melewatkan upacara penobatan kaisar yang pasti akan tercatat dalam sejarah ini?
Saat ini, Sang Kaisar Masa Depan yang menurut dugaan rakyat Tang sedang bersenang-senang memanfaatkan kebebasan terakhir sebelum penobatan, justru sedang muram dengan tatapan kosong menerima tutorial tata krama kaisar yang dikumpulkan Tang Xing dan Xing Ling dari jaringan.
Dalam hati Tang Long berteriak: "Ya ampun! Jadi kaisar harus belajar aturan sopan santun? Aku tidak tahu jadi kaisar sengsara begini! Andai tahu, aku tidak mau jadi kaisar!"
Tentu saja ucapan ini tidak berani dia utarakan. Bukan hanya Xing Ling dan Tang Xing yang tidak setuju, rakyatnya pun pasti menolak.
Dengan wilayah kekuasaan yang begitu luas sekarang, menjadi kaisar bukan lagi keinginan pribadi Tang Long. Para pihak yang terikat kepentingan dengannya takkan melewatkan kesempatan meningkatkan status, kekuasaan, dan keuntungan mereka ini.
Saat Tang Long sedang menderita, Kucing Hitam Kecil muncul diam-diam dihadapannya. Setelah menggesekkan wajahnya ke pipi Tang Long, barulah berkata: "Kakak, para pejabat militer sedang menunggu kedatanganmu di rapat."
Melihat peluang kabur dari pendidikan kekaisaran dua kakaknya, Tang Long segera bangkit. Menahan kegembiraan, ia berkata khidmat: "Dua Kakak, biarkan adik menyelesaikan tugas dulu sebelum kembali menerima pendidikan."
Sebelum Tang Xing dan Xing Ling bereaksi, Tang Long sudah menyambar kucing itu. Dengan pengawal pribadi Feng Bing dan Feng Shuang, ia melesat pergi bagai angin.
Tang Xing dan Xing Ling sebenarnya tahu kalau bajingan Tang Long ini berharap diam-diam untuk pergi, tapi karena Kucing hitam kecil yang datang memanggil, mereka pun mengalah.
Tapi yang pasti para gila perang itu sudah bosan menunggu, tak tahan lagi ingin memperluas wilayah kekuasaan Dinasti Tang, sampai menyuruh Kucing hitam kecil memberi tahu Tang Long. Mereka belum berani mengganggu mata pelajaran pendidikan kaisar kami.
Tang Xing berkata pada Xing Ling yang masih menatap ke arah Tang Long pergi: "Kakak, bukankah Tang Long seharusnya..." Namun suaranya menjadi bertele-tele di akhir kalimat.
Xing Ling menarik kembali pandangannya, bertanya dengan curiga: "Harus apa?"
"Eh, maksudku yang itu..." Wajah Tang Xing sedikit memerah karena malu, tapi lebih banyak terlihat kekhawatiran.
Melihat ekspresi anekdot Tang Xing, Xing Ling semakin penasaran: "Apa? Yang mana? Bisa jelaskan lebih jelas?"
Setelah ragu sejenak, Tang Xing mengatupkan gigi dan berkata: "Maksudku, setelah Tang Long naik tahta, apakah dia harus memperistri permaisuri dan mengambil selir?"
“Memperistri permaisuri dan mengambil selir?！”Wajah Xing Ling berubah drastis, dia menatap Tang Xing, kedua mata mereka memancarkan ketidakrelaan dan kekhawatiran.
Sejak Tang Long mulai memiliki kekuatan tertentu, para hamba lokal telah menasihatinya untuk segera menikah dan memiliki penerus. Saat itu Tang Long mengelak dengan alasan masih muda.
Namun kini Tang Long sedang mempersiapkan naiknya ke tahta, sebagai kaisar yang baru dinobatkan, dia mutlak membutuhkan seorang permaisuri yang menjadi teladan bagi Dinasti Tang.
Ini adalah hal yang tidak bisa dihentikan oleh Tang Xing dan Xing Ling, karena rakyat akan dengan gigih menuntut agar penerus Tang Long menjadi fondasi kelanjutan status, kekuasaan, dan kepentingan mereka. Mereka tidak ingin Dinasti Tang yang mereka setiai punah hanya dalam satu generasi. Dapat dikatakan pernikahan dan keturunan Tang Long adalah tren yang tak terelakkan, tidak ada satu pun yang bisa menghentikannya.
Di mata Tang Xing dan Xing Ling terpancar ekspresi "Apa yang harus kami lakukan?". Saat ini bisa dibilang mereka sedang dilanda kecemasan tingkat tinggi. Seandainya mereka benar-benar kakak kandung Tang Long, tentu sudah sejak lama mereka akan turun tangan mengurus pernikahan adiknya. Sayangnya...
Keduanya diam seribu bahasa, menatap kosong ke kejauhan. Setelah lama terdiam, mereka akhirnya menghela napas tipis, saling tersenyum getir, lalu menggelengkan kepala dan pergi.
Sama sekali tak menyadari isi hati kedua kakaknya, Tang Long sambil mengelus-elus Kucing hitam kecil di bahunya berkata dengan senyum nakal: "Hei Kucing kecil, kau kok rajin sekali jadi perantara mereka? Dikasih imbalan apa sih?"
"Imbalan? Imbalan apaan! Hari-hari ini aku sudah muak diganggu kelompok bajingan ini! Mereka tahu hubunganku baik dengan kakakmu, terus-terusan nempel minta tolong bicara. Parahnya, selain ngasih ikan, mereka enggak ngasih apa-apa! Sekarang baru liat ikan aja aku langsung mual!" kata si Kucing kecil dengan ekspresi jijik.
Keistimewaan Kucing hitam kecil hanya tersebar di kalangan jajaran atas Dinasti Tang. Meski para petinggi Dinasti Tang ini tahu Kucing hitam kecil bisa berbicara, mereka tidak memahami kemampuannya. Kemampuan sebenarnya Kucing hitam kecil hanya diketahui oleh segelintir orang dekat Tang Long.
“Haha! Mau menipuku, kau akan muntah melihat ikan? Harus kau ingat, kau ini pecinta ikan sejati!” Tang Long mencubit telinga Kucing hitam kecil sambil tertawa.
“Memang aku pecinta ikan, tapi itu harus berbagai jenis ikan lezat! Tahukah kau, ikan yang dikirim anak buahmu itu semuanya hasil tangkapan dari danau air tawar sekitar. Makan jenis ikan yang sama setiap hari, mana mungkin tidak bosan?
“Dan aku juga tidak bisa menolak. Setiap mengirim ikan, anak buahmu itu selalu berlagak susah payah bilang itu hasil pancingan mereka sendiri!” Kucing hitam kecil berkata dengan wajah pasrah.
“Sabar ya.” Mendengar ini, Tang Long mengelus kepala Kucing hitam kecil dengan penuh kasih.
Tang Long merasa pasrah menghadapi sifat suka berperang para pejabatnya. Dia tidak mengerti, mengapa semua orang di bawah komandonya—bahkan robot—adalah gila perang. Dari mana mereka belajar karakter seperti ini?
Setelah menghibur Kucing hitam kecil, Tang Long menoleh ke dua pengawal pribadinya: "Perintahkan rapat tingkat tiga di Ruang Rapat 4. Semua personel pemerintah dan militer di Ibu Kota yang tidak sedang bertugas harus hadir langsung. Peserta lain ikut via video."
Rapat tingkat tiga hanya dihadiri pejabat pemerintah berstatus Yang Mulia kelas tiga ke atas dan perwira militer berpangkat Mayor ke atas. Meski jumlah jenderal masih sedikit, namun setelah serangkaian pertempuran, telah banyak Perwira Bintang yang terbentuk.
Tentu saja jumlah bangsawan di pemerintahan lebih banyak. Dengan 40.000 hingga 50.000 planet administratif dan sistem di mana bangsawan setara dengan pejabat, Dinasti Tang pasti memiliki banyak pemegang gelar. Jika tidak, negara ini akan jatuh dalam kehilangan pemerintahan.
"Ada apa Kakak, kenapa tiba-tiba ingin mengadakan rapat perluasan? Bajingan itu justru berharap kau menggelar rapat militer lho!" Mendengar ucapan Tang Long, Kucing hitam kecil bertanya dengan bingung.
"Heh! Aku tentu tahu hasrat para jenderal itu. Dengan mengadakan rapat tiga tingkat, aku ingin semua personel pemerintah dan militer level menengah-atas mengerti apa yang harus kami lakukan sekarang." Tang Long tertawa.
Mendengar ini, Kucing hitam kecil mengangguk penuh pertimbangan.
Setelah menerima perintah, personel berkuasa di Ibu Kota dengan cepat berkumpul di Ruang Rapat 4. Meski disebut ruang rapat, tempat ini sebenarnya adalah auditorium besar yang bisa menampung puluhan ribu orang tanpa terasa sesak.
Ribuan orang duduk dalam keheningan total - sebatang jarum jatuh pun akan terdengar. Mereka terbagi dua oleh podium utama: di kiri para perwira dengan Letnan Dua Sherry dan Jessy di barisan depan. Keduanya hadir via rekaman karena masih bertanggung jawab menstabilkan wilayah taklukan baru.
Di sebelah kanan adalah pejabat sipil, yang terdepan adalah beberapa menteri seperti Yuna, Li Wu, dan Elcy. Mereka hadir secara pribadi karena posisi kerja mereka berada di Ibu Kota, tidak perlu berkeliaran ke seluruh dunia.
Tiba-tiba terdengar teriakan: "Junjungan kedatangan!" yang menghancurkan keheningan ruang rapat. Semua orang berdiri dengan suara "swoosh", para tentara memberi hormat gerak sementara pejabat sipil membungkuk.
Tang Long kemudian masuk perlahan di bawah sorotan mata semua orang, didampingi dua pengawal wanita cantik.
Setelah duduk di podium utama, Tang Long langsung membuka pembicaraan tanpa basa-basi: "Percaya Tuan-tuan semua telah menebak tema rapat ini. Mari kita dulu dengarkan pandangan militer."
Sampai di sini, Tang Long mengangkat dagu ke arah barisan tentara.
Sherry dan Jessy sebagai pemimpin militer tentu tidak akan muncul berbicara. Dalam masalah strategi, mereka ibarat boneka yang hanya mengulangi setiap ucapan Tang Long.
Sedangkan Zhang Guanhua dan rekan-rekannya yang hanya satu tingkat di bawah dua pemimpin militer tersebut, meskipun semua tahu kelompok mereka termasuk gila perang, mereka juga tidak mungkin angkat bicara. Mereka belum sampai sebodoh itu untuk menonjolkan diri di hadapan atasan di saat genting ini.
Namun dengan kode mata, mereka menyuruh bawahan yang sama-sama gila perang untuk segera mengirimkan orang yang sudah disiapkan sebelumnya.
Seorang Letnan Kolonel pertama-tama memberi hormat kepada Tang Long dan para pejabat tinggi di sebelahnya, baru mulai menyampaikan ide: "Saat ini negara-negara di alam semesta telah memasuki tahap redistribusi kekuatan. Militer berpendapat kita harus memanfaatkan momentum ini, dengan kekuatan yang sebelumnya menelan dua negara sekaligus, untuk mencaplok negara-negara sekitar."
"Membuat negara kita menguasai keunggulan mutlak di saat genting ini, memperkuat basis kekuatan untuk menyambut perang antar negara besar yang akan datang."
Kemudian Letnan Kolonel tersebut menjelaskan secara rinci keuntungan-keuntungan yang bisa diperoleh setelah memperluas wilayah kekuasaan.
Ucapan Letnan Kolonel itu membuat semua anggota militer mengangguk-angguk. Kelompok bajingan ini sudah bosan menganggur selama ini dan sangat berambisi untuk memulai perang.
Orang-orang yang berasal dari Galaksi Tanpa Kekacauan tidak perlu dikatakan lagi—mereka terlahir sebagai gila perang. Sementara para pejabat tinggi yang mengikuti Tang Long bermigrasi ke galaksi ini, setelah bertahun-tahun telah sepenuhnya menyatu dengan karakteristik Galaksi Tanpa Kekacauan.
Ditambah dengan tujuan untuk mewujudkan cita-cita Tang Long menyatukan alam semesta, mana mungkin para pejabat tinggi ini tidak setiap hari berpikir tentang negara mana yang harus diserang atau ditelan? Dengan hasrat penaklukan yang membara, tentu saja mereka sangat menganggap diri mereka bagian dari rencana operasi ini.
Setelah Letnan Kolonel itu menyelesaikan presentasinya dan duduk, seorang marquis dari sistem sipil segera berdiri: "Kami di sistem sipil tidak sependapat. Saat ini kita harus memanfaatkan kekacauan alam semesta untuk memperkuat urusan dalam negeri. Seperti yang kita semua tahu, tata kelola dalam negeri adalah fondasi segalanya. Tanpa itu, pengisian ulang pasukan militer dan produksi persenjataan tidak bisa dilakukan."
“Dan saat ini kami sedang mencerna wilayah dua negara yang baru saja diduduki. Jika melakukan ekspansi eksternal sekarang, upaya pembangunan urusan dalam negeri yang sudah susah payah kami lakukan akan hancur seketika.
“Tentu saja, sistem pejabat sipil kami tidak sepenuhnya menentang ekspansi eksternal. Memiliki wilayah yang lebih luas tentu akan memperkuat urusan dalam negeri kami. Kami hanya berharap ekspansi eksternal dilakukan setelah pembangunan urusan dalam negeri mencapai tingkat tertentu.”
Selanjutnya, perwakilan faksi militer dan sipil saling mendukung argumen masing-masing sambil membantah pandangan lawan. Meski berseteru, mereka menjaga nada bicara relatif sopan dengan menekankan bahwa melaksanakan rencana pihak mereka lebih menguntungkan, selalu ditutup dengan kalimat "Ini akan membawa manfaat bagi semua pihak".
Namun meski kedua belah pihak menunjukkan kontrol diri, perseteruan pertama antara faksi militer dan sipil di Dinasti Tang resmi dimulai.
Menyaksikan anak buahnya berdebat tanpa henti, Tang Long mengerutkan alis dan berseru: "Bagaimana pandangan dinas intelijen?"
Mendengar ini, personel dari kedua faksi militer dan sipil memilih diam, memandangi dua layar virtual yang masing-masing menampilkan gambar Liu Bin dan Ling Li.
Dinas intelijen tidak termasuk dalam kedua faksi, namun memiliki hubungan erat dengan keduanya. Baik urusan militer maupun politik tak bisa lepas dari dukungan intelijen. Karena itu, sikap dinas intelijen saat ini menjadi sangat krusial. Siapa pun yang didukung oleh dinas intelijen akan menguasai keunggulan dalam persaingan militer-sipil ini.
Liu Bin berdiri dan berkata: "Dinas intelijen ingin memperkenalkan situasi negara-negara tetangga terlebih dahulu." Sebuah layar virtual segera muncul di hadapan semua orang, menampilkan peta galaksi negara-negara yang mengelilingi Dinasti Tang.
Sambil menjelaskan situasi, Liu Bin melanjutkan: "Ada lima negara yang berbatasan langsung dengan Dinasti Tang, masing-masing memiliki hampir 10.000 planet administratif. Kekuatan individual mereka sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan kita. Bahkan jika kelima negara ini bersatu, kekuatan gabungan mereka hanya mendekati level kita, tetap tidak mampu melampaui kita."
“Mendengar ini, para perwira semuanya tersenyum, sementara wajah para pejabat sipil menjadi pucat. Mereka semua mengira dinas intelijen sudah memihak ke pihak perwira.”
“Namun, jika negara kita berperang melawan aliansi lima negara ini, meski bisa meraih kemenangan, negara kita pasti akan kehilangan nyali. Ini akan berdampak besar pada langkah selanjutnya dalam ekspansi militer kita.”
Liu Bin baru sampai di bagian ini, ekspresi para pejabat militer dan sipil langsung terbalik. Seorang perwira yang suka dikejar langsung berdiri berteriak: “Aku pikir maksud Menteri Liu adalah selama kita mencegah lima negara itu bersatu, negara kita bisa menang dengan mudah.”
“Untuk urusan memecah belah lima negara, aku yakin dinas intelijen pasti bisa memuaskan kita semua. Bagaimanapun juga, kekuatan dinas intelijen kita sangat kuat!”
Perwira ini benar-benar luar biasa. Dia tidak hanya menenangkan para perwira, tapi juga melibatkan dinas intelijen. Bahkan sambil menjilat dinas intelijen, dia membuat pemimpin besar departemen luar negeri mata berbinar-binar menatapnya, sedang mempertimbangkan cara merekrutnya!
Liu Bin tersenyum getir: "Ini terlalu memuji dinas intelijen kami. Karena aksi agresif negara kita sebelumnya, negara-negara di sekitar telah meningkatkan kewaspadaan terhadap kita. Menurut data terbaru, lima pemimpin negara telah melakukan pernikahan politik, membentuk jaring kepungan terhadap negara kita. Di slot waktu saat ini, kami sama sekali tidak bisa memecah belah mereka yang sedang dalam masa bulan madu."
Setelah pernyataan ini, Liu Bin dan Ling Li menundukkan kepala. Mereka tahu ini adalah konsekuensi dari kecerobohan mereka sendiri.
Tapi mereka juga tidak sepenuhnya disalahkan. Awalnya fokus dinas intelijen ada di Galaksi Tanpa Kekacauan. Setelah menyatukan wilayah itu, perhatian beralih ke bekas Federasi Wan Luo dan Kekaisaran Elang Perak. Ketika akhirnya meluaskan pandangan lebih jauh, mereka terkejut menemukan negara-negara sekitar telah membentuk aliansi untuk menekan Dinasti Tang.
Aliansi yang memiliki fondasi tertentu sangat sulit untuk dipecah belah.
"Tentu saja, semua hal ini sudah mereka laporkan ke Tang Long sejak lama. Karena Tang Long tidak terlalu menyalahkan mereka, barulah mereka berani ikut serta dalam rapat kali ini. Kalau tidak, pasti mereka sudah berada di garis depan mengumpulkan intelijen, mana sempat mengikuti rapat di sini?"
"Apa? Tidak bisa memecah belah mereka?!" Para perwira yang mendengar perkataan Liu Bin langsung tertegun, tapi perwira yang berbicara tadi segera berteriak: "Apa masalahnya? Bagaimanapun kita lebih kuat! Meski mereka bersatu, asal kita hati-hati, tetap bisa kita habisi!" Setelah berkata demikian, perwira itu memberikan kode mata ke orang di sampingnya.
Pejabat militer yang sudah sadar segera menunjukkan tekad: "Benar! Pasukan Tang bukanlah lawan yang mudah! Sekalipun lima negara bersatu, kami tidak takut! Begitu Junjungan memberi perintah, Pasukan Tang akan merebut dunia ini untuk Junjungan!"
Wajar saja para perwira bersikap seperti ini. Perlu diketahui, para gila perang ini sangat takut akan diistirahatkan lagi selama beberapa bulan!
“Tidak boleh! Mengingat kemungkinan menang sangat kecil, lebih baik perkuat pembangunan dalam negeri dan tunggu sampai dinas intelijen yakin baru mengirim pasukan!” Pejabat pemerintah ikut berisik memberikan pendapat berbeda, ruang rapat ini segera menjadi ramai seperti pasar.
Jika ada yang tidak familiar dengan peraturan internal Dinasti Tang, melihat rapat Dinasti Tang yang kacau seperti ini pasti akan menggelengkan kepala.
Sedangkan yang tahu akan memahami, meskipun sistem level hirarkis Dinasti Tang ketat, selama rapat sistem ini bisa sementara ditinggalkan - tanpa memandang status tinggi atau rendah, hanya membahas pokok permasalahan.
Selama kau yakin pendapatmu benar, kau bahkan bisa berdebat dengan Tang Long, meskipun berdebat hingga muka memerah pun tidak akan mendapat kesulitan setelah rapat.
Perlu diketahui bahwa rekaman rapat berada di bawah pengawasan unit utama sistem penilaian prestasi. Jika ada yang melakukan balas dendam setelahnya, unit utama akan mengurangi nilai prestasi. Inilah alasan mengapa Tang Long hanya bertindak sebagai pemimpin rapat - dia pernah ditakuti oleh para bawahannya ini.
Tentu saja, jika Tang Long benar-benar ingin mempersulit seseorang, orang itu hanya bisa menerima hukuman karena unit utama berada di pihak Tang Long.
"Cukup, jangan berisik lagi. Semua diam!" Tang Long, Bos Besar yang super ini berbicara. Para pemimpin kecil di bawahnya segera menutup mulut dan diam menunggu Tang Long membuat keputusan.
"Aku memutuskan untuk melancarkan serangan ke luar." Ucapan Tang Long ini membuat semua anak buahnya tertegun. Namun pihak militer yang pertama sadar kembali, dan semua wajah mereka penuh sukacita; sementara para pejabat sipil pemerintah terlihat cemas, beberapa yang lebih suka dikejar bahkan hampir tidak bisa menahan diri untuk segera berdiri dan menasihati Tang Long.
